Teks ini membahas tentang dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, mulai dari sejarahnya, tujuan klasifikasi, sistem klasifikasi, tingkatan taksonomi, aturan penamaan, dan kelompok-kelompok hewan.
3. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya
kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar" (Al Baqarah: 31).
Firman Allah :
4. Kira-kira 2000 tahun yang lalu, Aristoteles
membagi makhluk hidup ke dalam dua kerajaan besar,
yaitu tumbuhan dan hewan. Kemudian membagi
kerajaan hewan ke dalam tiga kelompok. Pembagian
kelompok tersebut berdasarkan tempat tinggal
(habitat) yaitu, air, darat, dan udara.
Pada tahun 1735, Carollus Linnaeus
mengembangkan sistem klasifikasi baru berdasarkan
persamaan ciri, yaitu struktur tubuh/bentuk,
ukuran, warna, dan cara memperoleh makanan.
Sistem klasifikasi Linnaeus memberi dua kata
untuk tiap nama jenis organisme. Yang dikenal
dengan binomial nomenklatur
6. Awas hati-hati !!! ada binatang
belang, hitam kuning, berkaki
empat, dengan cakar yang
tajam, pemakan daging,
Awas hati-hati!!! ada harimau sumatera”
7. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain.
Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui
namanya atau belum memiliki nama.
Tujuan
Klasifikasi:
8. Sistem artifisial / buatan
mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri yang
ditetapkan oleh peneliti sendiri,
misalnya, ukuran, bentuk, dan
habitat makhluk hidup.
Sistem klasifikasi
Sistem natural / alami
berdasarkan persamaan ciri struktur
tubuh eksternal dan struktur tubuh
internal secara alamiah.
Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan pada hubungan
kekerabatan secara evolusioner.
10. No. Istilah Latin Istilah Inggris Istilah Indonesia
1. Regnum Kingdom Dunia/Kerajaan
2. Phylum* Phylum Filum
3. Classis Class Kelas
4. Ordo Order Bangsa
5. Familia Family Suku
6. Genus Genus Marga
7. Species Species Jenis/Spesies
*untuk Tumbuhan, jenjang yang sama dengan Phylum adalah Divisio
Kategori takson yang digunakan dalam
pengelompokan organisme
11. 1. a. Tidak bertulang belakang...................................lanjutkan ke nomor 2
b. Mempunyai tulang belakang...............................lanjutkan ke nomor 3
2. a. Tubuh lunak, tidak bercangkang............................Gurita (a)
b. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku...........lanjutkan ke nomor 4
3. a. Bertelur, bergerak dengan sirip...............................Ikan (f)
b. Bertelur, bergerak bukan dengan sirip..........lanjutkan ke nomor 5
Identifikasi adalah menentukan persamaan dan
perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian
menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru
kemudian memberi nama.
12. Tata cara pemberian nama pada
mahkluk hidup ini didasarkan pada
metode yang disebut Binomial
Nomenklatur yang diciptakan oleh
Carolus Linnaeus.
Binomial nomenklatur artinya penamaan
dengan dua kata. Jadi semua makhluk
hidup diberi nama yang terdiri atas 2
kata dari Bahasa Latin atau yang
dilatinkan.
Phantera pardus
Felix domestica
13. • Menggunakan dua kata bahasa Latin atau bahasa lain yang
diperlakukan sebagai bahasa Latin
• Kata yang pertama, yang dimulai dengan huruf kapital, menunjukkan
nama Genus (Marga) individu/spesies hewan atau organisme lain,
sedangkan kata yang kedua (yang seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil) menunjukkan spesies (epitheton specificum) hewannya
• Nama individu atau spesies hewan atau organisme lain tertentu
terdiri dari kombinasi dua kata (binary combination) yaitu nama
Genus + epitheton specificulumnya.
• Jika suatu individu/spesiesnya hanya diketahui nama Genusnya,
sedangkan epithelon specificum-nya belum diketahui, nama
ilmiahnya ditulis dengan mencantumkan nama Genus + sp.
• Jika dicetak, nama ilmiah harus dicetak miring, sedangkan jika
diketik biasa atau ditulis, nama ilmiah tersebut harus diberi satu
garis bawah.
Aturan Penulisan
14. Sekarang ini ilmuwan mulai mengembangkan
pengelompokan hewan itu bukan hanya dari
kesamaan bentuk, tapi dengan melihat
hubungan kekerabatan berdasarkan evolusi
Menggunakan kajian biologi molekuler (DNA)
Akibatnya semakin banyak ilmuwan
mengusulkan pemisahan dan pembuatan
kelompok taksa baru
15. Asimetri
Tubuh yang tidak bisa dibagi menjadi beberapa
bagian yang sama besar. Contoh : Protozoa.
KLASIFIKASI hewan
Simetri Bilateral
Memiliki sisi oral dan sisi aboral, juga memiliki
sisi dorsal dan sisi ventral, sisi anterior dan
sisi posterior, serta sisi lateral. Contoh:
Platyhelminthes, Molusca, Chordata.
Simetri Radial
Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian oral
dan bagian aboral. Contoh: coelenterata cnidaria, dan echinodermata.
16. Untuk memahami bentuk simetri pada hewan,
perhatikan gambar berikut:
17. Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki
dua lapis sel tubuh. Contoh : cnidaria. Porifera
dan coelenterate.
Hewan Triploblastik,
adalah hewan yang
memiliki tiga lapis
sel tubuh.
19. Hewan poikiloterm, yaitu hewan yang
mengatur suhu tubuhnya secara
bervariasi sesuai dengan suhu
lingkungan. Contoh: cacing, reptil,
dan serangga.
Hewan homeotern adalah hewan
berdarah panas yang dapat
menjaga suhu tubug agar konstan,
meskipun suhu lingkungan
bervariasi. Contoh : mamalia dan
burung.
20. Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya
memiliki ruas–ruas tubuh. Contoh :
Annellida, Arthrophoda, Echinodermata.
Non Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya tidak
memiliki ruas – ruas tubuh. Contoh : Protozoa, Porifera,
Platyhelmintes, Nemathelmintes, Molusca. Pada
Platyhelmintes ada yang mengelompokkan dalam
metameri semu (pseudosegmen).
21. Eksoskeleton, yaitu hewan yang memiliki alat
perlindungan di luar tubuhnya. Contoh : Pada
hewan Invertabrata.
Endoskeleton, yaitu hewan yang memiliki alat
perlindungan di dalam tubuhnya. Contoh : Pada
filum Chordata (Vertebrata).
Berdasakan letak susunan syarafnya
dibedakan dorsal (belakang) dan ventral
(depan / perut). Ada beberapa hewan yang
belum memiliki susunan syaraf yang jelas,
yaitu Protozoa, Porifera, dan Coelenterata.
22. A. Kelompok Invertebrata terdiri
atas:
Porifera
Cnidaria
Ctenophora
Paltyhelminthes
Nemertea
Rotifera
Nematoda
Mollusca
Onychophora
Annelida
Arthropoda
Phorozoa
Bryozoa
Brachipoda
Echinodermata
B. Kelompok Vertebrata terdiri
atas:
Chordata
Subfilum Urochordata
Subfilum Cephalochordata
Subfilum Vertebrata
Kelas Chordrichtyes
Kelas Osteichtyes
Kelas Amphibia
Kelas Reptilia
Kelas Aves
Kelas Mammalia