SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
IDENTIFIKASI PENYEBAB ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
MENJADI LAHAN PERMUKIMAN KECAMATAN TELUKJAMBE
TIMUR, KABUPATEN KARAWANG
(Studi kasus: Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
TATA GUNA DAN PENGEMBANGAN LAHAN
Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Lia Warlina, M.Si
Disusun oleh :
Muhammad Eka Kurniawan
(10615017)
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini, predikat Kabupaten Karawang yang dijuluki sebagai “Kota Lumbung
Padi Nasional” perlahan-lahan julukan itu mulai memudar seiring dengan
eksistensi realita di lapangannya. Daerah sebagai penghasil beras terbesar ke-2
setelah Indramayu terancam mengalami kemunduran akibat alih fungsi lahan.
Dimana alih fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian sudah sering terjadi
sejak para investor asing mulai menanamkan modalnya untuk membangun
perusahaan atau pabrik-pabrik industri berskala nasional dan internasional. Pada
awalnya penduduk Karawang bangga karena tanahnya menjadi incaran bagi
pebisnis mancanegara. Tak heran ketika Karawang menyandang status ganda
sebagai kota lumbung padi nasional sekaligus kota industri tak ada protes dengan
stastus itu dari masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, sejumlah elemen masyarakat mulai menyadari dampak
negatif masuknya industri berskala global. Berkurangnya lahan pertanian dan
bertambahnya lahan yang dikhususkan sebagai permukiman atau perumahan bagi
kaum penglaju merupakan contoh yang paling nyata. Di satu sisi, pertumbuhan
ekonomi Karawang memang maju, tapi dari segi ekologi dan stabilitas sosial
malah menimbulkan masalah yang rumit. Apalagi sektor pertanian merupakan
salah satu dari program pembangunan berkelanjutan yang sedang digadang-
gadangkan dunia internasional. Padahal demi terciptanya pembangunan yang
dapat menyejahterakan masyarakatnya dan berkelanjutan diperlukan
keseimbangan antara unsur ekologi, ekonomi, dan sosial. Maka dari itu perlu
adanya langkah nyata demi mencegah dampak negatif alih fungsi lahan
1.2. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah, yaitu:
a. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasi penyebab alih fungsi lahan
pertanian menjadi kawasan permukiman di kecamatan Telukjambe Timur,
Kabupaten Karawang
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1.Perumahan
Pembangunan perumahan di kawasan pinggiran perkotaan dapat terjadi seiring
dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Karena dari aktivitas ekonomi
selalu ada hukum sebab-akibat. Perumahan yang sejatinya berupa permukiman
menjadi kebutuhan masyarakat pada era globalisasi ini. Kaum buruh ataupun
pendatang cenderung menjadikan perumahan sebagai tempat tinggal mereka
untuk menetap di luat kampung halamannya.
Menurut RTRW Kabupaten Karawang perumahan adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun pedesasaan yag
dilengkapi dengan prasarana, sarana, utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah layak huni. Sementara itu, Darmawan (2013) perumahan
adalah suatu cerminan dan penjahawatan dari diri pribadi manusia dari suatu
ruangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dalam lingkungan
alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup,kesejahteraan, kepriadian dan
perdaban penghuninya masyarakat atau bangsa dimana seluruh komponen yang
ada di dalamnya saling berinteraksi dan dipengaruhi atau mempengaruhi satu
sama lain, memiliki rasa kepemilikan atas tempat tinggalnya. Selanjutnya menurut
Darmawan (2013) menyatakan bahwa perumahan fungsi dari perumahan adalah:
a. Perlindungan dari gangguan eksternal,
b. Struktur bangunan untuk tempat tinggal,
c. Perumahan berkaitan dengan aktivitas tempat tinggal,
d. Kumpulan rumah dan kegiatan perumahan, dan
e. Lingkungan perumahan
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan perumahan meupakan
tempat permukiman yang berada di perkotaan maupun perdesaan dengan
memiliki struktur bangunan rumah yang hampir sama tiap kompleksnya.
Prasarana umum (jalan, saluran air, listrik) terlihat menyebar namun teratur.
Permukiman (perumahan) biasanya mengkuti pola aliran jalan. Di Indonesia, dari
segi lokasi Fasilitas dan aksebilitas ke tempat kerja, hiburan dan pendidikan
cenderung memilki jarak yang tidak terlalu jauh.
2.2.Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan adalah perubahan guna lahan yang berada di suatu lingkungan
di mana sebelumnya pernah digunakan atau belum digunakan oleh manusia
menjadi lahan yang digunakan oleh manusia untuk kegiatan yang bersifat
fungsional. Kasus alih fungsi lahan bagaikan dua sisi koin. Terdapat dampak
positif dan dampak negativenya. Masalah tersebut juga terkadang mengorbankan
guna lahan sebelumnya, apalagi jika lahan tersebut sudah digunakan untuk fungsi
tertentu.
Keuntungan akan alih fungsinya lahan biasanya berjalan beriringan dengan
produksi yang dihasilkan oleh sektor tertentu. Di lain pihak, alih fungsi lahan
merupakan implementasi ketika pertumbuhan penduduk meningkat dan
kebutuhan akan lahan untuk bermukim tinggi. Pembangunan untuk bermukim
yang diwujudkan dengan dibangunnya perumahan selalu mengorbankan lahan
pertanian, ruang terbuka hijau atau daerah resapan air yang berada perkotaan
dengan alasan unutk memnuhi kebutuhanakan tempat tinggal. Sehingga aturan
tata ruang yang dibuat oleh pemerintah terkesan tidak jelas oleh masyarakat.
2.3.Urbanisasi
Tantangan terbesar dari daerah perkotaan adalah meningkatnya jumlah penduduk
dan tidak dibarengi dengan ketersediaan sarana dan prasarananya. Perkembangan
daerah saat ini tidak pernah lepas dari adanya urbanisasi. Dewasa ini, daya tarik
kota atau perkotaan menjadi magnet bagi penduduk desa untuk bekerja disana.
Kegiatan yang kompleks di perkotaan tidak menjadi penghalang bagi para imigran
untuk mencari penghidupan yang layak. Dari sini istilah tersebut merupakan
urbanisasi. Namun Pontoh dan Kustiwan (2009) menyatakan bahwa urbanisasi
yang ada di dunia merupakan pertumbuhan presentase penduduk yang bertempat
tinggal di perkotaan dapat ditandai dengan adanya arus migrasi penduduk desa ke
perkotaan, bermatapencaharian nonagraris, meluasnya pengaruh suasana ekonomi,
sosial dan psikologis perkotaan ke pedesaan.
Urbanisasi global cenderung mengalami perpindahan penduduk besar-besaran, di
mulai dari perkotaan hingga menjadi megakota raksasa. Menurut Pontoh dan
Kustiwan (2009) menyatakan bahwa urbanisasi dapat terjadi apabila memiliki
berbagaimacam faktor sebagai berikut:
a. Faktor pendorong
- Terbatasnya lapangan pekerjaan di perdesaan
- Transpotasi di perdesaan
- Tingginya upah pekerja di perkotaan
- Meningkatnya kemampuan pendidikan masyarakat desa
- Kemajuan di bidang pertanian
- Adanya perasaan bahwa adat-istiadat yang dianggap beban oleh
masyarakat desa, dll
b. Faktor penarik
- Kesempatankerja di kota lebih banyak
- Tingkat upah lebih tinggi
- Fasilitas dan barang-barang primer lebih lengkap di kota
- Indstrialisasi
- Bagi sebagian orang tinggal di kota dapat menghindarkan diri dari
control sosial yang ketat, dll
Maka dapat disimpulkan dari faktor di atas,bahwa urbanisasi dapat terjadi karena
kepentingan dan kebutuhan ekonomi yang mengharuskan orang untuk mencari
penghidupan yang layak di daerah perkotaan.
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1. Gambaran Umum Kecamatan Telukjambe Timur
Kecamatan Telukjambe Timur merupakan sebuah daerah administratif yang
berada di Kabupaten Karawang yang berada pada ketinggian ± 22,5 mdpl.
Kecamatan tersebut juga merupakan bagian pemekaran dari Kecamatan
Telukjambe yang menjadi Telukjambe Timur dan Telukjambe Barat. Dari segi
lokasinya, daerah tersebut dapat dikatakan daerah yang strategis karena di bagian
utara berbatasan dengan Kecamatan Karawang Barat yang merupakan pusat
kegiatan bisnis dan Pemerintahan Daerah Karawang. Sementara itu, pada bagian
barat berbatasan dengan Telukjambe Barat. Pada bagian selatan berbatasan
dengan Kecamatan Pangkalan, dan pada bagian timur berbatasan dengan
Kecamatan Ciampel. Luas wilayah Kecamatan Telukjambe Timur adalah 41,87
Km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 129.240 orang penduduk. Hal tersebut
berarti di Kecamatan Telukjambe Timur memiliki tingkat kepadatan penduduk
sebesar 3.220 orang penduduk per kilometer persegi. Oleh karena itu
perkembangan dinamika penduduk disana sangat pesat.
Gambar 3.1. Peta Administratif
Kabupaten Karawang
Gambar 3.2. Peta Kecamatan
Telukjambe Timur
Sumber: google.co.id/maps
3.2. Peran Telukjambe Timur
3.2.1. Kegiatan Industri
Saat ini kebutuhan akan kegiatan akan industri dan komoditas yang dihasilkannya
mengalami kenaikan dan perkembangan yang sangat pesat. Efek dari
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dan perdangan bebas
antarkawasan pasifik mendorong tuntutan Indonesia khususnya Karawang untuk
meningkatkan kegiatan industrinya. Belum lagi ditambah banyak lembaga
pendidikan dan penyalur tenaga kerja yang dikhususukan sebagai pekerja di
bidang industri. Saat ini tercatat menurut data Kabupaten Dalam Angka 2016, luas
lahan yang digunakan sebagai lahan industri di kecamatan seluas 3,68 km2.
Atau
8,8% luas kawasan industri dari total seluruh luas Kecamatan Telukjambe Timur.
Penggunaan lahan industri diprediksi akan mengalami kenaikan lagi.
3.2.2. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian di kecamatan memang tidak terlalu menonjol tetapi menurut
survey BPS Kabupaten Karawang pada tahun 2015 menyebutkan bahwa di
kecamatan tersebut masih memiliki luas pertanian sebesar 10,7 km2
. Hal tersebut
membuktikan bahwa masih ada kegiatan pertanian. Lahan pertanian yang tersisa
biasanya merupakan lahan warisan dari generasi sebelumnya. Sebagian penduduk
yang menganggap bahwa pertanian merupakan sektor yang menjanjikan dalam
memberikan keuntungan. Namun di sisi lain, minimnya skill dan tingkat
pendidikan terakhir dari para petani beserta faktor-faktor yang disebutkan di atas
menjadi faktor pendukung eksistensi kegiatan pertanian di kecamatan tersebut.
3.2.3. Kegiatan Pendidikan
Di samping dua kegiatan di atas, kecamatan Telukjambe Timur juga memiliki
kegiatan pendidikan yang dibuktikan dengan adanya 44 SD/sederajat, 9
SMP/sederajat, 4 SMA/sederajat dan 2 perguruan tinggi. Kebutuhan akan
pendidikan pasti terjadi. Di karenakan luas daerah, jumlah penduduk, jumlah desa
dan kebutuhan tenaga kerja untuk dua kegiatan di atas, dll. Seluruh faktor tersebut
memicu terjadinya pembangunan kawasan pendidikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Perkembangan Industri
Karawang yang saat ini menjadi daerah dengan kemajuan industri yang cukup
pesat. Bagaimana tidak, dalam Rencana Pemangunan Jangka Panjang (RPJP)
mengenai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Karawang yang
ditopang oleh sektor industri pada tahun 1985 sudah memperlihatkan tanda akan
kemajuannya dengan memberikan kontribusi sebesar 13,09%, walaupun sektor
pertanian masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 37,04%. Namun sejak
masuk tahun 1990-an, kontribusi terbesar telah bergeserke sektor industri sebesar
32,87%, sedangkan pertanian hanya hanya memberikan kontribusi sebesar 17%.
Tabel 4.1. Peranan PDRB Kabupaten Karawang Menurut Kategori Lapangan
Usaha Industri 2011-2015
No Tahun Jumlah (%)
1 2011 69.18
2 2012 70.20
3 2013 70.84
4 2014 71.28
5 2015 71.39
Sumber: BPS (2016)
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disumpulkan bahwa secara keseluruhan, laju
pertumbuhan kategori industri pengolahan pada tahun 2015 adalah sebesar 3,95%.
Maka dari itu, seiring bertambahnya peranan lapangan usaha industri yang selalu
meningkat. Pertumbuhan akan kebutuhan permukiman atau perumahan pasti ikut
meningkat. Oleh karena itu perubahan guna lahan pasti terjadi.
Gambar 4.2. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia merupakan salah satu
perusahaan industri otomotif yang menjadi faktor penarik pengurbanisasian
kecamatan Telukjambe Timur.
Sumber: google.co.id/maps
Angkatan kerja dan pegawai yang bekerja di sektor industri tentunya ikut
bertambah juga seiring dengan pertumbuhan kontribusi sektor industri. Belum lagi
Upah Minimun Kabupaten (UMK) Karawang sudah berada pada kisaran
Rp.3.330.000. UMK Kabupaten Karawang menjadi yang tertinggi se-Jawa Barat.
Lokai kecamatan yang berdekatan dengan jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi
lahan incaran bagi investor asing maupun lokal. Oleh karena itu, sektor industri
menjadi penyebab alih fungsi lahan yang paling dominan di Kabupaten
Karawang, khususnya di Kecamatan Telukjambe Timur.
4.2.Paradox Penggunaan Lahan
Telukjambe Timur yang merupakan daerah lintas administratifyang dilalui oleh
berbagai pekerja di berbagai sektor kegiatan manusia. Letak yang strategis dengan
didukung oleh fasilitas pelayanan masyarakat yang memadai. kecamatan
Telukjambe Timur menjadi daerah yang menjadi tujuan bagi para investor lokal
maupun internasional untuk menanamkan modalnya dan menjadi tempat tinggal
bagi para pendatang dari luar daerah. Maka dari itu pastinya kebutuhan akan lahan
sangat tinggi.
Menurut Mulyana (2016) Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan
Peternakan Kabupaten Karawang, Karidsman mengatakan alih fungsi lahan
pertanaian sudah memprihatinkan dan tak terkontrol dengan alih fungsi lahan
mencapai 150 Ha per tahun. Perubahan massif yang terjadi ini bukan tidak
mungkin dari kesalahan pemerintah dalam menjaga dan mengimplementasikan
kebijakan mengenai UU Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan. Sementara itu, kebutuhan akan perumahan terus
bertambah seiring dengan perkembangan industri yang fluktuatif.
Gambar 4.2 Gambar 4.3
Gambar 4.2 adalah penggunaan lahan desa wadas, Telukjambe Timur pada tahun
2006 yang masih didominasi oleh areal persawahan. Namun, 10 tahun kemudian
(Gambar 4.3), luas areal sawah berubah menjadi Perumahan Karaba Indah
Sumber: Google Earth
Menurut Tarmizi dalam surat kabar ANTARA News tanggal 17 Januari 2016,
Kardisman mengatakan bahwa ia tidak bisa melarang penjualan sawah milik
penduduk, meski penjualan sawah itu dapat menimbulkan alih fungsi lahan
pertanian ke nonpertanian. Beliau juga mengatakan areal sawah maksimal
berjarak 200 meter dengan jalan raya boleh dialihfungsikan. Hal ini membuktikan,
bahwa dengan adanya aturan ataupun pernyataan dari Kardisman sendiri
memberikan celah bagi para investor untuk menggunakan lahan pertanian menjadi
lahan nonpertanian (perumahan dan industri). Meskipun begitu, beliau dengan
pemerintah daerah telah mengusahakan agar proses alihfungsi lahan bisa
dikendalikan dengan baik.
4.3.Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Telukjambe Timur disebabkan oleh
dua faktor: yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun bertambahnya
jumlah penduduk karena faktor internal adalah betambahnya jumlah kelahiran.
Angka kelahiran yang terus tinggi pastinya menambah jumlah penduduk. Pada
tahun 2015 saja, selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian sebesar
848. Selisih yang sangat jauh itu memberikan bukti bahwa jumlah angka kematian
yang ada di kecamatan tersebut jauh lebih rendah daripada jumlah angka
kelahiran. Sedangka faktor eksternal disebabkan oleh selisih dari jumlah migrasi
masuk dan migrasi keluar. Pada tahun 2015, jumlah migrasi masuk sebesar 1.144
jiwa dan jumlah migrasi keluar sebanyak 626 jiwa. Selisih dari kedua variable
tersebut adalah 518 yang merupakan hasil bersih dari jumlah migrasi masuk.
Kecenderungan bertambahnya jumlah penduduk dari faktor ekstenal disebabkan
karena kemajuan dibidang industri.
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Kecamatan Telukjambe Timur Tahun 2010 – 2015
No Tahun Jumlah penduduk (Jiwa)
1 2010 126.616
2 2011 130.190
3 2012 141.228
4 2013 142.391
5 2014 133.880
6 2015 135.274
Sumber: BPS (2016)
Berdasarkan tabel di atas, jumlah penduduk cenderung mengalami kenaikan setiap
tahunnya. Namun, penurunan jumlah penduduk terjadi di tahun 2014.
Berdasarkan informasi BPS Kabupaten Karawang, menyatakan bahwa penurunan
jumlah penduduk bisa saja terjadi karena telah berpindah tempat tinggal.
Perubahan jumlah penduduk yang signifikan terlihat dari jumlah penduduk yang
tidak terdata ataupun telah pindah tempat tinggal sebesar 8.511 jiwa. Meskipun
demikian, pada tahun 2015 mengalami kenaikan dengan jumlah penduduk sebesar
135.274 jiwa.
BAB V
KESIMPULAN
Karawang saat ini menyandang dua predikat sebagai “lumbung padi” dan “kota
industri”. Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan lahan pertanian bisa saja
berkurang karena perkembangan industri yang meningkat. Perlu adanya tempat
tinggal bagi kaum pegawai pastinya memerlukan lahan yang harus digunakan.
Lahan pertanian merupakan lahan yang sering dialihfungsikan menjadi lahan
permukiman. Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan yang ada di
kecamatan Telukjambe Timur banyak disebabkan oleh beberapa faktor.
Berkembangnya sektor berserta kontribusi industri yang cenderung mengalami
peningkatan yang signifikan setiap tahunnya,sementara itu, kontribusi sector
pertanian cenderung mengalami penurunan. Pengimplementasian kebijakan
RTRW dan RPJPD Kabupaten Karawang yang kurang tegas menyebabkan alih
fungsi lahan selalu terjadi. Belum lagi peningkatan jumlah penduduk yang
diakibatkan oleh adanya jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan
jumlah kematian, serta jumlah migrasi masuk lebih tinggi daripada jumlah migrasi
keluar. Melihat dari berbagai macam penyebab di atas, maka perlu
mempertahankan kembali lahan pertanian yang ada.
Daftar Pustaka
Pontoh, Nia K, dan Iwan Kustiwan.
2009. Pengantar Perencanaan
Perkotaan. Bandung: Penerbit ITB.
Darmawan, Eddy Haryanto. 2013.
Konsep Arsitektur Berkelanjutan
Pada Tata Ruang Kota . 13 (2): 49 –
56.
Tarmizi, Tasrief. 2016. Alih Fungsi
Lahan Pertanian Pada Dasarnya
Diperbolehkan. ANTARA NEWS.
http://www.antaranews.com/berita/5
40445/Karawang-tidak-khawatir-
maraknya-penjualan-sawah.
(Tanggal Akses 29 November 2016)
Mulyana, Asep. 2016. Alih Fungsi
Karawang Semakin Tak Terkontrol.
Inilah Koran.
http://www.inilahkoran.com/berita/ja
bar/51741/alih-fungsi-lahan-di-
Karawang-semakin-tak-terkontrol.
(Tanggal Akses 29 November 2016)
BPS Kabupaten Karawang. 2016.
Kabupaten Karawang Dalam Angka
2016.https://Karawangkab.bps.go.id/
new/website/pdf_publikasi/Kabupate
n-Karawang-dalam-Angka-2016.pdf.
(Tanggal akses: 07 Desember 2016)
Pemerintah Kabupaten Karawang.
2016. Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Karawang tahun 2005 –
2025.
http://www.Karawangkab.go.id/sites/
default/files/pdf/RPJPD.pdf.
(Tanggal akses: 09 Desember 2016)
Pemerintah Kabupaten Karawang.
2016. Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Karawang.
http://www.Karawangkab.go.id/sites/
default/files/pdf/Perda%20Nomor%2
02%20Tahun%202013%20tentang%
20RTRW_0.pdf. (Tanggal akses: 09
Desember 2016.)

More Related Content

What's hot

Tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tantangan Pengelolaan Lingkungan HidupTantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tantangan Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
 
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixPengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixAndy Herlambang
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011irwandeni
 
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...Desiana Ika Listiani
 
Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012
Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012
Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012Indah Fey
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIAna Puja Prihatin
 
Pola kegiatan ekonomi penduduk
Pola kegiatan ekonomi pendudukPola kegiatan ekonomi penduduk
Pola kegiatan ekonomi pendudukAlinatul Khusna
 
Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]Sekar Kim
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanSri Wahyuni
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanianbagask_25
 
penggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanpenggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanAbdul Hafiz
 
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan LingkunganPembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkunganfitrifitriawati
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPeople Power
 
73912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-201373912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-2013ommmmmmmmmmmmmmmm
 
Tata guna lahan
Tata guna lahanTata guna lahan
Tata guna lahanMahirzza
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benarSeptian Muna Barakati
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan082196248257
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakadharmaini
 

What's hot (20)

Tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tantangan Pengelolaan Lingkungan HidupTantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fixPengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
Pengaruh perubahan iklim global pada perencanaan pembangunan wilayah fix
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
 
Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011Proposal kbr 2011
Proposal kbr 2011
 
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah  040251401...
Dieng Plateu Dataran Tinggi Dieng Kerusakan dan konservasi wilayah 040251401...
 
Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012
Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012
Ilham,indah,lina 3 1 a eco-healt residential.konservasibiodiversitas bioub 2012
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
 
Pola kegiatan ekonomi penduduk
Pola kegiatan ekonomi pendudukPola kegiatan ekonomi penduduk
Pola kegiatan ekonomi penduduk
 
Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
penggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanpenggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukiman
 
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan LingkunganPembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
 
73912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-201373912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-2013
 
Tata guna lahan
Tata guna lahanTata guna lahan
Tata guna lahan
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
 

Viewers also liked

Bab ii gambaran umum lokasi
Bab ii gambaran umum lokasiBab ii gambaran umum lokasi
Bab ii gambaran umum lokasidiwa diwaefendi
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Gendis Wildah Nia
 
Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012fadilrazqa
 
Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)
Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)
Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)fionarazqa
 
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...Eksanto Santo
 
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULN
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULNIDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULN
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULNDede Saputra
 
Interpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka BumiInterpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka BumiGabriel Andrianto
 
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerahPermendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerahGusTi Ani
 

Viewers also liked (13)

Bab ii gambaran umum lokasi
Bab ii gambaran umum lokasiBab ii gambaran umum lokasi
Bab ii gambaran umum lokasi
 
Lamp8
Lamp8Lamp8
Lamp8
 
Ips7ganjil
Ips7ganjilIps7ganjil
Ips7ganjil
 
Fatma roisatin nadhiroh
Fatma roisatin nadhirohFatma roisatin nadhiroh
Fatma roisatin nadhiroh
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
 
Pengantar Sistem Pakar
Pengantar Sistem PakarPengantar Sistem Pakar
Pengantar Sistem Pakar
 
Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012
 
Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)
Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)
Stat hasil pembangunan kota kediri 2015 (kda)
 
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
 
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULN
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULNIDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULN
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTULN
 
juknis-penyusunan-rip
juknis-penyusunan-ripjuknis-penyusunan-rip
juknis-penyusunan-rip
 
Interpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka BumiInterpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
 
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerahPermendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
Permendagri no 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis kerjasama antar daerah
 

Similar to Alih Fungsi Lahan Pertanian

ppt sempro.pptx
ppt sempro.pptxppt sempro.pptx
ppt sempro.pptxIrmaYefta1
 
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbchelenapakpahan
 
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusicaPerubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusicayusica andriani
 
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota PalembangBest Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota PalembangBagus ardian
 
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten TulungagungProfil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagungkomunikasiosp
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...bramantiyo marjuki
 
Tugasan 5 a166422
Tugasan 5   a166422Tugasan 5   a166422
Tugasan 5 a166422a166422
 
Contoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiahContoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiahALI FIKRI
 
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...SatuDunia
 
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan TerminalLaporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan TerminalRhey Susila
 
Proses pembangunan bandara internasional
Proses pembangunan bandara internasionalProses pembangunan bandara internasional
Proses pembangunan bandara internasionalmuhlisunazim
 
01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.Indriati Dewi
 
Pemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptx
Pemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptxPemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptx
Pemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptxRizqiSaputra8
 

Similar to Alih Fungsi Lahan Pertanian (20)

ppt sempro.pptx
ppt sempro.pptxppt sempro.pptx
ppt sempro.pptx
 
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
 
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusicaPerubahan Pemanfaatan Ruang yusica
Perubahan Pemanfaatan Ruang yusica
 
Bab II proptek
Bab II proptekBab II proptek
Bab II proptek
 
Teori Pembangunan
Teori PembangunanTeori Pembangunan
Teori Pembangunan
 
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota PalembangBest Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
 
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten TulungagungProfil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
 
PROJEK AKHIR BANDAR MAPAN.pdf
PROJEK AKHIR BANDAR MAPAN.pdfPROJEK AKHIR BANDAR MAPAN.pdf
PROJEK AKHIR BANDAR MAPAN.pdf
 
ARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODOARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODO
 
ARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODOARTIKEL SAIL KOMODO
ARTIKEL SAIL KOMODO
 
Tugasan 5 a166422
Tugasan 5   a166422Tugasan 5   a166422
Tugasan 5 a166422
 
Contoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiahContoh Karya ilmiah
Contoh Karya ilmiah
 
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan TerminalLaporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
Laporan Tata Guna Lahan Kawasan Terminal
 
Proses pembangunan bandara internasional
Proses pembangunan bandara internasionalProses pembangunan bandara internasional
Proses pembangunan bandara internasional
 
01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.
 
Pemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptx
Pemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptxPemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptx
Pemilihan IKN dalam konsep Geografi.pptx
 
Konsep Agropolitan
Konsep AgropolitanKonsep Agropolitan
Konsep Agropolitan
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 

Recently uploaded (12)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 

Alih Fungsi Lahan Pertanian

  • 1. IDENTIFIKASI PENYEBAB ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN PERMUKIMAN KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR, KABUPATEN KARAWANG (Studi kasus: Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: TATA GUNA DAN PENGEMBANGAN LAHAN Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Lia Warlina, M.Si Disusun oleh : Muhammad Eka Kurniawan (10615017) FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, predikat Kabupaten Karawang yang dijuluki sebagai “Kota Lumbung Padi Nasional” perlahan-lahan julukan itu mulai memudar seiring dengan eksistensi realita di lapangannya. Daerah sebagai penghasil beras terbesar ke-2 setelah Indramayu terancam mengalami kemunduran akibat alih fungsi lahan. Dimana alih fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian sudah sering terjadi sejak para investor asing mulai menanamkan modalnya untuk membangun perusahaan atau pabrik-pabrik industri berskala nasional dan internasional. Pada awalnya penduduk Karawang bangga karena tanahnya menjadi incaran bagi pebisnis mancanegara. Tak heran ketika Karawang menyandang status ganda sebagai kota lumbung padi nasional sekaligus kota industri tak ada protes dengan stastus itu dari masyarakat. Seiring berjalannya waktu, sejumlah elemen masyarakat mulai menyadari dampak negatif masuknya industri berskala global. Berkurangnya lahan pertanian dan bertambahnya lahan yang dikhususkan sebagai permukiman atau perumahan bagi kaum penglaju merupakan contoh yang paling nyata. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi Karawang memang maju, tapi dari segi ekologi dan stabilitas sosial malah menimbulkan masalah yang rumit. Apalagi sektor pertanian merupakan salah satu dari program pembangunan berkelanjutan yang sedang digadang- gadangkan dunia internasional. Padahal demi terciptanya pembangunan yang dapat menyejahterakan masyarakatnya dan berkelanjutan diperlukan keseimbangan antara unsur ekologi, ekonomi, dan sosial. Maka dari itu perlu adanya langkah nyata demi mencegah dampak negatif alih fungsi lahan 1.2. Tujuan penulisan Adapun tujuan penulisan makalah, yaitu: a. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasi penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman di kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang
  • 3. BAB II Tinjauan Pustaka 2.1.Perumahan Pembangunan perumahan di kawasan pinggiran perkotaan dapat terjadi seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Karena dari aktivitas ekonomi selalu ada hukum sebab-akibat. Perumahan yang sejatinya berupa permukiman menjadi kebutuhan masyarakat pada era globalisasi ini. Kaum buruh ataupun pendatang cenderung menjadikan perumahan sebagai tempat tinggal mereka untuk menetap di luat kampung halamannya. Menurut RTRW Kabupaten Karawang perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun pedesasaan yag dilengkapi dengan prasarana, sarana, utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah layak huni. Sementara itu, Darmawan (2013) perumahan adalah suatu cerminan dan penjahawatan dari diri pribadi manusia dari suatu ruangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dalam lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup,kesejahteraan, kepriadian dan perdaban penghuninya masyarakat atau bangsa dimana seluruh komponen yang ada di dalamnya saling berinteraksi dan dipengaruhi atau mempengaruhi satu sama lain, memiliki rasa kepemilikan atas tempat tinggalnya. Selanjutnya menurut Darmawan (2013) menyatakan bahwa perumahan fungsi dari perumahan adalah: a. Perlindungan dari gangguan eksternal, b. Struktur bangunan untuk tempat tinggal, c. Perumahan berkaitan dengan aktivitas tempat tinggal, d. Kumpulan rumah dan kegiatan perumahan, dan e. Lingkungan perumahan Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan perumahan meupakan tempat permukiman yang berada di perkotaan maupun perdesaan dengan memiliki struktur bangunan rumah yang hampir sama tiap kompleksnya. Prasarana umum (jalan, saluran air, listrik) terlihat menyebar namun teratur. Permukiman (perumahan) biasanya mengkuti pola aliran jalan. Di Indonesia, dari segi lokasi Fasilitas dan aksebilitas ke tempat kerja, hiburan dan pendidikan cenderung memilki jarak yang tidak terlalu jauh. 2.2.Alih Fungsi Lahan Alih fungsi lahan adalah perubahan guna lahan yang berada di suatu lingkungan di mana sebelumnya pernah digunakan atau belum digunakan oleh manusia menjadi lahan yang digunakan oleh manusia untuk kegiatan yang bersifat fungsional. Kasus alih fungsi lahan bagaikan dua sisi koin. Terdapat dampak positif dan dampak negativenya. Masalah tersebut juga terkadang mengorbankan guna lahan sebelumnya, apalagi jika lahan tersebut sudah digunakan untuk fungsi tertentu. Keuntungan akan alih fungsinya lahan biasanya berjalan beriringan dengan produksi yang dihasilkan oleh sektor tertentu. Di lain pihak, alih fungsi lahan merupakan implementasi ketika pertumbuhan penduduk meningkat dan
  • 4. kebutuhan akan lahan untuk bermukim tinggi. Pembangunan untuk bermukim yang diwujudkan dengan dibangunnya perumahan selalu mengorbankan lahan pertanian, ruang terbuka hijau atau daerah resapan air yang berada perkotaan dengan alasan unutk memnuhi kebutuhanakan tempat tinggal. Sehingga aturan tata ruang yang dibuat oleh pemerintah terkesan tidak jelas oleh masyarakat. 2.3.Urbanisasi Tantangan terbesar dari daerah perkotaan adalah meningkatnya jumlah penduduk dan tidak dibarengi dengan ketersediaan sarana dan prasarananya. Perkembangan daerah saat ini tidak pernah lepas dari adanya urbanisasi. Dewasa ini, daya tarik kota atau perkotaan menjadi magnet bagi penduduk desa untuk bekerja disana. Kegiatan yang kompleks di perkotaan tidak menjadi penghalang bagi para imigran untuk mencari penghidupan yang layak. Dari sini istilah tersebut merupakan urbanisasi. Namun Pontoh dan Kustiwan (2009) menyatakan bahwa urbanisasi yang ada di dunia merupakan pertumbuhan presentase penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan dapat ditandai dengan adanya arus migrasi penduduk desa ke perkotaan, bermatapencaharian nonagraris, meluasnya pengaruh suasana ekonomi, sosial dan psikologis perkotaan ke pedesaan. Urbanisasi global cenderung mengalami perpindahan penduduk besar-besaran, di mulai dari perkotaan hingga menjadi megakota raksasa. Menurut Pontoh dan Kustiwan (2009) menyatakan bahwa urbanisasi dapat terjadi apabila memiliki berbagaimacam faktor sebagai berikut: a. Faktor pendorong - Terbatasnya lapangan pekerjaan di perdesaan - Transpotasi di perdesaan - Tingginya upah pekerja di perkotaan - Meningkatnya kemampuan pendidikan masyarakat desa - Kemajuan di bidang pertanian - Adanya perasaan bahwa adat-istiadat yang dianggap beban oleh masyarakat desa, dll b. Faktor penarik - Kesempatankerja di kota lebih banyak - Tingkat upah lebih tinggi - Fasilitas dan barang-barang primer lebih lengkap di kota - Indstrialisasi - Bagi sebagian orang tinggal di kota dapat menghindarkan diri dari control sosial yang ketat, dll Maka dapat disimpulkan dari faktor di atas,bahwa urbanisasi dapat terjadi karena kepentingan dan kebutuhan ekonomi yang mengharuskan orang untuk mencari penghidupan yang layak di daerah perkotaan.
  • 5. BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Gambaran Umum Kecamatan Telukjambe Timur Kecamatan Telukjambe Timur merupakan sebuah daerah administratif yang berada di Kabupaten Karawang yang berada pada ketinggian ± 22,5 mdpl. Kecamatan tersebut juga merupakan bagian pemekaran dari Kecamatan Telukjambe yang menjadi Telukjambe Timur dan Telukjambe Barat. Dari segi lokasinya, daerah tersebut dapat dikatakan daerah yang strategis karena di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Karawang Barat yang merupakan pusat kegiatan bisnis dan Pemerintahan Daerah Karawang. Sementara itu, pada bagian barat berbatasan dengan Telukjambe Barat. Pada bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkalan, dan pada bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Ciampel. Luas wilayah Kecamatan Telukjambe Timur adalah 41,87 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 129.240 orang penduduk. Hal tersebut berarti di Kecamatan Telukjambe Timur memiliki tingkat kepadatan penduduk sebesar 3.220 orang penduduk per kilometer persegi. Oleh karena itu perkembangan dinamika penduduk disana sangat pesat. Gambar 3.1. Peta Administratif Kabupaten Karawang Gambar 3.2. Peta Kecamatan Telukjambe Timur Sumber: google.co.id/maps 3.2. Peran Telukjambe Timur 3.2.1. Kegiatan Industri Saat ini kebutuhan akan kegiatan akan industri dan komoditas yang dihasilkannya mengalami kenaikan dan perkembangan yang sangat pesat. Efek dari diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dan perdangan bebas antarkawasan pasifik mendorong tuntutan Indonesia khususnya Karawang untuk meningkatkan kegiatan industrinya. Belum lagi ditambah banyak lembaga pendidikan dan penyalur tenaga kerja yang dikhususukan sebagai pekerja di bidang industri. Saat ini tercatat menurut data Kabupaten Dalam Angka 2016, luas
  • 6. lahan yang digunakan sebagai lahan industri di kecamatan seluas 3,68 km2. Atau 8,8% luas kawasan industri dari total seluruh luas Kecamatan Telukjambe Timur. Penggunaan lahan industri diprediksi akan mengalami kenaikan lagi. 3.2.2. Kegiatan Pertanian Kegiatan pertanian di kecamatan memang tidak terlalu menonjol tetapi menurut survey BPS Kabupaten Karawang pada tahun 2015 menyebutkan bahwa di kecamatan tersebut masih memiliki luas pertanian sebesar 10,7 km2 . Hal tersebut membuktikan bahwa masih ada kegiatan pertanian. Lahan pertanian yang tersisa biasanya merupakan lahan warisan dari generasi sebelumnya. Sebagian penduduk yang menganggap bahwa pertanian merupakan sektor yang menjanjikan dalam memberikan keuntungan. Namun di sisi lain, minimnya skill dan tingkat pendidikan terakhir dari para petani beserta faktor-faktor yang disebutkan di atas menjadi faktor pendukung eksistensi kegiatan pertanian di kecamatan tersebut. 3.2.3. Kegiatan Pendidikan Di samping dua kegiatan di atas, kecamatan Telukjambe Timur juga memiliki kegiatan pendidikan yang dibuktikan dengan adanya 44 SD/sederajat, 9 SMP/sederajat, 4 SMA/sederajat dan 2 perguruan tinggi. Kebutuhan akan pendidikan pasti terjadi. Di karenakan luas daerah, jumlah penduduk, jumlah desa dan kebutuhan tenaga kerja untuk dua kegiatan di atas, dll. Seluruh faktor tersebut memicu terjadinya pembangunan kawasan pendidikan.
  • 7. BAB IV PEMBAHASAN 4.1.Perkembangan Industri Karawang yang saat ini menjadi daerah dengan kemajuan industri yang cukup pesat. Bagaimana tidak, dalam Rencana Pemangunan Jangka Panjang (RPJP) mengenai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Karawang yang ditopang oleh sektor industri pada tahun 1985 sudah memperlihatkan tanda akan kemajuannya dengan memberikan kontribusi sebesar 13,09%, walaupun sektor pertanian masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 37,04%. Namun sejak masuk tahun 1990-an, kontribusi terbesar telah bergeserke sektor industri sebesar 32,87%, sedangkan pertanian hanya hanya memberikan kontribusi sebesar 17%. Tabel 4.1. Peranan PDRB Kabupaten Karawang Menurut Kategori Lapangan Usaha Industri 2011-2015 No Tahun Jumlah (%) 1 2011 69.18 2 2012 70.20 3 2013 70.84 4 2014 71.28 5 2015 71.39 Sumber: BPS (2016) Berdasarkan tabel di atas maka dapat disumpulkan bahwa secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori industri pengolahan pada tahun 2015 adalah sebesar 3,95%. Maka dari itu, seiring bertambahnya peranan lapangan usaha industri yang selalu meningkat. Pertumbuhan akan kebutuhan permukiman atau perumahan pasti ikut meningkat. Oleh karena itu perubahan guna lahan pasti terjadi. Gambar 4.2. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang menjadi faktor penarik pengurbanisasian kecamatan Telukjambe Timur. Sumber: google.co.id/maps Angkatan kerja dan pegawai yang bekerja di sektor industri tentunya ikut bertambah juga seiring dengan pertumbuhan kontribusi sektor industri. Belum lagi Upah Minimun Kabupaten (UMK) Karawang sudah berada pada kisaran Rp.3.330.000. UMK Kabupaten Karawang menjadi yang tertinggi se-Jawa Barat.
  • 8. Lokai kecamatan yang berdekatan dengan jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi lahan incaran bagi investor asing maupun lokal. Oleh karena itu, sektor industri menjadi penyebab alih fungsi lahan yang paling dominan di Kabupaten Karawang, khususnya di Kecamatan Telukjambe Timur. 4.2.Paradox Penggunaan Lahan Telukjambe Timur yang merupakan daerah lintas administratifyang dilalui oleh berbagai pekerja di berbagai sektor kegiatan manusia. Letak yang strategis dengan didukung oleh fasilitas pelayanan masyarakat yang memadai. kecamatan Telukjambe Timur menjadi daerah yang menjadi tujuan bagi para investor lokal maupun internasional untuk menanamkan modalnya dan menjadi tempat tinggal bagi para pendatang dari luar daerah. Maka dari itu pastinya kebutuhan akan lahan sangat tinggi. Menurut Mulyana (2016) Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Karidsman mengatakan alih fungsi lahan pertanaian sudah memprihatinkan dan tak terkontrol dengan alih fungsi lahan mencapai 150 Ha per tahun. Perubahan massif yang terjadi ini bukan tidak mungkin dari kesalahan pemerintah dalam menjaga dan mengimplementasikan kebijakan mengenai UU Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Sementara itu, kebutuhan akan perumahan terus bertambah seiring dengan perkembangan industri yang fluktuatif. Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.2 adalah penggunaan lahan desa wadas, Telukjambe Timur pada tahun 2006 yang masih didominasi oleh areal persawahan. Namun, 10 tahun kemudian (Gambar 4.3), luas areal sawah berubah menjadi Perumahan Karaba Indah Sumber: Google Earth Menurut Tarmizi dalam surat kabar ANTARA News tanggal 17 Januari 2016, Kardisman mengatakan bahwa ia tidak bisa melarang penjualan sawah milik penduduk, meski penjualan sawah itu dapat menimbulkan alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian. Beliau juga mengatakan areal sawah maksimal berjarak 200 meter dengan jalan raya boleh dialihfungsikan. Hal ini membuktikan, bahwa dengan adanya aturan ataupun pernyataan dari Kardisman sendiri memberikan celah bagi para investor untuk menggunakan lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian (perumahan dan industri). Meskipun begitu, beliau dengan
  • 9. pemerintah daerah telah mengusahakan agar proses alihfungsi lahan bisa dikendalikan dengan baik. 4.3.Pertumbuhan Jumlah Penduduk Pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Telukjambe Timur disebabkan oleh dua faktor: yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun bertambahnya jumlah penduduk karena faktor internal adalah betambahnya jumlah kelahiran. Angka kelahiran yang terus tinggi pastinya menambah jumlah penduduk. Pada tahun 2015 saja, selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian sebesar 848. Selisih yang sangat jauh itu memberikan bukti bahwa jumlah angka kematian yang ada di kecamatan tersebut jauh lebih rendah daripada jumlah angka kelahiran. Sedangka faktor eksternal disebabkan oleh selisih dari jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. Pada tahun 2015, jumlah migrasi masuk sebesar 1.144 jiwa dan jumlah migrasi keluar sebanyak 626 jiwa. Selisih dari kedua variable tersebut adalah 518 yang merupakan hasil bersih dari jumlah migrasi masuk. Kecenderungan bertambahnya jumlah penduduk dari faktor ekstenal disebabkan karena kemajuan dibidang industri. Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Kecamatan Telukjambe Timur Tahun 2010 – 2015 No Tahun Jumlah penduduk (Jiwa) 1 2010 126.616 2 2011 130.190 3 2012 141.228 4 2013 142.391 5 2014 133.880 6 2015 135.274 Sumber: BPS (2016) Berdasarkan tabel di atas, jumlah penduduk cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun, penurunan jumlah penduduk terjadi di tahun 2014. Berdasarkan informasi BPS Kabupaten Karawang, menyatakan bahwa penurunan jumlah penduduk bisa saja terjadi karena telah berpindah tempat tinggal. Perubahan jumlah penduduk yang signifikan terlihat dari jumlah penduduk yang tidak terdata ataupun telah pindah tempat tinggal sebesar 8.511 jiwa. Meskipun demikian, pada tahun 2015 mengalami kenaikan dengan jumlah penduduk sebesar 135.274 jiwa.
  • 10. BAB V KESIMPULAN Karawang saat ini menyandang dua predikat sebagai “lumbung padi” dan “kota industri”. Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan lahan pertanian bisa saja berkurang karena perkembangan industri yang meningkat. Perlu adanya tempat tinggal bagi kaum pegawai pastinya memerlukan lahan yang harus digunakan. Lahan pertanian merupakan lahan yang sering dialihfungsikan menjadi lahan permukiman. Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan yang ada di kecamatan Telukjambe Timur banyak disebabkan oleh beberapa faktor. Berkembangnya sektor berserta kontribusi industri yang cenderung mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya,sementara itu, kontribusi sector pertanian cenderung mengalami penurunan. Pengimplementasian kebijakan RTRW dan RPJPD Kabupaten Karawang yang kurang tegas menyebabkan alih fungsi lahan selalu terjadi. Belum lagi peningkatan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh adanya jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian, serta jumlah migrasi masuk lebih tinggi daripada jumlah migrasi keluar. Melihat dari berbagai macam penyebab di atas, maka perlu mempertahankan kembali lahan pertanian yang ada. Daftar Pustaka Pontoh, Nia K, dan Iwan Kustiwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: Penerbit ITB. Darmawan, Eddy Haryanto. 2013. Konsep Arsitektur Berkelanjutan Pada Tata Ruang Kota . 13 (2): 49 – 56. Tarmizi, Tasrief. 2016. Alih Fungsi Lahan Pertanian Pada Dasarnya Diperbolehkan. ANTARA NEWS. http://www.antaranews.com/berita/5 40445/Karawang-tidak-khawatir- maraknya-penjualan-sawah. (Tanggal Akses 29 November 2016) Mulyana, Asep. 2016. Alih Fungsi Karawang Semakin Tak Terkontrol. Inilah Koran. http://www.inilahkoran.com/berita/ja bar/51741/alih-fungsi-lahan-di- Karawang-semakin-tak-terkontrol. (Tanggal Akses 29 November 2016) BPS Kabupaten Karawang. 2016. Kabupaten Karawang Dalam Angka 2016.https://Karawangkab.bps.go.id/ new/website/pdf_publikasi/Kabupate n-Karawang-dalam-Angka-2016.pdf. (Tanggal akses: 07 Desember 2016) Pemerintah Kabupaten Karawang. 2016. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Karawang tahun 2005 – 2025. http://www.Karawangkab.go.id/sites/ default/files/pdf/RPJPD.pdf. (Tanggal akses: 09 Desember 2016) Pemerintah Kabupaten Karawang. 2016. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang. http://www.Karawangkab.go.id/sites/ default/files/pdf/Perda%20Nomor%2 02%20Tahun%202013%20tentang% 20RTRW_0.pdf. (Tanggal akses: 09 Desember 2016.)