Dokumen ini membahas akuntansi sosio-spiritual yang mempertimbangkan dimensi spiritual, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Akuntansi sosial meliputi pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan akuntansi sosio-spiritual juga mempertimbangkan dimensi spiritual dengan laporan nilai tambah yang menggabungkan aspek keuangan dan nonkeuangan.
3. Akuntansi Spiritual
Dimensi spiritual mendapatkan posisi pertama dimana sejatinya manusia mencari
tujuan utamanya yaitu negeri akhirat dengan menghadirkan cinta yang tulus, kasih
yang tulus dan lain sebagainya (spiritual). Kemudian disusul dengan tidak
melupakan mencari kebahagian di dunia dengan pelaporan entitas terkait kegiatan
ekonominya baik laporan keuangan maupun laporan keberlanjutan (ekonomi).
4. Akuntansi Sosial
Istilah Akuntansi Sosial merupakan penyederhanaan dari beberapa istilah-istilah
yang ada seperti Social responsibility accounting, corporate social reporting,
employee and employment reporting, stakeholder reporting,environmental
reporting, dan yang paling baru adalah sustainability accounting and reporting
(Suryaningrum,2015)
Ihsan dan Ishak menyatakan bahwa, akuntansi sosial adalah penyusunan,
pengukuran, dan analisis terhadap konsekuensi- konsekuensi sosial dan ekonomi
dari perilaku yang berkaitan dengan pemerintah dan wirausahawan.
5. Sosio – Spiritual Akuntansi
Sosio spiritualitas sebagai solusi karena kandungan akuntansi diisi oleh sumber
utamanya yakni agama. Flesher & Flesher seperti dikutip oleh jacobs and walker
telah mengungkapkan peran agama dalam akuntansi.
Mereka menyimpulkan bahwa praktek-praktek akuntansi yang harmonis sangat
memberikan hasil yang memuaskan sebagai hasil substansi retailing dan operasi
manufacturing dari masyarakat. Agama dan sosial dapat mempengaruhi akuntansi
dan memainkan perannya sebagai pihak yang netral dan bertanggung jawab dalam
membuat dan melaporkan laporan pertanggung jawaban.
6. PERBEDAAN SOCIAL RESPONSIBILITY ACCOUNTING DAN
SOCIO-SPIRITUAL ACCOUNTING
SOCIAL RESPONSIBILITY
ACCOUNTING
a. didasarkan pada tiga dimensi,
yaitu triple bottom line (ekonomi,
sosial, dan lingkungan)
b. Pelaporan secara kualitatif
mengadopsi konsep pelaporan
sustainability reporting
SOSIO – SPIRITUAL ACCOUNTING
a. didasarkan pada empat dimensi,
yaitu quadruple bottom line
(ekonomi, sosial, lingkungan, dan
spiritual)
b. Laporan laba rugi dengan konsep
value added statement
8. Contoh lain dari penerapan socio-spiritual accounting juga dapat
dilihat dari socio-accounting operating report sebagai berikut :
9. KESIMPULAN
Akuntansi bukan sekedar angka-angka atau hitungan, karena akuntansi
merupakan hasil dari interaksi social dan spiritual yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat.
Menurunnya ekologi lingkungan sebenarnya merupakan hasil kerja
manusia yang terlalu serakah dan selalu mencoba mencari keuntungan
untuk diri sendiri tanpa memedulikan social dan lingkungan sekitarnya.
Sedangkan menurunnya etika perusahaan dicerminkan dari berbagai
skandal perusahaan yang mencoreng nama baik akuntan. Hal ini
mendorong munculnya akuntansi spiritual yang berusaha melakukan
keseimbangan semua aspek yang ada dalam kehidupan, yaitu fisik,
mental, ekologi, dan spiritual.