SlideShare a Scribd company logo
PERILAKU AKUNTABILITAS PNS
LATIHAN DASAR CPNS GOL. III
ANGKATAN KE-49
TAHUN 2020
SRISINTO, SE.,MM.
WIDYAISWARA MADYA
PUSDIKLAT BPS
Sinto 2020
 Alokasi Waktu : 12 Jp
 Hasil Belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini
peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar akuntabilitas guna pelaksanaan tugas
jabatannya.
Sinto 2020
Modul 1
Konsep Akuntabilitas
 Apa yang Dimaksud dengan
Akuntabilitas
 Aspek Penting dalam Akuntabilitas
 Mengapa Akuntabilitas Penting?
 Bagaimana Tingkatan dalam
Akuntabilitas?
Sinto 2020
1.
•
•
•
•
Konsep
Akuntabilitas:
Pengertian
Akuntabilitas
Aspek-aspek
Akuntabilitas
Pentingnya
Akuntabilitas
Tingkatan
Akuntabilitas
PNS
Akuntabel
5. Studi Kasus Akuntabilitas
• Artikel koran tentang
akuntabilitas
• Film/video tentang
akuntabilitas
2. Mekanisme
Akuntabilitas:
•
•
•
Akuntabilitas
birokrasi
Lingkungan
Akuntabilitas
Framework
Akuntabilitas
4. Menjadi PNS
Akuntabel:
3. Akuntabilitas dalam
Konteks
•
•
•
•
•
•
Prinsip-prinsip profesi ASN
Perilaku akuntabel
Akuntabel dalam SD
negara Akuntabel dalam
info pemerintah
Menghindari Konflik
kepentingan
Akuntabel dalam keputusan
•
•
•
•
•
Transparansi informasi
Praktek kecurangan
Penggunaan SD milik
negara
Pengelolaan info
pemerintah
Konflik kepentingan
22/10/2014 3
Sinto 2020
Keberhasilan Belajar
Sinto 2020
1. Menjelaskan
konsep
akuntabilitas
4. Mengaktualisasikan
nilai dasar
akuntabilitas dalam
pelaksanaan tugas
2. Menjelaskan
mekanisme
akuntabilitas
3. Menjelaskan
akuntabilitas
dalam konteks
Mengapa
PNS
Akuntabel?
Sinto 2020
KONSEP AKUNTABILITAS
Akuntabilitas secara harfiah dalam
bahasa inggris biasa disebut dengan
accountability yang diartikan sebagai
“yang dapat dipertanggungjawabkan”.
Atau dalam kata sifat disebut sebagai
accountable. Lalu apa bedanya dengan
responsibility yang juga diartikan
sebagai “tanggung jawab”.
Sinto 2020
Responsibilitas dan Responsiveness
 Responsibilitas (responsibility) merupakan konsep yang
berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis
yang dimiliki administrator (birokrasi publik) dalam
menjalankan tugasnya.
 Administrasi negara dinilai responsibel apabila pelakunya
memiliki standard profesionalisme atau kompetensi teknis yang
tinggi.
 Sedangkan konsep responsivitas (responsiveness) merupakan
pertanggungjawaban dari sisi yang menerima pelayanan
(masyarakat).
 Seberapa jauh mereka melihat administrasi negara (birokrasi
publik) bersikap tanggap (responsive) yang lebih tinggi terhadap
apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan dan aspirasi
mereka.
Sinto 2020
Akuntabilitas
 Mohamad Mahsun membedakan akuntabilitas dalam arti
sempit dan arti luas.
 Akuntabilitas dalam pengertian yang sempit dapat dipahami
sebagai bentuk pertanggungjawaban yang mengacu pada siapa
organisasi (atau pekerja individu) bertangungjawab dan untuk
apa organisasi bertanggngjawab.
 Sedang pengertian akuntabilitas dalam arti luas dapat dipahami
sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agen) untuk
meberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal)
yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut.
Sinto 2020
 Menurut The Oxford Advance Learner’s Dictionary
sebagaimana dikutip oleh Lembaga Administrasi Negara,
akuntabilitas diartikan sebagai “required or excpected to
give an explanation for one’s action” Akuntabilitas
diperlukan atau diharapkan untuk meberikan penjelasan
atas apa yang telah dilakukan.
 Dengan demikian akuntabilitas merupakan kewajiban
untuk memberikan pertanggungajwaban atau menjawab
dan menerangkan kinerja atas tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan
atau pertanggungjawaban
Sinto 2020
 Sedarmayanti mendefinsiskan sebagai sebagai suatu
perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara
periodik.
 Lembaga Administrasi Negara menyimpulkan
akuntabilitas sebagai kewajiban seseorang atau unit
organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
dan pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
secara periodik.
Sinto 2020
Akuntabilitas
 Merupakan sebuah kewajiban untuk
memberitahukan, menjelaskan terhadap
setiap tindakan dan keputusan agar dapat
disetujui/ atau ditolak/ atau diberi
hukuman bilamana diketemukan adanya
penyalah gunaan kewenangan
Sinto 2020
22/10/2014 10
Akuntabilitas
merupakan
kewajiban setiap
individu,
kelompok atau
institusi untuk
memenuhi
tanggung jawab
yang menjadi
amanahnya,
yakni menjamin
terwujudnya
nilai-
nilai publik
Sinto 2020
NILAI – NILAI PUBLIK
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar
ketika terjadi konflik kepentingan, antara
kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis
Sinto 2020
1
2
Memperlakukan warga secara sama dan
adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik
3
Menunjukan sikap dan perilaku yang
konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan
4
Sinto 2020
ASPEK-ASPEK AKUNTABILITAS
Hubungan
Berorientasi Hasil
Membutuhkan Laporan
Memerlukan Konsekuensi
Memperbaiki Kinerja
Sinto 2020
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
 Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
 Pemberi kewenangan bertanggungjawab memberikan
arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan
sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
 Dilain sisi, individu/kelompok/institusi bertanggungjawab
untuk memenuhi semua kewajibannya.
 Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang
terjadi adalah hubungan yang bertanggungjawab antara
kedua belah pihak.
Sinto 2020
Akuntabilitas berorientasi pada hasil
 Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yang bertanggung
jawab, adil dan inovatif.
 Dalam konteks ini, setiap
individu/kelompok/institusi dituntut untuk
bertanggungjawab dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan
berupaya untuk memberikan kontribusi dalam
mencapai hasil yang maksimal.
Sinto 2020
Akuntabilitas membutuhkan laporan
 Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah
dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
 Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap
individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada
kontrak kerja, sedangkan untuk institusi adalah LAKIP
(Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
Sinto 2020
Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
 Akuntabilitas adalah kewajiban.
Kewajiban menunjukkan tanggungjawab,
dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupa penghargaan atau sanksi.
Sinto 2020
Akuntabilitas memperbaiki kinerja
 Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
 Dalam pendekatan akuntabilitas proaktif (proactive
accountability), akuntabilitas dimaknai sbg hubungan
dan proses yg direncanakan utk mencapai tujuan yg
telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya
yg tepat dan evaluasi kinerja.
Sinto 2020
Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi
organisasi yang berlaku pada setiap level/
unit organisasi sebagai suatu kewajiban
jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasannya
Sinto 2020
Fungsi akuntabilitas (Bovens, 2007)
Menyediakan kontrol demokratis (peran
demokrasi)
Mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional)
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
(peran belajar)
Sinto 2020
Jenis akuntabilitas publik (1)
 Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan
dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban unit-unit
kerja (dinas) kepada pemerintah daerah,
kemudian pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat, pemerintah pusat
kepada MPR.
Sinto 2020
Jenis akuntabilitas publik (2)
 Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas.
 Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat
pemerintah untuk melaporkan "ke
samping" kepada para pejabat lainnya
dan lembaga negara.
Sinto 2020
Tingkatan Akuntabilitas (1)
 Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai
yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran,
integritas, moral dan etika.
 Pertanyaan yang digunakan untuk
mengidentifikasi apakah seseorang memiliki
akuntabilitas personal antara lain “Apa yang
dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi
dan membuat perbedaan?”.
 Pribadi yang akuntabel adalah yang menjadikan
dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan
masalah.
Sinto 2020
Tingkatan Akuntabilitas (2)
 Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan
instansinya sebagai pemberi kewenangan.
 Pemberi kewenangan bertanggungjawab untuk memberikan
arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya serta
menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai
aparatur negara bertanggung jawab untuk memenuhi
tanggung jawabnya.
 Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat tingkat
akuntabilitas individu seorang PNS adalah apakah individu
mampu untuk mengatakan “Ini adalah tindakan yang telah
saya lakukan, dan ini adalah apa yang akan saya lakukan
untuk membuatnya menjadi lebih baik”.
Sinto 2020
Tingkatan Akuntabilitas (3)
 Akuntabilitas Kelompok
 Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas
kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada
istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”.
 Dalam kaitannya dengan akuntabilitas
kelompok, maka pembagian kewenangan dan
semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai
kelompok yang ada dalam sebuah institusi
memainkan peranan yang penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
Sinto 2020
Tingkatan Akuntabilitas (4)
 Akuntabilitas organisasi mengacu pada
hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh
individu terhadap organisasi/institusi
maupun kinerja organisasi kepada
stakeholders lainnya
Sinto 2020
Tingkatan Akuntabilitas (5)
 Akuntabilitas Stakeholder
 Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat
umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak
yang memberikan masukan, saran, dan kritik
terhadap kinerjanya.
 Jadi akuntabilitas stakeholder adalah
tanggungjawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat.
Sinto 2020
MODUL 2
MEKANISME AKUNTABILITAS
Apa Mekanisme Akuntabilitas yang
ada dalam Birokrasi di Indonesia?
Bagaimana Menciptakan Lingkungan
Kerja yang Akuntabel?
Langkah-Langkah Apa yang Harus
Dilakukan dalam Menciptakan
Framework Akuntabilitas?
Sinto 2020
Mekanisme Akuntabilitas
 Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas
tersendiri (yang berbeda-beda)
 Contoh : Mekanisme akuntabilitas sistem penilaian
kinerja, sistem pengawasan (CCTV, Finger prints
ataupun software utk memonitor pegawai dengan
komputer dsb)
 Guna memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik
yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi sbb;
Sinto 2020
Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (1)
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum
(accountability for probity and legality).
 Akuntabilitas hukum terkait dengan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang diterapkan.
Sinto 2020
Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (2)
2. Akuntabilitas proses (process accountability).
 Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah
prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam
hal kecukupan sistem informasi akuntansi,
sistem informasi manajemen, dan prosedur
administrasi?
 Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui
pemberian pelayanan publik yang cepat,
responsif, dan murah.
Sinto 2020
Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (3)
3. Akuntabilitas program (program
accountability).
 Akuntabilitas ini dapat memberikan
pertimbangan apakah tujuan yang
ditetapkan dapat tercapai, dan Apakah ada
alternatif program lain yang memberikan
hasil maksimal dengan biaya minimal.
Sinto 2020
Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (4)
4. Akuntabilitas kebijakan (policy
accountability).
Akuntabilitas ini terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah
atas kebijakan yang diambil
terhadap DPR/DPRD dan masyarakat
luas.
Sinto 2020
Alat Akuntabilitas yang ada dalam
Birokrasi di Indonesia?
2. Kontrak Kerja : PP No. 46 Thn
2011 ttg Penilaian Prestasi Kerja
PNS
3. Laporan Kinerja : LAKIP
1. Perencanaan Strategis : RPJP,
RPJM dan RKP/ Tahunan
Sinto 2020
Bagaimana Menciptakan Lingkungan
Kerja yang Akuntabel?
Kepemimpinan Transparansi Integritas
Tanggungjawab
(Responsibilitas)
Keadilan Kepercayaan
Keseimbangan Kejelasan Konsistensi
Sinto 2020
Kepemimpinan
 Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
 Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel
dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by
example),
 Dengan komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula,
 Menghindari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja
yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan
sumber daya.
Sinto 2020
Transparansi
Tujuan transparansi adalah sbb :
 Mendorong komunikasi yang lebih besar dan
kerjasama antara kelompok internal dan
eksternal
 Memberikan perlindungan terhadap pengaruh
yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan
 Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan
keputusan
 Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan secara keseluruhan.
Sinto 2020
Integritas
 Dengan adanya integritas menjadikan
suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, undang-undang, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
 Dengan adanya integritas institusi dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan/atau stakeholders.
Sinto 2020
Tanggung jawab (Responsibilitas)
 Responsibilitas institusi dan responsibilitas
perseorangan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu
konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat.
 Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas
perorangan dan responsibilitas institusi.
Sinto 2020
Responsibilitas Perseorangan
 Adanya pengakuan terhadap tindakan
yang telah diputuskan dan tindakan yang
telah dilakukan
 Adanya pengakuan terhadap etika dalam
pengambilan keputusan
Sinto 2020
Responsibilitas Institusi
 Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber
daya
 Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih
besar dalam pengambilan keputusan
 Adanya penempatan PNS dan individu yang
lebih baik sesuai dengan kompetensinya
 Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi
sumber daya organisasi
Sinto 2020
Keadilan
 Keadilan adalah landasan utama dari
akuntabilitas.
 Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya.
 Ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak
optimal.
Sinto 2020
Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
Dengan kata lain, lingkungan
akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-
hal yang tidak dapat dipercaya.
Sinto 2020
Keseimbangan
 Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
 Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus
dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja.
 Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya
perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang
dibutuhkan.
 Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja
yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
Sinto 2020
Kejelasan
 Kejelasan juga merupakan salah satu
elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas.
 Agar individu atau kelompok dapat
melaksanakan wewenang dan
tanggungjawabnya, mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
Sinto 2020
Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas.
Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber
daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan
kerja yang tidak akuntabel, akibat
melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
Sinto 2020
Langkah-Langkah Apa yang Harus Dilakukan dalam
Menciptakan Framework Akuntabilitas?
Sinto 2020
Menentukan tujuan dan
Tanggung jawab
Hal ini dapat dilakukan melalui
penentuan tujuan dari rencana
strategis organisasi, mengembangkan
indikator, ukuran dan tujuan kinerja,
dan mengidentifikasi peran dan
tanggungjawab setiap individu dalam
organisasi.
Sinto 2020
Melakukan Perencanaan
 Cara ini dapat dilakukan melalui identifikasi
program atau kebijakan yang perlu dilakukan,
siapa yang bertanggungjawab, kapan akan
dilaksanakannya dan biaya yang dibutuhkan.
 Selain itu, perlu dilakukannya identifikasi
terhadap sumberdaya yang dimiliki organisasi
serta konsekuensinya, apabila program atau
kebijakan tersebut berhasil atau gagal untuk
dilakukan.
Sinto 2020
Implementasi dan Monitoring
Melakukan implementasi dan
memantau kemajuan yang sudah
dicapai.
Hal tersebut penting dilakukan
untuk mengetahui hambatan dari
impelementasi kebijakan atau program
yang telah dilakukan.
Sinto 2020
Memberikan Laporan Lengkap
• Memberikan laporan hasil secara
lengkap, mudah dipahami dan tepat
waktu.
• Hal ini perlu dilakukan sebagai
wujud untuk menjalankan
akuntabilitas dalam menyediakan
dokumentasi dengan komunikasi
yang benar serta mudah dipahami.
Sinto 2020
Evaluasi dan Perbaikan
Melakukan evaluasi hasil dan
menyediakan masukan atau
feedback untuk memperbaiki
kinerja yang telah dilakukan
melalui kegiatan2 yang bersifat
korektif
Sinto 2020
Film Akuntabilitas
 Tiap-tiap peserta membuat resume /
kesimpulan film yang baru saja diputar,
analisa setiap perilaku baik/ buruk
(akuntabel/ atau tidak akuntabel) yang
terdapat dalam tayangan tersebut.
Sinto 2020
MODUL 3
AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS
 Transparansi dan Akses Informasi
 Praktek Kecurangan (Fraud) dan
Perilaku Korup
 Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
 Penyimpanan dan Penggunaan Data dan
Informasi Pemerintah
 Konflik Kepentingan
Sinto 2020
Transparansi dan Akses
Informasi
 Perwujudan transparansi tata
kelola keterbukaan informasi
publik ditandai dengan terbitnya
payung regulasi yakni UU Nomor
14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
Sinto 2020
UU No.14/2008
Keterbukaan Informasi
Publik
Sinto 2020
Transparansi dan Akses Informasi
 Semua warga negara Indonesia berhak
mendapatkan informasi publik dari semua Badan
Publik.
 Informasi publik adalah “Informasi yang dihasilkan,
disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh
suatu Badan Publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara
dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan
Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-
undang ini serta informasi lain yang berkaitan
dengan kepentingan publik” (Pasal 1 Ayat 2).
 Informasi publik terbagi dalam 2 kategori:
Sinto 2020
Jenis Informasi Publik
 Informasi yang wajib disediakan dan
diumumkan.
 Informasi yang dikecualikan (informasi publik
yang perlu dirahasiakan).
 Pengecualiannya tidak boleh bersifat
permanen.
 Ukuran untuk menjadikan suatu informasi
publik dikecualikan atau bersifat rahasia
adalah: (i) Undang-undang; (ii) kepatutan; dan
(iii) kepentingan umum.
Sinto 2020
Prinsip2 Keterbukaan Informasi (1)
Maximum Access Limited Exemption (MALE)
 Pada prinsipnya semua informasi bersifat terbuka dan
bisa diakses masyarakat.
 Suatu informasi dapat dikecualikan hanya karena
apabila dibuka, informasi tersebut dapat merugikan
kepentingan publik.
 Pengecualian itu juga harus bersifat terbatas, dalam
arti : (i) hanya informasi tertentu yang dibatasi; dan
(ii) pembatasan itu tidak berlaku permanen.
Sinto 2020
Prinsip2 Keterbukaan Informasi (2)
Permintaan Tidak Perlu disertai Alasan
 Akses terhadap informasi merupakan hak setiap
orang
 Konsekuensinya adalah setiap orang bisa
mengakses informasi tanpa harus disertai alasan
untuk apa informasi tersebut diperlukan.
 Pejabat publik bisa saja khawatir bahwa informasi
itu disalahgunakan, meskipun argumentasi ini
sebenarnya kurang kuat, karena penyalahgunaan
informasi tetap bisa dipidanakan.
Sinto 2020
Prinsip2 Keterbukaan Informasi (3)
Mekanisme Sederhana, Murah dan
Cepat
 Nilai dan daya guna suatu informasi
sangat ditentukan oleh konteks waktu.
 Informasi bisa jadi tidak berguna jika
diperoleh dalam jangka waktu yang
lama, karena bisa tertutup oleh
informasi yang lebih baru.
Sinto 2020
Prinsip2 Keterbukaan Informasi (4)
Informasi harus Utuh dan Benar
 Informasi yang diberikan kepada
pemohon haruslah informasi yang utuh
dan benar.
 Jika informasi tersebut tidak benar dan
tidak utuh, dikhawatirkan bisa
menyesatkan pemohon.
Sinto 2020
Prinsip2 Keterbukaan Informasi (5)
Informasi Proaktif
 Badan publik dibebani kewajiban untuk
menyampaikan jenis informasi tertentu yang
penting diketahui publik.
 Misalnya, informasi tentang bahaya atau bencana
alam wajib disampaikan secara proaktif oleh
Badan Publik tanpa perlu ditanyakan oleh
masyarakat.
Sinto 2020
Prinsip2 Keterbukaan Informasi (6)
Perlindungan Pejabat yang beritikad
Baik
 Perlu ada jaminan dalam undang-undang
bahwa pejabat yang beriktikad baik harus
dilindungi.
 Pejabat publik yang memberikan informasi
kepada masyarakat harus dilindungi jika
pemberian informasi dilandasi itikad baik.
 Misalnya, pejabat yang memberikan bocoran
dan dokumen tentang praktik korupsi di
instansinya.
Sinto 2020
Praktik Kecurangan (fraud) dan Perilaku
Korup (1)
 Aparat Pemerintah dituntut untuk mampu
menyelenggarakan pelayanan publik dengan baik, dan hal
ini berkaitan dengan etika birokrasi didalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
 Etika pelayanan publik adalah suatu panduan atau
pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan publik
atau birokrat untuk menyelenggarakan pelayanan yang
baik bagi publik.
 Bagaimana etika aparatur pemerintah kita dalam
memberikan pelayanan publik?
 Masih adakah mereka yang menyalahgunakan wewenang?
Sinto 2020
Praktik Kecurangan (fraud) dan Perilaku
Korup (2)
 Penyalahgunaan wewenang berdampak pada
praktik kecurangan (fraud).
 Menurut The Institute of Internal Auditor (IIA),
mendefinisikan fraud sebagai “Sekumpulan
tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar
hukum yang ditandai dengan adanya unsur
kecurangan yang disengaja.
Sinto 2020
Penyebab Praktek Kecurangan
(Fraud) dan Perilaku Korup
 Adanya peluang untuk melakukan praktik curang (fraud). Ini
akibat dari lemahnya pengendalian internal di organisasi dan
dpt mempengaruhi individu maupun kelompok lain yang
sebelumnya tdk memiliki motif guna melakukan fraud.
 Insentif atau terkanan untuk melakukan fraud. Contohnya
tekanan yang timbul karena masalah keuangan pribadi (akibat
berjudi, narkoba, hutang dsb)
 Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan perilaku curang,
yaitu pembenaran atas aktivitas yang mengandung fraud.
Kecurangan dianggap hak nya, karena merasa berjasa
terhadap organisasi. Bisa juga karena meniru rekan kerja yang
melakukan kesalahan tidak kena sangsi.
Sinto 2020
Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Fasilitas publik dilarang penggunaannya utk
kepentingan pribadi utk itu setiap PNS harus
memastikan bahwa:
1. Semua penggunaan SDMN diatur sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2. Penggunaannya dilakukan secara bertanggung-
jawab dan efisien
3. Pemeliharaan fasilitas secara benar dan
bertanggungjawab.
Sinto 2020
Pertanyaan2 yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam penggunaan fasilitas publik
 Apakah penggunaan fasilitas tertentu dapat
merugikan instansi atau negara?
 Apakah penggunaan fasilitas tertentu
merugikan reputasi pribadi anda dan juga yang
lain?
 Apakah penggunaan fasilitas menguntungkan
diri pribadi semata?
Sinto 2020
Penyimpanan dan Penggunaan Data
dan Informasi Pemerintah (1)
Akuntabilitas adalah bagaimana
pemerintah atau aparatur dapat
menjelaskan semua aktifitasnya dengan
memberikan data dan informasi yang
akurat terhadap apa yang telah mereka
laksanakan, sedang laksanakan dan
akan dilaksanakan
Sinto 2020
Penyimpanan dan Penggunaan Data dan
Informasi Pemerintah (2)
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta
dilaporkan tersebut harus
1. Relevant (relevan), yaitu bahwa data dan informasi yg
disediakan dpt digunakan utk mengevaluasi kondisi
sebelumnya, saat ini dan mendatang
2. Reliable (dapat dipercaya), yaitu informasi harus dpt
dipercaya dan tidak bias
3. Understandable (dapat dimengerti), yaitu informasi disajikan
dengan cara yg mudah dipahami oleh pengguna (user
friendly)
4. Comparable (dapat diperbandingklan), yaitu informasi yang
diberikan dapat digunakan oleh pengguna utk dibandingkan
dengan institusi lain yang sejenis.
Sinto 2020
Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah
situasi yang timbul di mana
tugas publik dan kepentingan
pribadi bertentangan
Sinto 2020
Jenis/ Tipe Konflik Kepentingan(1)
Keuangan
 Penggunaan sumber daya lembaga (termasuk
dana, peralatan atau sumber daya aparatur)
untuk keuntungan pribadi.
 Contoh :
 Menggunakan peralatan lembaga/unit/divisi/bagian untuk
memproduksi barang yang akan digunakan atau dijual
secara pribadi;
 Contoh lain ?
Sinto 2020
Jenis/ Tipe Konflik Kepentingan (2)
Non – Keuangan
 Penggunaan posisi atau wewenang untuk
membantu diri sendiri dan / atau orang
lain.
 Contoh :
 Penggunaan posisi yang tidak tepat untuk
memasarkan atau mempromosikan nilai-
nilai atau keyakinan pribadi
 Contoh lain ?
Sinto 2020
Konsekuensi Konflik Kepentingan
 Hilangnya/ berkurangnya kepercayaan pegawai dan
stakeholders
 Memburuknya reputasi pribadi atau reputasi
Institusi
 Tindakan indisipliner
 Pemutusan hubungan kerja
 Dapat dihukum baik perdata maupun pidana
Sinto 2020
Contoh kasus:
Pengguna Anggaran (Kepala Dinas) pada Dinas
Kebersihan akan melakukan pembelian alat pengolahan
sampah. Kepala Dinas (Kadis) tersebut menunjuk salah
satu Kepala Seksi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
Atas dasar pelimpahan wewenang, selanjutnya Kepala
Seksi membentuk Panitia Lelang (Panitia Tender),
Panitia lelang dan Kepala Seksi yang telah ditunjuk
tersebut tidak melaksanakan lelang sesuai wewenang
yang telah dilimpahkan kepadanya melainkan dengan
cara melakukan penunjukan langsung (PL) dengan
tujuan untuk memenangkan rekanan tertentu, dengan
tujuan untuk memenangkan rekanan tertentu, dengan
cara seperti yang berakibat merugikan keuangan negara.
Ini kasus siapa saja yang dapat dimintai
pertanggungjawaban dan bagaimana bentuk
pertanggung jawabannya?
Sinto 2020
MODUL 4
MENJADI PNS YANG AKUNTABEL
 Apa yang diharapkan dari seorang PNS?
Perilaku Individu (Personal Behaviour)
 Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan
Akses Informasi (Transparency and Official
Information Access)
 Menghindari Perilaku yang Curang dan
Koruptif (Fraudulent and Corrupt
Behaviour)
Sinto 2020
Modul 4
Menjadi PNS yang Akuntabel
 Perilaku Terhadap Penggunaan Sumber Daya
Negara (Use of Public Resources)
 Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan dan
Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah
(Record Keeping and Use of Government
Information)
 Perilaku berkaitan dengan Konflik Kepentingan
(Conflicts of Interest)
 Bagaimana Mengambil Keputusan yang
Akuntabel bagi PNS?
Sinto 2020
APA YANG DIHARAPKAN DARI SEORANG PNS?
(Perilaku Individu)
1. PNS bertindak sesuai dengan persyaratan
legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik
yang berlaku untuk perilaku mereka
2. PNS tidak mengganggu, menindas, atau
diskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat
3. PNS memperlakukan anggota masyarakat
dan kolega dengan hormat, penuh
kesopanan, kejujuran, dan keadilan.
Sinto 2020
Perilaku Berkaitan dengan Transparansi
dan Akses Informasi
1. PNS tidak akan menyalah gunakan informasi
resmi untuk keuntungan pribadi atau komersial
untuk diri mereka sendiri atau yang lain
2. PNS tidak akan mengungkapkan informasi
resmi atau dokumen yang diperoleh selain
seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau
otorisas yang diberikan oleh institusi
Sinto 2020
Menghindari Perilaku yang Curang
dan Koruptif
1. PNS harus menghindari tidak akan terlibat
dalam penipuan atau korupsi
2. PNS akan melaporkan setiap perilaku
curang atau korup
3. PNS akan melaporkan setiap
pelanggaran kode etik dalam
profesinya dan/atau organisasinya
Sinto 2020
Perilaku Terhadap Penggunaan
Sumber Daya Negara
1. PNS bertanggung jawab untuk
pengeluaran yang resmi
2. PNS menggunakan sumber daya yang
didanai publik secara benar sesuai
peruntukannya dan efisien
3. PNS tidak menggunakan waktu kantor
atau sumber daya untuk pekerjaan partai
politik atau keuntungan pribadi atau
keuangan
Sinto 2020
Perilaku Berkaitan dengan Penyimpanan dan
Penggunaan Data/Informasi Pemerintah
1. PNS merekam tindakan dan keputusan
mereka untuk memastikan transparansi
2. PNS menjamin penyimpanan informasi
sensitif atau rahasia secara aman
3. PNS memastikan mereka mematuhi dan
komitmen pencatatan semua data dan
informasi yang telah ditetapkan
Sinto 2020
Perilaku PNS berkaitan dengan Konflik
Kepentingan (Conflicts of Interest)
1. PNS memastikan kepentingan pribadi
atau keuangan tidak bertentangan dan
tidak memihak
2. Ketika konflik kepentingan yang timbul
antara kinerja tugas publik dan
kepentingan pribadi atau personal , PNS
akan memastikan mereka untuk
kepentingan umum
Sinto 2020
Bagaimana mengambil keputusan
yang akuntabel bagi PNS
1. Memastikan tindakan dan keputusan
yang berimbang dan tidak bias
2. Akuntabel dan transparan
3. Melakukan pekerjaan secara efiektif dan
efisien
4. Mendeklarasikan secara terbuka bila
terjadi adanya potensi konflik
kepentingan
Sinto 2020
Sinto 2020

More Related Content

Similar to BT_2689.pptx

Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
E Junaidi Aprizal
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
RusdiRustandi6
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
Fitran Zain
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
E Junaidi Aprizal
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
Iwan Setiawan
 
Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...
Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...
Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...
Athadhia Ramadhan Rizal
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspvitalfrans
 
Akuntabilitas 2
Akuntabilitas 2Akuntabilitas 2
Akuntabilitas 2
mnjtnkbbpkjakarta
 
Makalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publikMakalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publik
Israndi
 
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraRUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
Tri Widodo W. UTOMO
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
temanna #LABEDDU
 
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
temanna #LABEDDU
 
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)
temanna #LABEDDU
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
Iwan Setiawan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
theresiapradita
 
ppt agenda 2.pptx
ppt agenda 2.pptxppt agenda 2.pptx
ppt agenda 2.pptx
HarianisyahParinduri
 

Similar to BT_2689.pptx (20)

Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
TAX
TAXTAX
TAX
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...
Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...
Distinguish Between Accounting and Auditing_Athadhia Ramadhan Rizal_210675353...
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual asp
 
Akuntabilitas 2
Akuntabilitas 2Akuntabilitas 2
Akuntabilitas 2
 
Makalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publikMakalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publik
 
Tgs akuntansi 2
Tgs akuntansi 2Tgs akuntansi 2
Tgs akuntansi 2
 
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraRUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)
29. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja- (1)
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
ppt agenda 2.pptx
ppt agenda 2.pptxppt agenda 2.pptx
ppt agenda 2.pptx
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 

Recently uploaded

MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
AlmaDani8
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
fuji226200
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
yardsport
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
ansproduction72
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
dwiagus41
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
SunakonSulistya
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptxUji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
NurlinaAbdullah1
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 

Recently uploaded (12)

MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptxUji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 

BT_2689.pptx

  • 1. PERILAKU AKUNTABILITAS PNS LATIHAN DASAR CPNS GOL. III ANGKATAN KE-49 TAHUN 2020 SRISINTO, SE.,MM. WIDYAISWARA MADYA PUSDIKLAT BPS Sinto 2020
  • 2.
  • 3.  Alokasi Waktu : 12 Jp  Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas guna pelaksanaan tugas jabatannya. Sinto 2020
  • 4. Modul 1 Konsep Akuntabilitas  Apa yang Dimaksud dengan Akuntabilitas  Aspek Penting dalam Akuntabilitas  Mengapa Akuntabilitas Penting?  Bagaimana Tingkatan dalam Akuntabilitas? Sinto 2020
  • 5.
  • 6. 1. • • • • Konsep Akuntabilitas: Pengertian Akuntabilitas Aspek-aspek Akuntabilitas Pentingnya Akuntabilitas Tingkatan Akuntabilitas PNS Akuntabel 5. Studi Kasus Akuntabilitas • Artikel koran tentang akuntabilitas • Film/video tentang akuntabilitas 2. Mekanisme Akuntabilitas: • • • Akuntabilitas birokrasi Lingkungan Akuntabilitas Framework Akuntabilitas 4. Menjadi PNS Akuntabel: 3. Akuntabilitas dalam Konteks • • • • • • Prinsip-prinsip profesi ASN Perilaku akuntabel Akuntabel dalam SD negara Akuntabel dalam info pemerintah Menghindari Konflik kepentingan Akuntabel dalam keputusan • • • • • Transparansi informasi Praktek kecurangan Penggunaan SD milik negara Pengelolaan info pemerintah Konflik kepentingan 22/10/2014 3 Sinto 2020
  • 7. Keberhasilan Belajar Sinto 2020 1. Menjelaskan konsep akuntabilitas 4. Mengaktualisasikan nilai dasar akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas 2. Menjelaskan mekanisme akuntabilitas 3. Menjelaskan akuntabilitas dalam konteks
  • 9. KONSEP AKUNTABILITAS Akuntabilitas secara harfiah dalam bahasa inggris biasa disebut dengan accountability yang diartikan sebagai “yang dapat dipertanggungjawabkan”. Atau dalam kata sifat disebut sebagai accountable. Lalu apa bedanya dengan responsibility yang juga diartikan sebagai “tanggung jawab”. Sinto 2020
  • 10. Responsibilitas dan Responsiveness  Responsibilitas (responsibility) merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator (birokrasi publik) dalam menjalankan tugasnya.  Administrasi negara dinilai responsibel apabila pelakunya memiliki standard profesionalisme atau kompetensi teknis yang tinggi.  Sedangkan konsep responsivitas (responsiveness) merupakan pertanggungjawaban dari sisi yang menerima pelayanan (masyarakat).  Seberapa jauh mereka melihat administrasi negara (birokrasi publik) bersikap tanggap (responsive) yang lebih tinggi terhadap apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan dan aspirasi mereka. Sinto 2020
  • 11. Akuntabilitas  Mohamad Mahsun membedakan akuntabilitas dalam arti sempit dan arti luas.  Akuntabilitas dalam pengertian yang sempit dapat dipahami sebagai bentuk pertanggungjawaban yang mengacu pada siapa organisasi (atau pekerja individu) bertangungjawab dan untuk apa organisasi bertanggngjawab.  Sedang pengertian akuntabilitas dalam arti luas dapat dipahami sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agen) untuk meberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Sinto 2020
  • 12.  Menurut The Oxford Advance Learner’s Dictionary sebagaimana dikutip oleh Lembaga Administrasi Negara, akuntabilitas diartikan sebagai “required or excpected to give an explanation for one’s action” Akuntabilitas diperlukan atau diharapkan untuk meberikan penjelasan atas apa yang telah dilakukan.  Dengan demikian akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungajwaban atau menjawab dan menerangkan kinerja atas tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban Sinto 2020
  • 13.  Sedarmayanti mendefinsiskan sebagai sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.  Lembaga Administrasi Negara menyimpulkan akuntabilitas sebagai kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik. Sinto 2020
  • 14. Akuntabilitas  Merupakan sebuah kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap setiap tindakan dan keputusan agar dapat disetujui/ atau ditolak/ atau diberi hukuman bilamana diketemukan adanya penyalah gunaan kewenangan Sinto 2020
  • 15. 22/10/2014 10 Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yakni menjamin terwujudnya nilai- nilai publik Sinto 2020
  • 16. NILAI – NILAI PUBLIK Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis Sinto 2020 1 2
  • 17. Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik 3 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan 4 Sinto 2020
  • 18. ASPEK-ASPEK AKUNTABILITAS Hubungan Berorientasi Hasil Membutuhkan Laporan Memerlukan Konsekuensi Memperbaiki Kinerja Sinto 2020
  • 19. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan  Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.  Pemberi kewenangan bertanggungjawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya.  Dilain sisi, individu/kelompok/institusi bertanggungjawab untuk memenuhi semua kewajibannya.  Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bertanggungjawab antara kedua belah pihak. Sinto 2020
  • 20. Akuntabilitas berorientasi pada hasil  Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.  Dalam konteks ini, setiap individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi dalam mencapai hasil yang maksimal. Sinto 2020
  • 21. Akuntabilitas membutuhkan laporan  Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.  Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja, sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Sinto 2020
  • 22. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi  Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi. Sinto 2020
  • 23. Akuntabilitas memperbaiki kinerja  Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Dalam pendekatan akuntabilitas proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai sbg hubungan dan proses yg direncanakan utk mencapai tujuan yg telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yg tepat dan evaluasi kinerja. Sinto 2020
  • 24. Pentingnya Akuntabilitas Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/ unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya Sinto 2020
  • 25. Fungsi akuntabilitas (Bovens, 2007) Menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi) Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar) Sinto 2020
  • 26. Jenis akuntabilitas publik (1)  Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR. Sinto 2020
  • 27. Jenis akuntabilitas publik (2)  Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.  Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke samping" kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara. Sinto 2020
  • 28. Tingkatan Akuntabilitas (1)  Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.  Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?”.  Pribadi yang akuntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan masalah. Sinto 2020
  • 29. Tingkatan Akuntabilitas (2)  Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.  Pemberi kewenangan bertanggungjawab untuk memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya serta menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya.  Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat tingkat akuntabilitas individu seorang PNS adalah apakah individu mampu untuk mengatakan “Ini adalah tindakan yang telah saya lakukan, dan ini adalah apa yang akan saya lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik”. Sinto 2020
  • 30. Tingkatan Akuntabilitas (3)  Akuntabilitas Kelompok  Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”.  Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan. Sinto 2020
  • 31. Tingkatan Akuntabilitas (4)  Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya Sinto 2020
  • 32. Tingkatan Akuntabilitas (5)  Akuntabilitas Stakeholder  Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.  Jadi akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat. Sinto 2020
  • 33. MODUL 2 MEKANISME AKUNTABILITAS Apa Mekanisme Akuntabilitas yang ada dalam Birokrasi di Indonesia? Bagaimana Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel? Langkah-Langkah Apa yang Harus Dilakukan dalam Menciptakan Framework Akuntabilitas? Sinto 2020
  • 34. Mekanisme Akuntabilitas  Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas tersendiri (yang berbeda-beda)  Contoh : Mekanisme akuntabilitas sistem penilaian kinerja, sistem pengawasan (CCTV, Finger prints ataupun software utk memonitor pegawai dengan komputer dsb)  Guna memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi sbb; Sinto 2020
  • 35. Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (1) 1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality).  Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan. Sinto 2020
  • 36. Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (2) 2. Akuntabilitas proses (process accountability).  Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi?  Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah. Sinto 2020
  • 37. Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (3) 3. Akuntabilitas program (program accountability).  Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan Apakah ada alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal. Sinto 2020
  • 38. Dimensi Mekanisme Akuntabilitas (4) 4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability). Akuntabilitas ini terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas. Sinto 2020
  • 39. Alat Akuntabilitas yang ada dalam Birokrasi di Indonesia? 2. Kontrak Kerja : PP No. 46 Thn 2011 ttg Penilaian Prestasi Kerja PNS 3. Laporan Kinerja : LAKIP 1. Perencanaan Strategis : RPJP, RPJM dan RKP/ Tahunan Sinto 2020
  • 40. Bagaimana Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel? Kepemimpinan Transparansi Integritas Tanggungjawab (Responsibilitas) Keadilan Kepercayaan Keseimbangan Kejelasan Konsistensi Sinto 2020
  • 41. Kepemimpinan  Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.  Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by example),  Dengan komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula,  Menghindari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya. Sinto 2020
  • 42. Transparansi Tujuan transparansi adalah sbb :  Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal  Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan  Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan keputusan  Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan. Sinto 2020
  • 43. Integritas  Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.  Dengan adanya integritas institusi dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders. Sinto 2020
  • 44. Tanggung jawab (Responsibilitas)  Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.  Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi. Sinto 2020
  • 45. Responsibilitas Perseorangan  Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan tindakan yang telah dilakukan  Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan keputusan Sinto 2020
  • 46. Responsibilitas Institusi  Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya  Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan  Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan kompetensinya  Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi Sinto 2020
  • 47. Keadilan  Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.  Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.  Ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal. Sinto 2020
  • 48. Kepercayaan Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal- hal yang tidak dapat dipercaya. Sinto 2020
  • 49. Keseimbangan  Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.  Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.  Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.  Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki. Sinto 2020
  • 50. Kejelasan  Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas.  Agar individu atau kelompok dapat melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Sinto 2020
  • 51. Konsistensi Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi. Sinto 2020
  • 52. Langkah-Langkah Apa yang Harus Dilakukan dalam Menciptakan Framework Akuntabilitas? Sinto 2020
  • 53. Menentukan tujuan dan Tanggung jawab Hal ini dapat dilakukan melalui penentuan tujuan dari rencana strategis organisasi, mengembangkan indikator, ukuran dan tujuan kinerja, dan mengidentifikasi peran dan tanggungjawab setiap individu dalam organisasi. Sinto 2020
  • 54. Melakukan Perencanaan  Cara ini dapat dilakukan melalui identifikasi program atau kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggungjawab, kapan akan dilaksanakannya dan biaya yang dibutuhkan.  Selain itu, perlu dilakukannya identifikasi terhadap sumberdaya yang dimiliki organisasi serta konsekuensinya, apabila program atau kebijakan tersebut berhasil atau gagal untuk dilakukan. Sinto 2020
  • 55. Implementasi dan Monitoring Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari impelementasi kebijakan atau program yang telah dilakukan. Sinto 2020
  • 56. Memberikan Laporan Lengkap • Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu. • Hal ini perlu dilakukan sebagai wujud untuk menjalankan akuntabilitas dalam menyediakan dokumentasi dengan komunikasi yang benar serta mudah dipahami. Sinto 2020
  • 57. Evaluasi dan Perbaikan Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan2 yang bersifat korektif Sinto 2020
  • 58. Film Akuntabilitas  Tiap-tiap peserta membuat resume / kesimpulan film yang baru saja diputar, analisa setiap perilaku baik/ buruk (akuntabel/ atau tidak akuntabel) yang terdapat dalam tayangan tersebut. Sinto 2020
  • 59. MODUL 3 AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS  Transparansi dan Akses Informasi  Praktek Kecurangan (Fraud) dan Perilaku Korup  Penggunaan Sumber Daya Milik Negara  Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi Pemerintah  Konflik Kepentingan Sinto 2020
  • 60. Transparansi dan Akses Informasi  Perwujudan transparansi tata kelola keterbukaan informasi publik ditandai dengan terbitnya payung regulasi yakni UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Sinto 2020
  • 62. Transparansi dan Akses Informasi  Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan informasi publik dari semua Badan Publik.  Informasi publik adalah “Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang- undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik” (Pasal 1 Ayat 2).  Informasi publik terbagi dalam 2 kategori: Sinto 2020
  • 63. Jenis Informasi Publik  Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan.  Informasi yang dikecualikan (informasi publik yang perlu dirahasiakan).  Pengecualiannya tidak boleh bersifat permanen.  Ukuran untuk menjadikan suatu informasi publik dikecualikan atau bersifat rahasia adalah: (i) Undang-undang; (ii) kepatutan; dan (iii) kepentingan umum. Sinto 2020
  • 64. Prinsip2 Keterbukaan Informasi (1) Maximum Access Limited Exemption (MALE)  Pada prinsipnya semua informasi bersifat terbuka dan bisa diakses masyarakat.  Suatu informasi dapat dikecualikan hanya karena apabila dibuka, informasi tersebut dapat merugikan kepentingan publik.  Pengecualian itu juga harus bersifat terbatas, dalam arti : (i) hanya informasi tertentu yang dibatasi; dan (ii) pembatasan itu tidak berlaku permanen. Sinto 2020
  • 65. Prinsip2 Keterbukaan Informasi (2) Permintaan Tidak Perlu disertai Alasan  Akses terhadap informasi merupakan hak setiap orang  Konsekuensinya adalah setiap orang bisa mengakses informasi tanpa harus disertai alasan untuk apa informasi tersebut diperlukan.  Pejabat publik bisa saja khawatir bahwa informasi itu disalahgunakan, meskipun argumentasi ini sebenarnya kurang kuat, karena penyalahgunaan informasi tetap bisa dipidanakan. Sinto 2020
  • 66. Prinsip2 Keterbukaan Informasi (3) Mekanisme Sederhana, Murah dan Cepat  Nilai dan daya guna suatu informasi sangat ditentukan oleh konteks waktu.  Informasi bisa jadi tidak berguna jika diperoleh dalam jangka waktu yang lama, karena bisa tertutup oleh informasi yang lebih baru. Sinto 2020
  • 67. Prinsip2 Keterbukaan Informasi (4) Informasi harus Utuh dan Benar  Informasi yang diberikan kepada pemohon haruslah informasi yang utuh dan benar.  Jika informasi tersebut tidak benar dan tidak utuh, dikhawatirkan bisa menyesatkan pemohon. Sinto 2020
  • 68. Prinsip2 Keterbukaan Informasi (5) Informasi Proaktif  Badan publik dibebani kewajiban untuk menyampaikan jenis informasi tertentu yang penting diketahui publik.  Misalnya, informasi tentang bahaya atau bencana alam wajib disampaikan secara proaktif oleh Badan Publik tanpa perlu ditanyakan oleh masyarakat. Sinto 2020
  • 69. Prinsip2 Keterbukaan Informasi (6) Perlindungan Pejabat yang beritikad Baik  Perlu ada jaminan dalam undang-undang bahwa pejabat yang beriktikad baik harus dilindungi.  Pejabat publik yang memberikan informasi kepada masyarakat harus dilindungi jika pemberian informasi dilandasi itikad baik.  Misalnya, pejabat yang memberikan bocoran dan dokumen tentang praktik korupsi di instansinya. Sinto 2020
  • 70. Praktik Kecurangan (fraud) dan Perilaku Korup (1)  Aparat Pemerintah dituntut untuk mampu menyelenggarakan pelayanan publik dengan baik, dan hal ini berkaitan dengan etika birokrasi didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Etika pelayanan publik adalah suatu panduan atau pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan publik atau birokrat untuk menyelenggarakan pelayanan yang baik bagi publik.  Bagaimana etika aparatur pemerintah kita dalam memberikan pelayanan publik?  Masih adakah mereka yang menyalahgunakan wewenang? Sinto 2020
  • 71. Praktik Kecurangan (fraud) dan Perilaku Korup (2)  Penyalahgunaan wewenang berdampak pada praktik kecurangan (fraud).  Menurut The Institute of Internal Auditor (IIA), mendefinisikan fraud sebagai “Sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja. Sinto 2020
  • 72. Penyebab Praktek Kecurangan (Fraud) dan Perilaku Korup  Adanya peluang untuk melakukan praktik curang (fraud). Ini akibat dari lemahnya pengendalian internal di organisasi dan dpt mempengaruhi individu maupun kelompok lain yang sebelumnya tdk memiliki motif guna melakukan fraud.  Insentif atau terkanan untuk melakukan fraud. Contohnya tekanan yang timbul karena masalah keuangan pribadi (akibat berjudi, narkoba, hutang dsb)  Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan perilaku curang, yaitu pembenaran atas aktivitas yang mengandung fraud. Kecurangan dianggap hak nya, karena merasa berjasa terhadap organisasi. Bisa juga karena meniru rekan kerja yang melakukan kesalahan tidak kena sangsi. Sinto 2020
  • 73. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara Fasilitas publik dilarang penggunaannya utk kepentingan pribadi utk itu setiap PNS harus memastikan bahwa: 1. Semua penggunaan SDMN diatur sesuai dengan prosedur yang berlaku 2. Penggunaannya dilakukan secara bertanggung- jawab dan efisien 3. Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggungjawab. Sinto 2020
  • 74. Pertanyaan2 yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penggunaan fasilitas publik  Apakah penggunaan fasilitas tertentu dapat merugikan instansi atau negara?  Apakah penggunaan fasilitas tertentu merugikan reputasi pribadi anda dan juga yang lain?  Apakah penggunaan fasilitas menguntungkan diri pribadi semata? Sinto 2020
  • 75. Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi Pemerintah (1) Akuntabilitas adalah bagaimana pemerintah atau aparatur dapat menjelaskan semua aktifitasnya dengan memberikan data dan informasi yang akurat terhadap apa yang telah mereka laksanakan, sedang laksanakan dan akan dilaksanakan Sinto 2020
  • 76. Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi Pemerintah (2) Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan tersebut harus 1. Relevant (relevan), yaitu bahwa data dan informasi yg disediakan dpt digunakan utk mengevaluasi kondisi sebelumnya, saat ini dan mendatang 2. Reliable (dapat dipercaya), yaitu informasi harus dpt dipercaya dan tidak bias 3. Understandable (dapat dimengerti), yaitu informasi disajikan dengan cara yg mudah dipahami oleh pengguna (user friendly) 4. Comparable (dapat diperbandingklan), yaitu informasi yang diberikan dapat digunakan oleh pengguna utk dibandingkan dengan institusi lain yang sejenis. Sinto 2020
  • 77. Konflik Kepentingan Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan Sinto 2020
  • 78. Jenis/ Tipe Konflik Kepentingan(1) Keuangan  Penggunaan sumber daya lembaga (termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur) untuk keuntungan pribadi.  Contoh :  Menggunakan peralatan lembaga/unit/divisi/bagian untuk memproduksi barang yang akan digunakan atau dijual secara pribadi;  Contoh lain ? Sinto 2020
  • 79. Jenis/ Tipe Konflik Kepentingan (2) Non – Keuangan  Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan / atau orang lain.  Contoh :  Penggunaan posisi yang tidak tepat untuk memasarkan atau mempromosikan nilai- nilai atau keyakinan pribadi  Contoh lain ? Sinto 2020
  • 80. Konsekuensi Konflik Kepentingan  Hilangnya/ berkurangnya kepercayaan pegawai dan stakeholders  Memburuknya reputasi pribadi atau reputasi Institusi  Tindakan indisipliner  Pemutusan hubungan kerja  Dapat dihukum baik perdata maupun pidana Sinto 2020
  • 81. Contoh kasus: Pengguna Anggaran (Kepala Dinas) pada Dinas Kebersihan akan melakukan pembelian alat pengolahan sampah. Kepala Dinas (Kadis) tersebut menunjuk salah satu Kepala Seksi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. Atas dasar pelimpahan wewenang, selanjutnya Kepala Seksi membentuk Panitia Lelang (Panitia Tender), Panitia lelang dan Kepala Seksi yang telah ditunjuk tersebut tidak melaksanakan lelang sesuai wewenang yang telah dilimpahkan kepadanya melainkan dengan cara melakukan penunjukan langsung (PL) dengan tujuan untuk memenangkan rekanan tertentu, dengan tujuan untuk memenangkan rekanan tertentu, dengan cara seperti yang berakibat merugikan keuangan negara. Ini kasus siapa saja yang dapat dimintai pertanggungjawaban dan bagaimana bentuk pertanggung jawabannya? Sinto 2020
  • 82. MODUL 4 MENJADI PNS YANG AKUNTABEL  Apa yang diharapkan dari seorang PNS? Perilaku Individu (Personal Behaviour)  Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan Akses Informasi (Transparency and Official Information Access)  Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif (Fraudulent and Corrupt Behaviour) Sinto 2020
  • 83. Modul 4 Menjadi PNS yang Akuntabel  Perilaku Terhadap Penggunaan Sumber Daya Negara (Use of Public Resources)  Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah (Record Keeping and Use of Government Information)  Perilaku berkaitan dengan Konflik Kepentingan (Conflicts of Interest)  Bagaimana Mengambil Keputusan yang Akuntabel bagi PNS? Sinto 2020
  • 84. APA YANG DIHARAPKAN DARI SEORANG PNS? (Perilaku Individu) 1. PNS bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang berlaku untuk perilaku mereka 2. PNS tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat 3. PNS memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh kesopanan, kejujuran, dan keadilan. Sinto 2020
  • 85. Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan Akses Informasi 1. PNS tidak akan menyalah gunakan informasi resmi untuk keuntungan pribadi atau komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain 2. PNS tidak akan mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh selain seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas yang diberikan oleh institusi Sinto 2020
  • 86. Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif 1. PNS harus menghindari tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi 2. PNS akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup 3. PNS akan melaporkan setiap pelanggaran kode etik dalam profesinya dan/atau organisasinya Sinto 2020
  • 87. Perilaku Terhadap Penggunaan Sumber Daya Negara 1. PNS bertanggung jawab untuk pengeluaran yang resmi 2. PNS menggunakan sumber daya yang didanai publik secara benar sesuai peruntukannya dan efisien 3. PNS tidak menggunakan waktu kantor atau sumber daya untuk pekerjaan partai politik atau keuntungan pribadi atau keuangan Sinto 2020
  • 88. Perilaku Berkaitan dengan Penyimpanan dan Penggunaan Data/Informasi Pemerintah 1. PNS merekam tindakan dan keputusan mereka untuk memastikan transparansi 2. PNS menjamin penyimpanan informasi sensitif atau rahasia secara aman 3. PNS memastikan mereka mematuhi dan komitmen pencatatan semua data dan informasi yang telah ditetapkan Sinto 2020
  • 89. Perilaku PNS berkaitan dengan Konflik Kepentingan (Conflicts of Interest) 1. PNS memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan dan tidak memihak 2. Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan kepentingan pribadi atau personal , PNS akan memastikan mereka untuk kepentingan umum Sinto 2020
  • 90. Bagaimana mengambil keputusan yang akuntabel bagi PNS 1. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias 2. Akuntabel dan transparan 3. Melakukan pekerjaan secara efiektif dan efisien 4. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan Sinto 2020

Editor's Notes

  1. 1