3. Koagulasi dan flokulasi
Proses koagulasi dan flokulasi adalah proses yang sangat penting pada pengolahan air limbah dan air minum. Koagulasi atau destabilitasi menghasilkan percampuran bahan kimia dan partikulat. Flokulasi menghasilkan partikulat yang lebih besar dan stabil. Kedua proses tersebut umumnya digunakan pada awal proses pengolahan air untuk menghilangkan partikulat dan warna.
Analisa awal untuk proses design pengolahan air seringkali dengan percobaan koagulasi dan flokulasi di laboratorium. Test yang dilakukan adalah Jar Test. Test koagulasi dan flokulasi dilakukan untuk mencari dosis optimum untuk menghilangkan partikulat dan warna.
4. Prinsip Koagulasi.
Prinsip koagulasi kimiawi destabilitasi, agregasi dan pengikatan partikel partikel koloid secara bersama- sama. Proses ini menyangkut flok flok yang mengabsorbsi dan mengikat partikel koloid di dalam air hingga terbentuk flok flok yang lebih besar sehingga mudah di endapkan dan di saring.
Yang termasuk dalam proses koagulasi dan flokulasi adalah :
- Pembubuhan dosis koagulan dengan dosis yang sesuai
- Pencampuran cepat (flash mixing)
- Pencampuran lambat (slow mixing)
5. Proses ini tergantung pada waktu dan intensitas pengadukan, pengadukan dilakukan dalam dua tingkatan
1. Pengadukan cepat (Flash Mixing) coagulation Stage
Pengadukan dengan kecepatan tinggi dan tempo singkat. Segera setelah pembubuhan koagulan, reaksi kimia fisis berhenti. Tiap saat mulai terbentuk micro flok tetapi masih terlalu kecil untuk mengendap dan sulit terlihat.
2. Pengadukan lambat (slow mixing) floculation stage Diperlukan eksternal force, untuk mendorong partikel partikel berkontak dengan cara yang lebih intensif agar supaya mengembangkan flok flok sampai optimum untuk dapat mengendap dengan memuaskan. Eksternal Force ini berupa pencampuran lambat atau pengadukan lambat atau pengadukan lambat dari suspensi.