1. CT- SIMULATOR
DR. ADITYA PRAKOSO / 2206144365
Pembimbing:
Prof. Dr. dr. H. M. Djakaria, Sp. Rad(K)Onk.Rad
2. OUTLINE
Apa itu Ct –
Simulator ?
Apa tujuan Ct –
Simulator ?
Apa perbedaan
Ct – Scan dan
Ct – Simulator ?
Apa saja
komponen Ct –
Simulator ?
Apa hasil
produk dari Ct –
Simulator ?
Apa itu
Houndsfield
Unit ?
Alur pelayanan
pasien
Radioterapi ?
3. CT- SIMULATOR
• CT scanner
• Workstation interaktif yang
dapat melakukan virtual
simulation
• Sistem penandaan laser (fix
dan moving laser).
Merupakan CT
scanner untuk
seluruh badan
yang dirancang
khusus untuk
simulasi
radioterapi dan
tersusun atas 3
komponen dasar:
4. TUJUAN
Menentukan posisi terbaik pasien dengan mempertimbangkan
arah sinar dan cakupan volum target.
Identifikasi volum target dan delineasi jaringan normal sekitar.
Menentukan dan verifikasi geometri lapangan radiasi.
Menghasilkan film simulasi untuk radiasi yang akan digunakan
menjadi pembanding dengan film port sebagai quality assurance
dan pencegahan kesalahan posisi pasien selama radiasi.
Memperoleh data pasien dalam bentuk imaging radiologis untuk
perencanaan radiasi.
5. CT SIMULATOR VS CT DIAGNOSTIK
No Perbedaan CT Simulator CT Scan Diagnostik
1 Tujuan Mendapatkan gambar untuk proses delineasi dan
treatment planning. (pemberian visualisasi geometeri
untuk identifkasi gross tumour terhadap jaringan
sekitarnya termasuk jaringan sehatnya)
Mendapatakan gambar untuk
kepentingan diagnostic.
2 Ketersediaan Hanya terdapat di RS yang memiliki KSM onkologi
radiasi / departemen onkologi radiasi.
Bisa terdapat di RS yang tidak
memiliki KSM onkologi radiasi /
departemen onkologi radiasi.
3 Ukuran Bore Berukuran lebih besar (diameter 80 -90 cm). (untuk
mendapatkan target field of view yang besar atau
memfasilitasi alat bantu agar muat
Biasanya berukuran relatif lebih
kecil dengan diameter 70 cm.
4 Couch Permukaan atas datar menyerupai mesin pesawat
radiasi, agar alat imobilisasi yang digunakan saat CT
simulator dapat digunakan kembali di pesawat radiasi
(reproducible). Batas beban mirip Linac (180 – 200 kg).
Permukaan atas cekung
khususnya di daerah tengah.
5 Laser penanda
untuk pasien
Dilengkapi dengan geometry laser dan positioning tools. Hanya ada 1 laser untuk
menandakan titik irisan.
6 Treatment
Planning
System (TPS)
Terintegrasi dengan TPS. Terintegrasi dengan Picture
Archiving and Communication
System (PACS).
7. PRINSIP
•Faktor terpenting adalah kenyamanan pasien. Jika pasien merasa nyaman
selama simulasi, kemungkinan kesalahan dan pergerakan dapat dikurangi.
•Pasien harus diposisikan agar jaringan yang tidak termasuk dalam target
radiasi mendapat dosis seminimal mungkin.
POSITIONING PASIEN
8. PERALATAN
IMOBILISASI
Alat/ benda untuk menjamin pasien diradiasi dengan
posisi yang sama selama jadwal radiasi, diperlukan
peralatan/ perangkat imobilisasi. Selain itu agar tetap
menjaga kenyamanan pasien. Beberapa contoh:
• Plaster casts
• Thermoplastics mask
• Polyurethane foam
• Vacuum-forming mould
9. Blue bag Pufix Lower Extremity
Positioning System
Masker termoplastik Penyangga lutut Footrest
Penyangga kepala
Breast board
10. HASIL DARI CT SIMULATOR
• Data digital virtual pasien untuk menentukan ukuran, bentuk, dan lokasi tumor.
• Bahan dasar untuk melakukan delineasi dan perencanaan terapi pasien
• Tim radioterapi dan ahli onkologi kemudian dapat merencanakan perawatan yang
dibuat khusus untuk seorang pasien.
12. HOUNSFIELD UNIT
• Hounsfield Unit (HU)= Satuan unit dalam CT Scan
• HU didapatkan dari pengukuran koefisien atenuasi* yang didasari densitas air
dan udara pada temperature serta tekanan standard (STP; Strandard Temperature
and Pressure).
• Suhu standar 0°C dan tekanan standar 105 paskal.
• Radiodensitas air pada STP = 0 HU dan radiodensitas udara pada STP = -1000 HU
• nb: atenuasi adalah hambatan
*Koefisien atenuasi (α) mengukur seberapa mudah material dapat dipenetrasi oleh sinar energi. Terdapat dua jenis: linear attenuation
coefficient (µ) dan mass attenuation coefficient (μ/ρ).
13.
14.
15. JENIS KONTRAS
Jenis:
-Iodine based (umumnya IV -> bisa doserap)
-Barium based (umumnya oral)
Jalur pemberian:
• Intravenous (IV)
• Oral
• Perektal
• Pervaginam
Contoh hasil penggunaan kontras intravenus. ACF= (Basilic vein)
ante-cubital fossa
Treatment Planning System (TPS) adalah sebuah sistem yang digunakan dalam bidang radioterapi untuk merencanakan dan mengoptimalkan perawatan kanker pasien. TPS membantu para ahli radioterapi, seperti dokter radiasi dan fisikawan medis, dalam merencanakan strategi perawatan yang efektif dan aman untuk pasien. Dalam TPS, para profesional medis dapat memasukkan data medis pasien, seperti gambaran radiologi dari CT scan, MRI, dan lainnya, serta informasi tentang tumor dan organ yang terlibat. Berdasarkan informasi ini, TPS akan menghitung dosis radiasi yang tepat dan menentukan distribusi dosis yang optimal untuk mengobati tumor dan meminimalkan paparan radiasi pada organ sehat di sekitarnya.
Picture Archiving and Communication System (PACS) adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengambil gambar medis seperti radiologi (X-ray, MRI, CT scan, dll.). PACS memungkinkan penyedia layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik, untuk mengakses dan berbagi gambar medis secara elektronik, menggantikan metode tradisional menggunakan film radiologi.
Plaster casts: Menggunakan plaster of Paris pada bagian yang ingin diimobilisasi. Saat kering, cast dipotong menjadi dua dan diklem untuk menyatukan keduanya saat pengobatan. Jika cast ini menghalangi sinar, maka dibuatkan “pembukaan” pada daerah yang diradiasi.
Thermoplastics mask: Kaku pada suhu ruang, material akan melunak dan dapat dibentuk jika dipanaskan pada air dengan suhu ~70 °C. Pasien posisi supine dengan headrest ditambah imobilisasi masker termoplastik, pasien ditidurkan pada baseplate fiber karbon. Kombinasi ini memberikan imobilisasi yang baik.
Polyurethane foam: Dalam plastik dicampurkan dua foaming agents, pasien diposisikan diatasnya, dan ditunggu 15 menit agar mengeras.
Vacuum-forming mould (blue bag): Berisi matras ringan fleksibel yang diisi dengan radiolucent polystyrene beads (manik- manik radiolusen polistiren). Dengan mengeluarkan angin dari vakum, matras akan membentuk tubuh pasien yang ingin dimobilisasi.
Tambahan catatan:
-Dulu pernah digunakan cetakan untuk digigit (Seperti yang digunakan drg.) namun karena cost terlalu tinggi sekarang sudah jarang dilihat/ dipakai.
-Double mask thermoplastics dapat digunakan agar lebih rigid.
-Proses stereotaktik menggunakan frame G untuk fiksasi.
Plaster casts: Menggunakan plaster of Paris pada bagian yang ingin diimobilisasi. Saat kering, cast dipotong menjadi dua dan diklem untuk menyatukan keduanya saat pengobatan. Jika cast ini menghalangi sinar, maka dibuatkan “pembukaan” pada daerah yang diradiasi.
Thermoplastics mask: Kaku pada suhu ruang, material akan melunak dan dapat dibentuk jika dipanaskan pada air dengan suhu ~70 °C. Pasien posisi supine dengan headrest ditambah imobilisasi masker termoplastik, pasien ditidurkan pada baseplate fiber karbon. Kombinasi ini memberikan imobilisasi yang baik.
Polyurethane foam: Dalam plastik dicampurkan dua foaming agents, pasien diposisikan diatasnya, dan ditunggu 15 menit agar mengeras.
Vacuum-forming mould (blue bag): Berisi matras ringan fleksibel yang diisi dengan radiolucent polystyrene beads (manik- manik radiolusen polistiren). Dengan mengeluarkan angin dari vakum, matras akan membentuk tubuh pasien yang ingin dimobilisasi.
Tambahan catatan:
-Dulu pernah digunakan cetakan untuk digigit (Seperti yang digunakan drg.) namun karena cost terlalu tinggi sekarang sudah jarang dilihat/ dipakai.
-Double mask thermoplastics dapat digunakan agar lebih rigid.
-Proses stereotaktik menggunakan frame G untuk fiksasi.
1. Pendaftaran : Pasien mendaftar di unit onkologi radiasi di rumah sakit
1. Evaluasi klinis pasien: Assement dan staging melalui pemeriksaan fisik, evaluasi imaging, dan penentuan apakah diradiasi atau tidak
2. Keputusan terapeutik: Tujuan utama pengobatan apakah kuratif atau paliatif. Jika kuratif apakah secara neoadjuvant atau adjuvant. Preskripsi dosis waktu dan volume sudah mulai ditentukan. Serta informed consent segala hal tentang radiasi.
3. Menentukan posisi terbaik pasien dengan mempertimbangkan arah sinar dan cakupan volum target.
Identifikasi volum target dan delineasi jaringan normal sekitar.
Menentukan dan verifikasi geometri lapangan radiasi.
Menghasilkan film simulasi untuk radiasi yang akan digunakan menjadi pembanding dengan film port sebagai quality assurance dan pencegahan kesalahan posisi pasien selama radiasi.
Memperoleh data pasien dalam bentuk imaging radiologis untuk perencanaan radiasi.
5. Penetuan volume target: volume tumor itu sendiri, kemungkinan penyebaran tumor seperti mikroinvasif maupun ke jaringan lain harus sudah diidentifikasi.
9. Evaluasi pasien selama perawatan: Dimana pasien setidaknya tiap minggu dievaluasi terkait efek samping dan respon pengobatannya. Perlunya ada penilaian toksisitas mingguan dan dibandingkan tiap minggunya.
10. Follow-up: Seluruh pasien harus di follow-up terutama untuk menilai respon dan rekurensi maupun toksisitas kronis. Biasanya waktu ditentukan berdasarkan tipe tumor dan ketersediaan fasilitas, biasanya 3- 6 bulan untuk 2 tahun pertama lalu tiap 6- 12 bulan untuk 5 tahun selanjutnya.
Catatan tambahan:
Imaging verifikasi menggunakan EPID dan CBCT (Cone Beam).
Idealnya verifikasi geometri dilakukan kembali setiap habis 5 sinar/ pada sinar ke 6.
Hounsfield Unit (HU), juga dikenal sebagai "CT number" atau "CT value," adalah satuan pengukuran yang digunakan dalam gambaran tomografi komputer (CT scan). HU mencerminkan kepadatan jaringan di dalam tubuh manusia saat dipindai dengan CT scan.
Nilai HU diberikan berdasarkan tingkat penyerapan sinar X oleh jaringan atau organ dalam tubuh. Air diatur sebagai nol HU, sementara air (air-equivalent) memiliki nilai HU negatif. Nilai HU positif biasanya menunjukkan jaringan yang lebih padat, seperti tulang, yang menyerap lebih banyak sinar X, sementara nilai HU negatif menunjukkan jaringan yang kurang padat atau berisi udara.
Nilai HU ini penting dalam interpretasi gambar CT scan dan membantu dokter dalam mendiagnosis dan mengidentifikasi masalah medis, seperti tumor, cedera, atau penyakit lainnya. Hounsfield Unit juga digunakan untuk mengatur penyesuaian kontras pada gambar CT dan membantu membedakan berbagai struktur dalam tubuh manusia.
Yang perlu diperhatikan adalah alergi dan penyakit lain seperti gagal ginjal.
Edukasi dan identifikasi pasien apakah terdapat kontraindikasi.
Dilakukan pengukuran TTV (TD, N, S, LN)
Setelah selesai -> Tidak boleh langsung pulang, harus ditunggu 30 menit jika terjadi reaksi terhadap kontras yang diberikan. Terdapat reaksi akut dan reaksi delay -> Perlu edukasi.
Ruang resepsionis untuk CT-Simulator untuk menerima pasien pro CT- simulator. Dan harus tercatat.