5. اكبر هللا3الحمد وهلل
• Kaumuslimin dan kaumuslimat Jama`ah Idul Fitri yang dirahmati Allah
• Segala puji dan syukur kita pesembahkan ke
hadhirat Ilahi Rabbi Allah Swt, atas segala
limpahan rahmat, karunia, keberkahan,
keselamatan, kesehatan, kekuatan dan
kesempatan kepada kita dalam menunaikan
tugas pokok dan fungsi kita sebagai hamba-Nya
yaitu berubudiah dan bertaqarrub kepada-Nya.
• Semoga apa yang kita persembahkan ini diijabah
oleh Allah sebagai amal ibadah disisi-Nya.
6. • Shalawat dan salam penghormatan, kita
mohonkan kepada Allah kiranya disampaikan
buat jujungan kita yakni Nabi Muhammad SAW—
Allahumma Shalli A`la Muhammad wa ala Ali
Muhammad
• Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah
• Adapun Khutbah Idul Fitri kita kali ini dilandasi
oleh Firman Allah dalam surat Al-Hasyar ayat 18
dan Surat Asy-Syam ayat 7-10 sebagaimana yang
telah khatib bacaakan di awal khutbah ini.
• Judul Khuthbah kita adalah Mempertahankan
Keseucian Jiwa
7. •َهاّلِل واُقهات واُنَآم َينِذهلا اَهَُّيأََيٌسْفَن ْرُظْنَْتلَوْتَمهدَق اَم
َنوُلَمْعَت اَِِب ٌريِبَخ َهاّلِل هنِإ َهاّلِل واُقهاتَو ٍدَغِل(18)
•اَاىهوَس اَمَو ٍسْفَنَو-اَاىَوْقَتَو اَىَورُجُف اَهَمَْْلَأَف-ْدَق
اَاىهكَز ْنَم َحَلَْفأ-اَاىهسَد ْنَم َابَخ ْدَقَو(الشمش:
7-10)
• Hai orang2 yg beriman bertaqwalak kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang
sudah dipersiapkannya untuk hari esok dan
bertaqwa kepada Allah sesunggunya Allah akan
menceritakan apa yang telah kamu kerjakan
8. • Demi jiwa serta penyempurnaannya
• Maka Dia mengilhamkan kepada jalan
kejahatan dan ketaqwaan
• Sungguh beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu
• Dan sungguh merugilah orang yang
mengotorinya
9. Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd
• Pembahasan tentang Mempertahankan
kesucian jiwa setidak-tidaknya ada tiga pokok
pemikiran yang perlu khatib sampaikan
• 1. Apa yang dimaksud dengan kesucian jiwa
• 2. Apa tanda-tanda jiwa yang suci, dan
• 3. Bagaimana cara mempertahankan
keseucian jiwa itu
10. • Jamaah Idul Fitri, yang terhormat. Ketahuilah
• Semenjak Kemaren Sore, ketika mentari tergelincir di
ufuk barat, pada saat itu ramadhan telah
meninggalkan kita, Syawalpun tanpa kita sadari telah
bersama dengan kita. Kita tidak tahu persis dan tidak
ada jaminan bahwa kita akan menemui dan punya
kesempatan yang sama untuk bertemu dengan bulan
yang penuh keberkahan ini, bulan yang lebih baik
dari seribu bulan, bulan penuh ampunan dan kasih
sayang Allah pada ramadhan tahun depan.
11. • Kita masih ingat akan harapan-harapan yang
ada pada bulan Ramadhan dan kemungkinan
kita ada yang memperoleh dan
mendapatkannya atau mungkin masih
berjuang untuk mencari temukannya
• Ingatlah Jamaah, bahwa Tujuan ibadah puasa
yang kita lakukan endingnya menurut Qs. Al-
Baqarah 183 adalah La`allakum Tataquun—
mudah-mudahan kamu bertaqwa
12. • Sadarilah wahai para Jamah Idul Fitri
• Bagi Allah Maqam—posisi dan predikat Taqwa
merupakan posisi yang terhormat dan paling
Mulia di hadapan-Nya. Inna akramakum
`indallahi atqaakum
• Taqwa merupakan lambang kesempurnaan dari
posisi hamba di sisi-Nya.
• Harapan kita semoga kita dimasukkan dan
diterima sebagai hamba-hamba Allah yang
bertaqwa.
13. Allahu Akbar 3X Walillahil Hamd
• Jika kita telususri kembali dan pahami serta
yakini hadis-hadis rasul tentang fadhilah
ramadhan sembari mencek, kualitas ibadah
puasa dan qiyamuramadhan serta zakat
firahyang kita tunaikan sebelum shalat id
diselenggarakan, maka setidak-tidaknya kita
dapat memprediksi posisi dan kategorisasi diri
kita, apakah telah termasuk kelompok orang-
orang yang fitri dalam padangan Allah Swt
atau belum?
14. Rasul Bersabda:
•ْنِم َمَّدَقَت اَم ُهَل َرِفُغ ًابَاسِتْح َو ًانَاْميِا َنَضأَم َر َامَص ْنَمِهِبْنَذ
• Siapa yang berpuasa ramadhan atas dasar iman fan
perhitungan maka diampunilah dosa-dosa yang telah
berlalu
• Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma ia berkata:
•ًةَرْهُط ِرْطِفْلا َةاَكَز َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِهللا ُلْوُسَر َضَرَف
ِْيِاكَسَمْلِل ًةَمْعُطَو ِثَفَّالرَو ِوْغَّلال ْنِم ِمِائَّلصِل
• “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan
zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari
perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta untuk
memberi makanan orang2 miskin.”
15. Allahu Akbar 3X Walillahi Ilham
• Dari ayat dan hadis yang diungkapkan dalam
khutbah ini menegaskan bahwa di samping
tujuan ibadah puasa untuk menuju ketaqwaan
juga sebagai wadah untuk pesucian jiwa.
• Persoalan berikut adalah apa yang dimaksud
dengan pensucian jiwa, siapakah orang yang
pantas disebut berjiwa suci dan apa amalan-
amalan yang memungkinkan setiap diri bisa
mempertahankan kondisi jiwa yang suci tersebut.
16. Allahu akbar 3x Walillahilhamd
• Makna Jiwa yang Suci
– Menurut para ahli ilmu Jiwa umum dari pakar
psikologi terutama psikolog dan psikoterapis Islam
seperti Imam al Ghazali dengan Ihyaulumiddinya,
Al-Qusyairi dengan Risalah Qusyairiyahnya, Ibnu
Qayyim al-jauziyah dengan At-thariqu Ilal
shihatinnafsiyah, maka jiwa itu meliputi bagian
terdalam pada diri manusia seperti aqliyah—mind/
akal fikiran, Qalbiyah—hati, nafsiyah—self –
kedirinya dan ruhiyah atau roh—semua inilah yang
disebut rohani manusia.
17. • Jiwa yang suci adalah fikiran, hati dan kemauan
serta harapan-harapan yang tidak ternoda dan
terperangkap pada dosa dan kemaksiatan
• Dosa dan kemaksiatan akan menghatarkan
setiap pelakunya kepada kegelisahan jiwa.
• Jiwa yang gelisah, resah dan jauh dari
ketenangan dan kedamaian akan melahirkan
diri-diri yang rapuh dan mudah terpengaruh,
jauh dari Allah, berat untuk berubudiyah
• Akibatnya jiwa menjadi sakit atau tidak sehat
18. • Indikator Jiwa yang sehat sebagaimana yang
dikemukakan oleh Ibnu Qayyim adalah Jiwa yang
tenang dibuktikan dengan Ubudiyah,
Keseimbangan dalam hidup, berlaku adil, hidup
dalam keberkahan, berzikir, Jujur, ketenangan dan
kebahagiaan jiwa (jiwa bahagia), ridha, berakhlak
mulia, Hidup saling membantu dan melengkapi,
optimis—penuh harap dan terobsesi pada akhirat
• Ibnu Qayyim menambahkan bahwa dasar
kesehatan jiwa (jiwa yang bersih) diawali dengan
sikap mengenal diri sendiri, mengenal Allah dan
berubudiayah kepada-Nya.
19. • Dengan demikian, ketenangan hati dan
kebersihan jiwa merupakan hakikat dari
kebahagiaan itu sendiri.
• Kebahagiaan, rasa aman dan kestabilan jiwa
sebagai ciri dan karakter dari jiwa yang sehat.
• Inilah yang diterpakan dan dibiasakan pada
diri kita selama sebulan penuh dalam bulan
Ramadahan yang telah berlalu
20. Indikator Jiwa yang bersih dan Sehat
• Orang yang berjiwa sehat memiliki karakter
mampu menerima dan menghargai diri sendiri,
memiliki perasaan eksis (berguna dan
bermanfaat), memiliki kebebasan untuk
berekspresi dan berkereasi, berkepribadian
sempurna, fleksibel, percaya diri, memeiliki
sensitivitas sosial—peduli pada orang lain,
mampu bekerja, mampu beradaptasi, mampu
membangun hubungan interpersonal, ampu
menghadapi tekanan dan kegelisahan.
21. • Orang yang berkepribadia sehat ditandai dengan
mampu beradaptasi, bahagia dengan diri sendiri
dan bersama orang lain, mampu
mengaktualisasikan diri dan menjalankan fungsi
diri, mampu menghadapi segala tututan hidup, jiwa
dalam keadaan seimbang, berperilaku normal dan
hidup dalam ketentraman dan kedamaian hati
• Orang yang memiliki kebersihan jiwa mudah
menerima kebenaran, mampu membedakan mana
yang baik dan buruk serta cerminan bagi kehidupan
yang lain
22. Mempertahankan Keseucian Jiwa
• Kesucian jiwa yang telah diperoleh dalam
perpektif al-Qur`an seperti dalam suarat an-
Nahal ayat 97
•ٌنِمْؤُم َوُىَو ىَثُْنأ َْوأ ٍرَكَذ ْنِم اً
ِاحلَص َلِمَع ْنَم
اَم ِنَسْحَِِب ْمُىَرَْجأ ْمُههنَيِزْجَنَلَو ًةَبِّيَط ًةاَيَح ُهونَيِيْحُنَلَف
َنوُلَمْعَي واُناَك(97)
• Siapa yang beriman dan berbuat kealehan baik laki-
laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepada
mereka kehidupan yang baik, dan pasti akan kami
berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang mereka kerjakan
23. • Ibnu Qayim menjelaskan, kehidupan yang baik pada
ayat ini adalah kehidupan jiwa (bersih dan sehat),
kenikmatan, kebahagiaan dan ketena-ngan jiwa
yang diisi dengan keimanan, pengetahuan, cinta,
tobat dan tawakkal kepada Allah.
• Sebab tidak ada kehidupan yang lebih baik dan
lebih nikmat daripada kehidupan akhirat.
• Dunia dengan segala kemegahan dan pesonanya
dijadikan jembatan dan perbekalan untuk meraih
kebahagiaan hakiki di akhirat yang kekal untuk
selama-lamanya
24. Amalan Penunjang
• Kita biasakan selepas ramadhan ini untuk melanjutkan
puasa enam hari pada bulan Syawwal
• Kita biasakan bangun malam melakukan qiyamullail
• Kita biasakan hidup berbagi dengan para musthah`afiin
sebelum datang suatu masa kita tidak bisa berbuat apa-
apa
• Kendalikan diri dari berbagai gejolak hawa nafsu
dengan membiasakan puasa-puasa sunnah
sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah,
menerapkan sabar dan berlatih syukur, hidup dalam
kebersahajaan/ qanaah
• Semoga khutbah ini bermanfaat
• Fa`tabiru ya ulil Abshar lalakum turhamuun