Dokumen tersebut membahas tentang penyebab dan penanganan pertengkaran pada anak sekolah dasar. Pertengkaran dapat disebabkan oleh faktor internal seperti lemahnya pertahanan diri dan kurangnya kemampuan beradaptasi, atau faktor eksternal seperti lingkungan keluarga dan sekolah yang tidak kondusif. Guru perlu menerapkan strategi seperti dialog, memberikan arahan, dan melatih anak untuk mengutarakan perasaan agar d
2. OLEH : KELOMPOK 4
DEDE RAMDANI (1003532)
HELMI ASYARI (1003557)
DIKI WIDI NUGRAHA (0906019)
ALVIN RIZKY P (1003573)
AI RISKA BAROKAH (1003581)
NUR AISYAH (1003550)
PANREPI M. N. (1003548)
3. Karakteristik dan
Perkembangan Anak
• Perkembangan Umum Anak Usia Sekolah Dasar
• Perkembangan Emosi Anak
• Perkembangan Perilaku Sosial Anak
• Perkembangan Kepribadian dan Moral Anak
4. Konflik dan Bertengkar
Konflik
Konflik merupakan salah satu esensi dari
kehidupan dan perkembangan manusia yang
mempunyai karakteristik yang beragam.
Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin,
strata sosial dan ekonomi, sistem hukum,
bangsa, suku, agama, kepercayaan, aliran
politik, serta budaya dan tujuan hidupnya.
Dalam sejarah umat manusia, perbedaan
inilah yang selalu menimbulkan konflik
5. Bertengkar
Dilihat dari arti katanya, maka bertengkar itu
adalah berbantahan. Artinya, kedua belah
pihak
memiliki pendapat yang berbeda dan
mereka
saling mempertahankan pendapatnya.
Karenabelum menemukan titik temu, maka
kedua belah pihak akan semakin seru dalam
berbantahan.
7. Penyebab bertengkar pada anak
• Lemahnya Pertahanan Diri
• Kurangnya Kemampuan Dalam
Menyesuaikan Diri
• Kurangnya Dasar-Dasar Keimanan Dalam
Diri Anak
• Faktor Keluarga
• Faktor Lingkungan Yang Tidak Kondusif
• Faktor Lingkungan Sekolah
8. Penyelesaian Pertengkaran
pada anak
• Tidak terpancing emosi
• Bila pertengkaran sampai pukul-memukul
atau saling jambak-menjambak segera
pisahkan keduanya.
• Lakukan dialog dengan anak
• Jangan mengintervensi
• Berikan arah dan penguatan untuk solusi
yang diungkapkan sang anak
9. LANJUTAN
• Biarkan dan perhatikan
• Jangan jadi wasit
• Latih anak untuk
mengutarakan
perasaannya
10. Belajar pada semut
• Guru menemani siswa berusaha mengamati perilaku
semut.
Ada 2 kebiasaan semut yang bisa dipelajari berkaitan
dengan permasalahan yang di alami di dalam kelas, yaitu:
1. membiasakan salam dan saling menghormati
2. Kekompakan (Tidak ada ceritanya seekor semut
bertikai dengan sesamanya)
• kegiatan ini mampu menajamkan kepekaan siswa pada
lingkungannya, melakukan observasi dan eksplorasi
•Beri kesempatan anak-anak untuk mengungkapkan
perasaan dan pemikirannya
•Berdasarkan pengalaman, belajar pada semut mampu
mengurangi pertengkaran siswa
11. Upaya Pencegahan Petengkaran
• Guru hendaknya memahami aspek-aspek psikis
murid
• Mengintensifikasikan pelajaran agama dan
mengadakan tenaga guru agama yang ahli dan
berwibawa serta mampu bergaul secara harmonis
dengan guru-guru umum lainnya
• Mengintensifikasikan bagian Bimbingan Konseling di
sekolah dengan cara mengadakan tenaga ahli atau
menatar guru-guru untuk mengelola bagian ini.
12. LANJUTAN
• Adanya kesamaan norma-norma yang
dipegang oleh guru-guru
• Perbaikan ekonomi guru
• Mengenalkan empati sejak dini
13. Peran Guru Kelas dalam
Kegiatan Bimbingan dan
Konseling
• Informator • Transmitter
• Organisator • Fasilitator
• Motivator • Mediator
• Director • Evaluator
• Inisiator