1. Artikel ini membahas tentang pendidikan tinggi perhotelan di Vietnam dan pendapat dari pemangku kepentingan terkait. 2. Tiga faktor yang mempengaruhi efektifnya pendidikan tinggi perhotelan di Vietnam adalah meningkatnya permintaan pekerjaan di industri perhotelan, kesesuaian program pendidikan perhotelan untuk berkarir, dan ketersediaan lapangan kerja untuk lulusan. 3. Penelitian ini memberikan wawasan tentang kontribusi pendidikan tinggi
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Review Jurnal Pendidikan Kejuruan
1. RINGKASAN JURNAL
1. Profil Artikel
Judul Artikel : Pendididkan Tinggi Perhotelan di Vietnam: Pendapat dari
Pemangku Kepentingan (Hospitality higher education in Vietnam:
Voices from Stakeholders)
Jurnal : Persepektif Manajemen Pariwisata (Tourism Management
Perspectives)
Download :
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2211973618300485#!
Volume dan Halaman : Vol. 27 dan Hal. 68 – 82
Tahun : Juli 2018
Penulis : Anh H. Le, Christine V. McDonald, dan Helen Klieve
ISSN : 2211-9736
Reviewer : Asnandar
Tanggal : 12 Juli 2018
2. Rangkuman Artikel
Abstrak
Mengingat kontribusi yang relatif rendah dari sektor pariwisata bagi perekonomian di
Vietnam, maka peneliti menulis jurnal ini untuk mengetahui tentang faktor pendidikan tinggi
perhotelan yang efektif untuk pengembangan industri pariwisata dengan melalui ketersedian
sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini melibatkan 26 responden wawancara
terdiri dari kalangan profesional industri, akademisi perhotelan dan mahasiswa perhotelan. Ada
3 faktor yang mempengaruhi efektifnya pendidikan tinggi perhotelan di Vietnam, yaitu: (1)
Meningkatnya permintaan pekerjaan di industri perhotelan, (2) kesesuaian program pendidikan
perhotelan untuk berkarir di usaha perhotelan, dan (3) Ketersedian lapangan kerja untuk lulusan
pendidikan perhotelan di Vietnam. Dari penelitian ini memberikan wawasan berbasis bukti
tentang konstribusi pendidikan tinggi perhotelan dalam mengembangkan sektor pariwisata di
Vietnam.
Pendahuluan
Dalam bagian ini penulis mengatakan Interaksi antara wisatawan, dan personil industri
perhotelan dan pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan
2. pengalaman wisatawan dan merupakan hal yang penting untuk keberhasilan pariwisata.
Interaksi ini biasanya berlangsung di hotel, resor, penginapan, dan restoran, yang secara
kolektif membentuk industri perhotelan. Faktor utama di balik kesuksesan industri perhotelan
adalah ketersediaan personil berkualitas tinggi untuk menyampaikan, mengoperasikan dan
mengelola produk Wisata. Salah satu peran kunci pendidikan perhotelan adalah untuk
mendukung profesi, membutuhkan kemitraan yang erat antara industri perhotelan dan
pelaksana pendidikan (Tesone & Ricci 2005; Zopiatis & Constanti 2007). Melalui kerjasama
ini, kebutuhan industri dapat diidentifikasi dan ditangani, melalui penyediaan tenaga kerja
terampil dengan kualifikasi pendidikan yang tepat.
Pada pragraf selanjutnya penulis memaparkan kekhawatiran yang lebih terhadap
lulusan pendidikan kejuruan perhotelan yang kurang terampil dan kurang siap dalam bekerja.
Maka dari itu perlu digalih lebih dan dinilai kualitas lulusan dan keterampilan di lembaga
pendidikan kejuruan. Sehingga memberikan dampak yang besar pada layanan yang diberikan
industri terhadap sumber daya manusia.
Selanjutnya Dalam sebuah penelitian tahun 2010, Nguyen dan Robinson diwawancarai
manajer di seluruh industri dan menemukan bahwa Vietnam telah mengalami kelebihan
pasokan para pekerja, dengan mengorbankan pasokan yang cukup dari pekerja yang terampil
dan manajer. Mereka menemukan bahwa lulusan Universitas memiliki terbatas kemampuan
dan kapasitas untuk memecahkan masalah, berpikir kritis dan kemahiran berbahasa Inggris.
Maka itu, agar pengembangan program perhotelan berorientasi pada kebutuhan industri yang
akan berhasil dilaksanakan, wawasan persepsi dan harapan stakeholder untuk mengembangkan
kesepakatan tentang standar yang dibutuhkan adalah penting untuk meningkatkan sektor ini.
Lebih penting lagi, untuk hubungan ini akan efektif, standar harus selaras dengan praktek-
praktek ditempat kerja.
Tujuan
Artikel ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendidikan perhotelan di
Vietnam melalui orientasi perkembangan terhadap kebutuhan industri.
a. Pembahasan
Pada pokok pembahasan penulis membagi sub pokok bahasan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Hubungan Pendidikan dan Industri Perhotelan
Pada awal 1980an, pendidikan perhotelan dan pelaku industri setuju bahwa magang
harus menjadi komponen penting dari program pendidikan perhotelan untuk secara efektif
mempersiapkan siswa untuk masa depan bekerja sebagai profesional di bidang industri
perhotelan (Morrison & O'Mahony, 2003).
3. 1.1. Magang dan implikasi bagi penentu kebijakan
Untuk siswa, magang memberikan kesempatan untuk mempraktekkan konsep teoritis
yang dipelajari di sekolah, memahami kebutuhan industri, menggali kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan pekerjaan. Hal ini memiliki implikasi untuk
pengetahuan yang esensial dan diidentifikasi keterampilan di perhotelan dan konsisten
diterapkan dalam program pendidikan tinggi.
1.2. Harapan program industri perhotelan dan lulusan
Harapan industri menemukan bahwa keterampilan yang dianggap paling penting untuk
keberhasilan pekerjaan perhotelan termasuk sumber daya manusia yang terampil, kemampuan
interpesonal, dan kemampuan memecahkan masalah.
1.3. Persepsi siswa perhotelan terhadap lapangan kerja
Mahasiswa pendidikan tinggi, kelompok yang dianggap merupakan bagian penting dari tenaga
kerja seperti mereka diajarkan untuk fleksibel mengatasi keterampilan perubahan persyaratan
atau kemajuan teknologi yang cepat.
2. Konteks Pendidikan
Dalam konteks Vietnam, hubungan pendidikan dan industri perhotelan melibatkan
perusahaan perhotelan, lulusan pendidikan tinggi perhotelan, dan lembaga-lembaga pendidikan
tinggi perhotelan. Jaringan antara industri dan sistem pendidikan tinggi yang kompleks dan
hubungan dalam jaringan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, misalnya
profesional di bidang industri, siswa perhotelan, dan akademisi perhotelan. Pertimbangan
jaringan akan memberikan wawasan untuk membantu dalam memahami struktur sosial
Vietnam yang menghubungkan usaha perhotelan dan siswa/lulusan pendidikan tinggi.
2.1. Pendidikan Tinggi Perhotelan di Vietnam
Program studi yang disediakan oleh lembaga pendidikan tinggi terutama pendidikan
kejuruan, meskipun ada beberapa lembaga pendidikan kejuruan memiliki pendidikan lanjutan.
Pendidikan di Vietnam selain fokus pada pendidikan pengetahuan melalui lembaga pendidikan
tinggi yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (MOET) juga fokus pada
pendidikan kejuruan dengan perguruan tinggi kejuruan yang dikelola oleh Kementerian Tenaga
Kerja, Invalid, dan Sosial (MOLISA). Dalam hal pendidikan kejuruan, MOET dan MOLISA
memiliki tanggung jawab yang tumpang tindih berkaitan dengan fungsi yang diatur, otoritas
dan organisasi struktural (Tran, Le, & Nguyen, 2014). Oleh karena itu, dua kerangka kurikulum
kejuruan ada yang institusi memilih untuk menyampaikan tergantung pada fokus pendidikan
mereka.
4. 2.2. Industri Perhotelan di Vietnam
Perlu diperhatikan keterkaitan antara pendidikan tinggi dan kebutuhan industri untuk
memastikan lulusan disediakan dengan pengetahuan yang diperlukan dan keterampilan yang
sesuai dengan profesi. Dengan demikian, penting untuk menilai keselarasan antara pendidikan
dan pelatihan yang diberikan oleh lembaga pendidikan tinggi, dan kebutuhan sektor perhotelan.
b. Keutamaan Isi Artikel
1. Memaparkan secara jelas dan lengkap latar belakang dari permasalahan
2. Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat mengetahui
hasil dari penelitian tersebut
3. kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas
prosedur penelitian disusun dengan teratur, sehingga mudah untuk dipahami
c. Kekurangan Isi Artikel
1. Tidak membahas secara mendalam tentang bagaimana kurikulum yang digunakan
pada pendidikan kejuruan di Vietnam.
3. Perbandingan dengan Kondisi Pendidikan Kejuruan di Indonesia
Pendidikan kejuruan di Indonesia Pendidikan kejuruan di Vietnam
Kurikulum ditentukan oleh Kemendikbud
dan nantinya akan dikembangkan
berdasarkan kondisi di daerah atau
disekolah
Kurikulum dibuat oleh Departemen
Pendidikan dan Pelatihan yang terdiri dari
Kurikulum Nasional Dan Kurikulum Lokal
Sekolah kejuruan di Indonesia nanti
setelah lulus sekolah tingkat sekolah
menengah pertama (SMP)
Pada tingkat SMP (lower secondary
education) sudah diberi bekal
keterampilan untuk bisa masuk ke
lapangan kerja sebagai tenaga
buruh/profesi dan bisa lanjut ke sekolah
kejuruan selama 2 tahun.
4. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Perkembangan industri perhotelan di Vietnam tidak lepas dari kontsribusi lembaga
pendidikan kejuruan.
MOET dan MOLISA memiliki tanggung jawab yang tumpang tindih berkaitan dengan
fungsi yang diatur, otoritas dan organisasi struktural untuk pendidikan kejuruan di Vietnam.
Tahun 2017 dalam pengambilan kebijakan di pendidikan, MOET lembaga pemerintah untuk
5. pendidikan tinggi dan lebih ke sikapnya dalam bekerja (low skillnya) sedangkan MOLISA
lembaga pemerintah untuk pendidikan SMK yang lebih fokus ke keterampilan (hard skill).
Lulusan pendidikan tinggi biasanya digambarkan sebagai pekerja pengetahuan dalam
kebijakan, sedangkan lulusan SMK memperoleh keterampilan kerja operasional dasar lebih
maju, sehingga lebih disukai oleh para pelaku industri.
Kurikulum SMK, siswa-siswa kejuruan yang secara eksplisit melatih siswa dalam
mengembangkan keterampilan untuk pekerjaan tingkat operasional dasar, daripada yang lebih
luas, sedangkan kurikulum akademik pendidikan tinggi yang disiapkan dengan keterampilan
yang lebih strategis di tingkat pengawasan / manajerial, sehingga siswa kejuruan lebih selaras
dengan harapan industri untuk pekerjaan operasional dasar.
Saran
Penulis seharusnya memberikan solusi kepada pemangku kepentingan (industri, akademis, dan
lembaga) dalam pengembangan perhotelan di Vietnam, pemahaman mereka yang berbeda
kebutuhan, harapan dan minat sangat penting untuk menutup celah (jika ada), dan menemukan
landasan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Anh H. Le, Christine V. McDonald, dan Helen Klieve. 2018. Hospitality higher education in Vietnam:
Voices from stakeholders. Tourism Management Perspectives 27.68–82. Griffith University. Australia.
Trung Cuong.2012. Tingkat Pendidikan umum dan pendidikan pasca umum di Vietnam. (on-
line).http://vovworld.vn/id-ID/kotak-surat-anda/tingkat-pendidikan-umum-dan-pendidikan-
pasca-umum-di-vietnam-103436.vov. Diakses 14 Juli 2018.