Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrata
1. BAB 13. DETERMINASI DAN IDENTIFIKASI HEWAN
VERTEBRATA
DOSEN PENGAJAR: NANA CITRAWATI LESTARI, S.Si., M.Pd.
2. IDENTIFIKASI
Identifikasi penting artinya bila ditinjau dari segi ilmiahnya, sebab seluruh urutan pekerjaan berikutnya
sangat tergantung kepada hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang sedang diteliti.
Dalam melakukan identifikasi, peranan buku kunci identifikasi adalah mutlak diperlukan.
Identifikasi makhluk hidup berarti suatu usaha menemukan identitas suatu makhluk hidup.
Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling populer yakni dengan
membandingkan tumbuhan atau hewan yang ingin diketahui dengan gambar di dalam buku atau antara
tumbuhan dengan material herbarium yang sudah diketahui identitasnya.
Identifikasi dan pengenalan kelompok dan jenis hewan merupakan bagian yang sangat penting dalam
taksonomi.
Salah satu alat bantu identifikasi adalah kunci (identifikasi) yang dipakai untuk menentukan kedudukan
hewan dalam sistematika hayati. Ada kunci untuk menentukan Filum (Phylum), Kelas (Class), Bangsa
(Ordo), Suku (Family), Marga (Genus) dan Jenis (Species) hewan.
3. DETERMINASI
Determinasi merupakan cara untuk mengidentifikasi suatu makhluk hidup dengan mencocokkan
dengan buku panduan kunci determinasi.
Determinasi adalah membandingkan suatu hewan yang sudah diketahui atau diidentifikasi sebelumnya
berdasarkan karakter morfologi yang dimiliki kemudian mengetahui nama dari spesies tersebut.
Penggunaan pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun, sebenarnya Lamark (Gunarto,
2004) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi.
Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling
berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis.
4. CARA PENGGUNAAN KUNCI DETERMINASI
Cara menggunakan kunci determinasi antara lain sebagai berikut :
Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor.
Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang
diamati.
Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan
yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai.
Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati,
catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di
belakang setiap pernyataan pada kunci.
Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif
lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan: (a) paku kayu, atau (b) paku seng.
Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang
diamati.
5. KLASIFIKASI
Klasifikasi hewan didefinisikan sebagai penggolongan hewan ke dalam
kelompok tertentu berdasarkan kekerabatannya, yaitu yang berhubungan
dengan kontiguitas (kontak), kemiripan atau keduanya.
Klasifikasi dapat berdasarkan hubungan evolusi, habitat dan cara hidupnya.
Klasifikasi berhubungan dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar ciri-ciri
(idealnya seluruh ciri yang dimiliki).
6. IDENTIFIKASI ATAU DETERMINASI
Ciri-ciri khas MH menentukan nama MH dengan benar dan
menempatkannya dalam sistem klasifikasi.
Langkah-langkah
mengenali ciri MH
membandingkan/ menyamakan dengan MH yang sudah di kenal
identitasnya.
Dasarnya dapat berupa :
Ingatan, bantuan orang lain, specimen acuan, pustaka, komputer.
8. KUNCI DETERMINASI
1. a Berkeping 2 ……………………………….. 2
b Berkeping tunggal ………………………. 3
2. a Daun menyirip ……..…………….. Tumb X
b Daun menjari ……………………. Tumb Y
3. a Daun Menjari ……………………… Tumb R
b Daun menyirip ……………………………. 4
c. Daun melengkung ……………………… 12
4. dst