SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Kesehatan Lingkungan
Bencana dan Tanggap Darurat
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
PENERBIT KBM INDONESIA adalah penerbit dengan misi
memudahkan proses penerbitan buku-buku penulis di tanah air
Indonesia. Serta menjadi media sharing proses penerbitan buku.
Kesehatan Lingkungan
Bencana dan Tanggap Darurat
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat
Copyright@2021
All right reserved
Penulis : Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
Editor Naskah : Shofiyun Nahidloh, S.Ag., MHI.
Desain Sampul : Papong Kreatif
Layout : Ainur Rochmah
Hak cipta dilindungi Undang-undang
Cetakan I, Februari 2021
14 x 21 cm, xvi + 358 halaman
ISBN:
Diterbitkan oleh:
PENERBIT KBM INDONESIA
Banguntapan, Bantul-Jogjakarta (Kantor I)
Balen, Bojonegoro-Jawa Timur, Indonesia (Kantor II)
081357517526 (Tlpn/WA)
Website: Email:
www.karyabaktimakmur.co.id karyabaktimakmur@gmail.com
www.penerbitbukumurah.com
Youtube: Instagram:
Penerbit KBM Indonesia @penerbit.sastrabook
978-623-6155-01-1
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku yang berjudul
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat telah
dapat diselesaikan. Buku ini disusun guna membantu pembaca
untuk memperoleh wawasan atau pengetahuan yang berkaitan
dengan bidang kesehatan lingkungan bencana dan tanggap
darurat ataupun bidang keilmuan yang masih ada relevansinya.
Indonesia sering mengalami bencana, baik bencana alam
(natural disaster) maupun bencana karena ulah manusia (man-
made disaster). Kejadian bencana biasanya diikuti dengan
timbulnya korban manusia maupun kerugian harta benda. Adanya
korban manusia dapat menimbulkan kerawanan status kesehatan
pada masyarakat yang terkena bencana dan masyarakat yang
berada di sekitar daerah bencana. Bencana juga bisa terjadi karena
ulah tangan manusia. Misalnya saja saat kita menebang pohon
sembarangan, membuang sampah atau limbah sembarangan,
tidak menjaga keseimbangan alam, hingga menggunakan bahan-
bahan kimia yang merusak alam semesta. Untuk itu, bencana alam
sangat wajar terjadi jika manusia melakukan hal-hal yang merusak.
Misalnya saja banjir, kebakaran hutan, pemanasan global,
kekeringan, dsb. Ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa
bencana bisa terjadi karena ulah tangan manusia diantaranya
vi
terdapat dalam petikan ayat berikut ini, QS: Ar-Rum: 41, “Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka
merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)."
Berdasarkan pengalaman di Indonesia, permasalahan yang
kerap timbul dalam penanganan bencana di lapangan adalah
masalah diskoordinasi, keterlambatan transportasi dan distribusi,
serta ketidaksiapan lokal dalam pemenuhan sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, dalam rangka pengurangan dampak risiko perlu
penguatan upaya kesehatan pada tahap sebelum terjadi
(pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan). Keberhasilan
penanganan krisis kesehatan akibat bencana ditentukan oleh
manajemen penanganan bencana serta kegiatan pokok seperti
penanganan korban massal, pelayanan kesehatan dasar di
pengungsian, pengawasan dan pengendalian penyakit, air bersih
dan sanitasi, penanganan gizi darurat, penanganan kesehatan jiwa,
serta pengelolaan logistik dan perbekalan kesehatan.
Buku ini berisikan tentang bahasan Pendahuluan, Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Pengungsian, Air Bersih dan Sanitasi,
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Pengendalian
Vektor di Daerah Tanggap Darurat, Pengelolaan Kesehatan
Lingkungan dalam Kondisi Bencana, Sanitasi Darurat, Kesehatan
Lingkungan dalam Kondisi Wabah Pandemi COVID-19, Kesehatan
Lingkungan dalam Kondisi Gempa Bumi, Kesehatan Lingkungan
dalam Kondisi Banjir, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi
Tsunami, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Letusan Gunung
Berapi, dan Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Longsor.
Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak
yang telah membantu hingga tersusunnya buku ini. Semoga
amalnya diterima Allah SWT sebagai amal jariyah, dan buku ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari masih terdapat
beberapa kekurangan dalam buku ini, untuk itu kritik dan saran
vii
yang membangun dari pembaca terhadap penyempurnaan buku
ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kendari, 13 Februari 2021
Hormat Penulis,
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP
DARURAT ..................................................................................................................... 1
BAB 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
A. Latar Belakang............................................................................................. 6
B. Permasalahan yang Dihadapi dalam Penanganan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana..................................................................... 8
C. Tinjauan Definisi yang Digunakan....................................................... 9
D. Jenis-Jenis Bencana.................................................................................11
E. Dampak Bencana......................................................................................16
F. Kategori Bencana .....................................................................................17
G. Siklus Penanganan Bencana ................................................................17
H. Koordinasi pada Saat Kedaruratan Bencana.................................19
BAB 2
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PENGUNGSIAN.........21
A. Pelayanan Dasar Kesehatan Lingkungan di Pengungsian.......22
B. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular .................24
C. Menjamin Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi.......................24
D. Pengawasan dan Pengendalian Penyakit bagi Pengungsi......25
ix
E. Penyebab Permasalahan Penyakit Menular bagi Pengungsi .25
F. Pencegahan Penyakit Diare .................................................................26
G. Pencegahan Penyakit Malaria.............................................................27
BAB 3
AIR BERSIH DAN SANITASI ..............................................................................29
A. Alasan Ketersediaan Air Bersih bagi Pengungsi..........................30
B. Standar Minimum Kebutuhan Air Bersih........................................31
C. Sumber Air Bersih dan Pengolahannya...........................................31
D. Perbaikan dan Pengawasan Kualitas Air Bersih...........................33
E. Pembuangan Kotoran ............................................................................37
F. Sanitasi Pengelolaan Sampah.............................................................38
G. Pengawasan dan Pengendalian Vektor...........................................39
H. Pengawasan dan Pengamanan Makanan dan Minuman ........40
BAB 4
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN...41
A. Surveilans Penyakit dan Faktor Resiko............................................42
B. Proses Kegiatan Surveilans...................................................................44
C. Surveilans Faktor Risiko.........................................................................47
D. Imunisasi......................................................................................................48
E. Pengendalian Vektor ..............................................................................49
F. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.....................50
BAB 5
PENGENDALIAN VEKTOR DI DAERAH TANGGAP DARURAT..........53
A. Pengendalian Vektor ..............................................................................54
B. Tujuan Pengendalian Vektor ...............................................................55
D. Metode Pengendalian Vektor.............................................................55
E. Pengendalian Vektor Nyamuk............................................................56
F. Pengendalian Vektor Tikus...................................................................58
G. Pengendalian Vektor Lalat dan Kecoa.............................................62
H. Upaya Pengendalian Vektor di Daerah Tanggap Darurat.......68
x
BAB 6
PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI
BENCANA ...................................................................................................................71
A. Pengurangan Dampak Negatif dari Penyakit-Penyakit yang
Kerap Muncul dalam Situasi Darurat ...............................................72
B. Peningkatan Kapasitas ...........................................................................74
C. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .............................................75
D. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan...............................76
BAB 7
SANITASI DARURAT .............................................................................................79
A. Pendahuluan ..............................................................................................80
B. Penyelenggaraan Sanitasi Darurat....................................................81
C. Sumberdaya dalam Penyelenggaraan Sanitasi Darurat ...........85
D. Pembinaan dan Pengawasan ..............................................................86
BAB 8
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI WABAH PANDEMI
COVID-19 ....................................................................................................................89
A. Latar Belakang...........................................................................................90
B. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berkaitan dengan
Pelayanan Kesehatan..............................................................................92
C. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Isolasi di Rumah
(Perawatan di Rumah)............................................................................98
D. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Observasi ...... 101
E. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes) Pra Rujukan............................................... 105
F. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Penanganan
Kargo.......................................................................................................... 108
G. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Pemulasaran
Jenazah...................................................................................................... 108
H. Langkah-Langkah Tindakan Didalam Komunikasi Risiko dan
Pemberdayaan Masyarakat (KRPM) Bagi Negara-Negara yang
Bersiap Menghadapi Kemungkinan Wabah............................... 109
I. Air, Sanitasi, Higiene, dan Pengelolaan Limbah yang Tepat
Dalam Penanganan Wabah COVID-19......................................... 112
xi
J. Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease
(Covid-19)................................................................................................. 131
BAB 9
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI GEMPA BUMI...... 135
A. Latar Belakang........................................................................................ 136
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Gempa Bumi .......... 138
C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 141
D. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 145
E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan............................ 151
BAB 10
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI BANJIR .................. 155
A. Latar Belakang........................................................................................ 156
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Banjir ......................... 158
C. Pencegahan Penyakit pada Musim Banjir................................... 165
D. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 166
E. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 173
F. Respon Cepat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan . 183
BAB 11
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI TSUNAMI .............. 193
A. Latar Belakang........................................................................................ 194
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Tsunami.................... 197
C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 209
D. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 215
E. Respon Cepat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan . 237
BAB 12
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI LETUSAN GUNUNG
BERAPI ...................................................................................................................... 255
A. Latar Belakang........................................................................................ 256
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Gunung Api............ 258
C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 273
D. Respon Cepat Pengelolaan Air........................................................ 278
E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan............................ 284
xii
BAB 13
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI LONGSOR.............. 297
A. Latar Belakang........................................................................................ 298
B. Penyakit-Penyakit yang Dapat Timbul Akibat Bencana
Longsor...................................................................................................... 301
C. Peningkatan Kapasitas dalam Bencana Longsor...................... 308
D. Respon Cepat Pengelolaan Air dalam Kondisi Longsor........ 327
E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan Saat Situasi
Longsor...................................................................................................... 329
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 334
PROFIL PENULIS.................................................................................................... 355
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Bahan Kimia yang Dapat Digunakan dalam Pemberantasan
Kecoa .........................................................................................................66
Tabel 2. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Darurat.....................73
Tabel 3. Jumlah Macam Sarana Sanitasi yang Diperlukan....................78
Tabel 4. Spesifikasi Kedua Jenis IGW Emergency Type....................... 218
Tabel 5. Spesifikasi Jenis-Jenis Mobile RO................................................ 223
Tabel 6. Standar Minimal Peralatan Penanggulangan Bencana yang
Tersedia apabila Terjadi Bencana Tanah Longsor................ 314
Tabel 7. Standar Minimal Jenis Peralatan Penanggulangan
Bencana ................................................................................................. 314
Tabel 8. Daftar Jenis Tumbuhan yang Dapat Mengurangi Risiko Erosi
Tanah dan Mencegah Longsor .................................................... 324
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Tahapan Penanganan Bencana...................................18
Gambar 2. Koordinasi pada Saat Kedaruratan/Bencana......................19
Gambar 3. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) .................................90
Gambar 4. Bencana Gempa Bumi............................................................... 137
Gambar 5. Bencana Banjir.............................................................................. 157
Gambar 6. Filter Gerabah dalam Pengelolaan Air Banjir Menjadi
Air Baku........................................................................................... 176
Gambar 7. Air Baku Hasil Olahan Air Banjir............................................ 177
Gambar 8. Desinfeksi Melalui Metode Fisik ........................................... 180
Gambar 9. Bencana Tsunami........................................................................ 195
Gambar 10. Garis Besar Rantai Informasi untuk Aksi Cepat
Tanggap Tsunami ....................................................................... 211
Gambar 11. Ilustrasi RUPUSDALOPS Cilacap sebagai Pusat
Peringatan Dini ............................................................................ 212
Gambar 12. Pengeras Suara yang Dapat Digunakan sebagai Alat
Diseminasi serta Arahan Masyarakat dalam
Menghadapi Bencana ............................................................... 214
Gambar 13. IGW Emergency UF Standing Type...................................... 217
Gambar 14. IGW Emergency UF Portable Hand Pump ........................ 218
Gambar 15. Prinsip Kerja IGW Emergency UF Standing Type........... 219
Gambar 16. Prinsip Kerja IGW Emergency UF Portable
Hand Pump ................................................................................... 220
xv
Gambar 17. Mobile RO...................................................................................... 222
Gambar 18. Penyaringan Air Keruh dengan Air ...................................... 224
Gambar 19. Contoh Disinfeksi dengan Sinar Matahari........................ 225
Gambar 20. Saringan Keramik (a) Tipe Dome dan (b) Tipe
Mangkuk......................................................................................... 228
Gambar 21. Proses Pengendapan Air Keruh dengan
Mempergunakan PAC atau Alumunium Sulfat............... 229
Gambar 22. Contoh Sashet PAC dan Disinfektan untuk Ukuran
Individu ........................................................................................... 229
Gambar 23. Sarpalam Kapasitas 100 m3
/Hari .......................................... 231
Gambar 24. Saripat Kapasitas 5 Liter/Detik .............................................. 232
Gambar 25. Filter Bertekanan Filter Multimedia Kapasitas 120
Sampai dengan 160 m3
/Hari.................................................. 233
Gambar 26. Arsinum Kapasitas 30 m3
/Hari (Genset 1,5 KW,
Pompa, Pasir, Cartridge Filter, Ultrafiltrasi, UV Light,
Ozonator)....................................................................................... 233
Gambar 27. (a) Sistem Ultrafiltrasi, (b) Contoh Unit Kapasitas 50
m3
/Hari............................................................................................ 234
Gambar 28. Ilustrasi Warga Mengantri Air Bersih dari Mesin
Penjernih Reverse Osmosis..................................................... 235
Gambar 29. Unit Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis Stasioner
untuk Mengolah Air Asin Kapasitas 10 m3
/Hari............. 236
Gambar 30. Contoh Unit Pengolahan Air Jenis Mobile, Ditarik untuk
Mengolah Air Keruh Kapasitas 10 Sampai dengan
20 m3
/Hari...................................................................................... 236
Gambar 31. Unit Pengolahan Air Gambut Sistem Reverse
Osmosis .......................................................................................... 237
Gambar 32. Bencana Letusan Gunung Berapi ......................................... 257
Gambar 33. Pengolah Air Bersih Mobile.................................................... 283
Gambar 34. Skema Instalasi ............................................................................ 283
Gambar 35. Bencana Longsor......................................................................... 300
Gambar 36. Konsep Kapasitas Masyarakat ............................................... 318
Gambar 37. Pembangunan Tebing Beton di Sisi Jalan......................... 322
xvi
Gambar 38. Pembangunan Jalan dengan Konstruksi Beton.............. 322
Gambar 39. Pembangunan Saluran Air Secara Bergotong
Royong............................................................................................ 323
Gambar 40. Menyokong Rumah Menggunakan Bambu agar
Tidak Roboh.................................................................................. 326
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 1
TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN
BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
INDONESIA TERLETAK di daerah rawan bencana. Berbagai
jenis kejadian bencana telah terjadi di Indonesia, baik bencana
alam (natural disaster), bencana karena kegagalan teknologi
maupun bencana karena ulah manusia (man-made disaster).
Adapun jenis kejadian bencana meliputi wabah virus, gempa bumi,
banjir, tsunami, letusan gunung berapi, dan longsor. Kejadian
bencana biasanya menimbulkan jatuhnya korban manusia
(meninggal, luka-luka dan pengungsian) maupun kerugian harta
benda. Adanya korban manusia dapat menimbulkan krisis
kesehatan lingkungan pada masyarakat yang terkena bencana dan
masyarakat yang berada di sekitar daerah bencana antara lain
timbulnya korban massal, konsentrasi massa/pengungsian,
masalah ketersediaan air bersih, masalah sanitasi lingkungan,
terganggunya pengawasan vektor, penyakit menular, lumpuhnya
pelayanan kesehatan lingkungan, kelangkaan tenaga kesehatan
lingkungan dan diskoordinasi. Hal ini tentunya akan mengganggu
jalannya pembangunan khususnya pembangunan kesehatan
lingkungan.
2 | Asramid, Ridwan & Anggarini
Permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah
masalah kurangnya koordinasi serta keterlambatan respon
tanggap darurat dalam pemenuhan sumberdaya dalam
penanggulangan krisis kesehatan lingkungan. Oleh karena itu,
dalam rangka pengurangan dampak risiko bencana perlu adanya
peningkatan kapasitas dalam penanggulangan krisis kesehatan
lingkungan akibat bencana. Keberhasilan penanggulangan krisis
kesehatan lingkungan akibat bencana ditentukan oleh kesiapan
masing-masing unit kesehatan lingkungan yang terlibat,
manajemen penanganan bencana serta kegiatan pokok seperti
penanganan korban massal, pelayanan kesehatan lingkungan di
pengungsian, penanggulangan dan pengendalian penyakit,
penyediaan air bersih dan sanitasi, serta pengelolaan logistik dan
perbekalan kesehatan lingkungan.
Mengingat permasalahan kegiatan penanggulangan
bencana, dimulai dari kegiatan pencegahan mitigasi dan
kesiapsiagaan yang dilakukan pada fase pra-bencana; kegiatan
tanggap darurat pada saat bencana; dan fase pemulihan sebagai
masa transisi menuju ke keadaan normal yang didukung oleh
kegiatan pemantauan dan pengumpulan informasi sehingga
menuntut sebuah pedoman teknis yang praktis, komprehensif dan
mudah digunakan oleh para pelaku yang berperan di dalamnya.
Perubahan kualitas lingkungan yang terjadi akibat bencana
alam maupun bencana karena ulah manusia atau akibat kegiatan
khusus tertentu secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan lingkungan masyarakat
dengan meningkatnya risiko penyebaran penyakit menular, maka
untuk melindungi masyarakat dalam situasi mendadak tersebut
perlu dilakukan upaya-upaya pencegahannya sedini mungkin.
Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan menyelenggarakan kesehatan lingkungan bencana dan
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 3
tanggap darurat bagi masyarakat terpajang dan tenaga atau
personil yang menangani masalah bencana dan kegiatan khusus
tersebut. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan bencana dan
tanggap darurat meliputi surveilans kesehatan lingkungan dan
perbaikan kualitas lingkungan seperti sarana pembuangan
kotoran, air bersih, pembuangan sampah, air limbah, pengendalian
vektor dan sanitasi makanan.
4 | Asramid, Ridwan & Anggarini
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 355
PROFIL PENULIS
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. adalah
Doktor Manajemen Lingkungan lulusan
Universitas Negeri Jakarta (2016). Lahir di
Kendari pada 23 Maret 1988, Dosen
Jurusan Ilmu Lingkungan Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan
Pendidikan S-1 di Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Halu Oleo
(2009), dan S-2 Program Studi Manajemen Lingkungan di
Universitas Negeri Jakarta (2013). Penelitian yang telah
dilakukannya antara lain : Manajemen Limbah Pabrik Karet dalam
Rangka Penurunan BOD (Biological Oxygen Demand); Analysis of
the Concentration and Characteristics of Microplastic Pollution at
Estuaries, Kendari Bay. Buku yang telah diterbitkan: Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Era Abad 21 (2019); dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan
(2020).
356 | Asramid, Ridwan & Anggarini
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
adalah Doktor Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan lulusan Institut
Pertanian Bogor (2015). Lahir di
Yogyakarta pada 13 Juli 1978, Dosen
Jurusan Ilmu Lingkungan Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan
Pendidikan S-1 di Jurusan Kimia Fakultas
MIPA Universitas Hasanuddin (2002), dan S-2 di Program Studi
Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin (2007).
Penelitian yang telah dilakukannya diantaranya: Tank Model to See
The Effect of Land Use Changes on Run Off, Infiltration and
Groundwater in Sub Watershed of Konaweha Southeast Sulawesi
Indonesia; Analisis Kelembagaan Pengelolaan Air Baku
Berkelanjutan dengan Metode Interpretative Structural Modelling
(ISM) di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Buku yang telah
diterbitkan: Pengelolaan Lingkungan Hidup di Era Abad 21 (2019);
dan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan (2020).
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 357
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
menyelesaikan Pendidikan S-1 di
Jurusan Kimia Fakultas MIPA
Universitas Halu Oleo (2005), dan S-2
di Program Studi Biokimia Fakultas
MIPA Institut Pertanian Bogor (2012).
Lahir di Jakarta pada 29 September
1982, saat ini sedang menempuh Pendidikan S-3
(Doktor) di Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas
Hasanuddin. Dosen yang juga menjabat sebagai Ketua
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medis
Universitas Mandala Waluya Kendari ini telah banyak
terlibat dalam berbagai penelitian diantaranya:
Produksi dan Uji Bioaktivitas Oligomer Hidrolisat Kitin
Hasil Reaksi Enzim Kitinase dari Bacillus cereus SW41
Terhadap Proliferasi Sel Limfosit dan Sel Kanker; Kajian
Kandungan Senyawa Kimia dan Uji Aktivitas Sitotoksik
Kerang Pokea (Batissa Violacea Celebensis Martens
1897) Asal Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara.
358 | Asramid, Ridwan & Anggarini
View publication stats
View publication stats

More Related Content

What's hot

Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasienZakiah dr
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.pptdhytapuriningtyas
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014infosanitasi
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisOca Malawat
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiDokter Tekno
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxPatenPisan1
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisataaprinias
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakatpjj_kemenkes
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukNindya Harum Solicha
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganBiomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganArief Muhammad
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasien
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Form ikl 3
Form ikl 3Form ikl 3
Form ikl 3
 
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganBiomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 

More from Asramid Yasin

ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...Asramid Yasin
 
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...Asramid Yasin
 
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...Asramid Yasin
 
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...Asramid Yasin
 
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...Asramid Yasin
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...Asramid Yasin
 
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...Asramid Yasin
 
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTANPENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTANAsramid Yasin
 
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...Asramid Yasin
 
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...Asramid Yasin
 
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHEDA MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHEDAsramid Yasin
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...Asramid Yasin
 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...Asramid Yasin
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21Asramid Yasin
 

More from Asramid Yasin (15)

ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
 
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
 
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
 
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
 
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
 
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
 
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTANPENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN
 
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
 
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
 
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHEDA MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
 

KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT

  • 1.
  • 2. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si. Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
  • 3. PENERBIT KBM INDONESIA adalah penerbit dengan misi memudahkan proses penerbitan buku-buku penulis di tanah air Indonesia. Serta menjadi media sharing proses penerbitan buku.
  • 4. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si. Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
  • 5. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat Copyright@2021 All right reserved Penulis : Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si. Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si. Editor Naskah : Shofiyun Nahidloh, S.Ag., MHI. Desain Sampul : Papong Kreatif Layout : Ainur Rochmah Hak cipta dilindungi Undang-undang Cetakan I, Februari 2021 14 x 21 cm, xvi + 358 halaman ISBN: Diterbitkan oleh: PENERBIT KBM INDONESIA Banguntapan, Bantul-Jogjakarta (Kantor I) Balen, Bojonegoro-Jawa Timur, Indonesia (Kantor II) 081357517526 (Tlpn/WA) Website: Email: www.karyabaktimakmur.co.id karyabaktimakmur@gmail.com www.penerbitbukumurah.com Youtube: Instagram: Penerbit KBM Indonesia @penerbit.sastrabook 978-623-6155-01-1
  • 6. v KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku yang berjudul Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat telah dapat diselesaikan. Buku ini disusun guna membantu pembaca untuk memperoleh wawasan atau pengetahuan yang berkaitan dengan bidang kesehatan lingkungan bencana dan tanggap darurat ataupun bidang keilmuan yang masih ada relevansinya. Indonesia sering mengalami bencana, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana karena ulah manusia (man- made disaster). Kejadian bencana biasanya diikuti dengan timbulnya korban manusia maupun kerugian harta benda. Adanya korban manusia dapat menimbulkan kerawanan status kesehatan pada masyarakat yang terkena bencana dan masyarakat yang berada di sekitar daerah bencana. Bencana juga bisa terjadi karena ulah tangan manusia. Misalnya saja saat kita menebang pohon sembarangan, membuang sampah atau limbah sembarangan, tidak menjaga keseimbangan alam, hingga menggunakan bahan- bahan kimia yang merusak alam semesta. Untuk itu, bencana alam sangat wajar terjadi jika manusia melakukan hal-hal yang merusak. Misalnya saja banjir, kebakaran hutan, pemanasan global, kekeringan, dsb. Ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa bencana bisa terjadi karena ulah tangan manusia diantaranya
  • 7. vi terdapat dalam petikan ayat berikut ini, QS: Ar-Rum: 41, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." Berdasarkan pengalaman di Indonesia, permasalahan yang kerap timbul dalam penanganan bencana di lapangan adalah masalah diskoordinasi, keterlambatan transportasi dan distribusi, serta ketidaksiapan lokal dalam pemenuhan sarana dan prasarana. Oleh karena itu, dalam rangka pengurangan dampak risiko perlu penguatan upaya kesehatan pada tahap sebelum terjadi (pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan). Keberhasilan penanganan krisis kesehatan akibat bencana ditentukan oleh manajemen penanganan bencana serta kegiatan pokok seperti penanganan korban massal, pelayanan kesehatan dasar di pengungsian, pengawasan dan pengendalian penyakit, air bersih dan sanitasi, penanganan gizi darurat, penanganan kesehatan jiwa, serta pengelolaan logistik dan perbekalan kesehatan. Buku ini berisikan tentang bahasan Pendahuluan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Pengungsian, Air Bersih dan Sanitasi, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Pengendalian Vektor di Daerah Tanggap Darurat, Pengelolaan Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Bencana, Sanitasi Darurat, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Wabah Pandemi COVID-19, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Gempa Bumi, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Banjir, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Tsunami, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Letusan Gunung Berapi, dan Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Longsor. Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak yang telah membantu hingga tersusunnya buku ini. Semoga amalnya diterima Allah SWT sebagai amal jariyah, dan buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam buku ini, untuk itu kritik dan saran
  • 8. vii yang membangun dari pembaca terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Kendari, 13 Februari 2021 Hormat Penulis, Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si. Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
  • 9. viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................v DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT ..................................................................................................................... 1 BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5 A. Latar Belakang............................................................................................. 6 B. Permasalahan yang Dihadapi dalam Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana..................................................................... 8 C. Tinjauan Definisi yang Digunakan....................................................... 9 D. Jenis-Jenis Bencana.................................................................................11 E. Dampak Bencana......................................................................................16 F. Kategori Bencana .....................................................................................17 G. Siklus Penanganan Bencana ................................................................17 H. Koordinasi pada Saat Kedaruratan Bencana.................................19 BAB 2 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PENGUNGSIAN.........21 A. Pelayanan Dasar Kesehatan Lingkungan di Pengungsian.......22 B. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular .................24 C. Menjamin Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi.......................24 D. Pengawasan dan Pengendalian Penyakit bagi Pengungsi......25
  • 10. ix E. Penyebab Permasalahan Penyakit Menular bagi Pengungsi .25 F. Pencegahan Penyakit Diare .................................................................26 G. Pencegahan Penyakit Malaria.............................................................27 BAB 3 AIR BERSIH DAN SANITASI ..............................................................................29 A. Alasan Ketersediaan Air Bersih bagi Pengungsi..........................30 B. Standar Minimum Kebutuhan Air Bersih........................................31 C. Sumber Air Bersih dan Pengolahannya...........................................31 D. Perbaikan dan Pengawasan Kualitas Air Bersih...........................33 E. Pembuangan Kotoran ............................................................................37 F. Sanitasi Pengelolaan Sampah.............................................................38 G. Pengawasan dan Pengendalian Vektor...........................................39 H. Pengawasan dan Pengamanan Makanan dan Minuman ........40 BAB 4 PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN...41 A. Surveilans Penyakit dan Faktor Resiko............................................42 B. Proses Kegiatan Surveilans...................................................................44 C. Surveilans Faktor Risiko.........................................................................47 D. Imunisasi......................................................................................................48 E. Pengendalian Vektor ..............................................................................49 F. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.....................50 BAB 5 PENGENDALIAN VEKTOR DI DAERAH TANGGAP DARURAT..........53 A. Pengendalian Vektor ..............................................................................54 B. Tujuan Pengendalian Vektor ...............................................................55 D. Metode Pengendalian Vektor.............................................................55 E. Pengendalian Vektor Nyamuk............................................................56 F. Pengendalian Vektor Tikus...................................................................58 G. Pengendalian Vektor Lalat dan Kecoa.............................................62 H. Upaya Pengendalian Vektor di Daerah Tanggap Darurat.......68
  • 11. x BAB 6 PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI BENCANA ...................................................................................................................71 A. Pengurangan Dampak Negatif dari Penyakit-Penyakit yang Kerap Muncul dalam Situasi Darurat ...............................................72 B. Peningkatan Kapasitas ...........................................................................74 C. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .............................................75 D. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan...............................76 BAB 7 SANITASI DARURAT .............................................................................................79 A. Pendahuluan ..............................................................................................80 B. Penyelenggaraan Sanitasi Darurat....................................................81 C. Sumberdaya dalam Penyelenggaraan Sanitasi Darurat ...........85 D. Pembinaan dan Pengawasan ..............................................................86 BAB 8 KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI WABAH PANDEMI COVID-19 ....................................................................................................................89 A. Latar Belakang...........................................................................................90 B. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berkaitan dengan Pelayanan Kesehatan..............................................................................92 C. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Isolasi di Rumah (Perawatan di Rumah)............................................................................98 D. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Observasi ...... 101 E. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Pra Rujukan............................................... 105 F. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Penanganan Kargo.......................................................................................................... 108 G. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Pemulasaran Jenazah...................................................................................................... 108 H. Langkah-Langkah Tindakan Didalam Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan Masyarakat (KRPM) Bagi Negara-Negara yang Bersiap Menghadapi Kemungkinan Wabah............................... 109 I. Air, Sanitasi, Higiene, dan Pengelolaan Limbah yang Tepat Dalam Penanganan Wabah COVID-19......................................... 112
  • 12. xi J. Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19)................................................................................................. 131 BAB 9 KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI GEMPA BUMI...... 135 A. Latar Belakang........................................................................................ 136 B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Gempa Bumi .......... 138 C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 141 D. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 145 E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan............................ 151 BAB 10 KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI BANJIR .................. 155 A. Latar Belakang........................................................................................ 156 B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Banjir ......................... 158 C. Pencegahan Penyakit pada Musim Banjir................................... 165 D. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 166 E. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 173 F. Respon Cepat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan . 183 BAB 11 KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI TSUNAMI .............. 193 A. Latar Belakang........................................................................................ 194 B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Tsunami.................... 197 C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 209 D. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 215 E. Respon Cepat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan . 237 BAB 12 KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI LETUSAN GUNUNG BERAPI ...................................................................................................................... 255 A. Latar Belakang........................................................................................ 256 B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Gunung Api............ 258 C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 273 D. Respon Cepat Pengelolaan Air........................................................ 278 E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan............................ 284
  • 13. xii BAB 13 KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI LONGSOR.............. 297 A. Latar Belakang........................................................................................ 298 B. Penyakit-Penyakit yang Dapat Timbul Akibat Bencana Longsor...................................................................................................... 301 C. Peningkatan Kapasitas dalam Bencana Longsor...................... 308 D. Respon Cepat Pengelolaan Air dalam Kondisi Longsor........ 327 E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan Saat Situasi Longsor...................................................................................................... 329 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 334 PROFIL PENULIS.................................................................................................... 355
  • 14. xiii DAFTAR TABEL Tabel 1. Bahan Kimia yang Dapat Digunakan dalam Pemberantasan Kecoa .........................................................................................................66 Tabel 2. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Darurat.....................73 Tabel 3. Jumlah Macam Sarana Sanitasi yang Diperlukan....................78 Tabel 4. Spesifikasi Kedua Jenis IGW Emergency Type....................... 218 Tabel 5. Spesifikasi Jenis-Jenis Mobile RO................................................ 223 Tabel 6. Standar Minimal Peralatan Penanggulangan Bencana yang Tersedia apabila Terjadi Bencana Tanah Longsor................ 314 Tabel 7. Standar Minimal Jenis Peralatan Penanggulangan Bencana ................................................................................................. 314 Tabel 8. Daftar Jenis Tumbuhan yang Dapat Mengurangi Risiko Erosi Tanah dan Mencegah Longsor .................................................... 324
  • 15. xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus Tahapan Penanganan Bencana...................................18 Gambar 2. Koordinasi pada Saat Kedaruratan/Bencana......................19 Gambar 3. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) .................................90 Gambar 4. Bencana Gempa Bumi............................................................... 137 Gambar 5. Bencana Banjir.............................................................................. 157 Gambar 6. Filter Gerabah dalam Pengelolaan Air Banjir Menjadi Air Baku........................................................................................... 176 Gambar 7. Air Baku Hasil Olahan Air Banjir............................................ 177 Gambar 8. Desinfeksi Melalui Metode Fisik ........................................... 180 Gambar 9. Bencana Tsunami........................................................................ 195 Gambar 10. Garis Besar Rantai Informasi untuk Aksi Cepat Tanggap Tsunami ....................................................................... 211 Gambar 11. Ilustrasi RUPUSDALOPS Cilacap sebagai Pusat Peringatan Dini ............................................................................ 212 Gambar 12. Pengeras Suara yang Dapat Digunakan sebagai Alat Diseminasi serta Arahan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana ............................................................... 214 Gambar 13. IGW Emergency UF Standing Type...................................... 217 Gambar 14. IGW Emergency UF Portable Hand Pump ........................ 218 Gambar 15. Prinsip Kerja IGW Emergency UF Standing Type........... 219 Gambar 16. Prinsip Kerja IGW Emergency UF Portable Hand Pump ................................................................................... 220
  • 16. xv Gambar 17. Mobile RO...................................................................................... 222 Gambar 18. Penyaringan Air Keruh dengan Air ...................................... 224 Gambar 19. Contoh Disinfeksi dengan Sinar Matahari........................ 225 Gambar 20. Saringan Keramik (a) Tipe Dome dan (b) Tipe Mangkuk......................................................................................... 228 Gambar 21. Proses Pengendapan Air Keruh dengan Mempergunakan PAC atau Alumunium Sulfat............... 229 Gambar 22. Contoh Sashet PAC dan Disinfektan untuk Ukuran Individu ........................................................................................... 229 Gambar 23. Sarpalam Kapasitas 100 m3 /Hari .......................................... 231 Gambar 24. Saripat Kapasitas 5 Liter/Detik .............................................. 232 Gambar 25. Filter Bertekanan Filter Multimedia Kapasitas 120 Sampai dengan 160 m3 /Hari.................................................. 233 Gambar 26. Arsinum Kapasitas 30 m3 /Hari (Genset 1,5 KW, Pompa, Pasir, Cartridge Filter, Ultrafiltrasi, UV Light, Ozonator)....................................................................................... 233 Gambar 27. (a) Sistem Ultrafiltrasi, (b) Contoh Unit Kapasitas 50 m3 /Hari............................................................................................ 234 Gambar 28. Ilustrasi Warga Mengantri Air Bersih dari Mesin Penjernih Reverse Osmosis..................................................... 235 Gambar 29. Unit Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis Stasioner untuk Mengolah Air Asin Kapasitas 10 m3 /Hari............. 236 Gambar 30. Contoh Unit Pengolahan Air Jenis Mobile, Ditarik untuk Mengolah Air Keruh Kapasitas 10 Sampai dengan 20 m3 /Hari...................................................................................... 236 Gambar 31. Unit Pengolahan Air Gambut Sistem Reverse Osmosis .......................................................................................... 237 Gambar 32. Bencana Letusan Gunung Berapi ......................................... 257 Gambar 33. Pengolah Air Bersih Mobile.................................................... 283 Gambar 34. Skema Instalasi ............................................................................ 283 Gambar 35. Bencana Longsor......................................................................... 300 Gambar 36. Konsep Kapasitas Masyarakat ............................................... 318 Gambar 37. Pembangunan Tebing Beton di Sisi Jalan......................... 322
  • 17. xvi Gambar 38. Pembangunan Jalan dengan Konstruksi Beton.............. 322 Gambar 39. Pembangunan Saluran Air Secara Bergotong Royong............................................................................................ 323 Gambar 40. Menyokong Rumah Menggunakan Bambu agar Tidak Roboh.................................................................................. 326
  • 18. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 1 TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT INDONESIA TERLETAK di daerah rawan bencana. Berbagai jenis kejadian bencana telah terjadi di Indonesia, baik bencana alam (natural disaster), bencana karena kegagalan teknologi maupun bencana karena ulah manusia (man-made disaster). Adapun jenis kejadian bencana meliputi wabah virus, gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung berapi, dan longsor. Kejadian bencana biasanya menimbulkan jatuhnya korban manusia (meninggal, luka-luka dan pengungsian) maupun kerugian harta benda. Adanya korban manusia dapat menimbulkan krisis kesehatan lingkungan pada masyarakat yang terkena bencana dan masyarakat yang berada di sekitar daerah bencana antara lain timbulnya korban massal, konsentrasi massa/pengungsian, masalah ketersediaan air bersih, masalah sanitasi lingkungan, terganggunya pengawasan vektor, penyakit menular, lumpuhnya pelayanan kesehatan lingkungan, kelangkaan tenaga kesehatan lingkungan dan diskoordinasi. Hal ini tentunya akan mengganggu jalannya pembangunan khususnya pembangunan kesehatan lingkungan.
  • 19. 2 | Asramid, Ridwan & Anggarini Permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah masalah kurangnya koordinasi serta keterlambatan respon tanggap darurat dalam pemenuhan sumberdaya dalam penanggulangan krisis kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, dalam rangka pengurangan dampak risiko bencana perlu adanya peningkatan kapasitas dalam penanggulangan krisis kesehatan lingkungan akibat bencana. Keberhasilan penanggulangan krisis kesehatan lingkungan akibat bencana ditentukan oleh kesiapan masing-masing unit kesehatan lingkungan yang terlibat, manajemen penanganan bencana serta kegiatan pokok seperti penanganan korban massal, pelayanan kesehatan lingkungan di pengungsian, penanggulangan dan pengendalian penyakit, penyediaan air bersih dan sanitasi, serta pengelolaan logistik dan perbekalan kesehatan lingkungan. Mengingat permasalahan kegiatan penanggulangan bencana, dimulai dari kegiatan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan pada fase pra-bencana; kegiatan tanggap darurat pada saat bencana; dan fase pemulihan sebagai masa transisi menuju ke keadaan normal yang didukung oleh kegiatan pemantauan dan pengumpulan informasi sehingga menuntut sebuah pedoman teknis yang praktis, komprehensif dan mudah digunakan oleh para pelaku yang berperan di dalamnya. Perubahan kualitas lingkungan yang terjadi akibat bencana alam maupun bencana karena ulah manusia atau akibat kegiatan khusus tertentu secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi kesehatan lingkungan masyarakat dengan meningkatnya risiko penyebaran penyakit menular, maka untuk melindungi masyarakat dalam situasi mendadak tersebut perlu dilakukan upaya-upaya pencegahannya sedini mungkin. Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kesehatan lingkungan bencana dan
  • 20. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 3 tanggap darurat bagi masyarakat terpajang dan tenaga atau personil yang menangani masalah bencana dan kegiatan khusus tersebut. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan bencana dan tanggap darurat meliputi surveilans kesehatan lingkungan dan perbaikan kualitas lingkungan seperti sarana pembuangan kotoran, air bersih, pembuangan sampah, air limbah, pengendalian vektor dan sanitasi makanan.
  • 21. 4 | Asramid, Ridwan & Anggarini
  • 22. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 355 PROFIL PENULIS Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. adalah Doktor Manajemen Lingkungan lulusan Universitas Negeri Jakarta (2016). Lahir di Kendari pada 23 Maret 1988, Dosen Jurusan Ilmu Lingkungan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan Pendidikan S-1 di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Halu Oleo (2009), dan S-2 Program Studi Manajemen Lingkungan di Universitas Negeri Jakarta (2013). Penelitian yang telah dilakukannya antara lain : Manajemen Limbah Pabrik Karet dalam Rangka Penurunan BOD (Biological Oxygen Demand); Analysis of the Concentration and Characteristics of Microplastic Pollution at Estuaries, Kendari Bay. Buku yang telah diterbitkan: Pengelolaan Lingkungan Hidup di Era Abad 21 (2019); dan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan (2020).
  • 23. 356 | Asramid, Ridwan & Anggarini Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si. adalah Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan lulusan Institut Pertanian Bogor (2015). Lahir di Yogyakarta pada 13 Juli 1978, Dosen Jurusan Ilmu Lingkungan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan Pendidikan S-1 di Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin (2002), dan S-2 di Program Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin (2007). Penelitian yang telah dilakukannya diantaranya: Tank Model to See The Effect of Land Use Changes on Run Off, Infiltration and Groundwater in Sub Watershed of Konaweha Southeast Sulawesi Indonesia; Analisis Kelembagaan Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan dengan Metode Interpretative Structural Modelling (ISM) di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Buku yang telah diterbitkan: Pengelolaan Lingkungan Hidup di Era Abad 21 (2019); dan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan (2020).
  • 24. Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 357 Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si. menyelesaikan Pendidikan S-1 di Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo (2005), dan S-2 di Program Studi Biokimia Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (2012). Lahir di Jakarta pada 29 September 1982, saat ini sedang menempuh Pendidikan S-3 (Doktor) di Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas Hasanuddin. Dosen yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medis Universitas Mandala Waluya Kendari ini telah banyak terlibat dalam berbagai penelitian diantaranya: Produksi dan Uji Bioaktivitas Oligomer Hidrolisat Kitin Hasil Reaksi Enzim Kitinase dari Bacillus cereus SW41 Terhadap Proliferasi Sel Limfosit dan Sel Kanker; Kajian Kandungan Senyawa Kimia dan Uji Aktivitas Sitotoksik Kerang Pokea (Batissa Violacea Celebensis Martens 1897) Asal Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
  • 25. 358 | Asramid, Ridwan & Anggarini
  • 26. View publication stats View publication stats