Dokumen tersebut membahas tentang JAKSTRADA SPAM (Kebijakan dan Strategi Daerah Sistem Penyediaan Air Minum) Kota Pematangsiantar. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, kondisi sistem penyediaan air minum saat ini, isu-isu strategis dan permasalahan yang ada. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan air minum di Kota Pematangsiantar.
1. PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
DAERAH (JAKSTRADA) SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
KOTA PEMATANGSIANTAR
2018
2. LATAR BELAKANG
Maksud
Memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai kondisi dan profil Air Minum Kota Pematangsiantar pada saat ini. Pemetaan
kondisi dan profil Air Minum dilakukan untuk menetapkan prioritas yang penetapannya berdasarkan kebutuhan Air Minum di Kota
Pematangsiantar.
Tujuan
1. Menyediakan dasar dan acuan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengembangan air minum yang lebih terintegrasi;
2. Melakukan analisis dari kondisi dan potensi yang ada di Kota Pematangsiantar serta melakukan identifikasi strategi dan
langkah pelaksanaan kebijakan dalam sektor air minum;
3. Memberikan bahan dasar penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan air minum dimasa yang akan datang berdasarkan
target prioritas yang disepakati bersama;
4. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan pengorganisasian pelaksanaan pembangunan air minum secara
efektif, efisien, sistematis, terpadu dan berkelanjutan.
Sasaran
Hasil dari kegiatan ini pada prinsipnya untuk dijadikan acuan bagi pelaksanaan pembangunan serta para pengambil keputusan.
• Air adalah kebutuhan dasar manusia. Selain itu, air adalah hak sosial ekonomi masyarakat yang wajib dipenuhi oleh
pemerintah
• target 100-0-100 yang mulai dikenalkan oleh Kementerian PU adalah target yang tercantum dalam rancangan RPJMN
2015-2019. Target 100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak
• JAKSTRADA SPAM Sebagai tindak lanjut dari disusunnya Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota
Pematangsiantar
• Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) SPAM akan digunakan sebagai bahan referensi bagi penyediaan air
minum di Kota Pematangsiantar.
3. KEDUDUKAN JAKSTRADA SPAM
Jakstra Pengembangan SPAM adalah dokumen perencanaan yang hanya diperuntukkan bagi sektor/bidang air minum saja
untuk mengatasi isu permasalahan yang timbul
4. RUANG LINGKUP WILAYAH
Ruang lingkup wilayah adalah Kota
Pematangsiantar dengan luas wilayah
administrasi seluas 7.997 Ha yang terdiri dari 8
(delapan) Kecamatan dengan 53 kelurahan/ desa
Kecamatan Luas Rasio Terhadap Total
Siantar Marihat 7,825 9,87
Siantar Marimbun 18,006 22,52
Siantar Selatan 2,020 2,53
Siantar Barat 3,205 4,01
Siantar Utara 3,650 4,56
Siantar Timur 4,520 5,65
Siantar Martoba 18,022 22,54
Siantar Sitalasari 22,723 28,41
Jumlah 79,971 100
5. KONDISI SPAM EKSISTING (UNIT AIR BAKU DARI
MATA AIR)
Total kapasitas produksi air dari 8 umbul/mata air pada tahun 2015 sebanyak 2.013.361,86 M3 atau setara dengan
714.19 liter/detik belum termasuk 75 liter/detik (mata air Aek Nauli).
Lokasi Sumber Air Tahun Kapasitas Produksi
L/Detik M3
Umbul/Mata Air Mualgoit 1977 244,64 707.875,89
Umbul/Mata Air Habonaran 1990 246,69 714.481,69
Umbul/Mata Air Naga Huta I dan
II
1953 27,30 71.706,47
Umbul/Mata Air Nagahuta III & IV 1974 28,68 75.375,46
Umbul/Mata Air Pancur Lima 1959 23,36 65.879,63
Mata Air Silumangi 2005 29,64 77.927,18
Mata Air Bah Singkam 2012 72,5 191.050,7
Mata Air Naguhuta Batu V 2013 41,39 109.046,82
Jumlah - 714,19 2.013.361,86
Tabel Unit Baku dari Mata Air
Gambar Umbul/Mata air Bah Singkam
6. KONDISI SPAM EKSISTING (UNIT AIR BAKU DARI
SUMUR BOR)
• Selain sumber air dari umbul/mata air, sumber air
baku PDAM Tirtauli berasal dari 18 sumur bor dan
4 pompa air
• Jumlah kapasitas air baku yang dapat di produksi
dari 22 sumber air ini sepanjang tahun 2015
sebanyak 113.892,42 M3 atau setara dengan
226,78 L/detik, rincian kapasitas produksi sumbur
bor tertua dibangun pada tahun 1940 terletak di
Jalan Sabang-Merauke dengan kapasitas 13,20
liter/detik.
Lokasi Sumber Air Tahun Kapasitas Produksi
L/Detik M3
Sumber Bor Jl Raya 1959 19,2 10.195,2
Pompa Air Simarito 1960 35,52 17.268,12
Pompa Air Bah Rahu 2003 8,64 5.295,46
Sumur Bor Jl Sabang - Marauke 1940 13,2 6,058,8
Pompa Air Simarimbun Dolok 1977 6,24 2.794,9
Sumur Bor Patuan Anggi 1953 18 9.558
Sumur Bor Jl Kertas 1986 12,6 6.112,26
Sumur Bor Jl Asahan Km 5,5 1983 12 5.180,4
Sumur Bor Nomensen 2004 6 2.745
Sumur Bor Bakung 2004 7,8 3.783,78
Sumur Bor Puskesmas 2010 4,08 2.272,97
Sumur Bor SMP 1 2010 4,95 2.248,74
Sumur Bor Perwira 2013 4,95 2.239,38
Sumur Bor Jl Handayani 2011 8,4 4.074,88
Sumur Bor Mawar 2011 9,6 4.656,96
Sumur Bor Naga Huta Batu V 2011 12 5.821,2
Sumur Bor Kasper 2012 9,6 5.270,4
Sumur Bor R.Sembiring 2012 9,6 4.870,4
Sumur Bor Lau Cimba 2012 7,2 4.283,28
Sumur Bor Batu Permata 2013 7,2 4.283,28
Sumur Bor GKPS 2013 6 2.018,82
Pompa Air Bah Singkam 2012 7 2.860,2
Jumlah - 226,78 113.892,42
Tabel Unit Baku dari Sumur Bor dan Pompa Air
Gambar :Sumur Bor Tertua Jl. Sabang – Merauke
8. UNIT PELAYANAN
Wilayah pelayanan air minum PDAM Tirtauli Kota
Pematangsiantar saat ini dibagi 4(empat) zona
pelayanan yaitu zona utara, zona selatan, zona
tengah, zona khusus Simalungun. Sumber air baku,
cakupan blok pelayanan dalam lingkup wilayah
Kecamatan per Zonasi
Komposisi pelanggan PDAM Tirtauli dari yang terbesar
hingga terkecil adalah sbb :
Rumah Tangga Hunian (RT): 54.042 pelanggan (87,45%)
Rumah Tangga Usaha (RTU): 4.976 pelanggan ( 8,05%)
Niaga: 1.352 pelanggan ( 2.19%)
Instansi Pemerintah: 680 pelanggan ( 1.10%)
Sosial: 569 pelanggan ( 0.92%)
Industri 176 instalasi ( 0.28%).
Wilayah/Zona
Pelayanan
Blok Pelayanan Sumber
Air/Pasokan Air
Zona Utara Siantar Martoba
Siantar Sitalasari
Siantar Barat
Mata Air :
Naga Huta I-II ; III-IV
; Batu V ; Bah Rahu,
dan 3 sumur bor
Batu V ; Handayani
Zona Selatan Siantar Selatan
Siantar Timur
Siantar Marihat
Siantar Marimbun
Mata Air Mual Goit
Mata Air Sibulak-
bulak
Zona Tengah Siantar Barat
Siantar Utara
Siantar Martoba
Siantar Timur
Siantar Marihat
Mata Air :
Habonaran, Pancur
Lima, Sumur Bor,
Bakung, Mawar
Zona Khusu Kecamatan Siantar
(Bawah)
Kecamatan
Panambean Pane
(atas)
Mata air :
Siluwangu, Simarito,
Bah Sikkam,
Habonaran
Sumur Bor :
Asahan, Kertas
Tabel Pembagian Wilayah Pelayanan
11. PELAYANAN AIR MINUM BUKAN JARINGAN
PERPIPAAN (BJP)
Pelayanan air minum melalui Bukan Jaringan
Perpipaan (BJP) di Kota Pematangsiantar
terdapat di:
1.Kelurahan Bah Sorma, Kecamatan Siantar
Marimbun, 20 KK (126 jiwa)
2.Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar
Utara, 30 KK (126 jiwa)
3.Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar
Marihat, 90 KK (378 jiwa)
4.Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar
Sitalasari, 60 KK (252 Jiwa)
5.Kelurahan Tong Marimbun, Kecamatan
Marimbun, 60 KK (252 jiwa)
6.Kelurahan BP Nauli, Kecamatan Marihat, 30
KK (126 jiwa)
7.Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan
Marihat, 60 KK (252 jiwa)
12. VISI & MISI PENGEMBANGAN SPAM
Visi Kebijakan dan Strategi Daerah Pengembangan SPAM didasarkan pada Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan SPAM, dalam kebijakan dan strategi nasional tersebut secara umum menyebutkan kriteria bagi
daerah perkotaan dan perdesaan yang dilayani oleh air minum yang berkualitas adalah sebagai berikut:
• Seluruh masyarakat mendapatkan akses pelayanan air minum yang aman, baik di lingkungan perumahan, perdagangan,
perkantoran, maupun tempat-tempat umum lainnya;
• Masyarakat dapat meminum air secara langsung dari SPAM dengan jaringan perpipaan, maupun bukan jaringan
perpipaan;
• Masyarakat terlindungi dari berbagai penyakit terkait dengan air, seperti disentri, tipus, diare, dan sebagainya;
• Berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi;
• Masyarakat dapat menikmati peningkatan kesejahteraan dari perusahaan air minum yang efisien, profesional, dan
terjangkau, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah;
• Masyarakat dan dunia usaha secara aktif dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM
• Pemerintah Pusat dan Daerah bersama masyarakat bersama-sama mengamankan ketersediaan sumber air baku bagi
keberlanjutan pelayanan SPAM.
13. VISI
Visi pengembangan SPAM Nasional ditetapkan sebagai berikut:
“Terwujudnya masyarakat hidup sehat dan sejahtera dengan air minum berkualitas
Berdasarkan Visi nasional tersebut dan kondisi di Kota Pematangsiantar, maka diturunkan Visi SPAM Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut:
1. “Terwujudnya Kota Pematangsiantar sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, yang masyarakatnya Hidup Sehat dan Sejahtera
melalui Penyediaan Air Minum yang Berkualitas”
2. Terwujudnya Penyediaan Air Minum yang berkualitas di Kota Pematangsiantar sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa yang Mantap, Maju
dan Jaya
3. Terwujudnya Masyarakat Kota Pematangsiantar yang Hidup Sehat dan Sejahtera melalui Penyediaan Air Minum yang Berkualitas
MISI
1. Meningkatkan kapasitas secara fisik sistem pelayanan SPAM;
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Penyelenggara SPAM dan mengembangkan serta menerapkan Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria (NSPK) di daerah;
3. Melaksanakan pola pendanaan dan kerja sama dengan badan usaha dan masyarakat
4. Pemenuhan kebutuhan air baku bagi SPAM di masing-masing wilayah pelayanan.
5. Membangun, memperluas, dan/atau meningkatkan sistem fisik sesuai kaidah teknis dan inovasi teknologi memiliki pemahaman
14. TUJUAN & SASARAN
“Tercapainya peningkatan cakupan wilayah pelayanan air minum”
Sasaran:
Memperluas akses aman penduduk dalam pemenuhan kebutuhan air minum menjadi 100% pada tahun 2022.
Pelayanan jam operasi air minum Kota Pematangsiantar mencapai 24 jam untuk semua wilayah pelayanan
Mengembangkan pola SPAM Regional pada tahun 2019 agar dapat melayani penambahan SR
Mengurangi tingkat kehilangan air PDAM sebesar 15% dari yang ada
15. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN
1. Peningkatan Akses Aman Air Minum
• Tingkat kehilangan air cenderung menurun sejak tahun 2014 sampai tahun 2016
• Volume air terjual terus menurun dari tahun 2014 sampai tahun 2016 karena tingkat kehilangan air masih
tinggi, sebesar 29,58%
• Volume air yang didistribusikan terus menurun dari tahun 2014 sampai tahun 2016
• Tingkat Pelayanan pada tahun 2018 mencapai 94%
• Akses air pada sebagian wilayah hanya bisa digunakan pada jam tertentu saja
• Belum didistribusikan kapasitas air sebesar 75 l/dtk dari sumber Mata Air Aek Nauli
21704008.48 21297333 20714480.41
15299771 14893158 14562864
6404237.48
6404175 6151616.41
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
2014 2015 2016
Distribusi Air Terjual Kehilangan
Distribusi Air Terjual dan Kehilangan Air Tahun 2014,2015,2016 (m3)
16. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN
2. Pendanaan Pengembangan SPAM
• Investasi pengembangan SPAM selama ini lebih bergantung dari sumber dana internal PDAM dan pemerintah, potensi
masyarakat dan dunia usaha belum didayagunakan secara optimal;
• Pemerintah daerah dan PDAM belum memanfaatkan kebijakan pendanaan pengembangan SPAM yang di subsidi
oleh pemerintah.
3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
• SKPD di Daerah (Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang dan Dinas Kesehatan) belum sepenuhnya berfungsi sebagai
regulator;
• Pemerintah daerah belum memiliki dokumen perencanaan khusus untuk pengembangan SPAM berupa Jakstrada;
• Penyelenggara SPAM masih lemah dalam menerapkan Manajemen Aset secara efisien;
4. Penyelenggaraan dan Penerapan Undang-Undang
• NSPK bidang air minum di tingkat nasional belum ditindaklanjuti untuk menjadi pengaturan di daerah;
• Pengaturan pemanfaatan air tanah dalam di wilayah pelayanan PDAM yang telah dilayani SPAM perpipaan belum ada;
• Air minum yang didistribusikan dari SPAM masih banyak yang belum emenuhi syarat kuantitas, kualitas, dan kontinuitas,
serta kehilangan air teknis/fisik masih tinggi;
• Adanya upaya percepatan pengembangan SPAM yang tidak disertai dengan dana yang cukup sehingga tidak
memperhatikan kaidah teknis yang berlaku;
17. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN
5. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Untuk Minum
• Upaya perlindungan dan pelestarian sumber air baku masih belum optimal;
• Kapasitas daya dukung dan kualitas air baku di berbagai lokasi makin
menurun;
• Resistensi masyarakat di sekitar sumber air baku terhadap pemanfaatan sumber air baku untuk Air Minum karena
digunakan untuk irigasi.
6. Peningkatan Peran dan Kemitraan Badan Usaha dan Masyarakat
• Potensi masyarakat dan dunia usaha belum diberdayakan secara optimal;
• Kesadaran masyarakat akan penghematan air masih rendah
• Pembinaan pemerintah daerah kepada masyarakat dalam pengembangan SPAM masih terbatas;
• Sektor swasta masih kurang tertarik untuk melakukan investasi dalam pengembangan SPAM.
• Air masih dipandang sebagai benda sosial meskipun pengolahan air baku menjadi air minum memerlukan biaya relatif besar
dan masihdianggapnya penyelenggaraan pengembangan SPAM sebagai urusan pemerintah;
7.Pengembangan SPAM melalui Penerapan Inovasi Teknologi
• Inovasi teknologi yang efisien dalam pengolahan air untuk kawasan yang emiliki keterbatasan kualitas air baku masih belum
berkembang;
• Inovasi teknologi yang efisien dalam penggunaan energi dan penurunan kehilangan air fisik masih perlu ditingkatkan.
• Pemanfaatan air hasil daur ulang dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk penggunaan non-konsumsi masih kurang
berkembang
18. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
SPAM
Jakstrada Pengembangan SPAM Kota Pematangsiantar mengacu pada 3 (tiga) sasaran sebagai berikut:
1. Target Pemerintah Pusat (RPJMN 2015-2019) yakni tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi
seluruh penduduk Indonesia
2. Sasaran pokok dan arah kebijakan di dalam RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah)
Kota Pematangsiantar yaitu: pembangunan sumber daya alam terutama dalam menghasilkan penyediaan
dan pemeliharaan sumber-sumber air untuk konsumsi masyarakat”.
3. Sustainable Development Goals (SDGs), yakni tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana tertuang
dalam dokumen “2030 Agenda for Sustainable Development” yang disepakati oleh 150 kepala negara
maupun kepala pemerintahan, termasuk Indonesia
19. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
SPAM
Kebijakan 1
Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat melalui jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan terlindungi.
• Strategi 1
Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan minimal untuk memperluas
jangkauan pelayanan air minum terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah
• Strategi 2
Mengembangkan SPAM dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
• Strategi 3
Meningkatkan dan memperluas akses air minum yang aman melalui SPAM bukan jaringan perpipaan
terlindungi dan berkelanjutan
• Strategi 4
Meningkatkan kualitas air minum yang memenuhi persyaratan bakumutu yang berlaku
• Strategi 5
Menurunkan tingkat kehilangan air
• Strategi 6
Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam rangka pemantauan dan evaluasi kinerja pelayanan
air minum
20. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
SPAM
Kebijakan 2
Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan penyelenggaraan alternatif sumber pembiayaan.
• Strategi 2
Meningkatkan komitmen Pemerintah dalam pendanaan pengembangan
SPAM.
• Strategi 3
Mengembangkan pola pembiayaan melalui Coorporate Social Responsibility (CSR)
• Strategi 4
Meningkatkan pendanaan melalui perolehan dana non pemerintah, seperti pinjaman dan hibah dalam dan luar negeri, pinjaman
perbankan, pinjaman non-perbankan, dan obligasi perusahaan.
Kebijakan 3
Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan SPAM.
• Strategi 1
Memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam pengembangan SPAM
• Strategi 2
Memperkuat peran dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam pengembangan SPAM
• Strategi 3
Menerapkan prinsip Good Coorporate Governance untuk penyelenggara/operator SPAM
• Strategi 4
Mengembangkan kapasitas SDM dengan pola Center of Excellent
• Strategi 5
Mengembangkan manajemen aset SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
21. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
SPAM
Kebijakan 4
Penyelenggaraan dan penerapan NSPK di daerah
• Strategi 1
Melengkapi produk peraturan perundangan dalam pengembangan SPAM
• Strategi 2
Menerapkan NSPK yang telah tersedia
1. Strategi 3
Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai dengan kaidah teknis
Kebijakan 5
Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secara berkelanjutan.
• Strategi 1
Meningkatkan konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku.
• Strategi 2
Meningkatkan upaya penyediaan air baku untuk air minum
• Strategi 3
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya air melalui pendekatan berbasis wilayah sungai air permukaan
(sungai, mata air).
• Strategi 4
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air baku melalui sistem regional
22. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
SPAM
Kebijakan 6
Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat
• Strategi 1
Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pengembangan SPAM
Kebijakan 7
Penyelenggaraan inovasi teknologi SPAM
• Strategi 1
Mendorong penelitian untuk mengembangkan teknologi bidang air minum
• Strategi 2
Memasarkan hasil inovasi teknologi
• Strategi 3
Menerapkan teknologi tepat guna dalam Pengembangan SPAM pada daerah dengan keterbatasan kuantitas dan kualitas air
baku
• Strategi 4
Menyusun rencana implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam Pengembangan SPAM
23. RENCANA AKSI PERCEPATAN
INVESTASI PENGEMBANGAN SPAM
• Tujuan Investasi Pengembangan SPAM untuk
mendukung Kebijakan dan Strategi Pengembangan
SPAM, yang dirumuskan guna memenuhi Standar
Pelayanan Minimal, pencapaian target Sustainable
Development Goals dan target akses universal.
Untuk mencapai target Sustainable Development
Goals, yaitu cakupan akses aman nasional sebesar
100%.
• Sumber-sumber dana investasi dan alternatif-
alternatif atau opsi-opsi sumber pendanaan dengan
mempertimbangkan aturan dan tata tertib yang ada,
yaitu :
1. Menggunakan dana sendiri
2. Menggunakan dana pinjaman dari bank
komersial
3. Menggunakan dana dengan penerbitan obligasi
daerah
Gambar Skema Pendanaan Sistem Penyediaan Air Minum
24. POLA PENDANAAN
Biaya untuk investasi dapat diperoleh dari berbagai sumber sesuai PP No.16 tahun 2005 dengan persyaratandan kriteria
yang telah ditetapkan oleh pemberi dana, antara lain:
1. Sumber dana PDAM Tirtauli
2. Sumber dana APBD Kota Pematangsiantar yang diperoleh dari dana PAD
3. (Pendapatan Ali Daerah), DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus).
4. Sumber Dana APBD I (Provinsi Sumatera Utara)
5. Sumber dana APBN (Satker PKPAM Provinsi Sumatera Utara, BWS Sumatera II)
6. Sumber dana Pinjaman Komersial Pemerintah Kota Pematangsiantar/ PDAM Tirtauli
7. Sumber dana Swasta melalui pola KPS (Kerjasama Pemerintah Swasta dan CSR (Coorporate Social Responsibilities)
8. Sumber Dana Koperasi, Yayasan
9. Sumber Dana Masyarakat
Untuk mendapatkan sumber dana investasi yang berasal dari pinjaman atau KPS, diperlukan adanaya studi kelayakan yang
dikaitkan dengan kemampuan pemerintah Kota/PDAM dan masyarakat dalam pembiayaan tariff/retribusi air dalam rangka
pengembalian pinjaman. Dengan demikian pengambangan SPAM di wilayah ini masih membutuhkan subsidi pemerintah.
25. KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK
• Pembangunan unit air baku berupa bangunan intake, pipa transmisi air baku dari sumber dana APBN melalui BWS
Sumatera II
• Pembangunan unit produksi, unit distribusi mencakup resrvoir distribusi dan pipa transmisi distribusi utama dari sumber
dana APBN melalui Satker PKPAM Sumatera Utara.
• Pembangunan unit distribusi mencakup jaringan distribusi sekunder dan tersier dari sumber dana APBD Kota Sibolga.
• Pengembangan unit pelayanan berupa sambungan rumah dari dana masyarakat/PDAM, sedangkan untuk masyarakat
berpenghasilan rendah dari sumber dana APBN (Dana Alokasi Khusus) atau NGO (LSM internasional)
• Melakukan sosialisasi kepada pengelola, badan usaha, masyarakat dalam rangka percepatan investasi pengembangan
SPAM
• Melakukan fasilitasi kepada PDAM dalam mengakses pendanaan dari perbankan nasional, investasi dan swasta, PKBL,
BUMN peduli, PIP dan sumber pembiayaan lainnya untuk pengembangan SPAM
• Melakukan percepatan penyediaan air baku, peningkatan kualitas air baku dan pembangunan infrastruktur penyediaan air
baku untuk air minum
• Melakukan fasilitasi kepada pengelola SPAM dalam pemenuhan kebutuhan air minum, diutamakan pelayanan SPAM bagi
daerah rawan air
• Meningkatkan perlindungan dan pelestarian air untuk peningkatan penyediaan air minum secara berkelanjutan
• Melakukan fasilitasi inovasi teknologi SPAM dan sosialisasi hasil inovasi teknologi SPAM