Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Ā
Proses pembangunan bandara internasional
1. ? PROSES PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL
LOMBOK (BIL) DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN
PERILAKU SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA
TANAK AWU KEC. PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH?
Undergraduate Theses from JIPTUMMPP / 2009-11-04 13:24:28
Oleh : AZHARY PURNAMA ( 04210018 ), social welfare
Dibuat : 2009-11-04, dengan 2 file
Keyword : Dampak Pembangunan, Perubahan Perilaku Sosial, Perubahan Perilaku Ekonomi
Url : http://
ABSTRAKSI
Proses Pembangunan Bandara Internasional Lombok berlokasi di daerah desa Tanak Awu kecamatan Pujut
kabupaten Lombok Tengah, NTB. Dimulai pada tanggal 19-01-2008 dan dijadwalkan selesai awal tahun
2010 mendatang. Mega proyek ini diatas tanah warga yang telah dibebaskan oleh pemerintah Lombok
Tengah. Pembebasan tanah warga yang dijadikan tempat pembanguan BIL menimbulkan masalah yang
disebabkan oleh ketidak puasan warga terhadap kebijakan pemerintah. Warga menuntut agar tanahnya
dihargai sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tahun 2008 dan bukan dengan harga pembebasan
pertama yang dilakukan pada tahun 1992.dengan tidak terakomodirnya tuntutan masyarakat tentang
kesepakatan harga maka munculah berbagai permasalahan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Tanak
Awu .
Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mendiskripsikan dampak pembangunan BIL terhadap perubahan
perilaku masyarakat selama adanya pengerjaan proyek Bandara Internasional Lombok. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif dengan metode analisis data Ex Post Facto. Dan tehnik pengumpulan data melalui
wawancara secara mendalam, Observasi dan Dokumentasi. Pengambilan sampel berlokasi didesa Tanak
Awu kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Yang merupakan desa terdekat dan lahannya dijadikan
tempat pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL).
Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan tentang perubahan perilaku social dan ekonomi masyarakat Tanak
Awu disekitar BIL. Meliputi nilai jual tanah,kesempatan kerja, terjadinya Pro Kontra antar warga dan
perubahan social dan ekonomi masyarakat.
Perubahan perilaku sosial masyarakat yang terjadi saat ini tidak terlihat adanya dukungan positif terhadap
rencana pemerintah melakukan pembangunan Bandara Internasional Lombok didesa Tanak awu. Masyrakat
kecewa dan geram dengan kebijakan yang pemerintah berikan akan nilai jual tanah warga yang telah
dibebaskan. Terjadinya sabotase dan pengerusakan oleh warga setempat sangat rentan dilakukan. Akan
tetapi pemerintah hanya memperhatikan bagaiman supaya pelaksanaan proyek bandara tersebut cepat
selasai tanpa memperhatikan keadaan nasib warga disekitarnya. Keadaan sosial kehidupan warga tidak
berjalan seperti biasanya. Pecahnya hubungan sosial antar wargapun terjadi antara warga yang pro dan
kontra.
Perubahan perilaku ekonomi yang terjadi saat ini terlihat adanya perubahan pola kerja masyarakat, tingkat
daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Sebelum proyek BIL diadakan warga Tanak Awu pada
umumnya bekerja sebagai petani. Akan tetapi setelah adanya BIL warga tidak bisa lagi bekerja sebagai
petani karena tanah yang dijadikan sumber penghidupan telah dibeli oleh pemerintah yang kemudian
dijadikan lahan untuk pembangunan BIL tersebut. Kebanyakan warga sekarang menjadi pengangguran dan
hanya menonton para pekerja yang sedang mengerjakan proyek BIL. Pemerintah berharap agar dari hasil
pembebasan tanah dimanfaatkan untuk berusaha dan menciptakan lahan baru buat bekerja. Warga yang
notabenenya berasal dari tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pengetahuan sangat sulit untuk
berpindah profesi ke yang lainnya. Kerjasama pemerintah dan PT. Angkasa Pura untuk melibatkan warga
sekitar sebagai pekerja kasar dalam proyek BIL saja tidak pernah terjadi. Melainkan PT. Angkasa Pura
mempekerjakan orang yang telah berpengalaman saja. Dan pada akhirnya masyarakat Tanak Awu dijadikan
sebagai penonton.
ABSTRAC
Development process of Lombok International Airport located in Tanak Awu village Pujut sub-district Mid-
Lombok Residence, West Nusa Tenggara. Started in 19-01-2008 and scheduled to be finished in the
beginning of 2010. This mega-project built above people land which was released by mid-Lombok
government. The people land-release to build Lombok International Airport cause new problem by people
2. dissatisfaction to government?s policy. The people pursued the government to make their land priced as Tax
Object Selling Value (Nilai Jual Obyek Pajak - NJOP) 2008 and not by the first released price done in 1992.
Because of disarangement of people demand about price deal, there came various social and economic
problem in Tanak Awu society.
The research aimed to describe BIL development to the people attitude change in society along the Lombok
International Airport building process. The research was done in qualitative way by Ex Post Facto data
analysis method. Data collection technique was done through deep interview, observation and
documentation. Sampling was done at Tanak Awu village, Pujut sub-district Mid-Lombok Residence which
was the closest village and the land became the Lombok International Airport Development.
The result would describe about social and economic attitude change in Tanak Awu people around Lombok
International Airport. Including land selling value, work-chance, pro and contra among society and social
and economic change in society.
The social change happened could be seen from lack of positive support to the government plan who build
Lombok International Airport in Tanak Awu village. The people was disappointed by the government policy
about land-release selling price. Sabotage and destruction by the society was possible to happen. The
government was only paid attention to finish the project withouth paying attention to the people. The social
life of the society couldn?t run as usual. Social relation conflict happened among pro and contra groups in
society.
Economic change happened now showed there was a change in people work pattern, people buying ability,
and the people wealth. Before Lombok International Airport was done, Tanak Awu villager worked as farmer.
But after Lombok International Airport building, the people couldn?t work as farmer since the land had
bought by the government to build Lombok International Airport. Many people jobless and only watch the
worker who worked at Lombok International Airport project. The government hope that land reform
activities could be used for making a business unit. People who was jobless only watch the worker who
worked on BIL project. The government hope that the result of land-release could be useful to make new
field in working. People who came from low education level. People who came from low education level and
lack of knowledge was difficult to change profession to the other profession. The government cooperation
with PT. Angkasas Pura to involve the people as hard-worker in the project was never happened. PT.
Angkasa Pura only hired experienced personnels and at last, Tanak Awu society would become watchers or
audio.
Deskripsi Alternatif :
ABSTRAKSI
Proses Pembangunan Bandara Internasional Lombok berlokasi di daerah desa Tanak Awu kecamatan Pujut
kabupaten Lombok Tengah, NTB. Dimulai pada tanggal 19-01-2008 dan dijadwalkan selesai awal tahun
2010 mendatang. Mega proyek ini diatas tanah warga yang telah dibebaskan oleh pemerintah Lombok
Tengah. Pembebasan tanah warga yang dijadikan tempat pembanguan BIL menimbulkan masalah yang
disebabkan oleh ketidak puasan warga terhadap kebijakan pemerintah. Warga menuntut agar tanahnya
dihargai sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tahun 2008 dan bukan dengan harga pembebasan
pertama yang dilakukan pada tahun 1992.dengan tidak terakomodirnya tuntutan masyarakat tentang
kesepakatan harga maka munculah berbagai permasalahan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Tanak
Awu .
Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mendiskripsikan dampak pembangunan BIL terhadap perubahan
perilaku masyarakat selama adanya pengerjaan proyek Bandara Internasional Lombok. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif dengan metode analisis data Ex Post Facto. Dan tehnik pengumpulan data melalui
wawancara secara mendalam, Observasi dan Dokumentasi. Pengambilan sampel berlokasi didesa Tanak
Awu kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Yang merupakan desa terdekat dan lahannya dijadikan
tempat pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL).
Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan tentang perubahan perilaku social dan ekonomi masyarakat Tanak
Awu disekitar BIL. Meliputi nilai jual tanah,kesempatan kerja, terjadinya Pro Kontra antar warga dan
perubahan social dan ekonomi masyarakat.
Perubahan perilaku sosial masyarakat yang terjadi saat ini tidak terlihat adanya dukungan positif terhadap
rencana pemerintah melakukan pembangunan Bandara Internasional Lombok didesa Tanak awu. Masyrakat
kecewa dan geram dengan kebijakan yang pemerintah berikan akan nilai jual tanah warga yang telah
dibebaskan. Terjadinya sabotase dan pengerusakan oleh warga setempat sangat rentan dilakukan. Akan
tetapi pemerintah hanya memperhatikan bagaiman supaya pelaksanaan proyek bandara tersebut cepat
selasai tanpa memperhatikan keadaan nasib warga disekitarnya. Keadaan sosial kehidupan warga tidak
berjalan seperti biasanya. Pecahnya hubungan sosial antar wargapun terjadi antara warga yang pro dan
kontra.
Perubahan perilaku ekonomi yang terjadi saat ini terlihat adanya perubahan pola kerja masyarakat, tingkat
3. daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Sebelum proyek BIL diadakan warga Tanak Awu pada
umumnya bekerja sebagai petani. Akan tetapi setelah adanya BIL warga tidak bisa lagi bekerja sebagai
petani karena tanah yang dijadikan sumber penghidupan telah dibeli oleh pemerintah yang kemudian
dijadikan lahan untuk pembangunan BIL tersebut. Kebanyakan warga sekarang menjadi pengangguran dan
hanya menonton para pekerja yang sedang mengerjakan proyek BIL. Pemerintah berharap agar dari hasil
pembebasan tanah dimanfaatkan untuk berusaha dan menciptakan lahan baru buat bekerja. Warga yang
notabenenya berasal dari tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pengetahuan sangat sulit untuk
berpindah profesi ke yang lainnya. Kerjasama pemerintah dan PT. Angkasa Pura untuk melibatkan warga
sekitar sebagai pekerja kasar dalam proyek BIL saja tidak pernah terjadi. Melainkan PT. Angkasa Pura
mempekerjakan orang yang telah berpengalaman saja. Dan pada akhirnya masyarakat Tanak Awu dijadikan
sebagai penonton.
ABSTRAC
Development process of Lombok International Airport located in Tanak Awu village Pujut sub-district Mid-
Lombok Residence, West Nusa Tenggara. Started in 19-01-2008 and scheduled to be finished in the
beginning of 2010. This mega-project built above people land which was released by mid-Lombok
government. The people land-release to build Lombok International Airport cause new problem by people
dissatisfaction to government?s policy. The people pursued the government to make their land priced as Tax
Object Selling Value (Nilai Jual Obyek Pajak - NJOP) 2008 and not by the first released price done in 1992.
Because of disarangement of people demand about price deal, there came various social and economic
problem in Tanak Awu society.
The research aimed to describe BIL development to the people attitude change in society along the Lombok
International Airport building process. The research was done in qualitative way by Ex Post Facto data
analysis method. Data collection technique was done through deep interview, observation and
documentation. Sampling was done at Tanak Awu village, Pujut sub-district Mid-Lombok Residence which
was the closest village and the land became the Lombok International Airport Development.
The result would describe about social and economic attitude change in Tanak Awu people around Lombok
International Airport. Including land selling value, work-chance, pro and contra among society and social
and economic change in society.
The social change happened could be seen from lack of positive support to the government plan who build
Lombok International Airport in Tanak Awu village. The people was disappointed by the government policy
about land-release selling price. Sabotage and destruction by the society was possible to happen. The
government was only paid attention to finish the project withouth paying attention to the people. The social
life of the society couldn?t run as usual. Social relation conflict happened among pro and contra groups in
society.
Economic change happened now showed there was a change in people work pattern, people buying ability,
and the people wealth. Before Lombok International Airport was done, Tanak Awu villager worked as farmer.
But after Lombok International Airport building, the people couldn?t work as farmer since the land had
bought by the government to build Lombok International Airport. Many people jobless and only watch the
worker who worked at Lombok International Airport project. The government hope that land reform
activities could be used for making a business unit. People who was jobless only watch the worker who
worked on BIL project. The government hope that the result of land-release could be useful to make new
field in working. People who came from low education level. People who came from low education level and
lack of knowledge was difficult to change profession to the other profession. The government cooperation
with PT. Angkasas Pura to involve the people as hard-worker in the project was never happened. PT.
Angkasa Pura only hired experienced personnels and at last, Tanak Awu society would become watchers or
audio.