SlideShare a Scribd company logo
1 of 153
Download to read offline
i
SINAU
(JURNAL ILMU PENDIDIKAN DAN HUMANIORA)
Terakreditasi sinta 6
Penanggung Jawab
Taufiq Zaenal Mustofa, M.Si, M.Pd
Editor In Chief
Budi Sujati, M.Hum
Editorial Team
Ahmad Rifai, M. Ikom
Nurjaman, M.Pd
Dewan Bestari
Prof. Dr. Ajid Thohir, M.Ag (Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Dr. Wahyu Iryana, S.Hum, M.Ag (UIN Raden Intan Lampung)
Dr. Nunung Nurjanah, M.Pd (Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu)
Dr. Ridwan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd (Universitas Muhammadiyah Purworejo)
Dr. Sanuri, M.Pd (STAIS Dharma Indramayu).
Handayani, M.Si (Institut Pertanian Bogor)
Sri Wahyuni Tanzil, M.Pd (Universitas Pendidikan Indonesia)
Layout Desain
Aufik Aurohman, S.Pd
Alamat Redaksi
Jl. KH. Hasyim Asy’ari No. 1 Segeran Kidul, Juntinyuat Indramayu,
Jawa Barat 45282. Telp. (0234) 487575
Website: https:// http://institutpadhaku.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa, yang senantiasa menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
SINAU (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora) Edisi Ke-9 Volume 2 (Oktober)
tahun 2023 ini dapat diterbitkan sebagaimana yang diharapkan. Salawat dan Salam
kami hadiahkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadikan
suri tauladan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat. SINAU: Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Humaniora adalah jurnal akademik dalam bidang Pendidikan
Sejarah, Ilmu Sejarah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Ekonomi, ataupun PGSD
yang dikelola dan diterbitkan oleh Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu
Jurnal Sinau: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Institut Pangeran
Dharma Kusuma Indramayu telah Terakreditasi terhitung Mulai Volume 5
Nomor 1 Tahun 2019 sampai Volume 9 Nomor 2 Tahun 2023 SINTA 6
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, Riset, dan
Teknologi Nomor 105/E/KPT/ Tanggal 7 April 2022. Jurnal ini membahas
tentang topik-topik yang berkenaan dalam bidang ilmu Pendidikan dan Humaniora.
Pembahasan dalam bidang-bidang tersebut dapat dipandang dalam berbagai
perspektif disiplin ilmu. SINAU diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan
April dan Oktober, dalam bentuk elektronik maupun cetak.
Dalam rangka upaya mencapai kualitas Sumber Daya Manusia dalam
melakukan penelitian maupun penulisan karya ilmiah maka jurnal Sinau (Jurnal
Ilmu Pendidikan dan Humaniora) merupakan salah satu media untuk menjaring
kemampuan tersebut dalam mempublikasikan Hak Kekayaan Intelektual seseorang.
Jurnal ini dapat diakses dengan mudah secara gratis dan cepat oleh para pembaca.
Untuk itu Jurnal Sinau berinisiatif untuk melakukan penerbitan berbentuk
elektronik dengan nama SINAU. Elektronik Jurnal merupakan pilihan masa kini
dan masa mendatang untuk digunakan sebagai media hasil-hasil penelitian maupun
tulisan karya ilmiah, karena melalui media ini: pertama; pembaca akan dapat
dengan cepat mengakses informasi (isi) dalam jurnal tersebut, kedua; penulis akan
iii
lebih cepat melakukan komunikasi dengan penerbit, ketiga; biaya penerbit jurnal
menjadi sangat murah dan menjadi gratis baik bagi penulis maupun pembaca,
keempat; proses penerbitan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan jurnal
konvensional, kelima; potensi jumlah pembaca jurnal ini menjadi lebih besar
dibandingkan dengan jurnal konvensional, dan keenam; jurnal dapat diakses dimana
dan kapan serta oleh siapa saja.
Elektronik SINAU (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora) terbit secara
berkala dua kali dalam setahun yaitu bulan April dan Oktober. Semoga Jurnal
Sinau: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora dapat menambah dan melengkapi
hasil-hasil penelitian di bidang Ilmu Pendidikan dan Humaniora. Jurnal ini dapat
menjadi ajang komunikasi sesama ilmuan dalam bidang Ilmu Pendidikan dan
Humaniora khususnya di program Studi Pendidikan Sejarah, Pendidikan Ekonomi,
Pendidikan Biologi, dan PGSD sehingga dapat memberi kontribusi bagi masyarakat
luas. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi amal usaha kita dalam melaksanakan
amanah ini untuk mempercepat terpenuhinya Sumber Daya Manusia dikalangan
akademik maupun non akademik. Proses kerja ini diharapkan mampu memenuhi
kualitas dan profesional seseorang menuju percerdasan kehidupan bangsa yang
berkelanjutan.
Editor In Chief Jurnal Sinau
iv
DAFTAR ISI
SINAU (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora)
Vol. 9. No. 2 Tahun 2023
KATA PENGANTAR REDAKSI
166-183
Analisis Alih Kode Pada Lirik Lagu-Lagu Tarling
Sri Wulandari, Nurhata
(Universitas Tidar Magelang, Institut Pangeran Dharma Kusuma
Indramayu).
184-198
Gerakan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyah Pagendingan
Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya
Zaenur Ropiq
(Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
199-206
Analisis Proses Morfologis dan Morfofenemik Kata Pada Teks Buku
Tematik Siswa Kelas II SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari-
hari
Farihiyah, Okhy Arief Wahyudin
(Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu).
207-227
Pengaruh Penyesuaian Diri, Motivasi Berprestasi dan Resiliensi
Akademik Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di SMAN 1
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya
Ranti Aliyani, Rendra Gumilar, Edi Fitriana Afriza
(Universitas Siliwangi Tasikmalaya).
228-247
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam
terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas VI
SDN Sumurwedi Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu
Tommy Noviyanto, Indah Novita
(Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu).
v
248-263
Perspektif Psikologi Terhadap Konstruksi Identitas dan Perbedaan
Individu dalam Pembelajaran
Khoirun Nofik, Ifadah Retno Ekaningrum
(Universitas Wahid Hasyim Semarang).
264-274
Pengembangan Portofolio Digital Civics Corner Berbasis Aplikasi
Android sebagai Ruang Produk Diferensiasi Siswa Kelas VIII E
SMPN 5 Banjar
Dede Fuad Bunyamin, Mulyana Nur, Depi Kharismawan, Eva Nur Arovah
(Universitas Galuh Ciamis, Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu).
275-296
Penguatan Pendidikan Karakter di Era Generasi Digital Bagi
Mahasiswa Universitas Lampung
Roy Kembar Habibi, Maman Surahman, Deviyanti Pangestu
(Universitas Lampung).
297-312
Manajemen Sumber Daya Manusia di SMK Yabujah Segeran
Juntinyuat Indramayu
Yuyud Susilo
(Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu).
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
166
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU TARLING
Sri Wulandari*, Nurhata*
Universitas Tidar Magelang*
Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu*
Email:sriwulandari@untidar.ac.id,
muhammadnurhata@gmail.com
Abstract
This research is about code switching phenomena that has been existed in tarling song lyrics.
Tarling songs are local songs that are spoken in Cirebon Javanese. Based on the data used in this
research, the lyrics of tarling songs are indicated experiencing code switching from Javanese
Cirebonese into Indonesian or even English. Moreover, the data used in this research are twenty
(20) tarling songs from the three recent years, namely 2023, 2022, and 2021. From those songs,
there are 91 data that are used as the code-switching database. As this this research
investigates the types of code-switching and the percentage of those types, mix method is
applied in this research. The results show that the most significant code switching in Tarling
songs are in word level (66%) and those can be categorized as inter-sentential code-switching
(89%). Moreover, code switching in Tarling songs, which are sung in Cirebonese Javanese, are
dominated by Indonesian (70%).
Keywords: Code-Switching, Cirebon Javanese, Tarling Song Lyrics
Abstrak
Penelitian ini Mendeskripsikan fenomena alih kode yang muncul pada lirik lagu-lagu tarling.
Lagu tarling merupakan lagu berbahasa daerah Jawa dialek Cirebon. Berdasarkan data yang
digunakan, lirik lagu-lagu tarling terindikasi telah mengalami alih kode dari bahasa Jawa
dialek Cirebon (BJC) ke bahasa Indonesia (BI) atau bahkan bahasa Inggris (BIng). Lebih jauh
lagi, data yang digunakan adalah sejumlah 20 lagu tarling yang berasal dari tahun 2023, 2022,
dan 2021. Dari 20 lagu tersebut, diperoleh 91 data yang digunakan sebagai database penelitian
alih kode. Karena penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis alih kode yang
terjadi pada lagu-lagu tarling terkini dan untuk melihat seberapa besar persentasi jenis alih
kode tersebut, metode penelitian kombinasi diterapkan pada penelitian ini. Hasilnya, fenomena
alih kode sangat signifikan terjadi pada level kata (66%) dan fenomena tersebut dapat
dikategorisasikan ke dalam jenis alih kode inter-sentential (89%). Adapun bahasa lain yang
dominan dalam proses alih kode dari bahasa daerah ini adalah bahasa Indonesia, yaitu sebesar
(70%).
Kata Kunci: Alih Kode, Bahasa Jawa dialek Cirebon, Lirik lagu Tarling.
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
167
PENDAHULUAN
Kematian sebuah bahasa diawali dengan bilingualisme dan merebaknya alih
kode (Romaine, 2000; Wardhaugh & Fuller, 2015). Alih kode (code-switching)
merupakan sebuah proses penggunaan dua bahasa berbeda atau lebih secara
berurutan dalam sebuah tuturan (Macswan dalam Bhatia & Ritchie, 2004). Fenomena
seperti ini, kerap dijumpai pada masyarakat bilingual atau multilingual. Bilingual
atau dwi bahasa merupakan kemampuan seorang penutur dalam menggunakan dua
bahasa dalam berkomunikasi. Pada perkembangannya, seorang penutur bilingual
dapat dibedakan ke dalam bilingual seimbang (balanced bilingual) dan ambilingual
(Edwards dalam Bhatia & Ritchie, 2004). Tingkat kemampuan bilingual ini yang pada
akhirnya dapat tercermin dari fenomena alih kode yang terjadi.
Alih kode bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau bahasa lainnya dapat
dilihat melalui lagu-lagu daerah yang memanfaatkan bahasa lokal sebagai bahasa
pengantarnya. Demikian juga yang terjadi pada lagu-lagu Tarling, yaitu salah satu
jenis kesenian daerah di Cirebon, Jawa Barat, yang memanfaatkan bahasa Jawa dialek
Cirebon (BJC) sebagai bahasa pengantarnya. Sebagai salah satu bentuk kesenian
rakyat, lagu-lagu Tarling dapat dianggap sebagai sebuah media untuk
mempromosikan sekaligus melestarikan bahasa daerah. Akan tetapi, mengingat lagu-
lagu tarling ini mulai banyak diminati oleh kaum muda dan proses penyebarannya
sudah melalui YouTube yang bersifat lebih global, lirik lagu tarling mulai terindikasi
mengalami gejala alih kode. Seberapa signifikan gejala alih kode terjadi pada lirik
lagu-lagu tarling? Apakah fenomena alih kode yang terjadi pada lirik lagu-lagu
tersebut mampu menggiring pada fenomena pergeseran bahasa, jika dibiarkan terus
terjadi?
Sebelum menuju pada pergeseran bahasa, permasalahan penelitian yang
diangkat dalam tulisan ini masih berfokus pada alih kode sebagai gejala awal. Secara
lebih spesifik, permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk alih kode yang terjadi pada lirik lagu-lagu tarling?
2. Seberapa besar persentase bentuk alih kode pada lirik lagu-lagu tarling?
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
168
3. Bahasa apa yang mendominasi proses alih kode dari bahasa Jawa dialek
Cirebon pada lirik lagu-lagu tarling tersebut dan seberapa besar
persentasenya?
Dengan melihat tiga poin permasalahan yang telah dituliskan, penelitian ini
bertujuan untuk memberikan deskripsi bentuk dan jenis alih kode dari bahasa Jawa
dialek Cirebon ke bahasa lainnya yang ada dalam lirik lagu tarling; memberikan
deskripsi persentase bentuk dan jenis alih kode tersebut, serta untuk memberikan
deskripsi bahasa apa yang banyak muncul sebagai bahasa target alih kode dan
seberapa besar persentasenya.
Dalam rentang waktu sepuluh tahun terakhir, penelitian mengenai campur
kode dalam lirik lagu masih terus dilakukan. Dua penelitian terkini mengenai topik
ini mengangkat objek kebahasaan bahasa nasional dan bahasa Inggris, sementara
satu penelitian lainnya mengangkat isu campur kode dengan objek kebahasaan
bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris.
Saud (2022) mendeskripsikan adanya fenomena campur kode pada lagu-lagu
folk pop di Nepal. Campur kode yang diteliti lebih bersifat multibahasa karena
melibatkan bahasa Nepali, bahasa-bahasa daerah di Nepal, seperti Doteli, Achhami,
dan Hindi, dan bahasa Inggris. Pada penelitian ini, bahasa Nepali berfungsi sebagai
bahasa nasional, sementara bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah 12 lagu folk pop berbahasa Nepal pilihan
karena menggunakan bahasa lain selain bahasa Nepali. Selain melakukan observasi
terhadap lirik lagu, proses wawancara juga dilakukan untuk menjawab pertanyaan
mengapa penyanyi-penyanyi lagu Nepali tersebut mencampurkan beberapa bahasa
dalam lagunya. Hasil dari penelitian ini adalah fenomena campur kode pada lagu-lagu
Nepali cenderung multibahasa. Fenomena ini pada akhirnya memperlihatkan adanya
kesenjangan generasi pada pendengar lagu tersebut. Selain itu, fenomena campur
kode pada lagu-lagu folk pop di Nepal juga mengindikasikan adanya pengaruh
posmodernisme dan teknologi.
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
169
Rahardjo (2021) memaparkan hasil penelitian serupa. Campur kode juga
terjadi pada lirik lagu berbahasa Jepang dengan bahasa Inggris. Menurutnya, pada
lagu-lagu anime berbahasa Jepang, penggunaan bahasa Inggris dapat dikategorikan
sebagai (1) gejala alih kode, yaitu ketika seluruh kalimat bahasa Jepang digantikan
oleh bahasa Inggris dan diindikasikan dengan struktur tata bahasa Inggris; (2) gejala
campur kode, yaitu ketika kosakata bahasa Inggris disisipkan pada lirik lagu
berbahasa Jepang atau menggunakan struktur tata bahasa Inggris yang salah, atau
bahkan dengan menggunakan pengucapan bahasa Inggris yang salah; dan (3)
kosakata bahasa Inggris yang digunakan dalam lirik lagu, tidak memiliki hubungan
sama sekali dengan lirik lagu berbahasa Jepang. Bahkan, jika lirik lagu berbahasa
Inggris tersebut dihapus, makna lirik lagu berbahasa Jepang tidak akan menjadi
rusak/sulit dimengerti. Penelitian Rahardjo ini memanfaatkan empat data lirik lagu
anime berbahasa Jepang.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian campur kode yang dilakukan oleh
Heriwati (2019). Ia pada penelitiannya mengemukakan bahwa telah terjadi gejala
campur kode pada lagu dangdut yang dinyanyikan oleh Nela Kharisma, yaitu antara
bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Adapun fenomena campur kode ini dapat
digambarkan dengan (1) adanya penyisipan baris lagu yang dapat berdiri sendiri
sebagai satu kesatuan; (2) adanya penyisipan bentuk kata atau frasa dalam baris
yang didominasi bahasa Jawa; dan (3) adanya kosakata bahasa Indonesia yang
merupakan pengulangan dari kosakata bahasa Jawa yang sama-sama tertulis dalam
lirik lagu.
Setelah memperhatikan tiga penelitian terkini mengenai fenomena campur
kode dan alih kode yang ada dalam lirik lagu, penelitian ini lebih berfokus pada
struktur alih kode dari bahasa daerah ke bahasa lainnya. Persentase yang
dimunculkan pada penelitian ini juga diharapkan dapat melengkapi proses analisis
penelitian alih kode, sehingga penelitian seperti ini tidak terhenti pada gejala ini, alih-
alih dapat dijadikan sebagai dasar penelitian untuk penelitian lanjutan seperti pada
penelitian pergeseran dan pemeliharaan bahasa. Selain itu, kendati pada ketiga
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
170
penelitian yang telah disebutkan, para peneliti juga menggunakan istilah campur
kode, penelitian ini lebih berfokus pada penggunaan istilah alih kode saja dan pada
pengklasifikasian jenis dan pada level apa alih kode banyak terjadi pada lirik lagu
tarling.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kombinasi, yaitu metode deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
secara purposif, yaitu dengan menggunakan sebanyak 20 lirik lagu tarling yang
berasal dari tahun 2023, 2022, dan 2021. Pemilihan lagu-lagu ini didasarkan pada
kepopuleran penyanyi yang menyanyikan. Teknik ini dipilih karena relevan dengan
metode kuliatatif (Alwasilah, 2005). Sementara itu, metode kuantitatif digunakan
karena berkaitan dengan penghitungan sampel data sehingga diperoleh jumlah
persentase pada jenis alih kode. Pengkuantifikasian data inilah yang pada akhirnya
sejalan dengan karakteristik metode kuantitatif (Alwasilah, 2005).
Secara lebih detail, prosedur yang dilakukan guna memperoleh deskripsi alih kode
yang terjadi pada lagu tarling adalah sebagai berikut:
(1) Peneliti mengamati dan mengambil sampel lirik lagu tarling sebanyak 20 lagu
yang telah diluncurkan pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Pemilihan ini juga
dilakukan berdasarkan kepopuleran penyanyi yang menyanyikan;
(2) Peneliti mentranskripsi lirik lagu yang telah dipilih;
(3) Peneliti melakukan identifikasi alih kode pada lirik-lirik lagu yang telah
dipilih. Hasil dari proses ini diperoleh 91 data alih kode baik yang berada
pada level kata, frasa, kalimat, maupun peribahasa;
(4) Peneliti mengklasifikasi hasil identifikasi alih kode berdasarkan kriteria level
struktur, yaitu level kata, frasa, kalimat, maupun peribahasa; kriteria proses,
yaitu inter-sentential, intra-sentential, dan tag-switching; dan kriteria bahasa
yang terlibat pada proses alih kode selain BJC, yaitu Bahasa Indonesia (BI),
Bahasa Inggris (BIng), Bahasa Sunda (BS), dan Bahasa Arab (BA);
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
171
(5) Peneliti menghitung persentase masing-masing kriteria dengan
menggunakan rumus X = F/N x 100%, dimana
X : persentase alih kode dalam kategori tertentu
F : jumlah komponen bahasa yang terindikasi sebagai alih kode
N : total jumlah kategori alih kode
100%: standar persentase
(Sinaga, 2015)
(6) Peneliti menganalisis hasil olah data dan mendeskripsikannya.
Mengingat proses alih kode adalah sebuah proses yang melibatkan
penggunaan bahasa tertentu, proses validasi bahasa dilakukan dengan menggunakan
bantuan kamus. Kamus Bahasa Cirebon–Indonesia yang disusun oleh S, Kosadi
Hidayat et al., 1992 digunakan untuk memvalidasi bahasa Jawa dialek Cirebon.
Kamus bahasa Indonesia dalam jaringan digunakan untuk memvalidasi bahasa
Indonesia. Merriam Webster Dictionary versi daring digunakan untuk memvalidasi
bahasa Inggris. Pengidentifikasian BS dilakukan setelah proses validasi bahasa Jawa
dialek Cirebon melalui kamus yang telah disebutkan. Ketika bahasa tersebut
teridentifikasi seperti BS, namun telah tertulis di dalam kamus bahasa Cirebon-
Indonesia, itu berarti bahasa tersebut telah menjadi bagian dari bahasa Jawa dialek
Cirebon. Sebaliknya, jika kosakata tersebut belum tersedia dalam kamus bahasa
Cirebon-Indonesia, itu artinya kosakata tersebut merupakan bagian dari BS. Lebih
jauh lagi, kategori “lainnya” digunakan sebagai wadah untuk mengklasifikasi
kosakata selain bahasa Indonesia, Inggris, dan Sunda.
Klasifikasi kriteria proses alih kode pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan teori yang mulanya dikemukakan oleh Poplack (1980), yaitu intra-
sentential, inter-sentential, and tag-switching (Poplack, 1980; Romaine, 2000). Intra-
sentential switching merupakan sebuah proses peralihan bahasa/kode yang terjadi
dalam sebuah frasa, klausa, atau kalimat dengan struktur tata bahasa yang saling
bertumpuk. Sementara itu, inter-sentential switching merupakan sebuah peralihan
dari satu bahasa/kode kepada kode lainnya yang terjadi dengan batasan titik atau
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
172
terjadi antar klausa. Sisanya, tag-switching merupakan sebuah proses alih kode yang
hanya terjadi pada ekspresi tertentu seperti bentuk-bentuk eksklamasi, interjeksi,
atau filler. Bentuk tag switching dapat berupa kosakata yang bersifat sangat budaya
(Berliana & Anjarningsih, 2022). Lebih jauh lagi, alih kode yang termasuk dalam
kategori intra dan inter-sentential dapat dijadikan sebagai sebuah indikasi bahwa
penutur memiliki pemahaman yang baik atas dua bahasa yang digunakan pada
proses alih kode. Sebaliknya, tag-switching merupakan dapat dijadikan sebagai
sebuah indikasi bahwa penutur yang melibatkan proses alih kode dianggap tidak
memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap bahasa target pada proses alih kode
tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari Tarling merupakan salah satu bentuk kesenian yang ada di Cirebon dan
telah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Kesenian ini merupakan campuran
antara musik dan drama (Kemdikbud, 2010). Bunyi alat musik yang biasanya
dominan terdengar adalah gitar dan suling.
Sebagai salah satu kesenian khas daerah, tarling ditampilkan dengan
menggunakan bahasa Cirebon sebagai bahasa pengantarnya. Pada penelitian ini,
tarling yang digunakan sebagai data penelitian bukanlah seni tarling yang merupakan
gabungan antara musik dan drama, alih-alih yang berbentuk lagu-lagu saja, namun
tetap memanfaatkan bahasa Cirebon sebagai bahasa pengantarnya. Saat ini,
pemasaran lagu-lagu ini tidak terbatas pada usia pendengar tertentu dan wilayah
tertentu. Lagu tarling mulai banyak diminati oleh kaum muda yang mengerti bahasa
Cirebon dan peredarannya pun telah memanfaatkan sebuah platform digital yang
bersifat internasional, yaitu YouTube. Oleh karena itu, bahasa Cirebon yang
digunakan pada lirik lagu tarling, terindikasi telah mengalami pergeseran yang
ditandai oleh gejala alih kode.
Berdasarkan hasil olah data, dari 20 lirik lagu tarling yang berasal dari tahun
2023, 2022, dan 2021, bentuk alih kode dapat diklasifikasikan berdasarkan
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
173
bentuknya dalam struktur kebahasaan dan bentuk alih kode jika dilihat berdasarkan
prosesnya. Sementara itu, bahasa selain bahasa Jawa dialek Cirebon yang terlibat
pada proses alih kode ini di antaranya adalah bahasa Indonesia, Inggris, Sunda, dan
bahasa Arab.
Alih Kode Berdasarkan Bentuk
Struktur kebahasaan dalam konteks ini merujuk pada pengertian kata, frasa,
dan kalimat. Dari hasil proses pengolahan data berupa 20 lirik lagu tarling, terdapat
91 data yang teridentifikasi dalam proses alih kode karena berasal dari bahasa di luar
bahasa Jawa dialek Cirebon yang merupakan bahasa pengantar yang digunakan pada
lagu tarling. Lihat diagram batang berikut ini yang mendeskripsikan hasil pengolahan
data alih kode berdasarkan bentuk bahasanya.
Diagram 1. Jumlah Alih Kode Berdasarkan Bentuk Kebahasaannya
Berdasarkan deskripsi yang diperlihatkan pada Diagram 1, alih kode
berdasarkan bentuk bahasanya terdiri dari level kata, frasa, kalimat, dan peribahasa.
Alih kode yang terjadi pada level kata mencapai persentase lebih dari 50% dan dapat
dikategorikan sebagai bentuk yang dominan dalam proses alih kode pada lirik lagu
tarling. Alih kode dalam bentuk frasa jumlahnya hanya sekitar 0.33 dari jumlah
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
174
persentase alih kode yang berbentuk kata. Sementara itu, alih kode dalam bentuk
kalimat peribahasa, jumlah persentasenya bahkan tidak mencapai 10%.
Alih kode dalam bentuk kata yang ada dalam lirik lagu tarling dapat berupa
kata yang berasal dari bahasa lain namun mencoba diadaptasi ke dalam struktur
bahasa Jawa dialek Cirebon, baik dalam bentuk adaptasi bunyi, maupun dalam
bentuk struktur tata bahasa, atau kosakata yang berasal dari bahasa selain bahasa
Jawa dialek Cirebon dan tidak dilakukan penyesuaian sama sekali terhadap bahasa
Jawa dialek Cirebon. Bandingkan contoh 1, 2, dan 3 berikut ini.
Contoh 1
Kode Contoh lirik
BJC kedanan sepin gratisan
Terjemahan BI Tergila-gila spin gratisan
Contoh 2
Kode Contoh lirik
BJC nunggu kapan saate sun bisa kelakone
Terjemahan BI menunggu kapan saatnya saya dapat terlaksana
Contoh 3
Kode Contoh lirik
BJC tapi ahire kandas bli tepung
Terjemahan BI tapi akhirnya kandas tak bertemu
Contoh 1 dan 2 merujuk pada proses alih kode dalam bentuk kata dengan
proses penyesuaian terhadap BJC. Sebaliknya, contoh 3 memperlihatkan proses alih
kode dalam bentuk kata, namun tidak terjadi proses penyesuaian terhadap BJC.
Penyesuaian yang terjadi pada proses seperti contoh 1 adalah proses penyesuaian
bunyi, namun pelafalan tersebut berdampak pada sistem penulisan. Kata sepin pada
contoh 1, sebenarnya berasal dari kata spin (BIng). Dalam lirik lagu tarling, kata spin
tidak dipertahankan penulisannya seperti yang ada dalam Bing, alih-alih ditulis
sesuai dengan apa yang dilafalkan oleh orang lokal /səpɪn/ sepin. Proses penyesuaian
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
175
yang berbeda terjadi pada contoh 2. Pada contoh tersebut, kata saate yang dalam BI
adalah saatnya, merupakan gabungan dua morfem dari dua bahasa berbeda, yaitu
saat (morfem sekaligus kata dalam BI) + e (morfem terikat/suffix dalam BJC). Ketika
menjadi kata saate, kata ini tidak termasuk dalam BJC karena dalam bahasa ini
terdapat kosakata yang memiliki makna yang sama, yaitu wayahe.
Contoh 3 berbeda dari dua contoh sebelumnya yang melibatkan proses
penyesuaian dalam bahasa Jawa dialek Cirebon. Kata kandas yang merupakan
penanda dari adanya proses alih kode berasal dari BI. Kata ini dibiarkan saja ada
dalam lirik lagu tanpa adanya proses penyesuaian bunyi yang ke jawa-jawaan
ataupun mempengaruhi struktur/proses pembentukan kata dalam BJC.
Pada level frasa, contoh alih kode yang terjadi dalam lirik lagu adalah sebagai
berikut.
Contoh 4
Kode Contoh lirik
BJC Bli cukup nuku harga diri
Terjemahan BI tidak cukup membeli harga diri
Proses alih kode seperti yang terjadi pada contoh 4 melibatkan bentuk frasa yang
berasal dari BI yang merupakan bahasa berbeda dari BJC. Pada proses ini, bentuk
frasa yang muncul tidak mengalami penyesuaian bunyi atau struktur terhadap BJC
(Sujati, Iryana: 2020).
Alih kode pada level kalimat juga terjadi pada lirik lagu tarling. Penentuan
sebuah kalimat dalam lirik lagu tidak dibatasi oleh baris, namun tetap mengikuti
ketentuan kebahasaan. Contoh 5 berikut ini adalah deskripsi alih kode yang terjadi
pada level kalimat, kemudian disusul oleh contoh 6 yang merupakan deskripsi alih
kode yang melibatkan peribahasa.
Contoh 5.
Kode Contoh lirik
BJC? Cinta terhalang status
Terjemahan BI cinta terhalang status
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
176
Contoh 6.
Kode Contoh lirik
BJC Gajah ning adepan mata bli dirasa/Semut sing adoh bli katon dipaih rasa
Terjemahan
BI
Gajah di pelupuk mata jelas kelihatan, semut di seberang lautan tidak
kelihatan
Pada contoh 5, alih kode terjadi pada level klausa/kalimat. Ini
diidentifikasikan sebagai proses alih kode karena klausa sebelum dan sesudahnya
tetap dituliskan dengan BJC, sementara pada contoh 5, klausa yang muncul masih
merupakan BI. Berbeda dari yang terjadi pada contoh 5, contoh 6 memperlihatkan
proses alih kode dalam bentuk peribahasa dalam lirik lagu tarling. Kendati
penyampaian peribahasa itu telah diterjemahkan ke dalam BJC, peribahasa seperti
yang tertulis merupakan salah satu peribahasa yang ada dalam BI. Dengan demikian
proses alih kode yang terjadi pada contoh 6 sudah melalui tahap penyesuaian bahasa.
Pada penelitian ini, proses semacam itu tertap tergolong pada fenomena alih kode
karena peribahasa yang telah diterjemahkan tersebut bukanlah peribahasa yang
berasal dari BJC.
Alih Kode Berdasarkan Proses
Selain ditinjau berdasarkan level pada struktur kebahasaan, alih kode pada
penelitian ini juga dianalisis berdasarkan proses terjadinya. Seperti telah
dikemukakan oleh Poplack (1980), proses alih kode dapat diklasifikasikan ke dalam
bentuk intra-sentential, inter-sentential, and tag-switching (Poplack, 1980; Romaine,
2000). Akan tetapi, pada penelitian ini, proses alih kode yang ditemukan hanya
terbatas pada intra-sentential dan inter-sentential. Diagram berikut ini
menggambarkan jumlah dan persentase alih kode diklasifikasikan berdasarkan
prosesnya.
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
177
Diagram 2. Deskripsi Data Proses Alih Kode dalam Lirik Lagu
Dengan melihat deskripsi data yang ada pada Diagram 2, proses alih kode
yang termasuk dalam intra-sentential hampir mencapai 100%, sementara data yang
teridentifikasi termasuk dalam proses inter-sentential jumlahnya bahkan kurang dari
5% yang berarti sangat jarang terjadi dalam lirik lagu. Seperti telah dikemukakan
sebelumnya, proses alih kode intra-sentential memiliki pengertian pada sebuah
proses peralihan bahasa/kode yang terjadi dalam sebuah frasa, klausa, atau kalimat
dengan struktur tata bahasa yang saling bertumpuk.
Signifikannya persentase proses alih kode yang termasuk dalam kategori
intra-sentential tidak dapat dilepaskan dari alih kode yang juga sangat signifikan
terjadi pada level kata, yang kemudian disusul oleh level frasa. Proses alih kode yang
termasuk dalam proses intra-sentential tergambar dari contoh berikut ini.
Contoh 7.
BJC Laki Nyandu Judi onlenan
Struktur Kalimat S P O
NP V NP
Terjemahan BI Suami Ketagihan Judi Online
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
178
Melihat contoh 7, proses intra-sentential melibatkan alih kode pada level frasa,
yaitu judi onlenan (judi online). Jika dilihat berdasarkan struktur kalimatnya, frasa
judi onlenan menempati posisi yang tidak merubah struktur BJC, terutama jika
ditinjau dari susunan frasa nomina (NP). Faktanya, frasa ini merupakan hasil
gabungan dari dua kata berbeda yang berasal dari dua bahasa yang berbeda pula,
yaitu kata judi yang berasal dari BI dan kata onlenan yang berasal dari BIng dan telah
mengalami penyesuaian penulisan dalam BJC. Jika struktur kalimat pada contoh 7
perlu disusun dengan struktur kalimat yang sesuai dengan pola pembentukan
kalimat dalam BI, maka strukturnya akan sama seperti yang tertera pada deskripsi
contoh tersebut. Akan tetapi, jika kita perlu mempertimbangkan kata onlenan
sebagai hasil penyesuaian dari BIng sehingga strukturnya perlu meniru BIng, maka
akan terjadi tumpeng tindih struktur. Hal ini karena dalam BIng, susunan frasa
nomina dalam bahasa BIng akan menghasilkan online gambling, yang jika
diterjemahkan secara literal akan sepadan dengan online judi. Oleh karena itu, proses
yang seperti ini termasuk dalam proses intra-sentential.
Kendati demikian, proses alih kode yang termasuk dalam intra-sentential tidak
hanya yang terjadi seperti pada Contoh 7. Proses yang lebih sederhana terjadi seperti
pada contoh berikut.
Contoh 8.
BJC Dudu kula munafik
Struktur Kalimat S P
NP Adj
Terjemahan BI Bukan Saya munafik
Pada contoh 8, tidak terdapat tumpeng tindih struktur dalam kalimat. Hal ini
karena kata munafik yang termasuk dalam BI menempati posisi sebagai predikat baik
dalam struktur kalimat BJC, maupun dalam BI. Meskipun demikian, dengan adanya
kata munafik yang berasal dari bahasa di luar bahasa pengantar, yaitu BJC, struktur
kalimat yang ada dalam lirik lagu tarling tersebut tetap termasuk dalam proses intra-
sentential dalam proses alih kode.
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
179
Proses lainnya yang ditemukan dalam lirik lagu tarling dalam hubungannya
dengan alih kode adalah proses inter-sentential. Proses ini terindikasi tidak signifikan
secara jumlah. Hal ini dapat disebabkan oleh struktur kalimat yang terjadi dalam lirik
lagu cenderung berbeda dengan struktur kalimat yang ada dalam teks prosa.
Berkaitan dengan hal tersebut, hal ini juga yang membutuhkan penelusuran lebih
lanjut, apakah proses alih kode inter-sentential telah banyak terjadi pada penggunaan
BJC atau tidak. Namun demikian, bagaimanapun, karena proses inter-sentential ini
telah dijumpai pada lirik lagu, contoh berikut ini merupakan deskripsi dari proses
yang terjadi.
Contoh 9.
BJC Cinta terhalang status. Najan krasa wis nyucus, kula ning sampeyan harapan putus.
BI Cinta terhalang status. Meski terasa sudah sangat lengket, aku padamu harapan putus.
Proses alih kode inter-sentential pada dasarnya adalah proses alih kode yang
ditandai oleh perbedaan kalimat, namun masih dituturkan oleh satu orang penutur.
Jenis terakhir proses alih kode ialah tag-switching. Merujuk pada pendefinisiannya,
proses ini ditandai oleh adanya penggunaan bahasa berbeda pada bagian kata yang
termasuk eksklamasi, interjeksi, atau filler. Sayangnya, proses ini tidak ditemukan
dalam penelitian lirik lagu tarling ini.
Bahasa Lain yang Terlibat dalam Proses Alih Kode
Pada lirik lagu-lagu tarling yang diteliti, terdapat beberapa bahasa yang
berbeda sehingga mengindikasikan terjadinya alih kode. Bahasa lain yang menjadi
target peralihan kode yang paling dominan terjadi adalah BI. Lihat gambar diagram
berikut ini.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
180
Diagram 3. Deskripsi Data Penggunaan Bahasa Selain BJC pada Proses Alih Kode
Melalui Diagram 3, kita dapat melihat bahwa bahasa yang banyak muncul
sebagai bahasa peralihan dari BJC adalah bahasa Indonesia. Dari total 91 data,
penggunaan BI mencapai hampir 80%, kemudian disusul oleh BIng sebanyak
seperlima dari jumlah kemunculan BI, sementara BS dan BA memiliki jumlah yang
bahkan kurang dari 5%.
Data tersebut menunjukkan adanya pemahaman yang semakin meningkat
terhadap BI sehingga penerapan bahasa tersebut dapat tercampur dengan BJC.
Pengaruh bahasa Inggris juga mulai dapat diidentifikasi dengan jelas, sementara BS
sebagai sesame bahasa daerah tidak terlalu berdampak pada BJC seperti halnya BA
kendati bahasa ini tergolong sebagai bahasa asing.
Makna Alih Kode yang Terjadi pada Lirik Lagu Tarling
Seperti telah dipaparkan sebelumnya, lagu tarling sebagai lagu yang
menggunakan bahasa pengantar BJC kini telah terindikasi mengalami gejala alih
kode. Sebagian besar alih kode pada lirik lagu ini terjadi pada level kata sehingga
termasuk dalam proses intra-sentential dan dominan terjadi beralih kode ke dalam
BI. Hal ini dapat diinterpretasikan dengan pengikisan penguasaan level BJC oleh BI.
Ironisnya, kemahiran BI yang tercermin dari data tersebut juga dapat
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
181
diinterpretasikan sebagai kemahiran rendah karena masih didominasi pada level
kata, belum termasuk dalam level struktur kalimat (Ho, 2007). Penggunaan bahasa
yang dianggap memiliki ragam lebih tinggi, yang dalam penelitian ini adalah BI,
dianggap dapat menjadikan seseorang sebagai bagian dari komunitas orang muda
dan dianggap keren; dan hal ini dapat menunjang pemasaran produk yang dilakukan
lewat salah satu kanal video yang ada di internet. Hal ini juga didukung oleh deskripsi
data bahasa lain yang terlibat secara dominan adalah BI, yang kemudian disusul oleh
BIng. Kendati pada hasil olah data telah ditemukan BA yang juga terlibat dalam
proses alih kode pada lirik lagu-lagu tarling, faktanya, jumlah penggunaan bahasa ini
sangat tidak signifikan. Dengan demikian, bahasa-bahasa yang dianggap sebagai
lingua franca memang telah memberikan pengaruh pada keberadaan BJC pada lirik
lagu tarling, yaitu BI dan BIng.
KESIMPULAN
Sebagai musik etnik, tarling adalah sebuah kesenian yang menggunakan lirik
berbahasa BJC. Sayangnya, kini lirik lagu tarling telah banyak terkontaminasi dengan
bahasa di luar BJC. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya proses alih kode pada
lagu-lagu tarling paling tidak dalam rentang tiga tahun ke belakang. Pada kasus lirik
lagu tarling, alih kode yang diindikasikan dengan kata, yang dalam hal ini adalah kata
yang tidak termasuk dalam kosakata BJC, telah menjadi fenomena yang paling
signifikan, yaitu sebesar 66%, sehingga proses alih kode yang terjadi pun sebagian
besar termasuk dalam proses intra-sentential, yaitu sebesar 98%. Adapun bahasa
yang banyak mempengaruhi BJC saat ini adalah BI, yaitu sebesar 77%. Berdasarkan
deskripsi tersebut, implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya proses
pemeliharaan BJC. Pemeliharaan bahasa ini (language maintanance) dapat dilakukan
melalui jalur pendidikan formal, yaitu melalui adanya pelajaran yang memfasilitasi
pembelajaran BJC sebagai mulok dan proses ini perlu terus dilanjutkan hingga
pendidikan menengah atas. Pendidikan BJC juga ditentukan oleh guru bahasa daerah
tersebut. Jika guru BJC kurang memahami kompetensi BJC, kondisi seperti yang
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
182
terjadi pada lirik lagu tarling ini pun akan kurang disadari, yaitu ketika bahasa
Indonesia yang masuk dalam struktur BJC telah disesuaikan dengan struktur bahasa
daerah pengantar. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru mulok terhadap BJC
juga perlu dilakukan.
Penelitian alih kode bahasa daerah ke dalam bahasa nasional atau bahasa
internasional perlu lebih banyak dilakukan sehingga langkah pemeliharaan bahasa
dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran. Bagaimanapun, penelitian ini masih
terbatas pada lirik-lirik lagu tarling yang menggunakan BJC sebagai bahasa
pengantarnya. Hal ini berdampak pada proses analisis alih kode yang terdiri atas
intra-sentential, inter-sentential, dan tag-switching yang tidak dapat terlalu detail
diteliti mengingat pada lirik lagu, struktur kalimat tidak selalu dapat diawali dengan
subjek dan ditandai dengan titik pada akhir kalimat. Pembatasan struktur kalimat
pada lirik lagu mengandalkan analisis saksama oleh peneliti. Kendati demikian, usaha
untuk memilih lirik lagu yang tidak memiliki unsur stilistika terlalu dominan telah
dilakukan, sehingga lirik lagu yang digunakan sebagai data pada penelitian ini selalu
memiliki faktor narasi.
ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679|
183
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Alwasilah, A. C. (2005). Pengantar Penelitian Linguistik Terapan. Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.
Bhatia, T. K., & Ritchie, W. C. (Eds.). (2004). The Handbook of Bilingualism. Blackwell
Publishing Ltd.
S, K. H., Prawirasumantri, A., Suriamiharja, A., & Kardana, H. K. (1992). KAMUS
BAHASA CIREBON -INDONESIA. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Wardhaugh, R., & Fuller, J. M. (2015). An Introduction to Sociolinguistics (Seventh Ed).
Wiley-Blackwell.
JURNAL
Berliana, A. D., & Anjarningsih, H. Y. (2022). “Such a Good Night”: Analyses of Korean-
English code-switching and music video comments of ASTRO’S songs. Indonesian
Journal of Applied Linguistics, 12(2), 293–307.
https://doi.org/10.17509/ijal.v12i2.32911.
Heriwati, S. H. (2019). Code Mixing and Code Switching in Contemporary Indonesia
Dangdut Music: A Sociolinguistic Case of Nela Kharisma Song Lyrics. Journal of
Literature, Languages and Linguistics, 54, 43–47.
https://doi.org/10.7176/jlll/54-09.
Poplack, S. (1980). Sometimes I’ll start a sentence in Spanish y termino en español:
toward a typology of code-switching. The Bilingualism Reader, Second Edition,
18(1980), 213–243. https://doi.org/10.4324/9781003060406-24
Rahardjo, H. (2021). The Use of English Words and Sentences in Japanese Anime Songs
(Code Mixing and Language Switching in Japanese Anime Songs). Turkish
Journal of Computer and Mathematics Eduacation, 12(8), 596–600.
Romaine, S. (2000). Language in society: An introduction to sociolinguistics By Suzanne
Romaine. In United States (2nd Editio, Vol. 73, Issue 4). Oxford University
Press Inc. https://doi.org/10.1353/lan.1997.0046
Saud, M. S. (2022). Linguistic Hybridity: The Use of Code Mixing in Nepali Folk Pop
Songs. Journal of NELTA Gandaki, 5(1–2), 43–54.
https://doi.org/10.3126/jong.v5i1-2.49279
Sinaga, D. Y. A. (2015). Code-Mixing as Found in Kartini Magazine. Ilmiah Nasional,
2(1) 120.https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=313170.
Sujati, Budi; Iryana, Wahyu. The Change In The Hagia Sophia Museum By Erdogan:
Historical Perspective And Its Implications For Indonesian. Kodifikasia, [S.l.], v.
14, n. 2, p. 325-338, dec. 2020.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
184
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT IDRISIYYAH PAGENDINGAN
KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA
Zaenur Ropiq*
Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung*
Email:zaenuropiq@uinsgd.ac.id
Abstract
The Jam'iyyah entrepreneurial economic movement, the Idrisiyyah Order in Pagendingan,
Cisayong District, Tasikmalaya Regency is one of the Tariqa communities that the author
recognizes as interesting to study because it combines sweetening Islamic teachings through
Sufism with business activities which in the view of some researchers and practitioners have
different dimensions. In its development, it develops in the direction of progress. The impact of
all these activities made the militancy of the Jam'iyyah of the Idrisiyyah Order even greater
against the leadership in order to embrace the transcendental aspect, namely gaining the
pleasure of Allah Almighty through guerrilla movements in retail businesses, plantations, travel
to shrimp and fish pond cultivation in the southern part of Tasikmalaya Regency. For this
reason, the author tries to elaborate further how the Jam'iyyah Tarekat Idrisiyyah
entrepreneurship movement starts from historical roots, processes and results that for some
other tariqa communities, especially in Indonesia, have not been so visible in general on the
surface. This research was conducted with religious research methodology, in the form of
collecting written data and capturing information in the field both to actors, informants to
figures who pay attention to the development of tariqa in Indonesia.
Keywords: History, Entrepreneurship, Order, Idrisiyyah.
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
185
Abstrak
Gerakan ekonomi enterpreneurship Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah di Pagendingan Kecamatan
Cisayong Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu komunitas tarekat yang diakui penulis
menarik untuk diteliti karena memadu maniskan ajaran Islam lewat tasawuf dengan aktifitas
bisnis yang dalam pandangan sebagian peneliti maupun praktisi memiliki dimensi yang
berbeda. Pada perkembangannya, berkembang ke arah kemajuan. Dampak dari semua
aktifitas itu membuat militansi Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah semakin besar terhadap pimpinan
guna merengkuh aspek transendental, yakni meraih ridha Allah Swt lewat gerakan gerilya
bisnis retail, perkebunan, travel hingga pembudidayaan tambak udang dan ikan di Kabupaten
Tasikmalaya bagian Selatan. Untuk itulah, penulis mencoba menguraikan lebih jauh
bagaimana gerakan enterpreneurship Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah ini dimulai dari akar
sejarah, proses dan hasilnya yang bagi sebagian komunitas tarekat lain khususnya di Indonesia
belum begitu nampak secara umum di permukaan. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi
penelitian Agama, berupa pengumpulan data tulisan maupun menjaring informasi di lapangan
baik kepada pelaku, informan hingga para tokoh yang memperhatikan perkembangan tarekat
di Indonesia.
Kata Kunci: Sejarah, Enterpreneurship, Tarekat, Idrisiyyah.
PENDAHULUAN
Agama dan ekonomi merupakan dua institusi sosial yang berbeda, meskipun
keduanya dapat saling berhubungan. Keterikatan antar lembaga agama dengan
ekonomi telah dikaji sejumlah ilmuwan sosial. Salah satu olmuwan penting, Max
Weber, juga mengkajinya dalam The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1904-
1905). Tesis utama karya itu menyatakan bahwa ada hubungan yang saling
mendukung (elective affiliation) antara kemajuan kapitalisme1 dengan semangat
Protestan (Sekte Calvin).2
Sebagai sebuah tarekat yang berkembang pesat di Indonesia, khususnya di
Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, Tarekat Idrisiyyah merupakan salah satu dari
sedikit tarekat di Indonesia yang sukses memadukan ajaran Islam dengan
1Kapitalisme merupakan sistem perkonomian yang menekankan kepada peran kapital
(modal) dengan segala jenisnya, termasuk barang – barang yang digunakan dalam aktifitas untuk
menghasilkan barang lainnya. Lihat Bagus Lorens, Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia, 1996. Hlm 67.
2 M. Supraja, SDM dan Modal Sosial dalam Jaringan Bisnis Komunitas Tarekat di Yogyakarta.
UGM: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JSP) Volume 13 No. 3, 2010. Hlm. 1.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
186
Enterpreneurship yang dalam pandangannya dianggap memiliki hubungan yang
penting guna membangun umat yang mandiri secara Islami, terutama dalam konsep
pengamalan ekonomi syariah. Hal inilah yang kemudian mendorong Tarekat
Idrisiyyah untuk terus membangun bukan hanya persoalan pendidikan Islami
(tarekat) semata. Melainkan memupuk etos kerja bisnis dan entrepreneurship.3
Ketertarikan penulis untuk membaca dan meneliti ulang Bisnis dan
Enterpreneurship Tarekat Idrisiyyah adalah mengkaji secara mendalam bahwa
keunikan (unique) Tarekat Idrisiyyah terletak pada transformasi cara pandang
Jam’iyyah Ahlu Thoriqoh Idrisiyyah yang mendefinisikan keterikatan agama dan
ekonomi memiliki peranan penting. Dikutip dari laman resmi Tarekat Idrisiyyah
misalnya, Syekh Fathurahman sebagai mursyid sekaligus Pimpinan Pusat Tarekat
Idrisiyyah yang beralamat di Pagendingan menyatakan sebagaimana yang termaktub
dalam visi ekonomi Tarekat Idrisiyyah menerangkan bahwa perwujudan ekonomi
merupakan bentuk pengamalan nilai – nilai Islam (ekonomi syariah).4
Untuk itulah, paper ini dibuat dalam rangka mengetahui dan menjawab
sekelumit pertanyaan mengenai Tarekat Idrisiyyah yang secara kuantitas maupun
kualitas memiliki pandangan yang berbeda dengan tarekat pada umumnya di
Indoensia mengenai pergerakan ekonomi dan bisnis yang dalam pandangan
masyarakat umum “diakui” sebagai sebuah kebiasaan yang jarang dimiliki oleh
Jam’iyyah Tarekat.
3 Menurut Druckher, Enterpreneurship merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Eddy Soeryanto Soegoto, Enterpreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta:
Kompas Gramedia, 2009. Hlm. 5.
4 http://www.idrisiyyah.or.id. Diakses pada tanggal 20 Juni 2023. Pukul 14:45 WIB.
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
187
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Agama, berupa
pengumpulan data tulisan maupun menjaring informasi di lapangan baik kepada
pelaku, informan hingga para tokoh yang memperhatikan perkembangan tarekat di
Indonesia. Dalam melakukan penelitian ini, Objek yang dikaji adalah Tarekat
Idrisiyah yang berada di Desa Pagendingan Kecamatan Cisayong Kabupaten
Tasikmalaya. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan akan mengetahui
perkembangan Tarekat Idrisiyah dan dampaknya terhadap meningkatnya ekonomi
bagi masyarakat Pagendingan Kecamatana Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Dalam
melakukan penelitian studi agama, tidak melupakan beberapa pendekatan sejarah,
agar peristiwa yang ditampilkan bisa secara utuh dan komprehensif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengenal Tarekat Idrisiyah Pagendingan Tasikmalaya
Dalam buku Biografi Tokoh–Tokoh Tarekat Idrisiyyah, disebutkan bahwa akar
sejarah Tarekat Idrisiyyah berasal dari Tarekat Khidiriyyah, dinisbahkan kepada
ketokohan Nabi Khidir yang dipercaya oleh kalangan umat Islam masih hidup sampai
hari kiamat. Adapun Tarekat Idrisiyyah merupakan Jam’iyyah yang dinisbahkan
kepada seorang pimpinan bernama Syekh Al–Imam Ahmad bin Idris Al–Fasi Al–
Hasani Al-Hasani (1173 - 1253 H/ 1760 - 1837 M); merupakan murid Syekh Abdul
Wahab At –Taziy; murid Syekh Abdul Aziz Ad-Dabbagh.5
Di Tasikmalaya, Tarekat Idrisiyyah yang beralamat di Pagendingan, Jalan Raya
Cisayong-Kota Tasikmalaya merupakan rumah utama bagi perkumpulan para jamaah
yang menganut ajaran Tarekat Idrisiyyah. Dengan kata lain, ia merupakan pimpinan
pusat (PP) dalam struktur organisasi Tarekat Idrisiyah di Indonesia. Namun begitu,
tidak dapat dipungkiri bahwa jejak persebaran Tarekat Idrisiyyah di Indonesia
5 Luqman Hakim, Biografi Tokoh – Tokoh Idrisiyyah. Jakarta: Mawahib, 2018.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
188
bermula dibawa masuk ke Sulawesi Selatan oleh Syekh Muhammad Nur dan
diteruskan di Jawa Barat oleh Syekh Al - Akbar Abdul Fattah6 pada tahun 1932.7
Sekilas, Tarekat Idrisiyyah adalah sebuah gerakan dan bimbingan Islam yang
bermanhaj Tarekat dengan Al–Qur’an dan As-Sunah sebagai sumber ajarannya,
mengintegrasikan antara kepemimpinan dalam tradisi tarekat yang memiliki otoritas
dalam kebijakan agama dengan prinsip manajemen modern dan
mengimplementasikannya dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal.8
Aktifitas Keagamaan Tarekat Idrisiyyah Pagendingan
Dalam konsep pendidikan Islam, PP Tarekat Idrisiyyah begitu lengkap dan
komprehensif. Bagaimana tidak, harmonisasi dan kolaborasi pendidikan tasawuf
berbasis pondok pesantren (PP) menjadi kegiatan belajar santri dan jam’iyyah
lainnya yang tergabung dalam Tarekat Idirisiyyah. Sama halnya dengan pondok
pesantren lainnya di Indonesia, PP Tarekat Idrisiyyah adalah wahana belajar bagi
para calon santri yang akan menuntut ilmu. Setidaknya, ada beberapa klasifikasi
pendidikan yang telah diramu dalam beberapa tahap pendidikan, meliputi :
1. Pra Sekolah (15 Lembaga): Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kids
Center, Raudhatul Athfal (RA) serta Taman Kanak–Kanak9 (TK) dan Taman
Pendidikan Al–Qur’an (TKQ dan TPQ).
6 Syekh Al – Akbar Abdul Fattah merupakan perintis PP Tarekat Idrisiyyah di Tasikmalaya.
Kepemimpinan saat ini dipegang oleh Syekh Fathurrahman yang secara umum membawa kemajuan
bagi Tarekat Idrisiyyah hingga terkenal secara nasional maupun internasional.
7 Secara kepemimpinan, PP Tarekat Idrisiyyah dipimpin oleh Syekh Akbar Abdul Fattah (1932
– 1947), Syekh Akbar Muhammad Dahlan (1947 – 2001), Syekh Akbar K.H. Daud Muhammad Dahlan
(2001 – Sekarang). Dikutip dari nu-kotatasikmalaya.id dalam judul 10 Pesantren Besar di Tasikmalaya.
Dikutip pada tanggal 7 Juni 2023 Pukul 17:00 WIB.
8 Sujati, Budi; Iryana, Wahyu. The Change In The Hagia Sophia Museum By Erdogan: Historical
Perspective And Its Implications For Indonesian. Kodifikasia, [S.l.], v. 14, n. 2, p. 325-338, dec. 2020.
doi:https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v14i2.2223.
9 Taman Kanak – Kanak merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur
pendidikan formal. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
189
2. Pendidikan Dasar (10 Lembaga) : Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) dan
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang tersebar di beberapa Zawiyah10.
3. Pondok Pesantren : Khusus anak SMP sederajat dan SMA sederajat.
4. MTs, MA, SMK, SMP IT dan SMA IT.
5. Ma’had Aly11 : Setara dengan Perguruan Tinggi baik dari Gelar maupun
KBM.
6. FKMI : Forum Komunikasi Mahasiswa Idrisiyyah sebagai kader pergerakan
atau lulusan Tarekat Idrisiyyah diharapkan menjadi generasi pelanjut yang
mampu menerapkan nilai – nilai pembelajaran yang bermanfaat bagi dunia
pendidikan Islam serta berkontribusi bagi bangsa dan Negara.
7. Majelis Ketarekatan yang dibentuk pada tanggal 18 Juni 2018 adalah untuk
menguatkan konsep Tarekat Idrisiyyah sebagai lembaga yang memadukan
konsep organisasi professional dan ajaran Thariqah Rasulullah Saw,
sebagaimana yang pernah dibangun oleh Masyayikh sebelumnya dalam
Tarekat Sanusiyyah.12
Secara spesifik, melihat apa yang terdapat dalam kehidupan pendidikan
Tarekat Idrisiyyah, dapat dipastikan bahwa dinamika pendidikan Tarekat Idrisiyyah
melampaui tingkat kematangan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Sarana yang
menunjang, strategis serta familiar di kalangan masyarakat membuat PP Tarekat
10 Zawiyah adalah majelis tempat para salik mengamalkan suluk, zikir, dan berbagai wirid
tarekat yang lain, seperti membaca manakib Syaik Abdul Qadir al-Jilani dan membaca ratib Syaikh
Muhammad Saman. Lihat Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta:
LKiS, 2008. Hlm. 8.
11 Ma’had Aly merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam (tafaqqahu fiddin) berbasis kitab
kuning yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Lihat Muhammad Munadi, Manajemen
Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Kencana, 2020. Hlm. 90.
12 Tarekat Sanusiyyah didirikan oleh Syekh Muhammad ibn Ali al – Sanusi, yang dijuluki
Sanusi Al–Kabir. Syekh Muhammad ibn Ali Al–Sanusi Al–Kathabi Al–Idrisi Al–Hasani, lahir di Wastiah,
Mustaghanem, di Al Jazair, pada 22 Desember 1821 M. lihat Tri Wibowo BS, Akulah Debu di Jalan Al –
Musthofa: Jejak – Jejak Awliya Allah. Jakarta: Prenada, 2015. Hlm. 119.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
190
Idrisiyyah banyak digandrungi masyarakat untuk bersekolah menitipkan anaknya
menjadi seorang santri disana.13
Dalam hal pembelajaran, kajian di pondok pesantren tidak begitu berbeda
dengan pondok pesantren lainnya. Di PP Tarekat Idrisiyyah, santri hanya
diperkenankan belajar dan tinggal bersama manakala telah menginjak minimal
setara SMP sederajat ke atas. Kurikulum pendidikan Islam berbasis pondok
pesantren ini terdiri atas pendalaman kitab–kitab kuning dengan ditambahi materi
= materi kitab tasawuf.
Adapun bagi anak–anak yang bersekolah di tingkat RA maupun Sekolah Dasar
adalah masyarakat sekitar maupun putra putrid tenaga pendidik Tarekat Idrisiyyah
yang secara geografis tidak terlalu jauh untuk mengantar jemput buah hatinya
bersekolah. Selain soal pendidikan Islam, Tarekat Idrisiyyah memiliki Sufi Training
Center, Lembaga Bantuan Hukum hingga Layanan Pembinaan Keluarga Sejahtera.
Tidak hanya soal kependidikan Islam, manajemen maupun Enterpreneurship
Sufi yang dikembangkan. Merujuk pada diterapkannya sistem organisasi modern,
setidaknya tergambar bahwa PP Tarekat Idrisiyyah terdiri atas pelbagai sub–sistem
organisasi yang matang muali dari Mursyid–Mudir –Sekretaris – Bendahara – Dewan
Ulum Shufiyah – Dewan Tarbiyah SulukiyahDewan Dakwah dan Sosmas yang
membawahi semua bidang yang dijalankan oleh PP Tarekat Idrisiyyah Pagendingan
Tasikmalaya.
Hubungan Erat Agama dan Ekonomi (Enterpreneurship) : Transformasi Cara
Pandang
Sampai detik ini, meskipun pemikiran Weber tentang Etika Protestan telah
diklasifikasikan sebagai pemikiran klasik, nampaknya masih sangat relevan dengan
13 Iryana, Wahyu., Sujati, Budi., & Sari Wahyuni, E. (2022). Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Di Cianjur 1970-2012. Sinau: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora, 8(2), 108-125.
https://doi.org/10.37842/sinau.v8i2.107.
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
191
zaman sekarang. Terlebih objek mengenai hubungan dimensi agama dan ekonomi
masih terasa begitu besar dan belum tuntas diteliti.
Weber, seorang sosiolog agama; kritikus cara berpikir Karl Marx mengenai
materi mengungkapkan bahwa etika protestan yang diajukannya betumpu pada
doktrin, ajaran atau ide yang menjadi corak intern dua agama duniayang meliputi
konsep keselamatan (salvation) dan takdir (predestinasi). Dua konsep tersebut
terdapat dalam setiap agama–agama di dunia (world religion) menunjukan bahwa
setiap agama menawarkan dan menjamin keselamatan hidup. Pertama akses duniawi
dan mistisisme bukan duniawi.14
Keberlanjutan dari semua ajaran Weber diteruskan oleh Calvinisme yang
menggelorakan semangat perlunya umat manusia (protestan) berbondong – bonding
merengkuh kekayaan ‘materi’ sebagai jalan menuju keselamatan. Disisi lain yang
berbeda, kemunculan kelompok tasawuf di abad pertengahan Islam misalnya masih
dianggap sebagai kelompok agama yang anti kemajuan, jumud dan terbelakang
secara sosial ekonomi. Bahkan sampai detik ini, masih ada yang menyatakan bahwa
sufi hanya berbanding lurus dengan kezuhudan, tidak lebih. Tesa itu nyatanya
berbanding terbalik dengan kehidupan kaum sufi, dalam hal ini tarekat yang hidup di
abad modern.
Sebagai salah satu tarekat yang berkembang di Indonesia, PP Tarekat
Idrisiyyah semenjak awal pendiriannya di Pagendingan Tasikmalaya telah
menerobos sekat definisi dunia sufi yang “kolot”. Ia (tarekat) menggelorakan
semangat bisnis sebagai bagian dari ibadah untuk menegakan syariah Islam.
Untuk itulah, pesan Weber diatas nampaknya relevan dengan amalan yang
dijalankan PP Tarekat Idrisiyyah yang menganggap bahwa materi bukanlah halangan
untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan harmonisasi agama (tasawuf) justru
14 Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3S, 1998. Hlm.
6.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
192
akan menguatkan dirinya agar berbisnis harus dibarengi dengan keyakinan (agama)
sebagai rem, filter atau sejenisnya.
Gerakan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Kecamatan
Cisayong Kabupaten Tasikmalaya
Dalam karyanya, Ujang Suyatman menyebut bahwa awal mula terbentuknya
usaha dan entrepreneurship telah dimulai oleh pendiri, yaitu Syekh Al – Akbar Abdul
Fattah pada tahun 1932 M. pada masa kepemimpinan kedua, telah dirintis pula usaha
produksi sabun, usaha produksi bakso juga mie basah serta usaha transportasi
berupa jasa travel Tasikmalaya–Jakarta.15 Kecerdasan serta kreatifitas usaha dan
entrepreneurship Tarekat Idrisiyyah memang tidak dapat dipungkiri memiliki
geneologis yang berakar pada ketokohan pertama (founding fathers) yang kemudian
diteruskan oleh generasi selanjutnya dalam mengembangkan usaha potensial
lainnya.
Meskipun demikian, penulis berpendapat bahwa anasir – anasir tentang faktor
pembentuk etos entrepreneurship Tarekat Idrisiyyah tentu tidak lepas dari kondisi
geo–ekonomi yang melingkarinya. Siapa yang tidak kenal dengan etos kerja
masyarakat Tasikmalaya, umumnya warga Priangan Timur yang sedari dulu memang
dikenal sebagai ahli bisnis bisa saja sedikit atau banyaknya mempengaruhi iklim
entrepreneurship Tarekat Idrisiyyah baik di masa lalu hingga sekarang.
Bisnis Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Retail Qinimart hingga Pengembangan
UKM
Dalam wawancara yang dilakukan penulis terhadap ketokohan Aka Bonanza
sebagai salah satu manager pada usaha Unit Koperasi dan BMT yang digeluti PP
Tarekat Idrisiyyah, ditemukan sejumlah kemajuan dari sisi managemen dan
15 Ujang Suyatman, Pesantren dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri. Bandung: Jurnal Tsaqafa
Volume 14 No. 02, 2017. Hlm. 310.
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
193
penghasilan yang begitu besar. Pertama, Baitul Mal wa Tamwil merupakan salah satu
unit kerja yang dimiliki PP Tarekat Idrisiyyah. Berdiri sejak 2012, BMT ini tetap
berfungsi sebagai rumah dana atau harta yang lebih mengarah pada usaha – usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infaq shodaqoh
dan wakaf.16
Sedangkan Baitul Tamwil berfungsi sebagai intermediasi antara pemilik dana
dan yang membutuhkan dana dengan prinsip syariah atau dengan istilah simpan
pinjam pembiayaan syariah.17 Seorang tutor dalam pelatihan managemen koperasi
yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat menyebut bahwa
Koperasi Tarekat Idrisiyyah telah menyandang prestasi tingkat Nasional sebagai
Koperasi dengan nilai omset tertinggi mencapai 300 Milyar.18
Selanjutnya bisnis retail. Bagi masyarakat Pringan Timur, khususnya warga
Kabupaten atau Kota Tasikmalaya, nama Qinimart merupakan warung modern yang
sudah tidak asing ditelinga masyarakat. Melanjutkan apa yang ditemukan dalam
wawancara dengan narasumber yang sama, ditemukan bahwa dengan dikomandoi
oleh Aka Bonanza, Qinimart mampu bersaing dengan retail–retail lain di
lingkungannya seperti Alfamart, Indomaret hingga Yomart dan sejenisnya. Sejauh ini,
Qinimart telah memiliki 11 Cabang yang tersebar di sekitar Priangan Timur.19
Dalam hal ini, penulis menduga bahwa SDM mumpuni pengurus Tarekat
Idrisiyyah dalam soal bisnis memang begitu menunjang. Pelbagai teori tentang bisnis
diterapkan, misalnya analisis S.W.O.T20 yang diperkenalkan oleh Albert Humprey
16 Wawancara dengan Aka Bonanza. Bertempat di Kantor Koperasi PP Tarekat Idrisiyyah
Pagendingan Cisayong Kab. Tasikmalaya. Tanggal 5 Juni 2023.
17 Dikutip dari bmt.idrisiyyah.or.id. Tanggal 20 Juni 2023 Pukul 17: 07 WIB
18 Pelatihan Managemen Pengelolaan Keuangan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Jawa Barat tahun 2018.
19 Wawancara dengan Aka Bonanza. Bertempat di Kantor Koperasi PP Tarekat Idrisiyyah
Pagendingan Cisayong Kab. Tasikmalaya. Tanggal 5 Juni 2021.
20 Analisis SWOT merupakan suatu cara untuk mengevaluasi diri sendiri sehingga kita dapat
merencanakan kehidupan yang lebih baik. Strenght (Kekuatan); Weakness (Kelemahan); Oppurtunity
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
194
menjadi landasan pergerakan entrepreneurship dalam bidang olah retail PP Tarekat
Idrisiyyah. Tak kalah menarik, keunggulan Qinimart terletak pada harga yang lebih
murah dibanding retail popular lainnya. Bahkan ketika penulis menyapa salah satu
pembeli keturunan Cina menyatakan dengan jelas bahwa Qinimart adalah solusi
belanja kebutuhan keluarga dari sisi kualitas maupun harga.
Selain itu, PP Tarekat Idrisiyyah mengembangkan pula sayap usaha berupa
Unit Kecil Mikro (UKM). Nampaknya, prinsip entrepreneurship PP Tarekat Idrisiyyah
mengandung aspek sosial yang tinggi, seperti menampung produk dengan packaging
atau mengemas ulang dengan brand Tarekat Idrisiyyah guna membantu UKM di
lingkungan PP Tarekat Idrisiyyah.
Adapun pengembangan UKM yang dimaksud adalah peternakan Sapi Perah
yang susunya diproduksi menjadi susu konsumsi jual yang unggul. Dengan sentuhan
kemasan yang branded dan menarik, produk susu PP Tarekat Idrisiyyah telah
dipasarkan ke luar lingkungan pesantren. Namun, hal yang menarik perhatian adalah
bahwa produk susu sapi perah Tarekat Idrisiyyah selalu diberikan kepada
stakeholder di lingkungan PP Tarekat Idrisiyyah yang memegang teguh bahwa angka
kecukupan gizi karyawan, tenaga pendidik dan pengajar beserta keluarganya harus
terpenuhi agar hidup tetap menjaga pola hidup yang sehat.
Bisnis Perdagangan dan Kuliner
Dalam wawancara yang dilakukan penulis, Aka Bonanza mengungkapkan
bahwa selain BMT–KSP maupun bisnis retail, PP Tarekat Idrisiyyah memiliki
perumahan khusus pegawai, staf, tenaga pendidik di lingkungan pesantren. Lalu, ada
beberapa warung modern tempat makan setingkat restoran yang tersebar di
Tasikmalaya dengan omset ratusan juta adalah salah satu capaian PP Tarekat
Idrisiyyah yang menggerilya disetiap sektor. Dengan semangat usaha dan
(Peluang); Treat (Ancaman). Lihat Freddy Rangkuti, Personal SWOT Analiysis: Peluang Dibalik Setiap
Kesulitan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015. Hlm. 1.
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
195
pemberdayaan, perdagangan dan perumahan terus diperluas jaringannya dengan
tetap mempertimbangkan potensi, peluang serta ancaman.
Bisnis Tambak Ikan dan Udang
Menurut Aka Bonanza, sampai dengan sekarang, PP Tarekat Idrisiyyah telah
memiliki tambak ikan dan udang di Cipatujah seluas 35 Ha. Diusung dengan nama
Tambak Udang Qini Vaname Pesantren, kawasan budidaya ikan laut dan udang yang
pernah dikunjungi oleh Gubernur Ridwan Kamil diharapkan bisa ekspor karena
menjadi primadona yang unggul.21 Sejauh ini, PP Tarekat Idrisiyyah merupakan
produsen ikan dan udang yang pemasarannya sudah banyak diambil dan sebar
luaskan ke pasar – pasar di dalam atau luar Jawa Barat sebagai kebutuhan sehari –
hari masyarakat.
Bisnis Tour & Travel Haji dan Umrah
Dalam pengembangan tour dan travel, PP Tarekat Idrisiyyah memiliki travel
imrah dan ibadah haji. Dibawah Buya Zaini Dahlan selaku Direktur Tour dan Travel
menyampaikan alas an pendirian travel Idrisiyyah sebagai bentuk keprihatinan dari
Syekh M. Fathurrahman. Karena dalam ibadah sehari–hari dapat dibimbing langsung.
Kelebihan menggunakan jasa tour dan travel Idrisiyyah terletak pada fasilitas yang
diajukan, seperti penggunaan maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines dengan
rute dipersingkat dengan budget 30 Juta perorang. Sampai dengan tahun 2018, PP
Tarekat Idrisiyyah mampu memberangkatkan 71 orang untuk melaksanakan ibadah
umrah.22
21 Gubernur Berharap Tambak Udang Pesantren Idrisiyyah Bisa Ekspor, Pantai Selatan Belum
Tergarap. Dikutip dari jabar.tribunnews.com pada tanggal 7 Juni 2023 Pukul 16: 30 WIB.
22 M.idrisiyyah.co.id. dikutip pada tanggal 7 Juni 2023. Pukul 16:00 WIB.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
196
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai
Gerakan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyyah yang secara historis lahir hamper
bersamaan dengan pendiriannya tahun 1932. Bahwa apa yang dimaksud dengan
‘minoritas’ yang ‘marjinal’ bukanlah dipersepsikan sebagai sebuah kelompok
keagamaan yang terdiskriminasi secara sosial, politik, ekonomi maupun budaya dan
lain sebagainya. Melainkan bahwa gerakan ekonomi entrepreneurship yang
dijalankan Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah dianggap penulis mampu menerobos sekat
definisi kaum sufi yang identik ‘mementingkan’ aspek bathiniyah (akhirat) semata.
Meskipun bukan hanya Tarekat Idrisiyyah saja yang telah memadukan
dimensi agama dan ekonomi, tetapi jejak pencapaian bisnis Tarekat Idrisiyyah
Pagendingan Tasikmalaya tipe entrepreneur sufi yang sukses dalam menjalankan
usaha yang tidak lepas dari khittah dunia sufi. Hal ini tentu dilator belanagi oleh
setidaknya dua faktor, yakni terletak pada SDM yang mumpuni dan managemen
pengelolaan usaha yang baik serta professional.
Disisi lain, merujuk pada teori yang dikemukakan Weber, seorang sosiolog
agama, dalam etika protestan yang digaungkan oleh sekte Calvin yang memegang
erat adanya hubungan antara agama memantik etos ekonomi memiliki kesamaan visi
bahwa pengamalan agama yang kuat di lingkungan PP Tarekat Idrisiyyah melahirkan
spirit bisnis sebagai rangkaian maupun bagian penting dalam menjalankan titah
agama, yakni mewujudkan bisnisyang berlandaskan syariah Islah sehingga dengan
kolaborasi itu terciptalah kemandirian umat yang kuat sebagaimana yang diajarkan
Rasulullah SAW; negarawan dan pengusaha.
GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679|
197
Adapun gerakan ekonomi entrepreneurship PP Tarekat Idrisiyyah sejauh ini
tercermin dalam beberapa bisnis, diantaranya retail Qinimart (11 Cabang),
Perdagangan (Perumahan), Bisnis Warung Kuliner, Travel Haji dan Umrah, BMT –
KSP, Tambak Ikan dan udang hingga Pengembangan UKM. Terbaru, PP Tarekat
Idrisiyyah dibawah pimpinan Aka Bonanza tengah mengembangkan digitalisasi
pesantren lewat SEP.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Hakim, Luqman. 2010. Biografi Tokoh – Tokoh Idrisiyyah. Jakarta: Mawahib, 2018.
Lorens, Bagus. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.
Muhammad Munadi, Manajemen Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0.
Jakarta: Kencana, 2020.
Rangkuti, Freddy. 2015. Personal SWOT Analysis: Peluang Dibalik Setiap Kesulitan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta: LKiS,
2008.
Soeryanto Soegoto, Eddy. 2015. Enterpreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta:
Kompas Gramedia.
Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3S, 1998.
Tri Wibowo BS, Akulah Debu di Jalan Al – Musthofa: Jejak – Jejak Awliya Allah. Jakarta:
Prenada, 2015.
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28.
Wawancara dengan Kang AKA Bonanza. Bertempat di Kantor Koperasi PP Tarekat
Idrisiyyah Pagendingan Cisayong Kab. Tasikmalaya. Tanggal 5 Juni 2023.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
198
JURNAL
Iryana, Wahyu., Sujati, Budi., & Sari Wahyuni, E. (2022). Gerakan Dakwah
Muhammadiyah Di Cianjur 1970-2012. Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan
Humaniora, 8(2), 108-125. https://doi.org/10.37842/sinau.v8i2.107.
Sujati, Budi; Iryana, Wahyu. The Change In The Hagia Sophia Museum By Erdogan:
Historical Perspective And Its Implications For Indonesian. Kodifikasia, [S.l.], v.
14, n. 2, p. 325-338, dec. 2020. doi:https://doi.org/10.21154/
kodifikasia.v14i2.2223.
Sujati, Budi. (2021). Historiografi Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani &
Perkembangannya Di Indonesia. Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan
Humaniora, 7(2), 40-57. Https://Doi.Org/10.37842/Sinau.V7i2.59.
M. Supraja, SDM dan Modal Sosial dalam Jaringan Bisnis Komunitas Tarekat di
Yogyakarta. UGM: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JSP) Volume 13 No. 3,
2010.
Suyatman, Ujang. Pesantren dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri. Bandung: Jurnal
Tsaqafa Volume 14 No. 02, 2017.
ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679|
199
ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFONEMIK KATA
PADA TEKS BUKU TEMATIK SISWA KELAS 2 SD/MI
TEMA 3 SUBTEMA 1 TUGASKU SEHARI-HARI
Farihiyah*, Okhy Arief Wahyudin*
Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu*
Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu*
Email:farihiyah@gmail.com,
okhyariefwahyudin@gmail.com
Abstract
This study was to determine the morphological and morphophonemic processes of words in the
thematic text books of grade 2 SD/MI students, theme 3, sub-theme 1 "My Everyday Tasks". This
research is more concerned with the application of morphology, especially the origin of a word
and how the word can be formed. The method used in this research is a qualitative method with
the data source of text books for grade 2 SD/MI students, theme 3, sub-theme 1 "My Everyday
Tasks". The data collection techniques are note-taking techniques and documentation
techniques. The data analysis technique is by determining the text used as an object and reading
the text and directing the focus of the analysis, namely analyzing the words contained in the
thematic books for grade 2 SD/MI students, theme 3, sub-theme 1 "My Everyday Tasks", which
includes affixation analysis, repetition and compounding. The morphological processes
contained in the text "My Daily Tasks" are affixation and repetition. Existing affixes include
prefixes, suffixes, and confixes. The most affixations are prefixes using morphemes: be(R)-,
me(M)-, me(N)-,, me(Ny)-, be-, and se-(there are 49 prefixes), the second order is confix with use:
me(N) -+-kan, me-+-i, se-+an, be(R)-+-kan, di-+-kan, pe(R)-+an, be(R)- +an, and me(N)-+kan
(there are 23 confixes) and finally suffixes using: an, kan and nya (there are 10 suffixes). While
the repetition is overall repetition (consisting of eight words) and affixed repetition.
Keywords: Analysis, Morphological and Morphophonemic Processes of Words.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
200
Abstrak
Morfologi adalah ilmu yang membahas masalah pada bentuk-bentuk dan pembentukan suatu
kata. Penelitian ini untuk mengetahui proses morfologis dan morfofonemik kata pada teks buku
tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Penelitian ini lebih
mengutamakan tentang penerapan ilmu morfologi khususnya asal usul sebuah kata dan
bagaimana kata tersebut bisa terbentuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan sumber data teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1
“Tugasku Sehari-hari”.Teknik pengumpulan datanya yaitu, teknik baca catat dan teknik
dokumentasi. Adapun teknik Analisis Datanya dengan cara menentukan teks yang dipakai
sebagai objek dan membaca teks serta mengarahkan fokus analisis, yaitu menganalisis kata
yang terdapat dalam buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-
hari”, yang meliputi analisis afiksasi, pengulangan dan pemajemukan. Proses morfologis yang
terdapat dalam teks “Tugasku Sehari-hari” adalah afiksasi dan pengulangan. Afiksasi yang ada
meliputi prefik, sufiks, dan konfiks. Afiksasi terbanyak adalah prefik dengan menggunakan
morfem : be(R)-, me(M)-, me(N)-,, me(Ny)-, be-, dan se-(terdapat 49 prefiks), urutan yang
kedua konfiks dengan menggunakan: me(N) -+-kan, me-+-i, se-+an, be(R)-+-kan, di-+-kan,
pe(R)-+an, be(R)-+an, dan me(N)-+kan (terdapat 23 konfiks) dan terakhir sufiks dengan
menggunakan: an, kan dan nya (terdapat 10 sufiks). Sedangkan pengulanganya yaitu
pengulangan keseluruhan (terdiri delapan kata) dan pengulangan berimbuhan.
Kata Kunci: Analisis, Proses Morfologis dan Morfofonemik Kata.
PENDAHULUAN
Morfologi adalah ilmu yang membahas masalah pada bentuk-bentuk dan
pembentukan suatu kata. Berbicara tentang morfologi tidak akan lepas dengan istilah
Morfofonemik. Karena morfofonemik mempelajari perubahan-perubahan fonem
yang timbul sebagai akibat prtemuan morfem dengan morfem lain. Morfem ber-,
misalnya, terdiri dari tiga fonem, ialah /b,e,r/. Akibat pertemuan morfem itu dengan
morfem ajar, fonem /r/ berubah menjadi /l/, hingga pertemuan morfem ber- dengan
morfem ajar menghasilkan kata belajar (Ramlan, 2021: 83). Penelitian ini berjudul
“Analisis Proses Morfologis dan morfofonemik Kata pada Teks Buku Tematik Siswa
Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari-hari. Latar belakang penelitian ini
adalah bahwa hampir semua guru di SD tidak pernah menjelaskan bagaimana asal-
ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679|
201
usul dari sebuah kata. Untuk mempelajari asal-usul sebuah kata guru tidak perlu
rumit mencari sumber teks dari buku morfologi tetapi cukup dengan memanfaatkan
teks buku tematik salah satunya adalah Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3
Subtema 1 Tugasku Sehari-hari.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui proses morfologis kata pada
teks tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Buku Tematik
Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari-hari. Penelitian ini lebih
mengutamakan tentang penerapan ilmu morfologi khususnya asal usul sebuah kata
dan bagaimana kata tersebut bisa terbentuk. Berdasarkan latar belakang masalah di
atas maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana proses morfologis dan
morfofonemik kata pada teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1
“Tugasku Sehari-hari”.
Oleh karenanya, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui proses
morfologis dan morfofonemik kata pada teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema
3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Adapun manfaat yang diharapkan dalam
penelitian ini diantaranya manfaat teoritis, sebagai bahan rujukan untuk bahan
penelitian selanjutnya tentang analisis proses morfologis kata. Kemudian sebagai
sumber informasi / rujukan untuk meningkatkan pemahaman tentang analisis proses
morfologis kata. Sedangkan manfaat Praktis bagi siswa, sebagai bahan untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman tentang proses morfologis kata. Tidak
ketinggalan, bagi guru, sebagai bahan acuan untuk menjelaskan dan memberi
pemahaman kepada siswa tentang proses morfologis dan morfofonemik kata.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata-
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
202
kata tertulis atau penuturan lisan, Bodgan dan Taylor (Lexy Moleong, 2018: 4).
Penelitian Kualitatif bertujuan agar sumber data bisa dicarikan korelasinya dengan
penggunaan kata-kata. Dimana sumber data terkait dengan subjek penelitian dari
mana data diperoleh. (Siswantoro, 2016: 72). Sumber data dalam penelitian ini
adalah teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-
hari”.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakaan dalam penelitian ini yaitu,
teknik baca catat dan teknik dokumentasi. Teknik baca catat yaitu metode yang
digunakan dengan cara membaca teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3
subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Sedangkan teknik dokumentasi adalah adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebaginya
(Arikunto, 2018: 231). Peneliti mengumpulkan data-data dari sumber kepustakaan
yang ada kaitannya dengan objek analisis.
Selain itu, penelitian ini juga melakukan teknik analisis data, dimana teknik
analisis data yang dilakukan peneliti dengan cara berikut ini.
a. Menentukan teks yang dipakai sebagai objek, teks buku tematik siswa kelas 2
SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”.
b. Membaca teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku
Sehari-hari”.
c. Mengarahkan fokus analisis, yaitu menganalisis kata yang terdapat dalam
buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”,
yang meliputi analisis afiksasi, pengulangan dan pemajemukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI
Tema 3 Subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”
ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679|
203
A. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks I “Tugasku Sehari-hari.”
• Afiiksasi : Prefiks: te(R ), be(R ) dan me(M), Infiks ( - ), Sufiks ( - ) dan
Konfiks : me(Ng) → kan, dan me(M).
• Proses Pengulangan : Pengulangan Seluruh (masing-masing), dan
Pengulangan Berimbuhan (Sehari-hari).
B. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 2 ”Tugasku Sehari-hari di Rumah”
• Afiksasi : Prefiks : me(N ), be(R), Sufiks : an Konfiks : Se-+ -an
• Proses Pengulangan : Pengulangan Berimbuhan (Sehari-hari)
C. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 3 ”Mengenal Letak Rumah”
• Afiksasi : Prefiks : ter. Konfiks : be-kan →be (R)- ber-+dasar -+kan dan me- i
• Proses Pengulangan/Reduplikasi : Pengulangan Seluruh: “teman-teman”
dan “pertanyaan-pertanyaan” dan Pengulangan Berimbuhan: “berbeda-beda”
D. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 4 “Mengenal Pecahan Nilai Uang”
• Afiksasi
Prefiks : Se - + tiap, me(N) - + dapat, dan Ber – bagai, Sufiks : Pecah + - an
dan Saku + - nya.
E. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 5 ”Pola Ketukan Birama”
• Proses Pembubuhan Afiks
Prefiks: Ter, me(N), be(R)dan Se , dan Sufiks : kentongan, ketukan, dan
Konfiks : dibunyikan
F. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 6 “Bermain Kasti”
• Afiksasi
Prefiks : bersama, bermain, terdapat, memukul, melempar, Sufiks : gerak + -
an, dan Konfiks : pe(R)-+main -+an, di -+laku -+kan, be(R)-+pasang+an
G. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 7 ”Ayo bermain kasti bersama teman !
• Afiksasi
Prefiks : be(R) - + ajar→ belajar, be(R) - + sama, be(R) - + kumpul dan
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
204
Konfiks : pe(R)- + main- + an
H. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 8 ” Tugasku di Pagi Hari”
• Afiksasi
Prefiks : be(R) - + kumpul, me(N)- → me - + masak, me(N) - + cuci Dan
Konfiks : Me(N)- +kan → me – an →me- + rapi- + kan, Melaksanakan → Me(N)- +kan
→ me – kan → me- + laksana - + kan, Menyiapkan→Me(N)- +kan → me(Ny)- – an
→me(N) - + siap - + kan
I. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 9 ”Siti Membantu Ibu Berbelanja ”
• Afiksasi
Prefiks : be(R) - →+ belanja, me(N) → mem→ me(N) - + beli→ membeli,
Setelah → se - → + telah → setelah, dll, Sufiks : Sayuran→Sayur + - an →sayuran,
belanjaan, harganya. Konfiks : menyiapkan.
a. Proses Pengulangan
Pengulangan Seluruh : (anak-anak)
J. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 10 ”Bermain Kucing-kucingan”
• Afiksasi
Prefiks : be(R), me(N) dan Konfiks : pe(R)- + - an, me(N) - + -kan, di-+- kan,
Me(N)- + -i .
1. Pengulangan Berimbuhan: Teman-temannya, kucing-kucingan
K. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 11 ” Berkumpul Bersama Keluarga”
• Afiksasi
Prefiks : be(R), te(R), me(N), Sufiks : kecil + - nya dan Konfiks : me(N)-+ -kan,
pe(R)-+- an, me(N) -+ - i.
• Proses Pengulangan
Pengulangan Berimbuhan: ber- + macam-macam, Sayur-sayur +-an, buah-
buah+-an
ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679|
205
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian kepustakaan (library research) terhadap proses
morfologis meliputi afiksasi, pengulangan/reduplikasi dan berimbuhan. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan peneliti pada Teks Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI
Tema 3 Subtema 1 “Tugasku Sehari-hari” maka dapat disimpulkan bahwa proses
morfologis yang terdapat dalam teks tersebut adalah afiksasi dan pengulangan.
Afiksasi yang ada hanya prefik, sufiks, dan konfiks, untuk infiks tidak terdapat dalam
teks tersebut.
Afiksasi yang paling banyak adalah prefik dengan menggunakan morfem :
be(R)-, me(M)-, me(N)-,, me(Ny)-, be-, dan se-(terdapat 49 konfiks), urutan yang
kedua konfiks dengan menggunakan: me(N) -+-kan, me-+-i, se-+an, be(R)-+-kan, di-+-
kan, pe(R)-+an, be(R)-+an, dan me(N)-+kan (terdiri 23 konfiks) dan terakhir sufiks
dengan menggunakan: an, kan dan nya (terdapat 10 sufiks). Sedangkan
pengulanganya yaitu pengulangan keseluruhan (terdiri delapan kata) dan
pengulangan berimbuhan (terdiri sepuluh kata). Sedangkan pengulangan sebagian
dan Pengulangan dengan Perubahan Fonem tidak ada, demikian pula dengan
pemajemukan.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
206
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa SD/MI Kelas II. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa (Bentuk dan Struktur Bahasa Jawa).
Purworejo: Kanwa Publisher UniversitasPurworejo.
Moleong, Lexy J. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ramlan, M. 2021. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Siswantoro. 2016. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudaryanto. 1992. Metode Lingustik. Yogyakarta: GMUP Gajah Mada University Press..
Suparman, Tatang. 2018. Makalah Proses Morfologi dalam Bahasa Indonesia (Analisiss
Karya Samsuri). Bandung: Universitas Padjajaran.
Verhaar, J.W.M. 2010. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: GMUP Gajah Mada
University Press.
JURNAL
Api dalam Sekam: Keberagamaan Gen Z yang dirilis oleh lembaga Pusat Pengkajian
Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017).
Iryana, Wahyu., Sujati, Budi., & Sari Wahyuni, E. (2022). Gerakan Dakwah
Muhammadiyah Di Cianjur 1970-2012. Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan
Humaniora, 8(2), 108-125. https://doi.org/10.37842/sinau.v8i2.107.
Jammaruddin, Ade. “Membangun Tasamuh Keberagamaan Dalam Perspektif
AlQur’an”, Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, Vol. 8, No. 2 (Juli –
Desember 2016).
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679|
207
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI BERPRESTASI DAN RESILIENSI
AKADEMIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DI SMAN 1 SINGAPARNA, KABUPATEN TASIKMALAYA
Ranti Aliyani*, Rendra Gumilar*, Edi Fitriana Afriza*
Universitas Siliwangi Tasikmalaya*
Email: 192165018@student.unsil.ac.id,
rendragumilar@unsil.ac.id, edifitriana@unsil.ac.id
Abstract
The research was conducted based on problems found in SMA Negeri 1 Singaparna,
Tasikmalaya Regency, namely low student learning achievement. This is shown by the large
number of students who do not reach the minimum completeness criteria (KKM) that have been
determined in economics subjects. The study aims to determine the effect of self-adjustment,
achievement motivation, and academic resilience on student learning achievement. The survey
method with an explanatory design was used in this study. The results showed that, partially
and simultaneously, there was a significant influence between self-adjustment, achievement
motivation, and academic resilience on student learning achievement. The results of this study
are expected to be able to contribute further thoughts and study materials to similar research,
especially in the field of education, and provide confidence and empirical evidence regarding the
influence of self-adjustment, achievement motivation, and academic resilience on student
learning achievement. Because the sample of this study is limited, it is hoped that further
researchers can replicate more in-depth research by expanding the scope and sample of
research or taking more representative samples.
Keywords: Achievement, Self-Adjustment, Motivation, Resilience.
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
208
Abstrak
Penelitian dilakukan berdasarkan pada permasalahan yang terdapat di SMA Negeri 1
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yakni prestasi belajar peserta didik yang rendah. Hal
tersebut ditunjukkan oleh banyaknya peserta didik yang tidak mencapai kriteria ketuntasan
minimum (KKM) yang telah ditentukan pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik
terhadap prestasi belajar peserta didik. Metode survey dengan desain eksplanatori digunakan
pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan terdapat
pengaruh signifikan antara penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik
terhadap prestasi belajar peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran dan bahan kajian lebih lanjut dalam penelitian yang sejenis khususnya
dalam bidang pendidikan serta memberikan keyakinan dan bukti empiris mengenai pengaruh
penyesuaian diri, motivasi berprestasi, dan resiliensi akademik terhadap prestasi belajar
peserta didik. Dikarenakan sampel penelitian ini terbatas, diharapkan peneliti selanjutnya
dapat melakukan replikasi penelitian yang lebih mendalam lagi dengan memperluas lingkup
maupun sampel penelitian atau mengambil contoh yang lebih representatif.
Kata Kunci: Prestasi, Penyesuaian Diri, Motivasi, Resiliensi.
PENDAHULUAN
Di era yang ditandai oleh teknologi dan globalisasi, Indonesia memerlukan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi. Adapun pendidikan merupakan
salah satu sarana yang memegang peran penting dalam menciptakan individu yang
berkualitas, kompeten, dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam pendidikan, suatu proses belajar terjadi, Menurut Poy Saefullah Zevender
(2021, hal. 72), belajar merupakan kegiatan utama yang dapat menentukan
keberhasilan atau kegagalan mencapai tujuan pendidikan, dan hal ini sangat
bergantung pada bagaimana peserta didik mengalami proses pembelajaran, baik di
sekolah maupun di lingkungan keluarga mereka. Prestasi belajar dan pengalaman
belajar peserta didik menjadi faktor utama dalam mencapai tujuan pendidikan saat
ini. Meskipun demikian, masih terdapat permasalahan yang signifikan terkait
prestasi belajar peserta didik. Hal ini terjadi karena terdapat ketidaksesuaian antara
tujuan pendidikan yang ditetapkan dengan output dari proses pembelajaran.
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679|
209
Berdasarkan hasil Programme for International Student Assesment atau PISA
tahun 2018 skor Indonesia dapat dikatakan masih tergolong rendah dan berada
dibawah rata-rata negara OECD (Organization for Economic Co-operation and
Development) serta negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Singapura dan Malaysia,
baik dalam kategori membaca, matematika maupun sains (Kemdikbud, 2019). Selain
itu, dilihat data rata-rata nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk
jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di seluruh SMA di Indonesia pada tahun
2019/2020, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat ke-10 dalam pencapaian
prestasi belajar. Pendidikan di Provinsi Jawa Barat juga masih mengalami
ketidakstabilan, yang terbukti dengan penurunan hasil UNBK tahunan untuk jurusan
IPS di SMA di provinsi tersebut. Lebih lengkapnya, permasalahan pendidikan juga
ditemukan pada salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten
Tasikmalaya. Ditemukan bahwa terjadi penurunan prestasi belajar dari tahun ke
tahun pada mata pelajaran ekonomi yang dilihat dari nilai rata-rata UNBK selama
lima tahun terakhir sebelum terjadi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dapat diambil
kesimpulan bahwa pendidikan di Provinsi Jawa Barat termasuk Kabupaten
Tasikmalaya masih belum stabil karena selalu mengalami penurunan.
Permasalahan rendahnya pendidikan Indonesia juga selaras dengan
permasalahan yang ditemukan pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Singaparna.
Berdasarkan data Penilaian Akhir Semester (PAS), sebanyak 88,04% dari
keseluruhan peserta didik kelas X tahun ajaran 2022/2023 belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran ekonomi. Selain dari data Penilaian
Akhir Semester (PAS), prestasi belajar yang rendah juga dapat diketahuii melalui
penilaian keterampilan motorik dan sikap peserta didik yang kurang baik.
Contohnya, pada saat melakukan presentasi, peserta didik terkadang menyampaikan
hasil diskusi dengan bercanda dan gerakan tubuh yang terbatas atau monoton serta
kurang aktif dalam kegiatan diskusi atau menyampaikan pendapatnnya. Selain itu,
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
210
sebagian peserta didik juga masih menunjukkan perilaku negatif dalam
pembelajaran, seperti menunda atau tidak menyerahkan tugas, tidur atau
menggunakan smartphone saat guru sedang menjelaskan, dan lain sebagainya.
Beberapa faktor, termasuk faktor internal yang berasal dari dalam diri
individu, dapat mempengaruhi rendahnya prestasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Singaparna. Faktor psikologi merupakan salah
satu aspek internal yang memainkan peran penting dalam hal ini. Banyak peneliti
telah melakukan studi tentang hubungan antara prestasi belajar dan konstruksi
psikologis seperti penyesuaian diri (Abdullah Yunus & Gita Erwilya, 2021; Suryadi et
al., 2020); motivasi berprestasi (Aulia & Susanti, 2022; Minawati et al., 2022), dan
resiliensi akademik (Dwiastuti et al., 2022; Fang et al., 2020). Oleh karena itu, dari
penelitian tersebut mengindikasikan bahwa penyesuaian diri, motivasi berprestasi,
dan resiliensi akademik kemungkinan memiliki hubungan atau pengaruh terhadap
prestasi belajar.
Prestasi belajar umumnya dikatakan sebagai suatu hasil atau pencapaian
akademik seseorang yang diperoleh selama proses pembelajaran. Menurut Gagne &
Briggs, prestasi belajar ialah kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil
atau akibat dari proses dan kegiatan belajar, yang dapat diamati melalui penampilan
peserta didik (learner’s perfomance) (Suprihatiningrum, 2013, hal. 37). Nawawi juga
berpendapat bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian peserta didik dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang dievaluasi melalui penilaian berupa
skor atau nilai dari tes untuk menguji pemahaman mereka terhadap sejumlah
pelajaran tertentu (Lubis et al., 2017, hal. 5). Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh
dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang pada dasarnya
saling berhubungan untuk mempengaruhi peserta didik (Sutrisno, 2021, hal. 26).
Syah (2017, hal. 67) mengatakan bahwa bahwa pendekatan psikologi kognitif dinilai
sebagai salah satu faktor internal yang dinyatakan lebih menekankan arti penting
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679|
211
proses belajar khususnya melalui internal manusia. Adapun penyesuaian diri,
motivasi berprestasi dan resiliensi akademik berkaitan dengan kondisi internal
manusia tersebut yang erat kaitannya dengan kondisi psikologis peserta didik.
Penyesuaian diri berkaitan dengan prestasi belajar disekolah karena dapat
membentuk suatu pola belajar dan kemampuan peserta didik. Penyesuaian diri
melibatkan reaksi mental dan perilaku individu untuk memenuhi kebutuhan internal,
mengatasi stres, menangani konflik, dan mengatasi rasa frustrasi serta bertujuan
untuk mencapai keseimbangan atau harmoni antara tuntutan internal individu
dengan harapan yang ada di lingkungan sekitarnya (Schneiders,1964; Fanani &
Jainurakhma, 2020). Sunarto dan Agung Hartono (2018, hal. 220) mengatakan bahwa
penyesuaian diri peserta didik melibatkan pengalaman di dalam dan di luar sekolah
yang membentuk pengetahuan, minat, keterampilan, dan sikap mereka. Hal ini akan
mempengaruhi hasil dan prestasi belajar di sekolah. Hamdanah dan Surawan (2022,
hal. 128) juga mendefisinikan penyesuaian diri sebagai kemampuan individu untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan tuntutan yang ada. Tujuannya adalah
mencapai keseimbangan antara kebutuhan individu dan tuntutan lingkungan,
sehingga individu dapat berfungsi efektif dan menciptakan keselarasan dengan
realitas.
Konsep motivasi berprestasi berasal dari teori kebutuhan yang dirumuskan
pertama kali oleh Henry Alexander Murray dan dikembangkan oleh David McClelland
beserta rekan-rekannya. Teori ini menjelaskan tiga jenis kebutuhan manusia, yaitu:
kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement) disingkat nAch, kebutuhan
untuk kekuasaan (need for power) disingkat nPow, dan kebutuhan untuk afiliasi
(need for affiliation) disingkat nAff (Rismawan, 2015, hal. 115). Motivasi berprestasi
merupakan dorongan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu dengan
berkompetisi dan menggunakan standar keberhasilan yang diakui (standard of
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
212
excellent) (McClelland, 1975; Thorifah & Darminto, 2020). Djaali (2015, hal. 111)
berpandangan bahwa motivasi berprestasi dinyatakan sebagai salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan adanya
motivasi belajar yang kuat, peserta didik akan lebih termotivasi dan bersemangat
dalam menjalani proses belajar. Oleh karena itu, motivasi berprestasi secara umum
memengaruhi aktivitas belajar peserta didik, yang pada akhirnya dapat membantu
mereka mencapai tingkat prestasi belajar yang optimal.
Faktor internal selanjutnya yang diduga mampu mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik adalah resiliensi akademik. Menurut Mwaura, Kinai & Oyoo
(2018, hal. 189), konsep resiliensi berfokus pada kekuatan yang dimiliki peserta
didik beserta fungsi optimalnya. Cassidy (2016, hal. 2) mendefinisikan resiliensi
akademik sebagai suatu kemampuan individu untuk dapat meningkatkan
keberhasilan dalam hal pendidikan walaupun sedang mengalami kesulitan dalam
bidang akademiknya. Selain itu, Martin & Marsh juga mendefinisikan resiliensi
akademik sebagai suatu kapasitas untuk bertahan dalam situasi yang sulit, bangkit
setelah mengalami kegagalan atau keterpurukan, mengatasi tantangan, dan
beradaptasi secara positif terhadap tekanan dan tuntutan akademik (Bustam et al.,
2021, hal. 19). Keberhasilan dalam akademik peserta didik dapat diperkirakan
melalui persepsi mereka terhadap lingkungan kelas dan tingkat resiliensi yang
dimiliki (Levitt, Guacci-Franco, & Levitt, 1993; Rahayu & Djabbar, 2019).
Perbedaan utama penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu terletak
dari segi indikator pengukuran variabel dan teknik analisis data yang digunakan,
terutama pada variabel penyesuain diri. Pada penelitian sebelumnya penyesuaian
diri diukur melalui indikator dari Schneiders, sementara penelitian ini indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel penyesuaian diri dari Baker dan Siryk dalam
Harun Al Rasyid dan Achmad Chusairi (2021, hal. 1308). Teknik analisis data terkait
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679|
213
penyesuaian diri dan prestasi belajar pada penelitian sebelumnya menggunakan
analisis korelasi sementara pada penelitian ini menggunakan analisis regresi.
Dengan demikian, mengacu pada latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam terkait permasalahan yang sedang terjadi
dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana pengaruh
penyesuaian diri, motivasi berprestasi, dan resiliensi akademik terhadap prestasi
belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Singaparna tahun Ajaran 2022/2023.
METODE
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif dengan rancangan penelitian survey. Metode penelitian kuantitatif
merupakan metode penelitian yang bertumpu pada filsafat positivisme, serta
dilakukan pada populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan instrumen
penelitian untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2017, hal. 8). Sementara rancangan
penelitian survey dijadikan sebagai cara untuk menyelesaikan atau menguraikan
berbagai permasalahan yang menjadi tujuan pada penelitian ini.
Dalam penelitian ini sebanyak 368 peserta didik kelas X SMA Negeri 1
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dijadikan sebagai populasi. Melalui teknik
pengambilan sampel probability sampling jenis proportional simple random dapat
diperoleh sampel sebesar 192 sampel yang digunakan pada penelitian ini.
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket (kuesioner)
melalui media google form. Jenis data penelitian adalah data ordinal yang
dikuantifikasi dengan menggunakan skala Likert. Data pada penelitian ini diolah dan
dianalisis dengan melakukan: 1) Uji validitas dan reliabilitas; 2) Uji asumsi klasik; 3)
Analisis uji regresi linear berganda; 4) Uji koefisien determinasi; 5) Uji parsial (Uji T);
6) Uji Stimulus (Uji F).
|JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023
214
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di tahap awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui
proses awal terkait prestasi belajar peserta didik beserta kemungkinan-kemungkinan
yang dapat mempengaruhinya. Setelah menemukan permasalahan yang ingin diteliti,
barulah peneliti memulai penelitian konkret di lapangan. Dalam penelitian ini, data
yang diperoleh merupakan hasil dari penyebaran angket/kuesioner yang disebarkan
melalui media Google Form secara langsung yang selanjutnya diolah oleh peneliti
menjadi sebuah data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Dikarenakan data
diambil dengan cara menyebar kuesioner yang terdiri dari 4 instrumen yaitu prestasi
belajar, penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik. Maka, perlu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu. Pelaksanaan uji
coba instrumen penelitian ini dilakukan diluar populasi penelitian yaitu pada peserta
didik kelas X SMA Negeri 2 Singaparna tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah total
peserta didik yang terlibat sebanyak 60 orang.
Adapun total awal item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner untuk
semua variabel berjumlah 108 item, kemudian setelah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terdapat 15 item pernyataan yang tidak valid, sehingga total item
pernyataan semua variabel yang valid dan digunakan pada penelitian ini berjumlah
93 item pernyataan. Sementara itu, berdasarkan uji reliabilitas, instrumen dari
semua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi bahkan sangat tinggi dengan
nilai Koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,81. Sehingga hal ini menunjukan
bahwa instrumen penelitian ini reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, peneliti melakukan uji
asumsi klasik terlebih dahulu meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas sebagai suatu uji prasyarat dalam
melakukan analisis tersebut. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil uji normalitas
senilai 0,200 yang berarti bahwa bahwa data penelitian berdistribusi normal dan
dapat mewakili populasi. Dari hasil uji linearitas, diketahui bahwa ketiga variabel
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679|
215
bebas pada penelitian ini memiliki nilai signifikansi deviasi linieritas lebih besar (>)
dari 0,05. Sehingga berdasarkan ketentuan, dapat disimpulkan bahwa hubungan
antar variabel independen dan variabel dependen bersifat linear.
Dalam uji multikolinieritas nilai tolerance yang dimiliki masing masing
variabel lebih besar dari 0,10, yaitu variabel penyesuaian diri (X1) sebesar 0,720,
variabel motivasi berprestasi (X2) sebesar 0,488 dan variabel resiliensi akademik
(X3) sebesar 0,476. Apabila dilihat dari nilai VIF pada masing masing variabel yaitu
variabel penyesuaian diri (X1) sebesar 1,389, variabel motivasi berprestasi (X2)
sebesar 2,051 dan variabel resiliensi akademik (X3) sebesar 2,102. Semua variabel
bebas masing-masing memiliki nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam model regresi pada penelitian ini tidak terdapat korelasi atau tidak
terdapat gejala multikolonieritas. Kemudian, hasil uji heteroskedastisitas pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser, di mana dari hasil uji
tersebut masing-masing nilai signifikasi pada variabel penyesuaian diri (X1) sebesar
0,506, variabel motivasi berprestasi (X2) sebesar 0,447 dan variabel resiliensi
akademik (X3) sebesar 0,260. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi
untuk semua variabel independen > 0,05, yang berarti ketiga variabel independen
yakni penyesuaian diri (X1), motivasi berprestasi (X2) dan variabel resiliensi
akademik (X3) tidak memiliki gejala heteroskedastisitas.
Melalui hasil pengambilan data yang didapatkan dari pengumpulan dan
pengisian kuesioner oleh responden, kemudian dilanjutkan pada proses analisis data
secara statistik dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel
Koefisien
Regresi
Std. Error t Sig.
Konstanta 38,312 2,887 13.269 0,000
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf
Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf

More Related Content

Similar to Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf

Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libreJurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Reni Nazta
 
KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM
KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAMKEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM
KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM
azizthaba
 
Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....
Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....
Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....
KayeKY1
 
Paparan seminar nasional unj emas-revised
Paparan seminar nasional unj emas-revisedPaparan seminar nasional unj emas-revised
Paparan seminar nasional unj emas-revised
Ayu Wulandari
 
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadiDiamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
jatmikanurhadi
 
Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...
Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...
Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...
Riri Oktaviari
 

Similar to Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf (20)

Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libreJurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
 
Pra laporan rustina
Pra laporan rustinaPra laporan rustina
Pra laporan rustina
 
Karya tulis ilmiah Pemanfaatan multimedia dan cetak emboss untuk bahan perkul...
Karya tulis ilmiah Pemanfaatan multimedia dan cetak emboss untuk bahan perkul...Karya tulis ilmiah Pemanfaatan multimedia dan cetak emboss untuk bahan perkul...
Karya tulis ilmiah Pemanfaatan multimedia dan cetak emboss untuk bahan perkul...
 
Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2
 
KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM
KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAMKEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM
KEEFEKTIFAN TEKNIK STORY TELLING DALAM
 
Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....
Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....
Buku-Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra (Agus Sulaeman, Goziyah) (z-lib....
 
15428 42110-2-pb
15428 42110-2-pb15428 42110-2-pb
15428 42110-2-pb
 
Paparan seminar nasional unj emas-revised
Paparan seminar nasional unj emas-revisedPaparan seminar nasional unj emas-revised
Paparan seminar nasional unj emas-revised
 
Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )
Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )
Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )
 
Kajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.pdf
Kajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.pdfKajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.pdf
Kajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.pdf
 
Kajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.docx
Kajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.docxKajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.docx
Kajian Antropolinguistik Terhadap Tradisi Lisan.docx
 
Perkembangan sekolah karangturi semarang
Perkembangan sekolah karangturi semarangPerkembangan sekolah karangturi semarang
Perkembangan sekolah karangturi semarang
 
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadiDiamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
 
Artikel publikasi
Artikel publikasiArtikel publikasi
Artikel publikasi
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD
 
Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...
Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...
Etika%20 komunikasi%20mahasiswa%20kepada%20dosen%20melalui%20aplikasi%20pesan...
 
RPS AIKA 3
RPS AIKA 3 RPS AIKA 3
RPS AIKA 3
 
Makalahpenelitian
MakalahpenelitianMakalahpenelitian
Makalahpenelitian
 
Digital 20304110 t30731-tradisi lisan
Digital 20304110 t30731-tradisi lisanDigital 20304110 t30731-tradisi lisan
Digital 20304110 t30731-tradisi lisan
 
Brosur 2014 STAI ARRIDHA
Brosur 2014 STAI ARRIDHABrosur 2014 STAI ARRIDHA
Brosur 2014 STAI ARRIDHA
 

Recently uploaded

Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ssuser9382bd1
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 

Recently uploaded (20)

Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
presentasi instal sistem operasi windows
presentasi instal sistem operasi windowspresentasi instal sistem operasi windows
presentasi instal sistem operasi windows
 
TINGKATAN 4 : 1.1 PENGENALAN SAINS SUKAN .ppt
TINGKATAN 4 : 1.1 PENGENALAN SAINS SUKAN .pptTINGKATAN 4 : 1.1 PENGENALAN SAINS SUKAN .ppt
TINGKATAN 4 : 1.1 PENGENALAN SAINS SUKAN .ppt
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 

Full Paper Jurnal Sinau Vol. 9 No. 2 Tahun 2023.pdf

  • 1.
  • 2. i SINAU (JURNAL ILMU PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) Terakreditasi sinta 6 Penanggung Jawab Taufiq Zaenal Mustofa, M.Si, M.Pd Editor In Chief Budi Sujati, M.Hum Editorial Team Ahmad Rifai, M. Ikom Nurjaman, M.Pd Dewan Bestari Prof. Dr. Ajid Thohir, M.Ag (Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung) Dr. Wahyu Iryana, S.Hum, M.Ag (UIN Raden Intan Lampung) Dr. Nunung Nurjanah, M.Pd (Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu) Dr. Ridwan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd (Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dr. Sanuri, M.Pd (STAIS Dharma Indramayu). Handayani, M.Si (Institut Pertanian Bogor) Sri Wahyuni Tanzil, M.Pd (Universitas Pendidikan Indonesia) Layout Desain Aufik Aurohman, S.Pd Alamat Redaksi Jl. KH. Hasyim Asy’ari No. 1 Segeran Kidul, Juntinyuat Indramayu, Jawa Barat 45282. Telp. (0234) 487575 Website: https:// http://institutpadhaku.ac.id
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga SINAU (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora) Edisi Ke-9 Volume 2 (Oktober) tahun 2023 ini dapat diterbitkan sebagaimana yang diharapkan. Salawat dan Salam kami hadiahkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadikan suri tauladan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat. SINAU: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora adalah jurnal akademik dalam bidang Pendidikan Sejarah, Ilmu Sejarah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Ekonomi, ataupun PGSD yang dikelola dan diterbitkan oleh Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu Jurnal Sinau: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu telah Terakreditasi terhitung Mulai Volume 5 Nomor 1 Tahun 2019 sampai Volume 9 Nomor 2 Tahun 2023 SINTA 6 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 105/E/KPT/ Tanggal 7 April 2022. Jurnal ini membahas tentang topik-topik yang berkenaan dalam bidang ilmu Pendidikan dan Humaniora. Pembahasan dalam bidang-bidang tersebut dapat dipandang dalam berbagai perspektif disiplin ilmu. SINAU diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan April dan Oktober, dalam bentuk elektronik maupun cetak. Dalam rangka upaya mencapai kualitas Sumber Daya Manusia dalam melakukan penelitian maupun penulisan karya ilmiah maka jurnal Sinau (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora) merupakan salah satu media untuk menjaring kemampuan tersebut dalam mempublikasikan Hak Kekayaan Intelektual seseorang. Jurnal ini dapat diakses dengan mudah secara gratis dan cepat oleh para pembaca. Untuk itu Jurnal Sinau berinisiatif untuk melakukan penerbitan berbentuk elektronik dengan nama SINAU. Elektronik Jurnal merupakan pilihan masa kini dan masa mendatang untuk digunakan sebagai media hasil-hasil penelitian maupun tulisan karya ilmiah, karena melalui media ini: pertama; pembaca akan dapat dengan cepat mengakses informasi (isi) dalam jurnal tersebut, kedua; penulis akan
  • 4. iii lebih cepat melakukan komunikasi dengan penerbit, ketiga; biaya penerbit jurnal menjadi sangat murah dan menjadi gratis baik bagi penulis maupun pembaca, keempat; proses penerbitan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan jurnal konvensional, kelima; potensi jumlah pembaca jurnal ini menjadi lebih besar dibandingkan dengan jurnal konvensional, dan keenam; jurnal dapat diakses dimana dan kapan serta oleh siapa saja. Elektronik SINAU (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora) terbit secara berkala dua kali dalam setahun yaitu bulan April dan Oktober. Semoga Jurnal Sinau: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora dapat menambah dan melengkapi hasil-hasil penelitian di bidang Ilmu Pendidikan dan Humaniora. Jurnal ini dapat menjadi ajang komunikasi sesama ilmuan dalam bidang Ilmu Pendidikan dan Humaniora khususnya di program Studi Pendidikan Sejarah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Biologi, dan PGSD sehingga dapat memberi kontribusi bagi masyarakat luas. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi amal usaha kita dalam melaksanakan amanah ini untuk mempercepat terpenuhinya Sumber Daya Manusia dikalangan akademik maupun non akademik. Proses kerja ini diharapkan mampu memenuhi kualitas dan profesional seseorang menuju percerdasan kehidupan bangsa yang berkelanjutan. Editor In Chief Jurnal Sinau
  • 5. iv DAFTAR ISI SINAU (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora) Vol. 9. No. 2 Tahun 2023 KATA PENGANTAR REDAKSI 166-183 Analisis Alih Kode Pada Lirik Lagu-Lagu Tarling Sri Wulandari, Nurhata (Universitas Tidar Magelang, Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu). 184-198 Gerakan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyah Pagendingan Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Zaenur Ropiq (Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung). 199-206 Analisis Proses Morfologis dan Morfofenemik Kata Pada Teks Buku Tematik Siswa Kelas II SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari- hari Farihiyah, Okhy Arief Wahyudin (Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu). 207-227 Pengaruh Penyesuaian Diri, Motivasi Berprestasi dan Resiliensi Akademik Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di SMAN 1 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya Ranti Aliyani, Rendra Gumilar, Edi Fitriana Afriza (Universitas Siliwangi Tasikmalaya). 228-247 Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas VI SDN Sumurwedi Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu Tommy Noviyanto, Indah Novita (Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu).
  • 6. v 248-263 Perspektif Psikologi Terhadap Konstruksi Identitas dan Perbedaan Individu dalam Pembelajaran Khoirun Nofik, Ifadah Retno Ekaningrum (Universitas Wahid Hasyim Semarang). 264-274 Pengembangan Portofolio Digital Civics Corner Berbasis Aplikasi Android sebagai Ruang Produk Diferensiasi Siswa Kelas VIII E SMPN 5 Banjar Dede Fuad Bunyamin, Mulyana Nur, Depi Kharismawan, Eva Nur Arovah (Universitas Galuh Ciamis, Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu). 275-296 Penguatan Pendidikan Karakter di Era Generasi Digital Bagi Mahasiswa Universitas Lampung Roy Kembar Habibi, Maman Surahman, Deviyanti Pangestu (Universitas Lampung). 297-312 Manajemen Sumber Daya Manusia di SMK Yabujah Segeran Juntinyuat Indramayu Yuyud Susilo (Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu).
  • 7. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 166 ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU TARLING Sri Wulandari*, Nurhata* Universitas Tidar Magelang* Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu* Email:sriwulandari@untidar.ac.id, muhammadnurhata@gmail.com Abstract This research is about code switching phenomena that has been existed in tarling song lyrics. Tarling songs are local songs that are spoken in Cirebon Javanese. Based on the data used in this research, the lyrics of tarling songs are indicated experiencing code switching from Javanese Cirebonese into Indonesian or even English. Moreover, the data used in this research are twenty (20) tarling songs from the three recent years, namely 2023, 2022, and 2021. From those songs, there are 91 data that are used as the code-switching database. As this this research investigates the types of code-switching and the percentage of those types, mix method is applied in this research. The results show that the most significant code switching in Tarling songs are in word level (66%) and those can be categorized as inter-sentential code-switching (89%). Moreover, code switching in Tarling songs, which are sung in Cirebonese Javanese, are dominated by Indonesian (70%). Keywords: Code-Switching, Cirebon Javanese, Tarling Song Lyrics Abstrak Penelitian ini Mendeskripsikan fenomena alih kode yang muncul pada lirik lagu-lagu tarling. Lagu tarling merupakan lagu berbahasa daerah Jawa dialek Cirebon. Berdasarkan data yang digunakan, lirik lagu-lagu tarling terindikasi telah mengalami alih kode dari bahasa Jawa dialek Cirebon (BJC) ke bahasa Indonesia (BI) atau bahkan bahasa Inggris (BIng). Lebih jauh lagi, data yang digunakan adalah sejumlah 20 lagu tarling yang berasal dari tahun 2023, 2022, dan 2021. Dari 20 lagu tersebut, diperoleh 91 data yang digunakan sebagai database penelitian alih kode. Karena penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis alih kode yang terjadi pada lagu-lagu tarling terkini dan untuk melihat seberapa besar persentasi jenis alih kode tersebut, metode penelitian kombinasi diterapkan pada penelitian ini. Hasilnya, fenomena alih kode sangat signifikan terjadi pada level kata (66%) dan fenomena tersebut dapat dikategorisasikan ke dalam jenis alih kode inter-sentential (89%). Adapun bahasa lain yang dominan dalam proses alih kode dari bahasa daerah ini adalah bahasa Indonesia, yaitu sebesar (70%). Kata Kunci: Alih Kode, Bahasa Jawa dialek Cirebon, Lirik lagu Tarling.
  • 8. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 167 PENDAHULUAN Kematian sebuah bahasa diawali dengan bilingualisme dan merebaknya alih kode (Romaine, 2000; Wardhaugh & Fuller, 2015). Alih kode (code-switching) merupakan sebuah proses penggunaan dua bahasa berbeda atau lebih secara berurutan dalam sebuah tuturan (Macswan dalam Bhatia & Ritchie, 2004). Fenomena seperti ini, kerap dijumpai pada masyarakat bilingual atau multilingual. Bilingual atau dwi bahasa merupakan kemampuan seorang penutur dalam menggunakan dua bahasa dalam berkomunikasi. Pada perkembangannya, seorang penutur bilingual dapat dibedakan ke dalam bilingual seimbang (balanced bilingual) dan ambilingual (Edwards dalam Bhatia & Ritchie, 2004). Tingkat kemampuan bilingual ini yang pada akhirnya dapat tercermin dari fenomena alih kode yang terjadi. Alih kode bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau bahasa lainnya dapat dilihat melalui lagu-lagu daerah yang memanfaatkan bahasa lokal sebagai bahasa pengantarnya. Demikian juga yang terjadi pada lagu-lagu Tarling, yaitu salah satu jenis kesenian daerah di Cirebon, Jawa Barat, yang memanfaatkan bahasa Jawa dialek Cirebon (BJC) sebagai bahasa pengantarnya. Sebagai salah satu bentuk kesenian rakyat, lagu-lagu Tarling dapat dianggap sebagai sebuah media untuk mempromosikan sekaligus melestarikan bahasa daerah. Akan tetapi, mengingat lagu- lagu tarling ini mulai banyak diminati oleh kaum muda dan proses penyebarannya sudah melalui YouTube yang bersifat lebih global, lirik lagu tarling mulai terindikasi mengalami gejala alih kode. Seberapa signifikan gejala alih kode terjadi pada lirik lagu-lagu tarling? Apakah fenomena alih kode yang terjadi pada lirik lagu-lagu tersebut mampu menggiring pada fenomena pergeseran bahasa, jika dibiarkan terus terjadi? Sebelum menuju pada pergeseran bahasa, permasalahan penelitian yang diangkat dalam tulisan ini masih berfokus pada alih kode sebagai gejala awal. Secara lebih spesifik, permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk alih kode yang terjadi pada lirik lagu-lagu tarling? 2. Seberapa besar persentase bentuk alih kode pada lirik lagu-lagu tarling?
  • 9. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 168 3. Bahasa apa yang mendominasi proses alih kode dari bahasa Jawa dialek Cirebon pada lirik lagu-lagu tarling tersebut dan seberapa besar persentasenya? Dengan melihat tiga poin permasalahan yang telah dituliskan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi bentuk dan jenis alih kode dari bahasa Jawa dialek Cirebon ke bahasa lainnya yang ada dalam lirik lagu tarling; memberikan deskripsi persentase bentuk dan jenis alih kode tersebut, serta untuk memberikan deskripsi bahasa apa yang banyak muncul sebagai bahasa target alih kode dan seberapa besar persentasenya. Dalam rentang waktu sepuluh tahun terakhir, penelitian mengenai campur kode dalam lirik lagu masih terus dilakukan. Dua penelitian terkini mengenai topik ini mengangkat objek kebahasaan bahasa nasional dan bahasa Inggris, sementara satu penelitian lainnya mengangkat isu campur kode dengan objek kebahasaan bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris. Saud (2022) mendeskripsikan adanya fenomena campur kode pada lagu-lagu folk pop di Nepal. Campur kode yang diteliti lebih bersifat multibahasa karena melibatkan bahasa Nepali, bahasa-bahasa daerah di Nepal, seperti Doteli, Achhami, dan Hindi, dan bahasa Inggris. Pada penelitian ini, bahasa Nepali berfungsi sebagai bahasa nasional, sementara bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 lagu folk pop berbahasa Nepal pilihan karena menggunakan bahasa lain selain bahasa Nepali. Selain melakukan observasi terhadap lirik lagu, proses wawancara juga dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengapa penyanyi-penyanyi lagu Nepali tersebut mencampurkan beberapa bahasa dalam lagunya. Hasil dari penelitian ini adalah fenomena campur kode pada lagu-lagu Nepali cenderung multibahasa. Fenomena ini pada akhirnya memperlihatkan adanya kesenjangan generasi pada pendengar lagu tersebut. Selain itu, fenomena campur kode pada lagu-lagu folk pop di Nepal juga mengindikasikan adanya pengaruh posmodernisme dan teknologi.
  • 10. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 169 Rahardjo (2021) memaparkan hasil penelitian serupa. Campur kode juga terjadi pada lirik lagu berbahasa Jepang dengan bahasa Inggris. Menurutnya, pada lagu-lagu anime berbahasa Jepang, penggunaan bahasa Inggris dapat dikategorikan sebagai (1) gejala alih kode, yaitu ketika seluruh kalimat bahasa Jepang digantikan oleh bahasa Inggris dan diindikasikan dengan struktur tata bahasa Inggris; (2) gejala campur kode, yaitu ketika kosakata bahasa Inggris disisipkan pada lirik lagu berbahasa Jepang atau menggunakan struktur tata bahasa Inggris yang salah, atau bahkan dengan menggunakan pengucapan bahasa Inggris yang salah; dan (3) kosakata bahasa Inggris yang digunakan dalam lirik lagu, tidak memiliki hubungan sama sekali dengan lirik lagu berbahasa Jepang. Bahkan, jika lirik lagu berbahasa Inggris tersebut dihapus, makna lirik lagu berbahasa Jepang tidak akan menjadi rusak/sulit dimengerti. Penelitian Rahardjo ini memanfaatkan empat data lirik lagu anime berbahasa Jepang. Penelitian selanjutnya adalah penelitian campur kode yang dilakukan oleh Heriwati (2019). Ia pada penelitiannya mengemukakan bahwa telah terjadi gejala campur kode pada lagu dangdut yang dinyanyikan oleh Nela Kharisma, yaitu antara bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Adapun fenomena campur kode ini dapat digambarkan dengan (1) adanya penyisipan baris lagu yang dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan; (2) adanya penyisipan bentuk kata atau frasa dalam baris yang didominasi bahasa Jawa; dan (3) adanya kosakata bahasa Indonesia yang merupakan pengulangan dari kosakata bahasa Jawa yang sama-sama tertulis dalam lirik lagu. Setelah memperhatikan tiga penelitian terkini mengenai fenomena campur kode dan alih kode yang ada dalam lirik lagu, penelitian ini lebih berfokus pada struktur alih kode dari bahasa daerah ke bahasa lainnya. Persentase yang dimunculkan pada penelitian ini juga diharapkan dapat melengkapi proses analisis penelitian alih kode, sehingga penelitian seperti ini tidak terhenti pada gejala ini, alih- alih dapat dijadikan sebagai dasar penelitian untuk penelitian lanjutan seperti pada penelitian pergeseran dan pemeliharaan bahasa. Selain itu, kendati pada ketiga
  • 11. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 170 penelitian yang telah disebutkan, para peneliti juga menggunakan istilah campur kode, penelitian ini lebih berfokus pada penggunaan istilah alih kode saja dan pada pengklasifikasian jenis dan pada level apa alih kode banyak terjadi pada lirik lagu tarling. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kombinasi, yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara purposif, yaitu dengan menggunakan sebanyak 20 lirik lagu tarling yang berasal dari tahun 2023, 2022, dan 2021. Pemilihan lagu-lagu ini didasarkan pada kepopuleran penyanyi yang menyanyikan. Teknik ini dipilih karena relevan dengan metode kuliatatif (Alwasilah, 2005). Sementara itu, metode kuantitatif digunakan karena berkaitan dengan penghitungan sampel data sehingga diperoleh jumlah persentase pada jenis alih kode. Pengkuantifikasian data inilah yang pada akhirnya sejalan dengan karakteristik metode kuantitatif (Alwasilah, 2005). Secara lebih detail, prosedur yang dilakukan guna memperoleh deskripsi alih kode yang terjadi pada lagu tarling adalah sebagai berikut: (1) Peneliti mengamati dan mengambil sampel lirik lagu tarling sebanyak 20 lagu yang telah diluncurkan pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Pemilihan ini juga dilakukan berdasarkan kepopuleran penyanyi yang menyanyikan; (2) Peneliti mentranskripsi lirik lagu yang telah dipilih; (3) Peneliti melakukan identifikasi alih kode pada lirik-lirik lagu yang telah dipilih. Hasil dari proses ini diperoleh 91 data alih kode baik yang berada pada level kata, frasa, kalimat, maupun peribahasa; (4) Peneliti mengklasifikasi hasil identifikasi alih kode berdasarkan kriteria level struktur, yaitu level kata, frasa, kalimat, maupun peribahasa; kriteria proses, yaitu inter-sentential, intra-sentential, dan tag-switching; dan kriteria bahasa yang terlibat pada proses alih kode selain BJC, yaitu Bahasa Indonesia (BI), Bahasa Inggris (BIng), Bahasa Sunda (BS), dan Bahasa Arab (BA);
  • 12. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 171 (5) Peneliti menghitung persentase masing-masing kriteria dengan menggunakan rumus X = F/N x 100%, dimana X : persentase alih kode dalam kategori tertentu F : jumlah komponen bahasa yang terindikasi sebagai alih kode N : total jumlah kategori alih kode 100%: standar persentase (Sinaga, 2015) (6) Peneliti menganalisis hasil olah data dan mendeskripsikannya. Mengingat proses alih kode adalah sebuah proses yang melibatkan penggunaan bahasa tertentu, proses validasi bahasa dilakukan dengan menggunakan bantuan kamus. Kamus Bahasa Cirebon–Indonesia yang disusun oleh S, Kosadi Hidayat et al., 1992 digunakan untuk memvalidasi bahasa Jawa dialek Cirebon. Kamus bahasa Indonesia dalam jaringan digunakan untuk memvalidasi bahasa Indonesia. Merriam Webster Dictionary versi daring digunakan untuk memvalidasi bahasa Inggris. Pengidentifikasian BS dilakukan setelah proses validasi bahasa Jawa dialek Cirebon melalui kamus yang telah disebutkan. Ketika bahasa tersebut teridentifikasi seperti BS, namun telah tertulis di dalam kamus bahasa Cirebon- Indonesia, itu berarti bahasa tersebut telah menjadi bagian dari bahasa Jawa dialek Cirebon. Sebaliknya, jika kosakata tersebut belum tersedia dalam kamus bahasa Cirebon-Indonesia, itu artinya kosakata tersebut merupakan bagian dari BS. Lebih jauh lagi, kategori “lainnya” digunakan sebagai wadah untuk mengklasifikasi kosakata selain bahasa Indonesia, Inggris, dan Sunda. Klasifikasi kriteria proses alih kode pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teori yang mulanya dikemukakan oleh Poplack (1980), yaitu intra- sentential, inter-sentential, and tag-switching (Poplack, 1980; Romaine, 2000). Intra- sentential switching merupakan sebuah proses peralihan bahasa/kode yang terjadi dalam sebuah frasa, klausa, atau kalimat dengan struktur tata bahasa yang saling bertumpuk. Sementara itu, inter-sentential switching merupakan sebuah peralihan dari satu bahasa/kode kepada kode lainnya yang terjadi dengan batasan titik atau
  • 13. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 172 terjadi antar klausa. Sisanya, tag-switching merupakan sebuah proses alih kode yang hanya terjadi pada ekspresi tertentu seperti bentuk-bentuk eksklamasi, interjeksi, atau filler. Bentuk tag switching dapat berupa kosakata yang bersifat sangat budaya (Berliana & Anjarningsih, 2022). Lebih jauh lagi, alih kode yang termasuk dalam kategori intra dan inter-sentential dapat dijadikan sebagai sebuah indikasi bahwa penutur memiliki pemahaman yang baik atas dua bahasa yang digunakan pada proses alih kode. Sebaliknya, tag-switching merupakan dapat dijadikan sebagai sebuah indikasi bahwa penutur yang melibatkan proses alih kode dianggap tidak memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap bahasa target pada proses alih kode tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari Tarling merupakan salah satu bentuk kesenian yang ada di Cirebon dan telah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Kesenian ini merupakan campuran antara musik dan drama (Kemdikbud, 2010). Bunyi alat musik yang biasanya dominan terdengar adalah gitar dan suling. Sebagai salah satu kesenian khas daerah, tarling ditampilkan dengan menggunakan bahasa Cirebon sebagai bahasa pengantarnya. Pada penelitian ini, tarling yang digunakan sebagai data penelitian bukanlah seni tarling yang merupakan gabungan antara musik dan drama, alih-alih yang berbentuk lagu-lagu saja, namun tetap memanfaatkan bahasa Cirebon sebagai bahasa pengantarnya. Saat ini, pemasaran lagu-lagu ini tidak terbatas pada usia pendengar tertentu dan wilayah tertentu. Lagu tarling mulai banyak diminati oleh kaum muda yang mengerti bahasa Cirebon dan peredarannya pun telah memanfaatkan sebuah platform digital yang bersifat internasional, yaitu YouTube. Oleh karena itu, bahasa Cirebon yang digunakan pada lirik lagu tarling, terindikasi telah mengalami pergeseran yang ditandai oleh gejala alih kode. Berdasarkan hasil olah data, dari 20 lirik lagu tarling yang berasal dari tahun 2023, 2022, dan 2021, bentuk alih kode dapat diklasifikasikan berdasarkan
  • 14. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 173 bentuknya dalam struktur kebahasaan dan bentuk alih kode jika dilihat berdasarkan prosesnya. Sementara itu, bahasa selain bahasa Jawa dialek Cirebon yang terlibat pada proses alih kode ini di antaranya adalah bahasa Indonesia, Inggris, Sunda, dan bahasa Arab. Alih Kode Berdasarkan Bentuk Struktur kebahasaan dalam konteks ini merujuk pada pengertian kata, frasa, dan kalimat. Dari hasil proses pengolahan data berupa 20 lirik lagu tarling, terdapat 91 data yang teridentifikasi dalam proses alih kode karena berasal dari bahasa di luar bahasa Jawa dialek Cirebon yang merupakan bahasa pengantar yang digunakan pada lagu tarling. Lihat diagram batang berikut ini yang mendeskripsikan hasil pengolahan data alih kode berdasarkan bentuk bahasanya. Diagram 1. Jumlah Alih Kode Berdasarkan Bentuk Kebahasaannya Berdasarkan deskripsi yang diperlihatkan pada Diagram 1, alih kode berdasarkan bentuk bahasanya terdiri dari level kata, frasa, kalimat, dan peribahasa. Alih kode yang terjadi pada level kata mencapai persentase lebih dari 50% dan dapat dikategorikan sebagai bentuk yang dominan dalam proses alih kode pada lirik lagu tarling. Alih kode dalam bentuk frasa jumlahnya hanya sekitar 0.33 dari jumlah
  • 15. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 174 persentase alih kode yang berbentuk kata. Sementara itu, alih kode dalam bentuk kalimat peribahasa, jumlah persentasenya bahkan tidak mencapai 10%. Alih kode dalam bentuk kata yang ada dalam lirik lagu tarling dapat berupa kata yang berasal dari bahasa lain namun mencoba diadaptasi ke dalam struktur bahasa Jawa dialek Cirebon, baik dalam bentuk adaptasi bunyi, maupun dalam bentuk struktur tata bahasa, atau kosakata yang berasal dari bahasa selain bahasa Jawa dialek Cirebon dan tidak dilakukan penyesuaian sama sekali terhadap bahasa Jawa dialek Cirebon. Bandingkan contoh 1, 2, dan 3 berikut ini. Contoh 1 Kode Contoh lirik BJC kedanan sepin gratisan Terjemahan BI Tergila-gila spin gratisan Contoh 2 Kode Contoh lirik BJC nunggu kapan saate sun bisa kelakone Terjemahan BI menunggu kapan saatnya saya dapat terlaksana Contoh 3 Kode Contoh lirik BJC tapi ahire kandas bli tepung Terjemahan BI tapi akhirnya kandas tak bertemu Contoh 1 dan 2 merujuk pada proses alih kode dalam bentuk kata dengan proses penyesuaian terhadap BJC. Sebaliknya, contoh 3 memperlihatkan proses alih kode dalam bentuk kata, namun tidak terjadi proses penyesuaian terhadap BJC. Penyesuaian yang terjadi pada proses seperti contoh 1 adalah proses penyesuaian bunyi, namun pelafalan tersebut berdampak pada sistem penulisan. Kata sepin pada contoh 1, sebenarnya berasal dari kata spin (BIng). Dalam lirik lagu tarling, kata spin tidak dipertahankan penulisannya seperti yang ada dalam Bing, alih-alih ditulis sesuai dengan apa yang dilafalkan oleh orang lokal /səpɪn/ sepin. Proses penyesuaian
  • 16. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 175 yang berbeda terjadi pada contoh 2. Pada contoh tersebut, kata saate yang dalam BI adalah saatnya, merupakan gabungan dua morfem dari dua bahasa berbeda, yaitu saat (morfem sekaligus kata dalam BI) + e (morfem terikat/suffix dalam BJC). Ketika menjadi kata saate, kata ini tidak termasuk dalam BJC karena dalam bahasa ini terdapat kosakata yang memiliki makna yang sama, yaitu wayahe. Contoh 3 berbeda dari dua contoh sebelumnya yang melibatkan proses penyesuaian dalam bahasa Jawa dialek Cirebon. Kata kandas yang merupakan penanda dari adanya proses alih kode berasal dari BI. Kata ini dibiarkan saja ada dalam lirik lagu tanpa adanya proses penyesuaian bunyi yang ke jawa-jawaan ataupun mempengaruhi struktur/proses pembentukan kata dalam BJC. Pada level frasa, contoh alih kode yang terjadi dalam lirik lagu adalah sebagai berikut. Contoh 4 Kode Contoh lirik BJC Bli cukup nuku harga diri Terjemahan BI tidak cukup membeli harga diri Proses alih kode seperti yang terjadi pada contoh 4 melibatkan bentuk frasa yang berasal dari BI yang merupakan bahasa berbeda dari BJC. Pada proses ini, bentuk frasa yang muncul tidak mengalami penyesuaian bunyi atau struktur terhadap BJC (Sujati, Iryana: 2020). Alih kode pada level kalimat juga terjadi pada lirik lagu tarling. Penentuan sebuah kalimat dalam lirik lagu tidak dibatasi oleh baris, namun tetap mengikuti ketentuan kebahasaan. Contoh 5 berikut ini adalah deskripsi alih kode yang terjadi pada level kalimat, kemudian disusul oleh contoh 6 yang merupakan deskripsi alih kode yang melibatkan peribahasa. Contoh 5. Kode Contoh lirik BJC? Cinta terhalang status Terjemahan BI cinta terhalang status
  • 17. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 176 Contoh 6. Kode Contoh lirik BJC Gajah ning adepan mata bli dirasa/Semut sing adoh bli katon dipaih rasa Terjemahan BI Gajah di pelupuk mata jelas kelihatan, semut di seberang lautan tidak kelihatan Pada contoh 5, alih kode terjadi pada level klausa/kalimat. Ini diidentifikasikan sebagai proses alih kode karena klausa sebelum dan sesudahnya tetap dituliskan dengan BJC, sementara pada contoh 5, klausa yang muncul masih merupakan BI. Berbeda dari yang terjadi pada contoh 5, contoh 6 memperlihatkan proses alih kode dalam bentuk peribahasa dalam lirik lagu tarling. Kendati penyampaian peribahasa itu telah diterjemahkan ke dalam BJC, peribahasa seperti yang tertulis merupakan salah satu peribahasa yang ada dalam BI. Dengan demikian proses alih kode yang terjadi pada contoh 6 sudah melalui tahap penyesuaian bahasa. Pada penelitian ini, proses semacam itu tertap tergolong pada fenomena alih kode karena peribahasa yang telah diterjemahkan tersebut bukanlah peribahasa yang berasal dari BJC. Alih Kode Berdasarkan Proses Selain ditinjau berdasarkan level pada struktur kebahasaan, alih kode pada penelitian ini juga dianalisis berdasarkan proses terjadinya. Seperti telah dikemukakan oleh Poplack (1980), proses alih kode dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk intra-sentential, inter-sentential, and tag-switching (Poplack, 1980; Romaine, 2000). Akan tetapi, pada penelitian ini, proses alih kode yang ditemukan hanya terbatas pada intra-sentential dan inter-sentential. Diagram berikut ini menggambarkan jumlah dan persentase alih kode diklasifikasikan berdasarkan prosesnya.
  • 18. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 177 Diagram 2. Deskripsi Data Proses Alih Kode dalam Lirik Lagu Dengan melihat deskripsi data yang ada pada Diagram 2, proses alih kode yang termasuk dalam intra-sentential hampir mencapai 100%, sementara data yang teridentifikasi termasuk dalam proses inter-sentential jumlahnya bahkan kurang dari 5% yang berarti sangat jarang terjadi dalam lirik lagu. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, proses alih kode intra-sentential memiliki pengertian pada sebuah proses peralihan bahasa/kode yang terjadi dalam sebuah frasa, klausa, atau kalimat dengan struktur tata bahasa yang saling bertumpuk. Signifikannya persentase proses alih kode yang termasuk dalam kategori intra-sentential tidak dapat dilepaskan dari alih kode yang juga sangat signifikan terjadi pada level kata, yang kemudian disusul oleh level frasa. Proses alih kode yang termasuk dalam proses intra-sentential tergambar dari contoh berikut ini. Contoh 7. BJC Laki Nyandu Judi onlenan Struktur Kalimat S P O NP V NP Terjemahan BI Suami Ketagihan Judi Online
  • 19. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 178 Melihat contoh 7, proses intra-sentential melibatkan alih kode pada level frasa, yaitu judi onlenan (judi online). Jika dilihat berdasarkan struktur kalimatnya, frasa judi onlenan menempati posisi yang tidak merubah struktur BJC, terutama jika ditinjau dari susunan frasa nomina (NP). Faktanya, frasa ini merupakan hasil gabungan dari dua kata berbeda yang berasal dari dua bahasa yang berbeda pula, yaitu kata judi yang berasal dari BI dan kata onlenan yang berasal dari BIng dan telah mengalami penyesuaian penulisan dalam BJC. Jika struktur kalimat pada contoh 7 perlu disusun dengan struktur kalimat yang sesuai dengan pola pembentukan kalimat dalam BI, maka strukturnya akan sama seperti yang tertera pada deskripsi contoh tersebut. Akan tetapi, jika kita perlu mempertimbangkan kata onlenan sebagai hasil penyesuaian dari BIng sehingga strukturnya perlu meniru BIng, maka akan terjadi tumpeng tindih struktur. Hal ini karena dalam BIng, susunan frasa nomina dalam bahasa BIng akan menghasilkan online gambling, yang jika diterjemahkan secara literal akan sepadan dengan online judi. Oleh karena itu, proses yang seperti ini termasuk dalam proses intra-sentential. Kendati demikian, proses alih kode yang termasuk dalam intra-sentential tidak hanya yang terjadi seperti pada Contoh 7. Proses yang lebih sederhana terjadi seperti pada contoh berikut. Contoh 8. BJC Dudu kula munafik Struktur Kalimat S P NP Adj Terjemahan BI Bukan Saya munafik Pada contoh 8, tidak terdapat tumpeng tindih struktur dalam kalimat. Hal ini karena kata munafik yang termasuk dalam BI menempati posisi sebagai predikat baik dalam struktur kalimat BJC, maupun dalam BI. Meskipun demikian, dengan adanya kata munafik yang berasal dari bahasa di luar bahasa pengantar, yaitu BJC, struktur kalimat yang ada dalam lirik lagu tarling tersebut tetap termasuk dalam proses intra- sentential dalam proses alih kode.
  • 20. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 179 Proses lainnya yang ditemukan dalam lirik lagu tarling dalam hubungannya dengan alih kode adalah proses inter-sentential. Proses ini terindikasi tidak signifikan secara jumlah. Hal ini dapat disebabkan oleh struktur kalimat yang terjadi dalam lirik lagu cenderung berbeda dengan struktur kalimat yang ada dalam teks prosa. Berkaitan dengan hal tersebut, hal ini juga yang membutuhkan penelusuran lebih lanjut, apakah proses alih kode inter-sentential telah banyak terjadi pada penggunaan BJC atau tidak. Namun demikian, bagaimanapun, karena proses inter-sentential ini telah dijumpai pada lirik lagu, contoh berikut ini merupakan deskripsi dari proses yang terjadi. Contoh 9. BJC Cinta terhalang status. Najan krasa wis nyucus, kula ning sampeyan harapan putus. BI Cinta terhalang status. Meski terasa sudah sangat lengket, aku padamu harapan putus. Proses alih kode inter-sentential pada dasarnya adalah proses alih kode yang ditandai oleh perbedaan kalimat, namun masih dituturkan oleh satu orang penutur. Jenis terakhir proses alih kode ialah tag-switching. Merujuk pada pendefinisiannya, proses ini ditandai oleh adanya penggunaan bahasa berbeda pada bagian kata yang termasuk eksklamasi, interjeksi, atau filler. Sayangnya, proses ini tidak ditemukan dalam penelitian lirik lagu tarling ini. Bahasa Lain yang Terlibat dalam Proses Alih Kode Pada lirik lagu-lagu tarling yang diteliti, terdapat beberapa bahasa yang berbeda sehingga mengindikasikan terjadinya alih kode. Bahasa lain yang menjadi target peralihan kode yang paling dominan terjadi adalah BI. Lihat gambar diagram berikut ini.
  • 21. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 180 Diagram 3. Deskripsi Data Penggunaan Bahasa Selain BJC pada Proses Alih Kode Melalui Diagram 3, kita dapat melihat bahwa bahasa yang banyak muncul sebagai bahasa peralihan dari BJC adalah bahasa Indonesia. Dari total 91 data, penggunaan BI mencapai hampir 80%, kemudian disusul oleh BIng sebanyak seperlima dari jumlah kemunculan BI, sementara BS dan BA memiliki jumlah yang bahkan kurang dari 5%. Data tersebut menunjukkan adanya pemahaman yang semakin meningkat terhadap BI sehingga penerapan bahasa tersebut dapat tercampur dengan BJC. Pengaruh bahasa Inggris juga mulai dapat diidentifikasi dengan jelas, sementara BS sebagai sesame bahasa daerah tidak terlalu berdampak pada BJC seperti halnya BA kendati bahasa ini tergolong sebagai bahasa asing. Makna Alih Kode yang Terjadi pada Lirik Lagu Tarling Seperti telah dipaparkan sebelumnya, lagu tarling sebagai lagu yang menggunakan bahasa pengantar BJC kini telah terindikasi mengalami gejala alih kode. Sebagian besar alih kode pada lirik lagu ini terjadi pada level kata sehingga termasuk dalam proses intra-sentential dan dominan terjadi beralih kode ke dalam BI. Hal ini dapat diinterpretasikan dengan pengikisan penguasaan level BJC oleh BI. Ironisnya, kemahiran BI yang tercermin dari data tersebut juga dapat
  • 22. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 181 diinterpretasikan sebagai kemahiran rendah karena masih didominasi pada level kata, belum termasuk dalam level struktur kalimat (Ho, 2007). Penggunaan bahasa yang dianggap memiliki ragam lebih tinggi, yang dalam penelitian ini adalah BI, dianggap dapat menjadikan seseorang sebagai bagian dari komunitas orang muda dan dianggap keren; dan hal ini dapat menunjang pemasaran produk yang dilakukan lewat salah satu kanal video yang ada di internet. Hal ini juga didukung oleh deskripsi data bahasa lain yang terlibat secara dominan adalah BI, yang kemudian disusul oleh BIng. Kendati pada hasil olah data telah ditemukan BA yang juga terlibat dalam proses alih kode pada lirik lagu-lagu tarling, faktanya, jumlah penggunaan bahasa ini sangat tidak signifikan. Dengan demikian, bahasa-bahasa yang dianggap sebagai lingua franca memang telah memberikan pengaruh pada keberadaan BJC pada lirik lagu tarling, yaitu BI dan BIng. KESIMPULAN Sebagai musik etnik, tarling adalah sebuah kesenian yang menggunakan lirik berbahasa BJC. Sayangnya, kini lirik lagu tarling telah banyak terkontaminasi dengan bahasa di luar BJC. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya proses alih kode pada lagu-lagu tarling paling tidak dalam rentang tiga tahun ke belakang. Pada kasus lirik lagu tarling, alih kode yang diindikasikan dengan kata, yang dalam hal ini adalah kata yang tidak termasuk dalam kosakata BJC, telah menjadi fenomena yang paling signifikan, yaitu sebesar 66%, sehingga proses alih kode yang terjadi pun sebagian besar termasuk dalam proses intra-sentential, yaitu sebesar 98%. Adapun bahasa yang banyak mempengaruhi BJC saat ini adalah BI, yaitu sebesar 77%. Berdasarkan deskripsi tersebut, implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya proses pemeliharaan BJC. Pemeliharaan bahasa ini (language maintanance) dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, yaitu melalui adanya pelajaran yang memfasilitasi pembelajaran BJC sebagai mulok dan proses ini perlu terus dilanjutkan hingga pendidikan menengah atas. Pendidikan BJC juga ditentukan oleh guru bahasa daerah tersebut. Jika guru BJC kurang memahami kompetensi BJC, kondisi seperti yang
  • 23. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 182 terjadi pada lirik lagu tarling ini pun akan kurang disadari, yaitu ketika bahasa Indonesia yang masuk dalam struktur BJC telah disesuaikan dengan struktur bahasa daerah pengantar. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru mulok terhadap BJC juga perlu dilakukan. Penelitian alih kode bahasa daerah ke dalam bahasa nasional atau bahasa internasional perlu lebih banyak dilakukan sehingga langkah pemeliharaan bahasa dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran. Bagaimanapun, penelitian ini masih terbatas pada lirik-lirik lagu tarling yang menggunakan BJC sebagai bahasa pengantarnya. Hal ini berdampak pada proses analisis alih kode yang terdiri atas intra-sentential, inter-sentential, dan tag-switching yang tidak dapat terlalu detail diteliti mengingat pada lirik lagu, struktur kalimat tidak selalu dapat diawali dengan subjek dan ditandai dengan titik pada akhir kalimat. Pembatasan struktur kalimat pada lirik lagu mengandalkan analisis saksama oleh peneliti. Kendati demikian, usaha untuk memilih lirik lagu yang tidak memiliki unsur stilistika terlalu dominan telah dilakukan, sehingga lirik lagu yang digunakan sebagai data pada penelitian ini selalu memiliki faktor narasi.
  • 24. ANALISIS ALIH KODE PADA LIRIK LAGU-LAGU ………|ISSN: 2685-1679| 183 DAFTAR PUSTAKA BUKU Alwasilah, A. C. (2005). Pengantar Penelitian Linguistik Terapan. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Bhatia, T. K., & Ritchie, W. C. (Eds.). (2004). The Handbook of Bilingualism. Blackwell Publishing Ltd. S, K. H., Prawirasumantri, A., Suriamiharja, A., & Kardana, H. K. (1992). KAMUS BAHASA CIREBON -INDONESIA. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Wardhaugh, R., & Fuller, J. M. (2015). An Introduction to Sociolinguistics (Seventh Ed). Wiley-Blackwell. JURNAL Berliana, A. D., & Anjarningsih, H. Y. (2022). “Such a Good Night”: Analyses of Korean- English code-switching and music video comments of ASTRO’S songs. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 12(2), 293–307. https://doi.org/10.17509/ijal.v12i2.32911. Heriwati, S. H. (2019). Code Mixing and Code Switching in Contemporary Indonesia Dangdut Music: A Sociolinguistic Case of Nela Kharisma Song Lyrics. Journal of Literature, Languages and Linguistics, 54, 43–47. https://doi.org/10.7176/jlll/54-09. Poplack, S. (1980). Sometimes I’ll start a sentence in Spanish y termino en español: toward a typology of code-switching. The Bilingualism Reader, Second Edition, 18(1980), 213–243. https://doi.org/10.4324/9781003060406-24 Rahardjo, H. (2021). The Use of English Words and Sentences in Japanese Anime Songs (Code Mixing and Language Switching in Japanese Anime Songs). Turkish Journal of Computer and Mathematics Eduacation, 12(8), 596–600. Romaine, S. (2000). Language in society: An introduction to sociolinguistics By Suzanne Romaine. In United States (2nd Editio, Vol. 73, Issue 4). Oxford University Press Inc. https://doi.org/10.1353/lan.1997.0046 Saud, M. S. (2022). Linguistic Hybridity: The Use of Code Mixing in Nepali Folk Pop Songs. Journal of NELTA Gandaki, 5(1–2), 43–54. https://doi.org/10.3126/jong.v5i1-2.49279 Sinaga, D. Y. A. (2015). Code-Mixing as Found in Kartini Magazine. Ilmiah Nasional, 2(1) 120.https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=313170. Sujati, Budi; Iryana, Wahyu. The Change In The Hagia Sophia Museum By Erdogan: Historical Perspective And Its Implications For Indonesian. Kodifikasia, [S.l.], v. 14, n. 2, p. 325-338, dec. 2020.
  • 25. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 184 GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT IDRISIYYAH PAGENDINGAN KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA Zaenur Ropiq* Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung* Email:zaenuropiq@uinsgd.ac.id Abstract The Jam'iyyah entrepreneurial economic movement, the Idrisiyyah Order in Pagendingan, Cisayong District, Tasikmalaya Regency is one of the Tariqa communities that the author recognizes as interesting to study because it combines sweetening Islamic teachings through Sufism with business activities which in the view of some researchers and practitioners have different dimensions. In its development, it develops in the direction of progress. The impact of all these activities made the militancy of the Jam'iyyah of the Idrisiyyah Order even greater against the leadership in order to embrace the transcendental aspect, namely gaining the pleasure of Allah Almighty through guerrilla movements in retail businesses, plantations, travel to shrimp and fish pond cultivation in the southern part of Tasikmalaya Regency. For this reason, the author tries to elaborate further how the Jam'iyyah Tarekat Idrisiyyah entrepreneurship movement starts from historical roots, processes and results that for some other tariqa communities, especially in Indonesia, have not been so visible in general on the surface. This research was conducted with religious research methodology, in the form of collecting written data and capturing information in the field both to actors, informants to figures who pay attention to the development of tariqa in Indonesia. Keywords: History, Entrepreneurship, Order, Idrisiyyah.
  • 26. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 185 Abstrak Gerakan ekonomi enterpreneurship Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah di Pagendingan Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu komunitas tarekat yang diakui penulis menarik untuk diteliti karena memadu maniskan ajaran Islam lewat tasawuf dengan aktifitas bisnis yang dalam pandangan sebagian peneliti maupun praktisi memiliki dimensi yang berbeda. Pada perkembangannya, berkembang ke arah kemajuan. Dampak dari semua aktifitas itu membuat militansi Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah semakin besar terhadap pimpinan guna merengkuh aspek transendental, yakni meraih ridha Allah Swt lewat gerakan gerilya bisnis retail, perkebunan, travel hingga pembudidayaan tambak udang dan ikan di Kabupaten Tasikmalaya bagian Selatan. Untuk itulah, penulis mencoba menguraikan lebih jauh bagaimana gerakan enterpreneurship Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah ini dimulai dari akar sejarah, proses dan hasilnya yang bagi sebagian komunitas tarekat lain khususnya di Indonesia belum begitu nampak secara umum di permukaan. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian Agama, berupa pengumpulan data tulisan maupun menjaring informasi di lapangan baik kepada pelaku, informan hingga para tokoh yang memperhatikan perkembangan tarekat di Indonesia. Kata Kunci: Sejarah, Enterpreneurship, Tarekat, Idrisiyyah. PENDAHULUAN Agama dan ekonomi merupakan dua institusi sosial yang berbeda, meskipun keduanya dapat saling berhubungan. Keterikatan antar lembaga agama dengan ekonomi telah dikaji sejumlah ilmuwan sosial. Salah satu olmuwan penting, Max Weber, juga mengkajinya dalam The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1904- 1905). Tesis utama karya itu menyatakan bahwa ada hubungan yang saling mendukung (elective affiliation) antara kemajuan kapitalisme1 dengan semangat Protestan (Sekte Calvin).2 Sebagai sebuah tarekat yang berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, Tarekat Idrisiyyah merupakan salah satu dari sedikit tarekat di Indonesia yang sukses memadukan ajaran Islam dengan 1Kapitalisme merupakan sistem perkonomian yang menekankan kepada peran kapital (modal) dengan segala jenisnya, termasuk barang – barang yang digunakan dalam aktifitas untuk menghasilkan barang lainnya. Lihat Bagus Lorens, Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia, 1996. Hlm 67. 2 M. Supraja, SDM dan Modal Sosial dalam Jaringan Bisnis Komunitas Tarekat di Yogyakarta. UGM: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JSP) Volume 13 No. 3, 2010. Hlm. 1.
  • 27. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 186 Enterpreneurship yang dalam pandangannya dianggap memiliki hubungan yang penting guna membangun umat yang mandiri secara Islami, terutama dalam konsep pengamalan ekonomi syariah. Hal inilah yang kemudian mendorong Tarekat Idrisiyyah untuk terus membangun bukan hanya persoalan pendidikan Islami (tarekat) semata. Melainkan memupuk etos kerja bisnis dan entrepreneurship.3 Ketertarikan penulis untuk membaca dan meneliti ulang Bisnis dan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyyah adalah mengkaji secara mendalam bahwa keunikan (unique) Tarekat Idrisiyyah terletak pada transformasi cara pandang Jam’iyyah Ahlu Thoriqoh Idrisiyyah yang mendefinisikan keterikatan agama dan ekonomi memiliki peranan penting. Dikutip dari laman resmi Tarekat Idrisiyyah misalnya, Syekh Fathurahman sebagai mursyid sekaligus Pimpinan Pusat Tarekat Idrisiyyah yang beralamat di Pagendingan menyatakan sebagaimana yang termaktub dalam visi ekonomi Tarekat Idrisiyyah menerangkan bahwa perwujudan ekonomi merupakan bentuk pengamalan nilai – nilai Islam (ekonomi syariah).4 Untuk itulah, paper ini dibuat dalam rangka mengetahui dan menjawab sekelumit pertanyaan mengenai Tarekat Idrisiyyah yang secara kuantitas maupun kualitas memiliki pandangan yang berbeda dengan tarekat pada umumnya di Indoensia mengenai pergerakan ekonomi dan bisnis yang dalam pandangan masyarakat umum “diakui” sebagai sebuah kebiasaan yang jarang dimiliki oleh Jam’iyyah Tarekat. 3 Menurut Druckher, Enterpreneurship merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Eddy Soeryanto Soegoto, Enterpreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Kompas Gramedia, 2009. Hlm. 5. 4 http://www.idrisiyyah.or.id. Diakses pada tanggal 20 Juni 2023. Pukul 14:45 WIB.
  • 28. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 187 METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Agama, berupa pengumpulan data tulisan maupun menjaring informasi di lapangan baik kepada pelaku, informan hingga para tokoh yang memperhatikan perkembangan tarekat di Indonesia. Dalam melakukan penelitian ini, Objek yang dikaji adalah Tarekat Idrisiyah yang berada di Desa Pagendingan Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan akan mengetahui perkembangan Tarekat Idrisiyah dan dampaknya terhadap meningkatnya ekonomi bagi masyarakat Pagendingan Kecamatana Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Dalam melakukan penelitian studi agama, tidak melupakan beberapa pendekatan sejarah, agar peristiwa yang ditampilkan bisa secara utuh dan komprehensif. HASIL DAN PEMBAHASAN Mengenal Tarekat Idrisiyah Pagendingan Tasikmalaya Dalam buku Biografi Tokoh–Tokoh Tarekat Idrisiyyah, disebutkan bahwa akar sejarah Tarekat Idrisiyyah berasal dari Tarekat Khidiriyyah, dinisbahkan kepada ketokohan Nabi Khidir yang dipercaya oleh kalangan umat Islam masih hidup sampai hari kiamat. Adapun Tarekat Idrisiyyah merupakan Jam’iyyah yang dinisbahkan kepada seorang pimpinan bernama Syekh Al–Imam Ahmad bin Idris Al–Fasi Al– Hasani Al-Hasani (1173 - 1253 H/ 1760 - 1837 M); merupakan murid Syekh Abdul Wahab At –Taziy; murid Syekh Abdul Aziz Ad-Dabbagh.5 Di Tasikmalaya, Tarekat Idrisiyyah yang beralamat di Pagendingan, Jalan Raya Cisayong-Kota Tasikmalaya merupakan rumah utama bagi perkumpulan para jamaah yang menganut ajaran Tarekat Idrisiyyah. Dengan kata lain, ia merupakan pimpinan pusat (PP) dalam struktur organisasi Tarekat Idrisiyah di Indonesia. Namun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa jejak persebaran Tarekat Idrisiyyah di Indonesia 5 Luqman Hakim, Biografi Tokoh – Tokoh Idrisiyyah. Jakarta: Mawahib, 2018.
  • 29. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 188 bermula dibawa masuk ke Sulawesi Selatan oleh Syekh Muhammad Nur dan diteruskan di Jawa Barat oleh Syekh Al - Akbar Abdul Fattah6 pada tahun 1932.7 Sekilas, Tarekat Idrisiyyah adalah sebuah gerakan dan bimbingan Islam yang bermanhaj Tarekat dengan Al–Qur’an dan As-Sunah sebagai sumber ajarannya, mengintegrasikan antara kepemimpinan dalam tradisi tarekat yang memiliki otoritas dalam kebijakan agama dengan prinsip manajemen modern dan mengimplementasikannya dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal.8 Aktifitas Keagamaan Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Dalam konsep pendidikan Islam, PP Tarekat Idrisiyyah begitu lengkap dan komprehensif. Bagaimana tidak, harmonisasi dan kolaborasi pendidikan tasawuf berbasis pondok pesantren (PP) menjadi kegiatan belajar santri dan jam’iyyah lainnya yang tergabung dalam Tarekat Idirisiyyah. Sama halnya dengan pondok pesantren lainnya di Indonesia, PP Tarekat Idrisiyyah adalah wahana belajar bagi para calon santri yang akan menuntut ilmu. Setidaknya, ada beberapa klasifikasi pendidikan yang telah diramu dalam beberapa tahap pendidikan, meliputi : 1. Pra Sekolah (15 Lembaga): Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kids Center, Raudhatul Athfal (RA) serta Taman Kanak–Kanak9 (TK) dan Taman Pendidikan Al–Qur’an (TKQ dan TPQ). 6 Syekh Al – Akbar Abdul Fattah merupakan perintis PP Tarekat Idrisiyyah di Tasikmalaya. Kepemimpinan saat ini dipegang oleh Syekh Fathurrahman yang secara umum membawa kemajuan bagi Tarekat Idrisiyyah hingga terkenal secara nasional maupun internasional. 7 Secara kepemimpinan, PP Tarekat Idrisiyyah dipimpin oleh Syekh Akbar Abdul Fattah (1932 – 1947), Syekh Akbar Muhammad Dahlan (1947 – 2001), Syekh Akbar K.H. Daud Muhammad Dahlan (2001 – Sekarang). Dikutip dari nu-kotatasikmalaya.id dalam judul 10 Pesantren Besar di Tasikmalaya. Dikutip pada tanggal 7 Juni 2023 Pukul 17:00 WIB. 8 Sujati, Budi; Iryana, Wahyu. The Change In The Hagia Sophia Museum By Erdogan: Historical Perspective And Its Implications For Indonesian. Kodifikasia, [S.l.], v. 14, n. 2, p. 325-338, dec. 2020. doi:https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v14i2.2223. 9 Taman Kanak – Kanak merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28
  • 30. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 189 2. Pendidikan Dasar (10 Lembaga) : Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang tersebar di beberapa Zawiyah10. 3. Pondok Pesantren : Khusus anak SMP sederajat dan SMA sederajat. 4. MTs, MA, SMK, SMP IT dan SMA IT. 5. Ma’had Aly11 : Setara dengan Perguruan Tinggi baik dari Gelar maupun KBM. 6. FKMI : Forum Komunikasi Mahasiswa Idrisiyyah sebagai kader pergerakan atau lulusan Tarekat Idrisiyyah diharapkan menjadi generasi pelanjut yang mampu menerapkan nilai – nilai pembelajaran yang bermanfaat bagi dunia pendidikan Islam serta berkontribusi bagi bangsa dan Negara. 7. Majelis Ketarekatan yang dibentuk pada tanggal 18 Juni 2018 adalah untuk menguatkan konsep Tarekat Idrisiyyah sebagai lembaga yang memadukan konsep organisasi professional dan ajaran Thariqah Rasulullah Saw, sebagaimana yang pernah dibangun oleh Masyayikh sebelumnya dalam Tarekat Sanusiyyah.12 Secara spesifik, melihat apa yang terdapat dalam kehidupan pendidikan Tarekat Idrisiyyah, dapat dipastikan bahwa dinamika pendidikan Tarekat Idrisiyyah melampaui tingkat kematangan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Sarana yang menunjang, strategis serta familiar di kalangan masyarakat membuat PP Tarekat 10 Zawiyah adalah majelis tempat para salik mengamalkan suluk, zikir, dan berbagai wirid tarekat yang lain, seperti membaca manakib Syaik Abdul Qadir al-Jilani dan membaca ratib Syaikh Muhammad Saman. Lihat Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta: LKiS, 2008. Hlm. 8. 11 Ma’had Aly merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam (tafaqqahu fiddin) berbasis kitab kuning yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Lihat Muhammad Munadi, Manajemen Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Kencana, 2020. Hlm. 90. 12 Tarekat Sanusiyyah didirikan oleh Syekh Muhammad ibn Ali al – Sanusi, yang dijuluki Sanusi Al–Kabir. Syekh Muhammad ibn Ali Al–Sanusi Al–Kathabi Al–Idrisi Al–Hasani, lahir di Wastiah, Mustaghanem, di Al Jazair, pada 22 Desember 1821 M. lihat Tri Wibowo BS, Akulah Debu di Jalan Al – Musthofa: Jejak – Jejak Awliya Allah. Jakarta: Prenada, 2015. Hlm. 119.
  • 31. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 190 Idrisiyyah banyak digandrungi masyarakat untuk bersekolah menitipkan anaknya menjadi seorang santri disana.13 Dalam hal pembelajaran, kajian di pondok pesantren tidak begitu berbeda dengan pondok pesantren lainnya. Di PP Tarekat Idrisiyyah, santri hanya diperkenankan belajar dan tinggal bersama manakala telah menginjak minimal setara SMP sederajat ke atas. Kurikulum pendidikan Islam berbasis pondok pesantren ini terdiri atas pendalaman kitab–kitab kuning dengan ditambahi materi = materi kitab tasawuf. Adapun bagi anak–anak yang bersekolah di tingkat RA maupun Sekolah Dasar adalah masyarakat sekitar maupun putra putrid tenaga pendidik Tarekat Idrisiyyah yang secara geografis tidak terlalu jauh untuk mengantar jemput buah hatinya bersekolah. Selain soal pendidikan Islam, Tarekat Idrisiyyah memiliki Sufi Training Center, Lembaga Bantuan Hukum hingga Layanan Pembinaan Keluarga Sejahtera. Tidak hanya soal kependidikan Islam, manajemen maupun Enterpreneurship Sufi yang dikembangkan. Merujuk pada diterapkannya sistem organisasi modern, setidaknya tergambar bahwa PP Tarekat Idrisiyyah terdiri atas pelbagai sub–sistem organisasi yang matang muali dari Mursyid–Mudir –Sekretaris – Bendahara – Dewan Ulum Shufiyah – Dewan Tarbiyah SulukiyahDewan Dakwah dan Sosmas yang membawahi semua bidang yang dijalankan oleh PP Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Tasikmalaya. Hubungan Erat Agama dan Ekonomi (Enterpreneurship) : Transformasi Cara Pandang Sampai detik ini, meskipun pemikiran Weber tentang Etika Protestan telah diklasifikasikan sebagai pemikiran klasik, nampaknya masih sangat relevan dengan 13 Iryana, Wahyu., Sujati, Budi., & Sari Wahyuni, E. (2022). Gerakan Dakwah Muhammadiyah Di Cianjur 1970-2012. Sinau: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora, 8(2), 108-125. https://doi.org/10.37842/sinau.v8i2.107.
  • 32. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 191 zaman sekarang. Terlebih objek mengenai hubungan dimensi agama dan ekonomi masih terasa begitu besar dan belum tuntas diteliti. Weber, seorang sosiolog agama; kritikus cara berpikir Karl Marx mengenai materi mengungkapkan bahwa etika protestan yang diajukannya betumpu pada doktrin, ajaran atau ide yang menjadi corak intern dua agama duniayang meliputi konsep keselamatan (salvation) dan takdir (predestinasi). Dua konsep tersebut terdapat dalam setiap agama–agama di dunia (world religion) menunjukan bahwa setiap agama menawarkan dan menjamin keselamatan hidup. Pertama akses duniawi dan mistisisme bukan duniawi.14 Keberlanjutan dari semua ajaran Weber diteruskan oleh Calvinisme yang menggelorakan semangat perlunya umat manusia (protestan) berbondong – bonding merengkuh kekayaan ‘materi’ sebagai jalan menuju keselamatan. Disisi lain yang berbeda, kemunculan kelompok tasawuf di abad pertengahan Islam misalnya masih dianggap sebagai kelompok agama yang anti kemajuan, jumud dan terbelakang secara sosial ekonomi. Bahkan sampai detik ini, masih ada yang menyatakan bahwa sufi hanya berbanding lurus dengan kezuhudan, tidak lebih. Tesa itu nyatanya berbanding terbalik dengan kehidupan kaum sufi, dalam hal ini tarekat yang hidup di abad modern. Sebagai salah satu tarekat yang berkembang di Indonesia, PP Tarekat Idrisiyyah semenjak awal pendiriannya di Pagendingan Tasikmalaya telah menerobos sekat definisi dunia sufi yang “kolot”. Ia (tarekat) menggelorakan semangat bisnis sebagai bagian dari ibadah untuk menegakan syariah Islam. Untuk itulah, pesan Weber diatas nampaknya relevan dengan amalan yang dijalankan PP Tarekat Idrisiyyah yang menganggap bahwa materi bukanlah halangan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan harmonisasi agama (tasawuf) justru 14 Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3S, 1998. Hlm. 6.
  • 33. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 192 akan menguatkan dirinya agar berbisnis harus dibarengi dengan keyakinan (agama) sebagai rem, filter atau sejenisnya. Gerakan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Dalam karyanya, Ujang Suyatman menyebut bahwa awal mula terbentuknya usaha dan entrepreneurship telah dimulai oleh pendiri, yaitu Syekh Al – Akbar Abdul Fattah pada tahun 1932 M. pada masa kepemimpinan kedua, telah dirintis pula usaha produksi sabun, usaha produksi bakso juga mie basah serta usaha transportasi berupa jasa travel Tasikmalaya–Jakarta.15 Kecerdasan serta kreatifitas usaha dan entrepreneurship Tarekat Idrisiyyah memang tidak dapat dipungkiri memiliki geneologis yang berakar pada ketokohan pertama (founding fathers) yang kemudian diteruskan oleh generasi selanjutnya dalam mengembangkan usaha potensial lainnya. Meskipun demikian, penulis berpendapat bahwa anasir – anasir tentang faktor pembentuk etos entrepreneurship Tarekat Idrisiyyah tentu tidak lepas dari kondisi geo–ekonomi yang melingkarinya. Siapa yang tidak kenal dengan etos kerja masyarakat Tasikmalaya, umumnya warga Priangan Timur yang sedari dulu memang dikenal sebagai ahli bisnis bisa saja sedikit atau banyaknya mempengaruhi iklim entrepreneurship Tarekat Idrisiyyah baik di masa lalu hingga sekarang. Bisnis Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Retail Qinimart hingga Pengembangan UKM Dalam wawancara yang dilakukan penulis terhadap ketokohan Aka Bonanza sebagai salah satu manager pada usaha Unit Koperasi dan BMT yang digeluti PP Tarekat Idrisiyyah, ditemukan sejumlah kemajuan dari sisi managemen dan 15 Ujang Suyatman, Pesantren dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri. Bandung: Jurnal Tsaqafa Volume 14 No. 02, 2017. Hlm. 310.
  • 34. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 193 penghasilan yang begitu besar. Pertama, Baitul Mal wa Tamwil merupakan salah satu unit kerja yang dimiliki PP Tarekat Idrisiyyah. Berdiri sejak 2012, BMT ini tetap berfungsi sebagai rumah dana atau harta yang lebih mengarah pada usaha – usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infaq shodaqoh dan wakaf.16 Sedangkan Baitul Tamwil berfungsi sebagai intermediasi antara pemilik dana dan yang membutuhkan dana dengan prinsip syariah atau dengan istilah simpan pinjam pembiayaan syariah.17 Seorang tutor dalam pelatihan managemen koperasi yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat menyebut bahwa Koperasi Tarekat Idrisiyyah telah menyandang prestasi tingkat Nasional sebagai Koperasi dengan nilai omset tertinggi mencapai 300 Milyar.18 Selanjutnya bisnis retail. Bagi masyarakat Pringan Timur, khususnya warga Kabupaten atau Kota Tasikmalaya, nama Qinimart merupakan warung modern yang sudah tidak asing ditelinga masyarakat. Melanjutkan apa yang ditemukan dalam wawancara dengan narasumber yang sama, ditemukan bahwa dengan dikomandoi oleh Aka Bonanza, Qinimart mampu bersaing dengan retail–retail lain di lingkungannya seperti Alfamart, Indomaret hingga Yomart dan sejenisnya. Sejauh ini, Qinimart telah memiliki 11 Cabang yang tersebar di sekitar Priangan Timur.19 Dalam hal ini, penulis menduga bahwa SDM mumpuni pengurus Tarekat Idrisiyyah dalam soal bisnis memang begitu menunjang. Pelbagai teori tentang bisnis diterapkan, misalnya analisis S.W.O.T20 yang diperkenalkan oleh Albert Humprey 16 Wawancara dengan Aka Bonanza. Bertempat di Kantor Koperasi PP Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Cisayong Kab. Tasikmalaya. Tanggal 5 Juni 2023. 17 Dikutip dari bmt.idrisiyyah.or.id. Tanggal 20 Juni 2023 Pukul 17: 07 WIB 18 Pelatihan Managemen Pengelolaan Keuangan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat tahun 2018. 19 Wawancara dengan Aka Bonanza. Bertempat di Kantor Koperasi PP Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Cisayong Kab. Tasikmalaya. Tanggal 5 Juni 2021. 20 Analisis SWOT merupakan suatu cara untuk mengevaluasi diri sendiri sehingga kita dapat merencanakan kehidupan yang lebih baik. Strenght (Kekuatan); Weakness (Kelemahan); Oppurtunity
  • 35. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 194 menjadi landasan pergerakan entrepreneurship dalam bidang olah retail PP Tarekat Idrisiyyah. Tak kalah menarik, keunggulan Qinimart terletak pada harga yang lebih murah dibanding retail popular lainnya. Bahkan ketika penulis menyapa salah satu pembeli keturunan Cina menyatakan dengan jelas bahwa Qinimart adalah solusi belanja kebutuhan keluarga dari sisi kualitas maupun harga. Selain itu, PP Tarekat Idrisiyyah mengembangkan pula sayap usaha berupa Unit Kecil Mikro (UKM). Nampaknya, prinsip entrepreneurship PP Tarekat Idrisiyyah mengandung aspek sosial yang tinggi, seperti menampung produk dengan packaging atau mengemas ulang dengan brand Tarekat Idrisiyyah guna membantu UKM di lingkungan PP Tarekat Idrisiyyah. Adapun pengembangan UKM yang dimaksud adalah peternakan Sapi Perah yang susunya diproduksi menjadi susu konsumsi jual yang unggul. Dengan sentuhan kemasan yang branded dan menarik, produk susu PP Tarekat Idrisiyyah telah dipasarkan ke luar lingkungan pesantren. Namun, hal yang menarik perhatian adalah bahwa produk susu sapi perah Tarekat Idrisiyyah selalu diberikan kepada stakeholder di lingkungan PP Tarekat Idrisiyyah yang memegang teguh bahwa angka kecukupan gizi karyawan, tenaga pendidik dan pengajar beserta keluarganya harus terpenuhi agar hidup tetap menjaga pola hidup yang sehat. Bisnis Perdagangan dan Kuliner Dalam wawancara yang dilakukan penulis, Aka Bonanza mengungkapkan bahwa selain BMT–KSP maupun bisnis retail, PP Tarekat Idrisiyyah memiliki perumahan khusus pegawai, staf, tenaga pendidik di lingkungan pesantren. Lalu, ada beberapa warung modern tempat makan setingkat restoran yang tersebar di Tasikmalaya dengan omset ratusan juta adalah salah satu capaian PP Tarekat Idrisiyyah yang menggerilya disetiap sektor. Dengan semangat usaha dan (Peluang); Treat (Ancaman). Lihat Freddy Rangkuti, Personal SWOT Analiysis: Peluang Dibalik Setiap Kesulitan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015. Hlm. 1.
  • 36. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 195 pemberdayaan, perdagangan dan perumahan terus diperluas jaringannya dengan tetap mempertimbangkan potensi, peluang serta ancaman. Bisnis Tambak Ikan dan Udang Menurut Aka Bonanza, sampai dengan sekarang, PP Tarekat Idrisiyyah telah memiliki tambak ikan dan udang di Cipatujah seluas 35 Ha. Diusung dengan nama Tambak Udang Qini Vaname Pesantren, kawasan budidaya ikan laut dan udang yang pernah dikunjungi oleh Gubernur Ridwan Kamil diharapkan bisa ekspor karena menjadi primadona yang unggul.21 Sejauh ini, PP Tarekat Idrisiyyah merupakan produsen ikan dan udang yang pemasarannya sudah banyak diambil dan sebar luaskan ke pasar – pasar di dalam atau luar Jawa Barat sebagai kebutuhan sehari – hari masyarakat. Bisnis Tour & Travel Haji dan Umrah Dalam pengembangan tour dan travel, PP Tarekat Idrisiyyah memiliki travel imrah dan ibadah haji. Dibawah Buya Zaini Dahlan selaku Direktur Tour dan Travel menyampaikan alas an pendirian travel Idrisiyyah sebagai bentuk keprihatinan dari Syekh M. Fathurrahman. Karena dalam ibadah sehari–hari dapat dibimbing langsung. Kelebihan menggunakan jasa tour dan travel Idrisiyyah terletak pada fasilitas yang diajukan, seperti penggunaan maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines dengan rute dipersingkat dengan budget 30 Juta perorang. Sampai dengan tahun 2018, PP Tarekat Idrisiyyah mampu memberangkatkan 71 orang untuk melaksanakan ibadah umrah.22 21 Gubernur Berharap Tambak Udang Pesantren Idrisiyyah Bisa Ekspor, Pantai Selatan Belum Tergarap. Dikutip dari jabar.tribunnews.com pada tanggal 7 Juni 2023 Pukul 16: 30 WIB. 22 M.idrisiyyah.co.id. dikutip pada tanggal 7 Juni 2023. Pukul 16:00 WIB.
  • 37. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 196 KESIMPULAN Dari beberapa uraian pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai Gerakan Enterpreneurship Tarekat Idrisiyyah yang secara historis lahir hamper bersamaan dengan pendiriannya tahun 1932. Bahwa apa yang dimaksud dengan ‘minoritas’ yang ‘marjinal’ bukanlah dipersepsikan sebagai sebuah kelompok keagamaan yang terdiskriminasi secara sosial, politik, ekonomi maupun budaya dan lain sebagainya. Melainkan bahwa gerakan ekonomi entrepreneurship yang dijalankan Jam’iyyah Tarekat Idrisiyyah dianggap penulis mampu menerobos sekat definisi kaum sufi yang identik ‘mementingkan’ aspek bathiniyah (akhirat) semata. Meskipun bukan hanya Tarekat Idrisiyyah saja yang telah memadukan dimensi agama dan ekonomi, tetapi jejak pencapaian bisnis Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Tasikmalaya tipe entrepreneur sufi yang sukses dalam menjalankan usaha yang tidak lepas dari khittah dunia sufi. Hal ini tentu dilator belanagi oleh setidaknya dua faktor, yakni terletak pada SDM yang mumpuni dan managemen pengelolaan usaha yang baik serta professional. Disisi lain, merujuk pada teori yang dikemukakan Weber, seorang sosiolog agama, dalam etika protestan yang digaungkan oleh sekte Calvin yang memegang erat adanya hubungan antara agama memantik etos ekonomi memiliki kesamaan visi bahwa pengamalan agama yang kuat di lingkungan PP Tarekat Idrisiyyah melahirkan spirit bisnis sebagai rangkaian maupun bagian penting dalam menjalankan titah agama, yakni mewujudkan bisnisyang berlandaskan syariah Islah sehingga dengan kolaborasi itu terciptalah kemandirian umat yang kuat sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW; negarawan dan pengusaha.
  • 38. GERAKAN ENTERPRENEURSHIP TAREKAT ………|ISSN: 2685-1679| 197 Adapun gerakan ekonomi entrepreneurship PP Tarekat Idrisiyyah sejauh ini tercermin dalam beberapa bisnis, diantaranya retail Qinimart (11 Cabang), Perdagangan (Perumahan), Bisnis Warung Kuliner, Travel Haji dan Umrah, BMT – KSP, Tambak Ikan dan udang hingga Pengembangan UKM. Terbaru, PP Tarekat Idrisiyyah dibawah pimpinan Aka Bonanza tengah mengembangkan digitalisasi pesantren lewat SEP. DAFTAR PUSTAKA BUKU Hakim, Luqman. 2010. Biografi Tokoh – Tokoh Idrisiyyah. Jakarta: Mawahib, 2018. Lorens, Bagus. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. Muhammad Munadi, Manajemen Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Kencana, 2020. Rangkuti, Freddy. 2015. Personal SWOT Analysis: Peluang Dibalik Setiap Kesulitan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta: LKiS, 2008. Soeryanto Soegoto, Eddy. 2015. Enterpreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Kompas Gramedia. Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3S, 1998. Tri Wibowo BS, Akulah Debu di Jalan Al – Musthofa: Jejak – Jejak Awliya Allah. Jakarta: Prenada, 2015. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28. Wawancara dengan Kang AKA Bonanza. Bertempat di Kantor Koperasi PP Tarekat Idrisiyyah Pagendingan Cisayong Kab. Tasikmalaya. Tanggal 5 Juni 2023.
  • 39. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 198 JURNAL Iryana, Wahyu., Sujati, Budi., & Sari Wahyuni, E. (2022). Gerakan Dakwah Muhammadiyah Di Cianjur 1970-2012. Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora, 8(2), 108-125. https://doi.org/10.37842/sinau.v8i2.107. Sujati, Budi; Iryana, Wahyu. The Change In The Hagia Sophia Museum By Erdogan: Historical Perspective And Its Implications For Indonesian. Kodifikasia, [S.l.], v. 14, n. 2, p. 325-338, dec. 2020. doi:https://doi.org/10.21154/ kodifikasia.v14i2.2223. Sujati, Budi. (2021). Historiografi Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani & Perkembangannya Di Indonesia. Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora, 7(2), 40-57. Https://Doi.Org/10.37842/Sinau.V7i2.59. M. Supraja, SDM dan Modal Sosial dalam Jaringan Bisnis Komunitas Tarekat di Yogyakarta. UGM: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JSP) Volume 13 No. 3, 2010. Suyatman, Ujang. Pesantren dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri. Bandung: Jurnal Tsaqafa Volume 14 No. 02, 2017.
  • 40. ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679| 199 ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFONEMIK KATA PADA TEKS BUKU TEMATIK SISWA KELAS 2 SD/MI TEMA 3 SUBTEMA 1 TUGASKU SEHARI-HARI Farihiyah*, Okhy Arief Wahyudin* Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu* Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramayu* Email:farihiyah@gmail.com, okhyariefwahyudin@gmail.com Abstract This study was to determine the morphological and morphophonemic processes of words in the thematic text books of grade 2 SD/MI students, theme 3, sub-theme 1 "My Everyday Tasks". This research is more concerned with the application of morphology, especially the origin of a word and how the word can be formed. The method used in this research is a qualitative method with the data source of text books for grade 2 SD/MI students, theme 3, sub-theme 1 "My Everyday Tasks". The data collection techniques are note-taking techniques and documentation techniques. The data analysis technique is by determining the text used as an object and reading the text and directing the focus of the analysis, namely analyzing the words contained in the thematic books for grade 2 SD/MI students, theme 3, sub-theme 1 "My Everyday Tasks", which includes affixation analysis, repetition and compounding. The morphological processes contained in the text "My Daily Tasks" are affixation and repetition. Existing affixes include prefixes, suffixes, and confixes. The most affixations are prefixes using morphemes: be(R)-, me(M)-, me(N)-,, me(Ny)-, be-, and se-(there are 49 prefixes), the second order is confix with use: me(N) -+-kan, me-+-i, se-+an, be(R)-+-kan, di-+-kan, pe(R)-+an, be(R)- +an, and me(N)-+kan (there are 23 confixes) and finally suffixes using: an, kan and nya (there are 10 suffixes). While the repetition is overall repetition (consisting of eight words) and affixed repetition. Keywords: Analysis, Morphological and Morphophonemic Processes of Words.
  • 41. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 200 Abstrak Morfologi adalah ilmu yang membahas masalah pada bentuk-bentuk dan pembentukan suatu kata. Penelitian ini untuk mengetahui proses morfologis dan morfofonemik kata pada teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Penelitian ini lebih mengutamakan tentang penerapan ilmu morfologi khususnya asal usul sebuah kata dan bagaimana kata tersebut bisa terbentuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sumber data teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”.Teknik pengumpulan datanya yaitu, teknik baca catat dan teknik dokumentasi. Adapun teknik Analisis Datanya dengan cara menentukan teks yang dipakai sebagai objek dan membaca teks serta mengarahkan fokus analisis, yaitu menganalisis kata yang terdapat dalam buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari- hari”, yang meliputi analisis afiksasi, pengulangan dan pemajemukan. Proses morfologis yang terdapat dalam teks “Tugasku Sehari-hari” adalah afiksasi dan pengulangan. Afiksasi yang ada meliputi prefik, sufiks, dan konfiks. Afiksasi terbanyak adalah prefik dengan menggunakan morfem : be(R)-, me(M)-, me(N)-,, me(Ny)-, be-, dan se-(terdapat 49 prefiks), urutan yang kedua konfiks dengan menggunakan: me(N) -+-kan, me-+-i, se-+an, be(R)-+-kan, di-+-kan, pe(R)-+an, be(R)-+an, dan me(N)-+kan (terdapat 23 konfiks) dan terakhir sufiks dengan menggunakan: an, kan dan nya (terdapat 10 sufiks). Sedangkan pengulanganya yaitu pengulangan keseluruhan (terdiri delapan kata) dan pengulangan berimbuhan. Kata Kunci: Analisis, Proses Morfologis dan Morfofonemik Kata. PENDAHULUAN Morfologi adalah ilmu yang membahas masalah pada bentuk-bentuk dan pembentukan suatu kata. Berbicara tentang morfologi tidak akan lepas dengan istilah Morfofonemik. Karena morfofonemik mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai akibat prtemuan morfem dengan morfem lain. Morfem ber-, misalnya, terdiri dari tiga fonem, ialah /b,e,r/. Akibat pertemuan morfem itu dengan morfem ajar, fonem /r/ berubah menjadi /l/, hingga pertemuan morfem ber- dengan morfem ajar menghasilkan kata belajar (Ramlan, 2021: 83). Penelitian ini berjudul “Analisis Proses Morfologis dan morfofonemik Kata pada Teks Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari-hari. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa hampir semua guru di SD tidak pernah menjelaskan bagaimana asal-
  • 42. ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679| 201 usul dari sebuah kata. Untuk mempelajari asal-usul sebuah kata guru tidak perlu rumit mencari sumber teks dari buku morfologi tetapi cukup dengan memanfaatkan teks buku tematik salah satunya adalah Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui proses morfologis kata pada teks tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 Tugasku Sehari-hari. Penelitian ini lebih mengutamakan tentang penerapan ilmu morfologi khususnya asal usul sebuah kata dan bagaimana kata tersebut bisa terbentuk. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana proses morfologis dan morfofonemik kata pada teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Oleh karenanya, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui proses morfologis dan morfofonemik kata pada teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini diantaranya manfaat teoritis, sebagai bahan rujukan untuk bahan penelitian selanjutnya tentang analisis proses morfologis kata. Kemudian sebagai sumber informasi / rujukan untuk meningkatkan pemahaman tentang analisis proses morfologis kata. Sedangkan manfaat Praktis bagi siswa, sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman tentang proses morfologis kata. Tidak ketinggalan, bagi guru, sebagai bahan acuan untuk menjelaskan dan memberi pemahaman kepada siswa tentang proses morfologis dan morfofonemik kata. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata-
  • 43. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 202 kata tertulis atau penuturan lisan, Bodgan dan Taylor (Lexy Moleong, 2018: 4). Penelitian Kualitatif bertujuan agar sumber data bisa dicarikan korelasinya dengan penggunaan kata-kata. Dimana sumber data terkait dengan subjek penelitian dari mana data diperoleh. (Siswantoro, 2016: 72). Sumber data dalam penelitian ini adalah teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari- hari”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakaan dalam penelitian ini yaitu, teknik baca catat dan teknik dokumentasi. Teknik baca catat yaitu metode yang digunakan dengan cara membaca teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. Sedangkan teknik dokumentasi adalah adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebaginya (Arikunto, 2018: 231). Peneliti mengumpulkan data-data dari sumber kepustakaan yang ada kaitannya dengan objek analisis. Selain itu, penelitian ini juga melakukan teknik analisis data, dimana teknik analisis data yang dilakukan peneliti dengan cara berikut ini. a. Menentukan teks yang dipakai sebagai objek, teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. b. Membaca teks buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”. c. Mengarahkan fokus analisis, yaitu menganalisis kata yang terdapat dalam buku tematik siswa kelas 2 SD/MI tema 3 subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”, yang meliputi analisis afiksasi, pengulangan dan pemajemukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 “Tugasku Sehari-hari”
  • 44. ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679| 203 A. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks I “Tugasku Sehari-hari.” • Afiiksasi : Prefiks: te(R ), be(R ) dan me(M), Infiks ( - ), Sufiks ( - ) dan Konfiks : me(Ng) → kan, dan me(M). • Proses Pengulangan : Pengulangan Seluruh (masing-masing), dan Pengulangan Berimbuhan (Sehari-hari). B. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 2 ”Tugasku Sehari-hari di Rumah” • Afiksasi : Prefiks : me(N ), be(R), Sufiks : an Konfiks : Se-+ -an • Proses Pengulangan : Pengulangan Berimbuhan (Sehari-hari) C. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 3 ”Mengenal Letak Rumah” • Afiksasi : Prefiks : ter. Konfiks : be-kan →be (R)- ber-+dasar -+kan dan me- i • Proses Pengulangan/Reduplikasi : Pengulangan Seluruh: “teman-teman” dan “pertanyaan-pertanyaan” dan Pengulangan Berimbuhan: “berbeda-beda” D. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 4 “Mengenal Pecahan Nilai Uang” • Afiksasi Prefiks : Se - + tiap, me(N) - + dapat, dan Ber – bagai, Sufiks : Pecah + - an dan Saku + - nya. E. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 5 ”Pola Ketukan Birama” • Proses Pembubuhan Afiks Prefiks: Ter, me(N), be(R)dan Se , dan Sufiks : kentongan, ketukan, dan Konfiks : dibunyikan F. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 6 “Bermain Kasti” • Afiksasi Prefiks : bersama, bermain, terdapat, memukul, melempar, Sufiks : gerak + - an, dan Konfiks : pe(R)-+main -+an, di -+laku -+kan, be(R)-+pasang+an G. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 7 ”Ayo bermain kasti bersama teman ! • Afiksasi Prefiks : be(R) - + ajar→ belajar, be(R) - + sama, be(R) - + kumpul dan
  • 45. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 204 Konfiks : pe(R)- + main- + an H. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 8 ” Tugasku di Pagi Hari” • Afiksasi Prefiks : be(R) - + kumpul, me(N)- → me - + masak, me(N) - + cuci Dan Konfiks : Me(N)- +kan → me – an →me- + rapi- + kan, Melaksanakan → Me(N)- +kan → me – kan → me- + laksana - + kan, Menyiapkan→Me(N)- +kan → me(Ny)- – an →me(N) - + siap - + kan I. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 9 ”Siti Membantu Ibu Berbelanja ” • Afiksasi Prefiks : be(R) - →+ belanja, me(N) → mem→ me(N) - + beli→ membeli, Setelah → se - → + telah → setelah, dll, Sufiks : Sayuran→Sayur + - an →sayuran, belanjaan, harganya. Konfiks : menyiapkan. a. Proses Pengulangan Pengulangan Seluruh : (anak-anak) J. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 10 ”Bermain Kucing-kucingan” • Afiksasi Prefiks : be(R), me(N) dan Konfiks : pe(R)- + - an, me(N) - + -kan, di-+- kan, Me(N)- + -i . 1. Pengulangan Berimbuhan: Teman-temannya, kucing-kucingan K. Hasil Analisis Morfologi Kata pada Teks 11 ” Berkumpul Bersama Keluarga” • Afiksasi Prefiks : be(R), te(R), me(N), Sufiks : kecil + - nya dan Konfiks : me(N)-+ -kan, pe(R)-+- an, me(N) -+ - i. • Proses Pengulangan Pengulangan Berimbuhan: ber- + macam-macam, Sayur-sayur +-an, buah- buah+-an
  • 46. ANALISIS PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFENIK ………|ISSN: 2685-1679| 205 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian kepustakaan (library research) terhadap proses morfologis meliputi afiksasi, pengulangan/reduplikasi dan berimbuhan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti pada Teks Buku Tematik Siswa Kelas 2 SD/MI Tema 3 Subtema 1 “Tugasku Sehari-hari” maka dapat disimpulkan bahwa proses morfologis yang terdapat dalam teks tersebut adalah afiksasi dan pengulangan. Afiksasi yang ada hanya prefik, sufiks, dan konfiks, untuk infiks tidak terdapat dalam teks tersebut. Afiksasi yang paling banyak adalah prefik dengan menggunakan morfem : be(R)-, me(M)-, me(N)-,, me(Ny)-, be-, dan se-(terdapat 49 konfiks), urutan yang kedua konfiks dengan menggunakan: me(N) -+-kan, me-+-i, se-+an, be(R)-+-kan, di-+- kan, pe(R)-+an, be(R)-+an, dan me(N)-+kan (terdiri 23 konfiks) dan terakhir sufiks dengan menggunakan: an, kan dan nya (terdapat 10 sufiks). Sedangkan pengulanganya yaitu pengulangan keseluruhan (terdiri delapan kata) dan pengulangan berimbuhan (terdiri sepuluh kata). Sedangkan pengulangan sebagian dan Pengulangan dengan Perubahan Fonem tidak ada, demikian pula dengan pemajemukan.
  • 47. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 206 DAFTAR PUSTAKA BUKU Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa SD/MI Kelas II. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa (Bentuk dan Struktur Bahasa Jawa). Purworejo: Kanwa Publisher UniversitasPurworejo. Moleong, Lexy J. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ramlan, M. 2021. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Siswantoro. 2016. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudaryanto. 1992. Metode Lingustik. Yogyakarta: GMUP Gajah Mada University Press.. Suparman, Tatang. 2018. Makalah Proses Morfologi dalam Bahasa Indonesia (Analisiss Karya Samsuri). Bandung: Universitas Padjajaran. Verhaar, J.W.M. 2010. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: GMUP Gajah Mada University Press. JURNAL Api dalam Sekam: Keberagamaan Gen Z yang dirilis oleh lembaga Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017). Iryana, Wahyu., Sujati, Budi., & Sari Wahyuni, E. (2022). Gerakan Dakwah Muhammadiyah Di Cianjur 1970-2012. Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora, 8(2), 108-125. https://doi.org/10.37842/sinau.v8i2.107. Jammaruddin, Ade. “Membangun Tasamuh Keberagamaan Dalam Perspektif AlQur’an”, Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, Vol. 8, No. 2 (Juli – Desember 2016).
  • 48. PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679| 207 PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI BERPRESTASI DAN RESILIENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMAN 1 SINGAPARNA, KABUPATEN TASIKMALAYA Ranti Aliyani*, Rendra Gumilar*, Edi Fitriana Afriza* Universitas Siliwangi Tasikmalaya* Email: 192165018@student.unsil.ac.id, rendragumilar@unsil.ac.id, edifitriana@unsil.ac.id Abstract The research was conducted based on problems found in SMA Negeri 1 Singaparna, Tasikmalaya Regency, namely low student learning achievement. This is shown by the large number of students who do not reach the minimum completeness criteria (KKM) that have been determined in economics subjects. The study aims to determine the effect of self-adjustment, achievement motivation, and academic resilience on student learning achievement. The survey method with an explanatory design was used in this study. The results showed that, partially and simultaneously, there was a significant influence between self-adjustment, achievement motivation, and academic resilience on student learning achievement. The results of this study are expected to be able to contribute further thoughts and study materials to similar research, especially in the field of education, and provide confidence and empirical evidence regarding the influence of self-adjustment, achievement motivation, and academic resilience on student learning achievement. Because the sample of this study is limited, it is hoped that further researchers can replicate more in-depth research by expanding the scope and sample of research or taking more representative samples. Keywords: Achievement, Self-Adjustment, Motivation, Resilience.
  • 49. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 208 Abstrak Penelitian dilakukan berdasarkan pada permasalahan yang terdapat di SMA Negeri 1 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yakni prestasi belajar peserta didik yang rendah. Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya peserta didik yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik terhadap prestasi belajar peserta didik. Metode survey dengan desain eksplanatori digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan terdapat pengaruh signifikan antara penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik terhadap prestasi belajar peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan bahan kajian lebih lanjut dalam penelitian yang sejenis khususnya dalam bidang pendidikan serta memberikan keyakinan dan bukti empiris mengenai pengaruh penyesuaian diri, motivasi berprestasi, dan resiliensi akademik terhadap prestasi belajar peserta didik. Dikarenakan sampel penelitian ini terbatas, diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan replikasi penelitian yang lebih mendalam lagi dengan memperluas lingkup maupun sampel penelitian atau mengambil contoh yang lebih representatif. Kata Kunci: Prestasi, Penyesuaian Diri, Motivasi, Resiliensi. PENDAHULUAN Di era yang ditandai oleh teknologi dan globalisasi, Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi. Adapun pendidikan merupakan salah satu sarana yang memegang peran penting dalam menciptakan individu yang berkualitas, kompeten, dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam pendidikan, suatu proses belajar terjadi, Menurut Poy Saefullah Zevender (2021, hal. 72), belajar merupakan kegiatan utama yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan mencapai tujuan pendidikan, dan hal ini sangat bergantung pada bagaimana peserta didik mengalami proses pembelajaran, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga mereka. Prestasi belajar dan pengalaman belajar peserta didik menjadi faktor utama dalam mencapai tujuan pendidikan saat ini. Meskipun demikian, masih terdapat permasalahan yang signifikan terkait prestasi belajar peserta didik. Hal ini terjadi karena terdapat ketidaksesuaian antara tujuan pendidikan yang ditetapkan dengan output dari proses pembelajaran.
  • 50. PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679| 209 Berdasarkan hasil Programme for International Student Assesment atau PISA tahun 2018 skor Indonesia dapat dikatakan masih tergolong rendah dan berada dibawah rata-rata negara OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) serta negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Singapura dan Malaysia, baik dalam kategori membaca, matematika maupun sains (Kemdikbud, 2019). Selain itu, dilihat data rata-rata nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di seluruh SMA di Indonesia pada tahun 2019/2020, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat ke-10 dalam pencapaian prestasi belajar. Pendidikan di Provinsi Jawa Barat juga masih mengalami ketidakstabilan, yang terbukti dengan penurunan hasil UNBK tahunan untuk jurusan IPS di SMA di provinsi tersebut. Lebih lengkapnya, permasalahan pendidikan juga ditemukan pada salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Tasikmalaya. Ditemukan bahwa terjadi penurunan prestasi belajar dari tahun ke tahun pada mata pelajaran ekonomi yang dilihat dari nilai rata-rata UNBK selama lima tahun terakhir sebelum terjadi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan di Provinsi Jawa Barat termasuk Kabupaten Tasikmalaya masih belum stabil karena selalu mengalami penurunan. Permasalahan rendahnya pendidikan Indonesia juga selaras dengan permasalahan yang ditemukan pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Singaparna. Berdasarkan data Penilaian Akhir Semester (PAS), sebanyak 88,04% dari keseluruhan peserta didik kelas X tahun ajaran 2022/2023 belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran ekonomi. Selain dari data Penilaian Akhir Semester (PAS), prestasi belajar yang rendah juga dapat diketahuii melalui penilaian keterampilan motorik dan sikap peserta didik yang kurang baik. Contohnya, pada saat melakukan presentasi, peserta didik terkadang menyampaikan hasil diskusi dengan bercanda dan gerakan tubuh yang terbatas atau monoton serta kurang aktif dalam kegiatan diskusi atau menyampaikan pendapatnnya. Selain itu,
  • 51. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 210 sebagian peserta didik juga masih menunjukkan perilaku negatif dalam pembelajaran, seperti menunda atau tidak menyerahkan tugas, tidur atau menggunakan smartphone saat guru sedang menjelaskan, dan lain sebagainya. Beberapa faktor, termasuk faktor internal yang berasal dari dalam diri individu, dapat mempengaruhi rendahnya prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Singaparna. Faktor psikologi merupakan salah satu aspek internal yang memainkan peran penting dalam hal ini. Banyak peneliti telah melakukan studi tentang hubungan antara prestasi belajar dan konstruksi psikologis seperti penyesuaian diri (Abdullah Yunus & Gita Erwilya, 2021; Suryadi et al., 2020); motivasi berprestasi (Aulia & Susanti, 2022; Minawati et al., 2022), dan resiliensi akademik (Dwiastuti et al., 2022; Fang et al., 2020). Oleh karena itu, dari penelitian tersebut mengindikasikan bahwa penyesuaian diri, motivasi berprestasi, dan resiliensi akademik kemungkinan memiliki hubungan atau pengaruh terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar umumnya dikatakan sebagai suatu hasil atau pencapaian akademik seseorang yang diperoleh selama proses pembelajaran. Menurut Gagne & Briggs, prestasi belajar ialah kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil atau akibat dari proses dan kegiatan belajar, yang dapat diamati melalui penampilan peserta didik (learner’s perfomance) (Suprihatiningrum, 2013, hal. 37). Nawawi juga berpendapat bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang dievaluasi melalui penilaian berupa skor atau nilai dari tes untuk menguji pemahaman mereka terhadap sejumlah pelajaran tertentu (Lubis et al., 2017, hal. 5). Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang pada dasarnya saling berhubungan untuk mempengaruhi peserta didik (Sutrisno, 2021, hal. 26). Syah (2017, hal. 67) mengatakan bahwa bahwa pendekatan psikologi kognitif dinilai sebagai salah satu faktor internal yang dinyatakan lebih menekankan arti penting
  • 52. PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679| 211 proses belajar khususnya melalui internal manusia. Adapun penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik berkaitan dengan kondisi internal manusia tersebut yang erat kaitannya dengan kondisi psikologis peserta didik. Penyesuaian diri berkaitan dengan prestasi belajar disekolah karena dapat membentuk suatu pola belajar dan kemampuan peserta didik. Penyesuaian diri melibatkan reaksi mental dan perilaku individu untuk memenuhi kebutuhan internal, mengatasi stres, menangani konflik, dan mengatasi rasa frustrasi serta bertujuan untuk mencapai keseimbangan atau harmoni antara tuntutan internal individu dengan harapan yang ada di lingkungan sekitarnya (Schneiders,1964; Fanani & Jainurakhma, 2020). Sunarto dan Agung Hartono (2018, hal. 220) mengatakan bahwa penyesuaian diri peserta didik melibatkan pengalaman di dalam dan di luar sekolah yang membentuk pengetahuan, minat, keterampilan, dan sikap mereka. Hal ini akan mempengaruhi hasil dan prestasi belajar di sekolah. Hamdanah dan Surawan (2022, hal. 128) juga mendefisinikan penyesuaian diri sebagai kemampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan tuntutan yang ada. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan antara kebutuhan individu dan tuntutan lingkungan, sehingga individu dapat berfungsi efektif dan menciptakan keselarasan dengan realitas. Konsep motivasi berprestasi berasal dari teori kebutuhan yang dirumuskan pertama kali oleh Henry Alexander Murray dan dikembangkan oleh David McClelland beserta rekan-rekannya. Teori ini menjelaskan tiga jenis kebutuhan manusia, yaitu: kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement) disingkat nAch, kebutuhan untuk kekuasaan (need for power) disingkat nPow, dan kebutuhan untuk afiliasi (need for affiliation) disingkat nAff (Rismawan, 2015, hal. 115). Motivasi berprestasi merupakan dorongan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu dengan berkompetisi dan menggunakan standar keberhasilan yang diakui (standard of
  • 53. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 212 excellent) (McClelland, 1975; Thorifah & Darminto, 2020). Djaali (2015, hal. 111) berpandangan bahwa motivasi berprestasi dinyatakan sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi belajar yang kuat, peserta didik akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam menjalani proses belajar. Oleh karena itu, motivasi berprestasi secara umum memengaruhi aktivitas belajar peserta didik, yang pada akhirnya dapat membantu mereka mencapai tingkat prestasi belajar yang optimal. Faktor internal selanjutnya yang diduga mampu mempengaruhi prestasi belajar peserta didik adalah resiliensi akademik. Menurut Mwaura, Kinai & Oyoo (2018, hal. 189), konsep resiliensi berfokus pada kekuatan yang dimiliki peserta didik beserta fungsi optimalnya. Cassidy (2016, hal. 2) mendefinisikan resiliensi akademik sebagai suatu kemampuan individu untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam hal pendidikan walaupun sedang mengalami kesulitan dalam bidang akademiknya. Selain itu, Martin & Marsh juga mendefinisikan resiliensi akademik sebagai suatu kapasitas untuk bertahan dalam situasi yang sulit, bangkit setelah mengalami kegagalan atau keterpurukan, mengatasi tantangan, dan beradaptasi secara positif terhadap tekanan dan tuntutan akademik (Bustam et al., 2021, hal. 19). Keberhasilan dalam akademik peserta didik dapat diperkirakan melalui persepsi mereka terhadap lingkungan kelas dan tingkat resiliensi yang dimiliki (Levitt, Guacci-Franco, & Levitt, 1993; Rahayu & Djabbar, 2019). Perbedaan utama penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu terletak dari segi indikator pengukuran variabel dan teknik analisis data yang digunakan, terutama pada variabel penyesuain diri. Pada penelitian sebelumnya penyesuaian diri diukur melalui indikator dari Schneiders, sementara penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur variabel penyesuaian diri dari Baker dan Siryk dalam Harun Al Rasyid dan Achmad Chusairi (2021, hal. 1308). Teknik analisis data terkait
  • 54. PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679| 213 penyesuaian diri dan prestasi belajar pada penelitian sebelumnya menggunakan analisis korelasi sementara pada penelitian ini menggunakan analisis regresi. Dengan demikian, mengacu pada latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam terkait permasalahan yang sedang terjadi dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana pengaruh penyesuaian diri, motivasi berprestasi, dan resiliensi akademik terhadap prestasi belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Singaparna tahun Ajaran 2022/2023. METODE Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan rancangan penelitian survey. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang bertumpu pada filsafat positivisme, serta dilakukan pada populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2017, hal. 8). Sementara rancangan penelitian survey dijadikan sebagai cara untuk menyelesaikan atau menguraikan berbagai permasalahan yang menjadi tujuan pada penelitian ini. Dalam penelitian ini sebanyak 368 peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dijadikan sebagai populasi. Melalui teknik pengambilan sampel probability sampling jenis proportional simple random dapat diperoleh sampel sebesar 192 sampel yang digunakan pada penelitian ini. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket (kuesioner) melalui media google form. Jenis data penelitian adalah data ordinal yang dikuantifikasi dengan menggunakan skala Likert. Data pada penelitian ini diolah dan dianalisis dengan melakukan: 1) Uji validitas dan reliabilitas; 2) Uji asumsi klasik; 3) Analisis uji regresi linear berganda; 4) Uji koefisien determinasi; 5) Uji parsial (Uji T); 6) Uji Stimulus (Uji F).
  • 55. |JURNAL SINAU VOL . 9 NO . 2 OKTOBER 2023 214 HASIL DAN PEMBAHASAN Di tahap awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui proses awal terkait prestasi belajar peserta didik beserta kemungkinan-kemungkinan yang dapat mempengaruhinya. Setelah menemukan permasalahan yang ingin diteliti, barulah peneliti memulai penelitian konkret di lapangan. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh merupakan hasil dari penyebaran angket/kuesioner yang disebarkan melalui media Google Form secara langsung yang selanjutnya diolah oleh peneliti menjadi sebuah data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Dikarenakan data diambil dengan cara menyebar kuesioner yang terdiri dari 4 instrumen yaitu prestasi belajar, penyesuaian diri, motivasi berprestasi dan resiliensi akademik. Maka, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu. Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan diluar populasi penelitian yaitu pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Singaparna tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah total peserta didik yang terlibat sebanyak 60 orang. Adapun total awal item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner untuk semua variabel berjumlah 108 item, kemudian setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terdapat 15 item pernyataan yang tidak valid, sehingga total item pernyataan semua variabel yang valid dan digunakan pada penelitian ini berjumlah 93 item pernyataan. Sementara itu, berdasarkan uji reliabilitas, instrumen dari semua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi bahkan sangat tinggi dengan nilai Koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,81. Sehingga hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian ini reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas sebagai suatu uji prasyarat dalam melakukan analisis tersebut. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil uji normalitas senilai 0,200 yang berarti bahwa bahwa data penelitian berdistribusi normal dan dapat mewakili populasi. Dari hasil uji linearitas, diketahui bahwa ketiga variabel
  • 56. PENGARUH PENYESUAIAN DIRI, MOTIVASI ………|ISSN: 2685-1679| 215 bebas pada penelitian ini memiliki nilai signifikansi deviasi linieritas lebih besar (>) dari 0,05. Sehingga berdasarkan ketentuan, dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel independen dan variabel dependen bersifat linear. Dalam uji multikolinieritas nilai tolerance yang dimiliki masing masing variabel lebih besar dari 0,10, yaitu variabel penyesuaian diri (X1) sebesar 0,720, variabel motivasi berprestasi (X2) sebesar 0,488 dan variabel resiliensi akademik (X3) sebesar 0,476. Apabila dilihat dari nilai VIF pada masing masing variabel yaitu variabel penyesuaian diri (X1) sebesar 1,389, variabel motivasi berprestasi (X2) sebesar 2,051 dan variabel resiliensi akademik (X3) sebesar 2,102. Semua variabel bebas masing-masing memiliki nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi pada penelitian ini tidak terdapat korelasi atau tidak terdapat gejala multikolonieritas. Kemudian, hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser, di mana dari hasil uji tersebut masing-masing nilai signifikasi pada variabel penyesuaian diri (X1) sebesar 0,506, variabel motivasi berprestasi (X2) sebesar 0,447 dan variabel resiliensi akademik (X3) sebesar 0,260. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel independen > 0,05, yang berarti ketiga variabel independen yakni penyesuaian diri (X1), motivasi berprestasi (X2) dan variabel resiliensi akademik (X3) tidak memiliki gejala heteroskedastisitas. Melalui hasil pengambilan data yang didapatkan dari pengumpulan dan pengisian kuesioner oleh responden, kemudian dilanjutkan pada proses analisis data secara statistik dengan hasil sebagai berikut. Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien Regresi Std. Error t Sig. Konstanta 38,312 2,887 13.269 0,000