Dokumen tersebut membahas tentang jiwa (nafs) manusia yang terdiri dari aspek aqliyah, qalbiyah, nafsiyah dan ruhiyah. Setiap aspek memerlukan nutrisi berupa ilmu (aqliyah), zikir dan ibadah (qalbiyah), riyadah dan tazkiyah (nafsiyah), serta taqarrub kepada Allah (ruhiyah). Dokumen juga menjelaskan beberapa istilah akal sepert
2. JIWA (NAFS)
• Jiwa (nafs) memiliki berbagai aspek atau unsur
seperti halnya jasad.
• Jiwa juga memilki kebutuhan dan nutrsisi untuk
bertahan hidup
• Jiwa terdiri dari aspek aqliyah (mind), qalbiah,
nafsiyah dan ruhiyah
• Aqliyah makannanya ilmu penegathuan
• Qalbiyah makannya zikir dan ibadah (tazkirah)
• Nafsiyah makananya riyadhah dan tazkiyah
• Ruhiyah makananya taqarrub ilalah
4. AL-FIKR
• Al-Fikr= Daya Pikir—menghubungkan ide dan
gagasan menjadi sebuah keseimpulan yang
logis dan realistis
• Pikiran yang sehat ditandai dengan
kemampuan dalam berpikir sejara logis,
objektif, tersruktur dan sistematis serta
rasional, dan runtut
• Orang yang daya pikirnya baik biasanya
disebut pakar atau ahli pikir
5. AL-ZIKR
• Al-Zikru bermakna mengingat (remenber)
• Mengingat berarti mengembalikan kembabli apa
yang pernah dipelajari, dialami atau dihafalkan
pada masa silam. Zikir juga bermakna
menyebutkan kembali atau membaca
• Orang yang pelupa berarti mengalami ganguan
pada sistem al-Zikrunya.
• Sering berzikir akan mempengaruhi kemampuan
mengingat
6. AN-NAZHAR
• An-Nazhr bermakna memperhatikan, memadang
ke dalam. Memandang dan menghayati atau
memandang diri sambil mencari makna.
Memperhatikan kondisi yang lalu, kini dan ke
depan
• An-Nazhr juga bermakna ketelitian
• Ketelitaian bagian dari kemampuan daya akal
yang diberikan oleh Allah
• Manusia diminta untuk memperhatikan dari apa
dia diciptakan
7. AL-RA`YU
• Al-Ra`yu dimakani dengan pendapat/
pandangan atau perspektif
• Pendapat atau kemampuan dalam
mengembangkan ide berbagi gagasan
merupakan cerminan dari kesempurnaan akal
• Orang yang tidak memiliki pendapat biasanya
mengalami gangguan pada sistem akal pada
bagian al-Ra`yunya
8. AL-BAABU
• Al-baabu bermakna cerdas dan pandai; Ulul
al-Baab orang yang pandai memanfaatkan
sistuasi dan kondisi dan memeliki
kecerdasasan dalam berta`aqul ( mengkom-
binasaikan adaya fikir dengan daya zikir) untuk
menemukan kebenaran (rabbana maa
khalaqta haaza baathila)
9. AL-ABSHAR
• Al-Abshar bermakna mengobservasi dan
menggunakan penglihatan atau pandangan
jauh ke depan. Al-Qur`an sering menyebut
dengan istilah afala tubshiruun
15. • QALBU DAN NAFS AKAN DAMAI DAN TENANG
KETIKA SETIAP HAMBA BERZIKIR DAN BERDOA
SERTA BERJUNG SEPENUH HATI DAN DENGAN
NIAT YANG TULUS MENCARI RIDHA ALLAH
• UNTUK MENYEMPURNAKAN ITU DIPERLUKAN
RIYADHATUNNAFS DAN TAZKIYATUNNAFS
SERTA TAZKIRATUL QULUB