Dokumen tersebut merupakan panduan pemeriksaan kesehatan pekerja PT Medco E&P Indonesia. Panduan ini mengatur lima kategori pemeriksaan kesehatan yaitu pemeriksaan calon pekerja, berkala, khusus, sebelum bekerja dan lainnya beserta tahapan pelaksanaannya. Panduan ini juga menjelaskan tugas dan tanggung jawab bagi berbagai departemen terkait pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di perusaha
4. No. Dok:
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm iii dari iv
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 -08-2018
TANGGAL REV. BAGIAN CATATAN REVISI
Oktober 2012 00 Semua Bagian Dokumen baru
Agustus 2018 01 Judul
Panduan Pemeriksaan Kesehatan Umum
diubah menjadi Panduan Pemeriksaan
Kesehatan Pekerja
Nomor Dokumen
COP-HRO-GL-04-MED-001 Rev: 000
menjadi COP-HRO-GL-MED-001 Rev: 01
II. Ruang Lingkup
Panduan ini akan diterapkan untuk seluruh
pekerja di wilayah operasi PT Medco E&P
Indonesia.
III. Definisi
Penambahan definisi Similar Exposure
Group (SEG)
IV. Tugas dan
Tanggung Jawab
Penambahan tugas dan tanggung jawab
Human Resources, HSE dan User Dept
V. Panduan
Penambahan kategori MCU;
MCU sebelum bekerja berdasarkan lama
kontrak, MCU berkala (basic), MCU khusus
berdasarkan jabatan/risiko pekerja (work-
related) dan Biomonitoring, MCU sebelum
bekerja dan penambahan rincian yang
termasuk dalam kategori MCU lain-lain.
Menghilangkan tahapan pelaksanaan
MCU; Penjelasan paket-paket MCU yang
baru; Klasifikasi hasil MCU yang baru dan
pembagian medical risk.
VII. Referensi
Penambahan referensi:
A. Baktiansyah, Surveilans Kesehatan
Pekerja;
Permenakertrans No. 02/Men/1980
VIII. Lampiran
Penambahan Matrix MCU dan Matrix
Medical Risk
iii
5. No. Dok:
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm iv dari iv
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .……………………………………………………………………… i
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………………………………….. ii
LEMBAR REVISI ………………………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI .…………….……………………………………………………………………...... iv
I. TUJUAN …………………………………………………………….………………….....1
II. RUANG LINGKUP ………………………………………………………………………. 1
III. DEFINISI ………………………………………………………………………………… 1
IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ………………………………………………….. 2
V. PANDUAN ……………………………………………………………………………….. 4
A. Kategori Pemeriksaan Kesehatan dan Tahapan Pelaksanaannya ………............. 5
B. Paket Pemeriksaan Kesehatan ……………………………………………………….. 8
C. Klasifikasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan…………………………………………...... 12
D. Tindak Lanjut Pemeriksaan Kesehatan ………………………………………………. 15
E. Sanksi ……………………………………………………………………………………. 15
VI. PENINJAUAN ULANG DAN PEMBARUAN …………………………………………. 15
VII. REFERENSI …………………………………………………………………………….. 15
VIII. LAMPIRAN ………………………………………………………………………………. 16
iv
6. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 1 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
1
I. TUJUAN
Panduan ini mengatur pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di PT Medco E&P
Indonesia
II. RUANG LINGKUP
A. Ruang Lingkup Penerapan Panduan
Panduan ini akan diterapkan untuk seluruh pekerja di wilayah operasi PT Medco
E&P Indonesia.
B. Ruang Lingkup Pembahasan Panduan
Panduan ini membahas tentang kategori pemeriksaan kesehatan dan tahapan
pelaksanaannya, paket pemeriksaan, klasifikasi hasil pemeriksaan kesehatan
dan tindak lanjut hasil pemeriksaan kesehatan serta sanksi bagi pekerja yang
menolak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
III. DEFINISI
A. Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up / MCU ) adalah kegiatan
pemantauan kesehatan pekerja berdasarkan parameter dan jadwal
pemeriksaan yang ditentukan oleh perusahaan.
B. Calon Pekerja adalah status seorang pelamar kerja sebelum diterima sebagai
pekerja di perusahaan.
C. Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja dan menerima upah di dalam
hubungan kerja dengan PT Medco E&P Indonesia.
D. Suami / isteri pekerja adalah pasangan sah pekerja yang terdaftar dalam data
perusahaan.
E. Dokter Perusahaan adalah dokter yang ditugaskan dan diberi wewenang oleh
perusahaan untuk menjalankan tugas dan profesinya untuk kepentingan
perusahaan.
F. Dokter yang ditunjuk Perusahaan adalah dokter yang bekerjasama secara
langsung maupun melalui jasa layanan kesehatan dan bertanggung jawab
kepada dokter perusahaan.
G. Provider adalah penyedia jasa layanan pemeriksaan kesehatan yang ditunjuk
oleh perusahaan.
H. Similar Exposure Group adalah suatu kelompok individu dari berbagai tugas
dan jabatan berbeda yang terpapar suatu bahaya yang sama jenisnya.
7. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 2 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
2
IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
A. Senior Manager Of Human Resources Operation
1. Memastikan penyelenggaraan MCU di perusahaan berjalan sesuai dengan
panduan MCU.
2. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan MCU di perusahaan agar
berjalan sesuai dengan panduan MCU.
B. Chief Of Medical
1. Mereview dokumen panduan, SOP, Work Procedures yang berkaitan
dengan pelaksanaan penyelenggaraan MCU.
2. Memastikan pelaksanaan panduan, SOP, Work Procedures tentang MCU di
Medical department.
3. Menugaskan personel yang kompeten untuk mengawasi pelaksanaan MCU
sesuai panduan.
C. Lead of Medical
1. Membuat dan mereview dokumen panduan, SOP, Work Procedures yang
berkaitan dengan pelaksanaan penyelenggaraan MCU.
2. Memverifikasi hasil MCU yang dilaksanakan sesuai panduan.
3. Meninjau ulang secara berkala dan merevisi semua dokumen dan prosedur
berkaitan dengan pelaksanaan MCU
D. Medical Doctor
1. Menganalisis data hasil pemeriksaan kesehatan, termasuk di dalamnya
melakukan review pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh provider,
merancang bentuk rekomendasi tindakan kontrol risiko, dan diseminasi
serta sosialisasi hasil analisis pemeriksaan kesehatan.
2. Diseminasi hasil pemeriksaan kepada masing-masing pekerja secara
rahasia (konfidensial) dan sesuai dengan Kode Etik Kedokteran
3. Memberikan hasil pemeriksaan kesehatan kepada Human Resources
Department dalam bentuk klasifikasi status kesehatan dan rekomendasi
4. Menyusun dan mengajukan laporan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
beserta rekomendasi tindakan kontrol risiko.
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan kesehatan dalam rekam medis dan
rekomendasi pengendalian lingkungan kerja.
6. Melakukan koordinasi dengan department terkait dalam hal pelaksanaan
rekomendasi hasil MCU.
7. Berkoordinasi dengan HR, HSE dan User departement dalam menentukan
rekomendasi terhadap dugaan penyakibat akibat kerja
8. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 3 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
3
E. Supervisor Medical
1. Mensupervisi pelaksanaan kegiatan MCU.
2. Monitoring pelaksanaan MCU.
3. Melakukan koordinasi dan memastikan kesiapan provider tentang
pelaksanaan dan hasil MCU.
F. Paramedis Pelaksana
1. Membuat dan mendistribusikan surat pengantar MCU.
2. Menjelaskan persyaratan sebelum melakukan MCU kepada pasien.
3. Memanggil pasien yang melakukan MCU untuk proses klasikasi hasil oleh
dokter perusahaan.
4. Mengirimkan hasil klasifikasi dan rekomendasi MCU ke HR department.
5. Mendokumentasikan hasil MCU yang sudah diterima.
G. Human Resources (HR) Department
1. Berkoordinasi dengan Medical dalam memantau pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan calon pekerja.
2. Mengevaluasi hasil klasifikasi pemeriksaan kesehatan calon pekerja yang
dibuat oleh Medical Doctor.
H. Health, Safety, Environtment (HSE) Departement
1. Mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pekerja dengan
memantau dan mendorong seluruh pekerja mengikuti pelaksanaan proses
pemeriksaan kesehatan sesuai dengan ketentuan.
2. Menganalisis hasil pemeriksaan kesehatan berkala untuk dipertimbangkan
sebagai perbaikan tindakan kontrol risiko.
I. User Departement
1. Mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pekerja dengan
membantu mengarahkan pekerja dalam departemennya untuk mengikuti
proses pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur yang ditetapkan.
2. Mengevaluasi hasil analisis pemeriksaan kesehatan pekerja yang dibuat
oleh Medical Doctor.
9. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 4 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
4
V. PANDUAN
A. Kategori Pemeriksaan Kesehatan dan Tahapan Pelaksanaannya
Terdapat lima kategori jenis pemeriksaan kesehatan, yaitu pemeriksaan
kesehatan calon pekerja, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus, pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan pemeriksaan
kesehatan lain-lain.
1. Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap seseorang sebelum yang
bersangkutan diterima bekerja pada suatu posisi di perusahaan. Pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar pekerja yang diterima berada dalam
kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular
yang akan mengenai pekerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan
dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan pekerja yang bersangkutan
dan pekerja lainnya dapat dijamin. Hasil pemeriksaan ini digunakan juga
sebagai baseline data.
Jika 3 bulan sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan
spesifikasinya dianggap memenuhi standar perusahaan serta telah direview
oleh dokter perusahaan maka tidak lagi perlu dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebelum kerja.
1. Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja (Pre-Employment MCU)
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Basic Annual MCU)
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus (Work-Related MCU)
• Berdasarkan risiko
• Berdasarkan posisi
• Biomonitoring
4. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja (Fitness for Task)
• Bekerja di ketinggian
• Bekerja di ruang terbatas
• Bekerja di kantin - penjamah makanan
5. Pemeriksaan Kesehatan Lain-lain
• Pemeriksaan fungsi vegetatif, fungsi perseptif, fungsi lokomotif, fungsi integratif
10. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 5 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
5
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap seorang pekerja reguler
beserta suami / isteri dan terhadap pekerja pihak ketiga di tahun kedua kontrak.
Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat
kesehatan pekerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta menilai
kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan sedini mungkin.
Pemeriksaan kesehatan berkala bagi pekerja sekurang-kurangnya
dilaksanakan 1 tahun sekali. Masa berlaku MCU adalah 1 tahun terhitung dari
tanggal pemeriksaan terakhir.
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-
pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap pekerja atau golongan-golongan
pekerja tertentu.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan bila ada suatu paparan tertentu yang
memerlukan pengamatan lebih ketat. Idealnya frekuensi pemeriksaan lebih
sering dibandingkan dengan pemeriksaan berkala, dan parameter yang
diperiksa sesuai dengan jenis pekerjaan atau paparan di tempat kerja.
Parameter pemeriksaan kesehatan khusus ditambahkan pada pemeriksaan
kesehatan dasar. Pemeriksaan kesehatan tersebut dapat dinilai berdasarkan
risiko atau jabatan.
a. Pemeriksaan kesehatan berdasarkan risiko
Manajemen harus melaksanakan analisis risiko untuk setiap pekerjaan dan
tugas; setiap temuan, baik yang mencakup zat atau keadaan yang
menunjukkan keterpaparan terhadap zat / keadaan tersebut, dimana
membutuhkan pemeriksaan kesehatan khusus.
No Faktor Risiko Pekerjaan Jenis Pemeriksaan Kesehatan
1 Bising Audiometri
2 Bahan Kimia,
Pelarut organik
Secara umum untuk semua bahan
kimia:
Tes fungsi ginjal
Tes fungsi hati
Biomonitoring
a. Bahan kimia bersifat iritan dan
asfiksi (eg: debu)
Spirometri
Chest X-Ray
b. Bahan kimia bersifat korosif Pemeriksaan kulit
c. Bahan kimia bersifat sensitizer Tes Alergi
d. Bahan kimia bersifat karsinogen,
teratogen dan mutagen
Tes fungsi reproduksi
3 Suhu extreme (heat or cold stress) Tekanan darah
Electrocardiografi (ECG)
Tes kesegaran jasmani
(aerobic capacity
11. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 6 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
6
4 Getaran mekanis Tes gula darah
Tes cold stress
b. Pemeriksaan kesehatan berdasarkan pekerjaan (work-related)
Jenis jabatan yang memerlukan pemeriksaan kesehatan khusus :
No Jenis Jabatan Jenis Pemeriksaan Kesehatan
1 Tukang Las / Welder Pemeriksaan urin
Biomonitoring
Spirometry
2 Penjamah makanan / Food Handler Chest X-Ray
Kultur Faeces
3 Petugas medis Chest X-Ray
Serology Hepatitis B
Tes fungsi hati
4 Pekerja offshore Spirometri
Treadmill, Aerobic Capacity
5 Pengemudi / Driver Tes Penglihatan (tajam
penglihatan, lapang
pandang, tonometri,
funduscopy)
Audiometri
Elektrokardiografi (EKG)
6 Pengguna Visual Display Unit Tajam penglihatan
Ergonomic Aspect
7 Pengguna respirator/SCBA,
Pemadam kebakaran
Spirometri, Aerobic capacity
8 Operator stasiun/plant
Operator alat berat
Operator mesin potong rumput
Tes Penglihatan (tajam
penglihatan, lapang
pandang)
Audiometri
Ergonomic Aspect
9 Petugas sanitasi Audiometri
Biomonitoring
c. Monitoring biologis (Biological monitoring)
Merupakan sarana untuk menilai usaha pencegahan perkembangan penyakit
akibat paparan bahan kimia yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan,
sebagai refleksi adanya penyerapan bahan berbahaya tersebut ke dalam
tubuh. Ada dua macam, yaitu Monitoring paparan biologis (biological exposure
monitoring) dan Monitoring efek biologis (biological effect monitoring).
Pada Monitoring paparan biologis, metoda yang digunakan biasanya melalui
pengukuran kadar bahan tersebut langsung atau metabolitnya baik didalam
urine, darah, udara pernafasan maupun keringat. Masuknya bahan bahan
tersebut ke dalam tubuh dapat melalui, penyerapan melalui kulit, tertelan
maupun pernafasan. Sebagai contoh yaitu monitoring kadar mercury dalam
darah.
12. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 7 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
7
Pada Monitoring efek biologis, yang diukur adalah perubahan biologis sebagai
efek dari keberadaan bahan tersebut di dalam tubuh yang bersifat tidak
berbahaya dan reversibel. Berbeda dengan medical monitoring yang
mengukur tanda dini dari suatu perubahan yang merugikan kesehatan.
Sebagai contoh misalnya monitoring terhadap kadar Cholinesterase pada
pekerja yang terpapar pestisida organophosphate. Paparan pestisida
organophosphate akan menurunkan kadar enzim cholinesterase di dalam sel
darah merah dan plasma. Penurunan kadar enzim ini sendiri di dalam darah
tidak memberikan efek yang merugikan, namun merupakan petanda adanya
absorbsi pestisida pada level yang kritikal.
Paparan bahan Kimia Parameter yang diukur Sampel Biologis
Mercury mercury urine
Benzene - phenol
- Mucinic acid
- Phenylmercapturic acid
urine
Toluene - hippuric acid
- Toluene
urine
darah
Xylene methylhippuric acid urine
Organophosphate
pesticide
cholinesterase activity darah
4. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja (Fitness For Task)
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja adalah pemeriksaan kesehatan
sebelum pekerja melakukan aktivitas pekerjaan berisiko tinggi diantaranya
adalah bekerja di ketinggian, bekerja di ruang terbatas dan pemeriksaan
kesehatan untuk rekomendasi pembuatan kartu izin mengemudi serta
pemeriksaan kesehatan program Return to Work. Semua jenis pemeriksaan ini
dilaksanakan di klinik perusahaan. Dokter menilai kondisi kesehatan pekerja
dengan menganalisa hasil MCU terkini, melakukan pemeriksaan vital sign dan
pemeriksaan khusus lain yang spesifik sesuai dengan risikonya.
Pemeriksaan kesehatan khusus sebelum bekerja :
a. Bekerja di ketinggian:
Pemeriksaan vital sign dan tes Romberg.
b. Bekerja di ruang terbatas / confined space:
Pemeriksaan vital sign dan peak flow meter.
c. Bekerja di kantin:
Pemeriksaan kesehatan untuk penjamah makanan yang dilaksanakan
pada hari pertama pekerja bertugas.
13. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 8 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
8
5. Pemeriksaan Kesehatan Lain-lain
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pekerja untuk
kepentingan dan alasan tertentu seperti berikut :
a. Pasca cedera atau penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan
gangguan pada system organ tubuh (fungsi vegetatif). Fungsi ini
ditentukan oleh fungsi jantung dan paru.
b. Pasca cedera atau penyakit yang mengakibatkan penurunan fungsi
penglihatan dan pendengaran (fungsi perseptif). Fungsi ini diperlukan
dalam pekerjaan untuk komunikasi.
c. Pasca cedera atau penyakit musculoskeletal yang mengakibatkan cacat
atau keterbatasan fungsi alat gerak, tangan dan kaki (fungsi lokomotif).
d. Pasca serangan stroke atau penyakit lain yang menyebabkan gangguan
kognitif, memori, verbal, sensoris, otonom atau fungsi luhur lainnya (fungsi
integratif). Fungsi ini adalah fungsi otak sehingga ketiga fungsi di atas
berjalan serasi.
B. Paket Pemeriksaan Kesehatan
1. Paket pemeriksaan kesehatan calon pekerja berdasarkan lama kontrak
Paket pemeriksaan kesehatan calon pekerja dikelompokkan menjadi 4 kategori
berdasarkan lamanya kontrak kerja. Paket pemeriksaan kesehatannya dibagi
seperti berikut :
a. Paket kontrak di atas 1 tahun
Adalah paket pemeriksaan kesehatan standar calon pekerja yang meliputi
anamnesis (riwayat medis dan riwayat pekerjaan), pemeriksaan vital sign,
anthropometry, vision test (visus, buta warna, tonometry, perimetry,
funduscopy), pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, profil diabetes
(fasting, post prandial, HbA1C - khusus diabetisi), tes fungsi hati (SGOT,
SGPT, GGT, billirubin total dan direk, alkaline phophatase, total protein
albumin), tes fungsi ginjal (ureum, creatinine, eGFR, uric acid), profil lipid
(trigliseryde, total kolesterol, LDL, HDL), HBsAg, HBsAb, urine rutin, faeces
rutin, tes Napza (termasuk test konfirmasi , chest x-ray, ECG, treadmill (di
atas 40 tahun), audiometry, spirometry. Paket ini sudah mengakomodasi
semua parameter pemeriksaan work-related, kecuali food handlers. khusus
food handlers ditambahkan pemeriksaan faeces kultur.
b. Paket kontrak antara 3 bulan dan 1 tahun
Adalah paket pemeriksaan kesehatan calon pekerja yang meliputi
anamnesis (riwayat medis dan riwayat pekerjaan), pemeriksaan vital sign,
anthropometry, vision test (visus, buta warna, tonometry, perimetry,
funduscopy), pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, profil diabetes
(fasting, post prandial, HbA1C - khusus diabetisi), tes fungsi hati (SGOT,
SGPT, GGT), tes fungsi ginjal (ureum, creatinine, eGFR, uric acid), profil
14. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 9 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
9
lipid (trigliseryde, total kolesterol, LDL, HDL), urine rutin, tes Napza, chest x-
ray, ECG, treadmill (di atas 40 tahun), audiometry, spirometry. Khusus food
handlers ditambahkan pemeriksaan faeces rutin.
c. Paket kontrak antara 7 hari dan 3 bulan
Adalah paket pemeriksaan kesehatan calon pekerja yang meliputi
anamnesis (riwayat medis dan riwayat pekerjaan), pemeriksaan vital sign,
anthropometry, vision test (visus, buta warna, tonometry, perimetry),
pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, profil diabetes (fasting, post
prandial, HbA1C), tes fungsi hati SGOT, SGPT, GGT (di atas 40 tahun), tes
fungsi ginjal (ureum, creatinine, eGFR, uric acid, urine rutin, tes Napza,
chest x-ray, ECG.
d. Paket kontrak di bawah 7 hari
Calon pekerja dengan kontrak di bawah 7 hari cukup melakukan
pemeriksaan fisik yang hasil pemeriksaan kesehatannya dibuat dalam
bentuk surat keterangan dokter.
2. Paket pemeriksaan kesehatan berkala yang terdiri dari paket Basic dan
paket Work-related
Paket pemeriksaan kesehatan berkala dikelompokkan berdasarkan Similar
Exposure Group (SEG), yaitu suatu kelompok individu dari berbagai tugas dan
jabatan berbeda yang terpapar suatu bahaya yang sama jenisnya. Paket
pemeriksaan kesehatannya dibagi menjadi paket Basic dan paket work-related
yang terdiri dari 13 SEG seperti berikut :
a. Paket Basic
Adalah paket pemeriksaan kesehatan standar yang berlaku bagi semua
pekerja, meliputi anamnesis (riwayat medis dan riwayat pekerjaan),
pemeriksaan vital sign, anthropometry, vision test (visus, buta warna,
tonometry), pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, profil diabetes
(fasting, post prandial, HbA1C - khusus diabetisi), tes fungsi hati (SGOT,
SGPT, GGT), tes fungsi ginjal (ureum, creatinine, eGFR, uric acid), profil
lipid (trigliseryde, total kolesterol, LDL, HDL), urine rutin, faeces rutin, chest
x-ray, ECG, treadmill (di atas 40 tahun), PAP smear (khusus bagi pekerja
perempuan yang sudah menikah).
b. Paket Chemical Exposure
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan billirubin total dan
direct, alkaline phospatase, total protein albumin, spirometry dan biological
monitoring (mercury, BTX, cholinesterase). Mercury dan BTX untuk welder,
cholinesterase untuk petugas sanitasi.
15. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 10 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
10
c. Paket Noise Exposure
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan audiometry.
Khusus untuk pemeriksaan audiometry, pemeriksaan dilakukan setiap 6
bulan sekali. Paket ini ditujukan untuk operator di area produksi, operator
alat berat, operator mesin rumput, operator fogging dan kelompok pekerja
lain yang terpapar dengan kebisingan di atas nilai ambang batas.
d. Paket Ergonomy
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan power of motion
dan Phalen’s test. Paket ini ditujukan untuk untuk pekerja yang melakukan
manual handling.
e. Paket Associated With Heat Stress
Mengikuti paket Basic. Paket ini ditujukan untuk pekerja yang bekerja pada
lingkungan dengan suhu extreme.
f. Paket Confined Space
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan perimetry,
funduscopy, audiometry dan spirometry.
g. Paket Working at Height
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan perimetry,
funduscopy, power of motion dan cordination and balance (tes Romberg).
h. Paket Emergency Response Team / Fireman / Security / Dive / SCBA
Adalah paket Basic ditambah dengan power of motion, treadmill, spirometry
dan aerobic capacity.
i. Paket Food Handler
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan faeses kultur.
Khusus untuk pemeriksaan faeses (feses rutin dan feses kultur),
pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Paket food handler ini
ditujukan untuk semua pekerja yang terlibat dalam proses pengolahan
makanan dimulai dari pembelian, penyimpanan, pengolahan sampai
dengan penyajian makanan.
j. Paket Mess Boy / Girl / Laundry
Mengikuti paket Basic. Paket ini ditujukan untuk pekerja housekeeping di
mess dan perkantoran.
k. Paket Medical Worker
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan HBsAg dan HBsAb
(profil hepatitis B). Paket ini ditujukan untuk dokter dan paramedis yang
berisiko tertular penyakit hepatitis B dari jarum suntik atau peralatan medis
lain yang terkontaminasi. Pemeriksaan hepatitis B marker bagi pekerja yang
16. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 11 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
11
sudah pernah diberikan vaksinasi hepatitis B dapat dijadikan acuan dalam
menilai kadar imunitas tubuh terhadap virus hepatitis B apakah masih di
dalam level protektif atau tidak.
l. Paket Office Hour
Mengikuti paket Basic. Paket ini ditujukan untuk pekerja perkantoran yang
lebih banyak duduk di belakang meja dan di depan komputer.
m. Paket Offshore / Remote Area
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan perimetry,
funduscopy, power of motion, cordination and balance (tes Romberg),
billirubin total dan direct, alkaline phospatase, total protein albumin, treadmill
dan aerobic capacity. Paket ini ditujukan untuk pekerja di lepas pantai
(offshore) dan di tempat terpencil (remote area).
n. Paket Driver Low Vehicle / High Vehicle
Adalah paket Basic yang ditambah dengan pemeriksaan perimetry,
funduscopy, power of motion, tes napza dan audiometry. Paket ini ditujukan
untuk pengemudi mobil, bus, truk maupun operator alat berat.
17. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 12 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
12
C. Klasifikasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan
1. Klasifikasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja
Klasifikasi untuk pemeriksaan kesehatan calon pekerja adalah sebagai berikut:
a. Fit
Pekerja dianggap memenuhi syarat kesehatan untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah ditetapkan tanpa pembatasan apapun.
b. Unfit
Pekerja tidak fit secara permanen untuk pekerjaan yang ditetapkan.
2. Klasifikasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Klasifikasi untuk pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus dan pemeriksaan kesehatan lain sebagai berikut:
a. Fit
Pekerja dianggap memenuhi syarat kesehatan untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah ditetapkan tanpa pembatasan apapun.
b. Temporary Fit
Pekerja dianggap fit untuk pekerjaan yang ditetapkan secara terbatas.
Tergolong di sini adalah:
- Memerlukan alat bantu atau penyesuaian beban kerja untuk
menunjang pekerjaannya.
- Mempunyai penyakit kronis yang membutuhkan kontrol
pengobatan. Risiko medis terbagi menjadi risiko rendah, risiko
sedang dan risiko tinggi.
c. Temporary Unfit
Pekerja dianggap sementara tidak fit untuk bekerja, karena:
- Jika melaksanakan tugas ada kemungkinan dapat membahayakan
baik kesehatan dan keselamatan diri sendiri maupun orang lain
- Mempunyai risiko kesehatan akut yang secara signifikan dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya kegawatdaruratan medis.
Kategori ini biasanya diikuti dengan evaluasi medis ulang.
- Berisiko tidak mampu mengikuti proses evakuasi di tempat kerja
- Mengidap penyakit yang berpotensi menularkan orang lain.
d. Unfit
Pekerja tidak fit secara permanen untuk pekerjaan yang ditetapkan.
18. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 13 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
13
Semua pekerja yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan akan dinilai kondisi
medisnya dengan melihat sejumlah variabel parameter kesehatan yang terlampir
pada Matrix Medical Risk (lampiran F). Berdasarkan matrix tersebut pekerja dibagi
menjadi kategori risiko rendah, risiko menengah dan risiko tinggi.
Setelah mengetahui risiko medis, pekerja dikelompokkan dengan lima kategori:
Classification Remarks
A ● Without any medical problem
B ● Correctable physical defects or disorders
● Uncorrectable physical defects or disorders are in low risk
C ● Borderline, with medical problem and medium-high risk status
● The medical facilities on site is not designed to manage this health category
D ● With physical disabilities to perform normal job
● Job restriction caused by permanent medical problem
E ● Unfit due to acute medical condition
● Not suitable for duty at present time
Penilaian kondisi yang berisiko untuk terjadinya kegawatdaruratan medis
memerlukan penilaian yang lebih mendalam, khususnya apabila pekerja akan
bekerja di area kerja tertentu seperti offshore atau remote area.
19. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 14 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
14
Contoh 1:
Seorang calon pekerja dari hasil pemeriksaan kesehatan calon pekerja
didapatkan obesitas (BMI 30-40), HDL ratio 4.0 dan Framingham score hasilnya
rendah.. Berdasarkan matrix medical risk, obesitasnya masuk medium risk (high
category & low Framingham score) dan kolesterolnya masuk kategori low risk
(medium category & low Framingham score). Dalam hal ini yang diambil adalah
risiko tertingginya, yaitu dari obesitas. Maka pekerja diklasifikasi sebagai berikut:
Klasifikasi : Fit
Remarks : C
Contoh 2:
Seorang pekerja dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala didapatkan penyakit
diabetes-nya terkontrol dan berdasarkan matrix medical risk masuk dalam
kategori medium risk. Maka pekerja mendapat klasifikasi sebagai berikut:
Klasifikasi : Temporary Fit
Remarks : C
Contoh 3
Seorang pekerja yang mengalami patah tulang betis akibat kecelakaan kerja,
setelah pengobatan ia masih dapat bekerja dengan penyesuaian lingkungan dan
kapasitas kerja, membutuhkan alat bantu tongkat / crutch untuk berjalan. Tidak
ada kondisi medis lain yang menjadi masalah. Maka pekerja mendapat klasifikasi
sebagai berikut:
Klasifikasi : Temporary Fit
Remarks : B
Contoh 4
Seorang pekerja dengan penyakit jantung koroner pasca operasi pemasangan
ring/stent, hasil EKG pasca operasi tidak ditemukan tanda-tanda iskemia. Menurut
dokter yang merawat, pemeriksaan treadmill belum dapat dilakukan sebelum 3
bulan pasca operasi. Maka pekerja mendapat klasifikasi sebagai berikut:
Klasifikasi : Temporary Unfit
Remarks : C
Contoh 5:
Seorang calon pekerja yang akan bekerja sebagai sopir bus dari hasil
pemeriksaan kesehatan calon pekerja didapatkan penyakit jantung iskemia yang
berisiko tinggi dan diperlukan pengobatan definitif. Maka pekerja mendapat
klasifikasi sebagai berikut:
Klasifikasi : Unfit
Remarks : E
20. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 15 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
15
D. Tindak Lanjut Pemeriksaan Kesehatan
Penilaian Hasil pemeriksaan kesehatan pekerja per individu dikomunikasikan
kepada pekerja secara individual, langsung, dan rahasia antara pekerja dengan
Medical doctor.
Hasil pemeriksaan kesehatan pekerja di-evaluasi setiap tahun oleh Medical doctor
sebagai pedoman membuat program promotif dan preventif. Dalam hal dibutuhkan
adanya tindak lanjut yang berhubungan dengan pekerjaan maka tindak lanjut ini
harus dikoordinasikan dengan departemen terkait.
E. Sanksi
1. Jika seorang Pekerja tanpa alasan yang dapat diterima oleh Dokter
Perusahaan, menolak untuk diperiksa kesehatannya atau tidak bersedia
diobati oleh Dokter Perusahaan atau Dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan,
maka biaya pengobatannya ditanggung sendiri oleh Pekerja yang
bersangkutan.
2. Jika, demi kepentingan Perusahaan, dianggap perlu untuk memeriksa
kesehatan seorang Pekerja oleh Dokter Perusahaan atau Dokter yang ditunjuk
oleh Perusahaan dan Pekerja tersebut menolaknya, maka tindakan penolakan
ini dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja antara Pekerja dan
Perusahaan. Pemutusan Hubungan Kerja tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai suatu pelanggaran tata tertib Perusahaan.
VI. PENINJAUAN ULANG DAN PEMBARUAN
Panduan Pemeriksaan Kesehatan akan ditinjau ulang setiap 3 (tiga) tahun atau setiap
kali terjadi perubahan organisasi untuk memastikan bahwa Panduan Pemeriksaan
Kesehatan diimplementasikan sesuai dengan kondisi aktual.
VII. REFERENSI
1. A. Baktiansyah, Surveilans Kesehatan Pekerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 02 / Men / 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja
3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Medco E&P Indonesia
4. Perjanjian Kerja Bersama antara PT Medco E&P Indonesia dan Serikat Pekerja
PT Medco E&P Indonesia
5. PRIME PT Medco E&P Indonesia
21. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 16 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
16
VIII. LAMPIRAN
A. Alur Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja
B. Alur Pemeriksaan Kesehatan Berkala
22. No. Dok :
COP-HRO-GL-MED-001 PANDUAN
Rev. 01 Hlm 17 dari 39
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA
Tanggal: 01 – 08 - 2018
17
C. Matrix Parameter Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja dan Berkala