1. Nama : Antonius Jatmiko
Nim : 2101058008
Prodi : S2 Akuntansi
PERLAKUAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN
TERKAIT PERILAKU DISIPLIN DAN ETIKA TERHADAP AKUNTANSI KEUANGAN
(STUDI KASUS PADA PT SURYA INDAH JAYA)
PENDAHULUAN
Pada awalnya akuntansi keuangan hanya berfokus pada pelaporan informasi keuangan.
Namun, seiring perkembangan zaman manajer dan akuntan profesional telah mengakui
pentingnya informasi ekonomi tambahan yang dapat dikuantifikasikan, yang tidak dihasilkan
oleh sistem akuntansi atau pelaporan keuangan. Diyakini bahwa informasi tersebut tidak selalu
berbentuk finansial, yang mana informasi tersebut akan memberikan lebih banyak arti pada data
yang dilaporkan dan karenanya akan memberikan informasi lebih mendalam dalam pembuatan
keputusan. Sebagian dari informasi non finansial (yang dapat dikuantitifkan dan merupakan
pelengkap dari data finansial) termasuk dalam area akuntansi keperilakuan. Siegel (1989:3) yang
dikutip oleh Muliawati (2012) menyatakan bahwa behavioral science adalah “human side” of
social science. Ilmu keperilakuan ini tidak terlepas dari disiplin ilmu psikologi, sosiologi, teori
organisasi, ilmu politik, dan antropologi. Ditinjau dari sudut pandang teori akuntansi, Behavioral
Accounting Research (BAR) merupakan bagian dari positive research yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menemukan fakta.
Luasnya lingkup akuntansi keperilakuan yang mencakup budgeting, sistem akuntansi,
akuntansi biaya, akuntansi perpajakan, audit dan akuntansi manajemen membuktikan bahwa
penting dan perlunya pengetahuan akan akuntansi keperilakuan. Namun pada kenyataannya, saat
ini akuntansi keperilakuan belum diketahui oleh banyak pihak seperti karyawan di perusahaan
bahkan dosen-dosen yang mengajar akuntansi di perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan
kurangnya penerapan akuntansi keperilakuan terutama di perusahaan yang dapat menimbulkan
kecurangan (fraud). Contoh pada kasus ENRON, kecurangan terjadi karena baik dari pihak
manajemen perusahaan maupun pihak KAP Anderson tidak menerapkan akuntansi keperilakuan
dengan melanggar etika bisnis dan etika profesi akuntan dimana melanggar prinsip integritas dan
perilaku profesional. Pihak manajemen ENRON dan KAP Anderson bekerja sama untuk
memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan ENRON. Oleh
karena itu, akuntansi keperilakuan sangatlah penting untuk diketahui dan perlu untuk di teliti
oleh para peneliti.
KAJIAN TEORITIS
a. Perspektif dasar perilaku manusia: Psikologi, Sosiologi dan Psikologi Sosial
Seseorang dapat disebut sebagai sosiolog yaitu orang yang mempelajari manusia dalam
hubungannya dengan sesama manusia. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika
2. mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan
dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Psikologi sosial
adalah suatu bidang kajian di dalam psikologi yang memadukan konsep-konsep baik dari
psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial (Lubis,
2010: 8-9). Selanjutnya, berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan factor social secara jelas
didesain dalam aspek-aspek operasional terutama dari seluruh sistem akuntansi. Pertanggung
jawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka
dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi.
Sedangkan, dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi ketetapan
dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab anggota organisasi dalam memenuhi keinginan untuk mencapai tujuan dan
sasaran informasi (Lubis,2010:19). Selain itu, akuntansi keperilakuan berada dibalik peran akun-
tansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi
keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga
dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien.
Tujuan akuntan keperilakuan adalah untuk mengukur dan mengevaluasi unsur-unsur
keperilakuan yang relevan dan mengomunikasikan hasilnya guna pengambilan keputusan
internal dan eksternal (Lubis, 2010: 20-22). Sedangkan, pada masa lalu, para akuntan semata-
mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja
perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti
pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan
mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam
organisasi (Lubis, 2010:26).
b. Disiplin dan Etika
Nitisemito (1996), Hasibuan (2006) dalam Widari (2016) menyatakan bahwa
kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku.Sementara Rahayu (2010:49) menyatakan etika adalah nilai-
nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh individu
atau suatu golongan tertentu.Sedangkan Arijanto (2011:9-10) menyatakan pada dasarnya teori
etika terbagi atas dua macam, yaitu : (a) teori deontologi, berasal dari bahasa Yunani, “Deon”
berarti kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik,
dan (b) etika teologi, yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan
atau tindakan yang dilakukan.
METODE PENELITIAN
3. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Bogdan
dan Taylor (1975) dalam Moleong (2012:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai proses
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenome-
nologis.Menurut Emzir (2010:22) penelitian fenomenologis melihat secara dekat interpretasi
individual tentang pengalaman-pengalamannya. Peneliti fenomenologis berusaha memahami
makna dari sebuah pengalaman dari perspektif partisipan.
Adapun dalam penelitian ini adalah informan/orang-orang yang dianggap mengetahui
secara pasti mengenai pelaksanakan akuntansi keuangan di PT Surya Indah Jaya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti melalui
wawancara dan observasi terhadap informan penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data
yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya seperti lewat dokumen,
surat kabar, buletin, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan sebagainya.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah (1)
observasi atau pengamatan, (2) wawancara, dan (3) dokumen. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam caatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2012:247). Adapun teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (1984: 21-23) ada
tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, model data (data display)
dan penarikan/verifikasi kesimpulan.
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konfirmabilitas (confirmability). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri. Sedangkan, Hasiara (2012:52) menyatakan bahwa penelitian kualitatif meru-
pakan pendekatan yang menekankan pada proses pengamatan peneliti.
PEMBAHASAN
Penerapan Akuntansi Keperilakuan di PT Surya Indah Jaya
Akuntansi keperilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti
mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan Lubis (2010:20).
Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain,
konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien . Akuntansi
keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi (Lubis,2010:27).
Beberapa hal yang berkaitan dengan akuntansi keperilakuan diungkap oleh informan berikut.
“Disiplin dalam melaksanakan akuntansi menurut saya itu sangat penting, karena
kita sebagai karyawan dalam mengelola perusahaan untuk berjalan sinergi adalah
salah satunya dari sistem akuntansi itu. Semua transaksi harus selalu dicatat dan
4. dibuatkan jurnal atas transaksinya” (Muhammad Kindi Hidyat, Direktur Keuangan,
21/3/2022).
Dari hasil wawancara dengan informan kunci di atas menunjukkan perilaku pada karyawan
PT Surya Indah Jaya yang menyatakan bahwa disiplin dalam melaksanakan akuntansi itu penting
sehingga dalam pencatatan maupun pembayaran mereka bekerja sesuai sistem akuntansi yang
telah dibuat oleh perusahaan, hal tersebut merupakan salah satu penerapan dari akuntansi
keperilakuan dari sub ilmu psikologi social berkaitan dengan perilaku manusia terhadap desain,
konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien. Sesuai dengan Lubis
(2010:17-18) teknisi akuntansi tidak pernah mampu mencegah orang untuk menyadari bahwa
tujuan akhir jasa akuntansi organisasi bukan sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari
segala prosedur akuntansi tetapi juga bergantung pada bagaimana perilaku orang-orang di dalam
perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi yang
dihasilkannya.
a. Disiplin dalam Melaksanakan Akuntansi Keuangan
Nitisemito (1996), Hasibuan (2006) dalam Widari (2016) menyatakan bahwa kedisiplinan
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku.
“Hal ini diperhatikan, karena seluruh sistem yang digunakan perusahaan adalah
online, jadi rekening bisa selalu dimonitor. Jadi transaksi itu harus dibukukan pada
hari itu dan pada hari yang sama sesuai dengan nominal yang kita terima di Bank”
(Anik Setyowati - Admin, 21/3/2022).
Berdasarkan ungkapan informan di atas dapat diketahui bahwa karyawan di SIJ selalu
disiplin dalam melakukan pencatatan akuntansi karena setiap transaksi dibukukan pada hari yang
sama saat transaksi dilakukan sesuai dengan nominal yang di terima, hal tersebut merupakan
kesadaran karyawan dalam menaati peraturan perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Mantja, (2007), Walgito (2007), Yusuf dan Nurihsan (2008). Mereka, juga
mempunyai pandangan yang sama tentang perilaku manusia yakni, sebagai respon aktif dan pasif
terhadap stimulus yang diterima dari berbagai simbol, baik dari dalam maupun dari luar. Hal
tersebut tidak dapat diabaikan karena manusia memiliki karakteristik khusus untuk selalu
beraktivitas dan dapat diamati berdasarkan perilaku yang dibentuk sebagai hasil proses kejiwaan.
Adapun sikap positif yang bereaksi terhadap berbagai hal dan diikuti dengan perbuatan yang
bermanfaat bagi kepentingan orang banyak, jadi sikap positif tersebut yang mendasari perilaku
disiplin pada karyawan, perilaku tersebut dapat dilihat berdasarkan wawancara kepada beberapa
informan yakni sebagai berikut.
b. Menunjukkan keteladanan
“Iya pencatatan petty cash dilaksanakan tepat waktu dengan nota-nota dan bukti-
bukti yang kita terima dihari yang sama (Anik Setyowati -Admin, 21/3/2022).
Berdasarkan ungkapan informan kunci dapat diketahui bahwa setiap pencatatan petty cash
dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan bukti yang diterima, jadi hal tersebut menunjukkan
5. keteladanan dan disiplin karyawan dalam mencatat dan melaporkan petty cash yang nantinya
akan disusun dalam Neraca laporan keuangan perusahaan SIJ. Hal tersebut sejalan dengan Vania
(2012) mengemukakan bahwa disiplin dapat mengatasi kesalahan dan kecerobohan yang
disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan, dan keterlambatan. Disiplin berusaha
untuk mencegah permulaan kerja yang lambat atau terlalu awalnya mengakhiri kerja yang
disebabkan karena keterlambatan atau kemalasan
c. Menunjukkan ketaatan hukum
“Iya pajak selalu dibayarkan tepat waktu, di SIJ sendiri melaporkan setiap
bulan PPh pasal 21, PPN dan PPh pasal 23 untuk pemotongan jasa service. Kami
juga membayar pajak selalu tepat waktu sebelum tanggal 10 setiap bulannya”
(Muhammad Kindi Hidyat, Direktur Keuangan, 21/3/2022).
Pernyataan di atas menunjukkan ketaatan hukum perusahaan dalam pembayaran pajak
yang selalu membayarkan tepat waktu. Ketepatwaktuan dalam hal terebut sejalan dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh Kosegeran, et.al. (2016) ketepatan atau ketepatwaktuan
adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi
tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
d. Menunjukkan ketegasan
“Iya ada, kami sedang gencar mengingatkan kepada karyawan untuk berhati-
hati jangan sampai terjadi fraud atau manipulasi. Kalau terjadi pelanggaran SP
sampai pemecatan sampai ada yang berlanjut ke tuntutan hukum.” (Rachmat
Amrijanto-Komisari, 21/3/2022).
“Ada, disini ada sanksi kalau kita melakukan tindakan indisipliner dalam
pencatatan atau pembayaran dan manipulasi, sanksi berupa teguran tertulis atau
pemberhentian. Bahkan jika ada yang mencuri maka akan dikenakan hukuman
penjara. Sekarang manajemen menerapkan zero toleransi” (Rachmat Amrijanto-
Komisari, 21/3/2022).
Pengaruh organisasi, sejalan dengan yang dikemukakan oleh Watson dan Berkley (2008),
menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap idealisme yang mencerminkan baik
atau buruk. Hal tersebut sesuai dengan beberapa pernyataan informan tersebut dapat memberikan
pemahaman kepada pembaca bahwa SIJ menerapkan zero toleransi bagi pelaku tindakan
indisipliner untuk menghindari fraud atau manipulasi terhadap pencatatan akuntansi.
e. Menunjukkan kehati-hatian dan keandalan
“Iya kami sangat menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan penca-
tatan transaksi. Kita mencatat setiap transaksi secara detail apapun transaksinya”
(Anik Setyowati -Admin, 21/3/2022).
Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa PT Surya Indah Jaya menerapkan prinsip
kehati-hatian dan prinsip keandalan dalam setiap pencatatan transaksi akuntansi hal tersebut
merupakan salah satu perilaku disiplin dalam pencacatan dimana karyawan SIJ melakukan
pencatatan dengan hati-hati dan selalu mengkonfirmasi bukti-bukti yang diterima guna
menghindari adanya penyimpangan serta setiap pencatatan transaksi di perusahaan disajikan
tepat waktu dan tidak dimanipulasi. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Priyono
(2013), keandalan merupakan bagian dari karakteristik kualitatif laporan keuangan. Informasi
mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan
6. informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi
karakteristik penyajian jujur, dapat diverifikasi (verifiability) dan netralitas.
f. Etika dalam Melaksanakan Akuntansi Keuangan
Etika (ethics) secara garis besar dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai
moral dimana setiap individu memiliki nilai-nilai tersebut yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-harinya melalui gambaran sikap dan perilaku mereka (Arens, et.al, 2008:98). Beberapa
hal yang berkaitan dengan etika diungkapkan oleh beberapa informan berikut.
“Sangat penting, etika untuk akuntansi sangat dibutuhkan terutama
kejujuran dan kedisiplinan, karena yang kita kelola adalah keuangan yang
merupakan point utama diperusahaan untuk akuntansi, jadi sangat dibutuhkan
etika” (Muhammad Kindi Hidyat, Direktur Keuangan, 21/3/2022).
“Iya, saya dan teman-teman berprinsip kita lebih butuh orang dengan good
attitude dari pada orang dengan good skill tapi tidak punya attitude lebih kurang
seperti itu prinsip dasarnya. Mereka yang skillnya tidak terlalu bagus tapi
attitudenya bagus kita bisa bina, tetapi attitude yang bagus itu bisa memberikan
dampak kepada tim secara keseluruhan” (Zoraf Al Musally -Staff, 26/3/2018).
“Iya penting, etika itu membuat laporan dan cara kerja kita teratur dan bagus agar
bisa maksimal sesuai dengan etika dan aturan/rule” (Rachmat Amrijanto -
Komisaris, 23/3/2018).
Berdsasarkan hasil wawancara dan uraian di atas menunjukkan beberapa sikap dan perilaku
pada diri karyawan. Sikap yang di tunjukkan adalah kejujuran dan berusaha maksimal bekerja
mengikuti etika serta aturan perusahaan. Karyawan yang memiliki sikap kejujuran dan good
attitude dalam membuat laporan. Perilaku yang ditunjukkan karyawan melalui kedisplinan dan
beretika dalam bekerja. Sesuai dengan pernyataan informan menyatakan bahwa attitude yang
baik berdampak kepada tim secara keseluruhan. Pernyataan tersebut sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Shaleh (2008), dan Azwar (2009), Sobur (2009), maka dapat dinyatakan
bahwa setiap orang memiliki dua macam sikap, yaitu sikap positif dan negatif. Sikap positif
dapat bereaksi terhadap berbagai hal dan diikuti dengan perbuatan yang bermanfaat bagi
kepentingan orang banyak, sedangkan sikap negatif tidak memberikan tanggapan dan bahkan
menghindarinya.
Pada dasarnya teori etika terbagi atas dua macam menurut Arens, et.al. (2008:98), yaitu :
(a) teori deontology dan (b) teori teologi. Penulis ingin menjelaskan apakah SIJ menerapkan
teori tersebut. Berikut adalah wawancara dari beberapa informan sebagai berikut.
“Salah satu tujuan kode etik adalah untuk menghindari konflik kepentingan
seperti pembayaran ilegal dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan
perusahaan, jadi kita mengurangi fraud untuk penyelewengan dana itu sendiri.
Untuk di SIJ sendiri belum ada fraud karena kami menerapkan kode etik”
(Muhammad Kindi Hidyat, Direktur Keuangan, 21/3/2022).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut sikap dan perilaku yang patuh dan melaksanakan
setiap pencatatan transaksi disajikan tepat waktu dan tidak dimanipulasi. Dari pernyataan
informan menandakan bahwa karyawan terlah menerapkan etika deontologi menekankan
kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan
7. dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakan yang dilakukan, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri. Dengan kata lain, bahwa tindakan itu bernilai moral karena
tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bagian dari disiplin ilmu
akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi
keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui
keberadaanya. Pada dasarnya etika sangatlah berpengaruh di dalam akuntansi keperilakuan,
karena dengan adanya etika dalam akuntansi keperilakuan akan terbentuknya disiplin dan
kejujuran.
Wawancara yang penulis lakukan dengan mewawancarai karyawan di PT Surya Indah
Jaya mengungkapkan betapa pentingnya etika yang dimiliki karyawannya dalam bekerja
terutama dalam melaksanakan akuntansi. Bahkan hal pertama yang diperhatikan oleh PT Surya
Indah Jaya ialah etika karyawan. Salah satu narasumber mengungkapkan bahwa etika sangat
dibutuhkan karena berkaitan dengan disiplin dan kejujuran. Hal tersebut memang tidak bisa
dipungkiri, karena etika karyawan akan sangat berpengaruh pada kinerja karyawan itu sendiri.
Karyawan yang memiliki etika yang baik akan berdampak secara finansial maupun non-finansial
pada perusahaan. Perusahaan tersebut akan terhindar dari semua jenis fraud (kecurangan) yang
disebabkan oleh karyawannya sendiri hingga menyebabkan perusahaan tersebut dicap baik oleh
semua kalangan baik customernya, masyarakat, auditor, pemerintah, bahkan para investor. Hal
tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Hodges dan Helmi (1996: 34) dalam Aira (2014)
kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh etos kerja dan disiplin kerja karyawan. Apabila
seorang karyawan perusahaan mempunyai etika kerja dan disiplin kerja yang tinggi, maka akan
berdampak positif pada kinerja karyawan tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : pertama, sikap dan perilaku
karyawan maupun manajemen di PT Surya Indah Jaya berkaitan dengan perilaku disiplin dan
etika. Kedua, dalam melaksanakan akuntansi PT Surya Indah Jaya telah diterapkan dengan baik,
dengan adanya sanksi/punishment yang telah ditetapkan. Ketiga, para karyawan harus menaati
dan melaksanakan semua peraturan yang telah dibuat oleh PT Surya Indah Jaya. Keempat,sikap
dan perilaku manaati dan melaksanakan apa yang telah ditetapkan termasuk dalam bagian
penerapan akuntansi keperilakuan di PT Surya Indah Jaya. Kelima, penegasan pentingnya etika
perlu dilakukan dalam perusahaan. Keenam, jika karyawan memiliki etika yang baik, dapat
berdampak secara finansial maupun non-finansial pada perusahaan. Ketujuh, perusahaan
terhindar dari semua jenis fraud (kecurangan) yang disebabkan oleh karyawannya sendiri hingga
menyebabkan kerugian perusahaan tersebut.
KETERBATASAN
Penelitian ini memiliki keterbatasan: pertama, penelitian ini tidak dapat di generalisasikan
sifat penelitian ini temporer. Kedua, data yang diambil hanya berkaitan dengan perilaku disiplin
8. dan etika, informasi yang di dapat belum mencakup secara keseluruhan baik situasi dan kondisi
yang terkait dengan disiplin dan etika dalam melaksanakan akuntansi keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arijanto, Agus. Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis Cerdas Dalam Memahami Konsep Dan Faktor-
Faktor Etka Bisnis dengan Beberapa Contoh Praktis. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Azwar, S. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
2009.
Emzir. Metodologi Penelitian KualitatifAnalisis Data. Jakarta: Rajawali. 2012.
Hasiara, La Ode. Sikap dan Perilaku Aparatur dalam Melaksanakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Butas, Jurnal Aplikasi Manajemen.Volume 11, Nomor 1. Malang. 2013
Kevin, Raydondo. Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Akuntansi Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi Di Perguruan Tinggi Sekota Bandar Lampung. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung. 2016.
Kosegeran, Anando Iphan, Lintje Kalangi, Heince Wokas. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keandalan dan Ketetapatan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggar,. Jurnal Akuntability.Volume 5,
Nomor 2. Manado. 2016.
Kusuma, Indra Wijaya. Topik Penelitian Akuntansi Keperilakuan dalam Jurnal Behavioral
Research In Accounting (BRIA), Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 5, Nomor 2.
Yogyakarta. 2003.
Lubis, Arfan Ikhsan. Akuntansi Keperilakuan (Edisi 2). Jakata: Salemba Empat. 2010.
Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2012
Muliawati. Aspek Keperilakuan Dalam Akuntansi Keuangan, Jurnal Universitas Katolik
Parahyangan. Volume 16, Nomor 2. Bandung. 2012.
Priyono, Karnanto. Keandalan Informasi Laporan Keuangan Daerah Berbasis Akrual: Kajian
Pengelolaan Aset Tetap Daerah Kabupaten Sampang, Jurnal Akuntansi.Volume 4,
Nomor 1. Malang. 2013.
Rahayu, Siti Kurnia, Eli Suhayati. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan
Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Se Tin, Tan Ming Kuang. Analisis Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Studi Pada
Jurnal Behavioral Research In Accounting (1998-2003), Jurnal Akuntansi. Volume 2,
Nomor 2. Bandung. 2013.
Shaleh, AR. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Penerbit Prenanda Media
Group. Jakarta. 2008.
Sobur, A. Psikologi Umum, Penertbit CV Pustaka Setia. Bandung. 2009.
Sofyandi, H. dan I. Garniwa. Perilaku Organisasional. Penerbit: Graha Ilmu. Yogyakarta. 2007.
9. Vania, Disa. Analisis Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Deputi Bidang
Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu
Administrasi Negara, Universitas Indonesia. 2012.
Walgito, B. Psikologi Kelompok; Suatu Pengantar, Penerbit CV Andi Offset. Yogyakarta. 2008.
Watson, W., dan Berkley,R. ‘Testing The Value-Pragmatics Hypothesis in Unethical
Compliance’, Journal of Business Ethics, (Springer 2008), DOI 10.1007/s10551-008-
9953-3. 2008
Widari, Tri. Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada
Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta), Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yoyakarta. 2016.
Yusuf, S dan J.A Nurihsan. Teori Kepribadian, Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
2008.
Zainuri, Ahmad. Pengaruh Etika Kerja dan Kepemimpinan Islam Terhadap Karyawan (Studi
pada KJKS/UJKS Koperasi Kab. Pati), Fakultas Syariah, Jurusan Ekonomi Islam, Isntitut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 2011.