SlideShare a Scribd company logo
1
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL ANAK
A. Latar Belakang
Di era Globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi
masyarakat Indonesia agar mampu mengimbangi kemajuan zaman yang sangat
pesat. Undang – undang No. 20 th 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan meningkatkan
martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional”.
Tujuan dari proses pembelajaran di perguruan tinggi pada umumnya
terfokus pada prestasi akademik yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan nilai
akademik merupakan salah satu indikator yang mencerminkan kemampuan
mahasiswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi berperan pada
pemberian informasi yang faktual dan pengembangan penalaran yaitu pemikiran
yang logis dalam menentukan jawaban yang benar atau salah atas suatu
permasalahan.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lohr dalam sufnawa (2008)
menyebutkan bahwa (IQ) hanya 25% berperan terhadap keberhasilan dan sisanya
ditentukan oleh faktor lain. Goleman (2000 : 4) berpendapat bahwa Kecerdasan
intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah
sumbangan faktor kekuatan – kekuatan lain, salah satunya yaitu kecerdasan
emosional (EQ). Konsep dan teori tentang kecerdasan emosional memberikan
harapan baru kepada dunia pendidikan yang selama ini lebih berorientasi pada IQ
2
(Intelligence Quotient) sebagai sesuatu yang bersifat pembawaan, tetap atau tidak
bisa dikembangkan tetapi menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Dengan
mengelola kecerdasan emosional dalam proses belajar-mengajar, tidak hanya siswa
yang memilki IQ tinggi yang dapat berhasil dalam belajar namun siswa yang
memiliki IQ rendah juga dapat mencapai hasil belajar yang tinggi pula.
Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak
dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata
pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling
melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar
siswa di sekolah (Goleman, 2002). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu
mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami
siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa.
Goleman menyatakan bahwa khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki
kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak
beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung
sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan
rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi
sumber masalah. Karena, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan
emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala,
sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka
dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi
sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi.
3
Proses belajar mengajar di perguruan tinggi dalam berbagai aspeknya
sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional
ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk
mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri,
kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan
mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati
yang relatif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan oranga lain. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) yang membagi EQ
menjadi lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi,
memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain
(empati).Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya.
Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual masih belum cukup
dalam menentukan kesuksesan seseorang, tetapi juga harus didukung oleh faktor–
faktor lain, diantaranya adalah minat belajar. Seseorang yang memiliki minat
belajar akan memiliki keinginan, perhatian dan cita-cita. Oleh karena itu minat
merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan
baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah
laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan
memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh Nasution
(2007:58) bahwa pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Seseorang
yang malas, tidak belajar,dan gagal dalam meraih hasil dan prestasi disebabkan
karena tidak ada minat. IQ selama ini diyakini sebagai satu-satunya hal yang
4
menentukan keberhasilan masa depan anak. Namun hasil penelitian terbaru dalam
bidang psikologi anak menunjukkan bahwa kecerdasan emosi juga sama pentingnya
dengan IQ dalam menentukan keberhasilan masa depan anak. Pengalaman empiris
menunjukkan bahwa 60 % dari semua mahasiswa di Inggris bukan karena IQ-nya
yang rendah, melainkan karena motif prestasinya yang lemah, yang dalam banyak
keadaan lebih kuat pengaruhnya terhadap prestasi (Supriadi, 1997: 8). Surya (1979)
dalam penelitiannya menghasilkan temuan bahwa faktor-faktor non-intelektual
mempunyai kontribusi yang besar terhadap timbulnya gejala berprestasi kurang.
Faktor non-intelektual tersebut antara lain sikap dan kebiasaan belajar, motif
berprestasi, minat belajar, kekurangmatangan, ketergantungan,pengalaman masa
kecil, kualitas hidup keluarga, dan hubungan sosial
Slameto (2010 : 180) menyatakan bahwa minat dapat diukur dari
memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari, ada rasa suka dan senang, ada
rasa keterikatan, lebih menyukai dari pada yang tidak diminati, dan partisipasi
pada kegiatan. Bila seseorang tidak memiliki minat dan perhatian yang besar
terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan seseorang tersebut akan
tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Seperti yang diungkapkan
oleh Efendi dan Praja (2004:122) belajar dengan minat akan lebih baik daripada
belajar tanpa minat. Hal ini diperkuat dengan pendapat Muhibbin Syah (2003:136)
minat besar sekali pengaruhnya terhadap aktivitas belajar, karna ada daya tarik
baginya.
Berdasarakan pendapat dan teori - teori yang tersebut diatas, maka
disimpulkan bahwa keberhasilan dan kesuksesan seseorang dalam meraih hasil
belajar yang optimal tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual
5
melainkan ada faktor lain yang mrmiliki pengaruh besar, salah satunya adalah
kecerdasan emosional (EQ) dan minat belajar. Kedua faktor tersebut menurut
Goleman (2000 : 4) dan Lohr dalam sufnawa (2008)s mampu memperkuat
seseorang dalam menggerakkan dan meningkatkan kemampuan – kemampuan
intelegensi yang ada dalam diri seseorang dengan tujuan seseorang tersebut dapat
meraih hasil belajar yang maksimal.
Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai aktivitas dari suatu
proses interaksi tindak pengajar dan tindak belajar yang dapat diukur dengan
teknik – teknik penilaian tertentu oleh pendidik. Sudjana (2004 : 22) mengatakan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkatan pengetahuan yang dicapai
seseorang terhadap materi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas
dan kegiatan pembelajaran.
Program studi pendidikan ekonomi akuntansi mengajarkan mahasiswa
mata perkuliahan mengenai dasar – dasar akuntansi, tujuan akuntansi, hingga
penyusunan laporan keuangan. Pengetahuan tentang dasar – dasar akuntansi
keuangan merupakan langkah awal yang harus dipelajari dan dikuasai oleh
mahasiswa untuk dapat memahami lebih lanjut materi penyusunan laporan
keuangan. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, selain kemampuan
intelektual mahasiswa akuntansi juga harus memliki minat belajar dan mampu
mengendalikan emosional, karena materi pendidikan akuntansi tidak hanya
memfokuskan pada hasil perhitungan semata, namun juga memerlukan
6
kemampuan logika berpikir, ketekunan dan pengendalian emosi. Hal ini karena
lulusan pendidikan akuntansi akan mampu menyampaikan ilmu yang dimikinya
kepada peserta didik dimasa depan secara maksimal.
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Rachman (2011) didapatkan
hasil bahwa kecerdasan emosional dan minat belajar siswa berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar. Kemudian Kristina (2006) yang mendapakan hasil dari
penelitiannya yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan
spiritual (SQ) dan minat belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
belajar siswa. Lianita (2013) dalam skripsinya pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar mahasiswa menunjukkan bahwa kecerdasan emosional
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
Penelitian racmhan dan kristina menjadikan siswa sebagai objek
penelitiannya, dimana kita ketahui bahwa EQ siswa masih belum bisa diukur
dengan baik dikarenakan sifat siswa yang masih labil dan belum mampu
mengendalikan EQ nya, sehingga hasil penelitian tersebut dirasakan masih belum
baik. Penelitian yang dilakukan oleh Kristina yang menggabungkan EQ dan SQ,
dimana para siswa belum dapat membedakan antara EQ dan SQ sehingga hasil
yang didapat tentu masih belum bisa membuktikan secara baik apakan EQ atau
SQ yang benar-benar berpengaruh terhadap hasil belajar. Penelitian yang hampir
mendekati yaitu penelitian yang dilakukan oleh lianita, akan tetapi penelitian
tersebut hanya menjadikan kecerdasan emosional sebagai variabelnya sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini menjadikan kecerdasan emosional dan
7
minat belajar sebagai variabel, diharapkan keduanya dapat secara bersama – sama
berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.
Pada hakekatnya mahasiswa bukan tidak cerdas namun secara emosi
maupun secara keyakinan mereka kurang bisa mengendalikan diri dengan baik
apalagi dalam hal self confidence (kepercayaan pada diri sendiri). Mereka tidak
percaya pada diri sendiri baik dalam proses pembelajaran ataupun ujian, mereka
cenderung lebih lebih suka mengeluh dan banyak bertanya pada saat ujian
maupun pada saat praktek. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh oleh para
mahasiswa yang telah mempelajari dasar – dasar akuntansi keuangan masih
relative rendah. Dari hasil pengamatan sebelumnya hanya 10% mahasiswa yang
mendapat nilai baik. Ini dikarenakan masih banyak mahasiswa yang tidak focus
saat proses pembelajaran dasar – dasar akuntansi keuangan, mereka beralasan
karena adanya perasaaan gelisah yang tidak beralasan, sehingga sering
mengakibatkan mahasiswa tidak memperhatikan dosen saat belajar.
Disamping itu, kemampuan mahasiswa dalam menumbuhkan keinginan
belajar untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi juga masih sangat kurang.
Para mahasiswa juga memilki sifat acuh baik dengan dosen maupun kepada
sesama mahasiswa dan cenderung mengabaikan pendapat sesama mahasiswa.
Kurangnya rasa empati diantara sesama mahasiswa sehingga saat diadakan diskusi
kelas banyak mahasiswa yang tidak menyimak dan cenderung bercerita dengan
mahasiswa lainnya sehingga keaktifan belajar hanya didominasi oleh beberapa
mahasiswa. Adapula mahasiswa yang hanya datang, duduk dan diam dalam kelas
tanpa memilki minat dan semangat belajar mereka cenderung mengabaikan
8
pelajaran dikarenakan tidak paham akan materi yang diajarkan sehingga mereka
tidak mampu untuk menghadapi kesulitan belajarnya. Selain itu ada juga
mahasiswa yang cenderung menarik diri serta pasif saat pembelajaran dan juga
dalam pergaulan sesama mahasiswa, sehingga saat diadakannya diskusi kelompok
mereka tidak mampu berkomunikasi dengan kelompok diskusi lain penilaian tidak
hanya dari hasil tertulis melainkan nilai dari keaktifan proses belajar dalam kelas.
Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian yang terkait dengan kecerdaan
emosional (EQ) dan minat belajar perlu dilakukan sdengan diharapkan EQ dan
Minat Belajar dapat bersinergi dan saling menunjang mahasiswa untuk
mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Bersinerginya antara
kemampuan intelektual, manajemen emosi dan kemauan serta minat belajar maka
mahasiswa akan lebih dapat memaknai keberhasilan & kestabilan prestasi.
Berdasarkan pada latar belakang yang dipaparkan diatas, maka dalam penelitian
ini diambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada matari Dasar – dasar Akuntansi
Keuangan di FKIP-UIR Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ada banyak permasalah yang muncul dan
dapat diungkapkan dari Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Mahasiswa pada mata kuliah Dasar – dasar Akuntansi Keuangan di
FKIP-UIR Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014, yang terdiri dari :
1. Tingkat keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran hanya
didominasi oleh beberapa orang mahasiswa saja.
9
2. Kurangnya hubungan sesama mahassiswa sehingga Kerjasama dalam
kelompok belajar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan masih
belum maksimal.
3. Kurangnya perhatian mahasiswa dalam memperhatikan dan menyimak
dosen saat memberikan materi pembelajaran.
4. Kemampuan mahasiswa dalam menumbuhkan keinginan belajar untuk
memperoleh hasil belajar yang tinggi masih sangat kurang.
5. Banyaknya mahasiswa yang hanya datang, duduk dan diam dalam kelas
tanpa memilki semangat belajar mereka cenderung mengabaikan
pelajaran.
6. Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri dalam proses pembelajaran
dikelas dan saat ujian.
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
belajar, maka perlu dilakukan pembatasan masalah untuk tercapainya tujuan
penelitian. Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut :
1. Kecerdasan Emosional (EQ) meliputi mengenali diri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan
dengan orang lain
2. Minat Belajar meliputi
3. Hasil belajar mahasiswa yang dipakai adalah Nilai Tes pada Materi
Dasar – dasar Akuntansi yang diujikan pada Mahasiswa Jurusan
10
Pendidikan Ekonomi Akuntansi semester III Tahun Ajaran 2013/2014
FKIP UIR Pekanbaru.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada matteri Dasar – dasar Akuntansi
Keuangan di FKIP-UIR Pekanbaru Th. 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada materi Dasar – dasar Akuntansi Keuangan
di FKIP-UIR Pekanbaru Th. 2013/2014
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan acuan untuk mengembangkan
penelitian yang terkait dengan masalah Kecerdasan Emosional dan Minat
Belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar, sehingga dapat menambah
dan memperluas ilmu yang dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Mahasiswa
11
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
bagi mahasiswa dan dapat memberikan motivasi yang kuat untuk bisa
belajar secara mandiri.
b. Bagi Dosen
Diharapkan penelitian ini mampu menjadi salah satu referensi bagi
dosen agar dapat menyampaikan bahan ajar yang bisa membangkitkan
kecerdasan emosional mahasiswa dan juga menumbuhkan minat belajar
mahasiswa .
c. Bagi Universitas
Menjadi kajian bagi Universitas sebagai salah satu sumber informasi
ilmiah yang terkait pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa dalam menyerap ilmu
pengetahuan di tingkat pendidikan tinggi serta dapat digunakan sebagai
umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
G. Defenisi Operasional
Definisi Operasional Untuk memperjelas, menyamakan persepsi atas istilah
guna menghindari penafsiran yang berbeda pada variable penelitian, maka dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kecerdasan Emosional (EQ) adalah suatu kemampuan seseorang untuk
memahami diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan perasaannya
untuk dapat memandu pikiran dan tindakannya yang dapat diukur melalui
kemampuassn mengenal diri (kesadaran diri), kemampuan mengelola emosi
12
(penguasaan diri), kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengendalikan
emosi orang lain, kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
2. Minat Belajar adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus yang berkaitan dengan perasaan
senang terhadap apa yang telah diperoleh yang dapat diukur melalui
perasaan senang, perhatian dalam belajar, bahan pelajaran dan sikap
pengajar yang menarik, sertamanfaat dan fungsi mata pelajaran.
4. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari suatu proses
interaksi tindak pengajar dan tindak belajar yang dapat diukur dengan
teknik – teknik penilaian tertentu oleh pendidik. Dalam hal ini adalah Nilai
Tes pada materi dasar – dasar Akuntansi yang diujikan kepada Mahasiswa
semester III Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi Tahun Ajaran
2013/2014 FKIP UIR Pekanbaru.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Belajar
Belajar menurut istilah adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya
mendapatkan kepandaian”. Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh
Slameto (2003) secara psikologis “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri.
Dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan maka bermunculan
pula berbagai macam teori tentang belajar. Wasty (2006) mengelompokkan teori
belajar menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Teori Belajar Behavioristik
Yaitu, tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau
penguatan (reinforcement) dari lingkungan.
2. Teori Belajar Kognitif
Yaitu, tingkah laku seseorang didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
3. Teori Belajar Humanistik
Teori ini lebih menekankan pada masalah bagaimana tiap-tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh pengalaman mereka sendiri.
14
B. Hasil Belajar
Sudjana (2004 : 22) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dua
konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik terpadu
dalam satu kegiatan di antara keduannya itu terjadi interaksi dengan pendidik.
Kemampuan yang dimiliki peserta didik dari proses belajar mengajar saja harus
bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya
intervensi orang lain sebagai pengajar.
Dengan demikian hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari
pengajar. Horwart Kingsley (dalam Sudjana, 2004:22) membagi tiga macam hasil
belajar mengajar:
1. keterampilan dan kebiasaan
2. pengetahuan dan pengarahan
3. sikap dan cita-cita.
Sutrisno (2008:25) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan
yang dieksperimenkan, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban
benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai aktivitas dari suatu proses interaksi
tindak pengajar dan tindak belajar yang dapat diukur dengan teknik – teknik
penilaian tertentu oleh pendidik.
15
C. Dasar – Dasar Akuntansi
Defenisi akuntansi ditinjau dari sudut pemakai adalah suatu disiplin
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi,
informasi yang dihasilakn diperlukan untuk membuat perencanaan yang
efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh pimpinan organisasi.
Sedangkan defenisi akuntansi ditinjau dari proses kegiatan adalah sebagai
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisasian data keuangan suatu organisasi.
Dasar – dasar akuntansi adalah materi yang mempelajari mengenai
tentang konsep dasar penyusunan laporan akuntansi yang mencangkup
ruang lingkup akuntansi serta penjabarannya, fungsi akuntansi sampai
dengan penyusunan pembuatan laporan keuangan. Hakekatnya materi ini
merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari
metode penyususnan laporan keuangan lebih lanjut.
D. Kecedasan Emosional
Definisi keberhasilan hidup tidak hanya dipengaruhi oleh IQ,
pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa ada kecerdasan lain di luar
kecerdasan intelektual (IQ) seperti bakat, ketajaman sosial, hubungan sosial,
kematangan emosi dan lain-lain yang harus dikembangkan juga. Kecerdasan yang
dimaksud adalah kecerdasan emosional (EQ) (Melandy dan Aziza, 2006).
Kecerdasan emosional petama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog
bernama Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of
16
New Hampshire Amerika untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang
tampaknya penting bagi keberhasilan.
Salovey dan Mayer (1990) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan
untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan
perasaan secara mendalam sehingga dapat membantu perkembangan emosi dan
intelektual. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kecerdasan emosi menuntut seseorang
untuk belajar mengakui, menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta
menanggapinya dengan tepat dan menerapkan secara efektif energi emosi dalam
kehidupan sehari-hari.
Goleman (2000 : 4) berpendapat bahwa Kecerdasan intelektual (IQ)
hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan
faktor kekuatan – kekuatan lain, salah satunya yaitu kecerdasan emosional (EQ).
Proses belajar mengajar di perguruan tinggi dalam berbagai aspeknya sangat
berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini
mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk
mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri,
kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan
mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati
yang relatif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan oranga lain. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) yang membagi EQ
menjadi lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi,
memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain
17
(empati).Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya.
Dari beberapa pendapat yang dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri
sendiri dan orang lain, dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan
dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
1. Komponen Kecerdasan Emosional
Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) membagi kecerdasan emosional
menjasdi lima bagian yaitu tiga komponen berupa kompetensi emosional
(yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi,
memotivasi diri) dan dua komponen berupa kompetensi sosial
(mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain
(empati). Lima komponen kecerdasan emosional tersebut adalah sebagai
berikut:
a. kemampuan mengenal diri / Pengenalan Diri (Self Awareness)
Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui
perasaan dalam dirinya dan digunakan untuk membuat keputusan bagi
diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri
dan memiliki kepercayaan diri yang kuat. Unsur-unsur kesadaran diri,
yaitu:
(1) Kesadaran emosi (emosional awareness), yaitu mengenali
emosinya sendiri dan efeknya
18
(2) Penilaian diri secara teliti (accurate self awareness), yaitu
mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri.
(3) Percaya diri (self confidence), yaitu keyakinan tentang harga diri
dan kemampuan sendiri.
b. Mengelola emosi Pengendalian /s Diri (Self Regulation)
Pengendalian diri adalah kemampuan menangani emosi diri
sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap
kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu
sasaran, dan mampu segera pulih dari tekanan emosi. Unsur-unsur
pengendalian diri, yaitu:
(1) Kendali diri (self-control), yaitu mengelola emosi dan desakan
hati yang merusak.
(2) Sifat dapat dipercaya (trustworthiness), yaitu memelihara norma
kejujuran dan integritas.
(3) Kehati-hatian (conscientiousness), yaitu bertanggung jawab atas
kinerja pribadi.
(4) Adaptabilitas (adaptability), yaitu keluwesan dalam menghadapi
perubahan.
c. Motivasi diri (Motivation)
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat
dapat membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan
yang lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara
efektif. Unsur-unsur motivasi, yaitu:
19
(1) Dorongan prestasi (achievement drive), yaitu dorongan untuk
menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan.
(2) Komitmen (commitmen), yaitu menyesuaikan diri dengan sasaran
kelompok atau lembaga.
(3) Inisiatif (initiative), yaitu kesiapan untuk memanfaatkan
kesempatan.
(4) Optimisme (optimisme), yaitu kegigihan dalam memperjuangkan
sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
d. Berhubungan dengan orang lain (empati(
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain. Mampu memahami perspektif orang lain dan menimbulkan
hubungan saling percaya, serta mampu menyelaraskan diri dengan
berbagai tipe individu. Unsur-unsur empati, yaitu:
(1) Memahami orang lain (understanding others), yaitu mengindra
perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif
terhadap kepentingan mereka.
(2) Mengembangkan orang lain (developing other), yaitu merasakan
kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
kemampuan orang lain.
(3) Memanfaatkan keragaman (leveraging diversity), yaitu
menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-
macam orang.
20
e. Mengendalikan emosi orang lain / Ketrampilan Sosial (Social Skills)
Ketrampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan
baik ketika berhubungan dengan orang lain, bisa mempengaruhi,
memimpin, bermusyawarah, menyelasaikan perselisihan, dan
bekerjasama dalam tim. Unsur-unsur ketrampilan sosial, yaitu:
(1) Pengaruh (influence), yaitu memiliki taktik untuk melakukan
persuasi.
(2) Komunikasi (communication), yaitu mengirim pesan yang jelas dan
meyakinkan.
(3) Manajemen konflik (conflict management), yaitu negoisasi dan
pemecahan silang pendapat.
(4) Kepemimpinan (leadership), yaitu membangitkan inspirasi dan
memandu kelompok dan orang lain.
E. Minat Belajar Mahasiswa
1. Pengertian Minat
. Bila seseorang tidak memiliki minat dan perhatian yang besar
terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan seseorang tersebut
akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Seperti yang
diungkapkan oleh Efendi dan Praja (2004:122) belajar dengan minat akan
lebih baik daripada belajar tanpa minat.
Sedangkan menurut Bimo Walgito (1981: 38) minat adalah suatu
keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan
disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun
21
membuktikan lebih lanjut, Minat mempunyai hubungan yang erat dengan
dorongan dalam diri individu yang kemudian menimbulkan keinginan
untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Seseorang
yang berminat pada suatu obyek maka akan cenderung merasa senang bila
berkecimpung di dalam obyek tersebut sehingga cenderung akan
memperhatikan perhatian yang besar terhadap obyek. Perhatian yang
diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa ingin tahu dan
mempelajari obyek tersebut.
Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang
ada di lingkungan secara berkelompok. Di dalam kelompok tersebut terjadi
suatu interaksi antar siswa yang juga dapat menumbuhkan minat terhadap
kegiatan tersebut.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat pada seseorang akan suatu obyek atau hal tertentu tidak akan
muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dalam diri individu. Minat dapat
timbul pada diri seseorang melalui proses yaitu adanya perhatian dan
interaksi dengan lingkungan maka minat tersebut dapat berkembang.
Menurut Crow and Crow yang dikutip (Dimyati Mahmud, 2001:56)
yang menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat
seseorang yaitu: (1) faktor dorongan yang berasal dari dalam (2) faktor
motif social (3) faktor emosional.
Slameto (2010 : 180) menyatakan minat dapat diukur dengan :
22
a. Memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari
b. Ada rasa suka dan senang
c. Ada rasa keterikatan
d. Lsebih menyukai dari pada yang tidak diminati
e. Dan partisipasi pada kegiatan
F. Keterkaitan antara Variabel
1. Keterkaitan antara Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Mahasiswa
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lohr dalam sufnawa
(2008) menyebutkan bahwa (IQ) hanya 25% berperan terhadap
keberhasilan dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Goleman (2000 : 4)
berpendapat bahwa Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20%
bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan –
kekuatan lain, salah satunya yaitu kecerdasan emosional (EQ). Proses
belajar mengajar di perguruan tinggi dalam berbagai aspeknya sangat
berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa.
Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa
tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan
untuk memotivasi dirinya sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam
menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda
kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang relatif, serta mampu
berempati dan bekerja sama dengan oranga lain. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) yang membagi EQ menjadi
lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi,
23
memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan
orang lain (empati). Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang
mahasiswa dalam mencapai hasi belajar yang maksimal sehingga dapat
mencapai tujuan dan cita – citanya.
Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas disimpulkan bahwa
mahasiswas yang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang baik dapat
mengekspresikan dan menggunakan keterampilan – keterampilan yang
dimilikinya secara baik pula, sehingga mampu untuk mencapai tujuan dan
hasil belajar yang maksimal.
2. Keterkaitan antara Minat Belajar Mahasiswa dan Hasil Belajar
Mahasiswa
Slameto (2010 : 180) menyatakan bahwa minat dapat diukur dari
memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari, ada rasa suka dan
senang, ada rasa keterikatan, lebih menyukai dari pada yang tidak
diminati, dan partisipasi pada kegiatan. Bila seseorang tidak memiliki
minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit
diharapkan seseorang tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik
dari belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja
(2004:122) belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa
minat. Hal ini diperkuat dengan pendapat Muhibbin Syah (2003:136)
minat besar sekali pengaruhnya terhadap aktivitas belajar, karna ada daya
tarik baginya, dengan daya tarik tersebut maka aktivitas belajar akan
24
berjalan dengan baik dan terarah sehingga memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
Berdasarakan pendapat dan teori - teori yang tersebut diatas, maka
disimpulkan bahwa salah satu faktor dalam keberhasilan dan kesuksesan
seseorang dalam meraih hasil belajar yang optimal dipengaruhi oleh minat
belajar. Minat belajar diduga mampu memperkuat seseorang dalam
menggerakkan dan meningkatkan kemampuan – kemampuan intelegensi
yang ada dalam diri seseorang dengan tujuan seseorang tersebut dapat
meraih hasil belajar yang maksimal.
G. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Rachman (2011) yang meneliti Pengaruh Kecerdasan emosional dan
minat belajar terhadap hasil belajar siswa di SMA Nuruliman
didapatkan hasil bahwa kecerdasan emosional dan minat belajar siswa
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.
2. Kristina (2006) dalam skripsinya “Pengaruh Kecerdasan Emosional
(EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ) dan Minat belajar Terhadap hasil
Belajar Siswa SMPN 4 Malang, kesimpulan dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual
(SQ) dan minat belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
belajar siswa.
3. Lianita (2013) dalam skripsinya pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar mahasiswa menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
25
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan teori dan latar belakang permasalahan yang akan
diteliti dimana dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Sesuai dengan variable yang dibahas yaitu variabel X dan Y, dimana
variabel X1 dan X2 merupakan variabel bebas, dan variabel Y merupakan variabel
terikat.
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
s
Kecerdasan Emosional /
EQ (X1)
Hasil Belajar
(Y)
Minat Belajar
(X2)
26
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan latar belakang serta rumusan masalah yang
telah diuraikan peneliti sebelumnya sebagai jawaban sementara dari penelitian ini
dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar mahasiswa
semester III pada materi dasar – dasar akuntansi di FKIP – UIR Pekanbaru T.A
2013/2014
.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksplanatif, merupakan
penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan menguji atau
memberikan eksplanasi terhadap hubungan antar variabel melalui pengujian
hipotesis. Penelitian ini nerupakan representasi dari karakteristik dasar dari
penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji teori.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional
dan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada materi dasar – dasar
akuntansi dengan cara mengumpulkan data melalui angket yang menggunakan
indikator – indikator kecerdasan emosional dan minat belajar.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semeter III program studi
pendidikan ekonomi akuntansi FKIP-UIR tahun ajaran 2013/2014 yang akan
dilaksanakan pada bulan desember 2013.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 130), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasipenelitian
28
adalah seluruh mahasiswa semester III program studi pendidikan ekonomi
akuntansi FKIP-UIR tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 120 orang
yang terdiri dari 4 kelas.
Tabel 3.1 Gambaran Populasi
No Kelas Jumlah Populasi
1 III Akuntansi A 35
2 III Akuntansi B 26
3 III Akuntansi C 33
4 III Akuntansi D 30
Jumlah 124
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari
populasi, sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel
dapat digeneralisasikan pada populasi. Menurut Slovin (1960) formula
untuk menentukan ukuran sampel suatu populasi adalah :
n = N/N(d)2
+ 1
keterangan :
n = sampel
N = populasi
d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
29
Jumlah populasi ada 120 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah
5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
N = 124 / 124 (0,05)2
+ 1 = 94,65 dibulatkan 95
Tabel 3.2 Penyebaran Sampel
Kelas Proporsi Samper setiap Kelas Jumlah Sampel
A
35
124
95 27
B
26
124
95 20
C
33
124
95 25
D
30
124
95 23
Total 95
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket yang terdiri dari
variable kecerdasan emosional dan variable minat belajar mahasiswa. Untuk
mengukur variable tersebut digunakan indikator – indikator sebagai berikut :
1. Kecerdasan emosional
Goleman (2002 : 57) membagi EQ menjadi lima yaitu kemampuan
mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi diri, memotivasi diri,
mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain (empati).
30
2. Minat Belajar
Slameto (2010 : 180) menyatakan bahwa minat dapat diukur dari
memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari, ada rasa suka dan
senang, ada rasa keterikatan, lebih menyukai dari pada yang tidak
diminati, dan partisipasi pada kegiatan.
Dari indikator - indikator yang tersebut diatas disusun pernyataan –
pernyataan dengan menggunakan pola skala likert yang terdiri dari lima kategori
yaitu Sangat Sesuai (SS), Setuju (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai
(STS). Menurut Sugiyono (2008:94) diberikan skor sebagai berikut :
Tabel 3.3 Bobot Item Pertanyaan
Kategori Bobot
Sangat Sesuai (SS) 4
Sesuai (S) 3
Tidak Sesuai (TS) 2
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1
31
Tabel 3.4
Kisi – kisi angket Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar materi dasar – dasar akuntansi
No. Aspek Kecerdasan Emosional
Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1. Kemampuan untuk mengenali
emosi diri
23, 41, 47,
52, 54, 60
6, 17, 37,
38, 42, 48
12
2. Kemampuan untuk mengelola
emosi diri
2, 22, 27,
50, 51, 56
3, 7, 10, 19,
36, 44
12
32
3. Kemampuan untuk memotivasi
diri sendiri
11, 13, 18,
24, 53, 58
4, 5, 30, 32,
35, 43
12
4. Kemampuan untuk mengenali
emosi orang lain
9, 15, 20,
21, 49, 55
1, 8, 12, 31,
34, 39
12
5. Kemampuan untuk membina
hubungan
16, 28, 29,
33, 45, 59
14, 25, 26,
40, 46, 57
12
JUMLAH 30 30 60
Sumber : Goleman (2002 : 57)
Tabel 3.5
Kisi – kisi angket Minat Belajar mahasiswa terhadap hasil belajar materi dasar –
dasar akuntansi
No. Aspek Minat Belajar
Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
33
1. Kecendrungan memperhatikan
dan mengenang apa yang
dipelajari
1, 3 dan 4 2 4
2. Rasa suka dan senang 6 dan 8 5 dan 7 4
3. Rasa Ketertarikan 9 dan 10 11, 12 dan
13
5
4. Lebih menyukai dari yang tidak
diminati
14, 16 dan
17
15, 16 dan
19
5
5. Partisipasi pada kegiatan 21 dan 22 18, 20,23
dan 24
5
JUMLAH 12 12 24
Slameto (2010 : 180)
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:31), variabel penelitian adalah sesuatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini variabelnya antara lain :
a. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah
 (X1) : Kecerdasan Emosional (EQ)
34
Untuk mengukur Kecerdasan emosional (EQ) digunakan angket yang
terdiri dari lima indikator terhadap mahasiswa semester III jurusan
pendidikan ekonomi akuntansi FKIP-UIR
 (X2) : Minat Belajar
Untuk mengukur minat belajar digunakan angket yang terdiri dari
lima indikator terhadap mahasiswa semester III jurusan pendidikan
ekonomi akuntansi FKIP-UIR
b. Dalam hal ini yang menjadi variabel dependen adalah
 (Y1) : Hasil belajar
Hasil belajar mahasiswa diperoleh dari pemberian test kepada
mahasiswa semester III mengenai materi dasar – dasar akuntansi.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Penggunaan Kuesioner atau Angket
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya pada
responden). Dalam penelitian ini angket yang disebarkan adalah angket
milik dari Solovey (Goleman, 2002 : 57 – 59).s
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan cara langsung
menemui responden dengan memberikan seperangkat angket dan
responden langsung mengisinya. Jenis angket tersebut merupakan angket
tertutup yaitu angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban
35
lengkap sehingga responden hanya tinggal memilih tanda pada jawaban
yang dipilih.
2. Penggunaan Tes
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada satu orang atau kelompok.
Penggunaan tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
penguasaan mahasiswa terhadap satu bidang studi yaitu materi dasar –
dasar akuntansi yang telah dipelajari sebelumnya. Tes diberikan berupa
25 butir soal objektif dengan kisaran waktu 15 menit.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda, regresi berganda digunakan untuk mencari data ada tidaknya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut sugiyono (2009:267)
analisis rumus perhitungan regresi berganda yaitu :
Y= a+b1X1+b2X2
Ket : Y = Hasil Belajar
a = Konstanta
b1 & b2 = Koefisien Regresi
X1 = Kecerdasan Emosional
X2 = Minat Belajar
36
Hasil persamaan regresi berganda tersebut kemudian di analisis dengan
menggunakan uji normalitas, uji multikolineritas, uji F dan analisis koefesien
determinasi berganda.
1. Uji Prasyarat
a. Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
variable independen dan variable dependen dari suatu regresi memiliki
distribusi data yang normal / mendekati normal.
Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Jika nilai probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan
jika nilai probabilitas (sig) < α. Maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dalam penelitian ini taraf signifikan (α) yang digunakan yaitu sebesar
0,05. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for Windows 16.
b. Uji Multikolinearitas
37
Uji multikolinearitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas.
Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak Terdapat Multikolinieritas
Ha : Terdapat Multikolinieritas
Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya gejala multikolinearitas
menurut haryadi surjandi (2011) dapat dilihat dari nilai VIF :
 Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas
diantara variable bebas
 Jika nilai VIF >10 maka terjadi gejala multikolinearitas diantara
variable bebas
Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for Windows 16.
c. Uji Linieritas
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
38
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Formula perhitunagnnya yaitu :
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan :
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun
penurunan)
2. Uji Regresi Berganda
39
Uji regresi berganda yaitu suatu alat analisis peramalan nilai
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal
antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.
Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan
minat belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi dasar –
dasar akuntansi
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan minat
belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi dasar – dasar
akuntansi
Adapun kaidah pengujian signifikansinya adalah sebagai berikut :
 Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai probabilitas Sig (0,05 > Sig),
maka Ha diterima dan Ho ditolak.
 Jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai probabilitas Sig (0,05 < Sig),
maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Uji analisis berganda dapat dihitung dengan computer menggunakan
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows 16.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran dan objek penelitian
1. Sejarah singkat FKIP UIR
Kelahiran Fakuktas dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau
(UIR) dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat (khususnya masyarakat di
provinsi Riau) untuk berperan aktif membantu pemerintah dalam
menyelenggarakan pembangunan, khususnya disektor pendidikan tinggi bidang
ilmu kependidikan dan keguruan. Itikad yang mulia ini akhirnya terwujud dan
waktu yang relatif singkat melalui tiga periodesasi upaya yang ditempuh oleh
pihak UIR dan Yayasan dan Lembaga Pendidikan (YLPI) Daerah Riau.
Pertama, pembentukan tim perumus dan mengadakan kelayakan,
kemudian dilanjutkan dengan menyusun proposal. Kegiatan ini diselenggarakan
berdasarkan SK Rektor UIR Nomor 11/UIR/Kpts/82 tanggal 25 Maret 1982.
Upaya periode pertama ini memerlukan waktu sekitar sebulan.
Kedua, pada akhir bulan april 1982 dikirim ke kopertis wilayah 1 di
medan. Sekitar satu bulan setelah pengiriman proposal, kopertis wilayah 1medan
menerbitkan SK izin Operasional Nomor 013/PD/Kop. 1/82, tanggal juni 1982.
Pada periode kedua ini, dwean pimpinan YLPI Daerah Riau mengangkat Dr. Diah
Zainudin, M.ed. sebagai pejabat Dekan dan Drs. Abu Bakar Rambah sebagai
sekretari fakultas. Kemudian dilanjutkan dengan penerimaan mahasiswa pertama
sebanyak 86 0rang.
41
Ketiga, setelah sekitar dua tahun menyelenggarakan perkuliaahan,
Departemen P dan K RI Nomor 085/0/1984, tanggal 5 Maret 1984. Pada periode
ketiga ini, Dewan Pimpinan YLPI daerah Riau mengangkat Drs. Sudirman A.M,
Dra. Betty Sailun, Drs. Elzaber, dan Drs. Amir Amjad sebagai dosen tetap
pertama di lingkungan FKIP.
Sampai tahun akademis 2012/2013 ini, FKIP UIR mengasuh (1)
pendidikan bahasa dan seni, (2) pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan
alam ( MIPA), (3) pendidikan olahraga dan kesehatan, (4) pendidikan ilmu
pengetahuan sosial, dengan program studi :
1. Pendidikan Bahasa Indonesia (S1)
2. Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
3. Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik (Sendratasik)(S1)
4. Pendidikan Matematika (S1)
5. Pendidikan Biologi (S1)
6. Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan (S1)
7. Pendidikan Ekonomi Akuntansi (S1)
2. Perkembangan status jurusan dan program study
 Jurusan ke pendidikan program studi administrasi pendidikan (s1)
berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P Dan K RI Nomor
085/0/1984, tanggal 5 Maret 1984.
 Jurusan pendidikan bahasa dan seni program studi pendidikan bahasa
indonesia (D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI
42
Nomor 085/0/1984, tanggal 5 Maret 1984. Program studi Pendidikan
Bahasa Indonesia (S1) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan
K RI Nomor 0387/0/86, tanggal 22 Mei 1986. Pada tanggal 31 Mei
1990 status program studi pendidikan bahasa indonesia 1 (S1) dinaikan
menjadi di akui berdasarkan SK Mentri P dan K RI No,or 0379/0/1990
 Jurusan pendidikan bahasa dan seni program studi pendidikan
sendratasik (S1 dan D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri K RI
Nomor 038/0/1986, Tanggal 22 Mei 1986
 Jurusan pendidikan dan seni program studi pendidikan sendratasik (S1
dan D3) berstatus terdaftar berdasrkan SK Mentri K RI Nomor
0379/0/1990.
 Jurusan pendidikan MIPA program studi pendidikan matematika (S1
dan D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor
0378/0/1984, tanggal 5 maret 1984. Program studi pendidikan bahasa
indonesia (S1) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI
Nomor 0378/0/1986, tanggal 22 Mei 1986. Pada tanggal 31 mei 1990
status program studi pendidikan matematika dinaikan menjadi diakui
berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0379/0/1990
 Jurusan MIPA Progam studi pendidikan biologi (S1 dan D3) berstatus
terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0387/0/1986,
tanggal 22 mei 1986.
 Jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan program studi pendidikan
Olahraga dan Kesehatan beroperasi dengan status terdaftar, sesuai
43
dengan SK Mentri P dan K RI Nomor 0387/0/1986, tanggal 22 mai
1986.
 Pada tahun akademis 1986/1987, FKIP UIR dipercayakan oleh
pemerintah (LPTK Dirjen Dikti) membuka program Diploma
kependidikan (Diploma 11) dengan program studi pendidikan bahasa
indonesia, pendidikan bahasa inggris, dan pendidikan matematika.
Sampai tahun akademis 1990/1991, program studi pendidikan
matematika.
 Jurusan IPS Prodi, pendidika Ekonomi Akuntansi FKIP UIR
mempunyai satu program studi yaitu program studi Pendidikan
Ekonomi Akuntansi . jurusan atau program ini mulai melaksanakan
kegiatan pendidikan dengan menerima mahasiswa baru tahun2005
berdasarkan surat SK Mentri P dan K RI Nomor 1357/D/T/2005 dengan
status TERAKREDITAS C dan telah berjalan selama 7 tahun.
3. Perkembangan fisik dan fasilitas
Sejak berdiri sampai tahun 1985, FKIP UIR memanfaatkan 30 ruang kuliah
dalam menyelenggarakan. Fasilitas 30 ruang kuliah dikampus pusat jalan Prof.
Muhamad Yamin, S.H pekanbaru tersebut, dipergunakan secara dengan fakultas
lain ilingkungan UIR.
Pada tahun 1986, FKIP UIR menyelenggarakan pendidikan pada kampus
baru perhentian marpoyan. Pada kampus baru perhentian marpoyan. Pada kampus
baru ini, FKIP UIR menepati gedung berlantai dua dengan lokal 14 ruang kuliah,
44
1 ruang staf tata usaha, dan 1 ruang pimpinan fakultas dan staf mengajar. Tiap
ruang kuliah berukuran 8x8 meter, kecuali 2 ruang kuliah yang masing-masing
berukuran 8x16 meter.
Disamping ruang kuliah, FKIP UIR juga memiliki fasilitas olahraga
(seperti lapangan bola kaki, tenis, tenis meja, voli, takraw, dan bulu tangkis),
sarana kesenian (alat musik tradisional dan modren), fasilitas perpustakaan
fakultas dan universitas, dan 3 unit labor universitas.
Untuk melayani transportasi staf pengajar universitas menyediakan 1 unit
mobil perfakultas dan 12 unit bus (kapasitas 25 orang) untuk melayani
transportasi mahasiswa. Universitas juga menyediakan pasilitas peribadatan 2 unit
mushola dan 1 unit mesjid, di samping beberapa fakultas itu, universitas juga
menyediakan klinik kesehatan dan koperasi mahasiswa.
Sementara peda tahun 2012 ini berkembang fisik dan fasilitas FKIP UIR
telah mengalami banyak perubahan, di mana gedung FKIP UIR bertambah
menjadi 3 gedung, yaitu gedung A ,gedung B, dan gedung C. Sementara gedung
D dalam proses pembangunan.
Sedangkan fasilitas yang tersedia di gedung FKIP UIR ini, yaitu ruang
kuliah lantai 4, infokus, ruang seminar, pustaka fakultas dan jurusan, ruang mikro
teaching, laboraturium internet, laboraturium jurusan, saran aolahraga, area parkir,
kantin, free wifi, dan lain-lain.
4. Visi dan Misi
45
Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi AkuntansiFakultas
Keguruan danb Ilmu pendidikan Uiversitas Islam Riau.
a. Visi
Mendidik calon pendidik ekonomi akuntansi yang islami, unggulm
kompetitif, ditingkat Nasional Dan regional.
b. Misi
Menjadi calon pendidikekonomi akuntasi yang :
1. Memiliki keunggulan akademik , wawasan, etika dan budi pekerti
yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
2. Mampu mengembangkan konsep dan teori pendidikan Ekonomi
Akuntansi dalam berbagai kondisi pembelajaran dan menyusun
program pembelajaran ekonomi akuntansi.
3. Mampu melakukan inovasi di bidang pendidikan atau
pembelajaran ekonomi akuntansi di swkolah dan di lembaga
pendidikan lainya.
4. Mampu menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan alumni
perguruan lain, baik ditingkat Nasional maupun regional.
46

More Related Content

What's hot

Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaanBab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Mazmon Mahmud
 
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanakPra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Hon Shan Shan
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
ulfah Nasution
 
Skripx grace
Skripx graceSkripx grace
Skripx grace
Marna_Nna
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaran
adeendra
 
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
Rasit Masrii
 
Kepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranKepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiran
Emy Bribip
 

What's hot (19)

Minat belajar ips
Minat belajar ipsMinat belajar ips
Minat belajar ips
 
525 650-1-sm (1)
525 650-1-sm (1)525 650-1-sm (1)
525 650-1-sm (1)
 
Proposal ajir
Proposal ajirProposal ajir
Proposal ajir
 
117 356-1-pb
117 356-1-pb117 356-1-pb
117 356-1-pb
 
97 193-1-sm
97 193-1-sm97 193-1-sm
97 193-1-sm
 
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaanBab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
Bab 2 teori kecerdasan emosi dan kejayaan
 
167 162-1-pb
167 162-1-pb167 162-1-pb
167 162-1-pb
 
Hmef5043
Hmef5043Hmef5043
Hmef5043
 
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanakPra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
 
Skripx grace
Skripx graceSkripx grace
Skripx grace
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaran
 
2. edup2023 psikologi pendidikan
2. edup2023   psikologi pendidikan2. edup2023   psikologi pendidikan
2. edup2023 psikologi pendidikan
 
Program Jedi
Program JediProgram Jedi
Program Jedi
 
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
 
Kepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranKepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiran
 

Viewers also liked (7)

SEO Privacy and term
SEO Privacy and termSEO Privacy and term
SEO Privacy and term
 
Format pk guru padamu negeri 2014.
Format pk guru padamu negeri 2014.Format pk guru padamu negeri 2014.
Format pk guru padamu negeri 2014.
 
Contoh Persentasi untuk Skripsi S1, S2, S3 Free download
Contoh Persentasi untuk Skripsi S1, S2, S3 Free downloadContoh Persentasi untuk Skripsi S1, S2, S3 Free download
Contoh Persentasi untuk Skripsi S1, S2, S3 Free download
 
Contoh link feed burner yang baik
Contoh link feed burner yang baikContoh link feed burner yang baik
Contoh link feed burner yang baik
 
Creating wordpress website step by step easy
Creating wordpress website step by step easyCreating wordpress website step by step easy
Creating wordpress website step by step easy
 
Diaporama descripción-física
Diaporama descripción-físicaDiaporama descripción-física
Diaporama descripción-física
 
Kamus indonesia sunda
Kamus indonesia sundaKamus indonesia sunda
Kamus indonesia sunda
 

Similar to Pengaruh kecerdasan pada anak

Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Diyah Sri Hariyanti
 
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Hidayah Khairol
 
Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1
eviprilawati
 
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkanFaktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
Operator Warnet Vast Raha
 
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdfAminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
SintaNurHidayah
 
Faktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesFaktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi proses
Thomaund Tns
 
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajarFaktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
Winda010293
 

Similar to Pengaruh kecerdasan pada anak (20)

Proposal pengaruh tingkat kecerdasan
Proposal pengaruh tingkat kecerdasanProposal pengaruh tingkat kecerdasan
Proposal pengaruh tingkat kecerdasan
 
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
 
Makalah pertemuan 9
Makalah pertemuan 9Makalah pertemuan 9
Makalah pertemuan 9
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
Minat belajar
Minat belajarMinat belajar
Minat belajar
 
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
 
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptxPPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
PPT KELMPOK VI PSYCO.pptx
 
Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru
Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 PekanbaruPengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru
Pengaruh ESQ Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMKN2 Pekanbaru
 
Faktor faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor faktor yang mempengaruhi belajarFaktor faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor faktor yang mempengaruhi belajar
 
Artikel 2
Artikel 2Artikel 2
Artikel 2
 
Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1
 
Artikel 10502105
Artikel 10502105Artikel 10502105
Artikel 10502105
 
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkanFaktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
Faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikkan
 
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdfAminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
 
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxMakalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
 
233 375-1-pb
233 375-1-pb233 375-1-pb
233 375-1-pb
 
Faktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesFaktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi proses
 
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajarFaktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Pengaruh kecerdasan pada anak

  • 1. 1 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL ANAK A. Latar Belakang Di era Globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia agar mampu mengimbangi kemajuan zaman yang sangat pesat. Undang – undang No. 20 th 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan meningkatkan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional”. Tujuan dari proses pembelajaran di perguruan tinggi pada umumnya terfokus pada prestasi akademik yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan nilai akademik merupakan salah satu indikator yang mencerminkan kemampuan mahasiswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi berperan pada pemberian informasi yang faktual dan pengembangan penalaran yaitu pemikiran yang logis dalam menentukan jawaban yang benar atau salah atas suatu permasalahan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lohr dalam sufnawa (2008) menyebutkan bahwa (IQ) hanya 25% berperan terhadap keberhasilan dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Goleman (2000 : 4) berpendapat bahwa Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan – kekuatan lain, salah satunya yaitu kecerdasan emosional (EQ). Konsep dan teori tentang kecerdasan emosional memberikan harapan baru kepada dunia pendidikan yang selama ini lebih berorientasi pada IQ
  • 2. 2 (Intelligence Quotient) sebagai sesuatu yang bersifat pembawaan, tetap atau tidak bisa dikembangkan tetapi menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Dengan mengelola kecerdasan emosional dalam proses belajar-mengajar, tidak hanya siswa yang memilki IQ tinggi yang dapat berhasil dalam belajar namun siswa yang memiliki IQ rendah juga dapat mencapai hasil belajar yang tinggi pula. Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2002). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa. Goleman menyatakan bahwa khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
  • 3. 3 Proses belajar mengajar di perguruan tinggi dalam berbagai aspeknya sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang relatif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan oranga lain. Hal ini diperkuat dengan pendapat Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) yang membagi EQ menjadi lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi, memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain (empati).Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual masih belum cukup dalam menentukan kesuksesan seseorang, tetapi juga harus didukung oleh faktor– faktor lain, diantaranya adalah minat belajar. Seseorang yang memiliki minat belajar akan memiliki keinginan, perhatian dan cita-cita. Oleh karena itu minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh Nasution (2007:58) bahwa pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Seseorang yang malas, tidak belajar,dan gagal dalam meraih hasil dan prestasi disebabkan karena tidak ada minat. IQ selama ini diyakini sebagai satu-satunya hal yang
  • 4. 4 menentukan keberhasilan masa depan anak. Namun hasil penelitian terbaru dalam bidang psikologi anak menunjukkan bahwa kecerdasan emosi juga sama pentingnya dengan IQ dalam menentukan keberhasilan masa depan anak. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa 60 % dari semua mahasiswa di Inggris bukan karena IQ-nya yang rendah, melainkan karena motif prestasinya yang lemah, yang dalam banyak keadaan lebih kuat pengaruhnya terhadap prestasi (Supriadi, 1997: 8). Surya (1979) dalam penelitiannya menghasilkan temuan bahwa faktor-faktor non-intelektual mempunyai kontribusi yang besar terhadap timbulnya gejala berprestasi kurang. Faktor non-intelektual tersebut antara lain sikap dan kebiasaan belajar, motif berprestasi, minat belajar, kekurangmatangan, ketergantungan,pengalaman masa kecil, kualitas hidup keluarga, dan hubungan sosial Slameto (2010 : 180) menyatakan bahwa minat dapat diukur dari memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari, ada rasa suka dan senang, ada rasa keterikatan, lebih menyukai dari pada yang tidak diminati, dan partisipasi pada kegiatan. Bila seseorang tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan seseorang tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja (2004:122) belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Hal ini diperkuat dengan pendapat Muhibbin Syah (2003:136) minat besar sekali pengaruhnya terhadap aktivitas belajar, karna ada daya tarik baginya. Berdasarakan pendapat dan teori - teori yang tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa keberhasilan dan kesuksesan seseorang dalam meraih hasil belajar yang optimal tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual
  • 5. 5 melainkan ada faktor lain yang mrmiliki pengaruh besar, salah satunya adalah kecerdasan emosional (EQ) dan minat belajar. Kedua faktor tersebut menurut Goleman (2000 : 4) dan Lohr dalam sufnawa (2008)s mampu memperkuat seseorang dalam menggerakkan dan meningkatkan kemampuan – kemampuan intelegensi yang ada dalam diri seseorang dengan tujuan seseorang tersebut dapat meraih hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai aktivitas dari suatu proses interaksi tindak pengajar dan tindak belajar yang dapat diukur dengan teknik – teknik penilaian tertentu oleh pendidik. Sudjana (2004 : 22) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkatan pengetahuan yang dicapai seseorang terhadap materi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran. Program studi pendidikan ekonomi akuntansi mengajarkan mahasiswa mata perkuliahan mengenai dasar – dasar akuntansi, tujuan akuntansi, hingga penyusunan laporan keuangan. Pengetahuan tentang dasar – dasar akuntansi keuangan merupakan langkah awal yang harus dipelajari dan dikuasai oleh mahasiswa untuk dapat memahami lebih lanjut materi penyusunan laporan keuangan. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, selain kemampuan intelektual mahasiswa akuntansi juga harus memliki minat belajar dan mampu mengendalikan emosional, karena materi pendidikan akuntansi tidak hanya memfokuskan pada hasil perhitungan semata, namun juga memerlukan
  • 6. 6 kemampuan logika berpikir, ketekunan dan pengendalian emosi. Hal ini karena lulusan pendidikan akuntansi akan mampu menyampaikan ilmu yang dimikinya kepada peserta didik dimasa depan secara maksimal. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Rachman (2011) didapatkan hasil bahwa kecerdasan emosional dan minat belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar. Kemudian Kristina (2006) yang mendapakan hasil dari penelitiannya yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan minat belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Lianita (2013) dalam skripsinya pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar mahasiswa menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian racmhan dan kristina menjadikan siswa sebagai objek penelitiannya, dimana kita ketahui bahwa EQ siswa masih belum bisa diukur dengan baik dikarenakan sifat siswa yang masih labil dan belum mampu mengendalikan EQ nya, sehingga hasil penelitian tersebut dirasakan masih belum baik. Penelitian yang dilakukan oleh Kristina yang menggabungkan EQ dan SQ, dimana para siswa belum dapat membedakan antara EQ dan SQ sehingga hasil yang didapat tentu masih belum bisa membuktikan secara baik apakan EQ atau SQ yang benar-benar berpengaruh terhadap hasil belajar. Penelitian yang hampir mendekati yaitu penelitian yang dilakukan oleh lianita, akan tetapi penelitian tersebut hanya menjadikan kecerdasan emosional sebagai variabelnya sedangkan penelitian yang akan dilakukan saat ini menjadikan kecerdasan emosional dan
  • 7. 7 minat belajar sebagai variabel, diharapkan keduanya dapat secara bersama – sama berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa. Pada hakekatnya mahasiswa bukan tidak cerdas namun secara emosi maupun secara keyakinan mereka kurang bisa mengendalikan diri dengan baik apalagi dalam hal self confidence (kepercayaan pada diri sendiri). Mereka tidak percaya pada diri sendiri baik dalam proses pembelajaran ataupun ujian, mereka cenderung lebih lebih suka mengeluh dan banyak bertanya pada saat ujian maupun pada saat praktek. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh oleh para mahasiswa yang telah mempelajari dasar – dasar akuntansi keuangan masih relative rendah. Dari hasil pengamatan sebelumnya hanya 10% mahasiswa yang mendapat nilai baik. Ini dikarenakan masih banyak mahasiswa yang tidak focus saat proses pembelajaran dasar – dasar akuntansi keuangan, mereka beralasan karena adanya perasaaan gelisah yang tidak beralasan, sehingga sering mengakibatkan mahasiswa tidak memperhatikan dosen saat belajar. Disamping itu, kemampuan mahasiswa dalam menumbuhkan keinginan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi juga masih sangat kurang. Para mahasiswa juga memilki sifat acuh baik dengan dosen maupun kepada sesama mahasiswa dan cenderung mengabaikan pendapat sesama mahasiswa. Kurangnya rasa empati diantara sesama mahasiswa sehingga saat diadakan diskusi kelas banyak mahasiswa yang tidak menyimak dan cenderung bercerita dengan mahasiswa lainnya sehingga keaktifan belajar hanya didominasi oleh beberapa mahasiswa. Adapula mahasiswa yang hanya datang, duduk dan diam dalam kelas tanpa memilki minat dan semangat belajar mereka cenderung mengabaikan
  • 8. 8 pelajaran dikarenakan tidak paham akan materi yang diajarkan sehingga mereka tidak mampu untuk menghadapi kesulitan belajarnya. Selain itu ada juga mahasiswa yang cenderung menarik diri serta pasif saat pembelajaran dan juga dalam pergaulan sesama mahasiswa, sehingga saat diadakannya diskusi kelompok mereka tidak mampu berkomunikasi dengan kelompok diskusi lain penilaian tidak hanya dari hasil tertulis melainkan nilai dari keaktifan proses belajar dalam kelas. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian yang terkait dengan kecerdaan emosional (EQ) dan minat belajar perlu dilakukan sdengan diharapkan EQ dan Minat Belajar dapat bersinergi dan saling menunjang mahasiswa untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Bersinerginya antara kemampuan intelektual, manajemen emosi dan kemauan serta minat belajar maka mahasiswa akan lebih dapat memaknai keberhasilan & kestabilan prestasi. Berdasarkan pada latar belakang yang dipaparkan diatas, maka dalam penelitian ini diambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada matari Dasar – dasar Akuntansi Keuangan di FKIP-UIR Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas ada banyak permasalah yang muncul dan dapat diungkapkan dari Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada mata kuliah Dasar – dasar Akuntansi Keuangan di FKIP-UIR Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014, yang terdiri dari : 1. Tingkat keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran hanya didominasi oleh beberapa orang mahasiswa saja.
  • 9. 9 2. Kurangnya hubungan sesama mahassiswa sehingga Kerjasama dalam kelompok belajar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan masih belum maksimal. 3. Kurangnya perhatian mahasiswa dalam memperhatikan dan menyimak dosen saat memberikan materi pembelajaran. 4. Kemampuan mahasiswa dalam menumbuhkan keinginan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi masih sangat kurang. 5. Banyaknya mahasiswa yang hanya datang, duduk dan diam dalam kelas tanpa memilki semangat belajar mereka cenderung mengabaikan pelajaran. 6. Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri dalam proses pembelajaran dikelas dan saat ujian. C. Batasan Masalah Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam belajar, maka perlu dilakukan pembatasan masalah untuk tercapainya tujuan penelitian. Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut : 1. Kecerdasan Emosional (EQ) meliputi mengenali diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang lain 2. Minat Belajar meliputi 3. Hasil belajar mahasiswa yang dipakai adalah Nilai Tes pada Materi Dasar – dasar Akuntansi yang diujikan pada Mahasiswa Jurusan
  • 10. 10 Pendidikan Ekonomi Akuntansi semester III Tahun Ajaran 2013/2014 FKIP UIR Pekanbaru. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada matteri Dasar – dasar Akuntansi Keuangan di FKIP-UIR Pekanbaru Th. 2013/2014 ? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada materi Dasar – dasar Akuntansi Keuangan di FKIP-UIR Pekanbaru Th. 2013/2014 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan acuan untuk mengembangkan penelitian yang terkait dengan masalah Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar, sehingga dapat menambah dan memperluas ilmu yang dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Mahasiswa
  • 11. 11 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi mahasiswa dan dapat memberikan motivasi yang kuat untuk bisa belajar secara mandiri. b. Bagi Dosen Diharapkan penelitian ini mampu menjadi salah satu referensi bagi dosen agar dapat menyampaikan bahan ajar yang bisa membangkitkan kecerdasan emosional mahasiswa dan juga menumbuhkan minat belajar mahasiswa . c. Bagi Universitas Menjadi kajian bagi Universitas sebagai salah satu sumber informasi ilmiah yang terkait pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar mahasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa dalam menyerap ilmu pengetahuan di tingkat pendidikan tinggi serta dapat digunakan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. G. Defenisi Operasional Definisi Operasional Untuk memperjelas, menyamakan persepsi atas istilah guna menghindari penafsiran yang berbeda pada variable penelitian, maka dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kecerdasan Emosional (EQ) adalah suatu kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan perasaannya untuk dapat memandu pikiran dan tindakannya yang dapat diukur melalui kemampuassn mengenal diri (kesadaran diri), kemampuan mengelola emosi
  • 12. 12 (penguasaan diri), kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengendalikan emosi orang lain, kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati). 2. Minat Belajar adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus yang berkaitan dengan perasaan senang terhadap apa yang telah diperoleh yang dapat diukur melalui perasaan senang, perhatian dalam belajar, bahan pelajaran dan sikap pengajar yang menarik, sertamanfaat dan fungsi mata pelajaran. 4. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari suatu proses interaksi tindak pengajar dan tindak belajar yang dapat diukur dengan teknik – teknik penilaian tertentu oleh pendidik. Dalam hal ini adalah Nilai Tes pada materi dasar – dasar Akuntansi yang diujikan kepada Mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi Tahun Ajaran 2013/2014 FKIP UIR Pekanbaru.
  • 13. 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Belajar Belajar menurut istilah adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan kepandaian”. Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh Slameto (2003) secara psikologis “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri. Dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan maka bermunculan pula berbagai macam teori tentang belajar. Wasty (2006) mengelompokkan teori belajar menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Teori Belajar Behavioristik Yaitu, tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan. 2. Teori Belajar Kognitif Yaitu, tingkah laku seseorang didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. 3. Teori Belajar Humanistik Teori ini lebih menekankan pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh pengalaman mereka sendiri.
  • 14. 14 B. Hasil Belajar Sudjana (2004 : 22) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik terpadu dalam satu kegiatan di antara keduannya itu terjadi interaksi dengan pendidik. Kemampuan yang dimiliki peserta didik dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Dengan demikian hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar. Horwart Kingsley (dalam Sudjana, 2004:22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar: 1. keterampilan dan kebiasaan 2. pengetahuan dan pengarahan 3. sikap dan cita-cita. Sutrisno (2008:25) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dieksperimenkan, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar. Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai aktivitas dari suatu proses interaksi tindak pengajar dan tindak belajar yang dapat diukur dengan teknik – teknik penilaian tertentu oleh pendidik.
  • 15. 15 C. Dasar – Dasar Akuntansi Defenisi akuntansi ditinjau dari sudut pemakai adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi, informasi yang dihasilakn diperlukan untuk membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh pimpinan organisasi. Sedangkan defenisi akuntansi ditinjau dari proses kegiatan adalah sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisasian data keuangan suatu organisasi. Dasar – dasar akuntansi adalah materi yang mempelajari mengenai tentang konsep dasar penyusunan laporan akuntansi yang mencangkup ruang lingkup akuntansi serta penjabarannya, fungsi akuntansi sampai dengan penyusunan pembuatan laporan keuangan. Hakekatnya materi ini merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari metode penyususnan laporan keuangan lebih lanjut. D. Kecedasan Emosional Definisi keberhasilan hidup tidak hanya dipengaruhi oleh IQ, pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa ada kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual (IQ) seperti bakat, ketajaman sosial, hubungan sosial, kematangan emosi dan lain-lain yang harus dikembangkan juga. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan emosional (EQ) (Melandy dan Aziza, 2006). Kecerdasan emosional petama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog bernama Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of
  • 16. 16 New Hampshire Amerika untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Salovey dan Mayer (1990) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga dapat membantu perkembangan emosi dan intelektual. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kecerdasan emosi menuntut seseorang untuk belajar mengakui, menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat dan menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari. Goleman (2000 : 4) berpendapat bahwa Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan – kekuatan lain, salah satunya yaitu kecerdasan emosional (EQ). Proses belajar mengajar di perguruan tinggi dalam berbagai aspeknya sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang relatif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan oranga lain. Hal ini diperkuat dengan pendapat Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) yang membagi EQ menjadi lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi, memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain
  • 17. 17 (empati).Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Dari beberapa pendapat yang dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain, dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 1. Komponen Kecerdasan Emosional Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) membagi kecerdasan emosional menjasdi lima bagian yaitu tiga komponen berupa kompetensi emosional (yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi, memotivasi diri) dan dua komponen berupa kompetensi sosial (mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain (empati). Lima komponen kecerdasan emosional tersebut adalah sebagai berikut: a. kemampuan mengenal diri / Pengenalan Diri (Self Awareness) Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui perasaan dalam dirinya dan digunakan untuk membuat keputusan bagi diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan memiliki kepercayaan diri yang kuat. Unsur-unsur kesadaran diri, yaitu: (1) Kesadaran emosi (emosional awareness), yaitu mengenali emosinya sendiri dan efeknya
  • 18. 18 (2) Penilaian diri secara teliti (accurate self awareness), yaitu mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri. (3) Percaya diri (self confidence), yaitu keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri. b. Mengelola emosi Pengendalian /s Diri (Self Regulation) Pengendalian diri adalah kemampuan menangani emosi diri sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu segera pulih dari tekanan emosi. Unsur-unsur pengendalian diri, yaitu: (1) Kendali diri (self-control), yaitu mengelola emosi dan desakan hati yang merusak. (2) Sifat dapat dipercaya (trustworthiness), yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas. (3) Kehati-hatian (conscientiousness), yaitu bertanggung jawab atas kinerja pribadi. (4) Adaptabilitas (adaptability), yaitu keluwesan dalam menghadapi perubahan. c. Motivasi diri (Motivation) Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat dapat membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan yang lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif. Unsur-unsur motivasi, yaitu:
  • 19. 19 (1) Dorongan prestasi (achievement drive), yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan. (2) Komitmen (commitmen), yaitu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau lembaga. (3) Inisiatif (initiative), yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. (4) Optimisme (optimisme), yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. d. Berhubungan dengan orang lain (empati( Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Mampu memahami perspektif orang lain dan menimbulkan hubungan saling percaya, serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu. Unsur-unsur empati, yaitu: (1) Memahami orang lain (understanding others), yaitu mengindra perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka. (2) Mengembangkan orang lain (developing other), yaitu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan orang lain. (3) Memanfaatkan keragaman (leveraging diversity), yaitu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam- macam orang.
  • 20. 20 e. Mengendalikan emosi orang lain / Ketrampilan Sosial (Social Skills) Ketrampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, bisa mempengaruhi, memimpin, bermusyawarah, menyelasaikan perselisihan, dan bekerjasama dalam tim. Unsur-unsur ketrampilan sosial, yaitu: (1) Pengaruh (influence), yaitu memiliki taktik untuk melakukan persuasi. (2) Komunikasi (communication), yaitu mengirim pesan yang jelas dan meyakinkan. (3) Manajemen konflik (conflict management), yaitu negoisasi dan pemecahan silang pendapat. (4) Kepemimpinan (leadership), yaitu membangitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain. E. Minat Belajar Mahasiswa 1. Pengertian Minat . Bila seseorang tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan seseorang tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja (2004:122) belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Sedangkan menurut Bimo Walgito (1981: 38) minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun
  • 21. 21 membuktikan lebih lanjut, Minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan dalam diri individu yang kemudian menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Seseorang yang berminat pada suatu obyek maka akan cenderung merasa senang bila berkecimpung di dalam obyek tersebut sehingga cenderung akan memperhatikan perhatian yang besar terhadap obyek. Perhatian yang diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa ingin tahu dan mempelajari obyek tersebut. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok. Di dalam kelompok tersebut terjadi suatu interaksi antar siswa yang juga dapat menumbuhkan minat terhadap kegiatan tersebut. 2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Minat pada seseorang akan suatu obyek atau hal tertentu tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses yaitu adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan maka minat tersebut dapat berkembang. Menurut Crow and Crow yang dikutip (Dimyati Mahmud, 2001:56) yang menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat seseorang yaitu: (1) faktor dorongan yang berasal dari dalam (2) faktor motif social (3) faktor emosional. Slameto (2010 : 180) menyatakan minat dapat diukur dengan :
  • 22. 22 a. Memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari b. Ada rasa suka dan senang c. Ada rasa keterikatan d. Lsebih menyukai dari pada yang tidak diminati e. Dan partisipasi pada kegiatan F. Keterkaitan antara Variabel 1. Keterkaitan antara Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Mahasiswa Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lohr dalam sufnawa (2008) menyebutkan bahwa (IQ) hanya 25% berperan terhadap keberhasilan dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Goleman (2000 : 4) berpendapat bahwa Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan – kekuatan lain, salah satunya yaitu kecerdasan emosional (EQ). Proses belajar mengajar di perguruan tinggi dalam berbagai aspeknya sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang relatif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan oranga lain. Hal ini diperkuat dengan pendapat Solovey (Goleman, 2002 : 57-59) yang membagi EQ menjadi lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi,
  • 23. 23 memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain (empati). Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai hasi belajar yang maksimal sehingga dapat mencapai tujuan dan cita – citanya. Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas disimpulkan bahwa mahasiswas yang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang baik dapat mengekspresikan dan menggunakan keterampilan – keterampilan yang dimilikinya secara baik pula, sehingga mampu untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang maksimal. 2. Keterkaitan antara Minat Belajar Mahasiswa dan Hasil Belajar Mahasiswa Slameto (2010 : 180) menyatakan bahwa minat dapat diukur dari memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari, ada rasa suka dan senang, ada rasa keterikatan, lebih menyukai dari pada yang tidak diminati, dan partisipasi pada kegiatan. Bila seseorang tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan seseorang tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja (2004:122) belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Hal ini diperkuat dengan pendapat Muhibbin Syah (2003:136) minat besar sekali pengaruhnya terhadap aktivitas belajar, karna ada daya tarik baginya, dengan daya tarik tersebut maka aktivitas belajar akan
  • 24. 24 berjalan dengan baik dan terarah sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Berdasarakan pendapat dan teori - teori yang tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa salah satu faktor dalam keberhasilan dan kesuksesan seseorang dalam meraih hasil belajar yang optimal dipengaruhi oleh minat belajar. Minat belajar diduga mampu memperkuat seseorang dalam menggerakkan dan meningkatkan kemampuan – kemampuan intelegensi yang ada dalam diri seseorang dengan tujuan seseorang tersebut dapat meraih hasil belajar yang maksimal. G. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Rachman (2011) yang meneliti Pengaruh Kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa di SMA Nuruliman didapatkan hasil bahwa kecerdasan emosional dan minat belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar. 2. Kristina (2006) dalam skripsinya “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ) dan Minat belajar Terhadap hasil Belajar Siswa SMPN 4 Malang, kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan minat belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. 3. Lianita (2013) dalam skripsinya pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar mahasiswa menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
  • 25. 25 H. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan teori dan latar belakang permasalahan yang akan diteliti dimana dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sesuai dengan variable yang dibahas yaitu variabel X dan Y, dimana variabel X1 dan X2 merupakan variabel bebas, dan variabel Y merupakan variabel terikat. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Berfikir s Kecerdasan Emosional / EQ (X1) Hasil Belajar (Y) Minat Belajar (X2)
  • 26. 26 I. Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan latar belakang serta rumusan masalah yang telah diuraikan peneliti sebelumnya sebagai jawaban sementara dari penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar mahasiswa semester III pada materi dasar – dasar akuntansi di FKIP – UIR Pekanbaru T.A 2013/2014 .
  • 27. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksplanatif, merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan menguji atau memberikan eksplanasi terhadap hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini nerupakan representasi dari karakteristik dasar dari penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji teori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada materi dasar – dasar akuntansi dengan cara mengumpulkan data melalui angket yang menggunakan indikator – indikator kecerdasan emosional dan minat belajar. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semeter III program studi pendidikan ekonomi akuntansi FKIP-UIR tahun ajaran 2013/2014 yang akan dilaksanakan pada bulan desember 2013. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasipenelitian
  • 28. 28 adalah seluruh mahasiswa semester III program studi pendidikan ekonomi akuntansi FKIP-UIR tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 120 orang yang terdiri dari 4 kelas. Tabel 3.1 Gambaran Populasi No Kelas Jumlah Populasi 1 III Akuntansi A 35 2 III Akuntansi B 26 3 III Akuntansi C 33 4 III Akuntansi D 30 Jumlah 124 2. Sampel Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi, sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Menurut Slovin (1960) formula untuk menentukan ukuran sampel suatu populasi adalah : n = N/N(d)2 + 1 keterangan : n = sampel N = populasi d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
  • 29. 29 Jumlah populasi ada 120 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : N = 124 / 124 (0,05)2 + 1 = 94,65 dibulatkan 95 Tabel 3.2 Penyebaran Sampel Kelas Proporsi Samper setiap Kelas Jumlah Sampel A 35 124 95 27 B 26 124 95 20 C 33 124 95 25 D 30 124 95 23 Total 95 D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket yang terdiri dari variable kecerdasan emosional dan variable minat belajar mahasiswa. Untuk mengukur variable tersebut digunakan indikator – indikator sebagai berikut : 1. Kecerdasan emosional Goleman (2002 : 57) membagi EQ menjadi lima yaitu kemampuan mengenal diri (kesadaran diri), mengelola emosi diri, memotivasi diri, mengendalikan emosi orang lain, berhubungan dengan orang lain (empati).
  • 30. 30 2. Minat Belajar Slameto (2010 : 180) menyatakan bahwa minat dapat diukur dari memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari, ada rasa suka dan senang, ada rasa keterikatan, lebih menyukai dari pada yang tidak diminati, dan partisipasi pada kegiatan. Dari indikator - indikator yang tersebut diatas disusun pernyataan – pernyataan dengan menggunakan pola skala likert yang terdiri dari lima kategori yaitu Sangat Sesuai (SS), Setuju (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Menurut Sugiyono (2008:94) diberikan skor sebagai berikut : Tabel 3.3 Bobot Item Pertanyaan Kategori Bobot Sangat Sesuai (SS) 4 Sesuai (S) 3 Tidak Sesuai (TS) 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1
  • 31. 31 Tabel 3.4 Kisi – kisi angket Kecerdasan Emosional (EQ) dan Minat Belajar mahasiswa terhadap hasil belajar materi dasar – dasar akuntansi No. Aspek Kecerdasan Emosional Pernyataan Jumlah Positif Negatif 1. Kemampuan untuk mengenali emosi diri 23, 41, 47, 52, 54, 60 6, 17, 37, 38, 42, 48 12 2. Kemampuan untuk mengelola emosi diri 2, 22, 27, 50, 51, 56 3, 7, 10, 19, 36, 44 12
  • 32. 32 3. Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri 11, 13, 18, 24, 53, 58 4, 5, 30, 32, 35, 43 12 4. Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain 9, 15, 20, 21, 49, 55 1, 8, 12, 31, 34, 39 12 5. Kemampuan untuk membina hubungan 16, 28, 29, 33, 45, 59 14, 25, 26, 40, 46, 57 12 JUMLAH 30 30 60 Sumber : Goleman (2002 : 57) Tabel 3.5 Kisi – kisi angket Minat Belajar mahasiswa terhadap hasil belajar materi dasar – dasar akuntansi No. Aspek Minat Belajar Pernyataan Jumlah Positif Negatif
  • 33. 33 1. Kecendrungan memperhatikan dan mengenang apa yang dipelajari 1, 3 dan 4 2 4 2. Rasa suka dan senang 6 dan 8 5 dan 7 4 3. Rasa Ketertarikan 9 dan 10 11, 12 dan 13 5 4. Lebih menyukai dari yang tidak diminati 14, 16 dan 17 15, 16 dan 19 5 5. Partisipasi pada kegiatan 21 dan 22 18, 20,23 dan 24 5 JUMLAH 12 12 24 Slameto (2010 : 180) E. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2003:31), variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabelnya antara lain : a. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah  (X1) : Kecerdasan Emosional (EQ)
  • 34. 34 Untuk mengukur Kecerdasan emosional (EQ) digunakan angket yang terdiri dari lima indikator terhadap mahasiswa semester III jurusan pendidikan ekonomi akuntansi FKIP-UIR  (X2) : Minat Belajar Untuk mengukur minat belajar digunakan angket yang terdiri dari lima indikator terhadap mahasiswa semester III jurusan pendidikan ekonomi akuntansi FKIP-UIR b. Dalam hal ini yang menjadi variabel dependen adalah  (Y1) : Hasil belajar Hasil belajar mahasiswa diperoleh dari pemberian test kepada mahasiswa semester III mengenai materi dasar – dasar akuntansi. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Penggunaan Kuesioner atau Angket Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya pada responden). Dalam penelitian ini angket yang disebarkan adalah angket milik dari Solovey (Goleman, 2002 : 57 – 59).s Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan cara langsung menemui responden dengan memberikan seperangkat angket dan responden langsung mengisinya. Jenis angket tersebut merupakan angket tertutup yaitu angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban
  • 35. 35 lengkap sehingga responden hanya tinggal memilih tanda pada jawaban yang dipilih. 2. Penggunaan Tes Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada satu orang atau kelompok. Penggunaan tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur penguasaan mahasiswa terhadap satu bidang studi yaitu materi dasar – dasar akuntansi yang telah dipelajari sebelumnya. Tes diberikan berupa 25 butir soal objektif dengan kisaran waktu 15 menit. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, regresi berganda digunakan untuk mencari data ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut sugiyono (2009:267) analisis rumus perhitungan regresi berganda yaitu : Y= a+b1X1+b2X2 Ket : Y = Hasil Belajar a = Konstanta b1 & b2 = Koefisien Regresi X1 = Kecerdasan Emosional X2 = Minat Belajar
  • 36. 36 Hasil persamaan regresi berganda tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolineritas, uji F dan analisis koefesien determinasi berganda. 1. Uji Prasyarat a. Uji normalitas Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variable independen dan variable dependen dari suatu regresi memiliki distribusi data yang normal / mendekati normal. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut : Ho = Data berdistribusi normal Ha = Data tidak berdistribusi normal Jika nilai probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan jika nilai probabilitas (sig) < α. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dalam penelitian ini taraf signifikan (α) yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows 16. b. Uji Multikolinearitas
  • 37. 37 Uji multikolinearitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho : Tidak Terdapat Multikolinieritas Ha : Terdapat Multikolinieritas Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya gejala multikolinearitas menurut haryadi surjandi (2011) dapat dilihat dari nilai VIF :  Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variable bebas  Jika nilai VIF >10 maka terjadi gejala multikolinearitas diantara variable bebas Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows 16. c. Uji Linieritas Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
  • 38. 38 variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Formula perhitunagnnya yaitu : Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn Keterangan : Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independen a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) 2. Uji Regresi Berganda
  • 39. 39 Uji regresi berganda yaitu suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi dasar – dasar akuntansi Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi dasar – dasar akuntansi Adapun kaidah pengujian signifikansinya adalah sebagai berikut :  Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai probabilitas Sig (0,05 > Sig), maka Ha diterima dan Ho ditolak.  Jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai probabilitas Sig (0,05 < Sig), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Uji analisis berganda dapat dihitung dengan computer menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows 16.
  • 40. 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran dan objek penelitian 1. Sejarah singkat FKIP UIR Kelahiran Fakuktas dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau (UIR) dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat (khususnya masyarakat di provinsi Riau) untuk berperan aktif membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan, khususnya disektor pendidikan tinggi bidang ilmu kependidikan dan keguruan. Itikad yang mulia ini akhirnya terwujud dan waktu yang relatif singkat melalui tiga periodesasi upaya yang ditempuh oleh pihak UIR dan Yayasan dan Lembaga Pendidikan (YLPI) Daerah Riau. Pertama, pembentukan tim perumus dan mengadakan kelayakan, kemudian dilanjutkan dengan menyusun proposal. Kegiatan ini diselenggarakan berdasarkan SK Rektor UIR Nomor 11/UIR/Kpts/82 tanggal 25 Maret 1982. Upaya periode pertama ini memerlukan waktu sekitar sebulan. Kedua, pada akhir bulan april 1982 dikirim ke kopertis wilayah 1 di medan. Sekitar satu bulan setelah pengiriman proposal, kopertis wilayah 1medan menerbitkan SK izin Operasional Nomor 013/PD/Kop. 1/82, tanggal juni 1982. Pada periode kedua ini, dwean pimpinan YLPI Daerah Riau mengangkat Dr. Diah Zainudin, M.ed. sebagai pejabat Dekan dan Drs. Abu Bakar Rambah sebagai sekretari fakultas. Kemudian dilanjutkan dengan penerimaan mahasiswa pertama sebanyak 86 0rang.
  • 41. 41 Ketiga, setelah sekitar dua tahun menyelenggarakan perkuliaahan, Departemen P dan K RI Nomor 085/0/1984, tanggal 5 Maret 1984. Pada periode ketiga ini, Dewan Pimpinan YLPI daerah Riau mengangkat Drs. Sudirman A.M, Dra. Betty Sailun, Drs. Elzaber, dan Drs. Amir Amjad sebagai dosen tetap pertama di lingkungan FKIP. Sampai tahun akademis 2012/2013 ini, FKIP UIR mengasuh (1) pendidikan bahasa dan seni, (2) pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam ( MIPA), (3) pendidikan olahraga dan kesehatan, (4) pendidikan ilmu pengetahuan sosial, dengan program studi : 1. Pendidikan Bahasa Indonesia (S1) 2. Pendidikan Bahasa Inggris (S1) 3. Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik (Sendratasik)(S1) 4. Pendidikan Matematika (S1) 5. Pendidikan Biologi (S1) 6. Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan (S1) 7. Pendidikan Ekonomi Akuntansi (S1) 2. Perkembangan status jurusan dan program study  Jurusan ke pendidikan program studi administrasi pendidikan (s1) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P Dan K RI Nomor 085/0/1984, tanggal 5 Maret 1984.  Jurusan pendidikan bahasa dan seni program studi pendidikan bahasa indonesia (D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI
  • 42. 42 Nomor 085/0/1984, tanggal 5 Maret 1984. Program studi Pendidikan Bahasa Indonesia (S1) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0387/0/86, tanggal 22 Mei 1986. Pada tanggal 31 Mei 1990 status program studi pendidikan bahasa indonesia 1 (S1) dinaikan menjadi di akui berdasarkan SK Mentri P dan K RI No,or 0379/0/1990  Jurusan pendidikan bahasa dan seni program studi pendidikan sendratasik (S1 dan D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri K RI Nomor 038/0/1986, Tanggal 22 Mei 1986  Jurusan pendidikan dan seni program studi pendidikan sendratasik (S1 dan D3) berstatus terdaftar berdasrkan SK Mentri K RI Nomor 0379/0/1990.  Jurusan pendidikan MIPA program studi pendidikan matematika (S1 dan D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0378/0/1984, tanggal 5 maret 1984. Program studi pendidikan bahasa indonesia (S1) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0378/0/1986, tanggal 22 Mei 1986. Pada tanggal 31 mei 1990 status program studi pendidikan matematika dinaikan menjadi diakui berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0379/0/1990  Jurusan MIPA Progam studi pendidikan biologi (S1 dan D3) berstatus terdaftar berdasarkan SK Mentri P dan K RI Nomor 0387/0/1986, tanggal 22 mei 1986.  Jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan program studi pendidikan Olahraga dan Kesehatan beroperasi dengan status terdaftar, sesuai
  • 43. 43 dengan SK Mentri P dan K RI Nomor 0387/0/1986, tanggal 22 mai 1986.  Pada tahun akademis 1986/1987, FKIP UIR dipercayakan oleh pemerintah (LPTK Dirjen Dikti) membuka program Diploma kependidikan (Diploma 11) dengan program studi pendidikan bahasa indonesia, pendidikan bahasa inggris, dan pendidikan matematika. Sampai tahun akademis 1990/1991, program studi pendidikan matematika.  Jurusan IPS Prodi, pendidika Ekonomi Akuntansi FKIP UIR mempunyai satu program studi yaitu program studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi . jurusan atau program ini mulai melaksanakan kegiatan pendidikan dengan menerima mahasiswa baru tahun2005 berdasarkan surat SK Mentri P dan K RI Nomor 1357/D/T/2005 dengan status TERAKREDITAS C dan telah berjalan selama 7 tahun. 3. Perkembangan fisik dan fasilitas Sejak berdiri sampai tahun 1985, FKIP UIR memanfaatkan 30 ruang kuliah dalam menyelenggarakan. Fasilitas 30 ruang kuliah dikampus pusat jalan Prof. Muhamad Yamin, S.H pekanbaru tersebut, dipergunakan secara dengan fakultas lain ilingkungan UIR. Pada tahun 1986, FKIP UIR menyelenggarakan pendidikan pada kampus baru perhentian marpoyan. Pada kampus baru perhentian marpoyan. Pada kampus baru ini, FKIP UIR menepati gedung berlantai dua dengan lokal 14 ruang kuliah,
  • 44. 44 1 ruang staf tata usaha, dan 1 ruang pimpinan fakultas dan staf mengajar. Tiap ruang kuliah berukuran 8x8 meter, kecuali 2 ruang kuliah yang masing-masing berukuran 8x16 meter. Disamping ruang kuliah, FKIP UIR juga memiliki fasilitas olahraga (seperti lapangan bola kaki, tenis, tenis meja, voli, takraw, dan bulu tangkis), sarana kesenian (alat musik tradisional dan modren), fasilitas perpustakaan fakultas dan universitas, dan 3 unit labor universitas. Untuk melayani transportasi staf pengajar universitas menyediakan 1 unit mobil perfakultas dan 12 unit bus (kapasitas 25 orang) untuk melayani transportasi mahasiswa. Universitas juga menyediakan pasilitas peribadatan 2 unit mushola dan 1 unit mesjid, di samping beberapa fakultas itu, universitas juga menyediakan klinik kesehatan dan koperasi mahasiswa. Sementara peda tahun 2012 ini berkembang fisik dan fasilitas FKIP UIR telah mengalami banyak perubahan, di mana gedung FKIP UIR bertambah menjadi 3 gedung, yaitu gedung A ,gedung B, dan gedung C. Sementara gedung D dalam proses pembangunan. Sedangkan fasilitas yang tersedia di gedung FKIP UIR ini, yaitu ruang kuliah lantai 4, infokus, ruang seminar, pustaka fakultas dan jurusan, ruang mikro teaching, laboraturium internet, laboraturium jurusan, saran aolahraga, area parkir, kantin, free wifi, dan lain-lain. 4. Visi dan Misi
  • 45. 45 Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi AkuntansiFakultas Keguruan danb Ilmu pendidikan Uiversitas Islam Riau. a. Visi Mendidik calon pendidik ekonomi akuntansi yang islami, unggulm kompetitif, ditingkat Nasional Dan regional. b. Misi Menjadi calon pendidikekonomi akuntasi yang : 1. Memiliki keunggulan akademik , wawasan, etika dan budi pekerti yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. 2. Mampu mengembangkan konsep dan teori pendidikan Ekonomi Akuntansi dalam berbagai kondisi pembelajaran dan menyusun program pembelajaran ekonomi akuntansi. 3. Mampu melakukan inovasi di bidang pendidikan atau pembelajaran ekonomi akuntansi di swkolah dan di lembaga pendidikan lainya. 4. Mampu menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan alumni perguruan lain, baik ditingkat Nasional maupun regional.
  • 46. 46