Mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia di SD membahas pendekatan, metode, dan teknik pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, termasuk pembahasan mengenai pemilihan bahan ajar, penyajian materi, dan penggunaan metode langsung, natural, membaca, dan campuran.
3. Pendekatan adalah sikap atau
pandangan tentang sesuatu yang
biasanya berupa asumsi atau
seperangkat asumsi yang saling
berhubungan dengan sesuatu. Oleh
karena itu, pendekatannya bersifat
aksiomatis, artinya tidak perlu lagi
dibuktikan kebenarannya. Di dalam
pengajaran bahsa, pendekatan
merupakan pandangan, filsafat atau
kepercayaan tentang hakikat
Bahasa dan pengajaran Bahasa
yang diyakini oleh guru Bahasa.
4. Pengulangan
Bahan
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’. Sebenarnya
pengertian yang tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar,
sendangkan metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk
mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi hal-hal
berikuit.
Penyajian
Bahan
Pemilihan
Bahan
Urutan Bahan
5. a. Bagian - bagian yang paling sering
digunakan
Tentang pemilihan bahan atau materi
pelajaran dapat digunakan prinsip
alamiah atau random. Prinsip
alamiah dalam pemilihan bahan
adalah sesuai dengan apa yang
diperlukan, seperti halnya kalau kita
mempelajari bahasa sendiri.
Pemilihan bahan secara random,
yaitu pemilihan bahasa yang dirasa
penting (oleh guru) dan sesuai pula
dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau random,
pemilihan bahan itu didasarkan
kriteria berikut ini.
b. Palong berguna
c. Paling mudah mengerjakannya
d. Gabungan ketiganya
Kelancaran berbahasa merupakan suatu malasah
pengulangan. Ada dua cara untuk mengulangi
bahasa, dengan cara dihafalkan dikepala, atau
dengan cara substitusi (penggantian). Suatu contoh
substitusi adalah urutan kegiatan, yaitu berupa
lakukan dan kataan
6. Direct method atau metode langsung ialah metode pengajaran bahasa yang
didalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran yaitu
bahasa yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak boleh menggunakan bahasa ibu
atau bahasa pertamanya sebelum pembelajaran berlangsung.
Penggunaan Metode Langsung dalam pengajar bahasa menuntut agar semua
aspek bahasa yang diberikan disajikan dalam bahasa Indonesia pula, tetapi
apabila mengajar bahasa inggris maka pelajaran disajikan dalam bahasa
inggris. Hal ini, yaitu pembelajaran bahasa Indonesia di SD, dengan
menggunakan Metode Langsung tidak begitu menyulitkan guru karena di
jenjang pendidikan TK pada umumnya siswa sudah biasa menggunakan bahasa
Indonesia. Tujuan Metode Langsung di SD ialah penggunaan bahasa secara
sasaran dalam hal ini bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa ke dua secara
lisan agar siswa mampu berkomunikasi dalam bahasa ke dua tersebut
7. Adapun fungsi Metode langsung ini bisa dibedakan
menjadi dua, yaitu bagi siswa dan bagi guru. Bagi siswa
berfungsi memudahkan siswa untuk mampu berbahasa
(lisan) dengan tepat, memberikan situasi yang
menyenangkan, dan mendorong siswa untuk belajar
bahasa, sendangan bagi guru metode ini memudahkan
guru untuk mengajar berbahasa tanpa menggunakan
bahasa pengantar bahasa lain selain bahasa sasaran.
8. Kosakata baru dijelaskan dengan cara
menggunakan kata-kata yang sudah
diketahui siswa sebelumnya.
Makna sesuatu kata yang di ajarkan
dengan cara inferensi/menarik
kesimpulan dari beberapa contoh yang
diberikan.
Kamus digunakan untuk mengingatkan
kata-kata yang dilupakan atau mencari
makna kata-kata baru
Natural Method yang disebut Metode
Murni atau Metode Alamiah adalah
metode yang dalam pelaksanaannya
penggunaan peraga yang berupa
benda-benda, gambar-gambar, atau
peragaan secara langsung dalam
aktivitas sehari-hari. Metode Murni atau
Metode Alamiah ini mempunyai ciri-ciri,
seperti berikut ini.
Tata bahasa dipergunakan untuk
membetulkan kesalahan
Penyajian pelajaran mengikuti urutan:
Mendengarkan (menyimak), Berbicara,
Membaca, dan menulis, kemudian
diajarkan tata bahasa.
9. Reading Method atau Metode Membaca
dipakai di Amerika Serikat pada tahun
1929-an baik di sekolah menengah
maupun di perguruan tinggi. Tujuannya
ialah antara lain, untuk memberikan
pelajar/mahasiswa kemampuan dalam
memahami teks ilmiah yang mereka
perlukan dalam study mereka. Metode
ini dapat juga diterapkan untuk
pembelajran bahasa Indonesia di SD
dengan jalan dimodifikasi disesuaikan
dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuan siswa. Metode ini cocok
diterapkan di SD kelas Tinggi.
10. Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satupun
metodepengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada, di samping ada
keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada kerugian/kelemahan/kejelasannya. Itulah
sebabnya maka guru bebas memilih metode yang mana paling cocok dengan situasi kelas yang
akan diajarkan. Guru dapat mengurangi/menutup kekurangan satu metode dengan jalan
memasukan metode yang lain.
Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode
pengajaran bahasa, bebas di sini adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencapur antar metode yang satu dengan lainya yang dianggap
cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Itulah sebabnya Eclectic Method diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia
Metode Campuran
11. Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoretis
karena masih ada alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Alat itu adalah teknik yang
mengandung makna cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru
dalam kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya guru, usaha-
usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas
pada saat itu. Jadi, teknik ini bersifat implementasional. Karena kata
teknik mengandung makna ‘cara-cara, dan metode juga mengandung
makna ‘penyajian bahan’ maka kedua istilah ini adakalanya dipakai
dalam arti yang sama. Hal ini dapat kita pada komponen satuan
pelajaran yang berbunyi Metode Teknik.
12. Sampai sekarang teknik ini masih banyak digunakan guru dalam proses
belajar-mengajar. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa mengajar itu
adalah menerapakan dengan berbicara/berceramah. Itulah sebabnya
mengapa salah satu fungsi guru di dalam kelas adalah sebagai
informatory, yaotu pemberi informasi pada siswa-siswanya
Teknik ceramah ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan
mendengarjan (menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari
ceramah yang didengarnya, kemudian mencerikatan kembali dengan
bahasa sendiri. Dapat juga Teknik Ceramah ini dirangkaikan dengan
teknik yang lain, misalnya Teknik Tanya-Jawab, jika memang telah
direncanakan setelah ceramah selesai siswa diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
ceramah yang baru didengarnya.
13. Pada umumnya Teknik Tanya-jawab ini mengikuti Teknik
Ceramah yang telah kita lakukan. Tujuanmnya ialah untuk
mengecek pemahaman siswa terhadap ceramah yang bari
diberikan atau bisa juga pertanyaan yang diajukan guru
untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan
yang telah mereka baca. Jika Teknik Tanya-jawab ini tika
laksanakan pada waktu membuka pelajaran, secara tidak
langsung kita sudah melaksanakan pretes, yaitu untuk
menjajaki sampai dimana penguasaan siswa terhadap
bahan yang akan kita diberikan.
14. Tujuan digunakan teknik ini adalah melatih siswa untuk
mengeluarkan pendapat dan mau menerima kritikan
kalau pendapatnya memang kurang benar. Juga
melalui diskusi kelompok ini siswa dapat menguji
kebenaran pendapatnya sesuatu hal
Teknik Pemberian Tugas ini disebut juga Resitas yang
dapat diberikan kapada siswa secara individu atau
kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih
mendalami materi pelajaran yang diberikan guru.
Biasanya pemberian tugas ini diikuti oleh tugas
melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi.
15. Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik
Tanya-jawab dan Teknik Diskusi. Teknik ini
bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra
misalnya. Siswa kita ajak mendiskusi karya
sastra, coba anda sebutkan! Baik, bisa puisi,
cerpen, atau novel. Jika yang dibahas adalah
cerpen maka yang mereka diskusikan,
misalnya tentang temannya, plotnya,
perwatakannya, para tokohnya, danb
sebagainya. Secara bergiliran siswa kita beri
kesempatan mengemukakan pendapatnya
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kita
ajukan
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik Simulasi
ini tepat sekali untuk melatih keterampilan
berbicara. Dalam pelaksanaannya guru terlebih
dahulu menetapkan peran-peran yang akan
dilakukan oleh guru siswa dalam permainan
simulasi, misalnya ada yang berperan
(berpura?pura) sebagai kepala desa, sebagai
ketua RW, sebagai ketua RT, sebagai warga RT
yang sedang bersengketa soal air, dan
sebagainya. Guru memberikan pengarahan
tentang apa yang akan diperankan oleh
masing-masing siswa yang telah ditunjuk. Oleh
karena itu siswa harus memerankan seseorang
tokoh tertentu dalanm permainan tersebut
maka Teknik Bermain Peran
16. Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-jawab dan Teknik
Diskusi. Teknik ini bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra
misalnya. Siswa kita ajak mendiskusi karya sastra, coba anda
sebutkan! Baik, bisa puisi, cerpen, atau novel. Jika yang dibahas adalah
cerpen maka yang mereka diskusikan, misalnya tentang temannya,
plotnya, perwatakannya, para tokohnya, danb sebagainya. Secara
bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan
17. Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum maksudnya yaitu
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran, misalnya
bahasa Indonesia dipadukan dengan sains, atau bahasa Indonesia
dipadukan dengan agama, dan sebagainya. Sebagai ilustrasi adanya
perpaduan lintas kurikulum di SD yaitu dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia yang dipadukan dengan Sains. Misalnya mata pelajaran
Sains ada percobaan yang cara kerjanya dijelaskan oleh guru
(keterampilan mendengar), lalu setelah melakukan percobaan
membuat laporan (keterampilan menulis), setelah itu menjelaskan
contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari (keterampilan
berbicara)