SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
RESUME
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SOSIAL DAN ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
Oleh
Siti Nurhayatin :101010040
Semester :1 (satu)
Dosen : MAKSUDI,S.Pd.I
PROGRAM STUDY KEPENDIDIKAN ISLAM (KI)
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM (STAI)
PRINGSEWU LAMPUNG
2010
1. PENDIDIKAN SOSIAL
1). Manusia adalah Mahluk Sosial
Manusia dalam masa anak-anak banyak memerlukan pemeliharaan orang lain.Disamping
itu kita, lihat pula bahwa orang-orang dewasa cenderung untuk memelihara dan
menolong kepada yang lebih mudah,Juga cenderung untuk berkumpul dan bekerja sama
dengan orang-orang dewasa yang lain.
Jadi dapat dikatakan:
- Manusia itu menurut pembawaannya adalah mahluk sosial.
- Manusia itu tak dapat tidak pasti hidup dalam golongan-golongan.
Manusia itu sejak kecilnya hidup dalam berbagai-bagai golongan.
Bahwa manusia itu sejak kecilnya telah termasuk pelbagai golongan .Ia harus ikut serta
dalam kehidupan golongan itu .Ia harus belajar hidup bekerja bersama-sama dengan
teman-teman segolongan.
Adapun ciri-ciri pada kehidupan golongan itu ialah:
1). Bahwa tiap-tiap golongan mempunyai cita-cita sendiri.Misalnya kecintaan di antara
sesama keluarga.
2). Adanya suatu ketertiban tertentu .Misalnya :Dalam keluarga orang yang tua akan
lebih dahulu berbicara daripada orang muda.
3). Adanya suatu golongan kekuasaan tertentu.Artinya bahwa anggota-anggota suatu
golongan merasakan ,bahwa golongan itu memberi pimpinan dalam usaha mencapai
tujuan golongan itu.Misalnya:Dalam perkumpulan olah raga kita harus merasa, bahwa
ada pimpinan yang tertentu ke arah tujuan yang hendak dicapai.
2). Lingkungan Sosial dan Pendidikan Sosial.
Segala pengaruh luar ,yang datang dari orang lain,kita sebut pengaruh lingkungan sosial.
Jadi yang termasuk lingkungan sosial itu ialah.Setiap orang yang berhubungan dengan
anak itu.
1
Yang termasuk pula pengaruh lingkungan sosial itu ialah pendidikan.Jadi pendidikan
sosial itu ialah pengaruh yang disengaja ,yang datang dari pendidikan-pendidikan itu
sendiri dan gunanya:
- Agar anak itu menjadi anggota yang baik dalam golongannya
- Agar anak itu sadar berbuat sosial dalam masyarakat ,dalam rapat, di jalan atau
dimana saja ia berhubungan dengan orang lain.
Tentang perkembangan sosial pada anak-anak:
Perkembangan sosial pada anak itu kelihatan juga pada sikapnya yang berubah-ubah
terhadap gurunya ,selama masa bersekolah itu.
Rumah sebagai lingkungan sosial:
Lingkungan rumah amat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosial.Dilihat dari
sudut pendidikan ,pegaruh-pengaruh itu tidak selamanya dapat dikatakan baik.Kita
sebagai pendidik harus mengubah pengaruh-pengaruh yang buruk.
3) Pendidikan Sosial dalam Keluarga
Asas pertamana pendidikan sosial ialah, memberi kesempatan sepenuhnya kepada anak-
anaka itu bergaul dalam rumah dengan anak-anak lain .Petunjuk apakah yang harus
diberikan kepada anak itu dalam bergaul dengan keluarga?
1).Orang-orang yang lebih tua dalam keluarga harus memberi pekerjaan yang
dilakukan bersama-sama kepada anak itu,bila anak-anak itu sendiri tak dapat
memikirkannya.
2). Orang-orang yang lebih tua dalam keluargaharus mengajarkan kepada anak-
anak,bahwa tidak segala keinginan yang timbul dalam hati dapat dipenuhi.
3). Anak-anak harus belajar menekan keinginan untuk melakukan agresi terhadap
orang lain.
Persaingan dalam keluarga.
Dalam keluarga kita harus belajar memainkan peranan yang baik dalam suatu
persaingan .Bagi anak-anak hal itu berarti bahwa mereka masing-masing harus dapat
memainkan peranan yang memuaskan ,yang ada manfaatnya .Keluarga adalah tempat
pertama untuk belajar mengenal persaingan secara damai.
2
Pertikaian dalam keluarga :
Pertikaian itu hanya dapat diselesaikan ,bila kedua belah fihak memahami pendirian
masing-masing .Jika kedua belah fihak telah saling mengerti,maka perpecahan dalam
keluarga akan ditiadakan ,karena mereka bersama-sama mencari jalan baru.
Bergaul dengan tamu:
Adat sopan santun mana yang harus di pergunakan terhadap anak-anak dan orang dewasa
yang bukan teman serumah itu.
a). Arti adat sopan santun adalah ,bagaimana kita harus berbuat menghadapi
orang lain. Misalnya: Jika seseorang membuka topinya dihadapan orang
lain,berarti ia menghormati orang itu.
b). Dalam praktek pergaulan dengan tamu ,ada beberapa hal yang harus diajarkan
di rumah mulai dari kecil ,yaitu:
- anak-anak harus diajar supaya tak usah malu-malu bila ada tamu datang
kerumah.
- Haruslah anak-anak itu membiasakan supaya sedapat-dapatnya jangan
mengganggu pada orang tua ,merengek-rengek minta kue kemudian lari keluar.
Jadi hasil pendidikan kearah adat sopan santun ialah,supaya kita tahu bergaul
dengan orang lain dengan tidak merasa malu-malu dan canggung,serta suka
menjauhi sikap yang kasar .
Identifikasi (penyamaan diri):
Kita menyamakan diri kita dengan salah seorang pemain dalam film.Kita mengalami
,seolah-olah kita sendiri yang melakukan .Kita merasa sedih bila pemain-pemain itu
mengalami kesedihan .Dan sebaliknya kita merasa senang bila pemain –pemain
mengalami kesenangan .Itulah yang disebut identifikasi.
4).Pendidikan Sosial di Sekolah.
Satu diantara kumpulan-kumpulan yang penting artinya bagi anak-anak adalah sekolah
.Sekolah itu bagi anak-anak yang baru saja bersekolah merupakan suatu kumpulan yang
sebagian terdiri dari anak-anak yang telah dikenalnya atau yang belum berapa
dikenalnya.
3
Kerjasama:
Dalam suatu kelas biasanya terjadi kerjasama yang dikerjakan olah murid-murid
.Kerjasama itu misalnya:
1. Dalam pelajaran berhitung
2. Dalam menyalin pelajaran di sekolah
3. Dalam melakukan pekerjaan tangan
4. kerjasama dalam menjaga kebersihan kelas,menyimpan alat-alat pelajaran,
memlihara kebun sekolah dan sebagainya
5. Kerjasama dalam masak-memasak makanan di sekolah
Di samping macam-macam kerjasama seperti tersebut di atas ,masih terdapat beberapa
bentuk kerjasama yang lain misalnya,kerjasama menghiasi kelas, menabung,mengunjungi
teman sekelas yang sedang sakit dan lain sebagainya.
Suasana dalam kelas:
Untuk mencapai suasana kelas yang baik dan tertib ,harus ada kerjasama antara guru dan
murid .Jadi harus ada suatu ketertiban yang harus ditaati bersama .Ketertiban itu dapat
dibedakan :
1. Ketertiban dalam permainan
2. Ketertiban dalam pelajaran lisan yang diberikan oleh guru
3. ketertiban dalam pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak sendiri
1. Ketertiban dalam permainan:
Ketertiban dalam permainan berdasar atas ketaatan kepada pereturan-pereturan .Dalam
permainan bersama di sekolah bukan saja pembagian peranan yang harus dituruti ,tetapi
juga cara memainkan peranan itu dengan baik .Jadi orang tidak boleh melanggar
peraturan-peraturan permainan.
2. Ketertiban dalam belajar lisan:
Ketertiban dalam belajar lisan serupa dengan ketertiban dalam rapat orang dewasa.
Jadi dalam rapat berjalan ,bila orang mentaati peraturan –peraturan berikut:
- Hanya seorang saja yang berbicara dan bukan beberapa orang sekaligus
4
- Yang lain harus tenang sehingga perkataan pembicaraan dapat didengar dengan
jelas
- Para hadirin memusatkan perhatiannya pada pembicara
- Pembicara harus berdiri pada suatu tempat ,sehingga ia dapat dilihat dan didengar
dengan jelas
- Pada akhir pembicaraan harus dapat diambil suatu kesimpulan.
3. Ketertiban dalam pekerjaan murid sendiri:
Jika kita hendak mendidik anak-anak kearah ketertiban yang baik dalam pekerjaan
sendiri ,maka kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Dalam pekerjaan tulisan harus kita jaga ,supaya anak-anak tahu benar apa yang
harus dikerjakan
- Dalam pelajaran menggambar hendaklah diberikan kebebasan bergerak yang agak
luas
- Dalam pekerjaan tangan tertentu saja kebebasan itu lebih luas
Solideritet (perasaan bersatu):
Solideritet secara sadar seperti ini penting sekali bagi kelas.Atas dasar ini kita juga dapat
mendidik anak-anak kearah rasa tanggungjawab bersama.Akhirnya anak-anak itu harus
dapat merasa bahwa mereka semua bertanggungjawab atas segala-galanya.
Hal-hal yang dapat merusak suasana kelas:
Suasana dalam kelas dapat dirusakkan oleh sikap anak atau sikap guru yang salah.
5
2. Aliran-Aliran Dalam Pendidikan
1. Aliran Nativisme:
Menurut Zahara Idris(1992:6) nativisme berasal dari bahasa latin nativus berarti terlahir.
Seseorang berkembang berdasarkan pada apa yang dibawanya sejak lahir.
Adapun inti ajarannya adalah bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari
faktor pembawaanyang berupa bakat.
Aliran ini dikenal juga dengan aliran pesimistik karena pandangannya yang menyatakan,
bahwa orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu
dididik untuk menjadi baik, Begitu pula sebaliknya.
Namun demikian aliran ini berpendapat bahwa pendidikan sama sekali tidak
berpengaruh terhadap perkembangan seseorang, sehingga bila pendidikan yang diberikan
tidak sesuai dengan pembawaan seseorang maka tidak akan ada gunanya.
2. Aliran Empirisme:
Aliran ini dimotori oleh seorang filosof berkebangsaan inggris yang raionalis bernama
John Locke (1632-1704).
Aliran ini bertolak dari Lockean tradition yang lebih mengutamakan perkembangan
manusia dari sisi empirikyang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan
pembawaan sebagai sisi internal manusia (Umar Tirtarahardja,2000:194).
Secara etimologis empirisme berasal dari kata empiri yang berarti pengalaman. Pokok
pikiran yang dikemukakan oleh aliran ini menyatakan bahwa pengalaman adalah sumber
pengetahuan, sedangkan pembawaan yang berupa bakat tidak diakuinya.
Menurut aliran empirisme bahwa pada saat manusia dilahirkan sesungguhnya dalam
keadaan kosong bagaikan “tabula rasa” yaitu sebuah meja berlapis lilin yang tidak dapat
ditulis apapun di atasnya.
Sehingga pendidikan memiliki peran yang sangat penting bahkan dapat menentukan
keberadaan anak.
Pendidikan dikatakan “Maha Kuasa” artinya Pendidikan memiliki kekuasaan dalam
menentukan nasib anak.
6
John Locke menganjurkan agar pendidikan disekolah dilaksanakan berdasarkan atas
kemampuan rasio dan bukan perasaan.
Aliran ini meyakini bahwa dengan memberikan pengalaman melalui didikan tertentu
kepada anak, maka akan terwujudlah apa yang diinginkan.
Sementara itu pembawaan yang berupa kemampuan dasar yang dibawa seseorang sejak
lahir diabaikan sama sekali.
Penganut aliran ini masih berkeyakinan bahwa manusia dipandang sebagai makhluk
yang dapat dimanipulasi karena keberadaannya yang pasif.
3. Aliran Konvergensi
Aliran ini dipelopori oleh William Stern (1871-1938).
Aliran ini semakin dikenal setelah kedua aliran sebelumnya yakni empirisme dan
nativisme tidak lagi banyak memiliki pengikut. Inti ajaran konvergensi adalah bahwa
bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan
pribadi seseorang.
Sehubungan dengan hal itu teori. Konvergensi yang dikemukakan William Stern
berpendapat bahwa:
Pendidikan memiliki kemungkinan untuk dilaksanakan, dalam arti dijadikan penolong
kepada anak untuk mengembangkan potensi.
Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pembawaan dan lingkungannya.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern, aliran konvergensi dipandang
lebih realistis, sehingga banyak diikuti oleh para pakar pendidikan.
4. Aliran Naturalisme
Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran naturalisme (Umar
Tirtarahardja, 2000:197).
7
Lahirnya aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau, yang mengamati pendidikan. Ditulis
dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan bahwa anak yang dilahirkan pada
dasarnya dalam keadaan baik.
Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat).
Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi
kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.
Pendidikan sebaiknya diserahkan kepada alam.
Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak
hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak
oleh pendidik.
8
Lahirnya aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau, yang mengamati pendidikan. Ditulis
dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan bahwa anak yang dilahirkan pada
dasarnya dalam keadaan baik.
Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat).
Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi
kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.
Pendidikan sebaiknya diserahkan kepada alam.
Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak
hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak
oleh pendidik.
8

More Related Content

What's hot

4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikan4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikanFAS DC
 
Psikologi anak & pendidikan
Psikologi anak & pendidikanPsikologi anak & pendidikan
Psikologi anak & pendidikanGusti Irwansyah
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaAli Murfi
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFauziatul Halim
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Muhammad Najamuddin Jeneponto
 
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
Pengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anakPengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anak
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anakAde Rifai Kolot
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingPerkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingMuhamad Yogi
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologifikry_
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahNon Formal Education
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektifagusmimha
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianCornelia Riasdita
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka Nur Fitriyani
 
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013Mas Rauf
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia diniOca Nur Oktavia
 

What's hot (20)

4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikan4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikan
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Psikologi anak & pendidikan
Psikologi anak & pendidikanPsikologi anak & pendidikan
Psikologi anak & pendidikan
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam Keluarga
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
 
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
Pengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anakPengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anak
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingPerkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologi
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Teori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosialTeori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosial
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
 
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dini
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

20120214_kukai_system
20120214_kukai_system20120214_kukai_system
20120214_kukai_system
 
Mihai Busuioc, "Evidenţa proprietăţii - analiză la zi"
Mihai Busuioc, "Evidenţa proprietăţii - analiză la zi"Mihai Busuioc, "Evidenţa proprietăţii - analiză la zi"
Mihai Busuioc, "Evidenţa proprietăţii - analiză la zi"
 
Doru Ciocan, "Serviciile uilitare de utilități publice-prezent şi perspectivă"
Doru Ciocan, "Serviciile uilitare de utilități publice-prezent şi perspectivă" Doru Ciocan, "Serviciile uilitare de utilități publice-prezent şi perspectivă"
Doru Ciocan, "Serviciile uilitare de utilități publice-prezent şi perspectivă"
 
janellehicksresume2016
janellehicksresume2016janellehicksresume2016
janellehicksresume2016
 
Simplify IT
Simplify ITSimplify IT
Simplify IT
 
Applications of Differentiation
Applications of DifferentiationApplications of Differentiation
Applications of Differentiation
 
Hotararea Curtii Europene de Justitie
Hotararea Curtii Europene de JustitieHotararea Curtii Europene de Justitie
Hotararea Curtii Europene de Justitie
 
Η λύση του γόρδιου δεσμού
Η λύση του γόρδιου δεσμού Η λύση του γόρδιου δεσμού
Η λύση του γόρδιου δεσμού
 
Penyuluhan dbd sdsmp
Penyuluhan dbd sdsmpPenyuluhan dbd sdsmp
Penyuluhan dbd sdsmp
 
Week 1 critical reading ppt
Week 1 critical reading  pptWeek 1 critical reading  ppt
Week 1 critical reading ppt
 

Similar to OPTIMASI PENDIDIKAN

Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianCNVIP
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2Sandra Nehemia
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianFathur Marah
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajarnajib6766
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Lembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaLembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaFathur Marah
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) noussevarenna
 
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianProses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianUndercover Helpers
 

Similar to OPTIMASI PENDIDIKAN (20)

Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Selamat pagi
Selamat pagiSelamat pagi
Selamat pagi
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Lembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaLembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswa
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
 
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianProses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
 

More from apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (9)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

OPTIMASI PENDIDIKAN

  • 1. RESUME ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN SOSIAL DAN ALIRAN DALAM PENDIDIKAN Oleh Siti Nurhayatin :101010040 Semester :1 (satu) Dosen : MAKSUDI,S.Pd.I PROGRAM STUDY KEPENDIDIKAN ISLAM (KI) SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM (STAI) PRINGSEWU LAMPUNG 2010
  • 2. 1. PENDIDIKAN SOSIAL 1). Manusia adalah Mahluk Sosial Manusia dalam masa anak-anak banyak memerlukan pemeliharaan orang lain.Disamping itu kita, lihat pula bahwa orang-orang dewasa cenderung untuk memelihara dan menolong kepada yang lebih mudah,Juga cenderung untuk berkumpul dan bekerja sama dengan orang-orang dewasa yang lain. Jadi dapat dikatakan: - Manusia itu menurut pembawaannya adalah mahluk sosial. - Manusia itu tak dapat tidak pasti hidup dalam golongan-golongan. Manusia itu sejak kecilnya hidup dalam berbagai-bagai golongan. Bahwa manusia itu sejak kecilnya telah termasuk pelbagai golongan .Ia harus ikut serta dalam kehidupan golongan itu .Ia harus belajar hidup bekerja bersama-sama dengan teman-teman segolongan. Adapun ciri-ciri pada kehidupan golongan itu ialah: 1). Bahwa tiap-tiap golongan mempunyai cita-cita sendiri.Misalnya kecintaan di antara sesama keluarga. 2). Adanya suatu ketertiban tertentu .Misalnya :Dalam keluarga orang yang tua akan lebih dahulu berbicara daripada orang muda. 3). Adanya suatu golongan kekuasaan tertentu.Artinya bahwa anggota-anggota suatu golongan merasakan ,bahwa golongan itu memberi pimpinan dalam usaha mencapai tujuan golongan itu.Misalnya:Dalam perkumpulan olah raga kita harus merasa, bahwa ada pimpinan yang tertentu ke arah tujuan yang hendak dicapai. 2). Lingkungan Sosial dan Pendidikan Sosial. Segala pengaruh luar ,yang datang dari orang lain,kita sebut pengaruh lingkungan sosial. Jadi yang termasuk lingkungan sosial itu ialah.Setiap orang yang berhubungan dengan anak itu. 1
  • 3. Yang termasuk pula pengaruh lingkungan sosial itu ialah pendidikan.Jadi pendidikan sosial itu ialah pengaruh yang disengaja ,yang datang dari pendidikan-pendidikan itu sendiri dan gunanya: - Agar anak itu menjadi anggota yang baik dalam golongannya - Agar anak itu sadar berbuat sosial dalam masyarakat ,dalam rapat, di jalan atau dimana saja ia berhubungan dengan orang lain. Tentang perkembangan sosial pada anak-anak: Perkembangan sosial pada anak itu kelihatan juga pada sikapnya yang berubah-ubah terhadap gurunya ,selama masa bersekolah itu. Rumah sebagai lingkungan sosial: Lingkungan rumah amat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosial.Dilihat dari sudut pendidikan ,pegaruh-pengaruh itu tidak selamanya dapat dikatakan baik.Kita sebagai pendidik harus mengubah pengaruh-pengaruh yang buruk. 3) Pendidikan Sosial dalam Keluarga Asas pertamana pendidikan sosial ialah, memberi kesempatan sepenuhnya kepada anak- anaka itu bergaul dalam rumah dengan anak-anak lain .Petunjuk apakah yang harus diberikan kepada anak itu dalam bergaul dengan keluarga? 1).Orang-orang yang lebih tua dalam keluarga harus memberi pekerjaan yang dilakukan bersama-sama kepada anak itu,bila anak-anak itu sendiri tak dapat memikirkannya. 2). Orang-orang yang lebih tua dalam keluargaharus mengajarkan kepada anak- anak,bahwa tidak segala keinginan yang timbul dalam hati dapat dipenuhi. 3). Anak-anak harus belajar menekan keinginan untuk melakukan agresi terhadap orang lain. Persaingan dalam keluarga. Dalam keluarga kita harus belajar memainkan peranan yang baik dalam suatu persaingan .Bagi anak-anak hal itu berarti bahwa mereka masing-masing harus dapat memainkan peranan yang memuaskan ,yang ada manfaatnya .Keluarga adalah tempat pertama untuk belajar mengenal persaingan secara damai. 2
  • 4. Pertikaian dalam keluarga : Pertikaian itu hanya dapat diselesaikan ,bila kedua belah fihak memahami pendirian masing-masing .Jika kedua belah fihak telah saling mengerti,maka perpecahan dalam keluarga akan ditiadakan ,karena mereka bersama-sama mencari jalan baru. Bergaul dengan tamu: Adat sopan santun mana yang harus di pergunakan terhadap anak-anak dan orang dewasa yang bukan teman serumah itu. a). Arti adat sopan santun adalah ,bagaimana kita harus berbuat menghadapi orang lain. Misalnya: Jika seseorang membuka topinya dihadapan orang lain,berarti ia menghormati orang itu. b). Dalam praktek pergaulan dengan tamu ,ada beberapa hal yang harus diajarkan di rumah mulai dari kecil ,yaitu: - anak-anak harus diajar supaya tak usah malu-malu bila ada tamu datang kerumah. - Haruslah anak-anak itu membiasakan supaya sedapat-dapatnya jangan mengganggu pada orang tua ,merengek-rengek minta kue kemudian lari keluar. Jadi hasil pendidikan kearah adat sopan santun ialah,supaya kita tahu bergaul dengan orang lain dengan tidak merasa malu-malu dan canggung,serta suka menjauhi sikap yang kasar . Identifikasi (penyamaan diri): Kita menyamakan diri kita dengan salah seorang pemain dalam film.Kita mengalami ,seolah-olah kita sendiri yang melakukan .Kita merasa sedih bila pemain-pemain itu mengalami kesedihan .Dan sebaliknya kita merasa senang bila pemain –pemain mengalami kesenangan .Itulah yang disebut identifikasi. 4).Pendidikan Sosial di Sekolah. Satu diantara kumpulan-kumpulan yang penting artinya bagi anak-anak adalah sekolah .Sekolah itu bagi anak-anak yang baru saja bersekolah merupakan suatu kumpulan yang sebagian terdiri dari anak-anak yang telah dikenalnya atau yang belum berapa dikenalnya. 3
  • 5. Kerjasama: Dalam suatu kelas biasanya terjadi kerjasama yang dikerjakan olah murid-murid .Kerjasama itu misalnya: 1. Dalam pelajaran berhitung 2. Dalam menyalin pelajaran di sekolah 3. Dalam melakukan pekerjaan tangan 4. kerjasama dalam menjaga kebersihan kelas,menyimpan alat-alat pelajaran, memlihara kebun sekolah dan sebagainya 5. Kerjasama dalam masak-memasak makanan di sekolah Di samping macam-macam kerjasama seperti tersebut di atas ,masih terdapat beberapa bentuk kerjasama yang lain misalnya,kerjasama menghiasi kelas, menabung,mengunjungi teman sekelas yang sedang sakit dan lain sebagainya. Suasana dalam kelas: Untuk mencapai suasana kelas yang baik dan tertib ,harus ada kerjasama antara guru dan murid .Jadi harus ada suatu ketertiban yang harus ditaati bersama .Ketertiban itu dapat dibedakan : 1. Ketertiban dalam permainan 2. Ketertiban dalam pelajaran lisan yang diberikan oleh guru 3. ketertiban dalam pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak sendiri 1. Ketertiban dalam permainan: Ketertiban dalam permainan berdasar atas ketaatan kepada pereturan-pereturan .Dalam permainan bersama di sekolah bukan saja pembagian peranan yang harus dituruti ,tetapi juga cara memainkan peranan itu dengan baik .Jadi orang tidak boleh melanggar peraturan-peraturan permainan. 2. Ketertiban dalam belajar lisan: Ketertiban dalam belajar lisan serupa dengan ketertiban dalam rapat orang dewasa. Jadi dalam rapat berjalan ,bila orang mentaati peraturan –peraturan berikut: - Hanya seorang saja yang berbicara dan bukan beberapa orang sekaligus 4
  • 6. - Yang lain harus tenang sehingga perkataan pembicaraan dapat didengar dengan jelas - Para hadirin memusatkan perhatiannya pada pembicara - Pembicara harus berdiri pada suatu tempat ,sehingga ia dapat dilihat dan didengar dengan jelas - Pada akhir pembicaraan harus dapat diambil suatu kesimpulan. 3. Ketertiban dalam pekerjaan murid sendiri: Jika kita hendak mendidik anak-anak kearah ketertiban yang baik dalam pekerjaan sendiri ,maka kita harus memperhatikan hal-hal berikut: - Dalam pekerjaan tulisan harus kita jaga ,supaya anak-anak tahu benar apa yang harus dikerjakan - Dalam pelajaran menggambar hendaklah diberikan kebebasan bergerak yang agak luas - Dalam pekerjaan tangan tertentu saja kebebasan itu lebih luas Solideritet (perasaan bersatu): Solideritet secara sadar seperti ini penting sekali bagi kelas.Atas dasar ini kita juga dapat mendidik anak-anak kearah rasa tanggungjawab bersama.Akhirnya anak-anak itu harus dapat merasa bahwa mereka semua bertanggungjawab atas segala-galanya. Hal-hal yang dapat merusak suasana kelas: Suasana dalam kelas dapat dirusakkan oleh sikap anak atau sikap guru yang salah. 5
  • 7. 2. Aliran-Aliran Dalam Pendidikan 1. Aliran Nativisme: Menurut Zahara Idris(1992:6) nativisme berasal dari bahasa latin nativus berarti terlahir. Seseorang berkembang berdasarkan pada apa yang dibawanya sejak lahir. Adapun inti ajarannya adalah bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari faktor pembawaanyang berupa bakat. Aliran ini dikenal juga dengan aliran pesimistik karena pandangannya yang menyatakan, bahwa orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu dididik untuk menjadi baik, Begitu pula sebaliknya. Namun demikian aliran ini berpendapat bahwa pendidikan sama sekali tidak berpengaruh terhadap perkembangan seseorang, sehingga bila pendidikan yang diberikan tidak sesuai dengan pembawaan seseorang maka tidak akan ada gunanya. 2. Aliran Empirisme: Aliran ini dimotori oleh seorang filosof berkebangsaan inggris yang raionalis bernama John Locke (1632-1704). Aliran ini bertolak dari Lockean tradition yang lebih mengutamakan perkembangan manusia dari sisi empirikyang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia (Umar Tirtarahardja,2000:194). Secara etimologis empirisme berasal dari kata empiri yang berarti pengalaman. Pokok pikiran yang dikemukakan oleh aliran ini menyatakan bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan, sedangkan pembawaan yang berupa bakat tidak diakuinya. Menurut aliran empirisme bahwa pada saat manusia dilahirkan sesungguhnya dalam keadaan kosong bagaikan “tabula rasa” yaitu sebuah meja berlapis lilin yang tidak dapat ditulis apapun di atasnya. Sehingga pendidikan memiliki peran yang sangat penting bahkan dapat menentukan keberadaan anak. Pendidikan dikatakan “Maha Kuasa” artinya Pendidikan memiliki kekuasaan dalam menentukan nasib anak. 6
  • 8. John Locke menganjurkan agar pendidikan disekolah dilaksanakan berdasarkan atas kemampuan rasio dan bukan perasaan. Aliran ini meyakini bahwa dengan memberikan pengalaman melalui didikan tertentu kepada anak, maka akan terwujudlah apa yang diinginkan. Sementara itu pembawaan yang berupa kemampuan dasar yang dibawa seseorang sejak lahir diabaikan sama sekali. Penganut aliran ini masih berkeyakinan bahwa manusia dipandang sebagai makhluk yang dapat dimanipulasi karena keberadaannya yang pasif. 3. Aliran Konvergensi Aliran ini dipelopori oleh William Stern (1871-1938). Aliran ini semakin dikenal setelah kedua aliran sebelumnya yakni empirisme dan nativisme tidak lagi banyak memiliki pengikut. Inti ajaran konvergensi adalah bahwa bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan pribadi seseorang. Sehubungan dengan hal itu teori. Konvergensi yang dikemukakan William Stern berpendapat bahwa: Pendidikan memiliki kemungkinan untuk dilaksanakan, dalam arti dijadikan penolong kepada anak untuk mengembangkan potensi. Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pembawaan dan lingkungannya. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern, aliran konvergensi dipandang lebih realistis, sehingga banyak diikuti oleh para pakar pendidikan. 4. Aliran Naturalisme Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran naturalisme (Umar Tirtarahardja, 2000:197). 7
  • 9. Lahirnya aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau, yang mengamati pendidikan. Ditulis dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan bahwa anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan sebaiknya diserahkan kepada alam. Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik. 8
  • 10. Lahirnya aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau, yang mengamati pendidikan. Ditulis dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan bahwa anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan sebaiknya diserahkan kepada alam. Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik. 8