Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
SEWA GUNA USAHA
1. 1
PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA
(No. _________)
PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA ini, (untuk selanjutnya disebut sebagai "Perjanjian") dibuat di
Jakarta, Indonesia pada tanggal _______ 2020, oleh dan antara:
PT __________________________ PT. ___________________________
Jl. ___________________________ Jln. ________________________________
Telepon: __________ ; Fax : ____________ Telepon: __________ ; Fax : _____________
NPWP : ______________________ NPWP : ______________
sebagai LESSOR sebagai LESSEE
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Jadwal dan
Jadwal-jadwal tambahan lain pada Perjanjian ini, (setiap Jadwal, disertai dengan penggantian
berkenaan dengan Perjanjian ini yang ditandatangani oleh para Pihak serta setiap tambahannya untuk
selanjutnya disebut sebagai "Jadwal").
Jadwal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kesatuan dari Perjanjian ini.
LESSOR dan LESSEE secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai "PARA PIHAK".
1. PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA
1.1 Dengan mengindahkan dipenuhinya
ketentuan-ketentuan yang dicantumkan
dalam Pasal 14.2 Perjanjian ini, LESSOR
setuju untuk membeli dari penjual lainnya
dan LESSEE setuju dengan pembelian dari
penjual tersebut (dalam hal sewa guna
usaha langsung) dan selanjutnya LESSOR
menyewa guna usahakan kepada LESSEE,
dan LESSEE setuju untuk menyewa guna
usaha dari LESSOR barang sebagaimana
diuraikan dalam Jadwal (untuk selanjutnya
secara bersama-sama disebut sebagai
"Barang Sewa Guna Usaha").
Dalam hal terdapat pertentangan antara
hal-hal yang tercantum dalam Perjanjian
ini dengan Jadwal, maka berlaku masing-
masing persyaratan Jadwal.
1.2 Fasilitas Sewa Guna Usaha
LESSOR setuju, dengan mengindahkan
persyaratan-persyaratan dan ketentuan-
ketentuan Perjanjian ini, termasuk tidak
terbatas pembayaran oleh LESSEE setiap
Simpanan Jaminan, Biaya Komitmen,
Biaya Penyiapan Dana, Biaya Konsultan
Hukum dan Notaris, Pembayaran Dimuka
dan Premi Asuransi, dan LESSEE telah
memenuhi semua ketentuan-ketentuan
lainnya yang dicantumkan dalam Pasal
14.2 Perjanjian ini, bersama-sama untuk
menyediakan suatu fasilitas pembayaran
sewa guna usaha kepada LESSEE dalam
jumlah seluruhnya tidak lebih dari jumlah
dan dalam pengambilan sebagaimana
dicantumkan dalam Jadwal ("Fasilitas
Sewa Guna Usaha").
Sekalipun bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan lain dalam Perjanjian ini,
LESSOR tidak mempunyai kewajiban
untuk membayar Fasilitas Sewa Guna
Usaha atau bagian-bagiannya dan membeli
sebagian dari Barang Sewa Guna Usaha
untuk menyewa guna usahakan Barang
Sewa Guna Usaha kepada LESSEE diluar
Masa Tersedianya Dana sebagaimana
ditentukan didalam Ayat 1.5 Jadwal.
1.3 LESSEE diharuskan untuk menyampaikan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada
LESSOR setiap adanya permintaan untuk
pencairan setiap tahap Fasilitas Sewa Guna
Usaha, pemberitahuan mana harus
dilakukan secara tertulis dan dirinci,
dengan mengindahkan persetujuan dari
LESSOR, tanggal permintaan dari
pencairan tersebut dalam bentuk pencairan
atas biaya perolehan atas masing- masing
Barang Sewa Guna Usaha dan semua
rincian yang diperlukan oleh LESSOR
untuk memenuhi Jadwal untuk masing-
masing pencairan tersebut, asalkan
LESSOR diberi cukup waktu untuk
melengkapi semua dokumentasi dan
2. 2
transaksi yang diperlukan untuk
pembelian masing-masing Barang Sewa
Guna Usaha sebelum tanggal pencairan
yang diminta.
1.4 Setiap Pemberitahuan atas suatu penarikan
dana yang dikehendaki akan dianggap
merupakan suatu jaminan oleh LESSEE
bahwa setiap pernyataan-pernyataan dari
LESSEE dalam Perjanjian ini adalah benar
dan betul, dan bahwa tidak ada Peristiwa
Cidera Janji (sebagaimana lebih lanjut
diuraikan) atau peristiwa dimana
pemberitahuan dan/atau lewat waktu akan
merupakan suatu Peristiwa Cidera Janji
telah terjadi dan masih terus berlanjut.
1.5 Dalam hal bahwa pada tanggal pencairan
atas Biaya Perolehan yang berkenaan
dengan setiap Barang Sewa Guna Usaha,
maka LESSOR, untuk alasan apapun, tidak
diwajibkan mencairkan Biaya Perolehan
tersebut, dan LESSEE harus mengganti
kerugian dan membebaskan LESSOR
terhadap setiap kerugian yang mungkin
telah ditanggung oleh LESSOR sebagai
akibat dari tindakan LESSOR yang telah
mulai mencairkan dana atas pencairan
tersebut dan telah menanggung setiap
perikatan yang berkaitan dengan pencairan
tersebut.
2. JANGKA WAKTU
2.1 Jangka Waktu Perjanjian Ini
Perjanjian ini menjadi effektif pada saat
penandatanganan Perjanjian ini oleh
PARA PIHAK, dan akan terus berlanjut
sampai dengan berakhirnya jangka waktu
dari semua Barang Sewa Guna Usaha yang
disewa guna usahakan LESSOR kepada
LESSEE, kecuali apabila terdapat
pengakhiran lebih awal menurut Perjanjian
ini.
2.2 Jangka Waktu Sewa Guna Usaha Atas Barang Sewa Guna
Usaha
Terlepas dari setiap kelambatan
penyerahan atas setiap Barang Sewa Guna
Usaha, maka masa sewa guna usaha yang
berkenaan dengan Barang Sewa Guna
Usaha adalah jangka waktu sebagaimana
disebutkan di dalam Jadwal(-jadwal)
("Masa Sewa Guna Usaha"), Masa Sewa
Guna Usaha mana akan berlaku pada
tanggal yang ditentukan dalam ayat
3.1Jadwal (Tanggal Permulaan).
2.3 Kewajiban PARA PIHAK Yang Terus
Berlangsung
Terlepas dari setiap waktu berakhirnya
atau pengakhiran lebih awal dari
Perjanjian ini atau terhadap masing-
masing Masa Sewa Guna Usaha, PARA
PIHAK berkewajiban untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban yang masih belum
dipenuhi, yang timbul sebelum waktu
berakhirnya atau pengakhiran lebih awal,
dan setiap kewajiban-kewajiban tersebut
yang timbul sesudah waktu berakhirnya
atau pengakhiran lebih awal yang berlaku
bagi PARA PIHAK menurut Perjanjian ini.
3. PEMBAYARAN SEWA GUNA USAHA
DAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN
LAINNYA
3.1 LESSEE harus melakukan pembayaran
sebagaimana disebutkan di dalam
Perjanjian ini dan di dalam Jadwal,
termasuk tetapi tidak terbatas pada
pembayaran-pembayaran atas
Pembayaran Sewa Guna Usaha, Simpanan
Jaminan, Biaya Komitmen, Biaya
Penyiapan Dana, Biaya Hukum dan
Notaris, Pembayaran Dimuka dan Premi
Asuransi dan semua jumlah/pembayaran
lainnya yang harus dibayar menurut
Perjanjian ini.
3.2 Simpanan Jaminan harus ditempatkan oleh
LESSEE kepada LESSOR sebagaimana
telah ditentukan dan diberitahukan oleh
LESSOR pada saat atau sebelum tanggal
dikeluarkannya Purchase Agreement
(Perjanjian Jual Beli) oleh LESSOR.
Simpanan Jaminan ini harus
diperuntukkan sebagai jaminan untuk
Purchase Agreement dan merupakan
pengganti/denda oleh LESSOR apabila
LESSOR atas kehendaknya sendiri
memutuskan untuk membatalkan
Purchase Agreement sebelum pengiriman
Barang Sewa Guna Usaha dengan alasan-
alasan dikarenakan oleh LESSEE
(termasuk tetapi tidak terbatas pada
3. 3
kelalaian menjalankan atau
melaksanakan ketentuan-ketentuan
menurut Perjanjian Sewa Guna Usaha) dan
LESSOR diminta oleh Penjual/Supplier
(dalam hal Sewa Guna Usaha Langsung)
untuk mengganti kerugian
Penjual/Supplier yang disebabkan oleh
pembatalan tersebut.
3.3 LESSEE harus membayar kepada
LESSOR dan LESSOR harus telah
menerima dari LESSEE Pembayaran
Sewa Guna Usaha dalam jumlah dan mata
uang, dan pada waktu-waktu ("Tanggal-
tanggal Pembayaran Sewa Guna Usaha")
sebagaimana disebutkan di dalam Ayat 8
Jadwal.
3.4 Simpanan Jaminan adalah merupakan
jaminan atas setiap kewajiban- kewajiban
pembayaran oleh LESSEE kepada
LESSOR menurut atau yang berkaitan
dengan Perjanjian ini. LESSOR berhak,
tetapi tidak diwajibkan, untuk memakai
setiap atau semua Simpanan Jaminan
terhadap keterlambatan kewajiban-
kewajiban pembayaran oleh LESSEE
kepada LESSOR menurut atau sehubungan
dengan Perjanjian ini, termasuk
Pembayaran Sewa Guna Usaha dan
Biaya Perolehan (sebagaimana diuraikan
dalam Pasal 19 Perjanjian ini). LESSOR
tidak berkewajiban untuk membayar bunga
sehubungan dengan Simpanan jaminan.
Jika LESSOR selama Masa Sewa Guna
Usaha telah memanfaatkan sejumlah uang
dari Simpanan Jaminan, LESSEE harus,
atas tagihan tertulis pertama dari LESSOR
kepada LESSEE, membayar suatu jumlah
untuk mengembalikan lagi Simpanan
Jaminan sebesar nilai jumlah Simpanan
Jaminan semula.
3.5 Besarnya Pembayaran Sewa Guna Usaha
(istilah mana juga termasuk tetapi tidak
terbatas pada Pembayaran Sewa Guna
Usaha, Pembayaran Sewa Guna Usaha
Harian dan Pembayaran Suku Bunga
Sementara) dan pembayaran-pembayaran
tertentu lainnya yang terkait, dengan
mengindahkan penyesuaian yang akan
dilaksanakan dari waktu ke waktu,
sebagaimana diatur didalam Pasal 4
Perjanjian ini.
3.6 Semua Pembayaran Sewa Guna Usaha dan
jumlah-jumlah lainnya yang harus
dibayarkan kepada LESSOR di dalam
Perjanjian ini harus dibayarkan
sepenuhnya tanpa perlu menutup kerugian
atau dikenakan pemotongan, dan untuk
maksud tersebut LESSEE
mengenyampingkan ketetapan-ketetapan
Pasal 1425-1435 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata Indonesia. Semua
pembayaran kepada LESSOR ditujukan
ke alamat LESSOR yang disebutkan di
dalam Perjanjian ini atau dengan cara lain
yang ditentukan secara tertulis oleh
LESSOR. Pembayaran-pembayaran akan
dikreditkan terhadap kewajiban-
kewajiban LESSEE kepada LESSOR
hanya atas penerimaan oleh LESSOR dan
penerimaan tersebut akan menjadi sah
apabila pembayaran-pembayaran tersebut
dicairkan oleh Bank-Bank yang ditunjuk
oleh LESSOR.
3.7 Dalam pembukuannya LESSOR harus
membuka suatu perhitungan sehubungan
dengan semua jumlah terhutang dari
waktu ke waktu sesuai dengan Perjanjian
ini dan akan mencatat dalam perhitungan
tersebut setiap penyesuaian terhadap
kewajiban-kewajiban LESSEE kepada
LESSOR sebagaimana diuraikan dalam
Pasal 4 Perjanjian ini, jumlah dan tanggal
dari setiap pembayaran, dan tanggal
berikut jumlah yang dikreditkan terhadap
kewajiban-kewajiban LESSEE kepada
LESSOR menurut Perjanjian ini. LESSEE
setuju bahwa dalam perhitungan, maka
perhitungan tersebut akan menjadi bukti
yang kuat dari jumlah-jumlah terhutang
dan selanjutnya setuju untuk tidak
mempermasalahkan atas jumlah
terhutang sebagaimana ditunjukkan
dalam Perjanjian ini. Dengan tidak
mengurangi ketentuan-ketentuan di muka,
LESSOR berhak membuat setiap
pembetulan terhadap perhitungan
tersebut yang dianggap LESSOR layak
untuk dilakukan dari waktu ke waktu, dan
LESSEE atas tagihan dari LESSOR harus
4. 4
membayar setiap jumlah terhutang
tambahan yang harus dibayar kepada
LESSOR sebagai hasil perhitungan dari
setiap pembetulan-pembetulan tersebut.
3.8 LESSEE hanya berhak atas setiap
tenggang waktu (Grace Period)
sehubungan dengan Pembayaran Sewa
Guna Usaha sebagaimana diatur dalam
Ayat 10 Jadwal.
4. PEMBAYARAN SEWA GUNA USAHA DAN PENYESUAIAN
PEMBAYARAN
LAINNYA
4.1 Penyesuaian-penyesuaian terhadap
pembayaran-pembayaran yang dilakukan
oleh LESSEE sesuai dengan perubahan-
perubahan Biaya Dasar LESSOR ("Biaya
Dasar LESSOR").
Kewajiban-kewajiban pembayaran
LESSEE termasuk tetapi tidak terbatas
terhadap kewajiban-kewajiban
pembayaran yang dirinci dalam Ayat 8
dari Jadwal, untuk selanjutnya akan
ditentukan dan disesuaikan dari waktu ke
waktu sebagaimana dicantumkan dalam
Ayat 8.5 Jadwal yang menjelaskan
adanya peningkatan atau pengurangan
yang terjadi pada Biaya Dasar LESSOR
sebagaimana akan ditentukan oleh
LESSOR dari waktu ke waktu, dimana
penentuan tersebut adalah bersifat final
dan mengikat. Bila terdapat perubahan
pada Biaya Dasar LESSOR yang
menyebabkan adanya suatu penyesuaian
atas kewajiban-kewajiban pembayaran
oleh LESSEE menurut Perjanjian ini,
maka LESSOR harus segera, tetapi dalam
keadaan apapun, tidak kurang dari waktu
dua (2) hari kerja sebelum lewatnya
tanggal jatuh tempo, memberitahukan
LESSEE atas perubahan-perubahan
tersebut berikut kewajiban untuk
membayar jumlah penyesuaian, dan
LESSEE harus segera membayar jumlah
penyesuaian tersebut pada tanggal jatuh
temponya atau atas tagihan yang berlaku.
4.2 Bila akibat terjadinya penyesuaian
sebagaimana disebutkan di atas, setiap
pembayaran terhutang besarnya kurang
daripada jumlah yang diterima oleh
LESSOR, dan asalkan tidak terjadi
Peristiwa Cidera Janji dan masih terus
berlanjut, maka segera setelah LESSOR
menerima pembayaran tersebut, tetapi
tidak kurang dari waktu 7 (tujuh) hari
setelah penerimaan pembayaran tersebut,
membayar kembali suatu jumlah yang
sama dengan jumlah kelebihan
pembayaran yang diterima.
4.3 Perubahan dalam Sumber Pendanaan/
Mata Uang Dasar
Meskipun terdapat ketentuan bahwa
Pembayaran Sewa Guna Usaha harus
disesuaikan berdasarkan perubahan-
perubahan atas Biaya Dasar LESSOR
sebagaimana dimaksud di dalam 2 (dua)
paragraf sebelumnya, LESSEE menyetujui
bahwa LESSOR dapat membiayai
investasinya dalam Barang Sewa Guna
Usaha dengan cara yang dipilih sendiri
oleh LESSOR. Mata Uang Dasar LESSOR
sejak tanggal penandatanganan Perjanjian
ini adalah sebagaimana dicantumkan di
dalam Jadwal. LESSEE setuju bahwa
dalam hal LESSOR untuk alasan apapun
pada setiap waktu (termasuk setelah
Tanggal Penyerahan) tidak dapat
meneruskan pendanaan transaksi Sewa
Guna Usaha ini dalam mata uang dasar
yang pada saat itu berlaku (" Mata Uang
Dasar") atau untuk menyesuaikan Biaya
Dasar LESSOR termasuk apabila
LESSOR menentukan bahwa dana-dana
tidak ditawarkan pada waktu yang relevan
untuk maksud menentukan Biaya Dasar
LESSOR atau hal tersebut menjadi tidak
sah bagi Pembayaran Sewa Guna Usaha
dan pembayaran-pembayaran lainnya
yang dibayarkan dalam Mata Uang Dasar
atau LESSOR tidak dapat mengirim
Mata Uang Dasar ke luar negeri, karena
adanya pengawasan terhadap devisa atau
dengan cara lain, LESSOR dapat
menggunakan mata uang lain yang
tersedia padanya untuk meneruskan
pendanaan transaksi Sewa Guna Usaha
dengan mata uang pengganti (termasuk
mata uang Rupiah Indonesia). LESSOR
harus segera memberitahukan kepada
LESSEE setiap konversi mata uang lain
5. 5
yang digunakan oleh LESSOR, dimana
pemberitahuan tersebut juga menyebutkan
setiap penyesuaian yang dikenakan
terhadap kewajiban-kewajiban
pembayaran oleh LESSEE, termasuk akan
tetapi tidak terbatas kepada Pembayaran
Sewa Guna Usaha, sebagai akibat dari
hal yang disebutkan tadi. Setelah terjadi
konversi, maka mata uang lain tersebut
akan merupakan Mata Uang Dasar
sehubungan dengan setiap pembayaran
yang dilaksanakan atau yang harus
dilaksanakan mengikuti konversi
tersebut, sebagaimana diberitahuka n
lebih lanjut oleh LESSOR kepada
LESSEE.
4.4 Pembayaran-pembayaran dalam Mata
Uang Dasar
Pembayaran atas Mata Uang Dasar
sebagaimana ditetapkan disini adalah
sangat penting, dan akan menjadi mata
uang dari perhitungan atas setiap jumlah
pembayaran. Apabila menurut suatu
kebijaksanaan atau untuk setiap alasan
lainnya, pembayaran akan dilaksanakan
dengan menggunakan mata uang selain
daripada Mata Uang Dasar atau di tempat
lain dan pembayaran tersebut segera
setelah dikonversi ke dalam Mata Uang
Dasar dan setelah dialihkan ke tempat
yang relevan untuk melaksanakan
pembayaran kepada LESSOR dengan
menggunakan prosedur perbankan yang
biasa dilakukan, ternyata jumlahnya
kurang daripada jumlah yang disebutkan
di dalam Perjanjian berdasarkan Mata
Uang Dasar pada tempat tersebut, maka
LESSEE setelah adanya pemberitahuan
tersebut akan mengganti kerugian
LESSOR terhadap kekurangan tersebut,
dan LESSOR secara terpisah harus
melakukan tindakan atas kejadian tersebut.
5. PENYERAHAN DAN PENERIMAAN
5.1 Penyerahan Barang Sewa Guna Usaha
oleh LESSOR dan penerimaannya oleh
LESSEE (selanjutnya disebut sebagai
"PENYERAHAN") akan dianggap
berlangsung dengan cara "sebagaimana
dan dimana adanya" ("as is where is
basis"), bersamaan dengan pemindahan
hak kepemilikan atas Barang Sewa Guna
Usaha kepada LESSOR. Jika karena
suatu alasan apapun Barang Sewa Guna
Usaha hilang sebelum Penyerahan,
sementara LESSOR telah mencairkan
dana-dana untuk memperoleh Barang
Sewa Guna Usaha atau secara hukum
diperlukan untuk mencairkan dana-dana
tersebut kepada penjual Barang Sewa
Guna Usaha, maka LESSEE diwajibkan
untuk menerima penyerahan atas seluruh
hak dan kepentingan LESSOR
sehubungan dengan Barang Sewa Guna
Usaha serta membayar kepada LESSOR
suatu jumlah yang sama dengan Seluruh
Biaya LESSOR yang telah dicairkan
tetapi belum diterima kembali oleh
LESSOR dan setiap ongkos dan biaya
yang telah dikeluarkan oleh LESSOR
dalam kaitannya dengan pembelian
Barang Sewa Guna Usaha tersebut.
5.2 LESSOR harus membeli Barang Sewa
Guna Usaha yang akan disewa guna
usahakan dalam Perjanjian ini dari penjual
atau penjual-penjual yang disebutkan di
dalam Ayat 2 Jadwal (selanjutnya
disebut sebagai "Penjual"). Jika Penjual
yang disebutkan di dalam Jadwal bukan
LESSEE (dalam hal transaksi sewa guna
usaha langsung/Direct Lease), LESSOR
akan bertindak sesuai dengan instruksi
tertulis dari LESSEE untuk memesan atau
membeli, sebagaimana nanti, Barang
Sewa Guna Usaha tersebut dari tangan
Penjual berdasarkan pilihan LESSEE.
LESSOR akan meminta Penjual untuk
menyerahkan Barang Sewa Guna Usaha
kepada LESSEE.
Jika LESSEE telah memesan sebagian
Barang Sewa Guna Usaha dari Penjual
atau telah mendirikan sebuah firma,
menandatangani perjanjian pembelian
yang tidak bersyarat, atau bentuk
perjanjian lain atau menandatangani
kontrak sehubungan dengan Barang Sewa
Guna Usaha tersebut, maka LESSOR
berkewajiban untuk membeli dan
6. 6
menyewa guna usahakan Barang Sewa
Guna Usaha kepada LESSEE, dengan
mengindahkan persyaratan-persyaratan
dan ketentuan-ketentuan yang
memuaskan LESSOR.
5.3 Seluruh biaya yang berkenaan dengan
perolehan Barang Sewa Guna Usaha oleh
LESSOR dan penyerahannya kepada
LESSEE selain dari apa yang telah
dicantumkan dalam Ayat 8.10 Jadwal
harus dibayar langsung oleh LESSEE dan
setiap biaya yang telah dikeluarkan oleh
LESSOR harus diganti kepada LESSOR
oleh LESSEE atas tagihan pertama oleh
LESSOR.
5.4 Jika setiap dari Barang Sewa Guna
Usaha dibeli oleh LESSOR dari luar
Indonesia untuk disewa guna usahakan
kepada LESSEE menurut Perjanjian ini,
LESSOR harus menyerahkan bill of
lading/konosemen atau "airway bill"
kepada LESSEE dan LESSEE kemudian
harus bertanggung-jawab terhadap semua
hal yang menyangkut pelaksanaan impor
dan prosedur penyerahan yang terjadi
selanjutnya.
Sekalipun bertentangan dengan hal-hal
dimuka mengenai ketentuan penyerahan
atas "bill of lading"/konosemen atau
"airway bill" yang disebut di dalam pasal
5.4 Perjanjian ini kepada LESSEE oleh
LESSOR, akan dianggap merupakan
penyerahan oleh LESSOR dan diterima
tanpa syarat oleh LESSEE atas Barang
Sewa Guna Usaha yang telah dibayar
dengan "bill of lading"/konosemen atau
"airway bill", tanpa melihat kepada kondisi
ataupun lokasi aktual dari Barang Sewa
Guna Usaha pada saat itu atau kondisinya
pada saat dilakukannya penyerahan fisik
kepada LESSEE.
5.5 Segera setelah dilakukan penyerahan dari
setiap Barang Sewa Guna Usaha sesuai
dengan Pasal 5 Perjanjian ini, LESSEE
harus melaksanakan dan menyerahkan
kepada LESSOR suatu Berita Acara
Penerimaan dalam bentuk yang
disyaratkan oleh LESSOR. Kelalaian
LESSEE untuk menandatangani dan
menyerahkan Berita Acara Penerimaan
tidak akan mempengaruhi penerimaan
tanpa syarat LESSEE atas Barang Sewa
Guna Usaha dari LESSOR atau terhadap
kewajiban-kewajiban LESSEE untuk
membayar kepada LESSOR semua
Pembayaran Sewa Guna Usaha dan
jumlah terhutang lainnya yang telah
disebutkan di dalam Perjanjian ini.
5.6 Dalam hal setiap dari Barang Sewa
Guna Usaha kurang memuaskan akibat
kelalaian untuk memenuhi kontrak atau
perjanjian yang berlaku sehubungan
dengan pembeliannya atau disebabkan
oleh karena Barang Sewa Guna Usaha
telah rusak, atau untuk alasan lainnya
apapun, LESSEE harus segera
memberitahukan LESSOR, Penjual, dan
dalam hal terjadi kerusakan, Perusahaan
Pengangkutan atau kepada pihak-pihak
lainnya, tetapi LESSEE tidak
mempunyai hak untuk menolak Barang
Sewa Guna Usaha tanpa izin tertulis dari
LESSOR.
5.7 LESSOR tidak bertanggung-jawab
terhadap kerugian yang diderita oleh
LESSEE untuk alasan apapun, termasuk
tetapi tidak terbatas pada keadaan kahar
("force majeure") ataupun kelalaian
Penjual untuk menyerahkan atau
ketidakmampuan kontraktor untuk
menyelesaikan setiap Barang Sewa Guna
Usaha atau lalai mengalihkan haknya pada
Tanggal Penyerahan, atau bila setiap dari
Barang Sewa Guna Usaha ditemukan
dalam keadaan tidak memuaskan sesuai
dengan permintaan-permintaan LESSEE,
tidak sesuai dengan isi kontrak ataupun
perjanjian yang berlaku sehubungan
dengan pembelian Barang Sewa Guna
Usaha atau telah berada dalam keadaan
rusak sewaktu pengiriman atau
sebaliknya telah diterima dalam keadaan
rusak, maka disetujui oleh PARA PIHAK
bahwa seluruh kejadian tersebut tidak
akan membebaskan LESSEE dari
kewajiban-kewajibannya untuk membayar
Pembayaran Sewa Guna Usaha ataupun
pembayaran lainnya kepada LESSOR
7. 7
seperti yang telah diutarakan disini. Bila,
atas instruksi LESSEE, LESSOR telah
membayar semua Biaya Perolehan kepada
Penjual, tetapi Penjual lalai menyerahkan
Barang Sewa Guna Usaha kepada
LESSOR ataupun LESSEE (apabila
dikemudian hari terjadi) dan sebagai
akibatnya penyerahan Barang Sewa Guna
Usaha tidak terjadi, maka, LESSEE
diwajibkan untuk melaksanakan ganti
rugi kepada LESSOR untuk suatu jumlah
yang besarnya sama dengan Seluruh
Biaya LESSOR yang sudah dicairkan
kepada Penjual atau kepada setiap pihak
lainnya (termasuk LESSEE), namun
belum tertagih oleh LESSOR, dan semua
biaya-biaya serta ongkos lainnya yang
telah dikeluarkan oleh LESSOR dalam
mengurus dan/atau melakukan klaim
tersebut.
6. LOKASI, IDENTIFIKASI DAN JAMINAN
6.1 Kecuali apabila mungkin diperlukan untuk
pemeliharaan, perbaikan atau pemeriksaan
secara seksama, atau dengan izin tertulis
terlebih dahulu dari LESSOR, maka setiap
saat Barang Sewa Guna Usaha harus tetap
berada di bawah pengawasan dan
penguasaan LESSEE pada lokasi Barang
Sewa Guna Usaha sebagaimana
ditunjukkan dalam ayat 2 Jadwal.
6.2 LESSEE setuju bahwa semua
penambahan maupun perubahan
terhadap Barang Sewa Guna Usaha, dan
setiap perangkat maupun peralatan tetap
yang dipasang atau ditambahkan pada
setiap Barang Sewa Guna Usaha segera
setelah pemasangan atau penambahan
tersebut menjadi sebuah bagian dan milik
dari Barang Sewa Guna Usaha dan secara
otomatis menjadi milik LESSOR tanpa
diperlukan tindakan, dokumen, perjanjian,
pembayaran atau imbalan selanjutnya.
6.3 LESSEE berjanji dan setuju untuk
menempatkan secara terpisah semua dari
benda bergerak yang merupakan Barang
Sewa Guna Usaha dan tidak akan
menyebabkan ataupun mengizinkan setiap
barang tersebut untuk dipasangkan pada
setiap benda bergerak lainnya atau
dipasangkan atau ditambahkan kepada
setiap benda tidak bergerak yang bukan
milik LESSOR sebelum memperoleh izin
tertulis lebih dahulu dari LESSOR.
Sepanjang setiap Barang Sewa Guna
Usaha mungkin ditambahkan pada tanah
ataupun bangunan tertentu (apakah milik
LESSOR atau bukan), maka Barang Sewa
Guna Usaha tersebut dapat dipindahkan
tanpa menimbulkan kerusakan material
terhadap tanah ataupun bangunan tersebut,
dan LESSEE harus bertanggung-jawab
untuk setiap, serta membebaskan dan
mengganti kerugian LESSOR dari dan
terhadap setiap klaim,
pertanggungjawaban, pendapat, biaya atau
kerusakan atas tanah atau bangunan
akibat penambahan ataupun pemindahan
Barang Sewa Guna Usaha dari dan
kepadanya. LESSEE setuju dan
menegaskan, bahwa kecuali dan sampai
Barang Sewa Guna Usaha dijual oleh
LESSOR kepada pihak ketiga menurut
Perjanjian ini, maka Barang Sewa Guna
Usaha tersebut akan tetap menjadi milik
LESSOR, meskipun Barang Sewa Guna
Usaha ini mungkin dapat saja telah
dipasang atau ditambahkan kepada benda
tidak bergerak yang dimiliki oleh LESSEE
atau pun milik pihak ketiga.
6.4 Dalam keadaan apapun LESSEE dilarang
membebani atau menyebabkan atau
mengizinkan pembebanan terhadap
Barang Sewa Guna Usaha dengan hak
jaminan, opsi atau hak istimewa atau
hak/klaim prioritas atau pemindahan
kepemilikan atau hak atas Barang Sewa
Guna Usaha kepada pihak- pihak ketiga
(selanjutnya disebut "Beban Jaminan"),
dan pada setiap pelanggaran yang
dilakukan oleh LESSEE atas Pasal 6.4
Perjanjian ini, maka LESSOR berhak
(tetapi tidak terikat) untuk membayar
kepada setiap pihak ketiga suatu jumlah
yang perlu untuk pembebasan Barang
Sewa Guna Usaha dari setiap Beban
Jaminan dan berhak menerimanya
kembali dari LESSEE, dan LESSEE harus
membayar kepada LESSOR jumlah
8. 8
tersebut berdasarkan tagihan dari
LESSOR.
6.5 LESSEE sesudah penagihan dari
LESSOR jika dianggap perlu oleh
LESSOR, dan atas biaya LESSEE sendiri
harus memasang dan merawat setiap dari
Barang Sewa Guna Usaha dengan
mengindahkan ketentuan Perjanjian ini
dan tidak akan memindahkan, mengotori
atau pun menghilangkannya, sebuah
tanda atau plat permanen sebagaimana
disetujui oleh LESSOR yang memuat
pernyataan berikut ini dalam bahasa
Inggris atau bahasa Indonesia ;
PERALATAN INI ADALAH MILIK
LESSOR
PT. ________________
(Ijin Usaha Lembaga Pembiayaan No.
__________)
________________(alamat).
Nama Peralatan : 1 (satu) unit _____
Excavator
(Tahun ______)
Perjanjian SGU
No. : FL2015020001
Tanggal :
Jangka Waktu Sewa
Dari
: 2015
Sampai
: 2018
Barang/peralatan ini tidaka diperkenankan
untuk dijual atau di sewa guna usahakan,
dan tidak ada hak jaminan, hak gadai,
prioritas atau beban lainnya yang diciptakan
atau dibuat atas atau berkenaan dengan
barang/peralatan ini, tanpa izin tertulis
sebelumnya oleh LESSOR.
JANGAN PINDAHKAN TANDA INI
DARI PERALATAN INI
Pernyataan-pernyataan dalam tanda atau
plat permanen akan tunduk kepada
perubahan sebagaimana ditentukan oleh
LESSOR dari waktu ke waktu sesuai
dengan ketentuan perundangan yang
berlaku.
6.6 Setiap waktu LESSOR dan wakil-
wakilnya yang berwenang berhak, tetapi
tidak memiliki kewajiban, untuk (i)
memasuki wilayah LESSEE (termasuk
setiap tempat di bawah pengawasan atau
pun pengelolaan LESSEE) dimana setiap
Barang Sewa Guna Usaha diperkirakan
berada, untuk melakukan pemeriksaan
ataupun pengujian, atau melakukan
pemantauan atas penggunaan Barang
Sewa Guna Usaha (ii) melakukan
pemeriksaan dan membuat salinan-salinan
dari buku-buku dan catatan-catatan
LESSEE yang berkenaan dengan Barang
Sewa Guna Usaha, buku-buku dan
catatan-catatan mana harus disediakan
untuk LESSOR atau wakil-wakilnya atas
permintaan LESSOR.
6.7 Dalam hal setiap tempat dimana
Barang Sewa Guna Usaha diperkirakan
berada disewa oleh LESSEE atau dimiliki
oleh LESSEE tapi telah dihipotikkan,
digadaikan, difiduciakan atau dengan cara
apapun turut dijadikan agunan pada pihak
ketiga baik pada tanggal dibuatnya
Perjanjian ini atau selama Barang Sewa
Guna Usaha tunduk pada Perjanjian ini,
LESSEE harus segera (i) memberitahukan
mengenai hal tersebut kepada LESSOR
dan (ii) meminta LESSOR untuk
menerima pernyataan dari tuan
tanah/penerima hipotik yang menyatakan
bahwa tuan tanah/penerima hipotik
mengetahui dan mengakui atas
kepemilikan LESSOR terhadap Barang
Sewa Guna Usaha dan bahwa tuan
tanah/penerima hipotik tersebut tidak
memasukkan Barang Sewa Guna Usaha
tersebut ke dalam suatu hak istimewa yang
diberikan kepada tuan tanah/penerima
hipotik atau untuk memasukkan Barang
Sewa Guna Usaha di dalam setiap
perkara/tindakan hukum yang diprakasai
oleh tuan tanah/ penerima hipotik terhadap
LESSEE atau pihak lainnya, dengan
penambahan ketentuan-ketentuan dalam
bentuk dan isi pokok sebagaimana
disyaratkan oleh LESSOR.
9. 9
7. JAMINAN TAMBAHAN.
Guna menjamin pembayaran-pembayaran oleh
LESSEE tepat pada waktunya atas semua
kewajiban-kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini, maka LESSEE wajib
memberikan kepada LESSOR jaminan-
jaminan tambahan sebagaimana diminta
LESSOR dari waktu ke waktu dalam bentuk
yang memuaskan bagi LESSOR.
8. PENGGUNAAN
8.1 LESSEE, atas biayanya sendiri, harus
memperoleh semua lisensi, izin, dan
persetujuan untuk tujuan penggunaan
Barang Sewa Guna Usaha dan dapat
menjadikan Barang Sewa Guna Usaha
semata-mata digunakan hanya untuk
tujuan usaha sesuai dengan semua
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku,
dan dilaksanakan hanya oleh karyawan
yang berwenang dan cakap serta sesuai
dengan setiap instruksi dan buku pedoman
yang berlaku dari pembuat, arsitek dan
kontraktor.
8.2 LESSEE akan membayar setiap ongkos
dan biaya penggunaan Barang Sewa Guna
Usaha termasuk tetapi tidak terbatas pada
biaya-biaya untuk pemakaian tenaga
listrik, air, bensin, pelumas dan perbekalan
yang diperlukan atau yang dipakai
terhadap Barang Sewa Guna Usaha.
8.3 LESSEE harus membayar tepat pada
waktunya semua ongkos pendaftaran,
biaya perizinan, tarif, pajak dan seluruh
pengeluaran pembayaran sehubungan
dengan Barang Sewa Guna Usaha atau
penggunaannya, dan atas tagihan
LESSOR, LESSEE harus menyerahkan
kepada LESSOR tanda terima dari semua
pembayaran tersebut. Dalam hal LESSEE
lalai melaksanakan pembayaran yang
dimaksud, LESSOR dapat, tetapi tidak
memiliki kewajiban untuk, melaksanakan
setiap pembayaran dan menerima
kembali dari LESSEE, dan LESSEE
wajib membayar kepada LESSOR sesuai
dengan jumlah dalam penagihan yang
diminta.
9. PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN
PERUBAHAN-PERUBAHAN
9.1 LESSEE atas biayanya sendiri harus (i)
merawat Barang Sewa Guna Usaha
sehingga selalu dalam keadaan baik dan
terawat (keusangan dan keausan yang
wajar disetujui), (ii) memantau dan
mematuhi setiap aturan pemeliharaan dan
prosedur atau modifikasi perbaikan dari
setiap pembuat atau orang yang
berwenang, (iii) melengkapi semua
bagian, mekanisme, suku cadang dan
servis yang diperlukan (iv) seluruh
perbaikan dilakukan oleh karyawan yang
cakap dan (v) bila diminta dan sesuai
dengan persetujuan tertulis dari
LESSOR, membuat dan memaksakan
sebuah perjanjian pemeliharaan dengan
perusahaan yang memenuhi standar.
9.2 LESSEE tidak Akan melakukan
perubahan-perubahan atau penambahan-
penambahan apapun terhadap Barang
Sewa Guna Usaha yang dapat
menimbulkan kerugian terhadap nilai atau
penggunaan komersial.
9.3 Semua bagian-bagian yang diganti dan
seluruh asesori yang ditambahkan dan
semua penambahan-penambahan pada
Barang Sewa Guna Usaha yang dilakukan
oleh LESSEE harus bebas dan bersih dari
berbagai agunan, hak untuk menuntut
kembali, opsi dan hak-hak orang lain, dan
harus mempunyai nilai, kualitas dan
kegunaan yang sedikit-dikitnya sama
dengan bagian- bagian atau asesori-
asesori yang digantikan dan seluruh
penukaran, termasuk semua catatan
pengoperasian, perawatan dan perbaikan,
langsung menjadi milik LESSOR dan
dianggap merupakan bagian dari Barang
Sewa Guna Usaha untuk semua maksud
dan tujuan sebagaimana disebutkan
dalam perjanjian ini.
10. KERUGIAN DAN KERUSAKAN
10.1Sejak Tanggal Penyerahan Barang Sewa
Guna Usaha yang dimaksud menurut
Perjanjian ini, atau sebaliknya waktu yang
10. 10
lebih awal yang disetujui LESSEE, maka
LESSEE harus menanggung seluruh
resiko terhadap setiap kerugian atau
kerusakan pada Barang Sewa Guna Usaha
atau pada setiap bagiannya dari apapun
yang menjadi penyebabnya. Dalam hal
setiap bagian dari Barang Sewa Guna
Usaha hilang, dicuri, musnah, rusak, yang
tidak dapat diperbaiki kembali atau
selamanya dianggap tidak sesuai lagi untuk
digunakan untuk alasan apapun atau
sebaliknya berlaku atas setiap perbuatan
konstruktif, mengatur atau
mengkompromikan kerugian, termasuk
keadaan kahar, atau dalam hal setiap
penghukuman, penyitaan, penahanan,
penguasaan, perampasan, pengambilan
alih kepemilikan atau penggunaan atau
pencurian terhadap bagian tertentu (setiap
kejadian ini untuk selanjutnya disebut
sebagai suatu “Kerugian”), sewa guna
usaha sehubungan dengan Barang Sewa
Guna Usaha akan berakhir dan LESSEE
harus segera memberitahukan secara
tertulis kepada LESSOR dan
i) segera menyerahkan kepada LESSOR,
tapi dalam waktu tidak lebih dari satu
(1) bulan sejak peristiwa Kerugian,
suatu jumlah yang sama dengan bagian
Seluruh Biaya LESSOR yang telah
dibayar tetapi belum diterima kembali
ditambah semua biaya dan
pengeluaran oleh LESSOR
sehubungan dengan hal tersebut, maka
setelah pembayaran tersebut, LESSOR
harus menyerahkan tanpa kewajiban
pengembalian atau menjamin seluruh
hak LESSOR, kepemilikan dan
kepentingan atas barang tersebut, dan
sebagaimana kebijaksanaan LESSOR
semata-mata, menyesuaikan seluruh
Pembayaran Sewa Guna Usaha
sehubungan dengan barang-barang
yang tersisa dari Barang Sewa Guna
Usaha; atau
ii) asalkan tidak telah terjadi Peristiwa
Cidera Janji, atau peristiwa yang
dengan pemberitahuan atau lewatnya
waktu atau kedua-duanya akan
merupakan suatu Peristiwa Cidera Janji,
dan yang masih terus berlanjut,
mengganti Barang Sewa Guna Usaha
dengan barang baru yang sepadan,
baik dalam mutu, fungsi maupun
nilainya dan dimana pada saat
penyerahan langsung akan menjadi
milik LESSOR dan menjadi Barang
Sewa Guna Usaha untuk seluruh
maksud dan tujuan yang disebutkan di
bawah ini, dan Perjanjian ini akan
dirubah berdasarkan suatu jadwal
tambahan yang menyatakan setiap
perubahan yang dianggap perlu oleh
LESSOR.
10.2Dalam hal Barang Sewa Guna Usaha atau
setiap bagian daripadanya, rusak, tetapi
kerusakan tersebut tidak merupakan suatu
Kerugian, maka LESSEE harus segera
memberitahukan tentang kerusakan
tersebut kepada LESSOR, dan atas biaya
LESSEE sendiri, harus segera
memperbaiki Barang Sewa Guna Usaha
yang rusak sesuai dengan mutu
sebagaimana yang dicantumkan dalam
Pasal 9 Perjanjian ini.
11. ASURANSI DAN PERTANGGUNG
JAWABAN PIHAK KETIGA
11.1LESSEE pada setiap waktu selama jangka
waktu Perjanjian ini dan atas biayanya
sendiri, harus menutup asuransi, termasuk
tetapi tidak terbatas pada asuransi Barang
Sewa Guna Usaha, terhadap resiko-
resiko dan dalam jumlah yang dipandang
LESSOR bijaksana dengan para
penjamin asuransi dan reasuransi yang
ditunjuk atau disetujui oleh LESSOR.
Setiap polis tersebut harus menyebut
LESSOR sebagai pihak tertanggung
tambahan dan sebagai “exclusive loss
payee”/penerima santunan kerugian
ekslusif, serta mencantumkan ketentuan-
ketentuan lain untuk keuntungan
LESSOR sebagaimana diminta oleh
LESSOR. Dalam hal LESSEE lalai
menutup asuransi sebagaimana ditetapkan
di sini, LESSOR dapat (tapi tidak wajib)
menutup asuransi tersebut dan dalam hal
11. 11
demikian LESSEE, atas tagihan, harus
segera mengganti kepada LESSOR
ongkos-ongkos yang telah dikeluarkan
sehubungan dengan hal tersebut.
11.2LESSEE akan melakukan segala sesuatu
yang perlu pada setiap penjamin asuransi
(“Penanggung”) berdasarkan suatu polis
yang disyaratkan di sini untuk menyetujui
memberitahukan secara tertulis kepada
LESSOR selambat-lambatnya tigapuluh
hari dimuka, tentang setiap perubahan
yang terjadi di dalam persyaratan asuransi
atau pembatalannya atau tidak
diperpanjangnya seluruh atau sebagian
dari polis asuransi tersebut.
11.3LESSEE harus menyerahkan kepada
LESSOR salinan dari semua polis
asuransi yang diperlukan di sini berikut
perpanjangannya, dan LESSEE akan
sepenuhnya mematuhi persyaratan-
persyaratan dan ketentuan-ketentuan dari
pada polis tersebut LESSEE akan
melakukan segala sesuatu yang perlu
untuk mempertahankan penutupan
asuransi tersebut dan tidak akan
melakukan atau mengizinkan
dilakukannya sesuatu yang
mengakibatkan atau mungkin dapat
mengakibatkan berkurangnya manfaat
asuransi tersebut atau yang dapat
mengurangi atau melanggar hak-hak
LESSOR sehubungan dengan kejadian
tersebut.
11.4LESSEE, dalam jangka waktu 24 (dua
puluh empat) jam sejak terjadinya suatu
Kerugian atau peristiwa lainnya dimana
mungkin klaim asuransi dapat dibuat
berdasarkan ketetapan polis asuransi,
memberitahukan secara tertulis tentang
hal tersebut kepada pihak Penanggung
dan LESSOR. LESSEE tidak akan
mengkompromikan setiap klaim tanpa
persetujuan LESSOR dan dengan ini tanpa
dapat dicabut kembali, menunjuk
LESSOR sebagai kuasanya yang sah untuk
mengambil segala tindakan untuk
menyelesaikan atau mengajukan klaim,
menerima uang yang harus dibayarkan
berdasarkan asuransi tersebut dan
memberikan pelepasan untuk hal tersebut,
dan pada umumnya bertindak untuk dan
atas nama LESSEE sebagaimana dianggap
baik oleh LESSOR.
11.5Jika, menurut pendapat LESSOR dan para
Penanggung Barang Sewa Guna Usaha,
adalah ekonomis untuk memperbaiki suatu
bagian dari Barang Sewa Guna Usaha
yang rusak selama jangka waktu Perjanjian
ini, dan asalkan tidak telah terjadi suatu
Peristiwa Cidera Janji atau suatu peristiwa
yang dengan pemberitahuan atau lewatnya
waktu atau kedua-duanya akan
merupakan suatu Peristiwa Cidera Janji
dan yang berlanjut, LESSOR harus
menyediakan setiap santunan asuransi
yang diterimanya untuk digunakan, dan
LESSEE harus menggunakan setiap
santunan asuransi yang diterimanya untuk
memperbaiki Barang Sewa Guna Usaha.
11.6 Setiap santunan asuransi yang diterima
oleh LESSOR berkenaan dengan suatu
kerugian aktual, konstruktif, berencana
atau dikompromikan dari setiap bagian
Barang Sewa Guna Usaha harus
dipergunakan menurut kebijaksanaan
LESSOR semata-mata sebagai berikut:
(i) Kewajiban-kewajiban LESSEE
sebagaimana tercantum dalam butir (i)
Pasal 10.1 di atas, dalam hal mana
setelah diperhitungkan jumlah
tersebut, asalkan tidak telah terjadi
Peristiwa Cidera Janji atau peristiwa
yang dengan pemberitahuan atau
lewatnya waktu atau kedua-duanya
akan merupakan "Peristiwa Cidera
Janji" dan yang terus berlanjut, maka
setiap kelebihannya harus dibayarkan
kepada LESSEE, atau
(ii) Pembelian bagian baru yang menurut
pendapat LESSOR sebanding dalam
kualitas, fungsi dan nilainya, dan
dimana pada saat penyerahan akan
langsung menjadi milik LESSOR dan
menjadi Barang Sewa Guna Usaha
untuk kepentingan-kepentingannya
didalam hal ini, dan Perjanjian ini akan
dirubah berdasarkan Jadwal tambahan
12. 12
yang menyatakan setiap perubahan
yang mungkin dianggap perlu oleh
LESSOR.
11.7Kelalaian apapun alasannya dari
Penanggung untuk tidak membayar
santunan atas kerugian, kerusakan atau
pun klaim dan kurangnya biaya santunan
untuk dapat menutup biaya perbaikan
merupakan resiko LESSEE semata-mata,
dan kelalaian tersebut sama sekali tidak
akan mengurangi kewajiban-kewajiban
dan tanggung jawab LESSEE
berdasarkan Perjanjian ini.
11.8Disamping asuransi yang disyaratkan
menurut ayat-ayat sebelumnya dari Pasal
11 ini, LESSEE harus terus menerus
menutup asuransi terhadap "pertanggung
jawaban pihak ketiga" (third party
liability) sebagaimana diuraikan dalam
Jadwal atau apabila dari waktu ke waktu
dibutuhkan oleh LESSOR. Semua polis
asuransi tersebut harus menyebutkan
LESSOR dan para pemegang sahamnya,
sebagai pihak tertanggung tambahan.
11.9Terlepas dari setiap penutupan asuransi
terhadap tanggung jawab terhadap pihak
ketiga, LESSEE membebaskan dan
mengganti kerugian LESSOR, pengurus,
pejabat, direktur-direktur dan karyawan
dari LESSOR terhadap tanggung jawab
pihak ketiga sehubungan dengan
kepentingan dari Barang Sewa Guna
Usaha atau atas pemanfaatan
pengasuransiannya.
12. MEMATUHI UNDANG-UNDANG; GANTI
KERUGIAN
12.1LESSEE setuju untuk mematuhi undang-
undang dan peraturan-peraturan
sehubungan dengan Perjanjian dan Barang
Sewa Guna Usaha ini. LESSEE setuju
untuk membayar atas namanya sendiri dan
atas nama LESSOR semua biaya
perizinan, beban dan pajak yang sekarang
atau dikemudian hari dikenakan oleh
Pemerintah Rebulik Indonesia atau
instansi lainnya, alat-alat negara atau
penggantinya atau pejabat perpajakan
yang berwenang kepada LESSOR atau
LESSEE sehubungan dengan Barang
Sewa Guna Usaha dan penggunaannya,
dan menanggung semua resiko
pertanggungan jawaban yang muncul atau
yang menyangkut pengoperasian dan
penggunaan Barang Sewa Guna Usaha.
12.2LESSEE dengan ini sepakat dan setuju
untuk membebaskan, menanggung dan
mengganti kerugian LESSOR dari dan
terhadap, setiap dan semua klaim,
ongkos, biaya, pajak, bunga,
pembayaran, kerusakan dan tanggung-
jawab bagaimanapun hubungannya
dengan atau yang muncul akibat disain,
konstruksi, pembelian, impor, penyerahan,
pemilikan, penggunaan, pengoperasian,
hak milik, penguasaan kembali, asuransi,
penyerahan kembali atau pemindahan
dari Barang Sewa Guna Usaha atau
berakhirnya sewa guna usaha lebih awal
dari pada waktu yang ditetapkan di sini
atau setiap kelalaian untuk memenuhi
setiap pembelian dan sewa guna usaha
yang dimaksud tersebut di sini. LESSEE
selanjutnya setuju untuk menanggung
kerugian LESSOR atas seluruh biaya,
ongkos dan kerugian yang telah diderita
oleh LESSOR: setiap ongkos, biaya atau
pun kerugian akibat dari :
(i) Kelalaian, apapun alasannya, untuk
menutup transaksi,
(ii) berakhirnya sewa guna usaha oleh
LESSOR dalam kaitannya dengan
jangka waktu Perjanjian ini yang
berkenaan dengan seluruh atau
sebagian dari Barang Sewa Guna
Usaha, apakah Barang Sewa Guna
Usaha tersebut telah diserahkan kepada
atau telah diterima oleh LESSEE atau
tidak,
(iii) setiap biaya yang dikeluarkan oleh
LESSOR berkaitan dengan
penanaman LESSOR dan perolehan
Barang Sewa Guna Usaha akibat dari
setiap akhir sewa guna usaha dalam hal
ini atau untuk setiap alasan lain yang
tidak disebutkan di dalam Pasal 4 di
dalam Perjanjian ini.
13. 13
12.3Setiap pembayaran yang dilakukan oleh
LESSEE kepada LESSOR sesuai dengan
apa yang disebutkan di dalam Pasal 12 ini
akan dibayarkan atas permintaan sebagai
Pembayaran Sewa Guna Usaha
Tambahan. Kewajiban-kewajiban
LESSEE menurut pasal ini, akan tetap
berlaku meskipun Perjanjian ini sudah
berakhir atau diakhiri atau setiap sewa
guna usaha yang dengan ini terjadi atau
yang terjadi menurut Perjanjian ini.
13. JAMINAN-JAMINAN
13.1LESSOR tidak menjamin dan sekaligus
menyangkal baik secara tegas ataupun
secara implisit mengenai kemampuan
usaha (Merchantability) ataupun
kecocokan untuk suatu penggunaan
tertentu sehubungan dengan Barang sewa
guna usaha / Barang Modal atau setiap
bagian dari padanya. LESSEE memilih
sendiri Barang Sewa Guna Usaha,
termasuk akan tetapi tidak terbatas pada
lokasi, disain, bahan dan kontraktor-
kontraktor yang dipakai berkenaan
dengan Barang Sewa Guna Usaha
berdasarkan pertimbangannya sendiri dan
dengan tegas melepaskan penanggungan
atas setiap pernyataan ataupun representasi
yang dibuat oleh LESSOR. LESSOR
tidak akan bertanggung-jawab atas setiap
keterlambatan dalam penyerahan atau
tidak diserahkannya seluruh atau sebagian
dari Barang Sewa Guna Usaha.
Selanjutnya, LESSEE mengakui secara
khusus meminta LESSOR untuk
mendapatkan dan menyewa guna
usahakan Barang Sewa Guna Usaha
bagaimanapun kondisinya pada saat
LESSOR memperoleh Barang Sewa
Guna Usaha dan menyewa guna
usahakan Barang Sewa Guna Usaha
tersebut.
13.2LESSOR akan menggunakan
kemampuannya yang layak, atas biaya
dan ongkos LESSEE, menyerahkan
kepada LESSEE keuntungan dari setiap
garansi ataupun jaminan yang mungkin
telah diberikan kepada LESSOR oleh
pihak produsen atau penjual atau
kontraktor yang ada kaitannya dengan
konstruksi dari Barang Sewa Guna
Usaha. Atas biayanya sendiri, LESSEE,
selama tidak terjadi Peristiwa Cidera Janji
dan terus berlanjut di bawah ini, dengan
ini diberi wewenang untuk, segera
melakukan tuntutan jaminan terhadap
pihak produsen, penjual atau kontraktor
bila terdapat kecacatan atas Barang Sewa
Guna Usaha. Kelalaian yang dibuat oleh
pihak manufaktur, penjual atau kontraktor
untuk tunduk pada setiap klaim jaminan,
apapun alasannya, tidak akan
membebaskan LESSEE dari kewajibannya
di bawah Perjanjian ini, termasuk tetapi
tidak terbatas pada kewajiban-
kewajibannya yang menyangkut Pasal 3, 9,
10 dan 16 Perjanjian ini.
13.3LESSOR tidak bertanggung jawab atas
setiap perbaikan, perawatan atau
kerusakan pada Barang Sewa Guna
Usaha/Barang Modal ataupun dalam
penggunaannya.
13.4Telah disetujui bahwa, penjual, pemasok
Barang Sewa Guna Usaha tersebut, juga
orang yang bekerja untuk pihak penjual,
pemasok, tidaklah dianggap sebagai agen
dari LESSOR untuk keperluan apapun,
lepasnya tanggung jawab yang
dibebankan kepada LESSOR atas
kondisi, jaminan ataupun pernyataan
yang dibuat oleh penjual, pemasok
ataupun kontraktor atau orang yang
bekerja untuk pihak penjual, pemasok
ataupun kontraktor.
14. PERNYATAAN DAN JAMINAN LESSEE;
KETENTUAN YANG HARUS DIPENUHI
SEBELUMNYA
14.1Pernyataan-pernyataan dan Jaminan-
jaminan.
LESSEE dengan ini menyatakan dan
menjamin, bahwa:
i) LESSEE telah didirikan sebagai suatu
kesatuan badan usaha dan mempunyai
kekuasaan penuh serta hak yang sah
menurut hukum untuk menjalankan
usaha yang sedang dikelolanya
sekarang ini dan untuk di kemudian
14. 14
hari, berhak untuk memiliki barang
sendiri, dan telah mendapat dan akan
memperbaharui serta menjaga
kelangsungan semua persetujuan
pemerintah yang diperlukan untuk
melaksanakannya, menyerahkan dan
menjalankan kewajiban-kewajibannya
menurut Perjanjian ini;
ii) Tidak ada hukum, peraturan,
ketetapan, anggaran dasar atau
ketentuan hukum, dan tidak ada
ketentuan atas setiap kontrak,
perjanjian, kewajiban ataupun bentuk
aturan hukum lainnya yang mengikat
terhadap LESSEE, atau setiap
perjanjian lainnya yang dapat
dilanggar dengan dibuatnya dan
dilangsungkannya Perjanjian ini atau
dengan melaksanakan setiap
persyaratan atau digunakannya Barang
Sewa Guna Usaha ;
iii) LESSEE telah mengambil segala
tindakan dan memperoleh serta
memenuhi persyaratan badan hukum,
untuk melangsungkan, Perjanjian ini,
dan orang-orang yang melaksanakan
Perjanjian menyerahkan dan
menjalankan kewajiban-kewajibannya
menurut ini atas nama LESSEE telah
diberi wewenang dengan semestinya
untuk melakukannya;
iv) LESSEE tidak melakukan kelalaian
dan sampai saat ini tidak melakukan
kelalaian berdasarkan perjanjian -
perjanjian lain yang mana telah atau
dapat berakibat sangat merugikan pada
kegiatan operasionalnya, harta benda
atau keadaan keuangannya, dan tidak
ada perkara hukum ataupun
penangguhan tindakan administratif
yang diambil terhadap LESSEE atau
atas hartanya yang mana telah atau
dapat menimbulkan akibat yang sangat
merugikan;
v) LESSEE telah menyerahkan kepada
LESSOR sebuah salinan yang telah
disahkan atas Akte Pendirian dan
perubahan yang berkaitan dengannya
(apakah telah disetujui oleh pejabat
pemerintah yang berwenang atau
belum);
vi) Neraca yang telah diperiksa oleh
akuntan dan perhitungan laba-rugi
yang berkenaan dengan LESSEE
untuk periode fiskal terakhir, dan
neraca LESSEE untuk setiap jangka
waktu perhitungan sementara dan
perhitungan laba-rugi yang disahkan
oleh Direktur Keuangan LESSEE,
semua yang disebutkan tadi telah
disampaikan kepada LESSOR, telah
dipersiapkan sesuai dengan prinsip
dan praktek akuntansi yang secara
umum diterima di Indonesia dan tetap
dipakai, adalah lengkap dan benar dan
sepenuhnya menunjukkan keadaan
keuangan LESSEE menurut tanggal-
tanggal neraca-neraca tersebut masing-
masing dan hasil daripada kegiatan
operasionalnya untuk jangka waktu
masing-masing yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut. Sejak
tanggal-tanggal neraca-neraca tersebut,
LESSEE tidak memiliki kewajiban
atau tanggung jawab yang bersyarat
atau lainnya, untuk pajak-pajak atau
kewajiban-kewajiban jangka panjang
(termasuk kewajiban sewa guna
usaha) yang tidak terungkap oleh, atau
disisihkan dananya, dalam neraca-
neraca tersebut atau catatan-
catatannya atau dengan cara lain
diungkapkan secara tertulis kepada
LESSOR. Sejak tanggal neraca-neraca
terakhir tersebut, tidak ada perubahan
yang merugikan dalam keadaan
keuangan LESSEE dari yang diuraikan
dalam neraca-neraca tersebut atau
dengan cara lain diungkapkan secara
tertulis kepada LESSOR.
14.2Ketentuan-ketentuan Yang Harus
Dipenuhi Sebelumnya. Kewajiban-
kewajiban LESSOR untuk memperoleh
Barang Sewa Guna Usaha dan untuk
menyerahkan dan menyewagunausahakan
Barang Sewa Guna Usaha kepada
LESSEE harus tunduk kepada ketentuan-
ketentuan yang harus dipenuhi
15. 15
sebelumnya, sebagai berikut:
i) LESSEE harus sudah membayar
kepada LESSOR semua biaya,
termasuk tetapi tidak terbatas pada
biaya-biaya komitmen, biaya
penyiapan dana, biaya hukum dan
notaris, bila ada, sebagaimana
dicantumkan di dalam Jadwal;
ii) LESSEE harus sudah menyerahkan
kepada LESSOR salinan-salinan yang
sama bunyinya dari Akte Pendirian
LESSEE beserta semua perubahan-
perubahannya, serta risalah-risalah
rapat dari atau persetujuan para
pemegang saham yang dapat dipakai
untuk memberikan wewenang kepada
orang-orang yang akan melaksanakan
Perjanjian ini, Jadwal dan setiap
perjanjian atau dokumen lainnya yang
harus dibuat dan dilangsungkan oleh
LESSEE, dalam setiap hal disahkan
oleh badan pengurus dari LESSEE
dengan benar dan tepat;
iii) LESSOR harus telah menerima jaminan
atau ganti rugi tanpa syarat, dalam
bentuk dan isi yang disetujui oleh
LESSOR dan LESSEE yang
dilangsungkan oleh para penjamin
seperti diuraikan dalam Ayat 13 dari
Jadwal;
iv) LESSOR harus sudah menerima
salinan asli dari semua dokumen
jaminan yang telah dikeluarkan, dalam
bentuk dan isi yang memuaskan bagi
LESSOR berkenaan dengan Jaminan
yang disebutkan dalam Ayat 13 dari
Jadwal;
v) LESSOR harus mematuhi ketentuan-
ketentuan tambahan sebagaimana
diuraikan dalam Ayat 12 dari Jadwal
dan harus sudah menerima semua
dokumen lainnya, termasuk tetapi tidak
terbatas pada sertipikat-sertipikat,
perjanjian-perjanjian, persetujuan dan
perjanjian lainnya, yang diuraikan
dalam Ayat 11, 13 dan 14 dari Jadwal;
vi) LESSOR harus sudah menerima
dokumen-dokumen lainnya, dalam
bentuk dan isi yang memuaskan bagi
LESSOR, termasuk tetapi tidak
terbatas pada suatu pendapat hukum
dari penasehat hukum LESSOR, yang
mungkin secara wajar akan diminta
oleh LESSOR;
vii) Tiada suatu Peristiwa Cidera Janji,
atau peristiwa yang timbul akibat
pemberitahuan atau lewatnya waktu
atau kedua-duanya yang dapat
merupakan suatu Peristiwa Cidera
Janji, dapat terjadi dan dapat terus
berlanjut;
viii) LESSEE harus sudah mendapatkan
semua dokumen impor dan dokumen
kepemilikan sehubungan dengan
Barang Sewa Guna Usaha yang
memenuhi syarat untuk dapat
melakukan ekspor kembali (re-export)
dan penjualan.
15. PERISTIWA CIDERA JANJI; UPAYA-
UPAYA PEMULIHAN
15.1Peristiwa Cidera Janji.
Setiap peristiwa di bawah ini adalah
merupakan suatu “Peristiwa Cidera Janji":
i) LESSEE telah lalai membayar jumlah
yang telah ditentukan menurut
perjanjian ini sesuai dengan ketentuan-
ketentuannya, dan kelalaian tersebut
berlanjut selama 7 (tujuh) hari;
ii) LESSEE lalai menjalankan atau
melaksanakan ketentuan-ketentuan
atau persyaratan lainnya menurut
Perjanjian ini atau setiap pernyataan
yang diuraikan di sini untuk
dijalankan dan dilaksanakan oleh
LESSEE, dan kelalaian seperti yang
telah disebutkan tadi tidak dipulihkan
dalam waktu 21 (duapuluh satu) hari
setelah pemberitahuan tertulis
mengenai kelalaian tadi yang telah
diberikan kepada LESSEE oleh
LESSOR;
iii) Setiap pernyataan atau jaminan yang
dibuat oleh LESSEE dalam Perjanjian
16. 16
ini atau setiap pernyataan dalam setiap
dokumen atau sertipikat yang
disampaikan kepada LESSOR
sehubungan dengan Perjanjian ini
disampaikan secara tidak benar atau
palsu;
iv) LESSEE atau setiap Para Penjamin
menurut Perjanjian ini (bila tidak ada
penjamin pengganti yang memuaskan
LESSOR sesuai dengan
permintaannya) berada dalam keadaan
pailit, bangkrut, meninggal dunia,
bimbang, atau minta penundaan
pembayaran hutang-hutangnya atau
penangguhan pembayaran, mengalami
keadaan keuangan yang kurang
menguntungkan, membuat janji-janji
dengan para kreditornya, memiliki
langkah atau jalan untuk dapat
menghindar sehingga bisa dinyatakan
dalam keadaan pailit, berhenti
melakukan kegiatan usaha, dan
menurut penilaian LESSOR perubahan
tersebut akan mengakibatkan
bertambahnya resiko LESSOR,
kesukaran atau pelaksanaannya
diancam atau dikenakan atas LESSEE
atau setiap Para Penjamin atau terhadap
setiap Barang Sewa Guna Usaha.
v) LESSEE lalai dalam melakukan
pembayaran uang pada waktunya atau
lalai dalam melaksanakan setiap
kewajiban yang ditentukan berdasarkan
perjanjian-perjanjian dimana kegagalan
atau kelalaian tersebut dapat
mengizinkan pihak lainnya yang
berkaitan dengan hal itu mengakhiri
perjanjian tersebut atau untuk
mendesak LESSEE atas kewajiban-
kewajibannya yang tercantum dalam
Perjanjian tersebut;
vi) LESSEE menolak atau dalam segala
cara menunjukkan sikap bahwa yang
bersangkutan enggan untuk menerima
setiap dari Barang Sewa Guna Usaha
tanpa persetujuan tertulis dari
LESSOR;
vii) Salah satu dari Para Penjamin lalai
untuk melaksanakan atau untuk
mengambil suatu tindakan atas
pelanggaran, kewajiban atau
kesepakatan terhadap jaminannya,
atau lalai untuk melakukan
pembayaran pada saat dan waktu yang
telah ditentukan kepada suatu pihak
ketiga, atau lalai melaksanakan setiap
kewajiban berdasarkan suatu perjanjian
dan akibat kelalaian tersebut
mengizinkan pihak ketiga LESSEE
untuk mempercepat waktu
pembayaran yang harus dilaksanakan
oleh Para Penjamin yang
bersangkutan;
viii) LESSEE dengan Cara apapun
menegaskan atau menyatakan,
termasuk tetapi tidak terbatas pada
laporan-laporan keuangannya, bahwa
LESSEE adalah pemilik Barang Sewa
Guna Usaha; atau
ix) LESSEE dan/atau subsidiari-subsidiari
dan/atau afiliasi-afiliasinya telah
melakukan suatu kelalaian, atau suatu
Peristiwa Cidera Janji atau suatu
peristiwa yang dengan pemberitahuan
atau lewatnya waktu atau kedua-
duanya akan merupakan suatu
Peristiwa Cidera Janji, berdasarkan
kontrak atau perjanjian lainnya antara
LESSOR dan/atau PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN lainnya dan LESSEE
dan/atau subsidiari-subsidiarinya
dan/atau afiliasi-afiliasinya.
15.2Upaya-upaya Penanggulangan
15.2.1 Setelah terjadi suatu Peristiwa Cidera
Janji:
i) LESSEE, atas permintaan pertama
tertulis dari LESSOR, harus segera
mengembalikan Barang Sewa Guna
Usaha sesuai dengan Pasal 15
Perjanjian ini, yaitu Barang Sewa Guna
Usaha yang telah diserahkan kepada
LESSEE dan berada dalam
penguasaan atau pengawasan LESSEE;
ii) LESSOR tidak berkewajiban lagi
untuk melanjutkan pembiayaan
sehubungan dengan Barang Sewa Guna
17. 17
Usaha, atau untuk menyerahkan setiap
Barang Sewa Guna Usaha kepada
LESSEE;
iii) Seluruh jumlah yang harus dibayar
berdasarkan Perjanjian ini dan
tercantum di dalam Jadwal akan
langsung berlaku dan dapat dibayarkan,
dan LESSEE harus segera membayar
jumlah tersebut, termasuk tetapi tidak
terbatas pada, semua biaya dan ongkos
lainnya yang telah dikeluarkan oleh
LESSOR, yang seluruhnya telah
diatur sebagaimana tercantum dalam
Pasal 3 dan 4 Perjanjian ini; dan
iv) Tanpa membatasi setiap hak LESSOR
lainnya dalam Perjanjian ini, LESSOR
berhak untuk segera menjalankan salah
satu atau lebih dari usaha-usaha berikut
ini:
a) mengambil tindakan untuk
memperoleh kembali semua jumlah
yang terhutang menurut Perjanjian
ini, termasuk akan tetapi tidak
terbatas pada semua ongkos-ongkos
resmi dan biaya pengacara
berkenaan dengan pelaksanaan
ketentuan-ketentuan disini dan
setiap perjanjian yang telah
disebutkan atau yang dimaksud
disini;
b) melaksanakan hak-haknya terhadap
Para Penjamin kewajiban-
kewajiban LESSEE berdasarkan
Perjanjian ini dan mengambil suatu
tindakan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap jaminan yang
diberikan sehubungan dengan
kewajiban-kewajiban LESSEE atau
Para Penjaminnya;
c) tanpa pemberitahuan atau
permintaan, yang dengan ini secara
tegas dikesampingkan oleh
LESSEE, maka LESSOR atau
wakilnya dapat menguasai kembali
dan menjamin Barang Sewa Guna
Usaha dan memasuki tempat dimana
setiap Barang Sewa Guna Usaha
mungkin dapat ditemukan dan
membuka setiap gerbang, pintu atau
mengunci dan melepaskan serta
membongkar Barang Sewa Guna
Usaha, tanpa harus bertanggung-
jawab terhadap LESSEE atau
pihak-pihak ketiga atas kerusakan
terhadap harta kekayaan atau kepada
pihak-pihak yang bersangkutan tadi;
d) mengakhiri Perjanjian ini dengan
pemberitahauan kepada LESSEE
dan dengan demikian pula tentang
setiap hal yang berkaitan dengan
sewa guna usaha atas Barang Sewa
Guna Usaha yang sedang berjalan;
e) Mengambil setiap tindakan lainnya
yang diizinkan menurut Perjanjian
ini atau yang sesuai dengan hukum
dan peraturan-peraturan yang
berlaku;
15.2.2 Sejak pemberitahuan pengakhiran
atas Perjanjian ini seperti yang telah
diuraikan di dalam Pasal 15.2.1(iv)d, maka
LESSOR berhak menjual, atau dengan
cara lain melepaskan (termasuk
menyewakan kepada pihak-pihak
ketiga), menggunakan, mengoperasikan
(atau memutuskan untuk tidak
melakukan kesemuanya) setiap atau
seluruh bagian dari Barang Sewa Guna
Usaha, dan LESSEE berjanji untuk tidak,
dengan mengenyampingkan setiap dan
seluruh hak untuk, mengajukan keberatan
berkenaan dengan hal-hal tersebut di
muka atau mengadakan suatu klaim
terhadap setiap Barang Sewa Guna Usaha,
LESSOR atau kepada pihak ketiga.
Setiap penjualan atau tindakan pelepasan
lainnya, atas kebijaksanaan LESSOR
semata-mata, dapat dilakukan dengan
suatu pelelangan umum atau dengan
penjualan di bawah tangan atau dengan
transaksi lainnya, dengan atau tanpa
pemberitahuan kepada LESSEE, dan
LESSOR dapat menolak atau menerima
setiap penawaran atau setiap pelepasan
lainnya. LESSOR tidak berkewajiban
untuk mempertanggung jawabkan kepada
LESSEE atas setiap penjualan atau
tindakan pelepasan lainnya, penggunaa n
atau pengoperasian,atau hasil
pelaksanaan terhadap hal-hal yang telah
disebutkan dimuka.
15.2.3 LESSEE mengakui bahwa LESSOR
18. 18
telah setuju untuk menandatangani
Perjanjian ini dan akan memberikan
fasilitas sewa guna kepada LESSEE
sebagaimana disyaratkan di bawah ini atas
kesinambungan pembiayaan yang
memadai berdasarkan ketentuan-ketentuan
dan syarat- syarat yang setidak-tidaknya
harus sesuai dengan ketentuan dan syarat
yang ada sekarang dan keadaan politik,
pasaran, peraturan dan hal-hal lainnya
yang menentukan dalam memberikan
keputusan pemberian fasilitas berkenaan
dengan fasilitas sewa guna yang ditetapkan
di dalam Perjanjian ini. LESSEE
menyetujui, bahwa apabila menurut
kebijaksanaan LESSOR timbul
perkembangan yang sangat merugikan
berkenaan dengan pendanaan tersebut
atau keadaan politik, pasaran atau
peraturan dan hal-hal lainnya, LESSOR
berhak untuk mengadakan pemulihan-
pemulihan dan LESSEE harus tunduk
tanpa syarat terhadap kewajiban-
kewajibannya sebagaimana diuraikan di
dalam Pasal 15.2.1 dan 15.2.2 Perjanjian
ini.
15.2.4 LESSEE dengan ini memberi kuasa
kepada LESSOR dengan hak substitusi,
yang tidak dapat dicabut kembali untuk
dan atas nama LESSEE, untuk mengambil
tindakan seperti diuraikan dalam Pasal
15.2 dan setiap tindakan persiapan,
kemudian atau yang berkenaan dengan hal
itu.
15.2.5 Tanpa membatasi
kewajiban-kewajiban LESSEE
sebagaimana ditetapkan di bagian lain
dalam Perjanjian ini, LESSEE
bertanggung jawab atas segala ongkos
dan biaya yang dikeluarkan oleh LESSOR
dalam menjalankan hak-haknya menurut
Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak
terbatas pada ongkos dan biaya yang
dikeluarkan dalam melaksanakan tindakan
yang telah memperoleh izin dari yang
berwenang, atau yang berkenaan dengan
penempatan, penguasaan kembali,
perbaikan, asuransi, penyimpanan,
pemeliharaan dan penjualan atau dengan
cara lain pelepasan Barang Sewa Guna
Usaha, penempatan Barang Sewa Guna
Usaha dalam keadaan yang ditentukan
dalam Pasal 9 Perjanjian ini,
menghilangkan setiap hak istimewa,
beban, hak prioritas atau beban-beban atas
Barang Sewa Guna Usaha dan setiap biaya
pengacara dan pengeluaran hukum
lainnya. Setiap biaya tersebut akan
merupakan tambahan jumlah yang
terhutang oleh LESSEE dan harus
dibayarkan atas tagihan dan dari waktu ke
waktu.
15.2.6 LESSOR tidak pernah menyatakan
baik secara tegas maupun implisit
melepaskan tuntutan atas setiap kelalaian
LESSEE atau setiap hak atau pemulihan
terhadap LESSOR yang akan ;
i) Merupakan sebuah surat pernyataan
melepaskan tuntutan atas setiap
kelalaian lainnya yang dibuat oleh
LESSEE atau setiap hak atau pemulihan
lainnya terhadap LESSOR atau setiap
ketentuan dari Perjanjian ini, atau
ii) Mengurangi, mempengaruhi atau
membatasi hak dan kekuatan LESSOR
dalam Perjanjian ini.
16. PENGEMBALIAN BARANG SEWA
GUNA USAHA
Pada saat berakhirnya atau diakhirinya
Perjanjian ini lebih awal atau atas tagihan
pertama LESSOR setelah terjadi suatu
Peristiwa Cidera Janji sebagaimana diuraikan
dalam Pasal 15.2.1. (i). Perjanjian ini,
LESSEE, atas risiko dan biaya sendiri, dalam
waktu 14 (empatbelas) hari harus menyerahkan
Barang Sewa Guna Usaha (dalam hal terjadi
suatu kerugian terhadap barang tertentu dari
Barang Sewa Guna Usaha yang bukan
merupakan suatu "Kerugian") kepada LESSOR
sebagaimana disarankan oleh LESSOR, dalam
keadaan/kondisi sebagaimana yang akan
dimaksud semula memenuhi semua
persyaratan yang diuraikan di dalam pasal 9
perjanjian ini, beserta seluruh catatan lengkap
yang harus diserahkan kepada LESSOR dalam
susunan dan keadaan yang baik, terkecuali
keusangan yang wajar (sejauh bila suatu
penyerahan kembali dari kewajiban yang
berkenaan dengan Barang Sewa Guna Usaha
merupakan suatu kerugian seperti yang
diuraikan dalam Pasal 10 Perjanjian ini).
19. 19
LESSEE bertanggung jawab atas semua
ongkos dan biaya, termasuk biaya pengacara,
jika ada, yang dikeluarkan oleh LESSOR
sehubungan dengan :
i) Pengembalian, penyerahan, pengambilan
atau penguasaan kembali Barang Sewa
Guna Usaha atau setiap perlengkapannya,
dan seluruh catatan yang berkaitan dengan
itu,
ii) Perbaikan dari Barang Sewa Guna Usaha
atau setiap perlengkapannya, jika ada,
seperti yang ditentukan dalam Pasal 9
Perjanjian ini, dan
iii) Mencabut semua hak istimewa, beban, hak
prioritas atau beban-beban lainnya atas
Barang Sewa Guna Usaha.
17. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG
TIDAK BERSYARAT DARI LESSEE
17.1LESSEE dengan ini menyetujui bahwa
kewajiban LESSEE untuk membayar
semua Pembayaran Sewa Guna Usaha
dan pembayaran lainnya yang terhutang
termasuk tetapi tidak terbatas pada setiap
jumlah yang terhutang menurut Pasal 12
Perjanjian ini, adalah mutlak dan tidak
bersyarat dalam keadaan apapun,
meskipun LESSEE karena sebab apapun
tidak dapat menggunakan Barang Sewa
Guna Usaha. Kecuali bila dinyatakan
lain seperti yang disebutkan di sini,
Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan atau
dirubah kecuali secara tertulis dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Sepanjang diperbolehkan oleh undang-
undang yang berlaku, LESSEE dengan ini
mengenyampingkan semua hak yang
mungkin saat ini atau dikemudian hari
oleh undang-undang atau kekuasaan
hukum lainnya, mengakhiri, membatalkan,
mencabut, merubah atau menyerahkan
sewa guna atas Barang Sewa Guna Usaha
atau atas hak-haknya kecuali berkenaan
dengan syarat-syarat yang telah diuraikan
dalam perjanjian ini. PARA PIHAK
setuju bila ada suatu dalam Perjanjian ini
yang dapat ditemukan untuk tidak dapat
dilaksanakan atau bertentangan dengan
ketentuan hukum atau peraturan yang
berlaku, ketentuan (ketentuan-ketentuan)
tersebut dianggap diputuskan dari
Perjanjian ini tanpa mencacati ketentuan-
ketentuan yang masih berlaku dalam
Perjanjian ini dan LESSOR serta LESSEE
segera melaksanakan dokumen tambahan
tersebut yang mungkin perlu untuk
memberi pengaruh hukum terhadap
ketentuan yang dipengaruhinya. Tidak ada
uang sewa guna usaha atau bentuk
pembayaran lainnya yang dibuat oleh
LESSEE di sini dapat dikembalikan
kecuali sebagaimana diuraikan ddalam
Pasal 4 Perjanjian ini, dan LESSEE tidak
akan mengadakan usaha pemulihan
pembayaran tersebut atau menuntut
dilaksanakannya penutupan kerugian atas
pembayaran tersebut.
17.2Seluruh dokumen yang diserahkan oleh
LESSEE kepada LESSOR dalam
Perjanjian ini, hanya dianggap sebagai
pemenuhan kewajiban-kewajiban
LESSEE sebagaimana dicantumkan dalam
Perjanjian ini bila bentuk dan isi dokumen-
dokumen tersebut memuaskan terhadap
LESSOR.
18. KESEPAKATAN
18.1LESSEE dengan ini lebih lanjut sepakat
dan berjanji bahwa LESSEE akan :
i) Memelihara dan mengusahakan
terpeliharanya buku-buku perhitungan
yang layak dan catatan-catatan yang
berkaitan dengan usahanya dan segera
menyediakannya kepada LESSOR:
a) Dalam jangka waktu 6
(enam) bulan setelah berakhirnya
setiap masa pembukuan LESSEE,
sebuah salinan atas laporan keuangan
untuk masa pembukuan tersebut yang
dipersiapkan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang disetujui
umum dan terus menerus
diberlakukan secara konsisten dan
telah di audit oleh akuntan publik yang
disetujui oleh LESSOR;
b) Dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan laporan keuangan tengah
tahunan setelah berakhirnya setiap
masa pembukuan. Laporan keuangan
tengah tahunan tersebut harus
disahkan dengan benar dan tepat oleh
20. 20
Direktur LESSEE; dan
c) Dari waktu ke waktu
informasi keuangan dan informasi
lainnya sehubungan dengan LESSEE
sebagaimana yang diminta oleh
LESSOR.
ii) menaati dan mematuhi sepenuhnya
seluruh undang-undang dan peraturan-
peraturan yang berlaku terhadap
LESSEE persyaratan-persyaratan dari
pihak berwenang, perizinan-perizinan,
atau persetujuan dari dan memelihara
dan menyebabkan terpeliharanya setiap
pengadilan atau administrasi atau
organisasi yang mana akan jadi patut
atau diperlukan demi berlangsungnya
kewajiban dan pelaksanaan perjanjian
ini dan dokumen-dokumen sehubungan
dengannya ditandatangani dan
dilaksanakan oleh LESSEE;
iii) segera membayar sepenuhnya dan
melunasi pajak-pajak, bea dan biaya-
biaya yang dibebankan oleh pemerintah
terhadap LESSEE dan harta
kekayaannya;
iv) atas permintaan LESSOR setiap saat
dan dari waktu ke waktu, melakukan
pelaksanaan atas segala sesuatu dan
melaksanakan kewajiban-kewajiban
berdasarkan dokumen-dokumen
sebagaimana yang telah diminta
LESSOR dengan selayaknya untuk
memberi efektifitas yang penuh
terhadap jaminan yang diberikan sesuai
dengan Pasal 7 Perjanjian ini dan untuk
menyempurnakan, memelihara atau
memudahkan pelaksanaan jaminan
yang diberikan atau dimaksudkan
untuk diberikan berdasarkan perjanjian
ini.
18.2LESSEE harus memelihara keadaan
keuangannya secara memuaskan
LESSOR selama masa sewa guna usaha
sebagai berikut:
i) Rasio Utang terhadap Modal tidak
melebihi ------ (------------) banding ----
---- (----------) pada tanggal ------------;
dan ------ (-----------) banding ------ (----
-----) untuk tahun selanjutnya; dalam
hal ini Utang meliputi juga semua
kewajiban-kewajiban modal Sewa
Guna Usaha, tetapi tidak termasuk
Pinjaman dari Pemegang Saham.
ii) Rasio Aktiva Lancar terhadap
Kewajiban Lancar harus lebih besar
daripada ----- (----------) banding -------
(----------)padatanggal -------------- dan
------- (----------) banding ----- (----------
--) untuk tahun selanjutnya; dalam hal
ini pasiva lancar meliputi juga porsi
lancar atas utang jangka panjang.
iii) Pinjaman dari Pemegang Saham
sebesar Rp........................... (
.................) pada tanggal ......................
tidak boleh dikembalikan kecuali jika
telah disetujui terlebih dahulu dari
LESSOR
18.3LESSEE dengan ini selanjutnya mengikat
diri terhadap LESSOR bahwa LESSEE
tidak akan tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari LESSOR :
i) menjual, menyewagunausahakan,
mengalihkan, mengizinkan atau dengan
perkataan lain melepaskan (baik melalui
satu transaksi maupun beberapa transaksi
baik saling berhubungan maupun tidak)
atas harta kekayaan yang secara materil
berhubungan dengan usaha LESSEE
kecuali dalam hal-hal yang berlaku pada
praktek usaha yang wajar dan
kesinambungan usaha LESSEE;
ii) melakukan atau menyebabkan berlakunya
segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
secara timbal balik pelaksanaan perjanjian
ini atau harta kekayaan LESSEE yang
tersedia untuk menjamin kewajiban-
kewajiban LESSEE berdasarkan
perjanjian ini;
iii) mengadakan perjanjian pinjaman atau
perjanjian sejenis atau dengan cara
apapun menjadi atau bertanggung jawab
terhadap segala sesuatu utang dan
dijaminkan atau utang untuk meminjam
uang;
iv) meminjamkan atau memberikan kepada
sesuatu perusahaan, organisasi atau
pribadi kecuali dalam hal-hal yang
berlaku pada praktek usaha yang wajar dan
kesinambungan usaha LESSEE;
v) memperoleh saham-saham dalam modal
saham sesuatu perusahaan atau merger
atau konsolidasi; dengan atau dalam suatu
21. 21
perusahaan atau mengambil tindakan
sehubungan dengan pemberesan, likuidasi
atau pembubaran;
vi) mengumumkan atau membayar atau setuju
untuk diumumkan suatu pembayaran atas
setiap deviden atau membagikan modal
atau dengan apapun juga kepada para
pemegang sahamnya;
vii) dengan cara apapun menjadi atau
bertanggung jawab atau secara tidak
langsung bertanggung jawab atas segala
utang atau kewajiban-kewajiban lainnya
terhadap pihak lain, kecuali sebagaimana
diperlukan dalam praktek usaha yang
wajar dengan cara mengendosir surat-
surat berharga untuk deposito atau
penagihan; atau
viii) merubah secara materil susunan
manajemen, para pemegang saham dan
bidang usaha sebagaimana yang
berlangsung pada saat ini.
19. HAK OPSI LESSEE UNTUK MEMBELI,
MEMPERPANJANG DAN PENGAKHIRAN
SEBELUM WAKTUNYA
19.1Asalkan bahwa (i) LESSEE telah
membayar semua Pembayaran Sewa Guna
Usaha dan kewajiban pembayaran lainnya
berkenaan dengan suatu dari Barang sewa
Guna Usaha yang diuraikan di sini dan (ii)
LESSEE telah melaksanakan semua
syarat dan ketentuan Perjanjian ini dan
dilaksanakan dengan cara yang
memuaskan terhadap LESSOR (iii) tidak
terdapat Peristiwa Cidera Janji dan yang
terus berlanjut, dan, LESSEE telah
memberitahukan LESSOR secara tertulis
dalam waktu tidak kurang dari 30 (tiga
puluh) hari sebelum berakhirnya sewa
guna usaha sehubungan dengan Barang
Sewa Guna Usaha tersebut, LESSEE
dapat melakukan :
19.1.1 Atas permintaan LESSEE
kepada LESSOR dan atas persetujuan
LESSOR menurut kebijaksanaannya,
memperpanjang sewa guna usaha
berdasarkan Perjanjian ini dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
yang sama, kecuali untuk penyesuaian
dalam kewajiban pembayaran dalam
Perjanjian ini; atau
19.1.2 Membeli suatu dari Barang
Sewa Guna Usaha untuk Nilai
Sisanya sebagaimana diuraikan
dalam Ayat 4 Jadwal ("Harga
Perolehan"). Pembelian atas Barang
Sewa Guna Usaha tersebut harus
dilaksanakan dengan cara
"sebagaimana dan dimana adanya"
("as is where is basis"), kecuali
bila (i) LESSOR mengalihkan kepada
LESSEE semua hak dan kepemilikan
terhadap Barang Sewa Guna Usaha
yang mana diperoleh LESSOR pada
saat pembelian Barang Sewa Guna
Usaha tersebut dari Penjual Barang
Sewa Guna Usaha dan (ii) LESSOR
menjamin bahwa pada saat pembelian
tersebut, setiap Barang Sewa Guna
Usaha yang dibeli oleh LESSEE tidak
dalam keadaan dibebani dengan suatu
tanggungan, dan pemberitahuan
LESSEE tentang keinginannya untuk
membeli tidak dapat dicabut kembali
dan mengikat LESSEE.
Kecuali apabila disetujui lain oleh
LESSOR, LESSEE harus membayar,
pada saat atau sebelum berakhirnya
Masa Sewa Guna Usaha berkenaan
dengan Barang Sewa Guna Usaha,
"Harga Perolehan" dalam mata uang
yang sama sebagaimana Pembayaran
Sewa Guna Usaha yang disebutkan
disini. Setelah Harga Perolehan, dan
semua jumlah lainnya yang terhutang
berkenaan dengan Barang Sewa Guna
Usaha tersebut telah dibayar penuh,
LESSOR dan LESSEE akan
menandatangani suatu akte jual-beli
atau akte balik nama berkenaan
dengan pengalihan Barang Sewa
Guna Usaha. Harga Perolehan
dianggap sudah dibayar penuh
apabila semua Pembayaran Sewa
Guna Usaha dan semua jumlah
lainnya yang harus dibayar menurut
Perjanjian ini, telah dibayar dan
diterima dengan penuh oleh LESSOR
dan tidak terjadi suatu Peristiwa
Cidera Janji berdasarkan Perjanjian
ini.
22. 22
19.2Sekalipun ada pembatasan pada umumnya
bagi LESSEE untuk mengakhiri
Perjanjian ini, LESSEE dapat mengakhiri
Perjanjian ini atau setiap sewa guna usaha
sehubungan dengan Barang Sewa Guna
Usaha dengan pemberitahuan tertulis
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya kepada LESSOR dan telah
membayar kepada LESSOR suatu jumlah
yang sama dengan Seluruh Biaya
LESSOR yang telah dibayarkan, tetapi
belum diterima oleh LESSOR, semua
pengeluaran, pajak dan biaya yang
dikeluarkan oleh LESSOR sehubungan
dengan pengakhiran sebelum waktunya
tersebut dan ganti rugi yang layak harus
disetujui bersama antar PARA PIHAK
untuk membayar ganti rugi kepada
LESSOR atas kerugian dari keuntungan
yang diharapkan dalam Perjanjian ini.
Dengan dibayar semua jumlah uang
tersebut, LESSOR akan menyerahkan
semua hak kepemilikannya terhadap
Barang Sewa Guna Usaha kepada
LESSEE atas dasar "sebagaimana dan
dimana adanya" ("as is where is").
20. BERAKHIRNYA SEWA GUNA USAHA
Apabila LESSEE lalai memberitahukan kepada
LESSOR sesuai dengan Pasal 19.1 tentang
keinginannya untuk membeli setiap dari
Barang Sewa Guna Usaha atau telah
memberitahukan tetapi lalai untuk
melaksanakan pembayaran sebagaimana yang
telah diatur, maka LESSOR bebas untuk
mengadakan perjanjian-perjanjian dengan
pihak ketiga atas dasar kebijaksanaannya
sendiri untuk menjual atau melepaskan Barang
Sewa Guna Usaha dan mengalihkannya pada
saat berakhirnya sewa guna usaha menurut
Perjanjian ini.
21. PENEGASAN LEBIH LANJUT
Atas biayanya sendiri LESSEE akan segera
menandatangani dan menyerahkan kepada
LESSOR dokumen-dokumen selanjutnya dan
melaksanakan tindakan-tindakan lain
sebagaimana yang sewajarnya diminta oleh
LESSOR untuk dapat secara lebih effektif
melaksanakan tujuan dan maksud Perjanjian
ini.
22. PELAKSANAAN PERJANJIAN DAN
HUKUM YANG BERLAKU
22.1Perjanjian ini ditafsirkan dan dilaksanakan
sesuai dengan hukum negara Republik
Indonesia.
22.2Dalam hal terjadi perselisihan antara
PARA PIHAK diluar atau yang berkenan
dengan Perjanjian ini atau terhadap
pelanggaran dari padanya yang tidak
dapat diselesaikan secara damai, PARA
PIHAK dengan ini setuju menunjuk
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk
memeriksa dan memberikan keputusan
atas perselisihan ini.
23. BUNGA ATAS PEMBAYARAN LEWAT
WAKTU
Tanpa mengurangi hak-hak LESSOR terhadap
LESSEE sebagaimana ditetapkan di bagian lain
dari Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak
terbatas pada hak-hak LESSOR menurut Pasal
15, maka jika LESSEE tidak membayar setiap
jumlah yang terhutang menurut Perjanjian ini,
maka jumlah yang terhutang tersebut akan
dikenakan tingkat bunga sebesar 3% (tiga
persen) setiap bulan sejak tanggal
pembayaran tersebut tertunggak sampai
dengan telah dibayar secara penuh dengan
ketentuan bahwa seluruh bagian dari bulan
tersebut dianggap sebagai 1 bulan penuh.
Semua pembayaran digunakan pertama-tama
untuk membayar bunga, dan kedua untuk
membayar Pembayaran Sewa Guna Usaha,
dan membayar jumlah pembayaran terhutang
lainnya dalam Perjanjian ini.
24. BEA METERAI
LESSOR akan membayar semua bea materai,
pajak, biaya penasehat hukum dan biaya
lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini dan semua dokumen lain yang
ada kaitannya, dan LESSEE akan membayar
kembali kepada LESSOR terhadap tagihan
pembayaran-pembayaran atas meterai dan
biaya-biaya lainnya yang telah dikeluarkan
oleh LESSOR sehubungan dengan hal ini.
25. PEMBERITAHUAN
Setiap pemberitahuan menurut Perjanjian ini
dibuat dalam bahasa Indonesia atau bahasa
23. 23
Inggris dan :
(i) Secara tertulis disampaikan langsung atau
dikirimkan dengan surat tercatat yang telah
dibayar dimuka, atau melalui kurir, faksimil
(dalam hal faksimil dengan tidak
diterimanya penegasan tersebut tidak akan
mempengaruhi keabsahan faksimil yang
bersangkutan);
(ii) Dianggap telah diterima, tunduk
sebagaimana ditentukan lain dalam
Perjanjian ini, jika dikirim dengan faksimil,
pada saat diperoleh nomor atau nama dan
jika disampaikan langsung, pada saat
penyerahan; jika dikirimkan dengan surat
tercatat atau kurir, 3 (tiga) hari setelah
dikirim;
(ii) Jika dikirim kepada :
LESSOR dialamatkan ke :
PT ______________
___________________
Telepon : ________ ; Fax : _______
U.p. : _________
LESSEE dialamatkan ke:
PT. _________
Jl. ______________
_________________
Telepon : ________ ;Fax : ________
U.p. : __________________
atau ditujukan ke alamat atau nomor
faksimil seperti telah diberitahukan
pada pihak yang bersangkutan kepada
pihak lainnya berkenaan dengan hal
tersebut di atas.
26. KUASA YANG TIDAK DAPAT DICABUT
KEMBALI DAN PENGENYAMPINGAN-
PENGENYAMPINGAN
LESSEE setuju bahwa semua kuasa yang
diberikannya kepada LESSOR berdasarkan
Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas
pada kuasa-kuasa yang diberikan berdasarkan
Pasal 14.2(ii) dan 15.2.4 Perjanjian ini,
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari Perjanjian ini, tanpa kuasa-kuasa mana
Perjanjian ini tidak akan diadakan dan dengan
demikian semua kuasa yang diberikan kepada
LESSOR tidak dapat dicabut kembali karena
alasan apapun, termasuk tetapi tidak terbatas
pada setiap alasan yang disebut di dalam Pasal
1813, 1814 atau 1816 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia. LESSEE dengan
ini, juga tidak dapat ditarik/dicabut kembali,
mengenyampingkan hak-hak dan hak
istimewa yang mungkin ada padanya
berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Indonesia termasuk tetapi tidak
terbatas pada Pasal 1550, 1551, 1553, 1557,
1558, 1565, 1567, 1574, 1595 dan 1596.
27. JUDUL-JUDUL
Semua judul dari pasal-pasal dalam
Perjanjian ini adalah untuk kemudahan saja
dan tidak dapat digunakan dalam penafsiran
atau konstruksi Perjanjian ini.
28. PEMBATASAN ATAS PEMULIHAN DAN
KERUSAKAN
Dalam keadaan apapun LESSOR sama sekali
tidak bertanggung jawab terhadap LESSEE
atau setiap orang atau badan lainnya atas
kerugian tidak langsung, kerugian insidentil
atau kerugian karena hilangnya keuntungan.
Dalam hal LESSOR mengakhiri Perjanjian ini
dan suatu keputusan yang kemudian diberikan
memutuskan bahwa pengakhiran tersebut tidak
diperbolehkan oleh Perjanjian ini atau
melanggar hukum, LESSOR akan segera
memperbaharui sewa guna usaha ini dan untuk
selama sisa waktu sewa guna usaha ini, sejak
tanggal diakhirinya Perjanjian ini oleh
LESSOR. Pembaharuan tersebut akan
merupakan upaya penanggulangan satu-
satunya bagi LESSEE dan bersifat eksklusif
dan LESSOR tidak bertanggung jawab atas
setiap kerugian apapun, termasuk tetapi tidak
terbatas pada setiap kerugian yang tidak
langsung, kerugian insidentil atau kerugian
karena hilangnya keuntungan.
29. HAK UNTUK KOMPENSASI
LESSOR berhak untuk memperhitungkan
setiap jumlah yang terhutang oleh LESSEE
kepada LESSOR dengan setiap jumlah yang
harus dibayar atau akan dibayar atas setiap
rekening dari LESSOR dan perusahaan
afiliasinya kepada LESSEE.
30. LAIN-LAIN
30.1LESSEE harus segera memberitahukan
24. 24
LESSOR melalui faksimil mengenai:
i) setiap pernyataan kepailitan LESSEE
atau pengetahuan atas setiap
permohonan untuk hal tersebut (yang
mana yang lebih dahulu);
ii) setiap penyitaan atau perampasan, atau
pada waktu diketahui adanya
permohonan untuk hal itu (yang mana
yang lebih dahulu) atas harta benda
(termasuk tetapi tidak terbatas pada
Barang Sewa Guna Usaha), dimana
perampasan atau penyitaan dapat
mempengaruhi Barang Sewa Guna
Usaha atau hak-hak LESSOR menurut
Perjanjian ini; dan atas biaya LESSEE
sendiri, LESSEE akan melakukan
segala sesuatu yang dianggap perlu
untuk melindungi dan mempertahankan
hak dan kepentingan LESSOR atas
Barang Sewa Guna Usaha.
30.2LESSEE tidak akan mengajukan
permohonan suatu penangguhan terhadap
kewajiban-kewajibannya untuk membayar
hutang-hutangnya ("surseance van
betaling") atau mengajukan setiap
permohonan untuk dinyatakan pailit,
kecuali sebelumnya telah memperoleh
persetujuan tertulis dari LESSOR.
30.3Jika dua orang atau lebih disebut sebagai
"LESSEE" atau "PENJAMIN" dalam
Perjanjian ini maka setiap orang tersebut,
masing-masing, bertanggung jawab secara
tanggung menanggung terhadap LESSOR
untuk pelaksanaan dan pemenuhan semua
syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini,
kecuali bila hubungan kalimatnya
menentukan lain, kata-kata dalam bentuk
tunggal mencakup pula bentuk jamaknya
dan demikian sebaliknya dan satu jenis
kelamin hanya akan mencakup setiap jenis
kelamin.
30.4Perjanjian ini memuat semua syarat dan
ketentuan yang disetujui PARA PIHAK
dan menggantikan semua pengaturan,
perundingan, pengertian dan perjanjian
terdahulu antara PARA PIHAK, tertulis
maupun lisan. Tidak satupun dari syarat
atau ketentuan dalam Perjanjian ini yang
boleh dirubah, dikesampingkan, dicabut
atau dihentikan kecuali oleh suatu janji
secara tertulis yang telah ditandatangani
oleh kedua belah pihak.
30.5Perjanjian ini merupakan suatu perjanjian
pembiayaan sewa guna usaha dan oleh
karenanya tidak ada satupun yang akan
diartikan sebagai memberikan kepada
LESSEE setiap hak, pemilikan atau
kepentingan lain atas setiap Barang Sewa
Guna Usaha kecuali sebagai LESSEE
menurut suatu perjanjian pembiayaan
sewa guna usaha semata-mata.
31. KEWAJIBAN TAMBAHAN BAGI
LESSOR
LESSOR harus:
i) Merahasiakan setiap informasi penting
dari LESSEE atau dari afiliasi-afiliasinya;
ii) menjamin ketenangan atas Barang Sewa
Guna Usaha asalkan saja LESSOR tidak
bertanggung jawab atas setiap gangguan
dari ketenangan tersebut yang disebabkan
oleh hal-hal yang diluar dari kendali
LESSOR atau karena kelalaian LESSOR;
iii) bahwa LESSOR tidak akan membebani
Barang Sewa Guna Usaha selama Masa
Sewa Guna Usaha.
DEMIKIANLAH, LESSOR dan LESSEE melalui
wakil-wakil mereka yang sah telah
melangsungkan dan menandatangani Perjanjian
ini dan Jadwal(-jadwal) yang merupakan
lampirannya pada tanggal yang disebutkan di atas.
UNTUK DAN ATAS NAMA LESSOR:
UNTUK DAN ATAS
NAMA LESSEE:
PT. _____________________________
Ditandatangani oleh: Ditandatangani oleh:
Nama :
______________ Nama
25. 25
: Pensos Sihotang
Jabatan :
_____________ Jabatan
: Direktur Utama
Mengetahui/
Menyetujui
Nama : Enlis Napitupulu
Jabatan : Komisaris