Kadipaten Pakualaman merupakan hadiah dari pemerintah Inggris kepada Pangeran Notokusumo yang kemudian bergelar Paku Alam I atas jasanya. Kadipaten ini memiliki berbagai simbol dan makna, seperti warna kuning dan hijau pada lambangnya yang melambangkan optimisme dan kedamaian. Berbagai bangunan seperti masjid, alun-alun, dan pintu gerbang memiliki fungsi serta makna tersirat yang mencerminkan nilai-nil
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
Kadipaten pakualaman
1. Pengampu Mata Kuliah
Prof. Dr. I Wayan Dana, S.S.T., M.Hum,.
Erizal Barnawi, S. Sn
Makna dan Simbol
Kadipaten Pakualaman
2. KBBI (2011:306) makna adalah hubungan
antara lambang bunyi dengan acuannya.
Makna merupakan bentuk responsi dari
stimulus yang diperoleh pemeran dalam
komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun
hasil belajar yang dimiliki.
Ilmu semiotika mengkaji tentang : tanda-
tanda, kode-kode, yang memungkinkan kita
memandang entitas-entitas tertentu sebagai
sesuatu yang bermakna.
3. Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda
yang mewakili suatu
gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu.
Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa
saja. Semisal ilmu pengetahuan, kehidupan
sosial, juga keagamaan.
Bentuk simbol tak hanya berupa benda kasat
mata, namun juga melalui gerakan dan
ucapan.
Simbol juga dijadikan sebagai salah satu
infrastruktur bahasa, yang dikenal dengan
bahasa simbol.
4. Simbol dari 9 agama di dunia:
Kristen, Yahudi, Hindu, Islam, dll.
5. Kadipaten Pakualaman merupakan hadiah
pemerintah Inggeris pimpinan Letnan Gubernur
Raffles (1811-1815) kepada Pangeran
Notokusumo, putra Hamengku Buwono I, yang
kemudian bergelar Paku Alam I. Pangeran
Notokusumo berjasa kepada Inggeris, karena ia
berusaha melunakkan hati Hamengku Buwono
II, yang sebenarnya saudaranya seayah.
Pendirian Pakualaman merupakan situasi
disintegrasi lebih lanjut bagi kerajaan Mataram.
tahun 1755 Gianti, Mataram terbagi dua, yaitu
wilayah Surakarta yang terletak di Timur
Yogyakarta dan wilayah Yogyakarta yang terletak
di Barat Surakarta.
6. Paku Alam yang ke IX memimpin Kadipaten
Pakualaman.
Tahta Kerajaan Jawa mutlak dan absolut
kekuasaan penuh ditangan raja. →
Keagungbinataraan (G. Moedjanto: 1990).
“agung binathara, bahu dhedha
nyakrawati, berbudi bawa leksana, ambeg adil
paramarta”
(besar laksana kekuasaan dewa, pemerintahan
hukum dan pengusaan adil terhadap sesama).
tugas raja: “njaga tata tentreming praja”
(menjaga supaya masyarakat teratur dan dengan
demikian ketentraman-kesejahteraan
terpelihara).
7. Simbolis : kerajaan yang dipimpin oleh
seorang raja dalam hal ini Adipati, Sebagai
wakil Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Memaknai : (patrilineal descent) yang
menghitung kekerabatan melalui pria
saja, dan karena itu mengakibatkan bahwa
bagi tiap individu dalam masyarakat semua
kaum kerabat ayahnya masuk di dalam batas
hubungan kekerabatannya, sedangkan semua
kaum kerabat ibunya jatuh di luas batas itu.
8. Koentjaraninggrat 7 unsur cultur universal
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Mata pencaharian hidup.
Sistem kemasyarakatan.
Bahasa.
Kesenian.
Sistem pengetahuan.
Religi.
R. Linton (Koentjaraninggrat, 1974:82) cultural universals
dapat dipecah lagi dalam unsur-unsur yang lebih kecil
seperti cultural activities atau aktivitet-aktivitet
kebudayaan.
Seperti universal kesenian, ada aktivite-aktivitet seperti:
seni rupa, seni suara, seni gerak, seni drama, seni
sastra, dan lain sebagainya. Selain itu, universal bangunan
yang di dalamnya terdapat arsitektur yang menyimbolkan
makna.
9. Apa saja yang menyimbolkan dan memaknai
Kadipaten Pakualaman...???
11. Simbol bunga teratai memaknai (Adipati harus bisa
memakmurkan rakyatnya dan bisa bijaksana dalam segala hal).
tri tunggal
Warna Kuning (optimis, semangat dan
ceria), psikologinya (merangsang aktivitas pikiran dan
mental karena membantu penalaran secara logis dan
analitis sehingga lebih bijaksana dan cerdas dari sisi
akademis, lebih kreatif dan pandai meciptakan ide
yang original).
Warna Hijau (membangkitkan energi dan juga mampu
memberi efek menenangkan, menyejukkan, dan
menyeimbangkan emosi), tersirat
(elegan, menyembuhkan, menimbulkan perasaan
empati terhadap orang lain, dan juga nuansa hijau
dapat meredam stres, memberi rasa aman dan
perlindungan).
12. Sawat (pengembangan)
makna tersirat
(bahwa K.G.P.A.A. Paku Alam ke IX
mengikuti pola pemerintahanannya Paku
Alam ke V).
Rukun Islam ((1) Megucapakan dua kalimat
shadat; (2) Melakuakan Sholat; (3)
Berzakat; (4) Berpuasa; (5) Melakukan
ibadah haji bila mampu).
Lanjutan...
13. Fungsinya alun-alun
tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi
prajurit kerajaan,
tempat penyelenggaraan sayembara dan
penyampaian titah (sabda) raja
kepada kawula (rakyat),
pusat perdagangan rakyat,
acara hiburan rakyat (Rimawan).
Makna tersurat & tersirat:
pengakuan keberadaan pemerintahan
Kadipaten Pakualaman
spiritual
14.
15. fungsi sebagai penghubung antara bangunan
dengan jalan. Pintu ini digunakan untuk jalan
keluar masuk kendaraan dan manusia.
Ing Dana Wara yang berarti “modal”.
Wiwara Kusuma Winayang Reka yang berarti
“pintu yang terungkap dalam wujud cipta”.
Makna yang tersirat
kawasan Kadipaten Pakualaman merupakan
zona kehidupan yang memiliki kedalaman
pemikiran filosofis. Tindakan memasuki
kawasan itu merupakan modal awal menuju
ranah pemikiran yang mendalam.
16. timur regol = “Engeta Angga Pribadi”
maknanya : bahwa sebelum memasuki
dunia pemikiran, manusia harus mawas
diri.
barat regol = “Guna Titi Purun”
maknanya adalah
kemampuan, kecermatan, dan kehendak.
Makna tersirat adalah bahwa Kadipaten
Pakualaman merupakan kawasan dengan etos
kerja tinggi serta merupakan kawasan
dengan pemikiran yang rasional.
17.
18. Keterangan
Air mancur buatan
Meriam
Patung ganesha
Makna tersurat
untuk membelokkan lalu lintas agar dari
Regol Danawara tidak lurus langsung ke
arah bangunan utama
Makna tersirat
tidak baik apabila mendirikan bangunan
tepat pada ujung pangkal pertigaan
(menghindari tusuk sate).
19.
20. Keterangan
Berbentuk Limasan (tri-denta)
Fungsi
menerima tamu-tamu resmi dalam jumlah besar.
untuk acara-acara yang sifatnya umum seperti
seminar dan rapat.
di pakai untuk pertunjukan tari-tari khas Kadipaten
Pakualaman
acara prosesi upacara-upacara adat Pakualaman.
Makna
mengaktualisasi satu bentuk kerukunan antara si
penghuni dengan masyarakat
sekitarnya/kerabatnya.
secara makna fungsional bentuk Bangsal Sewatama
yang dilengkapi dengan ketiga sisinya terbuka
tanpa pembatas malambangkan bahwa tuan rumah
siap menerima siapa saja (wellcome) yang datang
kepadanya.
21.
22. Keterangan
ukiran krawangan (ukiran tembus
pandang).
dibangun pada masa Paku Alam VII dibantu
oleh Paku Buwono X sebagai mertuanya.
Dulu Paku Buwono X berkunjung ke PA bisa
mencapai (6 bulan) dan membawa
penari, alat musik gamelan, dan peralatan
pribadi Paku Buwono X.
Makna yang tersurat
di peruntukan untuk Paku Buwono X karena
Paku Alam VII sebagai menantu yang patuh
terhadap mertuanya.
23.
24. Keterangan
Masjid artinya tempat sujud.
Pandhita Obah Sabda Tunggal yang
menunjukkan tahun Jawa 1767 (1839
Masehi) >< sengkalan: Gunaning Pujangga
Sapta Tunggal yang menunjukkan tahun
Jawa 1783 (1855 Masehi).
Makna tersirat
Menandakan bahwa Kadipaten Pakualaman
telah menganut agama Islam yang ditandai
tempat Khusus bagi Paku Alam Sholat Di
masjid Besar.
25. A. Sumber Tercetak
Berger, Asa Arthur. “Pengantar Semiotika Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan
Kontemporer”, dalam M. Dwi Marianto, ed., Signs in Contemporary Culture: An
Itroduction to Semiotics (1984). Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010.
Herusatoto, Budiono. Simbolisme Jawa.Yogyakarta: Ombak, 2008.
Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1974.
Kusmayati, Hermien dan Kawan-Kawan. Warnasari Sistem Budaya Kadipaten
Pakualaman Yogyakarta. Jakarta: Trah Pakualaman Hudyana, 2012.
Moejanto, G. Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Yogyakarta:
Kanisius, 1994.
Retnoningsih, Ana dan Suharso. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang:
Widya Karya, 2012.
B. Data Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid, di akses tanggal 26 November 2013 jam 15.30
WIB.
http://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-
lalu-apa-warna-kepribadianmu/, di akses tanggal 2 November 20.00 WIB.
http://lotusflowerwnm.blogspot.com/2009/08/makna-bunga-teratai.html, di akses
tanggal 20 November 2013 Jam 9.00 WIB.
C. Nara Sumber
Ir. Rimawan (M.W. Sestrudirjo)
Wiwit Wahyudi (MB Wirotomo)
Eko Wahyudi (MB Wirodromo)