2. Data Perancangan
a. Data permasalahan
Pertimbangan yang
diambil adalah :
permasalahan genangan
atau banjir.
•Lokasi Genangan
•Lama Genangan
•Tinggi genangan
•Besarnya kerugian
Data genangan yang
diperlukan :
3. Data perancangan (lanjutan)
b. Data Topografi
Peta topografi dalam skala besar 1 :
25.000 atau 1 : 50.000
Biasanya terdapat di Badan dan
Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional
Dalam pengukuran tersebut dilakukan
pula pengukuran sampai ke alur
buangan (sungai) terdekat berikut
elevasi muka air pada saat banjir.
5. PROSEDUR PENDEKATAN UNTUK PENYELESAIAN DRAINASE SUATU DAERAH
PERKOTAAN
Memahami sasaran yang hendak dicapai meliputi toleransi tentang:
- tinggi genangan
- luas genangan
- lama berlangsungnya
genangan
Inventarisasi data untuk memahami kondisi fisik dan lingkungan dari tinjauan:
- topografi
- tata guna lahan pada saat
ini dan kemungkinan
6. SOAL LATIHAN
• Berikan ulasan dan contoh perhitungan untuk
menentukan besaran intensitas hujan pada suatu
daerah aliran apabila diketahui data hujan harian
dengan kala ulang 2 tahun R = 42 mm, waktu
konsentrasi pada daerah aliran tersebut Tc = 1,2 jam
Jawaban
Langkah-langkah untuk menetapkan besaran intensitas
hujan :
1. Menentukan besaran hujan dengan kala ulang sesuai
dengan debit rencana
2. Menganalisis besaran hujan rancangan dengan kala
ulang tertentu menjadi bentuk intensitas hujan
9. Sumber Air
Buangan
Dari Rumah Tangga
Perdagangan
Industri Sedang dan Ringan
Pendidikan
Kesehatan
Tempat Ibadah
Sarana Rekreasi
10. Fungsi Jaringan
2 Macam Air Buangan Yaitu Air Hujan Dan Air
Kotor (Bekas)
• Cara Sistem buangan ada 3 yaitu:
• Separate System : terpisah
• Combined System: tercampur
• Pscudo Separate System atau Sistem
Interceptor
11. Separate System
Dasar pemilihan sistem ini :
Periode musim hujan dan
kemarau yang terlalu lama
Kuantitas yang jauh berbeda
antara air buangan dan air hujan
Air buangan perlu pengolahan
terlebih dahulu sebelum dibuang
ke badan air sedangkan air hujan
dapat langsung dibuang
12. Comparison (Perbandingan) antara
Sistem Tercampur dan Kombinasi
Sistem tercampur
Air kotor dan air hujan disalurkan melalui
satu salauran yang sama
Debit buangan ----- kecil
Kuantitas air buangan dan air hujan ----
tidak jauh beda
Fluktuasi curah hujan dari tahun ke
tahun ----- kecil
Kerugian : areal nya luas untuk
penempatan instalasinya
Sistem Kombinasi
Faktor mengapa dipilih
sistem ini ? jika
terdapat perbedaan
yang besar antara
kuantitas air buangan
yang akan disalurkan
dengan kuantitas curah
hujan
Umumnya letaknya di kota kota dimana di
tengah huniannya terdapat sungai, dimana
air hujan cepat cepat dibuang ke sungai
tersebut
13. DESKRIPSI LINGKUNGAN FISIK
DALAM SISTEM DRAINASE
Tata
Guna
Lahan
Peta yang dapat menggambarkan tentang pola penggunaan lahan
daerah perencanaan, berupa kondisi exsisting dan rencana yang
akan datang
Prasarana
Lain
Jaringan jalan, air minum, jaringan telpon, listrik
mempertimbangkan bentuk saluran dan identifikasi bangunan
penunjang yang diperlukan
15. Data Perancangan
a. Data permasalahan
Pertimbangan yang
diambil adalah :
permasalahan genangan
atau banjir.
•Lokasi Genangan
•Lama Genangan
•Tinggi genangan
•Besarnya kerugian
Data genangan yang
diperlukan :
16. Data perancangan (lanjutan)
b. Data Topografi
Peta topografi dalam skala besar 1 :
25.000 atau 1 : 50.000
Biasanya terdapat di Badan dan
Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional
Dalam pengukuran tersebut dilakukan
pula pengukuran sampai ke alur
buangan (sungai) terdekat berikut
elevasi muka air pada saat banjir.
18. DEFINISI
KRITERIA PERANCANGAN
DISEBUT JUGA KRITERIA
DESIGN ADALAH
PEDOMAN YANG
DIGUNAKAN
MERANCANG
• Koefisien larian
• Koefisien kekasaran manning
• Kedalaman tebing
Nilai nilai dalam
perancangan
20. KELEBIHAN AIR
DISEBUT JUGA GENANGAN
AIR
TERJADI KARENA
KESEIMBANGAN AIR PADA
DAERAH TERSEBUT
TERGANGGU
DISEBABKAN AIR YANG
MASUK DALAM DAERAH
TERSEBUT LEBIH BESAR
DARIPADA AIR YANG
KELUAR
21. BEBERAPA KRITERIA PERANCANGAN
A. KOEFISIENLARIAN
(RUN OFF)
KAPASITASPENGALIRAN
DIHITUNG DENGAN
METODE RASIONAL
Q = f. C. I. A
Dimana :
Q = kapasitas
pengaliran,
F = faktor konversi
0,278 ,
C = Koefisien
Pengaliran,
I = intensitas
Hujan dan
A = Luas Daerah
22. KRITERIA PERANCANGAN (LANJUTAN)
B. BENTUK – BENTUK SALURAN
BENTUK SALURAN
DRAINASE TERDIRI
DARI :
BENTUK
TRAPESIUM
BENTUK EMPAT
PERSEGI
PANJANG
BENTUK
LINGKARAN,
PARABOL
BENTUK
TERSUSUN
23. Menurut Sistem Pengalirannya
Drainase terbagi atas
SistemGravitasi : pengaliran
dimana ketinggian muka air
atau level air di bagian hilir
lebih tinggi dari hulu sungai
Sistem Pompa : pengaliran
dengan cara gravitasi tidak
bisa digunakan karena muka
air di bagian hulu lebih
tinggi dari pada hilir
Sistempolder untuk daerah
yang levelnya lebih rendah