tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. STANDAR USAHA APOTEK DAN TOKO OBAT
SESUAI PERMENKES NO 14 TAHUN 2021
Direktorat Pelayanan Kefarmasian
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
2020
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
2021
Pokok muatan Permenkes No. 14 Tahun 2021:
§ Menetapkan standar kegiatan usaha dan produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan yang tercantum pada Lampiran PP No 5 Tahun 2021
§ Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan dilaksanakan melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik
§ Peraturan Menteri yang mengatur mengenai Standar Kegiatan Usaha dan Standar Produk dalam Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Sektor Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Menteri No. 14 Tahun 2021
2021
3. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko
Tujuan
untuk meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan
berusaha, melalui:
a. pelaksanaan penerbitan Perizinan Berusaha secara
lebih efektif dan sederhana; dan
b. Pengawasan kegiatan usaha yang transparan,
terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Lampiran 1 PP : Kode dan judul KBLI, ruang lingkup, kegiatan,
parameter risiko, tingkat risiko, perizinan berusaha, jangka waktu,
masa berlaku dan kewenangan perizinan berusaha
Memuat Pengaturan :
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Lampiran II PP : Persyaratan dan/atau kewajiban perizinan
berusaha berbasis risiko
Permenkes 14/2021 : Standar usaha
dan/atau standar produk
5. 06
Ruang Lingkup 01
04
Sarana
Standar Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
02
Istilah dan Definisi
03
Penggolongan Usaha
Persyaratan Umum
Usaha
05
Persyaratan Khusus
Usaha
07 Struktur Organisasi SDM dan SDM
08 Pelayanan
09 Persyaratan Produk/Proses/Jasa
10
Sistem Manajemen Usaha
11 Penilaian Kesesuaian dan Pengawasan
6. STANDAR USAHA APOTEK DAN TOKO OBAT
KBLI 47721
1
Perdagangan eceran barang
dan obat farmasi untuk
manusia di Apotek
KBLI 47722
2
Perdagangan eceran
barang dan obat farmasi
untuk manusia bukan di
Apotek
KBLI 47842
Perdagangan eceran kaki
lima dan los pasar
farmasi
Toko
Obat
Apotek
7. PERUBAHAN IZIN
2
IZIN BARU
1
PERPANJANGAN IZIN
3
PERSYARATAN UMUM DAN KHUSUS USAHA
Persyaratan Khusus: Peta Lokasi; Denah Bangunan; Daftar SDM;
serta Daftar Sarana, Prasarana dan Peralatan
8. IZIN BARU
q Perseorangan dan Non
Perseorangan (PT, Yayasan,
Koperasi)
q Surat perjanjian Kerjasama dengan
TTK dilengkapi materai
q Data Penanggungjawab: KTP,
STRTTK, SIPTTK
q Bukti Pembayaran PAD
q Durasi Pemenuhan Persyaratan: 30
hari sejak pelaku usaha mengajukan
permohonan
q Durasi pemberian izin paling lama 9
hari sejak dokumen dinyatakan
lengkap
q Izin Toko Obat mengikuti SIPTTK
maksimal 5 tahun
Toko Obat
APOTEK
v Perseorangan (Apoteker) dan Non
Perseorangan (PT, Yayasan,
Koperasi, melampirkan Surat
perjanjian Kerjasama dengan
Apoteker disahkan di Notaris)
v Data Penanggungjawab: KTP,
STRA, SIPA
v Bukti Pembayaran PAD
v Durasi Pemenuhan Persyaratan: 30
hari sejak pelaku usaha mengajukan
permohonan
v Durasi pemberian izin paling lama 9
hari sejak dokumen dinyatakan
lengkap
v Izin Apotek mengikuti SIPA maksimal
5 tahun
Apotek
9. Perubahan Izin Apotek dan Toko Obat
1
Dokumen Izin
Apotek dan Toko
Obat yang
berlaku
2
Data Dokumen
yang mengalami
perubahan
4
Pelaporan
Terakhir
3
Self assesment
penyelenggaraan Apotek
dan Toko Obat
Perubahan Penanggung
jawab, Nama Apotek
dan Toko Obat, alamat/
Lokasi, nama pelaku
usaha
10. Perpanjangan Izin Apotek dan Toko Obat
Dokumen izin Apotek dan
Toko Obat yang berlaku
Seluruh persyaratan
umum dan khusus
Self assessment
penyelenggaraan Apotek
dan Toko Obat
Pelaporan terakhir
Apotek dan Toko
Obat
1
2
3
4
11. STRUKTUR ORGANISASI SDM DAN SDM
• TTK Lulusan Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi
• WNI
• Memiliki Izin Praktik
• Tenaga Kefarmasian dan Nonkefarmasian bekerja
sesuai standar profesi, SOP, standar pelayanan, etika
profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien
Struktur Organisasi SDM SDM
• TTK Penanggung jawab
• TTK lain atau/atau asisten
kefarmasian dan/atau tenaga
administrasi jika ada
• Tugas pokok dan fungsi masing-
masing SDM
§ Apoteker Penanggung jawab
§ Direktur (Pelaku usaha non
perseorangan)
§ Apoteker lain atau/atau TTK, asisten
tenaga kefarmasian dan/atau tenaga
administrasi jika ada
§ Tugas pokok dan fungsi masing-
masing SDM
§ Apoteker
§ WNI
§ Apotek 24 jam harus memiliki paling sedikit 2 (dua)
orang Apoteker
§ Memiliki Izin Praktik
§ Tenaga Kefarmasian dan Non kefarmasian bekerja
sesuai standar profesi, SOP, standar pelayanan, etika
profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien
Toko
Obat
Apotek
12. Pengelolaan Obat Bebas Terbatas dan
Obat Bebas
TOKO OBAT
Pelayanan Obat Bebas Terbatas dan
Obat Bebas
Pengelolaan Obat tradisional, suplemen
Kesehatan dan/atau alkes
Pengelolaan Obat
APOTEK
Pelayanan Farmasi klinik
Pengelolaan dan pelayanan sediaan
farmasi lain, alkes dan BMHP dan
komoditi lain
Memberikan pelayanan secara
elektronik (telefarmasi) dan
Pengantaran Obat
Bermitra dengan PSEF berupa retail
online atau marketplace
PELAYANAN
ü Pelayanan Kefarmasian diselenggarakan dalam rangka
menjamin ketersediaan dan akses masyarakat
ü Patient outcome dan patient safety
13. PERSYARATAN PRODUK/PROSES/JASA:
Toko Obat
§ Persyaratan produk yang
dihasilkan meliputi Obat bebas
terbatas, obat bebas, obat
tradisional, kosmetika, suplemen
kesehatan, dan/atau Alat
Kesehatan yang diserahkan
terjamin keamanan, mutu dan
khasiat/manfaatnya
§ Penyerahan obat dilakukan dalam
kemasan terkecil dari pabrik dan
tidak dipisahkan dari
brosur/leaflet
• Penyerahan kepada
masyarakat disertai
dengan pemberian
informasi dalam rangka
mencapai patient
outcome dan
menjamin patient
safety
14. PERSYARATAN PRODUK/PROSES/JASA1
Apotek
§Persyaratan produk yang dihasilkan
oleh pelaku usaha meliputi sediaan
farmasi, alat kesehatan dan BMHP
dan komoditi lain yang diserahkan
terjamin keamanan, mutu dan
khasiat/manfaatnya
§Apotek dapat menyerahkan sediaan
farmasi, alkes dan BMHP kepada
pasien melalui:
- pelayanan resep,
- pelayanan swamedikasi, hanya
untuk obat bebas terbatas, obat
bebas, sediaan farmasi lain, alkes
dan BMHP berdasarkan peraturan
perundang-undangan dapat
diserahkan tanpa resep dokter
• Penyerahan kepada
pasien disertai dengan
pemberian pelayanan
farmasi klinis dalam
rangka mencapai
patient outcome dan
menjamin patient
safety
• Pelayanan farmasi
secara elektronik
(telefarmasi) dapat
dilakukan untuk sediaan
farmasi, alat kesehatan
dan BMHP kecuali
narkotika dan
pskotropika, sediaan
injeksi dan implant KB
§Apotek dapat menyerahkan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan BMHP
kepada Apotek lain, puskesmas,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
Instalasi Farmasi Klinik, dalam
kondisi :
- Terjadi kelangkaan sediaan
farmasi, alkes dan BMHP
difasilitas distribusi, dan/atau
- Terjadi kekosongan sediaan
farmasi, alkes, dan BMHP di
fasilitas pelayanan kesehatan
- Jumlah yang dapat disalurkan
pada saat terjadi kelangkaan
dan/atau kekosongan paling
banyak 1 (satu) resep
15. § Apotek dapat menyerahkan sediaan
Farmasi, alkes dan BMHP kepada
dokter praktik mandiri dan klinik yang
tidak menyelenggarakan Pelayanan
Kefarmasian hanya untuk obat darurat
medis sesuai peraturan perundang-
undangan
§ Apotek dapat menyerahkan sediaan
farmasi dan BMHP kepada bidan
praktik mandiri hanya untuk pelayanan
antenatal, persalinan normal,
penatalaksanaan bayi baru lahir, nifas,
keluarga berencana, dan penanganan
awal kasus kedaruratan kebidanan dan
bayi baru lahir sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
• Apotek dilarang untuk melakukan
kegiatan distribusi/penyaluran
obat dan/atau melayani dan
menyerahkan obat dalam jumlah
besar
• Persyaratan jasa yang dihasilkan
pelaku usaha meliputi :
- Apotek dapat memberikan jasa
pelayanan kefarmasian sesuai
Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
- Untuk jasa Pelayanan
Kefarmasian yang diberikan
kepada pasien dapat
ditambahkan biaya jasa
pelayanan kefarmasian
PERSYARATAN PRODUK/PROSES/JASA2
Apotek
16. SISTEM MANAJEMEN USAHA
a. Apotek harus menetapkan dan menerapkan
standar prosedur operasional yang efektif dan
terdokumentasi untuk seluruh kegiatan
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan BMHP dan pelayanan farmasi klinis
b. Apotek harus melakukan monitoring,
pengendalian, evaluasi dan perbaikan
penyelenggaraan pelayanan secara terus
menerus
c. Apotek harus memiliki prosedur tetap (SOP
berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan BMHP dan pelayanan farmasi
klinis
APOTEK
a.Wajib menetapkan dan menerapkan standar
pelayanan operasional yang efektif dan
terdokumentasi untuk kegiatan yang mencakup:
- Pengelolaan obat bebas terbatas dan/atau obat
bebas
- Pelayanan obat bebas terbatas dan/atau obat
bebas
b. Standar operasional prosedur paling sedikit meliputi
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, penyerahan, pemusnahan,
penarikan pengendalian serta dokumentasi
c.Toko obat harus melakukan monitoring,
pengendalian, evaluasi dan perbaikan
penyelenggaran pelayanan secara terus menerus
TOKO OBAT
17. Risiko tinggi, pelaku usaha harus memiliki NIB, sertifikat
standar dan izin usaha
Penilaian kesesuaian dilakukan Pemerintah Daerah sesuai
kewenangan
Pemerintah Daerah Kab/Kota dapat mengatur persebaran Toko
Obat dan Apotek di wilayahnya
Penilaian kesesuaian dilakukan oleh Tim yang melibatkan unit pelayanan
izin berusaha kab/kota, Dinas kesehatan kab/kota dan organisasi profesi
Mekanismes penilaian kesesuaian dilakukan dengan cara pengecekan
administrasi melalui sistem elektronik dan pengecekan lapangan
Sertifikat standar dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota setelah hasil penilaian
kesesuaian sebagai persetujuan untuk mengeluarkan izin
Sertifikat standar digunakan sebagai dasar bagi unit Pelayanan Perizinan Berusaha
Kab/Kota untuk menyampaikan notifikasi pada sistem OSS untuk mengeluarkan Izin
PENILAIAN KESESUAIAN TOKO OBAT DAN APOTEK
18. PENGAWASAN TOKO OBAT DANAPOTEK1
Penyelenggaraan Pelayanan
Kefarmasian di Toko Obat
dan Apotek
Menteri Kesehatan
Dinkes Prov/Kab/Kota
Organisasi Profesi
Pembina dan Pengawas
Pengawasan Rutin :
Inspeksi lapangan
maksimal sebanyak
1 (satu) kali dalam
setahun
Pengawasan
Insidental:
Inspeksi berdasarkan
pengaduan
masyarakat
Pelaporan
pelaku usaha
Pemberian Bimbingan
dan Pembinaan
19. Dalam rangka pengawasan, penanggungjawab
Apotek wajib :
a. Melakukan registrasi Apotek paling lambat 3
(tiga) bulan setelah mendapatkan Izin Apotek
b. Menyampaikan self assessment
penyelenggaraan Apotek 1 (satu) kali dalam
setahun
c. Menyampaikan laporan pelayanan
kefarmasian setiap bulan
d. Menyampaikan laporan pemasukan dan
penyerahan/penggunaan narkotika dan
psikotropika setiap bulan, dan
e. Laporan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
APOTEK
Dalam rangka pengawasan, penanggungjawab Toko Obat
wajib :
a. Melakukan registrasi Toko Obat paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah mendapatkan Izin Toko Obat dan
menginformasikan ke UPT BPOM
b. Menyampaikan self assessment penyelenggaraan Toko
Obat 1 (satu) kali dalam setahun dengan tembusan
UPT BPOM
c. Menyampaikan laporan pelayanan kefarmasian setiap
bulan dengan tembusan UPT BPOM
d. Laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
TOKO OBAT
PENGAWASAN TOKO OBAT DANAPOTEK2
20. 20
Izin Toko Obat dan Apotek dapat dicabut berdasarkan :
Kehendak pelaku sendiri
Temuan Pelanggaran
Masa berlaku habis
PENGAWASAN TOKO OBAT DANAPOTEK3
21. PENGAWASAN TOKO OBAT4
Dalam hal izin toko obat dicabut, pemerintah daerah kab/kota dan pelaku usaha wajib
melakukan :
a. Pengamanan obat bebas terbatas dan obat bebas di Toko Obat. Pengamanan dilakukan
dengan cara
§ terhadap obat bebas terbatas dan obat bebas yang tidak memiliki izin edar, rusak
kedaluwarsa dilakukan pemusnahan
§ Terhadap obat bebas terbatas dan obat bebas yang dapat diedarkan dapat dialihkan
kepada fasilitas pelayanan kefarmasian lain, bila izin dicabut karena kehendak pelaku
usaha
§ Terhadap obat bebas terbatas dan obat bebas yang dapat diedarkan dapat disita
Pemerintah Daerah untuk digunakan di pelayanan kesehatan milik pemerintah dengan
dilengkapi berita acara, bila izin dicabut karena temuan pelanggaran atau masa berlaku
habis
b. Pencabutan sertifikat Standar Toko Obat
c. Pengajuan penghapusan data Registrasi Toko Obat
22. PENGAWASANAPOTEK5
Dalam hal izin Apotek dicabut, Pemerintah Daerah Kab/Kota dan pelaku usaha wajib melakukan
:
a. Pengamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Apotek.
Pengamanan dilakukan dengan cara pengalihan tanggung jawab kepada Apoteker lain yang
memiliki SIPA dan/atau kepada Pemerintah Daerah Kab/Kota yang berwenang menggunakan
berita acara disertai penyerahan:
§ Dokumen resep, resep narkotika dan resep psikotropika
§ Data obat narkotik dan psikotropik, dilengkapi dengan daftar jenis dan jumlah
§ Data obat keras dan/atau obat keras tertentu, yang dilengkapi dengan daftar jenis dan
jumlah
§ Data sediaan farmasi, alkes dan BMHP lainnya
§ Dokumen pengadaan (surat pesanan)
§ Dokumen pelaporan pelaksanaan pelayanan kefarmasian
b. Pencabutan sertifikat Standar Apotek
c. Pengajuan penghapusan data Registrasi Apotek
23. PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA APOTEK DAN TOKO OBAT
PENERBITAN
NIB
persiapan kegiatan
usaha
01
PENERBITAN
IZIN
operasional kegiatan
usaha
VERIFIKASI
PENYAMPAIAN
PERSYARATAN
IZIN
NOTIFIKASI
Pelaku Usaha wajib
memenuhi dan
menyampaikan
pemenuhan persyaratan
izin (standar usaha) ke
sistem OSS
- Sebelum melakukan
kegiatan usaha, Pelaku
Usaha wajib memiliki NIB
yang diterbitkan melalui
Sistem OSS.
- Pelaku Usaha melakukan
tahapan persiapan
Sistem OSS
meneruskan kepada
DPMPTSP
kabupaten/kota untuk
dilakukan verifikasi.
DPMTPSP meneruskan
ke Dinkes Kab/Kota
untuk dilakukan
verifikasi
DPMPTSP melakukan
Notifikasi hasil
verifikasi kepada
Sistem OSS berupa
memenuhi atau tidak
memenuhi
persyaratan
1. Notifikasi “memenuhi persyaratan”,
Sistem OSS menerbitkan izin
2. Notifikasi “tidak memenuhi persyaratan”,
pelaku usaha memenuhi kelengkapan
persyaratan izin melalui Sistem OSS
3. DPMPTSP provinsi, DPMPTSP
kabupaten/kota tidak memberikan
notifikasi hasil verifikasi, Sistem OSS
menerbitkan izin.
02 03 04 05
Dinkes Kab/Kota
menerbitkan
Sertifikasi
Standar jika
memenuhi syarat
dan
menyampaikan
hasil verifikasi
kepada
DPMPTSP
apakah
memenuhi atau
tidak memenuhi
syarat
01
SERTIFIKASI
06
penilaian kesesuaian pengawasan
Pemenuhan persyaratan Pemenuhan kewajiban
Pemerintah, OP
Pelaku usaha
24. PENUTUP
Standar Usaha Apotek dan Toko Obat pada
Permenkes 14/2021 diterbitkan untuk mendukung
upaya peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan
berusaha
Diperlukan penguatan koordinasi stake holder
terkait dalam pelaksanaan penerbitan perizinan
Apotek dan Toko secara lebih efektif dan sederhana;
dan Pengawasan kegiatan usaha yang transparan,
terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan