SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL BERBENTUK
VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN
MENGHAPAL AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3
CIKARANG UTARA
Muhamad Nur Al Amin
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: mna19amazing@gmail.com
ABSTRAK
Motivasi dan kemampuan menghafal merupakan masalah penting dalam
proses menghapal al-Qur’an. Banyak guru di sekolah atau madrasah yang masih
kurang memperhatikan permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat motivasi dan kemampuan menghafal siswa melalui media
audiovisual yang berbentuk video. Penelitian ini lebih menekankan pada ranah
kognitif taksonomi bloom, antara lain: mengingat (remember), memahami
(understand), menerapkan (applyze), dan mengevaluasi (evaluate). Penelitian ini
menggunakan model penelitian observasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa
media audiovisual berbentuk video mampu meningkatkan motivasi dan kecepatan
serta kekuatan menghafal siswa dalam proses menghafal al-Qur’an. Hal ini terlihat
dengan adanya semangat dan keaktifan dari siswa ketika mengikuti pembelajaran
pendidikan agama Islam khususnya dalam menghapal ayat atau surat di dalam al-
Qur’an, dan siswa pun mampu mengulang ayat atau surat yang sudah
dihapalkannya.
Kata Kunci: AudioVisual, Video, Motivasi, Kemampuan menghafal
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Pendidikan merupakan sarana dan wadah
pembinaan potensi sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan perlu
mendapatkan perhatian dan penanganan baik oleh keluarga, sekolah, masyarakat
maupun pemerintah.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang membantu
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa melalui proses belajar mengajar,
fasilitas, sarana dan prasarana, media, sumber belajar dan tenaga kependidikan
merupakan fasilitator yang membantu, mendorong dan membimbing siswa dalam
pembelajaran guna memperoleh keberhasilan dalam belajar.
Sekolah juga merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat
melaksanakan pendidikan agama Islam dengan menjadikannya sebagai mata
pelajaran pada kurikulum sekolah. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai
salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran-ajaran Islam dan tatanan
nilai hidup dan kehidupan Islami yang berdasarkan pada sumber al-Quran dan
hadits. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah diharapkan mampu
membentuk siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.
serta mempunyai akhlak yang mulia.1
Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
tidak hanya untuk dihapal, dibaca, dipahami dan dihayati, tetapi juga harus
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kemampuan siswa dalam
menghapalkan suatu ayat atau surat dalam al-Qur’an beserta maknanya. Ketika
siswa menghafalkan al-Qur’an dengan maknanya secara tidak langsung siswa akan
memahaminya dan akan mengamalkan apa yang sudah ia pahami tersebut.
Salah satu pembelajaran yang dapat membangun dan meningkatkan
keaktifan belajar siswa harus diwujudkan oleh setiap guru melalui kreatifitas guru
dalam memotivasi siswa untuk terlibat langsung dan aktif dalam proses
pembelajaran. Karena hal itu merupakan salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan pencapaian belajar dan lancarnya kegiatan proses pembelajaran.
Untuk melancarkan kegiatan proses pembelajaran, seorang guru harus mampu
menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran, agar pada saat proses pembelajaran siswa terlibat langsung dan aktif,
Namun, pada kenyataannya dalam proses pembelajaran yang berlangsung
di sekolah masih terdapat beberapa kendala untuk mengembangkan motivasi
belajar dan potensi pada siswa. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 3
Cikarang Utara Kab. Bekasi khususnya pada siswa kelas X terdapat beberapa
kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam
hal menghafal ayat atau surat di dalam al-Qur’an, diantaranya proses pembelajaran
berpusat pada guru, sehingga dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
pada siswa tidak optimal, dan kurangnya interaksi terhadap siswa, sehingga dalam
proses pembelajaran tersebut kurang merangsang siswa untuk terlibat secara aktif,
bahkan siswa cenderung bersifat pasif dan kurang mandiri, yang pada akhirnya
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya mengenai menghafal
1 Cecep Anwar dan Novi Yulianti. Jurnal At-Thulab. Penerapan Metode Pembelajaran Probing
Prompting Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI.
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
al-Quran akan terasa membosankan dan kurang menarik minat siswa, kemudian
banyak siswa yang kurang bersemangat dan cenderung diam dalam menerima
materi pembelajarannya, hanya sebagian kecil saja siswa yang aktif dalam proses
pembelajaran di kelas, hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam masih dianggap hanya berbentuk hapalan-hapalan semata, sehingga
sebagian besar siswa kurang begitu semangat dalam proses pembelajarannya. Juga
terdapat pula pola pikir siswa yang masih merendahkan bahwa ia berlatar belakang
dari SMP bukan MTs, dan ia berada pada jenjang SMA bukan MA, sehingga para
siswa beranggapan bahwa tidak perlu terlalu dalam untuk menghapal ayat atau surat
di dalam al-Qur’an dan juga tidak perlu terlalu dalam untuk mempelajarinya.
Pada umumnya siswa menginginkan metode atau media pembelajaran yang
menstimulusi belajar menyenangkan. Hal ini berdampak terhadap motivasi dan
kemampuan siswa dalam menghafal al-Qur’an. Memperhatikan tujuan yang
terkandung dalam Pendidikan Agama Islam, maka seharusnya pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di sekolah dan di madrasah menjadi suatu kegiatan yang
disenangi, menantang, dan bermakna bagi siswa. Karena pada dasarnya kegiatan
belajar mengajar mengandung arti adanya interaksi dari berbagai komponen seperti
guru, siswa, bahan ajar, dan sarana lainnya yang digunakan pada saat kegiatan
berlangsung.2
Metode atau media yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang
menyenangkan, menantang, dan membangkitkan motivasi atau minat siswa, yang
dikemas dalam model pembelajaran kooperatif atau cooperative leraning. Salah
satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media
audiovisual dengan menggunakan video.
Media audiovisual merupakan bahan ajar yang mengombinasikan dua
materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan untuk merangsang indra
pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan
kombinasi keduanya, guru dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih
berkualitas. Hal itu berdasarkan bahwa siswa cenderung akan lebih mudah
mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunaka n
satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra pendengaran saja.
Media audiovisual mampu memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada
awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi mungkin dilihat. Selain
itu juga dapat membuat efek visual yang memungkinkan siswa memperkuat proses
belajar.3
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian observasi dengan judul “Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual
Berbentuk Video Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Menghafal Al-
Qur’an Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cikarang Utara”.
2 Mohamad Erihadiana dan Wulan Lismawati. Penerapan Model Quick On The Draw Dengan
Menggunakan Media Permainan Bingo Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif PAI
Siswa.
3 Jajang Eris Hermana dan Mismit Husen.Jurnal At-Thulab. Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan
Agama Islam Melalui Multimedia Pada Materi Syaja’ah Kelas XI di SMA Negeri 4 Bandung.
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
PEMBAHASAN
Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang
memiliki kesan sendiri di hadapan siswa. Zakiyah Darajat (1996:25-26)
menjelaskan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah
Islamiyah” berasal dari kata Robba (mendidik), seperti sabda Nabi Muhammad
Saw. yang artinya “Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakanlah
pendidikanku”.
Kemudia menurut kurikulum PAI 2002 yang dikutip oleh Abdul Majid
(2005:130), pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani
ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama
lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud
kesatuan dan persatuan bangsa. Pada saat ini banyak guru yang masih
melaksanakan pembelajaran dengan seadanya, sehingga belum mampu
membangkitkan semangat yang tinggi pada siswa dalam pembelajaran. Dari
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti banyak hal yang dapat dikaji dan
dikembangkan.4
Media Audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Hal tersebut merupakan media perantara atau penggunaan materi
dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran, sehingga dipergunakan
dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam
menularkan suatu pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Jenis-jenis media Audiovisual adalah sebagai berikut:
1) Media Audiovisual Gerak
Media Audiovisual gerak adalah media intruksional modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman yang meliputi penglihatan,
pendengaran, dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang
bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah
televisi, video tape, film gerak, dan lain-lain.
2) Media Audiovisual Diam
Media Audiovisual diam adalah media yang menampilkan suara dan
gambar yang diam. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini
adalah film bingkai, film rangkai, dan lain-lain.
Fungsi media Audiovisual dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi
mempunyai fungsi yang sangat luas yaitu sebagai berikut:
1) Fungsi Edukatif
Fungsi edukatif adalah menyampaikan pengaruh yang bernilai
pendidikan. Mendidik siswa agar berpikir kritis, memberi
pengalaman yang bermakna dan mengembangkan serta memperluas
kemampuan berpikir siswa.
4 Nurhamzah dan Asep AndiRahman. Jurnal At-Thulab. Penerapan Media Visual Flipchart Untuk
Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
2) Fungsi Sosial
Fungsi sosial adalah menyampaikan informasi autentik dalam
berbagai bidang kehidupan dan juga konsep yang sama pada setiap
orang supaya dapat memperluas pergaulan, pengenalan, pemahaman
tentang orang lain dan adat istiadat.
3) Fungsi Ekonomis
Fungsi Ekonomis adalah dengan menggunakan media pendidikan
pencapaian tujuan bisa dilakukan dengan efisien, penyampaian
materi bisa menekan sedikit mungkin pemakaian biaya, tenaga, serta
waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan.
4) Fungsi Budaya
Fungsi budaya adalah memberikan perubahan-perubahan dalam segi
kehidupan manusia, bisa mewariskan dan juga meneruskan unsur-
unsur budaya seni yang ada di masyarakat.
Adapun manfaat yang akan didapatkan ketika menggunakan media
Audiovisual adalah sebagai berikut:
1) Mempermudah dalam menyajikan serta menerima pembelajaran
maupun informasi serta bisa menghindarkan salah pengetian.
2) Mendorong rasa keingin tahuan, hal ini disebabkan karena sifat
audiovisual yang menarik dengan gambar yang dibuat semenarik
mungkin membuat siswa tertarik serta memiliki keinginan untuk
mengetahui lebih banyak lagi.
3) Mempercepat daya serap siswa dalam memahami pelajaran yang
disampaikan.
4) Tidak membosankan. Maksudnya adalah karena sifatnya yang variatif.
Kelebihan menggunakan media audiovisual adalah sebagai berikut:
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan lainnya.
2) Demonstarasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan
penyajiannya.
3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
4) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi
komentar yang akan didengarkan.
5) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar
tersebut, artinya control sepenuhnya ditangan guru.
6) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajkannya.
Adapun langkah-langkah media pembelajaran audiovisual dengan
menggunakan video adalah sebagai berikut:
1) Guru membuka pembelajaan (salam, do’a, dan absensi).
2) Guru menyiapkan media yang terkait dengan video tersebut, seperti
projector, laptop, speaker dan lain-lain.
3) Guru memerintahkan kepada siswa untuk membacakan terlebih dahulu
ayat atau surat yang akan dipelajari beserta terjemahannya.
4) Guru menampilkan materi yang akan dipelajari dengan menyajikan
sebuah video, dimana video tersebut menyajikan tampilan berupa
bacaan ayat atau surat al-Qur’an secara perkata dengan gerakannya.
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
5) Guru menyontohkan terlebih dahulu bagaimana gerakan-gerakan yang
sesuai dengan arti perkata pada ayat atau surat yang dipelajari tersebut.
6) Siswa diminta untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan
guru tersebut.
7) Guru memerintahkan siswa untuk mengulangnya berkali-kali hingga
hapal.
8) Setelah siswa hapal, maka guru membimbing siswa untuk lanjut ke ayat
atau surat berikutnya dengan perlakuan yang sama.
9) Setelah siswa hapal, maka siswa menyetorkan hapalannya tersebut,
dimana yang harus disetorkan adalah bacaan ayat atau surat al-Qur’an
tersebut beserta terjemahan dan gerakan perkatanya.
10) Guru menyimak hapalan ayat atau surat yang disetorkan oleh masing-
masing siswa.
11) Guru juga bisa memberikan permainan sambung ayat untuk
merefleksikan pembelajaran.
12) Guru membenarkan jika ada kesalahan.
13) Menutup pembelajaran dengan do’a.
Adapun indikator keaktifan belajar siswa menurut Nana Sudjana dapat
dilihat dari kriteria berikut:
1) Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
2) Siswa terlibat dalam pemecahan masalah.
3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya.
4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan.
5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.
8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.
Adapun kata keaktifan dalam kamus bahasa Indonesia adalah berasal dari
kata dasar aktif yang artinya giat (bekerja atau berusaha). Sedangkan kata keaktifan
berarti kegiatan atau kesibukan. Kemudian definisi belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.5
Dengan demikian, dari kedua pengertian yang telah dijelaskan di atas yaitu
dari pengertian keaktifan dan belajar dapat diambil kesimpulan bahwa keaktifan
belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan pada diri individu baik
dalam proses perkembangan psikis, sikap, minat dan penyesuaian diri dalam cara
belajar yang aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada saat menghafal suatu ayat atau
surat dalam al-Qur’an dengan menggunakan media audiovisual yang berbentuk
video mengalami peningkatan, karena dalam penerapannya dengan media tersebut
siswa tidak hanya sekedar menghapalkan ayat atau surat dalam al-Qur’an,
5 Cecep Anwar dan Novi Yulianti. Jurnal At-Thulab. Penerapan Metode Pembelajaran Probing
Prompting Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI.
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
melainkan mengetahui terjemahan ayat atau surat yang dihapalkan dalam bentuk
gerakan, sehingga bisa membuat siswa sangat senang dalam proses pembelajaran
berlangsung.
Hasil ini terlihat dari suasana kelas yang lebih hidup karena media tersebut
dapat menarik perhatian siswa dan dengan adanya gerakan yang berbeda dalam
perkatanya membuat siswa lebih senang tidak membosankan. Dengan adanya
gerakan juga membuat siswa lebih mudah untuk menghapal dan memahami arti
dari setiap ayat atau surat tersebut.
Kemudian seorang guru juga ketika dalam proses pembelajaran berlangsung
menjadi lebih interaktif, yaitu terjadinya interaksi terhadap siswa, sehingga dalam
proses pembelajaran yang berlangsung tidak monoton. Maka, dengan itu siswa
tidak akan diam dalam menerima materi pembelajaran, melainkan bersemangat
ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam tidak hanya berbentuk hapalan semata.
Dengan adanya gerakan-gerakan tersebut dapat membuat kemampuan
menghapal seorang siswa menjadi lebih kuat, karena ketika misalnya seorang siswa
lupa dengan terjemahan dari salah satu kata atau ayat, maka siswa bisa
mengingatnya dengan perantara gerakan-gerakan yang sesuai dengan
terjemahannya tersebut.
Kemampuan menghapal al-Qur’an dapat ditingkatkan dengan membiasakan
untuk selalu berinteraksi dengan al-Qur’an, misalnya dengan memahami al-Qur’an
tersebut. Hapalan yang disertai dengan pengertian dapat memasukkan nilai-nilai
Qur’ani dalam diri siswa, sehingga akan terwujud melalui perbuatan atau tingkah
laku yang tidak menyimpang dari al-Quran.
Penggunaan media audiovisual berbentuk video tersebut pun juga bisa
membuat suasana kelas lebih menyenangkan, sehingga semua siswa sangat dengan
antusias atau bersemangat ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut
dapat membuat paradigma dalam siswa tersebut berubah, yang semulanya
beranggapan bahwa dia tidak harus memperdalami hapalan al-Qur’an, menjadi
semakin bersemangat memperdalami hapalan al-Qur’an, sehingga minat untuk
menghapal dan mempelajari al-Qur’an akan semakin tinggi.
Artinya berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan
media audiovisual berbentuk video dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa,
meningkatkan motivasi dan semangat siswa, dan meningkatkan kemampuan
menghapal siswa. Hal tersebut diperkuat dengan adanya minat dan semangat yang
tinggi pada siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai media pembelajaran berbasis
audiovisual berbentuk video untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan
menghapal siswa kelas X SMA Negeri 3 Cikarang Utara dapat diperoleh simpulan
bahwa keaktifan belajar, motivasi, semangat, minat, dan kemampuan menghapal
pada siswa sebelum menggunakan media audiovisual berbentuk video masih
tergolong rendah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya rasa tidak semangat, bosan,
dan cenderung diam pada siswa. Sedangkan setelah menggunakan media
audiovisual berbentuk video, keaktifan belajar, motivasi, semangat, minat dan
Muhamad Nur Al Amin
Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440
kemampuan menghapal pada siswa tergolong tinggi. Hal tersebut diperkuat dengan
adanya rasa semangat, minat, dan motivasi yang sangat tinggi pada siswa, serta
kemampuan menghapal yang meningkat.
REFERENSI
Cecep Anwar dan Novi Yulianti. Jurnal At-Thulab. Penerapan Metode
Pembelajaran Probing Prompting Dengan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI.
Mohamad Erihadiana dan Wulan Lismawati. Penerapan Model Quick On The
Draw Dengan Menggunakan Media Permainan Bingo Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kreatif PAI Siswa.
Jajang Eris Hermana dan Mismit Husen. Jurnal At-Thulab. Pengembangan Bahan
Ajar Pendidikan Agama Islam Melalui Multimedia Pada Materi Syaja’ah
Kelas XI di SMA Negeri 4 Bandung.
Nurhamzah dan Asep Andi Rahman. Jurnal At-Thulab. Penerapan Media Visual
Flipchart Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

More Related Content

What's hot

Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
 
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PMEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PNurimani Yase
 
Inovasi pemulihan literasi jawi
Inovasi pemulihan literasi jawiInovasi pemulihan literasi jawi
Inovasi pemulihan literasi jawiShamsul Amir
 
Ilmupendidikan
IlmupendidikanIlmupendidikan
Ilmupendidikansemua17an
 
Media Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islamMedia Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islamSummer Rain
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanBang Mohtar
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenZaharah Fitria
 
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangkoketerampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangkoagus setiawan
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMAguestf6b63af
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirAmrizal Ahmad
 

What's hot (18)

Proposal ptk.1
Proposal ptk.1Proposal ptk.1
Proposal ptk.1
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PMEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
 
Inovasi pemulihan literasi jawi
Inovasi pemulihan literasi jawiInovasi pemulihan literasi jawi
Inovasi pemulihan literasi jawi
 
Ilmupendidikan
IlmupendidikanIlmupendidikan
Ilmupendidikan
 
Media Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islamMedia Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islam
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Falsafah Ilmu : Ulasan Jurnal
Falsafah Ilmu : Ulasan JurnalFalsafah Ilmu : Ulasan Jurnal
Falsafah Ilmu : Ulasan Jurnal
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
 
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangkoketerampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
keterampilan membaca mengunakan media buku bergamabar setiawan bangko
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhir
 
Full assignment
Full assignmentFull assignment
Full assignment
 

Similar to MOTIVASI

Similar to MOTIVASI (20)

Paikem 1
Paikem 1Paikem 1
Paikem 1
 
Proposal abdul hamid
Proposal abdul hamidProposal abdul hamid
Proposal abdul hamid
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi ii
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Proposal ptk ddy
Proposal ptk ddyProposal ptk ddy
Proposal ptk ddy
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
PPT Didi Hafidzi.pptx
PPT Didi Hafidzi.pptxPPT Didi Hafidzi.pptx
PPT Didi Hafidzi.pptx
 
Kode
KodeKode
Kode
 
Proposal sekripsi
Proposal sekripsi Proposal sekripsi
Proposal sekripsi
 
artikel kain flanel.docx
artikel kain flanel.docxartikel kain flanel.docx
artikel kain flanel.docx
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Draft quantum learning
Draft quantum learningDraft quantum learning
Draft quantum learning
 
Draft imam
Draft imamDraft imam
Draft imam
 
PTK
PTK PTK
PTK
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

MOTIVASI

  • 1. MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL BERBENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MENGHAPAL AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 CIKARANG UTARA Muhamad Nur Al Amin Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Email: mna19amazing@gmail.com ABSTRAK Motivasi dan kemampuan menghafal merupakan masalah penting dalam proses menghapal al-Qur’an. Banyak guru di sekolah atau madrasah yang masih kurang memperhatikan permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi dan kemampuan menghafal siswa melalui media audiovisual yang berbentuk video. Penelitian ini lebih menekankan pada ranah kognitif taksonomi bloom, antara lain: mengingat (remember), memahami (understand), menerapkan (applyze), dan mengevaluasi (evaluate). Penelitian ini menggunakan model penelitian observasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa media audiovisual berbentuk video mampu meningkatkan motivasi dan kecepatan serta kekuatan menghafal siswa dalam proses menghafal al-Qur’an. Hal ini terlihat dengan adanya semangat dan keaktifan dari siswa ketika mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya dalam menghapal ayat atau surat di dalam al- Qur’an, dan siswa pun mampu mengulang ayat atau surat yang sudah dihapalkannya. Kata Kunci: AudioVisual, Video, Motivasi, Kemampuan menghafal
  • 2. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Pendidikan merupakan sarana dan wadah pembinaan potensi sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan baik oleh keluarga, sekolah, masyarakat maupun pemerintah. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa melalui proses belajar mengajar, fasilitas, sarana dan prasarana, media, sumber belajar dan tenaga kependidikan merupakan fasilitator yang membantu, mendorong dan membimbing siswa dalam pembelajaran guna memperoleh keberhasilan dalam belajar. Sekolah juga merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat melaksanakan pendidikan agama Islam dengan menjadikannya sebagai mata pelajaran pada kurikulum sekolah. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran-ajaran Islam dan tatanan nilai hidup dan kehidupan Islami yang berdasarkan pada sumber al-Quran dan hadits. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah diharapkan mampu membentuk siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta mempunyai akhlak yang mulia.1 Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tidak hanya untuk dihapal, dibaca, dipahami dan dihayati, tetapi juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kemampuan siswa dalam menghapalkan suatu ayat atau surat dalam al-Qur’an beserta maknanya. Ketika siswa menghafalkan al-Qur’an dengan maknanya secara tidak langsung siswa akan memahaminya dan akan mengamalkan apa yang sudah ia pahami tersebut. Salah satu pembelajaran yang dapat membangun dan meningkatkan keaktifan belajar siswa harus diwujudkan oleh setiap guru melalui kreatifitas guru dalam memotivasi siswa untuk terlibat langsung dan aktif dalam proses pembelajaran. Karena hal itu merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pencapaian belajar dan lancarnya kegiatan proses pembelajaran. Untuk melancarkan kegiatan proses pembelajaran, seorang guru harus mampu menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, agar pada saat proses pembelajaran siswa terlibat langsung dan aktif, Namun, pada kenyataannya dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah masih terdapat beberapa kendala untuk mengembangkan motivasi belajar dan potensi pada siswa. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 3 Cikarang Utara Kab. Bekasi khususnya pada siswa kelas X terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam hal menghafal ayat atau surat di dalam al-Qur’an, diantaranya proses pembelajaran berpusat pada guru, sehingga dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif pada siswa tidak optimal, dan kurangnya interaksi terhadap siswa, sehingga dalam proses pembelajaran tersebut kurang merangsang siswa untuk terlibat secara aktif, bahkan siswa cenderung bersifat pasif dan kurang mandiri, yang pada akhirnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya mengenai menghafal 1 Cecep Anwar dan Novi Yulianti. Jurnal At-Thulab. Penerapan Metode Pembelajaran Probing Prompting Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI.
  • 3. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 al-Quran akan terasa membosankan dan kurang menarik minat siswa, kemudian banyak siswa yang kurang bersemangat dan cenderung diam dalam menerima materi pembelajarannya, hanya sebagian kecil saja siswa yang aktif dalam proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih dianggap hanya berbentuk hapalan-hapalan semata, sehingga sebagian besar siswa kurang begitu semangat dalam proses pembelajarannya. Juga terdapat pula pola pikir siswa yang masih merendahkan bahwa ia berlatar belakang dari SMP bukan MTs, dan ia berada pada jenjang SMA bukan MA, sehingga para siswa beranggapan bahwa tidak perlu terlalu dalam untuk menghapal ayat atau surat di dalam al-Qur’an dan juga tidak perlu terlalu dalam untuk mempelajarinya. Pada umumnya siswa menginginkan metode atau media pembelajaran yang menstimulusi belajar menyenangkan. Hal ini berdampak terhadap motivasi dan kemampuan siswa dalam menghafal al-Qur’an. Memperhatikan tujuan yang terkandung dalam Pendidikan Agama Islam, maka seharusnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan di madrasah menjadi suatu kegiatan yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi siswa. Karena pada dasarnya kegiatan belajar mengajar mengandung arti adanya interaksi dari berbagai komponen seperti guru, siswa, bahan ajar, dan sarana lainnya yang digunakan pada saat kegiatan berlangsung.2 Metode atau media yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan- permasalahan di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan membangkitkan motivasi atau minat siswa, yang dikemas dalam model pembelajaran kooperatif atau cooperative leraning. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media audiovisual dengan menggunakan video. Media audiovisual merupakan bahan ajar yang mengombinasikan dua materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan untuk merangsang indra pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan kombinasi keduanya, guru dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Hal itu berdasarkan bahwa siswa cenderung akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunaka n satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra pendengaran saja. Media audiovisual mampu memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi mungkin dilihat. Selain itu juga dapat membuat efek visual yang memungkinkan siswa memperkuat proses belajar.3 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian observasi dengan judul “Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Berbentuk Video Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Menghafal Al- Qur’an Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cikarang Utara”. 2 Mohamad Erihadiana dan Wulan Lismawati. Penerapan Model Quick On The Draw Dengan Menggunakan Media Permainan Bingo Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif PAI Siswa. 3 Jajang Eris Hermana dan Mismit Husen.Jurnal At-Thulab. Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Melalui Multimedia Pada Materi Syaja’ah Kelas XI di SMA Negeri 4 Bandung.
  • 4. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 PEMBAHASAN Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki kesan sendiri di hadapan siswa. Zakiyah Darajat (1996:25-26) menjelaskan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah” berasal dari kata Robba (mendidik), seperti sabda Nabi Muhammad Saw. yang artinya “Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakanlah pendidikanku”. Kemudia menurut kurikulum PAI 2002 yang dikutip oleh Abdul Majid (2005:130), pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Pada saat ini banyak guru yang masih melaksanakan pembelajaran dengan seadanya, sehingga belum mampu membangkitkan semangat yang tinggi pada siswa dalam pembelajaran. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti banyak hal yang dapat dikaji dan dikembangkan.4 Media Audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Hal tersebut merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran, sehingga dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan suatu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Jenis-jenis media Audiovisual adalah sebagai berikut: 1) Media Audiovisual Gerak Media Audiovisual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman yang meliputi penglihatan, pendengaran, dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, film gerak, dan lain-lain. 2) Media Audiovisual Diam Media Audiovisual diam adalah media yang menampilkan suara dan gambar yang diam. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah film bingkai, film rangkai, dan lain-lain. Fungsi media Audiovisual dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi mempunyai fungsi yang sangat luas yaitu sebagai berikut: 1) Fungsi Edukatif Fungsi edukatif adalah menyampaikan pengaruh yang bernilai pendidikan. Mendidik siswa agar berpikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna dan mengembangkan serta memperluas kemampuan berpikir siswa. 4 Nurhamzah dan Asep AndiRahman. Jurnal At-Thulab. Penerapan Media Visual Flipchart Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
  • 5. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 2) Fungsi Sosial Fungsi sosial adalah menyampaikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan juga konsep yang sama pada setiap orang supaya dapat memperluas pergaulan, pengenalan, pemahaman tentang orang lain dan adat istiadat. 3) Fungsi Ekonomis Fungsi Ekonomis adalah dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan bisa dilakukan dengan efisien, penyampaian materi bisa menekan sedikit mungkin pemakaian biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan. 4) Fungsi Budaya Fungsi budaya adalah memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, bisa mewariskan dan juga meneruskan unsur- unsur budaya seni yang ada di masyarakat. Adapun manfaat yang akan didapatkan ketika menggunakan media Audiovisual adalah sebagai berikut: 1) Mempermudah dalam menyajikan serta menerima pembelajaran maupun informasi serta bisa menghindarkan salah pengetian. 2) Mendorong rasa keingin tahuan, hal ini disebabkan karena sifat audiovisual yang menarik dengan gambar yang dibuat semenarik mungkin membuat siswa tertarik serta memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak lagi. 3) Mempercepat daya serap siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan. 4) Tidak membosankan. Maksudnya adalah karena sifatnya yang variatif. Kelebihan menggunakan media audiovisual adalah sebagai berikut: 1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya. 2) Demonstarasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya. 3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang. 4) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengarkan. 5) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya control sepenuhnya ditangan guru. 6) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajkannya. Adapun langkah-langkah media pembelajaran audiovisual dengan menggunakan video adalah sebagai berikut: 1) Guru membuka pembelajaan (salam, do’a, dan absensi). 2) Guru menyiapkan media yang terkait dengan video tersebut, seperti projector, laptop, speaker dan lain-lain. 3) Guru memerintahkan kepada siswa untuk membacakan terlebih dahulu ayat atau surat yang akan dipelajari beserta terjemahannya. 4) Guru menampilkan materi yang akan dipelajari dengan menyajikan sebuah video, dimana video tersebut menyajikan tampilan berupa bacaan ayat atau surat al-Qur’an secara perkata dengan gerakannya.
  • 6. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 5) Guru menyontohkan terlebih dahulu bagaimana gerakan-gerakan yang sesuai dengan arti perkata pada ayat atau surat yang dipelajari tersebut. 6) Siswa diminta untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan guru tersebut. 7) Guru memerintahkan siswa untuk mengulangnya berkali-kali hingga hapal. 8) Setelah siswa hapal, maka guru membimbing siswa untuk lanjut ke ayat atau surat berikutnya dengan perlakuan yang sama. 9) Setelah siswa hapal, maka siswa menyetorkan hapalannya tersebut, dimana yang harus disetorkan adalah bacaan ayat atau surat al-Qur’an tersebut beserta terjemahan dan gerakan perkatanya. 10) Guru menyimak hapalan ayat atau surat yang disetorkan oleh masing- masing siswa. 11) Guru juga bisa memberikan permainan sambung ayat untuk merefleksikan pembelajaran. 12) Guru membenarkan jika ada kesalahan. 13) Menutup pembelajaran dengan do’a. Adapun indikator keaktifan belajar siswa menurut Nana Sudjana dapat dilihat dari kriteria berikut: 1) Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2) Siswa terlibat dalam pemecahan masalah. 3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. 4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan. 5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. 6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. 7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. 8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Adapun kata keaktifan dalam kamus bahasa Indonesia adalah berasal dari kata dasar aktif yang artinya giat (bekerja atau berusaha). Sedangkan kata keaktifan berarti kegiatan atau kesibukan. Kemudian definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.5 Dengan demikian, dari kedua pengertian yang telah dijelaskan di atas yaitu dari pengertian keaktifan dan belajar dapat diambil kesimpulan bahwa keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan pada diri individu baik dalam proses perkembangan psikis, sikap, minat dan penyesuaian diri dalam cara belajar yang aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada saat menghafal suatu ayat atau surat dalam al-Qur’an dengan menggunakan media audiovisual yang berbentuk video mengalami peningkatan, karena dalam penerapannya dengan media tersebut siswa tidak hanya sekedar menghapalkan ayat atau surat dalam al-Qur’an, 5 Cecep Anwar dan Novi Yulianti. Jurnal At-Thulab. Penerapan Metode Pembelajaran Probing Prompting Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI.
  • 7. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 melainkan mengetahui terjemahan ayat atau surat yang dihapalkan dalam bentuk gerakan, sehingga bisa membuat siswa sangat senang dalam proses pembelajaran berlangsung. Hasil ini terlihat dari suasana kelas yang lebih hidup karena media tersebut dapat menarik perhatian siswa dan dengan adanya gerakan yang berbeda dalam perkatanya membuat siswa lebih senang tidak membosankan. Dengan adanya gerakan juga membuat siswa lebih mudah untuk menghapal dan memahami arti dari setiap ayat atau surat tersebut. Kemudian seorang guru juga ketika dalam proses pembelajaran berlangsung menjadi lebih interaktif, yaitu terjadinya interaksi terhadap siswa, sehingga dalam proses pembelajaran yang berlangsung tidak monoton. Maka, dengan itu siswa tidak akan diam dalam menerima materi pembelajaran, melainkan bersemangat ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya berbentuk hapalan semata. Dengan adanya gerakan-gerakan tersebut dapat membuat kemampuan menghapal seorang siswa menjadi lebih kuat, karena ketika misalnya seorang siswa lupa dengan terjemahan dari salah satu kata atau ayat, maka siswa bisa mengingatnya dengan perantara gerakan-gerakan yang sesuai dengan terjemahannya tersebut. Kemampuan menghapal al-Qur’an dapat ditingkatkan dengan membiasakan untuk selalu berinteraksi dengan al-Qur’an, misalnya dengan memahami al-Qur’an tersebut. Hapalan yang disertai dengan pengertian dapat memasukkan nilai-nilai Qur’ani dalam diri siswa, sehingga akan terwujud melalui perbuatan atau tingkah laku yang tidak menyimpang dari al-Quran. Penggunaan media audiovisual berbentuk video tersebut pun juga bisa membuat suasana kelas lebih menyenangkan, sehingga semua siswa sangat dengan antusias atau bersemangat ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat membuat paradigma dalam siswa tersebut berubah, yang semulanya beranggapan bahwa dia tidak harus memperdalami hapalan al-Qur’an, menjadi semakin bersemangat memperdalami hapalan al-Qur’an, sehingga minat untuk menghapal dan mempelajari al-Qur’an akan semakin tinggi. Artinya berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan media audiovisual berbentuk video dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, meningkatkan motivasi dan semangat siswa, dan meningkatkan kemampuan menghapal siswa. Hal tersebut diperkuat dengan adanya minat dan semangat yang tinggi pada siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai media pembelajaran berbasis audiovisual berbentuk video untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan menghapal siswa kelas X SMA Negeri 3 Cikarang Utara dapat diperoleh simpulan bahwa keaktifan belajar, motivasi, semangat, minat, dan kemampuan menghapal pada siswa sebelum menggunakan media audiovisual berbentuk video masih tergolong rendah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya rasa tidak semangat, bosan, dan cenderung diam pada siswa. Sedangkan setelah menggunakan media audiovisual berbentuk video, keaktifan belajar, motivasi, semangat, minat dan
  • 8. Muhamad Nur Al Amin Jurnal Al-Fatih, Vol. I No. I, 2019/1440 kemampuan menghapal pada siswa tergolong tinggi. Hal tersebut diperkuat dengan adanya rasa semangat, minat, dan motivasi yang sangat tinggi pada siswa, serta kemampuan menghapal yang meningkat. REFERENSI Cecep Anwar dan Novi Yulianti. Jurnal At-Thulab. Penerapan Metode Pembelajaran Probing Prompting Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI. Mohamad Erihadiana dan Wulan Lismawati. Penerapan Model Quick On The Draw Dengan Menggunakan Media Permainan Bingo Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif PAI Siswa. Jajang Eris Hermana dan Mismit Husen. Jurnal At-Thulab. Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Melalui Multimedia Pada Materi Syaja’ah Kelas XI di SMA Negeri 4 Bandung. Nurhamzah dan Asep Andi Rahman. Jurnal At-Thulab. Penerapan Media Visual Flipchart Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam