5. Asal usul agama shinto
Shintoisme (agama Shinto) pada mulanya adalah merupakan perpaduan antara paham serba jiwa
(animisme) dengan pemujaan terhadap gejala-gejala alam.
7. Simbol-simbol tradisional kekuasaan suku Yamato
terdiri dari tiga macam benda yaitu cermin,
permata, dan pedang. Cermin: Instropeksi, Permata:
Berharga, serta Pedang: Samurai: Keberanian.
8. Agama Shinto memiliki dua kitab yang menjadi
kitab suci para penganutnya, yaitu Kojiki dan
Nihongi.
10. Shinto (神道 Shintō?, secara harfiah bermakna "jalan/jalur
dewa") adalah sebuah agama yang berasal dari Jepang. Dari
masa Restorasi Meiji hingga akhir Perang Dunia II, Shinto
adalah agama resmi di Jepang.
Pertumbuhan dan perkembagan agama serta kebudayaan Jepang
memang memperlihatkan kecenderungan yang asimilatif. Sejarah
Jepang memperlihatkan bahwa negeri itu telah menerima berbagai
macam pengaruh, baik kultural maupun spiritual dari luar.
11. Tentang pengaruh agama Buddha yang lain nampak pada hal-hal
seperti anggapan bahwa dewa-dewa Shintoisme merupakan
Awatara Buddha (penjelmaan dari Buddha dan Bodhisatwa),
Dainichi Nyorai (大日よらい) (cahaya besar)
12. ajaran Shinto berarti taat kepada kaisar dan berarti pula berbakti
kepada negara dan politik negara.
13. Dewi matahari Shinto disebut Tensho Daijin yang juga dikenal dengan Amaterasu
Omikami
14. Setelah abad ketujuh belas timbul lagi gerakan untuk
menghidupkan kembali ajaran Shinto murni di bawah pelopor
Kamamobuchi (窯もぶち), Motoori (本居宣長), Hirata (平
田), Narinaga ( dan lain-lain dengan tujuan bangsa Jepang
ingin membedakan “Badsudo” (jalannya Buddha) dengan
“Kami” (roh-roh yang dianggap dewa oleh bangsa Jepang)
untuk mempertahankan kelangsungan kepercayaannya
A. PERKEMBANGAN AGAMA SHINTO DI JEPANG
15. Buku 1, Jindai hongi merupakan teks asli dari periode Kami, dan In'yo
Hongi merupakan teks asli Yin dan Yang
Buku 2, Jingi hongi, teks asli ibadah Dewa
Buku 3, Tenjin hongi, teks asli Dewa Surgawi
Buku 4, Chigi hongi, teks asli dari ibadah duniawi
Buku 5, Tenson hongi, teks asli dari cucu surgawi
Buku 6, Koson hongi, teks asli catatan cucu kekaisaran
Buku 7, Tenno hongi, teks asli dari penguasa surgawi
Buku 8, Shinno hongi, teks asli dari Dewa penguasa
Buku 9, Teiko hongi, teks asli dari penguasa duniawi
Buku 10, Kokuzo hongi, teks asli dari gubernur provinsi
Kojiki (Catatan dari hal-hal Kuno) yang mencatat peristiwa-peristiwa
purbakala yang disusun pada 712 M
16. Nihongi (Sejarah Jepang) yang ditulis pada 720 M oleh seorang pangeran
Jepang
Buku ini merupakan buku sejarah resmi yang tertua mengenai
Jepang dan masih ada hingga sekarang. Nihon Shoki juga
disebut Nihongi (日本紀?)
Buku ini merupakan seri pertama dari kumpulan enam buku
sejarah bangsa yang disebut Rikkokushi
Tujuan utama dari Shinto adalah mencapai keabadian di antara
mahluk-mahluk rohani, Kami. kekuasaan supernatural yang
suci hidup di atau terhubung dengan dunia roh.
17. semua ruh atau spirit itu dianggap memiliki daya kekuasaan yang berpengaruh terhadap
kehidupan mereka (penganut Shinto), daya-daya kekuasaan tersebut mereka puja dan
disebut dengan “Kami (神)”.
maka bilangan itu juga menunjukkan sifat kebesaran dan keagungan
“Kami”. Pengikut-pengikut agama Shinto mempunyai semboyan yang
berbunyi “Kami negara – no – mishi” yang artinya : tetap mencari jalan
dewa
. Sebuah angka yang besar berarti menunjukkan bahwa para
dewa itu memiliki sifat yang agung, maha sempurna, maha
suci dan maha murah. Oleh sebab itu angka-angka seperti 8,
80, 180, 5, 100, 10, 50, 100, 500 dan seterusnya dianggap
sebagai angka-angka suci karena menunjukkan bahwa
jumlah para dewa itu tidak terbatas jumlahnya
18. Dewa-dewa Tanah
Dewa-dewa Gunung
Dewa-dewa Laut
Dewa-dewa Air
Dewa-dewa Api
Dewa-dewa Pohon
Dewa-dewa Manusia.
19. Menurut agama Shinto watak
manusia pada dasarnya adalah baik
dan bersih. Adapun jelek dan kotor
adalah pertumbuhan kedua, dan
merupakan keadaan negatif yang
harus dihilangkan melalui upacara
pensucian (Harae).
Peribadatan agama