SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
ANALISIS PENGARUH ESQ (EMOTIONAL, SPRITUAL QUOTION)
TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA STUDI KASUS PADA
SMK NEGERI 2 PEKANBARU
Lukman
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pekanbaru, Jl. Patimura No. 14 Gobah Pekanbaru
Email : lukman_smkn2pku@yahoo.com
Abstrak : Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Akademik, serta untuk mengetahui
pengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual yang baik atau tinggi. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah siswa SMK
Negeri 2 Pekanbaru TP. 2016/2017. Penelitian ini dilakukan menggunakan Data Mining
dengan metode Algoritma C4.5 dengan membangun decision tree, dan pengujiannya dengan
aplikasi RapidMiner 5.3. sehingga menghasilkan rule bahwa kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik.
Kata Kunci : Kecerdasan Emosional dan Spiritual, Algoritma C4.5, RapidMiner 5.3
1. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang pada Undang-undang
nomor 20 tahun 2003, Tujuan suatu pendidikan tidak hanya bermuara pada nilai akhir sekolah
atau prestasi akademik semata, tapi lebih mengedepankan tujuan secara keseluruhan yaitu
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis, serta
bertanggung jawab. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pekanbaru merupakan
satuan pendidikan formal sebagai penyelenggara Proses Belajar Mengajar (PBM) dimana
siswanya merupakan usia anak yang tumbuh menjadi remaja, yang penuh dengan gejolak
emosi dan hasrat keingintahuan yang sangat besar, untuk itu sering kali mendorong mereka
melakukan pergaulan dan bersosialisasi secara bebas serta cenderung tidak terkendali
Nilai-nilai kecerdasan emosional atau Emotion Quotient (EQ) dan kecerdasan
spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) selama ini telah ditanamkan, apakah sudah mampu
meningkatkan prestasi akademik siswa atau bahkan sebaliknya. Bambang Bemby Soebyakto
(2012), menyatakan bahwa antara Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ)
mempunyai dampak yang signifikan terhadap seseorang untuk melakukan suatu tindakan
yang benar dan menjadikan kualitas pribadi yang baik. Pada penelitian lain Rotimi A.
Animasahun (2010), diperoleh kesimpulan bahwa kecerdasan emosional dan keterampilan
kecerdasan spiritual jauh lebih penting daripada kecerdasan intelektual, karena itu tidak
menekankan pada intelektual yang brilian semata tetapi juga mendorong kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual yang benar.
2
Data mining merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa dari
kumpulan data yang ada untuk menemukan hubungan yang tidak diduga dan meringkas data
dengan cara yang berbeda sehingga dapat dipahami dan bermanfaat bagi pemilik data. Untuk
mengetahui korelasi antara kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) dan
kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) terhadap prestasi akademik siswa, maka
dilakukan pengklasifikasian terhadap tingkat kecerdasan emosional dan spiritual siswa, dalam
hal ini untuk mempermudah pengklasifikasian data sehingga menghasilkan aturan-aturan
yang gampang diinterpretasikan dengan cepat dan akurat digunakanlah agloritma C4.5.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap
prestasi akademik siswa pada SMK Negeri 2 Pekanbaru ?
2. Bagaimana menyajikan algoritma data mining khususnya algoritma C4.5 untuk
menghasilkan informasi dalam mengklasifikasikan siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru
berdasarkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang dimilikinya ?
3. Bagaimana memanfaatkan algoritma C4.5 dalam menganalisa klasifikasi siswa SMK
Negeri 2 Pekanbaru yang mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang
baik/tinggi ?
2. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Knowledge Discovery in Database (KDD)
Menurut Mujib Ridwan et al, (2013). Knowledge Discovery in Database (KDD) adalah
kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan,
pola atau hubungan dalam set data berukuran besar.
Kusrini dan Emha Taufiq Lutfi, (2009). Istilah Data Mining dan Knowledge Discovery in
Database (KDD), sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses
penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Walaupun sebenarnya
kedua istilah tersebut mempunyai konsep yang berbeda satu sama lain. Dan salah satu tahapan
dalam keseluruhan proses Knowledge Discovery in Database (KDD) adalah Data Mining.
2.2. Data Mining
Menurut Windy Julianto, (2014). Data Mining adalah serangkaian proses untuk
menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari
suatu kumpulan data. Dalam Data Mining harus melalui beberapa tahapan, sebagaimana dapat
dilihat pada gambar 2.1 berikut :
3
Gambar 2.1 Tahapan Data Mining berdasarkan CRISP-DM
2.3. Klasifikasi
Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan
atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas
dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. Model itu sendiri bisa berupa aturan “jika-
maka”, berupa decision tree, formula matematis atau neural network. Metode-metode
klasifikasi antara lain C4.5, RainForest, Naïve Bayesian, neural network, genetic algorithm,
fuzzy, case-based reasoning, dan k-Nearest Neighbor, Nobertus Krisandi, et al (2013).
2.4. Algoritma C4.5
Algoritma C4.5 adalah satu dari sekian banyak algoritma yang digunakan untuk
mengambil suatu kesimpulan karena dinilai efisien dan mempunyai fitur yang lengkap,
sebuah hasil penambangan data mempunyai beberapa teknik tujuan untuk kemajuan dari
algoritma. Polat dan Gunes, (2009). mempunyai eksprimen dengan tiga data set yang terkenal
antara lain; Dermatology, Image segmentation, Lymphography. Dari eksprimen tersebut
mereka menemukan algoritma C4.5 sangat akurat dari algoritma yang lain.
2.5. Kecerdasan Emosional
Bambang Bemby Soebyakto, (2012). Mengatakan Menurut Wilding bahwa kecerdasan
emosional atau Emotion Quotient (EQ) sangat penting untuk manusia sebagai salah satu
solusi bagi mereka untuk menjadi sukses dengan orang lain. Hal ini karena kecerdasan
emosional atau EQ mempunyai makna “Kualitas tinggi soft skill”. Selanjutnya, Goleman juga
mencatat bahwa, orang-orang yang lebih cerdas secara emosional dikategorikan sebagai
sukses dalam berkomunikasi apakah menarik dan menegaskan cara, yang bisa orang lain
merasa lebih baik dalam situasi kerja. Kemudian Bar-On juga berpendapat dan menunjukkan
bahwa, EQ juga berguna untuk pengembangan kelompok sejak kelompok besar pekerja lancar
4
dan efektif, mengetahui masing-masing dan kelemahan dan pengaruh selalu kuat bila
memungkinkan.
Menurut Lies Indriyatni (2009), ada beberapa komponen yang membentuk kecerdasan
emosional, yaitu :
a. Manajemen diri
Yaitu kemampuan seseorang untuk mengontrol atau mengarahkan dorongan hati dan
suasana hati yang akan mengatur prilakunya.
b. Pemahaman diri
Adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami suasana hati dan kepercayaan diri,
dan penilaian diri yang realistis.
c. Pemahaman sosial
Ialah kemampuan untuk memahami karakter, emosi orang lain dan juga keterampilan
memperlakukan orang lain sesuai dengan reaksi emosional mereka.
d. Keterampilan sosial
Yaitu kemampuan untuk mengelola hubungan orang-orang yang ada dilingkungannya
dan membangun jaringan kerja.
2.6. Kecerdasan Spiritual
Jamaludin dan Rahayu Indriasari (2011) mengutip pernyataan Zohar dan Marshall bahwa
Komponen kecerdasan spiritual mencakup :
a. Kemampuan untuk bersikap fleksibel,
b. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi,
c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan,
d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui perasaan sakit,
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f. Keinginan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu,
g. Kecenderungan untuk berpandangan holistic,
h. Kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana jika” dan berupaya untuk
mencari jawaban-jawaban yang mendasar,
i. Mampu memberikan inspirasi kepada orang lain,
2.7. Prestasi Akademik
Menurut Siti Suminarsih dan Siti Fatimah (2013) Mengutip pernyataan Bloom bahwa
prestasi akademik atau prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan
menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan
5
evaluasi. Sementara Mardjohan, mendefinisikan prestasi akademik merupakan indikator kunci
yang menunjukkan penguasaan seorang siswa terhadap materi pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotirik) yang diajarkan di sekolah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik merupakan suatu hasil yang dicapai dari
perubahan suatu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi yang dapat
diukur melalui suatu indikator tertentu, misalnya lulus dalam tes atau ujian sehingga dapat
digambarkan hasilnya dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru tahun
pelajaran 2016/2017 baik kelas X, kelas XI dan kelas XII, yang terletak di jalan Patimura No.
14 Gobah Pekanbaru.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah
2.117 siswa, tabel berikut menjelaskan data dari populasi siswa :
Tabel 3.1 Data Populasi Siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru, Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kelas Rombel
Jenis Kelamin
Jumlah Siswa
LK PR
1 X 22 612 84 696
2 XI 23 631 92 723
3 XII 23 606 92 698
Jumlah 68 1.849 268 2.117
Sampel adalah sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian.
Sampel ini terdiri dari sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar di
mana pemahaman dari hasil penelitian akan dilakukan (Arikunto, 2010). Menurut Sugiyono
(2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Adapun untuk menentukan jumlah sampel perkelas digunakan rumus sebagai
berikut:
(3)
dalam penelitian ini karena jumlah siswa sangat banyak, maka penulis mengambil
sampel sejumlah 10% dari 2.117 siswa atau sama dengan 212 siswa.
6
Adapun penyebaran sampel-sampel tersebut berdasarkan teknik proportsional
random sampling adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Data Populasi dan Sampel SMK Negeri 2 Pekanbaru Tahun Pelajaran
2016/2017
No Kelas Populasi Sampel Tiap Kelas
1 X 696 70
2 XI 723 72
3 XII 698 70
Jumlah 2.117 212
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pemilihan Data Set dan Data Cleaning
Tahap ini dilakukan untuk membersihkan data yaitu dengan melakukan pembuangan
data yang tidak lengkap (mising) dan data-data yang tidak valid/benar (noise) dengan cara
seperti :
a. Membuang atribut yang tidak diperlukan
b. Membersihkan data yang duplikasi
c. Mensortir data yang benar-benar valid
Setelah dilakukan proses cleaning data, maka data yang benar-benar lengkap dan
dianggap valid berjumlah 182 data, sementara dari data yang diambil sebagai sampel yaitu
sebanyak 212 siswa, artinya hanya sekitar 85% data yang ada dianggap valid sisanya 15%
atau 30 siswa datanya tidak valid. Dari 182 data yang dianggap valid sebesar 73.6% atau
sejumlah 134 orang berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 26.4% atau 48 orang berjenis
kelamin perempuan.
4.2. Data Transformation (Transformasi Data)
Tahap ini adalah suatu tahapan dalam melakukan perobahan data, agar dapat dengan
mudah dipahami. Untuk variabel Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual dilakukan
transformasi normal (normalisasi) data agar dapat dilakukan suatu pembobotan, yaitu dengan
cara dilakukan pengorganisasian data yang bertujuan :
1). Untuk menghilangkan kerangkapan data.
2). Untuk mengurangi kompleksitas
3). Untuk mempermudah pemodifikasian data
7
Selanjutnya dilakukan normalisasi dengan membagi nilai data tersebut dengan nilai
range data (nilai data maksimum – nilai data minimum).
Xn = (X0-Xmin)/(X max-X min)
Di mana :
Xn = nilai data normal
X0 = nilai data aktual
Xmin = nilai minimum data aktual keseluruhan
Xmax = nilai maksimum data aktual keseluruhan
a. Kecerdasan Emosional
Variabel kecerdasan emosional mempunyai 4 (empat) sub variabel, yang akan
ditansformasikan menjadi satu variabel induk yaitu tingkat kecerdasan emosional, dimana
pembobotannya dengan menggunakan formula sebagai berikut :
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Interval Kls =
Jumlah Kelas
1.00 – 0.00
=
3
= 0.33
Sehingga klasifikasi tingkat kecerdasan emosional dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Klasifikasi Tingkat Kecerdasan Emosional
No. Interval Kelas Keterangan
1. 0.00 – 0.34 Rendah
2. 0.35 – 0.67 Sedang
3. 0.68 - 1.00 Tinggi
b. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Spiritual mempunyai 9 (sembilan) sub variabel, dan akan diberikan bobot
atau pengklasifikasian, antara lain siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi, sedang
dan rendah, dengan menggunakan persamaan untuk mencari interval kelas, maka diperoleh
persamaan sebagai berikut :
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Interval Kls =
Jumlah Kelas
1.20 – 0.00
8
=
3
= 0.40
Sehingga dari formulasi diatas didapat klasifikasi tingkat kecerdasan Spiritual adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Klasifikasi Tingkat Kecerdasan Spiritual
No. Inerval Kelas Keterangan
1. 0.00 – 0.40 Rendah
2. 0.41 – 0.81 Sedang
3. 0.82 - 1.20 Tinggi
4.3. Pemodelan dari proses klasifikasi
Pemodelan proses merupakan penggambaran proses yang terjadi pada klasifikasi siswa
yang mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik/tinggi dengan
menggunakan algoritma C4.5. secara umum diagram konteks dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 4.1. Diagram Konteks
Dari diagram di atas dapat dijelaskan tentang prosesnya sebagai berikut :
1) Kesiswaan merupakan suatu tim yang menangani permasalahan yang berhubungan
dengan siswa, mulai dari kedisplinan siswa, prestasi siswa, sampai menjadi mediator
dengan wali siswa.
2) Data-data siswa diperoleh dari bagian kesiswaan, baik data rombel siswa, maupun jumlah
siswa secara keseluruhan.
3) Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual, dalam hal ini menggunakan algoritma C4.5.
9
4) Komite dan kepala sekolah merupakan bagian yang berkepentingan untuk memperoleh
informasi dari pengklasifikasian yang dibuat, yang berguna untuk mengambil suatu
kebijakan.
4.4. Proses dengan algoritma C4.5
Dalam algoritma C4.5 akan mengelompokkan variabel input dan variabel target dan
akan menghasilkan sebuah pohon keputusan (decision tree), yang juga dapat digunakan untuk
mengekplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah variabel input
dengan sebuah variabel target.
Dalam proses penggunaan Algoritma C4.5 ini peneliti mengambil 20 contoh data dari
sampel yang ada untuk dilakukan prosesnya, hal ini karenakan banyaknya data yang ada,
namun diharapkan tidak akan mengurangi keakuratan dari sampel yang sudah ditentukan
Nilai Entropy pertama yang akan dicari adalah Entropy total atau biasa disimbolkan
dengan Entropy Total dengan persamaan (2) sebagai berikut :
Diketahui :
- Jumlah Kasus = 20
- Prestasi Akademik siswa di atas 10 besar = 6
- Prestasi Akademik siswa 10 besar = 7
- Prestasi Akademik siswa 5 besar = 7
Sehingga :
Entropy (Total) = 1.5812
Setelah didapat Entropy Total, dengan cara yang sama juga dihitung Entropy untuk
atribut-atribut yang lain, sebagaimana dijelaskan berikut :
a. Entropy Atribut Kecerdasan Emosional (EQ)
Entropy EQ (Rendah) = 1.4056
Entropy EQ (Sedang) = 1.4855
Entropy EQ (Tinggi ) = 1.0000
10
Dari nilai Entropy yang diperoleh pada atribut kecerdasan emosional (EQ), belum
ada satupun atribut yang mengelompokkan pada satu kelas yang sama. Untuk itu bisa
dipastikan bahwa atribut kecerdasan emosional masih bercabang, karena belum ada satu
nilai atributpun mempunyai nilai 0 (nol).
b. Entropy Atribut Kecerdasan Spiritual (SQ)
Entropy SQ (Rendah) = 0.0000
Entropy SQ (Sedang) = 1.4354
Entropy SQ (Tinggi) = 1.0000
Dari ketiga Entropy Atribut kecerdasan spiritual yaitu rendah, sedang, dan tinggi pada
Entropy SQ rendah mempunyai nilai 0 (nol), ini bermakna bahwa atribut kecerdasan spiritual
rendah sudah mengelompokkan diri pada satu kelas yang sama, sehingga atribut kecerdasan
spiritual rendah tidak mempunyai cabang lagi.
c. Entropy Atribut Gender
Entropy Gender (Lelaki) = 1.3516
Entropy Gender (Perempuan) = 1.3222
Pada atribut gender baik lelaki maupun perempuan belum ada yang mengelompokkan
diri menjadi satu kelas yang sama, jadi keduanya masih mempunyai cabang (node), sehingga
dilakukan penghitungan kembali.
Selanjutnya seluruh perhitungan atribut dapat ditunjukkan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Perhitungan Node Akar
Node Jumla
h
> 10
Besar
10
Besa
5
Besar
Entrop
y
Gain
11
r
Kasus
Total 20 6 7 7 1.5812
1
Kecerdasan
Emosional 0.1762
Rendah 8 3 4 1 1.4056
Sedang 10 2 3 5 1.4855
Tinggi 2 1 0 1 1.0000
2
Kecerdasan
Spiritual 0.3918
Rendah 1 0 1 0 0.0000
Sedang 11 6 2 3 1.4354
Tinggi 8 0 4 4 1.0000
4 Gender 0.2458
LK 9 5 3 1 1.3516
PR 11 1 4 6 1.3222
Selanjutnya untuk menentukan node akar, haruslah dicari dulu nilai gain yang
tertinggi dari semua variabel yang ada, dengan menggunakan persamaan (3) sebagai berikut :
Gain Total Kecerdasan Emosional :
Gain Total EQ = 0.1762
Gain Total Kecerdasan Spiritual :
Gain Total SQ = 0.3918
Gain Total Gender :
Gain Total Gender = 0.2458
Dari entropy (Total) didapat nilai gain dari masing-masing atribut, berdasarkan tabel
4.8. di atas bahwa nilai gain tertinggi adalah atribut Kecedasan Spiritual, dengan nilai gain
0.3918, diikuti atribut Kecerdasan Emosional dengan nilai gain 0,1762, dan yang terakhir
12
adalah atribut Gender dengan nilai gain 0.2458, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
yang dijadikan sebagai Root adalah atribut Kecerdasan Spiritual karena mempunyai nilai gain
yang tertinggi.
Kecerdasan Spiritual mempunyai nilai atribut rendah, sedang dan tinggi, karena
masing-masing atribut belum menunjukkan pengklasifikasian maka harus dilakukan
perhitungan lagi, kecuali pada atribut rendah sudah mengelompokkan diri kepada predikat 10
besar.
Gambar pohon keputusan sementara tampak seperti pada gambar 4.1 :
Gambar 4.1 Pohon Keputusan Hasil Node 1 (Node Akar)
Selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah kasus untuk keputusan sedang, jumlah
kasus untuk keputusan tinggi dan Entropy dari semua kasus dan kasus dibagi berdasarkan
atribut Kecerdasan Emosional, dan Gender.
Kecerdasan emosional juga mempunyai 3 (tiga) atribut yakni rendah, sedang dan tinggi,
sementara atribut kecerdasan emosional tinggi sudah mengelompokkan menjadi satu kelas di
atas 10 besar, sehingga pohon keputusan yang terbentuk seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Pohon Keputusan Node 1.1
Sedangkan pohon keputusan sementara pada level node 1.2. untuk kecerdasan
spiritual sedang dan kecerdasan emosional rendah adalah seperti ditampilkan pada gambar 4.3
berikut :
13
Gambar 4.3
Pohon Keputusan Node 1.2.
Setelah dilakukan penghitungan nilai entropy dan gain, maka pada node akhir didapat
pohon keputusan seperti gambar 4.4 berikut :
Gambar 4.4. Pohon Keputusan Yang Dihasilkan Sampai Node Akhir
Dari gambar 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa semua atribut sudah berada pada kelas
yang sama. Sehingga diperoleh Rule sebagai berikut :
1. Jika kecerdasan spiritual rendah, maka prestasi akademik diklasifikasikan kepada peringkat
10 besar.
2. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional rendah, gender laki-laki maka masuk
klasifikasi peringkat di atas 10 besar.
14
3. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional rendah, gender perempuan maka masuk
klasifikasi peringkat 5 besar.
4. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional sedang, gender laki-laki maka masuk
klasifikasi peringakat 10 besar.
5. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional tinggi, maka masuk klasifikasi peringakat di
atas 10 besar.
6. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional rendah maka masuk klasifikasi peringkat 10
besar.
7. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional tinggi maka masuk klasifikasi peringkat 5
besar.
8. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional sedang dan gender laki-laki maka masuk
klasifikasi peringkat 5 besar.
9. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional sedang dan gender perempuan maka masuk
klasifikasi peringkat 5 besar dan 10 besar.
5. KESIMPULAN
Dari keseluruhan uraian dalam tesis ini maka dapat diambil kesimpulan yang
merupakan gambaran menyeluruh dan hasil pembahasan, yang dapat dikemukakan sebagai
berikut :
1. Tingkat kecerdasan spiritual siswa pada SMK Negeri 2 Pekanbaru, pada hakekatnya
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik, hal ini dibuktikan baru
saja pada level node akar pohon keputusan yang dihasilkan sudah mengklasifikasikan
siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual yang rendah tidak ada terkelompok kepada
prestasi akademik peringkat 5 besar. Sementara kecerdasan spiritual yang tingkat sedang
dan tinggi masih dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan emosional.
2. Berdasarkan pada rumusan masalah yang diteliti, kemudian telah dibuktikan dengan
pengujian klasifikasi Data Mining khususnya Algoritma C4.5 dan Aplikasi RapidMiner 5.3
dapat diambil kesimpulan bahwa metode pohon keputusan yang diproses dengan
RapidMiner lebih efektif dan fleksibel jika digunakan untuk mengklasifikasikan siswa
yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional dan spiritual yang rendah atau tinggi.
3. Metode pengklasifikasian pohon keputusan dengan menggunakan Algoritma C4.5 dapat
dengan baik digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat prestasi akademik siswa pada
SMK Negeri 2 Pekanbaru
15
4. Dari hasil penelitian ini didapat suatu pengetahuan baru dalam proses pengklasifikasian
siswa dengan menggunakan Data Mining, yaitu Algoritma C4.5, dapat memberikan
masukan kepada stek holder dalam mengambil suatu kebijakan kedepan, khususnya dalam
kebijakan pendidikan karakter. Misalnya pada siswa yang terkelompok kepada kecerdasan
spritual dan emosional yang tinggi dapat menjadi motifasi kepada siswa yang lain, karena
mereka juga mempunyai prestasi yang baik.
DAFTAR REFERENSI
Bambang Bemby Soebyakto (2012), International Journal of Independent Research and
Studies Vol. 1, No.1., “An Empirical Testing of Intelligence, Emotional and Spiritual
Quotients Quality of Managers using Structural Equation Modeling”, Sriwijaya
University of Indonesia.
Jamaluddin dan Rahayu Indriasari. (2011), Pamator Vol 4 No.1 “Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Etika Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako”, Universitas Tadulako. Musilaras.
Kusrini dan Luthfi Taufiq Emha. (2009). ”Algoritma Data Mining”. Yogyakarta : Andi.
K. Polat and S. Gune. (2009). expert Systems with Applications, vol. 36 : A novel hybrid
intellegent method based on C4.5 decision tree classifier and one againts-all approach
for multi-class classification problems
Lies Indriyatni. (2009), Fokus Ekonomi Vol 4 No.2 “Pengaruh Kecerdasan Emosional
Terhadap Kepemimpinan dan Organisasi” Pelita Nusantara Semarang.
Mujib Ridwan, et al (2013), Jurna EECCIS Vol 7, No.1, “Penerapan Data Mining untuk
Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa Menggunakan Algoritma Naïve Bayes
Classifier”
Rotimi A. Animasahun (2010), Soc Sci, 22(2), “Intelligent Quotient, Emotional Intelligence
and Spiritual Intelligence as Correlates of Prison Adjustment among Inmates in Nigeria
Prisons”, Department of Guidance and Counselling, Faculty of Education, University of
Ibadan, Ibadan, Nigeria.
Siti Suminarti Fasikhah dan Siti Fatimah. (2013), ISSN: 2301- 8267, Vol. 01, No.01, “Self-
Regulated Learning (SRL) Dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa”,
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Windi Julianto, et al (2014), ISSN : 1978-0087, SCAN Vol IX , No.2, “ Algoritma C4.5 untuk
Penilaian Kinerja Karyawan”, Universitas Trunojoyo Madura.
Data Penulis :
Lukman
16
Guru Teknik Komputer dan Jaringan
SMK Negeri 2 Pekanbaru
Jl. Patimura No. 14 Gobah Pekanbaru, Kec. Sail Kota Pekanbaru
KodePos : 28133
Email : lukman_smkn2pku@yahoo.com
lukman_aza007@yahoo.co.id

More Related Content

What's hot

Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirNur Aini
 
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksBuku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksAisyah Turidho
 
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatifkepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatifnorhafizahabdrahim
 
Konsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirKonsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirfiro HAR
 
Buku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulBuku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulshare with me
 
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaMengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaLukman
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematissaudagarkaizen
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisMilo Muhammad
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internetiman_hilman
 
Assg psikologi
Assg psikologiAssg psikologi
Assg psikologiAina Sya
 

What's hot (19)

35 3940-1-sm
35 3940-1-sm35 3940-1-sm
35 3940-1-sm
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran Berfikir
 
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksBuku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep Matriks
 
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatifkepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif
 
Konsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirKonsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikir
 
Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3
 
Buku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulBuku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakul
 
167 162-1-pb
167 162-1-pb167 162-1-pb
167 162-1-pb
 
intelligence
intelligenceintelligence
intelligence
 
147
147147
147
 
KEMAHIRAN BERFIKIR
KEMAHIRAN BERFIKIR KEMAHIRAN BERFIKIR
KEMAHIRAN BERFIKIR
 
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaMengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematis
 
Unit 6 kbkk
Unit 6 kbkkUnit 6 kbkk
Unit 6 kbkk
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
 
Pengaruh kecerdasan pada anak
Pengaruh kecerdasan pada anakPengaruh kecerdasan pada anak
Pengaruh kecerdasan pada anak
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internet
 
Assg psikologi
Assg psikologiAssg psikologi
Assg psikologi
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 

Similar to Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru

Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3gpbsmkjk
 
Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3mas abd aziz
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranIlhamhasan
 
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdfJerry Saribun
 
TESIS ADI PUTRA.pptx
TESIS ADI PUTRA.pptxTESIS ADI PUTRA.pptx
TESIS ADI PUTRA.pptxJufryAminullo
 
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkha Belieberforever
 
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)Layla F Amalia
 
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan Dalam Bakat...
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan  Dalam Bakat...Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan  Dalam Bakat...
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan Dalam Bakat...Zukét Printing
 
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniBahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniMuhaimin Abu Faiz
 
Kualifikasi 14 juni 2013
Kualifikasi 14 juni 2013Kualifikasi 14 juni 2013
Kualifikasi 14 juni 2013Rizka Ahsan
 
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaranHasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaranmelatiaina
 
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmadSuryadi12
 

Similar to Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru (20)

Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3
 
Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Proposal pengaruh tingkat kecerdasan
Proposal pengaruh tingkat kecerdasanProposal pengaruh tingkat kecerdasan
Proposal pengaruh tingkat kecerdasan
 
PPT tesis.pptx
PPT tesis.pptxPPT tesis.pptx
PPT tesis.pptx
 
525 650-1-sm (1)
525 650-1-sm (1)525 650-1-sm (1)
525 650-1-sm (1)
 
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
 
TESIS ADI PUTRA.pptx
TESIS ADI PUTRA.pptxTESIS ADI PUTRA.pptx
TESIS ADI PUTRA.pptx
 
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
 
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)
 
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan Dalam Bakat...
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan  Dalam Bakat...Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan  Dalam Bakat...
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan Dalam Bakat...
 
Abstrak upload
Abstrak uploadAbstrak upload
Abstrak upload
 
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniBahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
 
Kualifikasi 14 juni 2013
Kualifikasi 14 juni 2013Kualifikasi 14 juni 2013
Kualifikasi 14 juni 2013
 
A
AA
A
 
Model soal hots
Model soal hotsModel soal hots
Model soal hots
 
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaranHasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
Hasil belajar sebagai objek penilaian mata kuliah evaluasi pembelajaran
 
JURNAL IBNU.docx
JURNAL IBNU.docxJURNAL IBNU.docx
JURNAL IBNU.docx
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
 

More from Lukman, SE, M.Kom Vocational Hight School SMKN2 PKU

More from Lukman, SE, M.Kom Vocational Hight School SMKN2 PKU (14)

IPv6_Adressing_and_Aplicating
IPv6_Adressing_and_AplicatingIPv6_Adressing_and_Aplicating
IPv6_Adressing_and_Aplicating
 
IPv6_ROUTING_RIP
IPv6_ROUTING_RIPIPv6_ROUTING_RIP
IPv6_ROUTING_RIP
 
IPv6_Static_Routing
IPv6_Static_RoutingIPv6_Static_Routing
IPv6_Static_Routing
 
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.pdf
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.pdf3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.pdf
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.pdf
 
3.1.a.9. Koneksi Antarmateri.pdf
3.1.a.9. Koneksi Antarmateri.pdf3.1.a.9. Koneksi Antarmateri.pdf
3.1.a.9. Koneksi Antarmateri.pdf
 
3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan
3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan
3.1. memahami hubungan komputer ke jaringan
 
Topologi Jaringan Komputer
Topologi Jaringan KomputerTopologi Jaringan Komputer
Topologi Jaringan Komputer
 
Protocol Routing
Protocol Routing Protocol Routing
Protocol Routing
 
Jobsheet Instalasi Cisco Router 1700 series
Jobsheet Instalasi Cisco Router 1700 seriesJobsheet Instalasi Cisco Router 1700 series
Jobsheet Instalasi Cisco Router 1700 series
 
Jobsheet instalasi Cisco Router 2600 series
Jobsheet instalasi Cisco Router  2600 seriesJobsheet instalasi Cisco Router  2600 series
Jobsheet instalasi Cisco Router 2600 series
 
Job sheet routing ospf
Job sheet routing ospfJob sheet routing ospf
Job sheet routing ospf
 
JobSheet VLAN Trunking
JobSheet VLAN TrunkingJobSheet VLAN Trunking
JobSheet VLAN Trunking
 
Dasar konfigurasi vlan
Dasar konfigurasi vlanDasar konfigurasi vlan
Dasar konfigurasi vlan
 
Pengalamatan IPv6
Pengalamatan IPv6Pengalamatan IPv6
Pengalamatan IPv6
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxAndrewKen3
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 

Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru

  • 1. ANALISIS PENGARUH ESQ (EMOTIONAL, SPRITUAL QUOTION) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA STUDI KASUS PADA SMK NEGERI 2 PEKANBARU Lukman Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pekanbaru, Jl. Patimura No. 14 Gobah Pekanbaru Email : lukman_smkn2pku@yahoo.com Abstrak : Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Akademik, serta untuk mengetahui pengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik atau tinggi. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru TP. 2016/2017. Penelitian ini dilakukan menggunakan Data Mining dengan metode Algoritma C4.5 dengan membangun decision tree, dan pengujiannya dengan aplikasi RapidMiner 5.3. sehingga menghasilkan rule bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik. Kata Kunci : Kecerdasan Emosional dan Spiritual, Algoritma C4.5, RapidMiner 5.3 1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang pada Undang-undang nomor 20 tahun 2003, Tujuan suatu pendidikan tidak hanya bermuara pada nilai akhir sekolah atau prestasi akademik semata, tapi lebih mengedepankan tujuan secara keseluruhan yaitu beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis, serta bertanggung jawab. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pekanbaru merupakan satuan pendidikan formal sebagai penyelenggara Proses Belajar Mengajar (PBM) dimana siswanya merupakan usia anak yang tumbuh menjadi remaja, yang penuh dengan gejolak emosi dan hasrat keingintahuan yang sangat besar, untuk itu sering kali mendorong mereka melakukan pergaulan dan bersosialisasi secara bebas serta cenderung tidak terkendali Nilai-nilai kecerdasan emosional atau Emotion Quotient (EQ) dan kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) selama ini telah ditanamkan, apakah sudah mampu meningkatkan prestasi akademik siswa atau bahkan sebaliknya. Bambang Bemby Soebyakto (2012), menyatakan bahwa antara Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) mempunyai dampak yang signifikan terhadap seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang benar dan menjadikan kualitas pribadi yang baik. Pada penelitian lain Rotimi A. Animasahun (2010), diperoleh kesimpulan bahwa kecerdasan emosional dan keterampilan kecerdasan spiritual jauh lebih penting daripada kecerdasan intelektual, karena itu tidak menekankan pada intelektual yang brilian semata tetapi juga mendorong kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang benar.
  • 2. 2 Data mining merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa dari kumpulan data yang ada untuk menemukan hubungan yang tidak diduga dan meringkas data dengan cara yang berbeda sehingga dapat dipahami dan bermanfaat bagi pemilik data. Untuk mengetahui korelasi antara kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) dan kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) terhadap prestasi akademik siswa, maka dilakukan pengklasifikasian terhadap tingkat kecerdasan emosional dan spiritual siswa, dalam hal ini untuk mempermudah pengklasifikasian data sehingga menghasilkan aturan-aturan yang gampang diinterpretasikan dengan cepat dan akurat digunakanlah agloritma C4.5. I.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi akademik siswa pada SMK Negeri 2 Pekanbaru ? 2. Bagaimana menyajikan algoritma data mining khususnya algoritma C4.5 untuk menghasilkan informasi dalam mengklasifikasikan siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru berdasarkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang dimilikinya ? 3. Bagaimana memanfaatkan algoritma C4.5 dalam menganalisa klasifikasi siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru yang mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik/tinggi ? 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Knowledge Discovery in Database (KDD) Menurut Mujib Ridwan et al, (2013). Knowledge Discovery in Database (KDD) adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar. Kusrini dan Emha Taufiq Lutfi, (2009). Istilah Data Mining dan Knowledge Discovery in Database (KDD), sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut mempunyai konsep yang berbeda satu sama lain. Dan salah satu tahapan dalam keseluruhan proses Knowledge Discovery in Database (KDD) adalah Data Mining. 2.2. Data Mining Menurut Windy Julianto, (2014). Data Mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu kumpulan data. Dalam Data Mining harus melalui beberapa tahapan, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :
  • 3. 3 Gambar 2.1 Tahapan Data Mining berdasarkan CRISP-DM 2.3. Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. Model itu sendiri bisa berupa aturan “jika- maka”, berupa decision tree, formula matematis atau neural network. Metode-metode klasifikasi antara lain C4.5, RainForest, Naïve Bayesian, neural network, genetic algorithm, fuzzy, case-based reasoning, dan k-Nearest Neighbor, Nobertus Krisandi, et al (2013). 2.4. Algoritma C4.5 Algoritma C4.5 adalah satu dari sekian banyak algoritma yang digunakan untuk mengambil suatu kesimpulan karena dinilai efisien dan mempunyai fitur yang lengkap, sebuah hasil penambangan data mempunyai beberapa teknik tujuan untuk kemajuan dari algoritma. Polat dan Gunes, (2009). mempunyai eksprimen dengan tiga data set yang terkenal antara lain; Dermatology, Image segmentation, Lymphography. Dari eksprimen tersebut mereka menemukan algoritma C4.5 sangat akurat dari algoritma yang lain. 2.5. Kecerdasan Emosional Bambang Bemby Soebyakto, (2012). Mengatakan Menurut Wilding bahwa kecerdasan emosional atau Emotion Quotient (EQ) sangat penting untuk manusia sebagai salah satu solusi bagi mereka untuk menjadi sukses dengan orang lain. Hal ini karena kecerdasan emosional atau EQ mempunyai makna “Kualitas tinggi soft skill”. Selanjutnya, Goleman juga mencatat bahwa, orang-orang yang lebih cerdas secara emosional dikategorikan sebagai sukses dalam berkomunikasi apakah menarik dan menegaskan cara, yang bisa orang lain merasa lebih baik dalam situasi kerja. Kemudian Bar-On juga berpendapat dan menunjukkan bahwa, EQ juga berguna untuk pengembangan kelompok sejak kelompok besar pekerja lancar
  • 4. 4 dan efektif, mengetahui masing-masing dan kelemahan dan pengaruh selalu kuat bila memungkinkan. Menurut Lies Indriyatni (2009), ada beberapa komponen yang membentuk kecerdasan emosional, yaitu : a. Manajemen diri Yaitu kemampuan seseorang untuk mengontrol atau mengarahkan dorongan hati dan suasana hati yang akan mengatur prilakunya. b. Pemahaman diri Adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami suasana hati dan kepercayaan diri, dan penilaian diri yang realistis. c. Pemahaman sosial Ialah kemampuan untuk memahami karakter, emosi orang lain dan juga keterampilan memperlakukan orang lain sesuai dengan reaksi emosional mereka. d. Keterampilan sosial Yaitu kemampuan untuk mengelola hubungan orang-orang yang ada dilingkungannya dan membangun jaringan kerja. 2.6. Kecerdasan Spiritual Jamaludin dan Rahayu Indriasari (2011) mengutip pernyataan Zohar dan Marshall bahwa Komponen kecerdasan spiritual mencakup : a. Kemampuan untuk bersikap fleksibel, b. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi, c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui perasaan sakit, e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai f. Keinginan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu, g. Kecenderungan untuk berpandangan holistic, h. Kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana jika” dan berupaya untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar, i. Mampu memberikan inspirasi kepada orang lain, 2.7. Prestasi Akademik Menurut Siti Suminarsih dan Siti Fatimah (2013) Mengutip pernyataan Bloom bahwa prestasi akademik atau prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan
  • 5. 5 evaluasi. Sementara Mardjohan, mendefinisikan prestasi akademik merupakan indikator kunci yang menunjukkan penguasaan seorang siswa terhadap materi pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotirik) yang diajarkan di sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik merupakan suatu hasil yang dicapai dari perubahan suatu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi yang dapat diukur melalui suatu indikator tertentu, misalnya lulus dalam tes atau ujian sehingga dapat digambarkan hasilnya dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif. 3. METODOLOGI PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017 baik kelas X, kelas XI dan kelas XII, yang terletak di jalan Patimura No. 14 Gobah Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 2.117 siswa, tabel berikut menjelaskan data dari populasi siswa : Tabel 3.1 Data Populasi Siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru, Tahun Pelajaran 2016/2017 No Kelas Rombel Jenis Kelamin Jumlah Siswa LK PR 1 X 22 612 84 696 2 XI 23 631 92 723 3 XII 23 606 92 698 Jumlah 68 1.849 268 2.117 Sampel adalah sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian. Sampel ini terdiri dari sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar di mana pemahaman dari hasil penelitian akan dilakukan (Arikunto, 2010). Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun untuk menentukan jumlah sampel perkelas digunakan rumus sebagai berikut: (3) dalam penelitian ini karena jumlah siswa sangat banyak, maka penulis mengambil sampel sejumlah 10% dari 2.117 siswa atau sama dengan 212 siswa.
  • 6. 6 Adapun penyebaran sampel-sampel tersebut berdasarkan teknik proportsional random sampling adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Data Populasi dan Sampel SMK Negeri 2 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2016/2017 No Kelas Populasi Sampel Tiap Kelas 1 X 696 70 2 XI 723 72 3 XII 698 70 Jumlah 2.117 212 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemilihan Data Set dan Data Cleaning Tahap ini dilakukan untuk membersihkan data yaitu dengan melakukan pembuangan data yang tidak lengkap (mising) dan data-data yang tidak valid/benar (noise) dengan cara seperti : a. Membuang atribut yang tidak diperlukan b. Membersihkan data yang duplikasi c. Mensortir data yang benar-benar valid Setelah dilakukan proses cleaning data, maka data yang benar-benar lengkap dan dianggap valid berjumlah 182 data, sementara dari data yang diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 212 siswa, artinya hanya sekitar 85% data yang ada dianggap valid sisanya 15% atau 30 siswa datanya tidak valid. Dari 182 data yang dianggap valid sebesar 73.6% atau sejumlah 134 orang berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 26.4% atau 48 orang berjenis kelamin perempuan. 4.2. Data Transformation (Transformasi Data) Tahap ini adalah suatu tahapan dalam melakukan perobahan data, agar dapat dengan mudah dipahami. Untuk variabel Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual dilakukan transformasi normal (normalisasi) data agar dapat dilakukan suatu pembobotan, yaitu dengan cara dilakukan pengorganisasian data yang bertujuan : 1). Untuk menghilangkan kerangkapan data. 2). Untuk mengurangi kompleksitas 3). Untuk mempermudah pemodifikasian data
  • 7. 7 Selanjutnya dilakukan normalisasi dengan membagi nilai data tersebut dengan nilai range data (nilai data maksimum – nilai data minimum). Xn = (X0-Xmin)/(X max-X min) Di mana : Xn = nilai data normal X0 = nilai data aktual Xmin = nilai minimum data aktual keseluruhan Xmax = nilai maksimum data aktual keseluruhan a. Kecerdasan Emosional Variabel kecerdasan emosional mempunyai 4 (empat) sub variabel, yang akan ditansformasikan menjadi satu variabel induk yaitu tingkat kecerdasan emosional, dimana pembobotannya dengan menggunakan formula sebagai berikut : Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Interval Kls = Jumlah Kelas 1.00 – 0.00 = 3 = 0.33 Sehingga klasifikasi tingkat kecerdasan emosional dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.1 Klasifikasi Tingkat Kecerdasan Emosional No. Interval Kelas Keterangan 1. 0.00 – 0.34 Rendah 2. 0.35 – 0.67 Sedang 3. 0.68 - 1.00 Tinggi b. Kecerdasan Spiritual Kecerdasan Spiritual mempunyai 9 (sembilan) sub variabel, dan akan diberikan bobot atau pengklasifikasian, antara lain siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi, sedang dan rendah, dengan menggunakan persamaan untuk mencari interval kelas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut : Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Interval Kls = Jumlah Kelas 1.20 – 0.00
  • 8. 8 = 3 = 0.40 Sehingga dari formulasi diatas didapat klasifikasi tingkat kecerdasan Spiritual adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Klasifikasi Tingkat Kecerdasan Spiritual No. Inerval Kelas Keterangan 1. 0.00 – 0.40 Rendah 2. 0.41 – 0.81 Sedang 3. 0.82 - 1.20 Tinggi 4.3. Pemodelan dari proses klasifikasi Pemodelan proses merupakan penggambaran proses yang terjadi pada klasifikasi siswa yang mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik/tinggi dengan menggunakan algoritma C4.5. secara umum diagram konteks dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4.1. Diagram Konteks Dari diagram di atas dapat dijelaskan tentang prosesnya sebagai berikut : 1) Kesiswaan merupakan suatu tim yang menangani permasalahan yang berhubungan dengan siswa, mulai dari kedisplinan siswa, prestasi siswa, sampai menjadi mediator dengan wali siswa. 2) Data-data siswa diperoleh dari bagian kesiswaan, baik data rombel siswa, maupun jumlah siswa secara keseluruhan. 3) Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, dalam hal ini menggunakan algoritma C4.5.
  • 9. 9 4) Komite dan kepala sekolah merupakan bagian yang berkepentingan untuk memperoleh informasi dari pengklasifikasian yang dibuat, yang berguna untuk mengambil suatu kebijakan. 4.4. Proses dengan algoritma C4.5 Dalam algoritma C4.5 akan mengelompokkan variabel input dan variabel target dan akan menghasilkan sebuah pohon keputusan (decision tree), yang juga dapat digunakan untuk mengekplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah variabel input dengan sebuah variabel target. Dalam proses penggunaan Algoritma C4.5 ini peneliti mengambil 20 contoh data dari sampel yang ada untuk dilakukan prosesnya, hal ini karenakan banyaknya data yang ada, namun diharapkan tidak akan mengurangi keakuratan dari sampel yang sudah ditentukan Nilai Entropy pertama yang akan dicari adalah Entropy total atau biasa disimbolkan dengan Entropy Total dengan persamaan (2) sebagai berikut : Diketahui : - Jumlah Kasus = 20 - Prestasi Akademik siswa di atas 10 besar = 6 - Prestasi Akademik siswa 10 besar = 7 - Prestasi Akademik siswa 5 besar = 7 Sehingga : Entropy (Total) = 1.5812 Setelah didapat Entropy Total, dengan cara yang sama juga dihitung Entropy untuk atribut-atribut yang lain, sebagaimana dijelaskan berikut : a. Entropy Atribut Kecerdasan Emosional (EQ) Entropy EQ (Rendah) = 1.4056 Entropy EQ (Sedang) = 1.4855 Entropy EQ (Tinggi ) = 1.0000
  • 10. 10 Dari nilai Entropy yang diperoleh pada atribut kecerdasan emosional (EQ), belum ada satupun atribut yang mengelompokkan pada satu kelas yang sama. Untuk itu bisa dipastikan bahwa atribut kecerdasan emosional masih bercabang, karena belum ada satu nilai atributpun mempunyai nilai 0 (nol). b. Entropy Atribut Kecerdasan Spiritual (SQ) Entropy SQ (Rendah) = 0.0000 Entropy SQ (Sedang) = 1.4354 Entropy SQ (Tinggi) = 1.0000 Dari ketiga Entropy Atribut kecerdasan spiritual yaitu rendah, sedang, dan tinggi pada Entropy SQ rendah mempunyai nilai 0 (nol), ini bermakna bahwa atribut kecerdasan spiritual rendah sudah mengelompokkan diri pada satu kelas yang sama, sehingga atribut kecerdasan spiritual rendah tidak mempunyai cabang lagi. c. Entropy Atribut Gender Entropy Gender (Lelaki) = 1.3516 Entropy Gender (Perempuan) = 1.3222 Pada atribut gender baik lelaki maupun perempuan belum ada yang mengelompokkan diri menjadi satu kelas yang sama, jadi keduanya masih mempunyai cabang (node), sehingga dilakukan penghitungan kembali. Selanjutnya seluruh perhitungan atribut dapat ditunjukkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Perhitungan Node Akar Node Jumla h > 10 Besar 10 Besa 5 Besar Entrop y Gain
  • 11. 11 r Kasus Total 20 6 7 7 1.5812 1 Kecerdasan Emosional 0.1762 Rendah 8 3 4 1 1.4056 Sedang 10 2 3 5 1.4855 Tinggi 2 1 0 1 1.0000 2 Kecerdasan Spiritual 0.3918 Rendah 1 0 1 0 0.0000 Sedang 11 6 2 3 1.4354 Tinggi 8 0 4 4 1.0000 4 Gender 0.2458 LK 9 5 3 1 1.3516 PR 11 1 4 6 1.3222 Selanjutnya untuk menentukan node akar, haruslah dicari dulu nilai gain yang tertinggi dari semua variabel yang ada, dengan menggunakan persamaan (3) sebagai berikut : Gain Total Kecerdasan Emosional : Gain Total EQ = 0.1762 Gain Total Kecerdasan Spiritual : Gain Total SQ = 0.3918 Gain Total Gender : Gain Total Gender = 0.2458 Dari entropy (Total) didapat nilai gain dari masing-masing atribut, berdasarkan tabel 4.8. di atas bahwa nilai gain tertinggi adalah atribut Kecedasan Spiritual, dengan nilai gain 0.3918, diikuti atribut Kecerdasan Emosional dengan nilai gain 0,1762, dan yang terakhir
  • 12. 12 adalah atribut Gender dengan nilai gain 0.2458, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa yang dijadikan sebagai Root adalah atribut Kecerdasan Spiritual karena mempunyai nilai gain yang tertinggi. Kecerdasan Spiritual mempunyai nilai atribut rendah, sedang dan tinggi, karena masing-masing atribut belum menunjukkan pengklasifikasian maka harus dilakukan perhitungan lagi, kecuali pada atribut rendah sudah mengelompokkan diri kepada predikat 10 besar. Gambar pohon keputusan sementara tampak seperti pada gambar 4.1 : Gambar 4.1 Pohon Keputusan Hasil Node 1 (Node Akar) Selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah kasus untuk keputusan sedang, jumlah kasus untuk keputusan tinggi dan Entropy dari semua kasus dan kasus dibagi berdasarkan atribut Kecerdasan Emosional, dan Gender. Kecerdasan emosional juga mempunyai 3 (tiga) atribut yakni rendah, sedang dan tinggi, sementara atribut kecerdasan emosional tinggi sudah mengelompokkan menjadi satu kelas di atas 10 besar, sehingga pohon keputusan yang terbentuk seperti pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Pohon Keputusan Node 1.1 Sedangkan pohon keputusan sementara pada level node 1.2. untuk kecerdasan spiritual sedang dan kecerdasan emosional rendah adalah seperti ditampilkan pada gambar 4.3 berikut :
  • 13. 13 Gambar 4.3 Pohon Keputusan Node 1.2. Setelah dilakukan penghitungan nilai entropy dan gain, maka pada node akhir didapat pohon keputusan seperti gambar 4.4 berikut : Gambar 4.4. Pohon Keputusan Yang Dihasilkan Sampai Node Akhir Dari gambar 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa semua atribut sudah berada pada kelas yang sama. Sehingga diperoleh Rule sebagai berikut : 1. Jika kecerdasan spiritual rendah, maka prestasi akademik diklasifikasikan kepada peringkat 10 besar. 2. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional rendah, gender laki-laki maka masuk klasifikasi peringkat di atas 10 besar.
  • 14. 14 3. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional rendah, gender perempuan maka masuk klasifikasi peringkat 5 besar. 4. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional sedang, gender laki-laki maka masuk klasifikasi peringakat 10 besar. 5. Jika kecerdasan spiritual sedang, emosional tinggi, maka masuk klasifikasi peringakat di atas 10 besar. 6. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional rendah maka masuk klasifikasi peringkat 10 besar. 7. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional tinggi maka masuk klasifikasi peringkat 5 besar. 8. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional sedang dan gender laki-laki maka masuk klasifikasi peringkat 5 besar. 9. Jika kecerdasan spiritual tinggi, emosional sedang dan gender perempuan maka masuk klasifikasi peringkat 5 besar dan 10 besar. 5. KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian dalam tesis ini maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dan hasil pembahasan, yang dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Tingkat kecerdasan spiritual siswa pada SMK Negeri 2 Pekanbaru, pada hakekatnya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik, hal ini dibuktikan baru saja pada level node akar pohon keputusan yang dihasilkan sudah mengklasifikasikan siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual yang rendah tidak ada terkelompok kepada prestasi akademik peringkat 5 besar. Sementara kecerdasan spiritual yang tingkat sedang dan tinggi masih dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan emosional. 2. Berdasarkan pada rumusan masalah yang diteliti, kemudian telah dibuktikan dengan pengujian klasifikasi Data Mining khususnya Algoritma C4.5 dan Aplikasi RapidMiner 5.3 dapat diambil kesimpulan bahwa metode pohon keputusan yang diproses dengan RapidMiner lebih efektif dan fleksibel jika digunakan untuk mengklasifikasikan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional dan spiritual yang rendah atau tinggi. 3. Metode pengklasifikasian pohon keputusan dengan menggunakan Algoritma C4.5 dapat dengan baik digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat prestasi akademik siswa pada SMK Negeri 2 Pekanbaru
  • 15. 15 4. Dari hasil penelitian ini didapat suatu pengetahuan baru dalam proses pengklasifikasian siswa dengan menggunakan Data Mining, yaitu Algoritma C4.5, dapat memberikan masukan kepada stek holder dalam mengambil suatu kebijakan kedepan, khususnya dalam kebijakan pendidikan karakter. Misalnya pada siswa yang terkelompok kepada kecerdasan spritual dan emosional yang tinggi dapat menjadi motifasi kepada siswa yang lain, karena mereka juga mempunyai prestasi yang baik. DAFTAR REFERENSI Bambang Bemby Soebyakto (2012), International Journal of Independent Research and Studies Vol. 1, No.1., “An Empirical Testing of Intelligence, Emotional and Spiritual Quotients Quality of Managers using Structural Equation Modeling”, Sriwijaya University of Indonesia. Jamaluddin dan Rahayu Indriasari. (2011), Pamator Vol 4 No.1 “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Etika Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako”, Universitas Tadulako. Musilaras. Kusrini dan Luthfi Taufiq Emha. (2009). ”Algoritma Data Mining”. Yogyakarta : Andi. K. Polat and S. Gune. (2009). expert Systems with Applications, vol. 36 : A novel hybrid intellegent method based on C4.5 decision tree classifier and one againts-all approach for multi-class classification problems Lies Indriyatni. (2009), Fokus Ekonomi Vol 4 No.2 “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kepemimpinan dan Organisasi” Pelita Nusantara Semarang. Mujib Ridwan, et al (2013), Jurna EECCIS Vol 7, No.1, “Penerapan Data Mining untuk Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa Menggunakan Algoritma Naïve Bayes Classifier” Rotimi A. Animasahun (2010), Soc Sci, 22(2), “Intelligent Quotient, Emotional Intelligence and Spiritual Intelligence as Correlates of Prison Adjustment among Inmates in Nigeria Prisons”, Department of Guidance and Counselling, Faculty of Education, University of Ibadan, Ibadan, Nigeria. Siti Suminarti Fasikhah dan Siti Fatimah. (2013), ISSN: 2301- 8267, Vol. 01, No.01, “Self- Regulated Learning (SRL) Dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa”, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang Windi Julianto, et al (2014), ISSN : 1978-0087, SCAN Vol IX , No.2, “ Algoritma C4.5 untuk Penilaian Kinerja Karyawan”, Universitas Trunojoyo Madura. Data Penulis : Lukman
  • 16. 16 Guru Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Pekanbaru Jl. Patimura No. 14 Gobah Pekanbaru, Kec. Sail Kota Pekanbaru KodePos : 28133 Email : lukman_smkn2pku@yahoo.com lukman_aza007@yahoo.co.id