2. PengertianUKM
Usaha Kecildan Menengahdisingkat UKMadalah sebuah istilah yang
mengacu kejenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang
berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no.99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegahdari persaingan usaha yang tidak sehat.”
3. KriteriaUsahaKecil
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
a.Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar
Rupiah)
c.Milik WargaNegara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabangperusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
e.Berbentuk usaha orang perorangan , badanusaha yang tidak berbadan hukum,
atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
4. Peranan UKM
Peranan UKMmenjadi bagian yangdiutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan
yang dikelola oleh dua departemen:
1.Departeman Perindustrian dan Perdagangan
2.Deparetemen Koperasi dan UKM
Namundemikian usaha pengembangan yangdilaksanakan belum, terlihat hasil yang memuaskan,
kenyataanyakemajuan UKMmasih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar.
Kegiatan UKMmeliputi berbagai kegiatan ekonomi, namunsebagian besar berbentuk usaha kecil
yang bergerakdisektor pertanian. UKMjuga mempunyaiperan yangstrategis dalam pembangunan ekonomi
nasional, oleh karnaitu selain berperan dalam pertumbuhanekonomidan penyerapan tenaga kerjajugajuga
berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan.Kebijakan yangtepat untukmendukungUKM
seperti:
– Perizinan
-Tekhnologi
-Struktur
-Manajeman
-Pelatihan
-Pembiayaan
5. Permasalahanyang dihadapi UKM
Permasalahan yang dihadapi oleh UKM antara lain meliputi:
1. Faktor Internal:
a. Kurangnya permodalan-permodalan meruapakan factor utama yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karenapada umumnya
usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya
tertutup.
b. Sumber Daya Manusia yang terbatas
Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun
pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh pada manajemen pengelolaan
usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang secara optimal.
c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka
produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang
kompetitif.
6. 2. Faktor Eksternal:
a. Iklimusaha belum sepenuhnya kondusif dengan kebijaksanaan Pemerintah
untuk menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat
darimasih terjadinyapersainganyang kurangsehat antara pengusaha-
pengusaha kecil dan pengusaha besar.
b. Terbatasnya Saranadan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi menyebabkan sarana dan prasarana yang
merekamilikijuga tidak cepat berkembang dan kurangmendukung kemajuan
usaha.
c. Terbatasnya akses pasar
Akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkantidak dapt
dipasarkanSecara kompetitifbaik dipasar nasinal maupun iternasional.
7. Peranan UKM di Tengah Krisi Global
DalamPerekonomian Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah
merupakan kelompok usaha yang paling banyak jumlahnya. Usaha
Mikro Kecil dan Menengah ini tergolong kepada sektor riil dalam
perekonomian, dimana sektor riil inilahyang memiliki daya tahan yang
tinggi terhadap krisis global.
UMKM dapat membantu mempercepat lajupertumbuhan ekonomi
suatu negara karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.Hal
ini selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Joseph Alois Schumpeter
seorang ahli ekonomi Amerika bahwa pertumbuhan ekonomi suatu
negara sangat dipengaruhi oleh kewirausahaan (entrepreneurship) ,
dimana UMKM termasuk di dalamnya.
8. Krisisekonomi yang terjadidi Indonesia pada tahun 1998 sudah cukup
menjelaskan bagaimana rentannya modal asing terhadapkrisis.Keterkaitan
Indonesia dengan pihak asing yang terlalubanyak menyebabkan
ketergantungan yangrentanakan krisis.Ketergantungantersebut dapat
menyebabkan Indonesia ikut– ikutancollapse pada saat pihak asing collapse,
tidak hanya rakyatmiskin yangdibuat menderita tetapijuga konglomeratyang
terlilithutang.
Berdasarkandata BPS di Indonesia daritahun 1997 hingga pada tahun
1998 menunjukkan bahwa UMKM dapat bertahanterhadapserangan krisis.
Tabelpenyerapan tenaga kerjapada 1997 menunjukkan perusahaan kecil
57,40 juta (87,62%), perusahaan sedang 7,7 juta (11,75%) dan perusahaan
besar 0,393 juta (0,61%).Sedangkan pada 1998 menunjukkan perusahaan
kecil 57,34 juta (88,66%), perusahaan sedang 6,9 juta (10,78%) dan
perusahaan besar 0,364 juta (0,56%).
9. Bila melihat data dari BPS tahun 2007, terdapat 49,8 juta atau
99,99% unit usaha yang ada di Indonesia. Dengan jumlah yang
begitu besar, UMKM merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak.
Dimana UMKM mampu menyerap 91,8 juta pekerja atau 97,3%.
Kontribusi terhadap PDB sebesar Rp. 2.121.3 triliun atau 53,6%.
Nilai investasi yang cukup signifikan sebesar Rp. 369,8 triliun
atau 46,2 % dan kinerja ekspor non- migas sebesar Rp. 122,2 triliun
atau 20,1 %. Hingga saat ini, tercatat UMKM mampu menyokong
40% dari total pendapatan per kapita penduduk Indonesia.
10. UMKMdi Indonesia sebagai salah satu fondasi perekonomian yang kuat
masih memilikibeberapa masalah dalam perkembangannya. Masalah yang
tergolongkrusialdalam perkembangan UMKM sendiriadalah seperti
pembiayaan UMKM,wawasan masyarakat mengenai strategi pemasaran,dan
hak intelektual.
Menurutdata statistik Bank Indonesia mengenai net ekspansi kredit
UMKMpada bulan April2013 (data terbaru)menunjukkan bahwa netekpansi
kredityang diberikanpada UMKM secara keseluruhan mencapai 17.670,2 miliar
rupiah,dimana jumlahtersebutlebihtinggi jikadibandingkan dengan april2012
sejumlah 11.830,9 miliarrupiah.Walaupun terjadipeningkatan pada April2012
keApril2013 , namun jumlahini masihtergolongkecil jikadibandingkan
dengan Juni 2012 yang mencapai 50.530,3 miliarrupiah.
11. Pembiayaan yang diberikandari sektor formal seperti
perbankan terhadap UMKM jelas tergolongmasihrendah,
hal inisalahsatunya disebabkan olehkurangnya akses
masyarakat untukmemperolehpinjamandari sektor formal
seperti perbankan dimanamasyarakat harus mengikuti
berbagai macam aluradministrasidan pengembalianpokok
hutangdenganbungayang cukup besar. Selainitu juga
perbankan takutuntukmemberikankredit bagiUMKM
akibat tingginyaNon – performing loan (NPL)perbankan
dari sektor UMKM.
12. Indonesia sebagaiNegarayang menganutdual banking
systemseharusnya menjadikeuntungantersendiribagi
masyarakatkarenaakan semakinbanyak pilihan untuk
mengajukankreditusaha. Bank KonvensionaldanBank Syariah
yangjumlahnya banyak seharusnya menjadisolusipembiayaan
UMKMsecara umum.Selainitujuga adaBankperkreditanrakyat
yangmemberikanpinjamankepadamasyarakatuntukmerintis
usaha.NamunBank PerkreditanRakyatinicakupannya masih
keciljikadibandingkandenganBank Konvensionaldan Syariah.
13. Program – program sepertiiniharus lebih digencarkan
lagidalam rangka meningkatkankapabilitassuatu UMKM,
sehinggaUMKMdapat lebih kuat lagidalam menyokong
perekonomianbangsa.Dua masalahyang sangat sulit
memangdipecahkan dalam perkembanganUMKM yaitu
pembiayaandan peningkatansumber daya manusia.Namun
untukmengembangkanUMKMsebagai tamengdan fondasi
perekonomiantantangan ituharusdipecahkan untuk
mengembangkanUMKMdan meningkatkanperekonomian
menjadilebih baik.