Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan. Terdiri dari tiga terminal yaitu emitor, basis, dan kolektor. Terdapat dua jenis transistor, yaitu transistor bipolar dan transistor unipolar. Cara kerjanya melibatkan penguatan arus input di basis untuk mengontrol arus keluaran lebih besar di kolektor.
2. DAFTAR ISIDAFTAR ISI
1. Sejarah Transistor
2. Pengertian Transistor
3. Fungsi Transistor
4. Karakteristik Transistor
5. Bentuk Transistor
6. Jenis-jenis Transistor
7. Cara kerja Transistor
3. Sejarah TransistorSejarah Transistor
Walter H. Brattain dan John Bardeen pada akhir
Desember 1947 di Bell Telephone Laboratories berhasil
menciptakan suatu komponen yang mempunyai sifat
menguatkan yaitu yang disebut dengan transistor.
4. Pengertian TransistorPengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching),stabilisasi tegangan , modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi kran listrik,dimana
berdasrkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat
dari sirkuit sumber listriknya.
5. Fungsi TransistorFungsi Transistor
Perata arus pada adaptor
Penguat arus (amplifier)
Penahan sebagian arus
Pebangkit frekuensi rendah dan tinggi (osilator)
Saklar elektronik (switching)
dll
7. Daerah putus (cut-off)Daerah putus (cut-off)
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak
terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0.
Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus
Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).
8. Daerah saturasiDaerah saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga
diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan
mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus
Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi
komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari
daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur,
dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang
menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
9. Daerah aktifDaerah aktif
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi
prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan,
dimana:
atau
sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor
menjadi komponen yang dapat dikendalikan.
10. Daerah breakdownDaerah breakdown
Dioda Kolektor diberiprategangan mundur yang melebihi
tegangan Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana
tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis adalah nol).
Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi spesifikasi yang dibolehkan.
Transistor dapat mengalami kerusakan.
Contoh sederhana penggunaan transistor tipe NPN dengan fungsi
switching
11. Ketika saklar (switch) diaktifakan, maka terdapat arus yang
mengalir pada resistor 1k dan menuju basis transistor. Ketika
basis transistor terdapat arus, maka arus yang berada pada
kolektor juga mengalir pada emitor yang mengakibatkan lampu
menyala, karena lampu berada pada aliran tertutup (close
circuit).
13. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur
arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
14. Jenis TransistorJenis Transistor
.Transistor Bipolar
Transistor bipolar adalah komponen elktronika yang
terdiri dari tiga buah kaki, yaitu emitor (E), basis (B),
dan kolektor (C). Tansistor terdiri dari dua jenis yaitu
transistor tipe NPN dan transistor tipe PNP. Tanda
petunjuk arah pada masing-masing tipe yang ditunjuk
anak panah adalah merupakan terminal emitor
16. Cara kerja transistorCara kerja transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada
dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau
transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang
masing-masing bekerja secara berbeda.
17. Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan
sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor
dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC
tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air
berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada
arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa
muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap
sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke
dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion)
terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan
meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam
dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena
pembawa muatanya tidak bebas.