Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi dari lima indera utama yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Mata digunakan untuk penglihatan, hidung untuk penciuman, telinga untuk pendengaran, lidah untuk pengecapan rasa, dan kulit untuk peraba. Setiap indera memiliki struktur dan mekanisme kerja masing-masing dalam melakukan fungsinya.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi dari lima indera utama yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Mata digunakan untuk penglihatan, hidung untuk penciuman, telinga untuk pendengaran, lidah untuk pengecapan rasa, dan kulit untuk peraba. Setiap indera memiliki struktur dan mekanisme kerja masing-masing dalam melakukan fungsinya.
Dokumen tersebut berisi 10 pertanyaan tentang determinasi jenis kelamin pada mamalia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup peranan Barr Body, perbedaan antara kromosom X dan Y, penentuan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, aktivasi dan nonaktivasi kromosom X, sindrom Klinefelter, SRY, dampak 3 kromosom X pada wanita, kompensasi dosis kromosom, dan mutasi pada kromosom X seorang laki-laki dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem endokrin pada manusia, yang terdiri atas beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, timus, kelamin, pencernaan, dan pineal yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.
Sistem pernapasan pada hewan dapat berupa difusi langsung melalui kulit seperti pada cacing tanah, insang pada katak muda, hingga sistem pernapasan yang lebih rumit seperti paru-paru dan trakea pada mamalia. Organ pernapasan bervariasi sesuai dengan tahap perkembangan dan lingkungan hidup hewan.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)jackruto
Laporan praktikum fisiologi hewan ini membahas tentang pengukuran temperatur dan aktivitas enzim ptyalin. Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim ptyalin yang berperan dalam proses pencernaan pati.
Dokumen tersebut merangkum materi sistem reproduksi manusia, termasuk alat reproduksi pria dan wanita, proses pembentukan sel kelamin, serta siklus menstruasi pada wanita.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang respirasi pada serangga melalui pengamatan laju respirasi jangkrik dengan mengukur konsumsi oksigennya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi adalah jenis serangga, berat tubuh, aktivitas, dan kadar oksigen lingkungan.
3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebutuhan oksigen bervariasi antar jenis
Dokumen tersebut membahas struktur mikroskopik sistem saraf. Terdiri dari dua komponen utama yaitu neuron dan neuroglia. Neuron terdiri dari badan sel, akson, dan dendrit. Neuroglia meliputi astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal yang berperan mendukung dan melindungi neuron.
Embriogenesis sistem saraf dimulai dari proliferasi ektoderm yang membentuk neural tube melalui proses neurulasi. Neural tube kemudian membentuk tiga vesikel otak dan berdiferensiasi menjadi struktur otak seperti hipofisis dan epifisis. Sistem saraf tepi terbentuk dari neural crest yang berdiferensiasi menjadi ganglion dan serabut saraf kranial dan spinal.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, klasifikasi, dan struktur kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin utama yang dijelaskan adalah hipotalamus dan hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, timus, pineal, pankreas, usus, dan kelenjar kelamin.
The document discusses the human nervous system. It is composed of the central nervous system (brain and spinal cord) and the peripheral nervous system. The central nervous system processes information and sends signals to the peripheral nervous system. The peripheral nervous system is made up of nerves that connect the central nervous system to sensory receptors and effector organs throughout the body. It transmits signals from the brain to muscles and glands and back to the brain with sensory information.
RPP ini membahas sistem reproduksi manusia dan pembelajarannya di kelas XI MIPA. Materi pembelajaran mencakup struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita, proses fertilisasi, menstruasi, dan ovulasi. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami organ dan proses reproduksi serta prinsip keluarga berencana dan ASI eksklusif dalam meningkatkan SDM.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita, proses pembentukan gamet jantan dan betina (spermatogenesis dan oogenesis), siklus menstruasi wanita, dan fertilisasi.
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya tiga aspek kecerdasan yaitu IQ, EQ, dan SQ dalam dunia kerja. IQ atau kecerdasan intelektual berperan dalam pekerjaan yang membutuhkan analisis, EQ membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, sedangkan SQ membantu menghayati makna dalam hidup dan pekerjaan. Ketiga aspek tersebut diperlukan untuk meraih kesuksesan karir yang seimbang.
Dokumen tersebut berisi 10 pertanyaan tentang determinasi jenis kelamin pada mamalia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup peranan Barr Body, perbedaan antara kromosom X dan Y, penentuan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, aktivasi dan nonaktivasi kromosom X, sindrom Klinefelter, SRY, dampak 3 kromosom X pada wanita, kompensasi dosis kromosom, dan mutasi pada kromosom X seorang laki-laki dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem endokrin pada manusia, yang terdiri atas beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, timus, kelamin, pencernaan, dan pineal yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.
Sistem pernapasan pada hewan dapat berupa difusi langsung melalui kulit seperti pada cacing tanah, insang pada katak muda, hingga sistem pernapasan yang lebih rumit seperti paru-paru dan trakea pada mamalia. Organ pernapasan bervariasi sesuai dengan tahap perkembangan dan lingkungan hidup hewan.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)jackruto
Laporan praktikum fisiologi hewan ini membahas tentang pengukuran temperatur dan aktivitas enzim ptyalin. Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim ptyalin yang berperan dalam proses pencernaan pati.
Dokumen tersebut merangkum materi sistem reproduksi manusia, termasuk alat reproduksi pria dan wanita, proses pembentukan sel kelamin, serta siklus menstruasi pada wanita.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang respirasi pada serangga melalui pengamatan laju respirasi jangkrik dengan mengukur konsumsi oksigennya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi adalah jenis serangga, berat tubuh, aktivitas, dan kadar oksigen lingkungan.
3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebutuhan oksigen bervariasi antar jenis
Dokumen tersebut membahas struktur mikroskopik sistem saraf. Terdiri dari dua komponen utama yaitu neuron dan neuroglia. Neuron terdiri dari badan sel, akson, dan dendrit. Neuroglia meliputi astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal yang berperan mendukung dan melindungi neuron.
Embriogenesis sistem saraf dimulai dari proliferasi ektoderm yang membentuk neural tube melalui proses neurulasi. Neural tube kemudian membentuk tiga vesikel otak dan berdiferensiasi menjadi struktur otak seperti hipofisis dan epifisis. Sistem saraf tepi terbentuk dari neural crest yang berdiferensiasi menjadi ganglion dan serabut saraf kranial dan spinal.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, klasifikasi, dan struktur kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin utama yang dijelaskan adalah hipotalamus dan hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, timus, pineal, pankreas, usus, dan kelenjar kelamin.
The document discusses the human nervous system. It is composed of the central nervous system (brain and spinal cord) and the peripheral nervous system. The central nervous system processes information and sends signals to the peripheral nervous system. The peripheral nervous system is made up of nerves that connect the central nervous system to sensory receptors and effector organs throughout the body. It transmits signals from the brain to muscles and glands and back to the brain with sensory information.
RPP ini membahas sistem reproduksi manusia dan pembelajarannya di kelas XI MIPA. Materi pembelajaran mencakup struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita, proses fertilisasi, menstruasi, dan ovulasi. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami organ dan proses reproduksi serta prinsip keluarga berencana dan ASI eksklusif dalam meningkatkan SDM.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita, proses pembentukan gamet jantan dan betina (spermatogenesis dan oogenesis), siklus menstruasi wanita, dan fertilisasi.
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya tiga aspek kecerdasan yaitu IQ, EQ, dan SQ dalam dunia kerja. IQ atau kecerdasan intelektual berperan dalam pekerjaan yang membutuhkan analisis, EQ membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, sedangkan SQ membantu menghayati makna dalam hidup dan pekerjaan. Ketiga aspek tersebut diperlukan untuk meraih kesuksesan karir yang seimbang.
IQ selama ini diyakini sebagai satu-satunya hal yang menentukan keberhasilan masa depan anak. Namun hasil penelitian terbaru dalam bidang psikologi anak menunjukkan bahwa kecerdasan emosi juga sama pentingnya dengan IQ dalam menentukan keberhasilan masa depan anak. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa 60 % dari semua mahasiswa di Inggris bukan karena IQ-nya yang rendah, melainkan karena motif prestasinya yang lemah, yang dalam banyak keadaan lebih kuat pengaruhnya terhadap prestasi (Supriadi, 1997: 8). Surya (1979) dalam penelitiannya menghasilkan temuan bahwa faktor-faktor non-intelektual mempunyai kontribusi yang besar terhadap timbulnya gejala berprestasi kurang. Faktor non-intelektual tersebut antara lain sikap dan kebiasaan belajar, motif berprestasi, minat belajar, kekurangmatangan, ketergantungan,pengalaman masa kecil, kualitas hidup keluarga, dan hubungan sosial
Teks tersebut membahas tiga jenis kecerdasan yaitu IQ (Intelligence Quotient/Kecerdasan Intelektual), EQ (Emotional Quotient/Kecerdasan Emosi), dan SQ (Spiritual Quotient/Kecerdasan Spiritual). IQ berkaitan dengan kemampuan kognitif seperti logika dan penyelesaian masalah, EQ berkaitan dengan kemampuan mengendalikan emosi dan hubungan antarpersonal, sedangkan SQ berkaitan dengan nilai-nilai
Makalah ini membahas pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) dalam pembentukan karakter manusia. IQ berkaitan dengan kemampuan berpikir, EQ dengan kemampuan mengelola emosi, sedangkan SQ adalah kecerdasan spiritual yang mendasari kedua kecerdasan sebelumnya. Penulis menjelaskan pengertian ketiga jenis kecerdasan tersebut dan bagaimana mindset esens
Makalah ini membahas landasan psikologis pendidikan dengan menjelaskan teori-teori perkembangan peserta didik dan teori belajar yang relevan dalam pendidikan. Teori-teori tersebut meliputi tahapan perkembangan manusia, teori kognitif Piaget, dan teori humanisme Maslow dan Rogers."
Makalah Penilaian Hasil – Hasil Pendidikan & Perbedaan Perbedaan Dalam Bakat...Zukét Printing
Makalah ini membahas tentang teknik penilaian yang meliputi tes tertulis, observasi, dan portofolio. Selanjutnya membahas statistika sederhana yaitu statistika deskriptif dan inferensial. Kemudian menjelaskan pengertian bakat sebagai potensi yang dimiliki sejak lahir dan cara mengetahui bakat melalui minat, kemampuan, dan prestasi seseorang.
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
Proposal ini membahas hubungan kecerdasan spiritual dan disiplin diri dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa. Variabel penelitian terdiri atas kecerdasan spiritual, disiplin diri sebagai variabel bebas dan kinerja kepala sekolah sebagai variabel terikat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi seluruh kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
makalah psikologi pendidikan ini menjelaskan tentang kesesuaian luas permukaan kubus dan balok dengan perkembangan kognisi siswa SMP kelas VIII
*Indah Sari (06081181520085)
Makalah ini membahas tiga aliran psikologi yaitu kognitif, behaviorisme, dan social learning. Aliran kognitif fokus pada proses berpikir manusia seperti persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi. Behaviorisme menekankan pengaruh lingkungan terhadap perilaku. Social learning melihat pengaruh lingkungan sosial dan model dalam belajar.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Proposal riset xi iis 1 (zahro&risa)
1. 1
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH EMOSIONAL INTELIGENCE TERHADAP PERKEMBANGAN
AKHLAK SISWA
OLEH
RISALATUL FITRIA
ZAHRO UBAYDILLA
PEMBIMIBNG : Tuminah S.Pd.
MAN 2 TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
2. 2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….2
1.3 Pembatasan masalah………………………………………………………………..2
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………...2
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………………….2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian IQ……………………………………………………………………….3
2.2 Pengertian SQ………………………………………………………………………4
2.3 Hipotesis……………………………………………………………………………5
BAB III METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian……………………………………………………………………..6
3.2 Populasi dan Sample………………………………………………………………..6
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………………………6
3.4 Rancangan Penelitian……………………………………………………………….6
3.5 Alat dan Bahan……………………………………………………………………..7
3.6 Prosedur yang DiTempuh…………………………………………………………..7
3.7 Pengumpulan Data………………………………………………………………….7
3.8 Cara Pengumpulan Data……………………………………………………………8
3.9 Kesimpulan Data…………………………………………………………………...8
3.10 Jadwal Penelitian………………………………………………………………….8
3.11 Biaya Penelitian…………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...9
iii
3. 3
LEMBAR PENGESAHAN
a. Judul Penelitian :Pengaruh Emosional Inteligence terhadap Perkembangan
Akhlak Siswa
b. Bidang ilmu : Ilmu Ilmu Sosial
c. Ketua pelaksanaan
Nama : Zahro Ubaydilla
Jenis kelamin : Perempuan
NIS : 8401
d. Anggota Kelompok
Nama : Risalatul Fitria
Jenis kelamin : Perempuan
NIS : 8397
e. Guru pembimbing : Tuminah S.Pd
f. NIP : 196907052005012003
g. . waktu kegiatan : Sabtu, 07 November 2015
h. jumlah biaya : Rp. 5000,-
Menyetujui, Tulungagung, November 2015
Guru Pembimbing Ketua Pelaksanaan
Tuminah S.Pd Zahro Ubaydilla
NIP : 196907052005012003 NIS : 8401
Mengetahui,
Kepala MAN 2 TULUNGAGUNG
Dra.Miftahurrohmah. M Ag
NIP : 196705141994031004
i
4. 4
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah serta rahmatNya sehingga kelompok
kami mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Emosional
intelligence terhadap perkembangan akhlak siswa” dengan baik dan dalam waktu sesuai
dengan harapan.
Penyusunan proposal ini bertujuan untuk melengkapi tugas Riset untk kelasXI Goc Man 2
Tulungagung Tahun 2015. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra.Miftachurrohmah, M.Ag selaku Kepala MAN 2 TULUNGAGUNG
2. Ibu Tuminah, S.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan
dalam penyusunan proposal penelitian ini.
3. Bapak/ibu guru pengajar kelas XI IIS 1
4. Bapak ,ibu saudara kami yang telah memberikan semangat kepada kami
5. Teman-teman kelas XI IIS 1
6. Semua pihak yang telah mendukung kami
Kami menyadari bahwa penulisan proposal ini masih banyak kekurangan, karena itu pesan dan
saran kami terima guna memperbaiki penulisan proposal ini. Dan semoga karya ilmiah ini
berguna bagi pembaca.
Tulungagung, 07 november 2015
ii
5. 5
BAB I
PENDAHLUAN
1.1Latar Belakang
Pola pembangunan SDM di Indonesia selama ini terlalu mengedepankan IQ (kecerdasan
intelektual) dan materialisme tetapi mengabaikan EQ (kecerdasan emosi) terlebih SQ
(Kecerdasan spiritual). Pada umunya masyarakat Indonesia memang memandang IQ paling
utama, dan menganggap EQ sebagai pelengkap, sekedar modal dasar tanpa perlu
dikembangkan lebih baik lagi.Fenomena ini yang sering tergambar dalam pola asuh dan arahan
pendidikan yang diberikan orang tua dan juga sekolah-sekolah negeri atau swasta pada
umumnya. Setiap lembaga-lembaga pendidikan telah berusaha sekuat tenaga mengatasi krisis
perkembangan moral/akhlak anak-anak, tetapi makin lama keadaan justru semakin memburuk.
Banyak remaja siswa Madrasah Aliyah berprestasi tapi tidak sedikit kemudian mereka yang
berprestasi juga menjadi siswa yang urakan dan mengabaikan tanggungjawabnya dalam
menjalani proses pendidikan di sekolah, terjebak dalam pergaulan bebas, narkoba dan atau
budaya tawuran sering dilakukan. Pengaruh obat-obatan terlarang, budaya kritis yang
cenderung negatif karena mengurangi kesopanan pada guru dan orang tua, selama ini menjadi
ciri adanya perubahan budaya pada remaja siswa di Indonesia. Bahwa SQ
Sehingga pada tahun 2003, lahirlah Undang-Undang SIKDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan awal reformasi pendidikan yang mencoba
menyeimbangkan pola pembangunan SDM dengan mengedepankan SQ (Kecerdasan
spiritual), EQ (kecerdasan emosi) dan tidak mengabaikan IQ (kecerdasan intelektual).
Oleh karena itu, kecerdasan emosional harus slalu diasah. Penelitian-penelitian telah
menunjukkan bahwa keterampilan EQ yang sama untuk membuat siswa yang bersemangat
tinggi dalam belajar, atau untuk disukai oleh teman-temannya di arena bermain, juga akan
membantunya dua puluh tahun kemudian ketika sudah masuk kedunia kerja atau ketika sudah
berkeluarga.
Maka dari itu, dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri siswa sebagai salah
satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pembentukan akhlaknya. Maka dalam
penyusunannya penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Emosional Inteligence terhadap
Akhlak Siswa”.
6. 6
1.2 .Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah siswa yang ber IQ tinggi selalu memiliki akhlak yang baik?
1.2.2 Apakah dampak dari ketidak seimbangan antara kecerdasan emosi dan
rohani atau ESQ (emotional and spiritual quotient) ?
1.3.BatasanMasalah
Pengaruh tingkat IQ terhadap akhlak siswa siswi kelas X IIS 1 MAN 2 TULUNGAGUNG
1.4.TujuanPenelitian
1.4.1 Mengetahui akhlak siswa yang ber IQ tinggi.
1.4.2 Mengetahui ketidak seimbangan antara kecerdasan emosional dan spiritual atau ESQ
(emotional and spiritual quotient).
1.5 .ManfaatPenelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang kurangnya
dapat berguna sebagai pemikiran bagi dunia pendidikan.
1.5.2. Manfaat Praktis
A. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis mengenai wacana tentang pengaruh ESQ terhadap
perkembangan akhlaq siswa.
B.Bagi lembaga pendidikan:
1. Sebagai masukan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di
Indonesia.termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, juga sebagai penentu
kebijakan dalam lembaga pendidikan.
2. Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga
pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusiterhadap permasalahan pendidikan
yang ada saat ini.
3. Bagi peneliti berikutnya, dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut, serta dapat menjadi referensi terhadappenelitian sejenis.
7. 7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Definisi EQ(Emotional quotient)
Istilah kecerdasan emosional atau yang di kenal dengan EQ (Emotional Quotient) pertama kali
di lontarkan pada tahun 1990 oleh Psikolog Peter Solovey dari Harvard University dan John
Mayor dari University of New Hampshire, untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional
yang tampaknya sangatlah penting bagi keberhasilan (Laurence E. Shapiro, 1999: 5).
Menurut salovey dan Mayer : EQ merupakan himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang
melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada
orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing
pikiran dan tindakan. Dikutip oleh Lawrence (1999:8)
Setelah di ketahui beberapa pendapat dari para ahli dalam mendefinisikan pengertian EQ
(Emotional Quotient), maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional
melingkupi dua kategori kecakapan yang harus dimiliki yaitu: pertama, kecakapan pribadi,
yang melingkupi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi. Yang kedua, kecakapan sosial
yang melingkupi empati dan ketrampilan sosial (bermasyarakat).
2.2 Definisi SQ (spiritual quotient)
Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall : SQ (Spiritual Quotient) sebagai suatu
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, atau bisa juga di sebut
sebagai kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. Dikutip Ary giananjar
(2001:57)
Dari beberapa definisi SQ (Spiritual Quotient) yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli
tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa pada intinya SQ (Spiritual Quotient) merupakan
kemampuan seseorang untuk memberikan makna kehidupan yang berlandaskan iman dan
takwa kepada Allah SWT, dengan menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya baik
dhohir maupun batin untuk selalu melakukan hubungan, baik secara vertikal (manusia dengan
Tuhanya) maupun horizontal (manusia dengan sesama mahluk Tuhan), sehingga tujuan
manusia yang hakiki untuk bahagia di dunia dan akherat dapat tercapai.
2.3.Hipotesis
1. Hipotesis alternatif (Ha) :
8. 8
Semakin tinggi kecerdasan emosional siswa, maka semakin baik pula akhlaknya
Dampak dari ketidak seimbangan ESQ memperburuk akhlak siswa
2.Hipotesis nihil (Ho) :
Semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin buruk pula akhlaknya
Dampak dari ketidakseimbangan ESQ memperbaik akhlak siswa.
9. 9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan peneliian observasi tentang “pengaruh emosional inteligence
terhadap perkembanga akhlak siswa”.
3.2Populasi dan Sample
3.2.1Populasi
Populasi dari penelitian kami nmencangkup siswa/siswi MAN 2 TULUNGAGUNG
3.2.2 Sample
Kami mengambil sample penelitian kami mencangkup siswa/siswi kelas X IIS MAN 2
TULUNGAGUNG.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3.1 Waktu : 09-november-2015
3.3.2 Tempat penelitian : MAN 2 TULUNGAGUNG
3.4 Rancangan Penelitian
3.4.1 Parameter Dan Definisinya
Emosional intelegence adalah kemampuan merasakan, memahami dan dengan efektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy,informasi,dan pengaruh
manusiawi
EQ dan IQ berinteraksi secara dinamis
IQ tidak berubah sepanjang waktu sedangakan EQ berubah sejalan dengan pengalaman
dan keinginan belajar.
3.4.2 Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini kami mengumpulkan data dengan :
a. Mengumpulkan sample dari kelas XI IIS MAN 2 Tulungagung
b. Mengambil 12 sample (4sample IQ tertinggi, 4 sample IQ sedang, dan 4 sample IQ
rendah)
3.5 Alat dan Bahan
10. 10
3.5.1 Alat
Data sample siswa yang memiliki IQ tinggi,sedang,dan rendah.
3.5.2 Bahan
Dalam penelitian ini kami tidak menggunakan bahan apapun.
3.6 Posedur yang di Tempuh
a. mengumpulkan data sampel siswa
b.mendata presentase siswa yang memiliki IQ tertinggi,sedang,dan rendah
c.meneliti pengaruh IQ siswa terhadap akhlak siswa.
d. menyimpulkan hasil penelitian .
3.7 Pengumpulan Data
No. Name Jumlah IQ Kriteria Akhlak
Berdasarkan Kecerdasan
Emosional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
3.8.Cara Analisis Data
Dalam penelitian ini kami menggunakan penelitian desktiptif kuantitatif dengan
cara mengumpulkan data-data dari sample yang kami peroleh dari guru
BK(Bimbingan Konseling).
11. 11
3.10 Jadwal penelitian
NO KEGIATAN BULAN
10 11 12
1 Penyusunan proposal √
2 Pengambilan data √
3 Pengamatan √
4 Analisis data √
5 Laporan akhir √
6 Penyerahan proposal √
3.11 Biaya Penelitian
Rp. 5000,-
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M Nurul and Mike Getubig, ESQ POWER T.tp.,Grameen Foundation
Amalia, Euis, Rahasia sukses membangun kecerdasan emosional dan spiritual Jakarta:
Rajawali Pers, 2009
Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif , Jakarta: PT Raja Grafindo,2004
Djamal, Chamsiah, Pengalaman BMT metode training ESQ Jakarta:Pinbuk,2000
Firdaus, Muhamma dan Agus Edhi Susanto,rahasia sukses membangun kecerdasan
ESQ ,Bogor: Ghalia Indonesia,2004