SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Disusun oleh: Mohamad Sondan Arfando
NIM. 2220119001
 Sesuai Pasal 17 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021,
penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas pelaksanaan
Kontrak, kualitas barang/jasa, ketepatan perhitungan jumlah
atau volume, ketepatan waktu penyerahan dan ketepatan tempat
penyerahan. Untuk menjamin bahwa penyedia melakukan
seluruh tanggungjawabnya maka diperlukan adanya jaminan
atas pengadaan barang/jasa tersebut.
 Dalam pelaksanaan jaminan ini masih menimbulkan suatu
permasalahan dikarenakan lamanya dalam proses pencairan
klaim dan akibat yang ditimbulkan atau bahkan kegagalan
dalam pencairannya. Dalam pelaksanaannya, kegagalan tersebut
juga dapat disebabkan oleh kesalahan prosedur dalam proses
administrasi pencairannya. Maka dari itu perlu adanya kajian
yang lebih dalam mengenai permasalahan yang terdapat dalam
pencairan klaim jaminan, khususnya yang menjadi tanggung
jawab dari Pejabat Pembuat Komitmen.
 Bagaimana terjadinya kegagalan pencairan
jaminan dalam kontrak konstruksi?
 Bagaimana peran Pejabat Pembuat Komitmen
dalam mengatasi kegagalan pencairan jaminan
tersebut?
 Surat Jaminan atau disebut dengan Jaminan adalah jaminan
tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus
yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan,
dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia.
 Secara umum, surat jaminan adalah jaminan tertulis yang
bersifat mudah dicarikan dan tidak bersyarat (unconditional),
yang diserahkan oleh penyediabarang/jasa kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia barang/jasa
sehubungan dengan kontrak/perjanjianpengadaan barang/jasa
pemerintah Angka 48 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
 Tidak Bersyarat (Unconditional)
 Mudah dicairkan
 Harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah
pencairan
 Jaminan Penawaran
 Jaminan Sanggah Banding
 Jaminan Pelaksanaan
 Jaminan Uang Muka
 Jaminan Pemeliharaan
 Peraturan menegaskan bahwa jaminan pengadaan itu
harus bersifat tanpa syarat (unconditional). Yang
berarti jika terjadi wanprestasi, PPK dalam
mencairkan jaminan tersebut tidak memiliki
hambatan. Hal ini sesuai dengan Surat Nomor S-
127/NB.2/2014 tanggal 18 April 2014 yang diterbitkan
oleh Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) tentang
pencatuman klausula tidak menjamin kerugian yang
disebabkan oleh praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme dalam surat jaminan/suretyship, yang
ditujukan kepada Direksi Perusahaan Asuransi Umum
dan Direksi Perusahaan Penjaminan.
 Namun permasalahan yang masih saja terjadi ketika
dilakukan pemutusan kontrak, Pengguna Jasa atau pemilik
proyek mengalami kesulitan melakukan pencairan
jaminan, bahkan ada jaminan yang tidak bisa dicairkan.
Padahal ketentuan yang tercantum dalam Pasal 30 ayat (4)
Perpres 12/2021 disebutkan bahwa sifat jaminan adalah
tidak bersyarat, mudah dicairkan dan harus dicairkan oleh
penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat perintah pencairan dari Pokja
Pemilihan/PPK/Pihak yang diberi kuasa oleh Pokja
Pemilihan/PPK diterima. Hal tersebut tercantum pula
dalam surat jaminan itu sendiri.
 1. Pencairan Jaminan Penawaran:
 a. Surat pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima
Jaminan/ Obligee
 b. Bukti Penunjukan Pemenang
 c. Bukti Pengunduran Diri
 d. Asli/copy Jaminan Penawaran

 2. Pencairan Jaminan Sanggahan Banding
 a, Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima
Jaminan/Obligee
 b. Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menjelaskan
Sanggahan Banding tidak benar
 c. Asli/copy Jaminan Sanggahan Banding
 3. Pencairan Jaminan Pelaksanaan :
 a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/ Obligee
 b. Bukti Pemutusan Hubungan Kerja / PHK
 c. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Terakhir dan atau
dokumen pengganti sesuai kontrak
 d. Surat Peringatan bila hal ini diatur dalam kontrak
 d. Asli /copy Jaminan Pelaksanaan

 4. Pencairan Jaminan Uang Muka :
 a. Bukti pembayaran uang muka oleh Pemberi Jaminan / Obligee kepada
Terjamin / Prinsipal
 b. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Obligee
 c. Bukti Pemutusan Hubungan Kerja / PHK
 d. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Terakhir dan
Perhitungan Sisa Uang Muka, sekurang-kurangnya ditandatangani oleh
Konsultan Independen yang telah ditunjuk sejak ditandatanganinya kontrak
 e. Surat Peringatan bila hal ini diatur dalam kontrak
 f. Asli/copy Jaminan Uang Muka
 5. Pencairan Jaminan Pemeliharaan :
 a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Obligee
 b. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil
Pemeliharaan sesuai kontrak
 c. Asli Bukti biaya pengeluaran untuk perbaikan
 d. Asli/copy Jaminan Pemeliharaan
 Menggunakan bahasa Indonesia.
 Diterbitkan oleh Penjamin yang berkedudukan atau memiliki
perwakilan operasional di Indonesia.
 Masa berlaku surat jaminan paling singkat sampai dengan
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan dalam
kontrak.
 Masa pengajuan klaim oleh penerima surat jaminan paling
singkat 30 hari kalender setelah berakhirnya masa berlaku
surat jaminan.
 Masa pembayaran dari penjamin kepada Penerima jaminan
paling lama 14 hari kerja tanpa syarat setelah diterimanya
pengajuan klaim dari penerima jaminan
 Nilai surat jaminan paling sedikit sama dengan nilai
pembayaran kepada penyedia Barang/Jasa
 Dalam pembayaran klaim mengacu kepada pasal 1832 KUH
Perdata dengan mengesampingkan Pasal 1831 KUH Perdata.
 Memuat klausula bahwa surat jaminan bersifat Mudah
Dicairkan Dan Tidak Bersyarat (Unconditional).
 Surat Jaminan dari Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Penjaminan, dan/atau Konsorsium telah dicatat produknya
oleh dan mendapatkan izin dari OJK
 Dalam hal terdapat addendum kontrak/perjanjian berupa
perpanjangan jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang
pengembalian uang mukanya belum lunas, dan/atau
pekerjaan pemeliharaan, jaminan uang muka dan/atau
jaminan pemeliharaan harus diganti/diperpanjang masa
berlakunya paling singkat sesuai dengan perpanjangan jangka
waktu penyelesaian pekerjaan dan/atau pekerjaan
pemeliharaan tersebut setelah adendum kontrak/perjanjian.
 Atas kontrak yang telah didaftarkan ke KPPN, jika terjadi
kesalahan data maka untuk membenarkannya harus melalui
perekaman addendum data dan disampaikan ke KPPN.
 Pekerjaan Konstruksi Selesai
 Persyaratan Formal yang Tidak Terpenuhi
 Proses Administratif yang Lambat
 Jaminan yang Tidak Memadai
 Permasalahan dengan Pihak Penjamin
 Kelalaian Pejabat Pembuat Komitmen.
 Jaminan berbentuk Surety Bond yang sifatnya Conditional
 Perusahaan asuransi yang digunakan sebagai penjamin
tidak masuk daftar asuransi yang disahkan pemerintah
 Perusahaan asuransi mengalami pailit,
 Kerugian Keuangan
 Kesulitan Hukum
 Kredibilitas Kontraktor
 Pengaruh terhadap Subkontraktor dan Pemasok
 Ketidakpastian Proyek Masa Depan
 Sanksi administratif bagi PPK
 Bertanggungjawab atas kebenaran dan keabsahan
dokumen Jaminan;
 Memberikan kuasa kepada Kepala KPPN yang
menerbitkan SP2D jaminan untuk melakukan klaim
Jaminan melalui penerbitan Surat Kuasa;
 Mengajukan permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penguji Surat Perintah Membayar (PPSPM) dengan
menerbitkan SPP jaminan disertai:
 a. Asli Jaminan
 b. Asli Surat Kuasa PPK kepada Kepala KPPN
 Apakah masa berlaku Jaminan Pelaksanaan telah
sesuai sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan
Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP?
 Apakah nama penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan?
 Apakah betul besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak
kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan?
 Apakah besaran nilai Jaminan Pelaksanaan telah
sesuai dicantumkan dalam angka dan huruf?
 Apakah nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan
sama dengan nama PPK yang menandatangani kontrak?
 Apakah paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ?
 Apakah Jaminan Pelaksanaan benar dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh
penerbit Jaminan?
 Apakah tata cara pencairan jaminan tidak terdapat syarat-
syarat lain selain surat pernyataan wanprestasi dari PPK
dan Surat Jaminan Asli sebagaimana disepakati dalam
SSUK?
 Apakah surat jaminan telah memuat nama, alamat dan
tanda tangan pihak penjamin?
 Komunikasi dengan Pihak yang Memberikan Jaminan
 Periksa Kontrak dan Persyaratan Jaminan
 Mengajukan klaim atau tuntutan hukum terhadap
pihak yang memberikan jaminan
 Jaminan adalah kewajiban penyedia untuk menepati janji
melaksanakan pekerjaan sampai selesai dan diserahterimakan
sesuai ketentuan kontrak. Prosedur penerbitan dan pencairan
jaminan (kontrak bank garansi) dilakukan oleh Pemilik
Pekerjaan, Kontraktor, Penjamin/Asuransi, dan Bank.
 Apabila kontraktor cedera janji (wanprestasi) maka Pemilik
Proyek dapat mencairkan Sertifikat Bank Garansi pada bank.
Bank penjamin akan memberikan Sertifikat Bank Garansi pada
Pemilik Proyek. Sedangkan apabila pekerjaan diselesaikan oleh
kontraktor maka Sertifikat Bank Garansi harus dikembalikan
oleh Pemilik Proyek kepada kontraktor.
 Kegagalan pencairan surat jaminan dapat menjadi kelalaian
administratif dari PPK dalam menjalankan kewajibannya.
Karena kelalaian tersebut, PPK dapat dikenakan sanksi
administratif sesuai peraturan perundang-undangan terkait.
 Abdul R Saliman. Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus. Jakarta.
Prenadamedia Group. 2014.
 Annisa Nur’aini. Jaminan Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah. Tulisan
Hukum/BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah. 2019
 Emmy Pangaribuan Simanjuntak. Bentuk Jaminan (Surety-Bond, Fidelity Bond)dan
Pertanggungan Kejahatan (Crime Insurance).Yogyakarta: Liberty, 1986.
 J.Tinggi Sianipar dan Jan Pinontoan. Surety Bond Sebagai Alternatif Dari Bank Garansi.
Jakarta:CV Dharmaputra, 2003.
 Mudjisantoso, Memahami Kontrak Pengadaan Pemerintah Indonesia, CV Primaprint,
Yogyakarta, 2014.
 Samsul Ramli, Mengatasi Aneka Masalah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Visi
Media, Jakarta, 2014.
 Sri Soedewi Masjcoen Sofwan. Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-Pokok Hukum
Jaminan dan Jaminan Perorangan. Yogyakarta : Liberty. 2003.
 Siti Aminah. Analisis Permasalahan Pencairan Klaim Surety Bond Akibat Principal Yang
Wanprestasi Pada Perjanjian Pemborongan Bangunan Sebagai Jaminan Yang Dikeluarkan
Oleh Perusahaan Asuransi. Privat Law Vol. V No 2 Juli-Desember 2017
 Subekti. Hukum Perjanjian. Bandung : PT Intermasa. 2005.
 Zulkifli Yusuf, Penerbitan Surety Bond Asuransi (Antara Teori Dan Praktek). Jurnal
Hukum Bisnis. Volume 22 No 2.Fakultas Hukum Universtas Indonesia. 2003.

More Related Content

Similar to PERAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DALAM MENGATASI KEGAGALAN PENCAIRAN.pptx

Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptxKepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptxMNoorHR1
 
PENGADAAN bARANG DAN JASA LKPP
PENGADAAN bARANG DAN JASA LKPPPENGADAAN bARANG DAN JASA LKPP
PENGADAAN bARANG DAN JASA LKPPBenhard Sitinjak
 
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...GLC
 
Consultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docx
Consultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docxConsultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docx
Consultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docxGLC
 
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...GLC
 
Syarat Syarat Umum Kontrak.pdf
Syarat Syarat Umum Kontrak.pdfSyarat Syarat Umum Kontrak.pdf
Syarat Syarat Umum Kontrak.pdfyendrams
 
Akuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDNAkuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDNIim Hilman
 
Rancangan kontrak pengadaan langsung
Rancangan  kontrak pengadaan langsungRancangan  kontrak pengadaan langsung
Rancangan kontrak pengadaan langsungArdinSetiawanArdin1
 
Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang Risa Martia
 
Materi Perbankan SMK
Materi Perbankan SMKMateri Perbankan SMK
Materi Perbankan SMKYUdha Pratama
 
8 manajemenkredit-140530220120-phpapp01
8 manajemenkredit-140530220120-phpapp018 manajemenkredit-140530220120-phpapp01
8 manajemenkredit-140530220120-phpapp01romil amali
 
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...Hefti Juliza
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 

Similar to PERAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DALAM MENGATASI KEGAGALAN PENCAIRAN.pptx (20)

Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptxKepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
 
PENGADAAN bARANG DAN JASA LKPP
PENGADAAN bARANG DAN JASA LKPPPENGADAAN bARANG DAN JASA LKPP
PENGADAAN bARANG DAN JASA LKPP
 
Pembiayaan & Kredit
Pembiayaan & KreditPembiayaan & Kredit
Pembiayaan & Kredit
 
Persetujuan
PersetujuanPersetujuan
Persetujuan
 
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
 
Consultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docx
Consultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docxConsultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docx
Consultancy Agreement_Billingual-IndoEng.docx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
Contoh Perjanjian Sewa Guna Usaha Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 ...
 
Syarat Syarat Umum Kontrak.pdf
Syarat Syarat Umum Kontrak.pdfSyarat Syarat Umum Kontrak.pdf
Syarat Syarat Umum Kontrak.pdf
 
Akuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDNAkuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDN
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
 
Bank garansi
Bank garansiBank garansi
Bank garansi
 
Fe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjianFe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjian
 
Rancangan kontrak pengadaan langsung
Rancangan  kontrak pengadaan langsungRancangan  kontrak pengadaan langsung
Rancangan kontrak pengadaan langsung
 
Jaminan Pembayaran.pdf
Jaminan Pembayaran.pdfJaminan Pembayaran.pdf
Jaminan Pembayaran.pdf
 
Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang
 
Materi Perbankan SMK
Materi Perbankan SMKMateri Perbankan SMK
Materi Perbankan SMK
 
8 manajemenkredit-140530220120-phpapp01
8 manajemenkredit-140530220120-phpapp018 manajemenkredit-140530220120-phpapp01
8 manajemenkredit-140530220120-phpapp01
 
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 

Recently uploaded (6)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 

PERAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DALAM MENGATASI KEGAGALAN PENCAIRAN.pptx

  • 1. Disusun oleh: Mohamad Sondan Arfando NIM. 2220119001
  • 2.  Sesuai Pasal 17 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas pelaksanaan Kontrak, kualitas barang/jasa, ketepatan perhitungan jumlah atau volume, ketepatan waktu penyerahan dan ketepatan tempat penyerahan. Untuk menjamin bahwa penyedia melakukan seluruh tanggungjawabnya maka diperlukan adanya jaminan atas pengadaan barang/jasa tersebut.  Dalam pelaksanaan jaminan ini masih menimbulkan suatu permasalahan dikarenakan lamanya dalam proses pencairan klaim dan akibat yang ditimbulkan atau bahkan kegagalan dalam pencairannya. Dalam pelaksanaannya, kegagalan tersebut juga dapat disebabkan oleh kesalahan prosedur dalam proses administrasi pencairannya. Maka dari itu perlu adanya kajian yang lebih dalam mengenai permasalahan yang terdapat dalam pencairan klaim jaminan, khususnya yang menjadi tanggung jawab dari Pejabat Pembuat Komitmen.
  • 3.  Bagaimana terjadinya kegagalan pencairan jaminan dalam kontrak konstruksi?  Bagaimana peran Pejabat Pembuat Komitmen dalam mengatasi kegagalan pencairan jaminan tersebut?
  • 4.  Surat Jaminan atau disebut dengan Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia.  Secara umum, surat jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicarikan dan tidak bersyarat (unconditional), yang diserahkan oleh penyediabarang/jasa kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia barang/jasa sehubungan dengan kontrak/perjanjianpengadaan barang/jasa pemerintah Angka 48 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
  • 5.  Tidak Bersyarat (Unconditional)  Mudah dicairkan  Harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan
  • 6.  Jaminan Penawaran  Jaminan Sanggah Banding  Jaminan Pelaksanaan  Jaminan Uang Muka  Jaminan Pemeliharaan
  • 7.  Peraturan menegaskan bahwa jaminan pengadaan itu harus bersifat tanpa syarat (unconditional). Yang berarti jika terjadi wanprestasi, PPK dalam mencairkan jaminan tersebut tidak memiliki hambatan. Hal ini sesuai dengan Surat Nomor S- 127/NB.2/2014 tanggal 18 April 2014 yang diterbitkan oleh Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) tentang pencatuman klausula tidak menjamin kerugian yang disebabkan oleh praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam surat jaminan/suretyship, yang ditujukan kepada Direksi Perusahaan Asuransi Umum dan Direksi Perusahaan Penjaminan.
  • 8.  Namun permasalahan yang masih saja terjadi ketika dilakukan pemutusan kontrak, Pengguna Jasa atau pemilik proyek mengalami kesulitan melakukan pencairan jaminan, bahkan ada jaminan yang tidak bisa dicairkan. Padahal ketentuan yang tercantum dalam Pasal 30 ayat (4) Perpres 12/2021 disebutkan bahwa sifat jaminan adalah tidak bersyarat, mudah dicairkan dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari Pokja Pemilihan/PPK/Pihak yang diberi kuasa oleh Pokja Pemilihan/PPK diterima. Hal tersebut tercantum pula dalam surat jaminan itu sendiri.
  • 9.  1. Pencairan Jaminan Penawaran:  a. Surat pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/ Obligee  b. Bukti Penunjukan Pemenang  c. Bukti Pengunduran Diri  d. Asli/copy Jaminan Penawaran   2. Pencairan Jaminan Sanggahan Banding  a, Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/Obligee  b. Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menjelaskan Sanggahan Banding tidak benar  c. Asli/copy Jaminan Sanggahan Banding
  • 10.  3. Pencairan Jaminan Pelaksanaan :  a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/ Obligee  b. Bukti Pemutusan Hubungan Kerja / PHK  c. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Terakhir dan atau dokumen pengganti sesuai kontrak  d. Surat Peringatan bila hal ini diatur dalam kontrak  d. Asli /copy Jaminan Pelaksanaan   4. Pencairan Jaminan Uang Muka :  a. Bukti pembayaran uang muka oleh Pemberi Jaminan / Obligee kepada Terjamin / Prinsipal  b. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Obligee  c. Bukti Pemutusan Hubungan Kerja / PHK  d. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Terakhir dan Perhitungan Sisa Uang Muka, sekurang-kurangnya ditandatangani oleh Konsultan Independen yang telah ditunjuk sejak ditandatanganinya kontrak  e. Surat Peringatan bila hal ini diatur dalam kontrak  f. Asli/copy Jaminan Uang Muka
  • 11.  5. Pencairan Jaminan Pemeliharaan :  a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Obligee  b. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan sesuai kontrak  c. Asli Bukti biaya pengeluaran untuk perbaikan  d. Asli/copy Jaminan Pemeliharaan
  • 12.  Menggunakan bahasa Indonesia.  Diterbitkan oleh Penjamin yang berkedudukan atau memiliki perwakilan operasional di Indonesia.  Masa berlaku surat jaminan paling singkat sampai dengan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan dalam kontrak.  Masa pengajuan klaim oleh penerima surat jaminan paling singkat 30 hari kalender setelah berakhirnya masa berlaku surat jaminan.  Masa pembayaran dari penjamin kepada Penerima jaminan paling lama 14 hari kerja tanpa syarat setelah diterimanya pengajuan klaim dari penerima jaminan  Nilai surat jaminan paling sedikit sama dengan nilai pembayaran kepada penyedia Barang/Jasa
  • 13.  Dalam pembayaran klaim mengacu kepada pasal 1832 KUH Perdata dengan mengesampingkan Pasal 1831 KUH Perdata.  Memuat klausula bahwa surat jaminan bersifat Mudah Dicairkan Dan Tidak Bersyarat (Unconditional).  Surat Jaminan dari Perusahaan Asuransi, Perusahaan Penjaminan, dan/atau Konsorsium telah dicatat produknya oleh dan mendapatkan izin dari OJK  Dalam hal terdapat addendum kontrak/perjanjian berupa perpanjangan jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang pengembalian uang mukanya belum lunas, dan/atau pekerjaan pemeliharaan, jaminan uang muka dan/atau jaminan pemeliharaan harus diganti/diperpanjang masa berlakunya paling singkat sesuai dengan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pekerjaan dan/atau pekerjaan pemeliharaan tersebut setelah adendum kontrak/perjanjian.  Atas kontrak yang telah didaftarkan ke KPPN, jika terjadi kesalahan data maka untuk membenarkannya harus melalui perekaman addendum data dan disampaikan ke KPPN.
  • 14.
  • 15.
  • 16.  Pekerjaan Konstruksi Selesai  Persyaratan Formal yang Tidak Terpenuhi  Proses Administratif yang Lambat  Jaminan yang Tidak Memadai  Permasalahan dengan Pihak Penjamin  Kelalaian Pejabat Pembuat Komitmen.  Jaminan berbentuk Surety Bond yang sifatnya Conditional  Perusahaan asuransi yang digunakan sebagai penjamin tidak masuk daftar asuransi yang disahkan pemerintah  Perusahaan asuransi mengalami pailit,
  • 17.  Kerugian Keuangan  Kesulitan Hukum  Kredibilitas Kontraktor  Pengaruh terhadap Subkontraktor dan Pemasok  Ketidakpastian Proyek Masa Depan  Sanksi administratif bagi PPK
  • 18.  Bertanggungjawab atas kebenaran dan keabsahan dokumen Jaminan;  Memberikan kuasa kepada Kepala KPPN yang menerbitkan SP2D jaminan untuk melakukan klaim Jaminan melalui penerbitan Surat Kuasa;  Mengajukan permintaan pembayaran kepada Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar (PPSPM) dengan menerbitkan SPP jaminan disertai:  a. Asli Jaminan  b. Asli Surat Kuasa PPK kepada Kepala KPPN
  • 19.  Apakah masa berlaku Jaminan Pelaksanaan telah sesuai sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP?  Apakah nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan?  Apakah betul besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan?  Apakah besaran nilai Jaminan Pelaksanaan telah sesuai dicantumkan dalam angka dan huruf?
  • 20.  Apakah nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang menandatangani kontrak?  Apakah paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ?  Apakah Jaminan Pelaksanaan benar dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan?  Apakah tata cara pencairan jaminan tidak terdapat syarat- syarat lain selain surat pernyataan wanprestasi dari PPK dan Surat Jaminan Asli sebagaimana disepakati dalam SSUK?  Apakah surat jaminan telah memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin?
  • 21.  Komunikasi dengan Pihak yang Memberikan Jaminan  Periksa Kontrak dan Persyaratan Jaminan  Mengajukan klaim atau tuntutan hukum terhadap pihak yang memberikan jaminan
  • 22.  Jaminan adalah kewajiban penyedia untuk menepati janji melaksanakan pekerjaan sampai selesai dan diserahterimakan sesuai ketentuan kontrak. Prosedur penerbitan dan pencairan jaminan (kontrak bank garansi) dilakukan oleh Pemilik Pekerjaan, Kontraktor, Penjamin/Asuransi, dan Bank.  Apabila kontraktor cedera janji (wanprestasi) maka Pemilik Proyek dapat mencairkan Sertifikat Bank Garansi pada bank. Bank penjamin akan memberikan Sertifikat Bank Garansi pada Pemilik Proyek. Sedangkan apabila pekerjaan diselesaikan oleh kontraktor maka Sertifikat Bank Garansi harus dikembalikan oleh Pemilik Proyek kepada kontraktor.  Kegagalan pencairan surat jaminan dapat menjadi kelalaian administratif dari PPK dalam menjalankan kewajibannya. Karena kelalaian tersebut, PPK dapat dikenakan sanksi administratif sesuai peraturan perundang-undangan terkait.
  • 23.  Abdul R Saliman. Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus. Jakarta. Prenadamedia Group. 2014.  Annisa Nur’aini. Jaminan Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah. Tulisan Hukum/BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah. 2019  Emmy Pangaribuan Simanjuntak. Bentuk Jaminan (Surety-Bond, Fidelity Bond)dan Pertanggungan Kejahatan (Crime Insurance).Yogyakarta: Liberty, 1986.  J.Tinggi Sianipar dan Jan Pinontoan. Surety Bond Sebagai Alternatif Dari Bank Garansi. Jakarta:CV Dharmaputra, 2003.  Mudjisantoso, Memahami Kontrak Pengadaan Pemerintah Indonesia, CV Primaprint, Yogyakarta, 2014.  Samsul Ramli, Mengatasi Aneka Masalah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Visi Media, Jakarta, 2014.  Sri Soedewi Masjcoen Sofwan. Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan. Yogyakarta : Liberty. 2003.  Siti Aminah. Analisis Permasalahan Pencairan Klaim Surety Bond Akibat Principal Yang Wanprestasi Pada Perjanjian Pemborongan Bangunan Sebagai Jaminan Yang Dikeluarkan Oleh Perusahaan Asuransi. Privat Law Vol. V No 2 Juli-Desember 2017  Subekti. Hukum Perjanjian. Bandung : PT Intermasa. 2005.  Zulkifli Yusuf, Penerbitan Surety Bond Asuransi (Antara Teori Dan Praktek). Jurnal Hukum Bisnis. Volume 22 No 2.Fakultas Hukum Universtas Indonesia. 2003.