1. TRANSISTOR PNP
Nama : Septian Dwi Cahyo
NPM : 1710501083
Dosen Pembimbing : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.Eng.
Mata Kuliah : Sistem Mikrokontroller
2. Pengertian Transistor
Transistor merupakan komponen elektronik yang
tergolong kedalam komponen aktif. Transistor banyak
digunakan sebagai komponen dasar penyusun rangkaian
atau komponen terintegrasi aktif lainnya. Terdapat banyak
jenis transistor, namun secara garis besar transistor dapat
dikelompokkan kedalam dua keluarga besar, yaitu
keluarga bi-junction transistor (BJT) dan keluarga
fieldeffect transistor (FET).
3. Karakteristik Bi-junction Transistor
BJT, sesuai namanya, merupakan transistor yang terdiri
dari dua sambungan p-n dioda. BJT dapat berupa transistor
tipe npn dan transistor tipe pnp. Transistor memiliki tiga
buah kaki, yaitu kaki Base, Collector, dan kaki Emitter.
Prinsip kerja dari transistor secara simpel adalah, dengan
adanya arus yang mengalir dari kaki Base ke Emitter (atau
dari Emitter ke Base pada transistor pnp), maka arus yang
lebih besar akan mengalir dari kaki Collector ke Emitter
(atau sebaliknya pada transistor pnp).
4. Untuk kesederhanaan penjelasan, maka secara default
yang dibahas adalah transitor tipe npn. Untuk dapat
bekerja, pada transistor tipe npn sambungan BE diberikan
tegangan panjar maju dan sambungan BC diberikan
tegangan panjar mundur. Arus yang melewati transistor
memenuhi persamaan arus total transistor sebagai berikut:
IE = IC + IB
5. Konstruksi Transistor BJT
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri
atas sebuah bahan type p dan oleh dua bahan tipe
n(transistor NPN) atau terdiri atas sebuah bahan tipe n dan
diapit oleh dua bahan tipe p(transistor PNP). Sehingga
transistor mempunyai tiga terminal yang berasal dari
masing-masing bahan tersebut. Struktur dan simbol
transistor bipolar dapat dilihat pada gambar berikut.
6. Transistor NPN
Transistor NPN adalah transistor BJT yang menggunakan
arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis.
Fungsinya untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
7. Syarat transistor NPN agar Conduct
Syarat transistor NPN agar Conduct ( mengalirkan arus
listrik dari kolektor ke emitor ) yaitu :
1. Tegangan pada basis lebih positif daripada emitor.
2. Tegangan pada kolektor harus lebih lebih positif
terhadap emitor.
3. Arus basis ( IB ) harus sesuai dengan datasheet.
8. Transistor PNP
Transistor PNP adalah transistor BJT yang menggunakan
arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis.
Fungsinya untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor. Transistor PNP
memiliki dua Dioda Kristal. Sisi kiri sebagai Diode
Emitor-Base dan sisi kanan Dioda Kolektor-Base. Lubang
(hole) adalah Pembawa mayoritas Transistor PNP
merupakan arus di dalamnya. Arus didalam transistor
terbentuk karena perubahan posisi lubang dan arah dari
transistor karena Aliran Elektron. Transistor PNP menyala
ketika arus kecil mengalir melalui Basis. Arah arus
Transistor PNP dari Emitor ke Kolektor.
9. Syarat transistor PNP agar conduct ( mengalirkan arus
listrik dari emitor ke kolektor ) yaitu sebagai berikut :
1. Tegangan pada basis lebih negatif daripada emitor.
2. Tegangan pada kolektor harus lebih lebih negatif
terhadap emitor.
3. Arus basis ( IB ) harus sesuai dengan datasheet
10. Perbedaan transistor NPN dan PNP
Perbedaan mendasar antara Transistor NPN dan Transistor
PNP adalah Bias yang tepat dari Persimpangan Transistor
sebagai arah arus dan kutub tegangan selalu berlawanan
satu sama lain. Jadi untuk rangkaian di atas: Ic = Ie - Ib
sebagai arus harus meninggalkan Base. Polaritas
Transistor PNP dibalik berarti "Tenggelam" arus ke Basis
sebagai lawan dari Transistor NPN berarti "Sumber"
melalui Basisnya. Perbedaan dua jenis transistor adalah
Lubang Pembawa penting untuk Transistor PNP,
sedangkan Elektron adalah pembawa penting untuk
Transistor NPN. Transistor PNP menggunakan Arus Basis
Kecil dan Tegangan Basis Negatif untuk mengendalikan
Arus Emitor-Kolektor yang jauh lebih besar
11. Dengan kata lain, Emitter lebih Positif terhadap Basis
sehubungan dengan Kolektor. Tegangan antara Base-
Emitter (VBE), Negatif pada Base dan Positif pada
Emitter untuk transistor PNP, Terminal Base selalu Bias
Negatif terhadap Emitter. Juga Tegangan Suplai Emitor
Positif sehubungan dengan Kolektor (VCE). Jadi untuk
transistor PNP untuk melakukan Emitter selalu lebih
Positif sehubungan dengan Basis-kolektor. Untuk
menyebabkan Arus Base mengalir dalam transistor PNP,
Base harus lebih Negatif daripada Emitter (Arus
meninggalkan Basis) sekitar 0,7 volt (Silikon) atau 0,3 volt
(Germanium)..
12. Rumus untuk menghitung Basis Resistor, Arus basis atau
Arus Kolektor sama dengan Transistor NPN yang setara
IC = IE – IB
IC = β . IB
IB =
𝐼𝐶
β