1. MAKALAH
MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Disusun oleh :
MARIA MEGA SILVIA PARE(2019280599)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS FLORES
2020/2021
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Mikrobiologi Lingkungan” ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi Peserta didik dan pembaca
pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran tentang
Mikrobiologi Lingkungan.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas makalah
ini.
Ende, 17 Desember 2020
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Mikrobiologi Lingkungan
2.2Keragaman Metabolis
2.3Siklus Biogeokimia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroba terdapat dimana-mana di sekitar kita, ada yang menghuni tanah, air,
danatmosfer. Studi tentang mikroba yang ada di lingkungan alamiahnya disebut ekologi
mikroba.
Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan dengan studi mengenai
hubunganorganisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya.Ekologi mikroba
sangat berperan membantu memperbaiki kualitas lingkungan. Misalnyamikroba yang
menguraikan sampah yang berasal dari manusia dan industry yang dibuang kedalam.
Suatu mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik jika kondisi lingkungan
sekitarnyasangat mendukung. Mikroorganisme yang tumbuh adalah pertambahan jumlah
mikrobasehingga dapat membentuk suatu populasi mikroba yang dapat disebut dengan koloni
dan bukan sel-sel yang bertambah besar atau bertambah panjang. Populasi mikroorganisme
dapatmenjadi besar sekali dala jangka waktu yang relatif singkat dan
pertumbuhanmikroorganisme yang tidak dapat dikendalikan. Kehadiran mikroorganisme di
lingkungandapat memberikan keuntungan dan kerugian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mikrobiologi lingkungan?
2. Jelaskan macam-macam keragaman metabolis?
3. Apa itu siklus biogeokimia?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui penjelasanpengertian mikrobiologi lingkungan, keragaman
metabolis dan siklus biogeokimia.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mikrobiologi Lingkungan
Mikrobiologi lingkungan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi
antaramikroorganisme, bumi, dan atmosfer. Mikrobiologi lingkungan membahas antara
lainmikrobiologi tanah dan udara, mikrobiologi limbah, dan mikrobiologi akuatik.
Mikrobiologilingkungan diterapkan pada bidang pertanian, industri, perikanan, kesehatan,
dan lainsebagainya.
Subjek utama mikrobiologi lingkungan adalah mikroorganisme.
Mikroorganismemerupakan makhluk hidup terkecil di bumi, namun memegang peranan
penting bagikehidupan manusia dan lingkungan. Banyak sekali tipe mikroba di bumi.
Kita hanyamengetahuinya tidak lebih dari 1% dari jumlah spesies mikroba di bumi.
Mikroba berada disekeliling kita, di udara, tanah, dan air. Dalam satu gram tanah terdapat
1 miliar mikrobayang terdiri dari ribuan spesies.
Studi tentang mikro organisme di lingkungan alamianya disebut juga ekologi
mikrobe.Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan dengan studi dengan
hubunganergonosme atau kelompok organisme dengan lingkungannya. Penghuni suatu
lingkungantertentu dipandang sebagai bagian suatu sistem ekologi atau ekosistem.
Ekosistem yang paling besar adalah planet bumi atau biosfer. Suatu ekosistem
mempunyai dua komponenutama: (1) komunitas organisme yang terdapat didalam. (2)
komponen tak bernyawa (keadaan fisik dan kimiawi). Ekosistem merupakan sistem yang
dinamis suatu kenyataan yangmenjadi jelas bila kita mengenali adanya populasi yang
sedemikian besar dengan keanekaragaman organisme yang juga besar. Diantara semua
organisme yang terdapat dalam suatuekosistem tertentu, mikroorganisme adalah yang
redapat paling banyak dan memilikikemampuan paling tinggi untuk menyebabkan
perubahan.
A. Mikrobiologi Lingkungan Modern
Fokus kajian mikrobiologi lingkungan modern sudah jauh berkembang dari
sekedarmempelajari patogen atau bioremediasi. Sedikitnya ada 10 cabang Mikrobiologi
Lingkunganyang telah berkembang.
Cabang dari Mikrobiologi Lingkungan tersebut antara lain:
1. Aeromicrobiology: Mengumpulkan data dan mendeteksi patogen yang
ditransmisikanudara serta pergerakan mikroorganisme tersebut dalam aerosol
2. Agrikultur, mikrobiologi tanah: Mempelajari dan memanfaatkan mikroorganismeyang
berperan dalam siklus materi untuk meningkatkan kesuburan tanah, hasil panendan
mengendalikan hama
3. Biogeokimia: Mempelajari peranan mikroorganisme dalam siklus materi,
kontrollingkungan pada pertambangan dan fiksasi nitrogen yang mengalami gangguan
serius
6. 4. Bioteknologi: Mendeteksi patogen dan mikroorganisme lain beserta aktivitas
merekadilingkungan serta serangkaian rekayasa genetika.
5. Kualitas pangan: Mendeteksi dan mengeliminasi patogen yang mencemari pangan
6. Produksi bahan baku industri: Mempelajari mikrob yang mampu memproduksi bahan
baku industri seperti produksi alkohol oleh khamir dan selulosa murni
olehAcetobacter xylinum.
7. Proses pertambangan: Mendeteksi sumber minyak bumi atau
memaksimalkanrecovery logam pertambangan dengan mikrob tertentu
8. Pengelolaan limbah perairan: Memanfaatkan mikroorganisme remediator
untukmengeliminasi limbah dan mendeteksi serta membutuh patogen dalam
limbahtersebut.
9. Kontrol kualitas air: Mengeliminasi kontaminasi bahan organik/anorganik
danmendeteksi serta mengeliminasi patogen.
B. Mikrobiologi Udara
Mikroorganisme memiliki cakupan habitat yang luas. Ukuran mikroorganisme
yangkecil mempermudahnya untuk berpindah. Mikrobiologi udara berkaitan
denganmikroorganisme yang ada di udara. Pembahasan mengenai mikrobiologi udara di
beberapa buku sangat jarang. Udara merupakan media perantara bagi beberapa
mikroorganisme yangmenyerang manusia, hewan maupun tumbuhan. Jamur Rhizopus
sp.merupakan jamurterbanyak yang biasanya tumbuh pada roti, sayuran, buah-buahan,
dan produk makananlainnya. Namun apabila jamur tersebut tersebar di udara dan terhirup
melalui saluran pernafasan, secara klinis dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas tipe
II dan III sepertiasma dan pneumonitis hipersensitivitas (Pelczar, 2008; Anonim,2000).
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan mikroorganisme dalam udara
adalahtemperature, kelembapan udara, dan iklim (Cotty and Garcia,2007). Kedua faktor
ini akanmempengaruhi interaksi mikroorganisme dengan inang. Cotty dan Gracia (2007)
menjelaskanbahwa ketiga faktor tersebut mempengaruhi jamur dalam menyerang
tanaman jagung.Mikrobiologi udara berkaitan dengan bidang kesehatan, makanan, dan
pertanian.
C. Mikrobiologi Tanah
Tanah merupakan campuran yang terdiri dari bahan organik, anorganik, air dan
udarayang semuanya tercampur menjadi satu sehingga sulit dipisahkan antara satu dengan
yanglainnya. Senyawa organik merupakan kumpulan sisa-sisa makanan yang sebagian
telahdiuraikan. Bahan organik tersebut merupakan bagian yang mudah dihancurkan
olehorganisme tanah seperti bakteri, jamur, mikro-alga dan protozoa. Dengan
demikianmikroorganisme termasuk bagian tanah yang berperan penting dalam
menentukan sifat dantekstur tanah (Kusnadi, dkk. 2003).
Menurut Hamdiyati (tanpa tahun) tanah merupakan campuran kompleks
dengankomposisi sebagai berikut:
1) Materi Anorganik (45 %) : Si, Al, Fe, Ca, Mg, K, Na, P, dan lain-lain.
2) Materi Organik (5 %) : Karbohidrat, Protein, Lipid, dan lain-lain.
3) Air (25 %) dan Udara (25 %)
4) Organisme : Vertebrata, Invertebrata, Mikroba
D. Mikrobiologi Air
7. Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidupmembutuhkan
air. Misalnya sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan, sebagian besartersusun oleh air,
yaitu lebih dari 75% isi sel tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan.Dari sejumlah 40
juta milkubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyatatidak lebih dari
0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara langsung dapat digunakan untukkepentingan
manusia. Karena dari jumlah 40 juta mil-kubik, 97% terdiri dari air laut dan jenisair lain
yang berkadar-garam tinggi, 2,5% berbentuk salju dan es-abadi yang dalam
keadaanmencair baru dapat dipergunakan secara langsung oleh manusia. Kebutuhan air
untukkeperluan sehari-hari, berbeda untuk setiap tempat dan setiap tingkatan kehidupan.
Biasanyasemakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air.
2.2 Keberagaman Metabolis
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup/sel.Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator.
A. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi
senyawakompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan.
Anabolismememerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia
untukkemosintesis.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakanenergi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari
yang memilikispektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungudan ultra ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan dalam proses
fetosintesis adalah spektrumcahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan
ultra ungu tidak digunakan dalamfotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil
sampingandari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk
mengetahui tingkat produksifotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen
yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.
Di dalamdaun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya
mengandungkloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan
salah satu pigmenfotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.Dilihat
dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruanganyang
berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem
membrantilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung
tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa
yang disebut grana Klorofilterdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi
cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan
glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma. yaitu proses
pembentakan molekul yang kompleks denganmenggunakan energi tinggi.Contoh :
8. fotosintesis (asimilasi C)
energy cahaya
6 CO2 + 6 H2O——————————— > C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai
energikinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan
senyawaorganik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung
cepat danefisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas
reaksinya disebutreaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
1. Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia
kompleks yangmengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebihrendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung didalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen(aerob) disebut proses respirad, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebutfermentasiContoh:Enzim
C6H12O6 + 6 O2 ——————————— > 6 CO2 + 6 H2O + 686 Kkal
energi kimiaSaat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi
pelepasan energisehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan
energi, reaksinya disebutreaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi
eksoterm.
2.3 Siklus Biogeokimia
Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen
biosfer yang hidup dengan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organik-
anorganikadalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik
ke biotik dankembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melaluiorganisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehinggadisebut siklus biogeokimia.
Jika aliran energi merupakan arus satu arah yang diperbarui terus dari pasokan
SinarSurya, aliran materi yang diperlukan dunia kehidupan pada dasarnya bersifat dua
arah, karena bahan-bahan kimia terbatas persediannya hingga harus digunakan lagi
melalui proses perputaran (siklus). Karena proses siklus materi tidak hanya terjadi dalam
tubuh organisme(biota) tetapi berlangsung juga dalam lingkungan abiotik, proses ini
disebut siklusbiogeokimia.
Siklus biogeokimia merupakan pergerakan memutar unsur apa pun melalui
atmosfer,samudra, kerak bumi, dan makhluk hidup. Menurut Hutchinson (1944 , 1950)
siklus biogeokimia merupakan suatu pertukaran atau perubahan yang terus menerus dari
bahan- bahan antara komponen biotik dan abiotik. Berdasarkan sumber yang ada di alam,
siklus biogeokimia dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Tipe gas, sebagai sumbernya atmosfer dan lautan (hidosfer) misalnya siklushidrogen.
2. Tipe sedimen, sumbernya adalah batuan bumi seperti fosfor, kalsium dan kalium.
9. Siklus biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-
balikyang dapat mengatur sendiri (self regulating) menjaga siklus itu dalam
keseimbangan. Siklus biogeokimia yang terpenting adalah siklus karbon, siklus nitrogen,
dan siklus fosfor, yang berperanan terhadap lingkungan tanaman. Aliran energi pada
suatu ekosistem berjalandalamsatu arah.Energi ekosistem berasal dari energi matahari
yang digunakan produsenuntuk berfotosintesis. Sehingga, energi tersebut diubah menjadi
energi kimia dan kemudianditeruskan ke konsumen dalam bentuk senyawa-senyawa
organik dalam makanannya, dan dibuang dalam bentuk panas. Unsur-unsur kimia,seperti
karbon dan nitrogen, bersiklus di antara komponen-komponen abiotik dan
biotikekosistem. Organisme fotosintetik mendapatkan unsur-unsur ini dalam bentuk
anorganik dari udara, tanah, dan air, dan mengasimilasi unsur-unsur tersebut menjadi
molekul organik, yangsebagian kemudian dikonsumsi oleh hewan.
Unsur itu dikembalikan dalam bentuk anorganik ke udara, tanah, dan air
melaluimetabolisme tumbuhan dan hewan, serta melalui organisme lain, seperti bakteri
dan fungi,yang menguraikan buangan organik dan organisme yang mati.Karena
pergerakan unsur-unsuryang merupakan nutrien di dalam ekosistem terjadi secara
berulang melalui komponen biotikdan abiotik (geologis), maka proses tersebut juga
disebutnsiklusbiogeokimia(biogeochemicalcycle). Pada siklus tersebut, unsur atau
senyawa kimia mengalir dari komponen abiotik kekomponen biotik, lalu kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidakhanya melalui makhluk hidup, tetapi
melibatkan juga reaksi-reaksi kimia dalamlingkungan abiotik.
Proses-proses biologis dan geologis menggerakkan nutrien di antara komponen-
komponen organik dan anorganik. Lintasan spesifik suatu bahan kimia melalui suatu
siklus biogeokimia bervariasi menurut unsur yang dimaksud pada struktur trofik suatu
ekosistem.
Jenis-jenis siklus biogeokimia
a. Siklus Karbon dan Oksigen
Karbon merupakan bahan dasar penyusun senyawa organik. Di dalam
organisme hidupterdapat 18% karbon. Kemampuan saling mengikat pada atom-atom
karbon (C) merupakandasar bagi keragaman molekul dan ukuran molekul yang
sangat diperlukan dalam kehidupan.Selain terdapat dalam bahan organik, karbon juga
ditemukan dalamsenyawa anorganik ,yaitu gas karbondioksida (CO2) dan batuan
karbonat (batu kapur dan koral) dalam bentukcalsium karbonat (CaCO3). Organisme
autotrof (tumbuhan) menangkap karbon dioksida danmengubahnya menjadi
karbohidrat, protein, lipid, dansenyawa organik lainnya. Bahanorganik yang
dihasilkan tumbuhan ini merupakan sumber karbon bagi hewan dan
konsumenlainnya.Pada setiap tingkatan trofik rantai makanan, karbon kembali ke
atmosfer atau airsebagai hasilpernapasan(respirasi).Produsen, herbivora, dan
karnivora selalu bernapas danmenghasilkan gas karbondioksida. Setiap tahun,
tumbuhan mengeluarkan sekitar sepertujuhdari keseluruhan CO2 yang terdapat di
atmosfer. Meskipun konsentarasi CO2 di atmosferhanya sekitar 0,03%, namun
karbon mengalami siklus yang cepat, sebab tumbuhanmempunyai kebutuhan yang
tinggi akan gas CO2.
10. Walaupun begitu, sejumlah karbon dipindahkan dari siklus itu dalam waktu
yanglebih lama. Hal ini mungkin terjadi karena karbon terkumpul di dalam kayu dan
bahanorganik lain yang tahan lama, termasuk batu bara dan minyak
bumi.Perombakanolehdetritivor akhirnya mendaur ulang karbon ke atmosfer sebagai
CO2. Selain itu pembakarankayu dan bahan bakar fosil juga ikut berperan, karena api
dapat mengoksidasi bahan organikatau kayu menjadi CO2 dengan lebih
cepat.Gambar siklus karbon dan oksigen
b. Siklus Fosfor
Keberadaan fosfor pada organisme hidup sangat kecil, tetapi peranannya
sangatdiperlukan. Atom fosfor hanya ditemukan dalam bentuk senyawa fosfat
(PO43). Fosfatdiserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis organik. Fosfor
banyak dikandungolehasamnukleat,yaitu bahan yang menyimpan dan
mentranslasikan sandi genetik. Atomfosfor juga merupakan dasar bagi ATP (
Adenosine Tri Phospat ) berenergi tinggi yangdigunakan untuk respirasi seluler dan
fotosintesis.
Selain itu merupakan salah satu mineral penyusun tulang dan gigi. Fosfor
merupakankomponen yang sangatlangkadalam organisme tak hidup. Produktivitas
ekosistem daratdapat ditingkatkan jika fosfor dalam tanah ditingkatkan. Peristiwa
pelapukan batuan olehfosfat akan menambah kandungan fosfat di dalam tanah.
Contohnya adalah akibat hujan asamSetelah produsen menggabungkan fosfor ke
dalam bentuk biologis, fosfor dipindahkan kekonsumen dalam bentuk organik.
Setelah itu, fosfor ditambahkan kembali ke tanah melaluiekskresi fosfat oleh hewan
dan bekteri penguarai detritus. Humus dan partikel tanah mengikatfosfat sedemikian
rupa, sehingga siklus fosfor terlokalisir dalam ekosistem.
Namun, fosfor dapat dengan mudah terbawa aliran air yang pada akhirnya
terkumpuldi laut. Erosi yang terjadi akan mempercepat pengurasan fosfat di samping
pelapukan batuanyang sejalan dengan hilangnya fosfat. Fosfat yang berada di lautan
secara perlahan terkumpuldalam endapan yang kemudian tergabung dalam batuan.
Ketika permukaan air lautmengalami penurunan atau dasar laut mengalami kenaikan,
batuan yang mengandung fosforini menjadi bagian dari ekosistem darat. Dengan
demikian, fosfat mengalami siklus di antaratanah, tumbuh an, dan konsumen dalam
waktu tertentu.
c. Siklus Nitrogen
Atmosfer mengandung lebih kurang 80% atom nitrogen dalam bentuk gas
nitrogen (N2).Di dalam organisme, nitrogen ditemukan dalam semuaasam amino
yang merupakan penyusun protein. Bagi tumbuhan, nitrogen tersedia dalam bentuk
amonium (NH4+) dan nitrat(NO3-) yang masuk ke dalam tanah melalui air hujan dan
pengendapan debu-debu halus atau butiran lainnya.Beberapa tumbuhan,seperti
sepertiBromeliaceaeepifit yang ditemukan di hutan hujantropis, memiliki akar udara
yang dapat mengambil NH4+ dan NO3-secara langsung dariatmosfer. Jalur lain
penambahan nitrogen dalam ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen(nitrogen
fixation).
Fiksasi nitrogenmerupakan proses perubahan gas nitrogen (N2) menjadi
mineral yangdigunakan untuk mensintesis senyawa organik seperti asam amino.
11. Nitrogen difi ksasi oleh bakteriRhizobium, Azotobacter,danClostridiumyang hidup
bebas dalam tanah. Selain darisumber alami, sekarang ini fiksasi nitrogen dibuat
secara industri yang digunakan sebagai pupuk. Pupuk bernitrogen ini memberikan
sumbangan utama dalam siklus nitrogen di suatuekosistem akibat kegiatan pertanian.
Meskipun tumbuhan dapat menggunakan amoniumsecara langsung, tetapi sebagian
besar amonium dalam tanah digunakan oleh bakteriaerobtertentu sebagai sumber
energi. Aktivitas ini mengubah ammonium menjadi nitrat (NO3kemudian menjadi
nitrit (NO2-). Proses ini disebutnitrifi kasi.
Nitrat yang dibebaskan bakteri ini kemudian diubah oleh tumbuhan menjadi
bentukorganik, seperti asam aminodan protein. Beberapa hewan akan mengasimilasi
nitrogenorganic dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lain. Pada kondisi
tanpa oksigen(anaerob), beberapa bakteri dapat memperoleh oksigen untuk
metabolisme dari senyawanitrat. Proses ini disebutdenitrifi kasi. Akibat proses ini,
beberapa nitrat diubah menjadi N2yang kembali ke atmosfer. Perombakan dan
penguraian nitrogen organik kembali menjadiamonium yang disebutamonifi kasi
dilakukan oleh bakteri dan jamur pengurai. Proses- proses tersebut akan mendaur
ulang sejumlah besar nitrogen di dalam tanah.
d. Siklus Air
Air merupakankomponen penting bagi kehidupan. Selain itu, aliran airdalam
ekosistem berperan mentransfer zat-zat dalam siklus biogeokimia. Siklusair
digerakkan oleh energimataharimelaluipenguapan(evaporasi) dan terjadinya
hujan(presipitasi).Di lautan, jumlah air yang menguap lebih besar dari curah hujan.
Kelebihan uap airinidipindahkan oleh angin ke daratan.Di atas daratan, persipitasi
melebihievaporasi. Aliranair permukaan danair tanah dari darat menyeimbangkan
aliran uap air dari lautan kedarat.Siklus air memiliki sifat khas dibandingkan siklus
biogeokimiayang lain.Sebagian besar siklus ini terjadi melalui proses fisik,
bukankimia. Dalam proses-prosestersebut air berbentuk H2O, sedangkan didalam
fotosintesis terjadi perubahan air secarakimiawi.
e. Daur Belerang (Sulfur)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri
menjadisulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida.Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan
dan pada umumnyadihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.Tumbuhan
menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk
hidup matidan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis
bakteri terlibat dalamdaur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang
akan mereduksi sulfat menjadisulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrofanaerob seperti Chromatium dan
melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadisulfat oleh bakteri
kemolitotrof seperti Thiobacillus.
Fungsi Siklus Biogeokimia
12. Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupunkomponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi
dapat terjaga.
Faktor-faktor yang mempengaruh:
1. INTENSITAS CAHAYA MATAHARI
Intensitas cahaya matahari sebagai faktor yang paling berperan dalam proses
siklus biogeokimia, karena cahaya matahari berperan sebagai pelangsung
kehidupan di muka bumiini, mulai dari proses fotosintesis maupun perkembangan
dan pertumbuhan manusia sertaorganisme lainnya. Contoh: cahaya matahari
berperan dalam proses fotosintesis yangmerupakan bagian dalam daur
biogeokimia.
2. AKTIVITAS KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup yang berperan sebagai objek kehidupan di muka bumi
sangatmemperngaruhi dalam daur biogeokimia, kalau di analisis lebih lanjut
aktivitas khususnyamanusia terdapat 2 hal yaitu aktivitas yang merugikan dan
menguntungkan. Merugikancontohnya dengan pembuangan limbah yang
berdampak pada dekadensi ekosistem di perairan. Menguntungkan yakni dengan
menjaga dan menyeimbangkan kondisi alam, dengan penanaman hutan yang
gundul yang akan berdampak positif pada keadaan iklim di bumi,yang akhirnya
menjaga kelestarian ekosistem. Contoh: aktivitas manusia yang membuanglimbah
rumah tangga yang menghambat proses biogeokimia yang akhirnya tersendatnya
daur biogeokimia.
3. BAKTERI PENGURAI
Bakteri pengurai berperan dalam mengurai segala jenis bahan-bahan
anorganikmaupun organik yang sangat vital peranannya, karena apabila tidak ada
bakteri pengurai, bisadibilang kita hidup dengan sangat tidak terurus. Dan juga
bakteri pengurai melepas fosporyang ditangkap oleh tumbuhan yang terjadi pada
daur biogeokimia.Contoh: bakteri pengurai yang membantu dan menjaga
kelangsungan kehidupan,dengan menjaga dan menstabilkan keadaan ekosistem
dengan merombak segala jenis unsur-unsur organik maupun anorganik.
13. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme di lingkungan alamianya disebut juga ekologi mikrobe.
Ekologimerupakan bagian biologi yang berkenaan dengan studi dengan hubungan
ergonosme ataukelompok organisme dengan lingkungannya. Penghuni suatu lingkungan
tertentu dipandangsebagai bagian suatu sistem ekologi atau ekosistem.
Beberapa mikroorganisme sangat berperan dalam pengelolaan lingkungan. Contohnya
pada Pseudomonas putida dapat dikembangkan menjadi mikroorganisme yang
mampumencerna minyak bumi pada kasus pencemaran air laut oleh pengeboran minyak
lepas pantaiatau kecelakaan kapal pengangkut minyak.
Mikroorganisme yang telah direkayasa dapat digunakan menggantikan untuk suatu
proses produksi sehingga hanya menghasilkan polutan sedikit.
Mikrobiologi udara berkaitan dengan mikroorganisme yang ada di udara.
Udarasebagai perantara bagi mikroba menuju ke inang.Biodegradasi adalah proses
penguraian senyawa kimia melalui proses biologi.
Bioremediasi merupakan proses perbaikan bahan buangan atau limbah dengan
melibatkanmikroorganisme. Terdapatya senyawa berbahaya dalam lingkungan karena,
kondisilingkungan tersebut tidak memungkinkan aktivitas mikroba untuk melakukan
degradasisecara biokimia.