2. 2 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Tahun 2020 adalah tahun pertama periode Kabinet Indonesia Maju pimpinan
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin. Pada periode ini, semua
anggota kabinet melaksanakan visi-misi Presiden yang diimplementasikan dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024,
sesuai dengan bidang kerjanya.
Pembangunan industri nasional merupakan agenda berkelanjutan yang
berorientasi jangka panjang. Pada periode tahun 2020-2024, pembangunan
industri merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Induk Pembangunan
Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035. Untuk itu, Kementerian Perindustrian
menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020-2024 sebagai pedoman
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan industri dengan mengacu
pada dokumen perencanaan pembangunan tersebut.
Memasuki tahun 2020, dunia menghadapi tantangan yang begitu berat, yaitu
adanya pandemi covid-19 yang berdampak besar bagi perekonomian, tak
terkecuali Indonesia. Resesi ekonomi telah terjadi dan sektor industri termasuk
yang mengalami pukulan terbesar. Namun demikian, kita terus berupaya
memulihkan perekonomian nasional sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia
yang saling bahu-membahu dan sinergi satu dengan yang lain. Berbagai
kebijakan dan program terus dilaksanakan dengan harapan pada tahun-tahun
mendatang sektor industri akan kembali bangkit menjadi motor penggerak
ekonomi nasional.
Buku ini menggambarkan capaian kinerja pembangunan industri yang telah
dicapai pada tahun 2020 ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, untuk kemudian melangkah
bersama membangun republik yang kita cintai ini.
Jakarta, Desember 2020
Menteri Perindustrian
Agus Gumiwang Kartasasmita
2 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
3. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 20203 | 3
Kebijakan Pembangunan Industri
Kinerja Makro Sektor Industri
Kinerja Program Prioritas Kementerian Perindustrian Tahun 2020
A. Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
B. Program Prioritas Kementerian Perindustrian
C. Implementasi Making Indonesia 4.0
Program Prioritas Kementerian Perindustrian Tahun 2021
I.
II.
III.
IV.
4
9
19
77
Daftar Isi
4. BAB I
KINERJA MAKRO SEKTOR INDUSTRI
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
INDUSTRI
BAB I
4 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
5. Kebijakan pembangunan industri nasional jangka panjang
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun
2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
(RIPIN 2015-2035) dengan visi “Menjadi Negara Industri Tangguh”.
Pembangunan industri dibagi ke dalam tiga tahap sebagai berikut.
Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri
hulu berbasis agro, mineral dan migas, yang diikuti dengan
pembangunan industri pendukung dan andalan secara
selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di
bidang industri, serta meningkatkan penguasan teknologi
Mencapai keunggulan kompetif dan berwawasan lingkungan
melalui penguatan struktur industri dan penguasan
teknologi, serta didukung oleh SDM yang berkualitas
Menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh
yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat dan
dalam, berdaya saing tinggi di tingkat global, serta berbasis
inovasi dan teknologi.
Tahap 1
2015-2019
Tahap 2
2020-2024
Tahap 3
2025-2035
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI
NASIONAL (RIPIN) TAHUN 2015 - 2035
Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 20205 | 5
6. 6 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Kebijakan pembangunan nasional jangka menengah telah ditetapkan Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 18 tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
Arahan Presiden
(Pidato Pelantikan)
Misi Presiden
Tahun 2020 - 2024
Agenda Pembangunan
RPJMN 2020 - 2024
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2020 - 2024
VISI PRESIDEN:
TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
3
4
5
Pembangunan SDM Meningkatkan kualitas manusia Indonesia Memperkuat ketahanan ekonomi untuk
pertumbuhan yang berkualitas
Mengembangkan wilayah untuk mengurangi
kesenjangan & menjamin pemerataan
Meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing
Revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan
Memperkuat infrastruktur mendukung
pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar
Membangun lingkungan hidup, meningkatkan
ketahanan bencana dan perubahan iklim
Memperkuat stabilitas polhukhankam dan
transformasi pelayanan publik
Struktur ekonomi yang produktif, mandiri,
dan berdaya saing
Pembangunan yang merata dan berkeadilan
Mencapai lingkungan hidup yang
berkelanjutan
Kemajuan budaya yang mencerminkan
kepribadian bangsa
Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya
Perlindungan bagi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga
Pengelolaan pemerintahan yang bersih,
efektif, dan terpercaya
Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka
negara kesatuan
Pembangunan Infrastruktur
Penyederhanaan Regulasi
Penyederhanaan Birokrasi
Transformasi Ekonomi
7. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 20207 | 7
Ada 5 (lima) Program Prioritas (PP) di dalam RPJMN tahun 2020-2024 yang terkait sektor industri. Kelima program prioritas tersebut
diakomodir dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian tahun 2020-2024.
PROGRAM PRIORITAS (PP) DALAM PRIORITAS NASIONAL (PN)
1 DAN 3 TERKAIT SEKTOR INDUSTRI
PENGUATAN KETAHANAN EKONOMI
UNTUK PERTUMBUHAN YANG BERKUALITAS
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA
BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
PP 1
PN 1 PN 3
PP 5
PP 2 PP 6
PP 3 PP 7
PP 4 PP 8
Pemenuhan kebutuhan energi
dengan Mengutamakan Peningkatan
Energi Baru Terbarukan (EBT)
Penguatan Kewirausahaan dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM)
Peningkatan Kuantitas/Ketersedian
Air untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi
Peningkatan Nilai Tambah Lapangan
Kerja dan Investasi di Sektor Riil dan
Industrialisasi
Peningkatan Ketersedian Akses dan
Kualitas Konsumsi Pangan
Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah
Tinggi dan Penguatan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
Peningkatan Pengelolaan
Kemaritiman dan Kelautan
Penguatan Pilar Pertumbuhan dan
Daya Saing Ekonomi
PP yang terkait Sektor Industri PP yang terkait Sektor Industri
PP 1
Pengendalian Penduduk Dan Penguatan
Tata Kelola Kependudukan
PP 2
Perlindungan Sosial Bagi Seluruh
Penduduk
PP 3
Pemenuhan Layanan Dasar
PP 4
Peningkatan Kualitas Anak,
Perempuan Dan Pemuda
PP 5
Pengentasan Kemiskinan
PP 6
Peningkatan Produktivitas Dan Daya Saing
8. 8 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Renstra Kementerian Perindustrian tahun 2020-2024 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 15 tahun 2020,
dengan tujuan “Meningkatnya peran sektor industri dalam perekonomian nasional” dan sasaran sebagai berikut.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN 2020-2024
Meningkatnya peran sektor industri
dalam perekonomian nasional
Pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas Persen 5,3 5.8 6,8 7,8 8,4
Persen 17,8 18 18,3 18,6 18,9
Jutaan Orang 19,2 19,9 20,6 21,5 22,5
US$ Miliar 133,1 141,6 151,9 164,9 181,6
Kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas
Tenaga kerja di sektor industri
Nilai ekspor produk industri pengolahan nonmigas
TUJUAN INDIKATOR KERJA
PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGAWASAN KEBIJAKAN
DANA
ORGANISASI
INFORMASI
SDM
STAKEHOLDERS
PERSPECTIVE
CUSTOMER
PERSPECTIVE
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
LEARN & GROWTH
PERSPECTIVE
SATUAN 2020 2021 2022 2023 2024
SS1.
Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas
SS 3.
Meningkatnya kemampuan
industri dalam negeri
SS 11.
Terwujudnya sistem informasi industri
yang berkualitas
SS 4.
Meningkatnya penguasaan
pasar industri
SS 12.
Terwujudnya birokrasi yang efektif,
efisien dan berorientasi pada layanan
prima
SS 6.
Meningkatnya persebaran
industri
SS 5.
Penguatan Kewirausahaan dan
Industri Kecil dan Menengah
(IKM)
SS 13.
Tersusunnya perencanaan program,
pengelolaan keuangan serta
pengendalian yang berkualitas dan
akuntabel
SS 2.
Penguatan Implementasi
Making Indonesia 4.0
SS 10.
Terwujudnya ASN profesional &
berkepribadian
SS 7.
Tersedianya regulasi pembangunan isndustri
yang efektif
SS 9.
Tercapainya pengawasan internal yang efektif
dan efisien
SS 8.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di
bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
9. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 20209 | 9
DELAPAN ISU UTAMA PEMBANGUNAN INDUSTRI DAN UPAYA
PENYELESAIANNYA
Kekurangan bahan baku (kondensat, gas, naphta, biji besi,
kayu, garam, tebu, kakao)
Kekurangan bahan penolong (kat alis, scrap, kertas bekas
dan notrigen)
Tekanan produk impor
-
-
Kekurangan Infrastruktur (pelabuhan, jalan, dan kawasan
industri)
Limbah industri (slag) sebagai limbah B3, spesifikasi yang
terlalu ketat untuk kertas bekas dan baja bekas (scrap)
menyulitkan industri
Kekurangan utility (listrik, air, gas, dan pengolahan limbah)
Permasalahan IKM (pembiayaan, bahan baku &
penolong, mesin/perlatan IKM, Pemasaran)
Kurangnya tenaga ahli skill dan supervisor, superintendant
Logistik sektor industri (biaya tinggi, pengiriman tidak
tepat waktu, serta data & informasi tidak akurat)
Membangun industri kimia dasar dan logam dasar
(pengembangan refinery, CAPC, TPPI, & Morowali) dan industri
agro, hutan tanaman industri
Pembangunan infrastruktur dalam kawasan industri, akses jalan,
serta penyiapan kawasan industri dalam rangka mendukung
relokasi industri dari luar negeri
Mengatasi kekurangan utility khususnya tenaga listrik, air, gas
dan fasilitas pengolahan limbah industri
Peningkatan pendidikan dan pelatihan tenaga ahli dan tenaga
kerja industri melalui program link and match
Melakukan pengendalian impor dalam rangka tindakan
pengamanan industri dalam negeri (safeguard, tarif dan non
tarif, SNI) tetap memudahkan investasi dan transfer teknologi
Memanfaatkan potensi penggunaan limbah industri tertentu
sebagai bahan baku atau bahan penolong melalui pendekatan
circular economy dan harmonisasi regulasi
Peningkatan penyaluran KUR, pendirian material center sebagai
supplier bahan baku, restrukturisasi mesin/peralatan IKM,
program e-smart IKM, bimbingan dan fasilitasi ekspor.
Memperkuat dukungan logistik untuk sektor industri dalam
rangka efisiensi biaya dan mempersingkat lead time
10. 10 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
KINERJA MAKRO
SEKTOR INDUSTRI
BAB II
10 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
11. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202011 | 11
Sumber: BPS, diolah Kemenperin
Pada tahun 2020, ekonomi nasional mengalami tantangan yang berat akibat pandemi covd-19, begitu pula industri pengolahan nonmigas. Pada
triwulan I, industri pengolahan nonmigas tumbuh melambat sebesar 2,01%, lalu mengalami kontraksi pada triwulan II hingga sebesar -5,74%. Pada
triwulan III mengalami peningkatan pertumbuhan, di mana masih terjadi kontraksi namun tidak sedalam triwulan II, yaitu tumbuh sebesar -4,02%.
PERTUMBUHAN EKONOMI & INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS TRIWULAN III 2020
EKONOMI
INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS
2016 2017 2018 2019 TW I
2020
TW II
2020
TW III
2020
Proyeksi
2020
4,43%
4,43%
4,85%
4,85%
4,77%
4,77%
4,34%
4,34%
2,01%
2,01%
2,97%
5,02%
5,17%
5,07%
5,03%
-5,32%
-3,49%
-1,08%
-5,74%
-5,74%
-4,02%
-4,02%
-2,2%
-2,2%
12. 12 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 14,96 -5,92
-6,96
-9,11
-9,32
-9,61
-10,76
-19,75
-29,98
5,19
1,15
0,66
-1,42
1,69
-5,92
Industri Barang Logam; Komputer,Barang Elektronik,
Optik; dan Peralatan Listrik
Industri Logam Dasar
Industri Barang Galian Bukan Logam
Industri Makanan dan Minuman
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Furnitur
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Industri Mesin dan Perlengkapan
Industri Pengolahan Tembakau
Industri Alat Angkutan
Industri Pengolahan Lainnya: Jasa Reparasi dan
Pemasangan Mesin dan Peralatan
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman
Industri Kayu,Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang
Anyaman dan Bambu, Rotan dan Sejenisnya
PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS
TRIWULAN III 2020 (%)
Pada triwulan III 2020, hampir semua subsektor industri mengalami kontraksi. Namun demikian, beberapa subsektor industri masih mampu
tumbuh positif, yaitu Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional sebesar 14,96%, Industri Logam Dasar sebesar 5,19%, Industri Pengolahan
Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin & Peralatan sebesar 1,15%, serta Industri Makanan dan Minuman sebesar 0,66%.
13. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202013 | 13
Industri Pengolahan
Pertanian,Kehutanan dan Perikanan
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Konstruksi
Pertambangan dan Penggalian
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Transportasi dan Pergudangan
Jasa Pendidikan
Real Estate
Akomodasi dan Makan Minum
Jasa Lainnya
Jasa Perusahaan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Industri Makanan
dan Minuman 7,20
Industri Barang Logam, Komputer, Barang
Elektronik Optik: Dan Peralatan Listrik 1,65
Industri Kimia,Farmasi
dan Obat Tradisional 1,97
Industri Tekstil
dan Pakaian Jadi 1,21
Industri Alat
Angkutan 1,23
KONTRIBUSI SEKTOR EKONOMI TERHADAP PDB NASIONAL
TRIWULAN III 2020 (%)
Sektor industri masih menjadi penyumbang PDB terbesar, yaitu 19,86%, di mana industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,90%. Subsektor
industri yang memberikan kontribusi PDB terbesar yaitu Industri Makanan & Minuman, Industri Kimia, Farmasi & Obat Tradisional, Industri Barang
Logam, Komputer, Elektronik, Optik & Listrik, Industri Alat Angkutan, serta Industri Tekstil & Pakaian Jadi.
5 BESAR KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI
PENGOLAHAN NON-MIGAS TRIWULAN III 2020
19,86
14,68
12,83
10,60
6,16
4,56
4,32
3,80
3,69
3,57
2,93
2,49
1,94
1,87
1,36
1,17
0,07
17,90 Non-Migas
14. 14 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
NILAI EKSPOR DAN IMPOR SEKTOR INDUSRI
JANUARI - NOVEMBER 2020 (USD MILIAR)
2017 2018 2019 2019
JAN-NOV
JAN-NOV
2020
Impor
Ekspor
122,17
147,62
137,40
Kontribusi ekspor sektor
industri sebesar 80,55%
terhadap total ekspor nasional
USD 146,78 Miliar
126,57
105,11
125,10
130,09
126,57
116,54 118,24
80,55% Surplus:
13,13
5 Sektor Industri dengan Nilai Ekspor Tebesar 5 Sektor Industri dengan Nilai Impor Tebesar
1. Makanan
dan Minuman
1. Barang
dari Logam,
Komputer,
Barang
Elektronik,
Optik dan
Pralatan listrik
Pada Januari-November 2020, ekspor sektor industri sebesar US$ 118,24 miliar, mengalami sedikit peningkatan dibandingkan peri-
ode yang sama tahun 2019 dan neraca perdagangan sektor industri mengalami surplus sebesar US$ 13,13 miliar. Subsektor industri
dengan nilai ekspor terbesar yaitu Industri Makanan & Minuman, Industri Logam Dasar, Industri Kimia, Farmasi & Obat Tradisional,
Industri Barang Logam, Komputer, Elektronik, Optik & Listrik, serta Industri Tekstil & Pakaian Jadi.
2. Logam
Dasar
2. Kimia,
Farmasi
& Obat
Tradisional
3. Kimia,
Farmasi
& Obat
Tradisional
3. Mesin &
Perlengkapan
YTOL
4. Barang
dari Logam,
Komputer,
Barang
Elektronik,
Optik dan
Pralatan listrik
4. Logam
Dasar
5. Tekstil &
Pakaian Jadi
5. Makanan
dan Minuman
11,85 16,48
11,50 11,70
9,64 9,69
20,82 18,01
27,59 25,02
15. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202015 | 15
PURCHASING MANAGERS INDEX (PMI)
MANUFAKTIR INDONESIA (OKT 2019-OKT 2020)
OKT
2019
47,7
48,2
49,5
49,3
51,9
45,3
27,5 28,6
39,1
46,9
50,8
50,6
47,2
47,8
NOV
2019
DES
2019
JAN
2020
FEB
2020
MAR
2020
APR
2020
MEI
2020
JUN
2020
JUL
2020
AGS
2020
SEP
2020
OKT
2020
OKT
2020
45
44
46
47
48
49
50
51
52
Setelah mengalami periode ekspansi hingga Februari 2020, angka PMI Indonesia mengalami penurunan akibat
pandemi covid-19 yang mempengaruhi rantai pasok global, yang mencapai titik terendah pada April 2020 yaitu
sebesar 27,5. PMI Indonesia kemudian mulai membaik hingga mencapai angka ekspansif sebesar 50,8 pada
Agustus 2020 seiring dengan upaya pemulihan ekonomi nasional. Pada September 2020, PMI kembali turun di
angka 47,2, lalu meningkat hingga kembali ke jalur ekspansif sebesar 50,6 pada November 2020.
16. 16 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
INVESTASI SEKTOR
INDUSTRI JAN-SEPT
TAHUN 2020
(RP TRILIUN)
69,79
Industri Logam Dasar,
Barang Logam, Bukan
Mesin dan Peralatannya
40,53
Industri
Makanan
35,63
Industri Kimia
& Farmasi
8,87
Industri Kendaraan
Bermotor & Alat
Transportasi
8,66
Industri Mineral
Non Logam
Pada Januari-September 2020,
investasi sektor industri
sebesar Rp 201,9 triliun,
meningkat 37%
dibandingkan periode yang
sama tahun 2019. Lima besar
investasi sektor industri
disumbangkan oleh Industri
Logam Dasar, Barang Logam,
Bukan Mesin & Peralatannya,
Industri Makanan, Industri
Kimia & Farmasi, Industri
Kendaraan Bermotor & Alat
Transportasi, serta Industri
Mineral Non Logam.
5 Besar Investasi Sektor Industri Jan-Sept 2020
335,8
274,8
222,3
215,9
147,3
201,9
100
150
200
250
300
350
2016 2017 2018 2019 JAN-SEPT
2019
JAN-SEPT
2020
16 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
17. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202017 | 17
Penerimaan pajak dari sektor industri pada Januari-September 2020 sebesar Rp 208,02 triliun. Meski
mengalami penurunan dibandingkan Januari-September 2019, sektor industri masih menjadi penyumbang pajak
terbesar dibandingkan sektor-sektor lainnya, yaitu sebesar 29,4% terhadap total penerimaan pajak nasional.
PENERIMAAN PAJAK SEKTOR INDUSTRI
JANUARI-SEPTEMBER 2020
Industri Pengolahan (29,2%)
Realisasi Pajak Menurut Sektor (Rp Triliun)
JAN-SEPT 2019 JAN-SEPT 2020
245,61
Perdagangan (21,0%) 176,24
Jasa Keuangan & Asuransi (14,4%) 120,68
Konstruksi & Real Estate (6,7%) 56,22
Transportasi & Pergudangan (4,3%) 36,36
Pertambangan (5,1%) 43,21
(29,4%) Industri Pengolahan
208,02
(20,1%) Perdagangan
142,02
(16,1%) Jasa Keuangan & Asuransi
113,50
(6,4%) Konstruksi & Real Estate
45,52
(4,5%) Transportasi & Pergudangan
32,14
(3,5%) Pertambangan
24,62
Penerimaan pajak sektoral non migas, non PDB, dan PPH DTP
Sumber: Ditjen Pajak, diolah Kemenperin
18. 18 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Salah satu dampak pandemi covid-19 adalah terjadi penurunan tenaga kerja, di mana tenaga kerja sektor industri
pengolahan per Agustus 2020 sebanyak 17,48 juta orang atau 13,61% dari total tenaga kerja nasional.
JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR EKONOMI
AGUSTUS 2020 (JUTA ORANG)
29,76%
19,23%
13,61%
6,65%
6,28%
4,99%
4,69%
4,35%
3,56%
1,56%
1,40%
1,21%
1,05%
0,73%
0,38%
0,31%
0,24%
38,23
24,70
17,48
8,54
8,07
6,41
6,02
5,59
4,57
2,00
1,80
1,55
1,35
0,94
0,49
0,40
0,31
Pertanian
Perdagangan
Industri Pengolahan
Akomodasi & Makan Minum
Konstruksi
Jasa Lainnya
Jasa Pendidikan
Transportasi & Pergudangan
Adm. Pemerintahan
Jasa Kesehatan & Keg. Sosial
Jasa Perusahaan
Jasa Keuangan & Asuransi
Pertambangan & Penggalian
Informasi & Komunikasi
Pengadaan Air
Real Estate
Pengadaan Listrik & Gas
19. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202019 | 19
UTILISASI INDUSTRI PENGOLAHAN NONMIGAS
DI MASA PANDEMI COVID-19
UTILISASI
SEKTOR INDUSTRI
KBLI Sebelum Pandemik COVID-19 (%) Saat Pandemik COVID-19 (%)
(Apr-Nov 2020)
78,27%
77,83%
65,95%
72,31%
84,83%
80,18%
73,32%
76,02%
74,02%
74,30%
74,57%
76,25%
73,00%
66,25%
73,99%
75,62%
74,91%
80,45%
80,84%
71,90%
74,88%
80,39%
Industri Makanan
Industri Minuman
Industri Pengolahan Tembakau
Industri Tekstil
Industri Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki
Industri Kayu, Barang dari Kayu & Gabus
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
Industri Bahan Kimia & Barang dari Bahan Kimia
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia & Obat Tradisional
Industri Karet, Barang dari Karet & Plastik
Industri Barang Galian Bukan Logam
Industri Logam Dasar
Industri Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya
Industri Komputer, Barang Elektronik & Optik
Industri Peralatan Listrik
Industri Mesin & Perlengkapan YTDL
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer & Semi Trailer
Industri Alat Angkutan Lainnya
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya
Reparasi & Pemasangan Mesin & Peralatan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
68,00%
70,00%
57,50%
65,00%
65,00%
54,00%
47,10%
62,00%
41,00%
71,00%
60,00%
72,00%
50,00%
38,00%
33,00%
55,00%
48,00%
40,00%
40,00%
44,00%
47,50%
60,00%
40,00%
TOTAL 76,29% 59,20%
Utilisasi industri
pengolahan
nonmigas pada
Januari-Maret
2020 sebesar
76,29%. Akibat
adanya pandemi
covid-19, terjadi
penurunan
produktivitas
sehingga utilisasi
mengalami
penurunan
menjadi 59.20%
pada periode
April-November
2020.
20. 20 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
KINERJA PROGRAM
PRIORITAS KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
TAHUN 2020
BAB III
20 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
21. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202021 | 21
Di masa pandemi covid-19, Pemerintah berupaya menjaga keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja sektor industri melalui penerapan protokol
kesehatan, sekaligus menjaga agar produktivitas industri tetap berjalan
sehingga aktivitas ekonomi tidak berhenti. Keseimbangan ini diperlukan
untuk melindungi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.
Kebijakan/
Regulasi
untuk Menjaga
Produktivitas
di Masa
Pandemi
Surat Edaran (SE) Menperin No 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanan Operasional Pabrik
Dalam Masa Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
Surat Edaran (SE) Menperin No 7 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengajuan Permohonan
Perizinan Pelaksanaan Kegiatan Industri Dalam
Masa Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Surat Edaran (SE) Menperin No 8 Tahun 2020
tentang Kewajiban Pelaporan Bagi Perusahaan
Industri dan Perusahaan Kawasan Industri yang
memiliki Izin Operasional dan Mobilitas
Kegiatan Industri.
A. PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
22. 22 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Dengan adanya IOMKI, Pemerintah menjamin keberlangsungan aktivitas industri bagi 18.385 perusahaan
industri, dan melindungi pekerjaan lebih dari 5,1 juta orang. Hal ini diharapkan dapat menjaga ketahanan
ekonomi masyarakat di tengah kondisi yang masih sulit.
Industri Penerima Izin
Operasional dan Mobilitas
Kegiatan Industri
(IOMKI) dan IOMKI yang
Dicabut Berdasarkan
Sektor
IOMKI
18.385
TOTAL
340 5.101.141
Di Cabut Tenaga Kerja
Industri
Agro
IOMKI
5.887 93 1.709.491
Dicabut Tenaga Kerja
Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi & Elektronika
IOMKI
5.718 62 1.454.990
Dicabut Tenaga Kerja
Perwilayahan
Industri
IOMKI
105 30 13.423
Dicabut Tenaga Kerja
Industri Kimia,
Farmasi & Tekstil
IOMKI
7.230 181 2.448.266
Dicabut Tenaga Kerja
Industri
Aneka
IOMKI
831 7 298.391
Dicabut Tenaga Kerja
Litbang
Industri
IOMKI
113 - 17.100
Dicabut Tenaga Kerja
Update 30 November 2020
23. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202023 | 23
Jumlah Industri
yang Menyampaikan
Laporan Mingguan
(Periode 16-30 November 2020)
9.497
3.134
Perusahaan
TOTAL
Industri Agro
Perusahaan
3.741
Industri Kimia,
Farmasi & Tekstil
Perusahaan
2.998
Industri Logam, Mesin
Alat Transportasi &
Elektronika
Perusahaan
401 230
Industri Aneka Jumlah PDP
1.428
Jumlah ODP
1.306
Jumlah Positif Corona
3.827
Jumlah Tindakan
Pencegahan
Perusahaan
96
Perwilayahan
Industri
Perusahaan
48
Litbang Industri
Perusahaan
* Jumlah perusahaan yang melapor kasus covid-19
** Total laporan
*
**
Update 30 November 2020
Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202023 | 23
24. 24 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
JUMLAH IOMKI BERDASARKAN LOKASI PABRIK (PROVINSI)
Papua
14
-
14.543
Bali
99
2
12.216
Yogyakarta
98
-
37.384
Lampung
105
1
50.125
Papua
Barat
Jawa
Barat
6.219
179
1.695.032
518
9
128.694
35
-
8.607
Riau
290
2
98.707
Sumatra
Utara
398
1
121.340
Aceh
21
-
7144
Sumatra
Barat
87
2
16.670
Bengkulu
Kepulauan
Belitung
32
-
7.956
Jambi
79
2
18.807
Sumatra
Selatan
191
-
53.834
Kepulauan
Riau
Kalimantan
Selatan
124
-
27.607
Kalimantan
Timur
165
-
69.516
Kalimantan
Utara
8
-
1.384
Kalimantan
Tengah
88
-
36.654
Kalimantan
Barat
118
-
51.429
Sulawesi Tenggara
15
2
9.403
Sulawesi Tengah
29
-
42.389
Gorontalo
10
-
4.451
Sulawesi
Selatan
204
3
29.796
Sulawesi
Utara
29
1
5.379
Sulawesi
Barat
13
-
5.296
Maluku Utara
6
-
1.382
Maluku
6
-
250
17
2
1.468
Banten
3.206
75
767.683
DKI Jakarta
1.300
32
240.984
Jawa Tengah
1.197
17
728.233
Jawa
Timur
3.687
61
808.222
NTB
8
-
528
NTT
Update 30 November 2020
6
1
2.387
Jumlah Industri dengan IOMKI
Jumlah IOMKI Dicabut
Jumlah tenaga kerja sektor industri yang terdaftar di IOMKI
25. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202025 | 25
Di masa pandemi covid-19, Pemerintah berupaya mendorong
peningkatan kemampuan industri dalam negeri dalam
mendukung penanganan covid-19, khususnya industri farmasi,
alat kesehatan, dan peralatan medis.
PENGUATAN KEMAMPUAN INDUSTRI
TERKAIT BAHAN FARMASI DAN
PERALATAN MEDIS
Penguatan
Ventilator
Pengembangan
Obat Terapi Cov-19
Peralatan
Medis
Industri dalam negeri sudah membuat komponen mekanis yang
dibutuhkan. Berdasarkan hasil riset dan kolaborasi, dapat
diperoleh target TKDN 70% untuk komponen mekanis.
Industri dalam negeri dalam proses percepatan dan
pengembangan: Choloroquine, Hydrochloroquin, Oseltamivir,
Favipiravir, Lopinavir dan Ritonavir.
Memproduksi hingga 4,3 juta keping masker N95 dan 4,1 Miliar
keping masker bedah per tahun untuk memenuhi perkiraan
konsumsi dalam negeri per tahun sebanyak 172,2 juta. Mampu
memproduksi secara massal hingga 740,5 juta keping/tahun
Alat Pelindung Diri (APD) untuk memenuhi konsumsi dalam
negeri yang hanya 11,3 juta keping/tahun.
Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202025 | 25
26. Potensi belanja barang dan belanja modal pemerintah pusat tahun 2020
mencapai Rp 546,5 triliun dapat dioptimalkan sebagai peluang pasar produk
dalam negeri (sebelum perubahan APBN sebagaimana terlampir dalam Perpres
54/2020) serta belanja modal (capex) dan belanja operasional (opex) BUMN besar
seperti PT Pertamina dan PT PLN sedikitnya mencapai nilai USD 65 miliar untuk
periode 10 tahun yang akan datang.
Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri yang bersertifikat Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada setiap pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pada Januari – Oktober 2020 telah diterbitkan sertifikat TKDN sebanyak 1.145
sertifikat untuk 3.997 produk industri.
Produk industri dengan nilai TKDN > 25% yang masih berlaku sebanyak 8.533
produk.
Telah dilakukan penandatanganan MoU antara LKPP dengan Kemenperin
terkait kerja sama di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah dan
peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Telah dilakukan inisiasi penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara LKPP
dengan Kemenperin terkait dengan syarat TKDN dalam pencantuman produk
pada e-katalog LKPP.
Tambahan anggaran PEN untuk fasilitasi sertifikasi TKDN Produk Dalam
Negeri sebanyak 788 Produk. Saat ini sedang dilakukan pengumpulan
kelengkapan berkas pendukung dari masing-masing Produk Dalam Negeri
yang mendapatkan fasilitasi sertifikasi TKDN oleh Surveyor.
a.
b.
c.
d.
e.
PROGRAM PENINGKATAN PENGGUNAAN
PRODUK DALAM NEGERI (P3DN)
Tujuan Program
Capaian
26 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
27. E-SMART IKM adalah Sistem basis data Industri Kecil & Menengah (IKM)
nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra dan produk yang
diintegrasikan dengan market place yang telah ada dengan tujuan untuk
semakin meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing. Program
e-smart IKM telah berjalan sejak tahun 2017.
Di masa pandemi, Pemerintah menggalakkan gerakan
#BanggaBuatanIndonesia sebagai salah satu mitigasi dampak covid-19 bagi
IKM, yang bersinergi dengan program e-smart IKM tersebut. Gerakan ini adalah
gerakan nasional gotong royong, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat
untuk belanja produk UMKM.
Jumlah pendaftar program 3.958 IKM dan yang lolos kurasi sebanyak 2.014 IKM.
Jumlah data IKM yang sudah mendapatkan pelatihan onboarding marketplace
ataupun disampaikan ke marketplace untuk onboarding sebanyak 910 IKM.
Marketplace yg bekerja sama: Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Blibli.
Sampai saat ini sudah terdapat 1.122 IKM yang masuk dalam e-katalog e-smart IKM.
No Sektor Jumlah Pendaftar Lolos Kurasi
1
2
3
IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur
IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka
IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut
Jumlah
2.010
1.170
778
3.958
1.062
681
271
2.014
PROGRAM E-SMART IKM
#BANGGABUATANINDONESIA
Capaian
Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202027 | 27
28. 28 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
B. PROGRAM PRIORITAS
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Terfasilitasinya peningkatan kompetensi SDM di Sektor
Industri Agro melalui Bimbingan teknis maupun pelatihan
Terfasilitasinya bimtek/pelatihan peningkatan kompetensi
SDM industri agro sebanyak 660 orang
1. PROGRAM PENUMBUHAN DAN
PENGEMBANGAN INDUSTRI
BERBASIS AGRO
Peningkatan Kompetensi SDM
di Sektor Industri Agro
Tujuan Program
Capaian
28 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
29. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202029 | 29
Pusat Pengembangan Kompetensi Industri
Pengolahan Kakao Terpadu
2017
2018
2019
2020
Meningkatkan nilai tambah dan
kualitas produksi kakao olahan,
meningkatkan SDM pengolahan kakao
melalui skema teaching industry,
sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK),
sebagai pemasok bahan baku industri
kecil dan menengah (IKM) dan
menumbuhkan IKM baru.
Dibangun di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Kabupaten
Batang, Jawa Tengah.
Diresmikan tanggal 11 Februari 2019 oleh Menteri Perindustrian.
Telah dilakukan bimbingan teknis terhadap 30 IKM makanan dan
minuman berbasis cokelat.
Beberapa kali menerima kunjungan dari beberapa stakeholder dan
mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri (Pemda Jawa Timur,
Mojokerto, Beneur Meriah, mahasiswa dari Jepang, Australia dan
Singapura.
Implementasi sistem 4.0 melalui konektivitas digital antara factory
dengan UGM Data Center.
Pemanfaatan IoT dan data digital untuk efisiensi produksi,
pengawasan jarak jauh, pengembangan riset dan inovasi.
Sebelum pandemi terdapat beberapa kali kunjungan dan pelatihan
peningkatan kompetensi SDM.
Dilaksanakan kegiatan pengadaan mesin dan peralatan
berkapasitas 6.000 ton/tahun untuk menghasilkan produk cocoa
liquor, cocoa butter, cocoa cake dan cocoa powder.
Tujuan
& Manfaat
30. 30 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
62 Pabrik
Total Kapasitas 316.950 TCD
atau 2.1 Juta ton/tahun
Jumlah Industri GulaBerbasis Tebu
11 Pabrik
Kapasitas Desain sebesar
5,016 juta ton
Jumlah Pabrik Gula Rafinasi
2 Pabrik
Kapasitas total sebesar
14.000 TCD
Investasi Pabrik Gula
Untuk menarik minat investor dalam
membangun industri gula baru yang
terintegrasi dengan perkebunan tebu,
Kementerian Perindustrian telah
menerbitkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 10 Tahun 2017 tentang
Fasilitas memperoleh Bahan Baku Dalam
Rangka Pembangunan Industri Gula.
Adapun Jumlah Investasi dari PG Baru yang
berpotensi memanfaatkan fasilitas
Permenperin 10 Tahun 2017 sampai saat ini
sudah sekitar 30 Triliun rupiah.
Pengembangan Investasi Industri Gula
31. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202031 | 31
Potensi serapan karet untuk infrastruktur aspal karet paling tinggi dibandingkan
penggunaan lainnya di luar ban, yaitu 5 – 7% berat aspal atau 80.000 – 112.000
ton/tahun pada tinggkat konsumsi aspal saat ini yang sebesar 1,6 juta ton/ tahun.
Kementerian Perindustrian melaksanakan diseminasi aspal karet pada
Provinsi penghasil karet alam yaitu Prov. Sumatera Barat, Sumatera Utara,
Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat agar Pemerintah
daerah tertarik untuk menganggarkan aspal karet pada jalan daerah.
Kementerian PUPR melakukan pembelian bokar rakyat untuk implementasi
aspal karet sebesar 10.000 ton bokar kemudian diolah menjadi SIR sebesar
5.000 ton untuk proyek infrastruktur pada 202
Uji gelar di jalan raya Sawangan, ruas Parung-Depok, panjang jalan 500 meter
menggunakan aspal karet kompon karet padat (masterbatch).
Uji gelar di ruas jalan Cikampek-karawang, panjang jalan 400 meter
menggunakan Teknologi Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT)
Pemberian bantuan mesin peralatan
Perjanjian kerja sama 3 (tiga) pihak dengan Pusat Jalan dan Jembatan
Kementeran PUPR dan Pusat penelitian Karet.
Uji coba produksi aspal karet kompon karet padat (masterbatch)
Penyusunan Bussiness Plan Pengembangan Industri Aspal Karet, untuk 3
teknologi yaitu Teknologi Aspal Karet Lateks Pravulkanisasi, Aspal Karet
Teknologi Kompon Karet Padat dan Serbuk Karet Alam Teraktivasi.
Proyek Aspal Karet di ruas jalan Sumsel-Jambi, Panjag jalan 4.370 meter,
dengan teknologi Lateks Pravulkanisasi.
Uji gelar aspal karet dijalan Desa Mulyoredjo, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan, 450 meter, Teknologi SKAT.
Proyek pengaspalan dengan menggunakan karet di Provinsi Sumatera Utara,
Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tmur,
Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dengan total panjang 65,8 km (total
serapan karet alam 177,9 ton)
Pengembangan Industri Aspal Karet
2017
2016
2018
2019
2020
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32. 32 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Terjadi peningkatan kapasitas produksi industri pengolahan
kelapa sawit dan turunannya, yaitu produk minyak goreng sawit,
lemak padatan pangan, bahan kimia, bahan bakar
terbarukan/Biodiesel FAME, dan material canggih substitusi
petro-based material sebagai berikut:
- Tahun 2014, perbandingan CPO : produk turunan = 30% : 70%
- Triwulan III Tahun 2019, perbandingan CPO : produk turunan = 24% : 76%
- Triwulan III 2020, perbandingan CPO : produk turunan = 22% : 78% (indikator keberhasilan
program hilirisasi industri).
Jenis Ragam produk hilir yang dihasilkan industri dalam negeri, dari yang semula 126 produk
pada tahun 2014, meningkat menjadi 170 produk pada tahun 2020; didominasi oleh produk
bahan pangan dan bahan kimia dari sumber terbarukan.
Pengembangan Industri
Pengolahan Kelapa Sawit
Kapasitas Produksi Tahun 2014 Tahun 2020 (Triwulan III)
Tahun 2019 (Triwulan III)
Refinery/Pabrik minyak goreng sawit
Lemak Padatan Pangan/ Oleofood
Bahan Kimia/Oleokimia
Bahan Bakar Terbarukan/Biodiesel FAME
Material canggih/ Biomaterial
Total
45 juta ton
1,5 juta ton
4,25 juta ton
5,2 juta ton
0,3 juta ton
56,25 juta ton
62 juta ton
2,75 juta ton
10,8 juta ton
11,05 juta ton
0,45 juta ton
87,05 juta ton
65 juta ton
2,75 juta ton
11,7 juta ton
13,50 juta ton
0,55 juta ton
93,50 juta ton
Pencapaian Rasio ekspor produk hulu/bahan baku CPO/CPKO – produk hilir kelapa sawit:
33. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202033 | 33
Pada masa pandemi COVID-19, periode Januari - Juli 2020,
sektor industri hilir minyak sawit menunjukkan kinerja
produksi dan ekspor yang tinggi. Nilai Ekspor mencapai
USD1,868 Miliar atau sekitar Rp. 27,72 Triliun) berkontribusi
sekitar 13,6% dari total nilai ekspor nasional.
CPO: sebagai dampak dari pengurangan kinerja minyak
nabati lain (rape seed, sunflower, soya oil) karena
kebijakan pembatasan aktivitas di negara produsen (Uni
Eropa, Amerika Serikat, dsb); termasuk dari negara
produsen minyak sawit counterpart Indonesia, yaitu
Malaysia.
Sabun (soap noodle) sebagai bahan baku pembuatan
sabun batangan dan/atau sabun cair; karena
peningkatan kesadaran hidup bersih dan mencuci
tangan memakai sabun di seluruh dunia selama
Pandemi COVID-19.
Minyak Goreng dan lemak padatan pangan, sebagai
bahan pangan yang praktis dan dibutuhkan selama
pandemi
Asam lemak, alkohol lemak; sebagai bahan tambahan
produk sabun (personal care dan personal wash) yang
semakin diminati pasar ekspor semenjak pandemi
COVID-19.
Dengan kapasitas terpasang s.d. 11,75 Juta Ton per
tahun, maka Indonesia menjadi negara produsen
Biodiesel FAME terbesar di dunia, sekaligus negara
konsumen Biodiesel FAME terbesar dengan program
B30 (Mandatory pencampuran Biodiesel FAME 30%
pada BBM Diesel) mulai 23 Desember 2019, dengan
proyeksi konsumsi Biodiesel FAME pada tahun 2020
mencapai 9,6 Juta KL/ 9,1 Juta Ton).
Pengembangan Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Produk yang ekspornya meningkat adalah
34. 34 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Pengadaan mesin/peralatan peningkatan
produksi bahan baku jamu/herbal terstandar/
fitofarmaka berkhasiat untuk daya tahan
tubuh, produksi antibodi dan pelega pernafasan
Terbaharukannya mesin produksi bahan baku obat tradisional
1. Peningkatan kapasitas poduksi penerima bantuan mesin/peralatan
obat tradisional:
2. Peningkatan kualitas produk obat tradisional (mesin pengolahan
baru)
PT. Putro Kinasih: dari 9.450 box menjadi 10.100 box
PT. Rhemanya Indonesia : dari 160 box menjadi 1.500 box
UD. Gatut Kaca: dari 7.250 pcs menjadi 9.425 pcs
-
-
-
2. PROGRAM PENUMBUHAN
DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA,
FARMASI, DAN TEKSTIL
Tujuan Program
Capaian
34 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
35. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202035 | 35
Melakukan verifikasi produsen bahan baku (kain), APD dan bahan baku
(kain) masker
Memfasilitasi supply chain & bussines matching antara produsen bahan
baku (industri kain) dengan produsen APD dan Masker
Fasilitasi pendampingan produsen APD dalam rangka mendapatkan izin
edar.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
Kapasitas Produksi saat ini :
Coverall – Medical 37,1 juta pcs/bulan
Gown/Surgical Gown (medical grade) 24,5 juta pcs/bulan
Masker – Surgical 343,8 juta pcs/bulan
Masker - Medical (N95) 360 ribu pcs/bulan
Masker bedah: USD 73,3 juta
Masker Kain: USD 62,2 juta
Meltblown nonwoven terbuat dari filamen buatan dengan berat tidak
lebih dari 25 g/m2: USD 36,9 juta
Meltblown selain filamen buatan dengan berat tidak lebih dari
25 g/m2: USD 23,8 juta
Pakaian bedah (surgical gown): USD 11,7 juta
Pakaian pelindung medis {coverall): USD 1,5 juta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ekspor Jan - Agustus 2020 :
E-katalog produsen dan produk APD dan masker sebagai bahan
promosi ekspor dan peningkatan penyerapan di DN
Meningkatnya ekspor APD dan masker DN (50%)
Terpenuhinya kebutuhan APD dan masker dalam negeri
Meningkatnya penjualan APD produksi dalam negeri (80%)
Terpenuhinya neraca supply demand untuk APD, masker dan gown
TUJUAN
PAIAN
Verifikasi produsen bahan baku APD dan baku
masker & Fasilitasi Supply Chain & Bussines
matching dengan produsen APD dan Masker
Tujuan Program
Capaian
36. 36 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan
industrialisasi
Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kemaritiman, dan
non agro yang terintegrasi hulu-hilir
Pengembangan industri Kimia, Farmasi dan Logam
Surat Menteri Keuangan terkait persetujuan Project Development Facility
(PDF)
Dokumen Kesepakatan Induk antara Kementerian Perindustrian dengan
Kementerian Keuangan
Draft Perjanjian Fasilitas antara Kementerian Perindustrian dengan PT SMI
(pihak ketiga yang ditunjuk Kemenkeu dalam menyusun FBC)
Fasilitasi Investor untuk melakukan kunjungan di lokasi proyek dan diskusi
teknis (Harga, alokasi, penyaluran gas, lahan dan grand design)
Kawasan Industri 50 ha : Rp
1,7 T
Kawasan Industri 200 ha : Rp
3 T
Kawasan Industri 1.000 ha :
Rp 12,8T
Estimasi Biaya
2020-2022 6 USD per MMBTU (Permen ESDM
8/2020)
Methanol, Urea, Poliethylene, Polipropylene
Estimasi Pembangunan
Tahap I:
90 MMSCFD (BP Tangguh 2023)
Tahap II:
90 MMSCFD (BP Tangguh 2026)
Tahap III:
176 MMSCFD (Genting Oil)
Supply Gas
Harga Gas Industri
Jenis Industri
PAIAN
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Fasilitasi Investor dalam Rangka Pengembanga
Industri Petrokimia di Teluk Bintuni
Tujuan Program:
Capaian
36 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
37. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202037 | 37
PETA PERSEBARAN INDUSTRI PETROKIMIA
PP 45.000
P LAJU BONTANG
Metanol 60.000
GRESIK
Phthalic Anhydride
PVC
Isobutanol
2-Ethyhexanol
70.000
120.000
14.000
135.000
TUBAN
*Benzene
*Toluene
*Paraxylene
*Orthoxylene
465.000
114.000
605.000
125.000
Bekasi & Purwakarta
88.000
44.400
PET
EPS
Cilacap
Benzene
Paraxylene
120.000
270.000
Balongan
Propylene
PP
230.000
260.000
CILEGON
Ethylene
Propylene
Butadiene
Benzene
PE
PP
EDC
VCM
PTA
EG
Styrene
Acrylic Acid
Acrylic Ester
EOX
PE
PP
PVC
SAN
ABS
PS
PET
SBR
PBR
SAP
1.186.000
590.000
742.000
30.000
100.000
333.000
80.000
40.000
40.000
90.000
900.000
470.000
137.000
6.800
1.186.000
590.000
1.780.000
1.020.000
1.655.000
245.000
380.000
140.000
100.000
80.000
Industri petrokimia tersebar di berbagai
wilayah Indonesia, namun sebagian
besar berlokasi di Pulau Jawa terutama
di daerah Cilegon.
Indonesia telah mampu menghasilkan
berbagai jenis produk petrokimia,
namun kapasitasnya belum mampu
memenuhi seluruh kebutuhan
domestik, sehingga perlu diimpor dalam
jumlah besar.
Produk petrokimia merupakan salah
satu penyumbang besar defisit neraca
perdagangan.
*Perusahaan saat ini belum beroperasi
optimal.
Kapasitas dalam ton/tahun
38. 38 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
PT Chandra Asri
Perkasa
PT Lotte Chemical
Indonesia
Etilena 1.000 KTA; Propilena 520 KTA;
Butadiena 130 KTA; Benzena, Toluena,
Xilena 370 KTA
Acrylic Acid (AA): 100 KTA
Super Absorbent Polymer (SAP): 24 KTA
PT Nippon Shokubai
Indonesia
PT Cabot Asia Pacific
South
Carbon Black 90 KTA; Masterbatch 20 KTA
PVC 200 KTA
VCM Expansion Plant, 250 KTA VCM/tahun
PVC Expansion Plant, 250 KTA PVC/tahun
PT Ashahimas Chemical
PT Sulfindo Adiusaha
Etilena 1.000 KTA; Propilena 550 KTA; HDPE
450 KTA; LDPE 300 KTA; LLDPE 50 KTA;
Polipropilena 540 KTA; Polietilena 736 KTA;
Butadiena 137 KTA; Benzena 363 KTA
5.000
3.500
250
90
90
193
2019-2023
2020-2023
2018-2021
2019-2021
2019-2021
Sept 2020
- Juni 2023
PROYEK
INVESTASI
INDUSTRI
PETROKIMIA
DAN PUPUK
Proyek Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
Bukit Asam, Pertamina &
US Comapny Air Products
Gasifikasi batubara Dimetil
Eter 1.400 KTA
2.700 2018-2023
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
Bukit Asam, Pupuk
Indonesia, Pertamina
dan Chandra Asri
Gasifikasi batubara Urea
570 KTA; Dimetil Eter 400 KTA;
Polipropilena 450 KTA
3.100 2018-2023
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
Kawasan Industri
Petrokimia Teluk
Bintuni
Proyek pembangunan
Industri Metanol to Olefin
berbasis Gas Bumi; Produkasi
Metanol 900KTA
1.000 2019-2021
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
PT Elsoro Multi
Pratama
Caprolactam : 120 KTA 630 2015-2023
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
CPC Taiwan - Pertamina
(JOint Venture)
Etilena 1.000 KTA;
Polipropilena 400 KTA
8.000 2019-2026
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
PT Pupuk Indonesia Urea 1.155 KTA; Amonia
852 KTA
700 2020-2022
Proyek
Nilai Investasi
(USD Juta)
Waktu
Pelaksanaan
Kapasitas per Tahun
PT Pupuk Kalimantan
Timur
Metanol 1.000 KTA 2.500 2020-2023
PT Bakrie Capital
Indonesia, PT Ithaca
Resources, US COmpany
Air Product
Metanol 1.900 KTA 2.000 2020-2024
39. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202039 | 39
Penurunan Harga
Gas Bumi Untuk
7 Sektor Industri
Membantu recovery industri setelah terdampak pandemi
covid-19 sejak Maret 2020. Jika tidak ada insentif gas,
maka utilisasi industri diperkirakan dapat turun mencapai
40%.
Membantu perusahaan untuk merencanakan perluasan
dan mengisi gap dalam rantai supply industri.
Beberapa pabrik mulai merencanakan memperbaharui
teknologinya supaya dapat memanfaatkan gas bumi
dengan lebih efisien.
Penurunan harga gas bumi menjadi US$ 6 / MMBTU melalui
Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K/10/MEM/2020 tentang
Pengguna Dan Harga Gas Bumi Tertentu Di Bidang Industri
1.
2.
3.
Manfaat penurunan harga gas untuk industri:
Sektor Industri Jumlah Perusahaan Total Volume Gas
7 Sektor
Industri
957,3 ribu ‐ 1,18
juta BBTUD
Industri Pupuk (5
Perusahaan)
Industri Petrokimia
(39 Perusahaan)
Industri Oleochemical
(8 Perusahaan)
Industri Baja (53
Perusahaan)
Industri Keramik (51
Perusahaan)
Industri Kaca (14
Perusahaan)
Industri Sarung
Tangan Karet (6
Perusahan)
-
-
-
-
-
-
-
Januari 2020
Ratas Ketersediaan
Harga Gas untuk
Sektor Industri
Maret 2020
Ratas Penurunan
Harga Gas Bumi
April 2020
Peraturan Menteri
Juni 2020
Realisasi
7 Sektor Industri yang Menerima
Penurunan Harga Gas Berdasarkan
Permenperin No. 18 Tahun 2020
Industri
Pupuk
Industri
Petrokimia
Industri
Oleochemical
Industri
Baja
Industri
Keramik
Industri Sarung
Tangan Karet
Industri
Kaca
40. 40 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
REALISASI PENURUNAN HARGA GAS BUMI PER SEPTEMBER 2020
100% industri dalam
Kepmen ESDM No.
89K/2020 sudah
mendapat harga gas
USD 6/MMBTU
82% Volume untuk
pelanggan PGN (AKIDA)
0% untuk pelanggan
pemasok lainnya.
20‐30% Pelanggan
dalam Kepmen ESDM
No. 89K/2020 sudah
mendapatkan harga
USD 6/MMBTU; 100%
untuk Unilever
93% volume bagi
pelanggan di Batam.
JAWA BAGIAN
BARAT
JAWA BAGIAN
TIMUR
SUMBAGUT
DAN SUMATERA
KENDALA
1. Masih dalam negosiasi dengan KKKS;
2. Masih dihitung oleh SKK Migas.
41. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202041 | 41
3. PROGRAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI,
DAN ELEKTRONIKA
Pilot Project AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan)
(a) Pilot Project AMMDes Ambulance Feeder
(b) Pilot AMMDes Water Tank Disinfektan
(c) Pilot Project AMMDes Fire Fighter
Membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Lebak, Banten
Membantu pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
di lingkungan masyarakat
Membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan
Pemanfaatannya AMMDes membantu menurunkan AKI/AKB di Kecamatan
Bojongmanik dari 6 di tahun 2019 menjadi 1 di tahun 2020 dan
mempertahankan Zero Tolerance to death
Jumlah: 1 – Pilot Project
Membantu penurunan angka pasien positif virus corona di propinsi Jawa Barat
(Kab. Bogor dan Kota Depok)
Jumlah: 1 – Pilot Project
Membantu Percepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan pada desa-desa
terdekat dengan hutan dan lahan yang sering terjadi kebakaran tiap tahun
Jumlah: 1 – Pilot Project
(a)
(b)
(c)
(a)
(b)
(c)
Tujuan Program
Capaian
42. 42 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
APLIKASI AMMDES
Pertanian/Perkebunan
Kesehatan Perikanan Lainnya
Basic Unit Aplikasi
Pengolah Serabut Kelapa
Penjernih Air Ambulans Pengumpan
Generator Listrik
Mini Molen DLL
Pemadam Kebakaran
Pembuat Es Serut
Water Tank
Penyosoh Sorghum Pengangkut ALSINTAN Bengkel ALSINTAN Penepung Singkong Pompa Irigasi Pengangkut Pisang
Perontok Padi/Jagung Slep Padi Pemoles Beras Pengolah Kopi Pengolah Garri
Daya jelajah tinggi
Keunggulan
Dilengkapi fitur PTO
Berbagai jenis aplikasi
untuk berbagai bidang
Kemampuan tukar
pasang aplikasi
Kemudahan
perawatan
Irit bahan bakar
Dimensi kompak dan
bobot ringan
43. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202043 | 43
1.
2.
3.
Kolaborasi pengembangan ventilator
dalam negeri (Ventilator R03 dan V01)
Mendorong Hilirisasi dan Komersialisasi Produk-produk Riset dan
Inovasi dalam Penanggulangan Wabah Covid-19
Emergency Ventilator R-03:
ICU Ventilator V-01:
Target TKDN komponen mekanis sebesar 70% (berdasarkan
hasil riset dan kolaborasi)
Tujuan Program
Capaian
- Tahap laporan penyelesaian uji klinik di RSUP dr Sardjito
Yogyakarta
- Sedang proses izin edar di Kemenkes
- Rencana produksi 600 unit/bulan
- Sudah kalibrasi dari BPFK Jakarta
- Sedang proses uji klinik lanjutan di RSUP dr Sardjito, karena
ada beberapa upgrade
- Rencana produksi 150 unit/bulan
44. 44 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
PAIAN
Perumusan regulasi turunan Peraturan
Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang
Percepatan Program Kendaraan Listrik
Berbasis Baterai (KBL-BB) untuk
Transportasi Jalan
Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
(Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan
Permenperin Kendaraan Listrik Berbasis Bateri (KBL BB) -> Telah
ditandatangani melalui Permenperin no 27 tahun 2020 pada
tanggal 17 September 2020
Substansi:
Permenperin KBL BB mengenai Importasi secara CKD dan IKD;
Dasar Ps. 11 Ayat (3) -> Telah ditandatangani melalui
Permenperin no 28 tahun 2020 pada tanggal 17 September
2020
Surat Usulan Insentif Bea Masuk CBU KBL Berbasis Baterai bagi
Industri KBL yang sedang pada tahap pembangunan industri
(Surat No B/807/M-IND/KU/XI/2020, tanggal 6 November 2020)
a.
b.
c.
Penetapan Spesifikasi KBLBB Ps. 2 Ayat (3)
Peta Jalan Industri Kendaraan Bermotor Ps 4 Ayat (2)
Tata Cara Penghitungan TKDN Ps. 8 Ayat (2)
1.
2.
3.
Tujuan Program
Capaian
44 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
45. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202045 | 45
Blue Bird Group dengan BYD
dan Tesla
Grab Indonesia dengan
Hyundai IONIQ
Transjakarta dengan BYD
(Bakrie Autopart)
Sampai dengan Semester 1 tahun 2020 tercatat ada 15 produsen sepeda motor listrik yang
beroperasi dengan kapasitas produksi lebih dari 897 ribu unit/tahun yang menyerap tenaga kerja
sekitar 1.500 orang.
Demonstration project of electric vehicle
and mobile battery sharing (2019-2021)
Grab Indonesia dengan Kymco (Smart
Motor Indonesia)
Gojek dengan Gesit (WIKA) & Viar
(Triangle Motorindo
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Perkembangan Industri KBL-BB di Indonesia
Perusahaan Lokal
1 Perusahaan
Brand
MAB (Bis Listrik)
Kapasitas Produksi
1.200 unit/tahun
Produsen KBL-BB R4
atau Lebih Perusahaan Lokal
15 Perusahaan
Brand
Viar, Gesit, Selis, MIGO, United, Tomara,
ECGO, Volta, Unifly, Electro, Sunrace,
Artas, Gelis, Benelli, Keeway, Kymco
Kapasitas Produksi
877 ribu unit/tahun
ProdusenKBL- BB R2
dan R3
EV
Pilot/Trial Project (On Progress) Pilot/Trial Project (On Progress)
46. 46 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
On Progress Investment
Investasi Pada Tahun Ini
Hyundai Motor
Corporation (Rp 21,8 T)
Investasi di bidang Battery Cell
Investasi di bidang Battery battery recycle
Tahap 1 (2020 – 2021) : $ 703 Billion
Tahap 2 (2021 – 2030) : $ 805 Billion
HMC akan memproduksi BEV di tahun
2023
PT international
chemical industry (PT ABC)
Investasi Cell Baterai cell senilai Rp 207,5 M
Kapasitas Maksimal; 25 juta pcs/ tahun
atau 256 Mwh/ tahun
LG Chem dan Hyundai
(Battery Cell)
Investasi senilai $ 1,2 billion.
Investasi di Battery Cell (2023)
PT. Indonesia Puqing
Recycling Technology
Investasi senilai US$71 million
Project Investor : Guangdong BRUNP70%;
GEM15%, PT IMIP15%
Kendala di Kurangnya Bahan Baku yang
dikategorikan sebagai B3
Komitmen/ Potential Investment
Investasi di Sektor Otomotif
47. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202047 | 47
1.
2.
1.
2.
3.
Tahun 2019 Kemenperin sudah siap dengan Sistem BlackList -
SIBINA dengan 3 (tiga) peraturan menteri (Kemenperin,
Kemenkominfo, dan Kemendag).
Pada tahun 2020 Kemenkominfo mengubah ke sistem WL -
CEIR melalui Permenkominfo No 1/2020 dan operasional 15
Sept 2020. Saat ini dikelola Atsi/Kemenkominfo.
Tugas Kemenperin dalam program pengendalian IMEI adalah
menyiapkan database IMEI TPP SIINas dan di upload ke CEIR yg
dikelola Atsi/Kemenkominfo.
NAMA PROGRAM
IMEI (International Mobile
Equipment Identity)
Mencegah, mengurangi penyebaran perangkat telekomunikasi
pesawat telepon seluler, komputer genggam, dan komputer
tablet ilegal yang masuk dan beredar di wilayah Indonesia.
Melindungi kepentingan masyarakat dalam memperoleh
perangkat telekomunikasi yang legal dan berkualitas.
Tujuan Program
Capaian
48. 48 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
PERKEMBANGAN INDUSTRI SMELTER DAN REFINERY
Sudah Beroperasi Perencanaan & Kontruksi
3.000
4.000
250
1.000
1.300
4.000
4.690
675
6.250
9.000
323
325
318
Ingot
Alumunium
Stainless
Steel
Alumunia
Katoda
Tembaga
Hydrome-
talungi
Paduan
Logam Nikel
Baja
Dasar
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
Pemerintah senantiasa mendorong tumbuhnya industri pengolahan berbasis logam (smelter)
dalam rangka meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral logam.
49. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202049 | 49
PT. Huadi Nikel Alloy Indonesia
PT. Titan Mineral Utama
PT. Century Metalindo
PT. Bintang Timur Steel
PT. Heng Tai Yuan
PT. Growth Java Industry
PT. Cahaya Modern Metal Industri
PT. Smelter Nikel Indonesia
PT. Megah Surya Pertiwi
PT. Weda Bay Nickel
PT. Halmahera Persada Lygend
PT. Bintang Smelter Indonesia
PT. Virtue Dragon Nickel Industry
PT. MBG Nikel Indonesia
PT. Obsidian Stainless Steel
PT. Sungai Raya Nickel Alloy Indonesia
PT. Gebe Industry
PT. Huayue Nickel Cobalt
PT. Hengjaya Nickel Industry
PT. Ranger Nickel Industry
PT. Cahaya Smelter Indonesia
PT. Bukit Smelter Indonesia
PT. Lestari Smelter Indonesia
PT. Fajar Metal Industry
PT. Teluk Metal Industry
PT. Walsin Nickel Industrial Indonesia
PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel
PT. Sulawesi Mining Investment
PT. COR Industri Indonesia
PT Guang Ching Nikel & Stainless Steel
PT. QMB New Energy Material
PT. Indomesia Ruipu Nickel and Chrome
PT. Tsingshan Steel Indonesia
PT. Vale Indonesia
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Banten
Banten
Jawa Timur
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku Utara
Konstruksi
FS
Operasi 19
12
3
Persebaran Smelter Nikel
50. 50 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Persebaran Smelter Nikel-Kobalt (Hydrometalurgi)
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Banten
Banten
PT. HUA PIONER INDONESIA
PT. QMB
PT. WEDA BAY NICKEL
NiCo Hydroxide: 60.000 ton/tahun
FeNi: 120.000 ton/tahun
FeCr: 300.000 ton/tahun
PT. HALMAHERA PERSADA LYGEND
MHP (Mixed Hydroxide Precipitate)
Ni Murni: 37.000 ton/tahun
Co Murni: 4.000 ton/tahun
Ni Murni: 60.000 ton/tahun
Co Murni: 7.800 ton/tahun
Ni Murni: 50.000 ton/tahun
Co Murni: 4.000 ton/tahun
PT. SMELTER NIKEL INDONESIA
MHP (Mixed Hydroxide Precipitate):
76.500 ton/tahun
PT. VALE INDONESIA
Ni in matte: 40.000 ton/tahun
6
Perusahaan
3
FS
3
Konstruksi
51. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202051 | 51
Persebaran Smelter Tembaga
Kalimantan Surya Kencana
Kalimantan
Tengah
PT. Batutua Tembaga
Raya (25 ribu ton/tahun)
Maluku
PT. Amman
Mineral Industri
Nusa Tenggara
Barat
PT. Smelting (300 ribu ton/tahun)
PT. Freeport Indonesia
Jawa Timur
Konstruksi
FS
Operasi 2
2
1
52. 52 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
PT. Inalum
Sumatera
Utara
PT. Well Harvest Winning Alumina
PT. Indonesia Chemical Alumina
PT. Borneo Alumina Indonesia
(JV Antam & Inalum)
Kalimantan
Barat
PT. Inalum
Kalimantan
Utara
PT. Bintan Alumina Indonesia
Konstruksi
FS
Operasi 2
2
1
Kepulauan
Riau
Persebaran Smelter Alumunium
53. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202053 | 53
PT. Delta Prima Steel
PT. Meratus Jaya Iron & Steel
Kalimantan
Selatan
PT. Dexin Steel Indonesia
Sulawesi
Tengah
PT. Kendal Steel Indonesia
Jawa Tengah
PT. Gunung Garuda
Konstruksi
FS
Operasi 2
2
1
Jawa Barat
PT. Indoferro
PT. Krakatau Posco
PT. Krakatau Steel
Banten
Persebaran Smelter Besi Baja
54. 54 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
4. PROGRAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KECIL, MENENGAH, DAN ANEKA
Tujuan Program
Capaian
Program penumbuhan dan pengembangan IKM melalui Dana
Dekonsentrasi
Penanganan dampak pandemi Covid-19 terhadap IKM melalui bimbingan
teknis pembuatan masker, hand sanitizer, face shield, baju hazmat, minuman
herbal dan komoditi lainnya
Kegiatan bimbingan teknis dilaksanakan di 34 Provinsi sebanyak 224 kegiatan,
dengan total peserta yang dibina sebanyak 7.287 IKM
Tujuan Program
Capaian
Peningkatan produktivitas dan daya saing IKM melalui restrukturisasi mesin/
peralatan IKM
Jumlah IKM yang telah disetujui menerima program restrukturisasi mesin/
peralatan sebanyak 154 IKM
Program Restrukturisasi mesin/peralatan IKM
54 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
55. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202055 | 55
Tujuan Program
Tujuan Program
Capaian
Capaian
Penumbuhan Wirausaha Baru IKM, baik yang
regular maupun yang terdampak Covid-19
Penguatan Sentra IKM yang terdampak Covid-19
1. Sebanyak 17.288 wirausaha telah dibina dan
4.566 WUB telah difasilitasi izin usaha
2. Kegiatanpengembangan&bimbinganwirausaha
(santripreneur) untuk 27 pondok pesantren
dengan 1.320 santri yang telah dibina
1. Fasilitasi dan bimbingan untuk 158 Sentra IKM
Penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) IKM
Pengembangan Sentra IKM
56. 56 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Tujuan Program
Capaian
Penguatan Produk bagi IKM yang terdampak Covid-19
1. 46 Produk yang dikembangkan untuk 80 IKM
Pengembangan Produk IKM
56 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
57. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202057 | 57
5. PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN DAN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DAN AKSES INDUSTRI INTERNASIONAL
PERKEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA
JUMLAH KAWASAN INDUSTRI BEROPERASI
TAHUN 2019
No
1
2
3
4
Pulau
Jawa 58 35.376,89 64,11%
Kalimantan 8 2.342,13 4,24%
Sulawesi 4 5.500,00 9,97%
Sumatera
Total
33
103
11.962,40 21,68%
55.181,42 100,00
Jumlah Kl Luas (Ha) Persentase Luas
Catatan:
1. Berkurangnya KI di Kalimantan setelah KI Ketapang Ecology dikeluarkan dari list karena IUKI belum selesai.
2. Berkurangnya KI di Sulawesi setelah KI Bantaeng dikeluarkan dari list karena perusahaannya bubar.
3. Pengurangan luas KI di Sumatera karena luas lahan yang terverifikasi tidak seluas yang dilaporkan sebelumnya.
JUMLAH KAWASAN INDUSTRI BEROPERASI
TAHUN 2020
No
1
2
3
4
5
Pulau
Jawa 74 35.589,55 70,47%
Kalimantan 7 2.276,33 4,24%
Maluku-Papua 1 538,00 1,01%
Sulawesi
Sumatera
3
36
121
3.832,00 7,18%
9.105,96
53.341,84
17,07%
100,00%
Jumlah Kl Luas (Ha) Persentase Luas
Total
58. 58 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
OPERASIONALISASI KAWASAN INDUSTRI
KI Luar Jawa Beroperasi 2019
1. KI Sei Mangkei (KEK)
2. KI Ketapang
3. KI Batulicin
4. KI Bitung (KEK)
5. KI Morowali
6. KI Palu (KEK)
7. KI Bantaeng
8. KI Konawe
MISCELLANEOUS INDUSTRY
AGRO INDUSTRY
OIL & GAS INDUSTRY
METAL BASED INDUSTRY
FISHERIES INDUSTRY
SHIPPING INDUSTRY
AEROSPACE INDUSTRY
12
5
8
7
4
6
3
1
9
10
11
B
A
KI Luar Jawa Beroperasi 2020
9. KI Sadai
10. KI Ladong
11. KI Bintan Aerospace
12. KI Wedabay
KI Halal Diterbitkan 2020
A. KI Halal Modern Cikande
B. KI Halal Kawasan Safe N Lock
2
59. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202059 | 59
PENUGASAN KHUSUS EKSPOR (PKE)
PKE KERETA PENUMPANG & GERBONG BARANG
Rp 1 T | sd 31 DES 20 | Realisasi 775M
Tujuan: Bangladesh dan Srilanka
PKE PARIWISATA KEK MANDALIKA
Rp 1,2 T | sd 31 DES 20 | Realisasi 1,188T
Tujuan: Seluruh Negara (wisman yang datang ke KEK Mandalika
PKE PESAWAT UDARA
Rp 400 M | sd 31 DES 20 | Realisasi 354 (Sudah Revolving)
Tujuan: Thailand, Nepal, UEA, dan Negara-negara
di Kawasan Afrika
PKE UKM
Rp 500 M | sd 31 DES 20 |
Tujuan: Seluruh Negara (kecuali negara yang mendapatkan
perhatian khusus)
PKE KAWASAN AFRIKA, ASIA SELATAN, & TIMUR
Rp 1,6 T | sd 31 DES 20 | Realisasi 187 M
Tujuan: Negara di Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur
Tengah
INFORMASI
DANA
PKE
Dana PKE
Rp6,2T
Rp 1,5 T
24%
Rp 4,7 T
76%
PIPELINE/USULAN
PENUGASAN KHUSUS
DANA
TELAH TERALOKASIKAN
DANA
TERSEDIA
60. 60 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
6. PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
DAN KEBIJAKAN INDUSTRI
Tujuan Program
Capaian
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Industri dan
Pengembangan Standar Dan Kelembagaan Industri Hijau
Efisiensi perusahaan industri yang menerapkan prinsip industri hijau
1. Sebanyak 18 Standar Industri Hijau (SIH) sudah ditetapkan melalui Permen-
perin, 15 rancangan SIH masih dalam proses penetapan oleh Menteri, 3
rancangan SIH akan diselesaikan pada akhir tahun 2020.
2. Jumlah perusahaan yang tersertifikasi SIH pada tahun 2017-2019 sebanyak
33 Perusahaan.
3. Lembaga Sertifikasi Industri Hijau sebanyak 16 Lembaga.
4. Jumlah Perusahaan yang menginput data ke dalam “Sistem Informasi dan
Monitoring Online Emisi GRK” (dalam SIINAS) sebanyak 21 perusahaan.
5. Jumlah penurunan emisi GRK dari sektor Industri sebesar 13.468.395 Ton
CO2
60 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
61. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202061 | 61
Tujuan Program
Capaian
Meningkatnya jumlah SNI bidang Industri yang diterapkan
Jumlah Rancangan SNI (RSNI) bidang yang sudah dikonsensuskan per
November 2020 sebanyak 109 RSNI.
Beberapa RSNI di antaranya Tekstil – Kain untuk gaun bedah (surgical gown),
surgical drape dan coverall medis dan RSNI Tekstil – Masker kain dalam rangka
penanganan Covid-19.
Pengembangan Standardisasi Industri
Tujuan Program
Capaian
Mendukung substitusi impor dan Hasil litbang industri oleh unit litbang
Kemenperin dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha industri
Hasil litbang industri pada tahun 2015-2019 sebanyak 684 Litbang.
Telah dimanfaatkan industri pada tahun 2016-2020 sebanyak 145 litbang.
Fasilitasi hasil litbang untuk dimanfaatkan oleh sektor industri
62. 62 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Tujuan Program
Capaian
Terselenggaranya litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung
industri yang berdaya saing dan berkelanjutan
Jumlah Pelanggan yang dilayani sampai bulan Oktober 2020
sebanyak 17.507 instansi (industri dan non industri).
Jumlah & jenis layanan jasa teknis antara lain :
1. Jumlah Rancang Bangun Perekayasaan Industri sebanyak 53 RBPI
2. Jumlah pelatihan sebanyak 185 dengan 2.095 orang peserta
3. Jumlah sampel uji sebanyak 66.942 sampel
4. Jumlah Konsultansi/supervisi sebanyak 64 layanan
5. Jumlah Kalibrasi sebanyak 10.332 alat
6. Jumlah sertifikasi sebanyak 3.812 sertifikat
Fasilitas-fasilitas tersebut telah aktif mendukung penerapan 116 SNI Wajib
Bidang Industri yang ditetapkan sampai tahun 2020.
Layanan Jasa Teknis Industri
62 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
63. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202063 | 63
Tujuan Program
Capaian
Terselenggaranya litbang teknologi industri yang termasuk
dalam Prioritas Riset Nasional (PRN), yang nantinya dapat
dimanfaatkan oleh sektor industri.
Telah dilaksanakan litbang untuk 19 paket teknologi.
Penelitian dan pengembangan teknologi industri
di 11 Balai Besar dan 9 Baristand Industri
64. 64 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
LITBANG TEKNOLOGI INDUSTRI DALAM PRN YANG DILAKSANAKAN
No
1
2
3
4
7
6
10
5
8
9
11
12
Satker
BBIA
BBKK
BBPK
BBT
BBK
B4T
B4T
BBIHP
BBTPPI
BBKKP
BBKB
BBLM
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Belum Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Dalam Proses
Status
Judul Riset
Pengembangan Produk Pangan Fungsional Berbahan Baku Lokal untuk Mencegah Stunting
Penerapan Teknologi Ekstraksi Superkritikal CO2 pada Alga Sebagai Biopigmen untuk Industri Kos-
metik Berorientasi Ekspor
Pembuatan Kertas Kemas Dari Bahan Baku Tandan Kosong Sawit (tahun Ke-1)
Pengembangan Material Tekstil Maju Berbasis Serat Sintetik
Scale up produksi keramik maju untuk implan tulang dan gigi
Pengembangan dan desain Baterai Lithium untuk kendaraan listrik berbahan baku sumber daya
alam lokal
Daur ulang limbah baterai Ion Lithium (LIBs) proses pemisahan unsur dengan metode Hydrometal-
urgy
Pengembangan Produk Dark Chocolate kaya vitamin dan mineral dengan penambahan sediaan premix
alami yang berbahan baku lokal sebagai pangan fungsional untuk mengurangi resiko stunting
Pengembangan Unit Reuse Air Limbah Industri Tekstil Menggunakan Teknologi Mobile Ozonasi Katal-
itik dan Mikro Filtrasi
Pengembangan Membran Periodontal dengan Tingkat Biodegradabilitas dan Kemampuan Pelepasan
Obat yang Terkontrol
Penelitian Identifikasi Batik dan Tiruan Batik (Aplikasi Batik Analyzer)
Pengembangan Prototipe Drone pintar untuk Inspeksi Lingkungan
65. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202065 | 65
No
13
14
15
16
19
18
17
20
21
Satker
BI ACEH
BI PADANG
BI
PALEMBANG
BPPSI
BI LAMPUNG
BI AMBON
BI MANADO
BI SURABAYA
BI
PONTIANAK
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Status
Judul Riset
Peningkatan kinerja produksi garam rakyat di Prov. Aceh menggunakan media isolator sistem tunnel
Pengembangan ATC Menjadi Karagenan Terstandar Sebagai Stabilisator pada Industri Pangan
Pilot Project Pengembangan Komposit Karet Menjadi Ban Busa Padat untuk Kursi Roda Pasien
Rancang Bangun Peralatan Pembuatan Industrial Vegetable Oil (IVO)
Pengembangan minuman fungsional kaya vitamin, mineral, dan curcuma untuk mengatasi stunting
Pengembangan Teknologi Proses Produk Alkali Treated cottonii (ATC) Terintegrasi Skala Pilot Plan
Hidrolisis Protein Kelapa dari Blondo Sebagai bahan Sediaan Pangan Fungsional
Rancang Bangun Stasiun Pengisian Sepeda Motor Listrik Berbasis Pembangkit Photovoltaic (PV) on Grid
Dengan Smart Monitoring
Produksi Premix Vitamin dan Mineral dari Daun: Ubi Jalar Merah, Singkong dan keladi Hitam sebagai
Sumber Nutrien dalam Pangan Fungsional Untuk Menurunkan Gejala Stunting
66. 66 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
7. PROGRAM PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
Tujuan Program
Capaian
Diklat sistem 3-in-1 (pelatihan, sertifikasi, dan
penempatan) untuk tenaga kerja industri
Dapat ditempatkannya calon tenaga kerja sektor industri di beberapa sektor
industri prioritas sesuai kebutuhan industri
Jumlah lulusan diklat 3-in-1 sebanyak 18.919 orang yang dilaksanakan pada 7
Balai Diklat Industri (BDI) dan BPSDMI Pusat
Tujuan Program
Capaian
Terfasilitasinya tenaga kerja industri dalam memperoleh sertifikat
Kompetensi di sektor industri
Jumlah Tenaga Kerja Industri yang tersertifikasi sebanyak 4.196 orang
Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Industri
66 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
67. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202067 | 67
Tujuan Program
Capaian
Terfasilitasinya pembentukan wirausaha baru melalui
program inkubator bisnis
1. Pelakasanaan Inkubator bisnis bagi wirausaha
terdampak COVID-19 pada BDI Yogyakarta, BDI
Padang dan Jakarta
2. BDI Yogya sebanyak 4 tenant (27 orang), BDI
Jakarta sebanyak 4 tenant (40 orang), dan BDI
Padang 40 orang
3. Pelaksanaan Inkubator bisnis untuk pembentukan
wirausaha pada BDI Denpasar dan Jakarta
Inkubator Bisnis untuk
Pembentukan Wirausaha Industri
68. 68 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Tujuan Program
Capaian
1. Tersedianya SDM Industri Ahli Madya yang Kompeten dan
Siap Kerja melalui program pendidikan reguler.
2. Tersedianya SDM Industri Terampil yang Kompeten dan Siap
Kerja.
3. Persentase lulusan pendidikan vokasi yang mendapatkan
pekerjaan dalam 1 tahun setelah kelulusan
1. Jumlah lulusan Pendidikan tinggi dari program DI-DII, DIII-DIV
sebanyak 3.886 Orang
2. Jumlah lulusan Pendidikan menengah kejuruan sebanyak
1.889 orang, di mana 65,05% bekerja; 6,12% wirausaha;
13,48% kuliah; 15,35% dalam proses rekrutmen (Lulusan
2019)
Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri
1. Pendidikan tinggi Vokasi Industri pada Politeknik/
Akademi Komunitas Industri
2. Pendidikan menengah kejuruan Vokasi Industri
pada SMK Industri
68 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
69. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202069 | 69
Tujuan Program
Capaian
Produksi alat penanggulangan COVID-19 serta mencegah
penyebaran COVID-19 melalui unit Pendidikan di bawah
Kemenperin yang diberikan kepada masyarakat dan instansi
sekitar
Produksi bahan/alat dengan rincian :
1. Hand Sanitizer 9.008 L
2. Hand Soap 820 L
3. Desinfektan 2.038 L
4. Face Shield 1.024 buah
5. Desinfectant Chamber 16 buah
6. Sprayer Gate 4 buah
7. Masker kain 20.320 buah
8. Sarung tangan karet 300 pasang
9. APD 890 buah
10. Westafel Portable 10 buah
11. Touchless pump sanitizer 1 buah
Teaching Factory Alat Penanggulangan COVID-19
70. 70 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Tujuan Program
Capaian
Menghubungkan antara SMK dan industri untuk membantu SMK
agar kurikulum vokasi sesuai dengan kebutuhan industri
1. 2.615 SMK yang Link and Match dengan Industri
2. Pelatihan dan Pemagangan guru produktif sebanyak 192 orang
3. Intensif Silver Expert sebanyak 76 Orang
4. Pelatihan Teaching Factory sebanyak 58 Orang
5. Coaching Clinic Super Tax Deduction untuk kegiatan vokasi indus-
tri batch 1 - 4 sebanyak 165 perusahaan
6. Diklat Asessor Kompetensi guru SMK sebanyak 24 Orang
Link and Match antara SMK dengan Industri
70 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
71. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202071 | 71
Rekomendasi Pengguna Gas Bumi Tertentu
14
Pemanfaatan Skema Khusus Penyediaan Barang dan Bahan Bagi Perusahaan Industri Galangan Kapal Untuk Pembangunan Kapal
15
8.PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
Layanan Legislasi/Regulasi Bidang Industri
1
2
3
4
5
Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Rinci Bagi Perusahaan Industri yang
Berada atau akan Berlokasi di Kawasan Industri
Lingkup Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Perindustrian yang Dilimpahkan kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dalam
Penyelenggaraan Dekosentrasi Tahun Anggaran 2020
Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Minyak Goreng Sawit Secara Wajib
Standar Industri Hijau untuk Industri Gula Kristal Putih
Penghargaan Upakarti
TUJUAN PROGRAM:
Meningkatnya kualitas Layanan Fasilitasi Penyusunan Peraturan Perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri.
CAPAIAN:
Telah menerbitkan 39 Peraturan Menteri Perindustrian yg mendukung kebijakan bidang industri dan telah diundangkan serta dapat
diakses melalui JDIH Kemenperin tahun 2020.
NO TENTANG
PERATURAN
MENTERI PERINDUSTRIAN
6
7
8
9
10
11
12
13
Standar Industri Hijau untuk Industri Peralatan Saniter dari Keramik
Standar Industri Hijau untuk Industri Biskuit dan Produk Roti Kering Lainnya
Standar Industri Hijau untuk Industri Suku Cadang dan Aksesori Kendaraam Bermotor Roda Empat atau Lebih - Silencer
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M-IND/PER/12/2017 Tentang Lembaga Sertifikasi Industri Hijau
Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Lembaran
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi
Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal
No 18 Tahun 2020
No 19 Tahun 2020
No 1 Tahun 2020
No 2 Tahun 2020
No 5 Tahun 2020
No 6 Tahun 2020
No 9 Tahun 2020
No 10 Tahun 2020
No 11 Tahun 2020
No 12 Tahun 2020
No 13 Tahun 2020
No 14 Tahun 2020
No 15 Tahun 2020
No 16 Tahun 2020
No 17 Tahun 2020
72. 72 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kertas dan Karton Untuk Kemasan Pangan Secara Wajib
Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri Dalam Bertansformasi Menuju Industri 4.0
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika dan Telematika
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap
Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Industri
Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri Kendaraan Bermo-
tor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle)
No 20 Tahun 2020
No 21 Tahun 2020
No 22 Tahun 2020
No 25 Tahun 2020
No 26 Tahun 2020
No 27 Tahun 2020
No 28 Tahun 2020
No 30 Tahun 2020
No 31 Tahun 2020
No 32 Tahun 2020
No 33 Tahun 2020
No 34 Tahun 2020
No 35 Tahun 2020
No 36 Tahun 2020
No 37 Tahun 2020
No 38 Tahun 2020
No 39 Tahun 2020
No 40 Tahun 2020
No 41 Tahun 2020
No 42 Tahun 2020
No 43 Tahun 2020
No 44 Tahun 2020
16
17
18
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Alat Pemeliharaan Tanaman-Sprayer Gendong Semi Otomatis dan Alat Pemeliharaan Tanaman-Sprayer Gendong
Elektrik Secara Wajib
Ketentuan Penerbitan Rekomendasi, Pertimbangan Teknis, dan Surat Keterangan Produk Terkait Industri Logam yang Diatur Ekspornya
Pedoman Pelaksanaan Pemanfaatan Fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa
Oleh Industri Sektor Tertentu yang Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Teknik Sepeda Motor
Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/2/2010 Tentang Daftar Mesin, Barang, dan Bahan Produk Dalam Negeri Untuk
Pembangunan atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Otomotif Subbidang Komponen
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Otomotif Subbidang Perawatan dan Perbaikan
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Karoseri
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Industri Garmen
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Industri Alat Berat
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/M-IND/PER/7/2017 Tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah Melalui Program Restruksturisasi Mesin dan/atau Peralatan
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Otomotif Subbidang Body Repair
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Teknologi Fesyen dan Desain Fesyen
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Elektronika Prototipe dan Pemrograman
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pengolahan Gara
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Industri Alas Kaki
NO TENTANG
PERATURAN
MENTERI PERINDUSTRIAN
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/3/2016 Tentang Standar Spesifikasi dan Standar Harga Tower Transmisi dan
Konduktor Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
No 24 Tahun 2020
20
Pelaksanaan Pemanfaatan Tarif Bea Masuk Dengan Skema User Specific Duty Free Scheme Dalam Rangka Persetujuan Antara Republik Indonesia Dengan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi Pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
No 23 Tahun 2020
19
73. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202073 | 73
Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS)
Tujuan Program
Capaian
Terwujudnya penyediaan data dan informasi industri yang
berkualitas dan dapat diandalkan.
Pengumpulan data primer sektor industri berdasarkan
Penyampaian Laporan Semester I oleh Perusahaan Industri dan
Perusahaan Kawasan Industri melalui SIINas yang terdiri dari:
1. 4.510 Laporan Perusahaan Industri (3.614 Laporan Tahap
Produksi dan 896 Laporan Tahap Pembangunan)
2. 40 Laporan Perusahaan Kawasan Industri (20 Laporan Tahap
Komersil dan 19 Laporan Tahap Pembangunan).
74. 74 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Pengelolaan Unit Pelayanan Publik
Tujuan Program
Capaian
Mensinergikan layanan publik di Kemenperin untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat sektor industri.
Penerbitan 1.788 rekomendasi/pertimbangan teknis kepada pelaku
usaha industri baik secara langsung maupun online di masa pandemi
(Januari sd Oktober 2020). dengan rincian berdasarkan ditjen
pembina industri:
1. Ditjen Industri Agro: 156 layanan
2. Ditjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil: 210 layanan
3. Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika:
1.417 layanan
4. Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka: 5 layanan
74 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
75. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202075 | 75
C. IMPLEMENTASI MAKING INDONESIA 4.0
Sektor industri prioritas Making Indonesia 4.0 yang paling terdampak pandemi covid-19 adalah Industri Otomotif, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi,
dan Industri Elektronika. Industri Alat Angkutan mengalami penurunan paling tajam sehingga mengurangi secara signifikan kontribusinya terhadap
PDB industri pengolahan nonmigas. Sebaliknya, Industri Kimia dan Farmasi mengalami peningkatan yang sangat tinggi baik dari sisi pertumbuhan
maupun kontribusi PDB. Adapun industri makanan secara pertumbuhan relatif stabil namun mengalami peningkatan kontribusi terhadap PDB
industri pengolahan nonmigas. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan kontribusi sektor industri prioritas dalam Making Indonesia 4.0 terhadap
total PDB industri pengolahan nonmigas, dari 71,8% pada Triwulan I 2020 menjadi 73,1% pada Triwulan III 2020.
Pertumbuhan & Kontribusi PDB Sektor Industri Prioritas Making Indonesia 4.0
Sektor Industri Prioritas
Industri Makanan dan Minuman
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik,
Optik; dan Peralatan Listrik
Industri Alat Angkutan
Jumlah Kontribusi Terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas
Pertumbuhan PDB Tahun 2020
Tw I
3,94
-1,24
5,59
-3,52
4,64
0,22
-14,23
8,65
-9,29
-34,29
0,66
-9,32
14,96
-6,86
-29,98
36,5%
7,1%
9,9%
9,0%
9,4%
71,8%
39,5%
7,0%
11,0%
9,0%
6,1%
72,6%
39,5%
6,8%
11,0%
9,2%
6,9%
73,1%
Tw II Tw III Tw I Tw II Tw III
Kontribusi Terhadap PDB Industri
Pengolahan Nonmigas Tahun 2020
76. Pilot Project 4.0 Badan Pengembangan SDM Industri
Capaian
Tujuan Program
Pengembangan SDM Industri
yang memiliki kompetensi
unggul dalam hal implementasi
industry 4.0
A. Pembangunan Gedung Pusat Inovasi
Digital Industri 4.0 (PIDI 4.0) (progres
konstruksi 39,04% setinggi 6 lantai per
21 Desember 2020)
B. Diklat Industry 4.0 bagi ASN dan
Tenaga Kerja Industri sebanyak 347
orang (3 Angkatan)
1. Pusat Riset & Inovasi Teknologi Industri:
- Perancangan Proses & Produk,
- Teknologi Produksi,
- Perencanaan & Pengendalian Produksi
- Pengendalian Kualitas & Perawatan,
- Industri Hijau
2. Pusat Pengembangan SDM Industri:
- Agen Transformasi Industri 4.0,
- Pelatihan Pabrik Pintar,
- Pelatihan Otomasi & Robotika,
- Pelatihan Industrial Internet of Things,
- Pelatihan Manufactur Aditif,
- Pelatihan Cyber Security,
- Pelatihan Data Analysis
3. Inkubator Talent Digital
Sistem Integrasi Bisnis Proses
a. Cyber Phisical Reasearch & Learning Factory
b. Machining & Robotic Center
c. Process Automation Center
d. Quality Control & Maintenance
e. Simulation Center & Additive Manufacturing
f. Metrologi Center
g. Big Data & Analytic Center
h. Mini Plant Fast Moving Consumer Goods & Smart Packaging
Layanan/Service
Teknologi Terapan & Fasilitas
76 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
78. 78 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Pembangunan Ekosistem Inovasi Industri 4.0
Tujuan Program
Capaian
Perluasan adaptasi dan pemanfaatan industri 4.0 untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi, kontribusi nilai tambah,
daya saing dan keberlanjutan industri nasional
1. Jumlah perusahaan dengan nilai Indonesia Industry 4.0
Readiness Index (INDI 4.0) >= 3.0 menjadi 22 perusahaan
(data per Agustus 2020 kumulatif sejak tahun 2019).
2. Sejak Januari 2019 hingga Oktober 2020 telah dilakukan self
assessment INDI 4.0 terhadap 706 industri.
78 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
79. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202079 | 79
PROGRAM PRIORITAS
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
TAHUN 2021
BAB IV
80. 80 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
1. Fasilitasi perbaikan Rantai Pasok di Industri Minuman, Hasil Tembakau
dan Penyegar Melalui Transformasi Industri 4.0 untuk 2 Industri
2. Fasilitasi perbaikan rantai pasok industri furnitur melalui Pusat logistik
industri furnitur
3. Penyusunan Business Plan, Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan
Detail Engineering Design (DED) Industri IVO/ILO (Industrial Vegetable
Oil/Industrial Lauric Oil) sebagai bahan baku Industri Greenfuel/B100
4. Fasilitasi Pengembangan 1 (satu) jenis Industri Antara Sektor Industri
Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar
5. Fasilitasi Pengembangan 2 (dua) jenis Industri Antara Sektor Industri
Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
6. Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Furnitur untuk 10 Perusahaan
7. Fasilitasi pengembangan 3 (tiga) jenis industri pangan fungsional
8. Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Agro melalui Temu Bisnis
dan Promosi pada Pameran Berskala Internasional serta fasilitasi
export coaching
9. Pendampingan Penerapan Industry 4.0 di Sektor Industri Makanan
Hasil Laut dan Perikanan dan Sektor Industri Minuman, Hasil
Tembakau, dan Bahan Penyegar untuk 20 Perusahaan
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI
DITJEN INDUSTRI AGRO
1
81. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202081 | 81
2
PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI
DITJEN INDUSTRI KIMIA FARMASI DAN TEKSTIL
1. Restrukturisasi Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki untuk 10 Perusahaan
Industri TPT
2. Penerapan Industri 4.0 Sektor Tekstil dan Apparel & Optimalisasi
Indonesia Smart Textile Industry Hub untuk 100 Perusahaan yang
difasilitasi melalui optimalisasi Indonesia Smart Textile Industry Hub
3. Penerapan Industri 4.0 di sektor industri kimia hilir dan farmasi untuk
35 Perusahaan
4. Pelaksanaan Making Indonesia 4.0 di Sektor Industri Kimia Hulu untuk
1 Rekomendasi kebijakan
5. Fasilitasi Investor Dalam Rangka Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Petrokimia di Teluk Bintuni
6. Fasilitasi kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Garam
Industri
7. Fasilitasi kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Bahan
Baku Obat
8. Percepatan Substitusi Impor Bahan Baku Industri Semen Keramik dan
Pengolahan Bahan Galian Nonlogam untuk 1 Industri / Perusahaan
9. Pendampingan Implementasi Industri 4.0 sektor Industri Semen
Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam untuk 2 Industri /
Perusahaan
10. Penyusunan 3 Rekomendasi Kebijakan Strategi Penumbuhan dan
Pengembangan Daya Saing Sektor IKFT.
11. Pendampingan dan Fasilitasi Peningkatan Ekspor Ditjen IKFT dengan
target 15 Industri / Perusahaan
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
82. 82 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
1. Fasilitasi Penyusunan Kebijakan Pengembangan Kemampuan Industri
Kedirgantaraan untuk 1 rekomendasi kebijakan
2. Penguatan Struktur Industri Elektronika dan Telematika untuk 2
Industri Komponen
3. Pendampingan 3 Industri / Perusahaan dalam rangka Peningkatan
Daya Saing dan Produktivitas Industri Logam
4. Pengembangan Industri Permesinan dan Alat Kesehatan Melalui
Hilirisasi Inovasi Riset Sektor IPAMP untuk 3 Industri / Perusahaan
5. Export Coaching dan Fasilitasi Promosi bagi Dunia Usaha Sektor
ILMATE untuk 10 Industri / Perusahaan
6. Implementasi Making Indonesia 4.0 Sektor Otomotif untuk 10
Perusahaan
7. Penerapan Industri 4.0 di Sektor Elektronika untuk 10 Perusahaan yang
difasilitasi transformasi IR 4.0
8. Fasilitasi Investor dalam rangka Pengembangan Industri Permesinan
dan Alat Mesin Pertanian untuk 3 Investor
9. Penerapan Industri 4.0 pada Sektor Industri Permesinan dan Alat Mesin
Pertanian untuk 10 Perusahaan
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI
DITJEN INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA
3
83. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202083 | 83
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
1. Fasilitasi peningkatan kemampuan 33 sentra IKM
2. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri dengan
target 1.650 IKM
3. Restrukturisasi Mesin/Peralatan untuk 32 IKM
4. Fasilitasi IKM dalam mengikuti pameran dalam dan luar negeri untuk
211 IKM
5. Fasilitasi penerapan sertifikasi produk dan penguatan mesin/peralatan
untuk 528 IKM
6. Layanan HKI, Desain dan Kemasan, WUB Pontren, Pemanfaatan TPL
IKM, PFPP, dan Penerapan Making Industry 4.0 untuk IKM, Pembinaan
IKM di Sentra IKM yang direvitalisasi/dibangun, serta Promosi dan
Pendampingan Pembiayaan (KUR)
7. Pengembangan Sektor Industri Aneka
8. Fasilitasi E-Smart untuk 4.500 IKM
9. Pengembangan IKM Persepatuan Melalui BPIPI
10. Penumbuhan, pengembangan dan penyebaran IKM di 34 provinsi
melalui Dekonsentrasi
PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI
DITJEN INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA
4
84. 84 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
1. Fasilitasi dan pendampingan peningkatan daya tahan industri untuk 4
Perusahaan
2. Penyusunan 5 Rekomendasi Kebijakan Teknis Dalam Meningkatkan
Ketahanan dan Iklim Usaha Industri
3. Penyusunan Rekomendasi Penyelesaian Hambatan Ekspor Impor
4. Pengembangan Helpdesk Ekspor dan Investasi Industri
5. Penyusunan Rekomendasi Pengembangan Investasi Bahan Baku
Industri Substitusi Impor
6. Penyusunan Posisi runding dalam perjanjian Internasional
7. Inisiasi Kesepakatan FTA
8. Industrial Intelligence dan Peluang Kerja Sama Industri di Luar Negeri
melalui Atase Perindustrian
9. Penjajakan dan Fasilitasi Kerjasama SDI dengan 2 Negara Mitra
10. Pendampingan investasi perusahaan Multinasional untuk 2
Perusahaan multinasional calon investor
11. Partisipasi Indonesia Sebagai Partner Country Hannover Messe 2021
dengan target 10 Kesepakatan Kerjasama
12. Peningkatan Peluang Investasi Sektor Industri dengan target 2 LoI
13. Peningkatan kemitraan dalam Global Value Chain untuk 5 Perusahaan
14. Advokasi Pendampingan Industri dalam Akses Industri Internasional
15. Penyusunan Kebijakan Regulasi Pengembangan Wilayah Industri
16. Fasilitasi Peningkatan Investasi dan Operasional 5 Kawasan Industri (KI)
prioritas di luar Jawa
17. Fasilitasi Pengembangan 8 Kawasan Industri
18. Fasilitasi pengembangan 2 Kawasan Industri Tematik
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
PROGRAM NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI
DITJEN KETAHANAN, PERWILAYAHAN DAN AKSES INDUSTRI INTERNASIONAL
5
85. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202085 | 85
1. Penguatan Kemampuan Lembaga Penilaian Kesesuaian melalui
Peningkatan Kapasitas Lab Uji untuk mendukung SNI wajib dan
sertifikasi halal.
2. Pengembangan Standardisasi Industri melalui penyusunan 100
Rancangan SNI.
3. Penanganan masalah limbah B3 sektor industri. Pengembangan
standar dan kelembagaan industri hijau. Penerapan industri hijau
melalui fasilitasi sertifikasi industri hijau bagi 5 perusahaan industri
menengah besar.
4. Pemanfaatan Inovasi Teknologi Industri Agro melalui DAPATI dan
Inkubasi untuk 80 Perusahaan/ Wirausaha Industri.
5. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan perekayasaan untuk 52
judul Prioritas Riset Nasional.
6. Pemanfaatan Inovasi Teknologi Industri KTFLMATE melalui DAPATI
untuk 50 Perusahaan.
7. Penguatan tata kelola teknologi industri pada sektor industri KFTLMATE
dan agro untuk 3 balai industri.
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
PROGRAM RISET DAN INOVASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
6
86. 86 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
1. Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi
2. Diklat 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan) untuk 86.500
orang
3. Sertifikasi kompetensi untuk 10.000 orang Tenaga Kerja Industri
4. Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual System
5. Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan untuk 6.763 siswa;
6. Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi untuk 11.405 Mahasiswa D3 dan
D4, serta 1.800 Mahasiswa D1 dan D2
7. Renovasi Fasilitas Gedung Pendidikan SMK Industri
8. Pembangunan Infrastruktur Kompetensi
9. Penyusunan SKKNI dan KKNI sektor industri untuk 10 SKKNI dan KKNI
10. Inkubator Bisnis untuk Pembentukan Wirausaha Industri untuk 25
Wirausaha
11. Pendirian 1 Politeknik / Akademi Komunitas di dalam WPPI dan KI.
12. Pengembangan SDM Menuju Industri 4.0
13. Pembangunan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri (Digital
Capability Center)
14. Pelatihan 500 tenaga kerja industri kompeten yang ditempatkan pada
beberapa sektor industri prioritas
15. Pengembangan Link And Match Unit pendidikan dengan Industri
16. Pengembangan Link and Match antara politeknik dengan Industri
sebanyak 5 Politeknik
17. Pengembangan Link and Match Antara SMK dengan Industri sebanyak
2.600 Kesepakatan
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
7
87. Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 202087 | 87
1. Koordinasi penyusunan Rancangan Undang-Undang Lembaga
Pembiayaan Pembangunan Indonesia
2. Evaluasi Regulasi Bidang Industri
3. Pengembangan SDM Kementerian Perindustrian yang Kompeten
dalam Industri 4.0
4. Koordinasi Pelaksanaan Rencana Aksi Peta Jalan Revolusi Industri 4.0
5. Pengembangan Platform Data dan Informasi Industri 4.0
6. Sertifikasi TKDN
7. Pengawasan Agenda Prioritas Nasional dan Implementasi Industry 4.0
KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL TAHUN 2021:
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
SEKRETARIAT JENDERAL DAN INSPEKTORAT JENDERAL
8
88. 88 | Laporan Kinerja Pembangunan Industri Tahun 2020
Biro Perencanaan
Kementerian Perindustrian
Jl. Gatot Subroto kav. 52-53 lantai 7
Jakarta Selatan 12950
T : (021) 5255509 ext. 4020
F : (021) 5253278
W : www.kemenperin.go.id