Dokumen tersebut membahas implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan karakter yang sesuai dengan konteks sosial budaya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Beberapa nilai budaya lokal seperti kejujuran, religius, dan toleran diusulkan untuk menguatkan karakter siswa. Diskusi berfokus pada penerapan konsep unggah-ungguh dan kegiatan bakti sosial sesuai ajaran KHD.
5. 2.BAGAIMANA PEMIKIRAN KHD DAPAT DIKONTEKSTUALKAN SESUAI
DENGAN NILAI-NILAI LUHUR KEARIFAN BUDAYA DAERAH ASAL
YANG RELEVAN MENJADI PENGUATAN KARAKTER MURID SEBAGAI
INDIVIDU SEKALIGUS SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT PADA
KONTEKS LOKAL SOSIAL BUDAYA DI DAERAH ANDA?
NILAI MORAL
Mencerminkan
sifat-sifat
kerakyatan
seperti sifat
kekeluargaan,
kekompakan,
dan keberanian
yang dilandasi
kebenaran
NILAI
ESTETIKA
Sebagai
media
Ekspresi
kesenian
NILAI
EDUKASI
Mengandung
nilai
pendidikan
yang
bermanfaat
bagi
kehidupan
masyarakat
NILAI
KEPERCAYAAN
Berfungi untuk
tolak bala
NILAI BUDAYA
Nilai ini
merupakan
kekayaan yang
dimiliki suatu
kelompok
masyarakat
sehingga perlu
dilestarikan
6. 3. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan
nilai - nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi
penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai
anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah anda
Dengan cara mengimplementasi nilai luhur kearifan budaya lokal
kepada peserta didik sebagai penguatan karakter
Berupa pembiasaan yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa
sesuai pemikiran KHD diwujudkan dalam perilaku dalam keseharian
baik di sekolah maupun di rumah.
Misalnya : perilaku unggah ungguh, tepasliro dll.
9. SEPAKATI SUATU KEKUATAN PEMIKIRAN KHD YANG MENEBALKAN LAKU
MURID DI KELAS ATAU SEKOLAH ANDA, SESUAI DENGAN KONTEKS LOKAL
SOSIAL BUDAYA DI DAERAH ANDA YANG DAPAT DITERAPKAN
Konsep Pertama
Budi Pekerti/Unggah ungguh
Unggah ungguh dalam
aspek berbahasa
Unggah ungguh dalam aspek
pergaulan/perilaku
Konsep Kedua
Jum'at berkah
kerja bakti membersihkan
lingkungan sekolah
menjenguk teman sakit
bakti sosial
10. Pemikiran KHD tentang Budi Pekerti
atau watak atau karakter
Melalui proses pendidikan formal disekolah
peserta didik diharapkan dapat mengerti
nilai karakter sehingga mampu membantu
mereka dalam menentukan sikap hidup
mereka.
11. “ Unggah -ungguh,sopan santun tepa sliro sudah
sangat langka di jaman sekarang ini “.
Tanggapan :
Ibu Sulasih :
Bapak Pipit : “ Kita harus melestarikan kearifan lokal kabupaten Blora
supaya tidak mudah tergerus oleh budaya asing “.
12. Pertanyaan :
Bu Puji Lestari :
“Bagaimana cara guru untuk memberikan pengertian dan pemahaman untuk
anak-anak supaya bisa mengimplementasikan penggunaan unggah-ungguh dan
tingkah laku khususnya dalam adat jawa?
Jawaban :
Dengan penerapan unggah-ungguh dalam diskusi, saling menghormati jawaban
siswa lain.
13. Penguatan
Fasilitator : Bp Putu Adi Sanjaya
❖ Mengidentifikasi kearifan lokal di Kabupaten Blora ataupun di daerah
tempat tinggal CGP.
❖ Kearifan lokal yang ada di Kabupaten Blora beraneka ragam : gasdeso,
Sambatan,Rewang,kadroh dan sebagainya.
❖ Pendidikan menurut KHD memberikan pesan pentingnya untuk
menuntun segala kodrat agar tercapai keselamatansetinggi-tingginya.