SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Laki-Laki dan
Perempuan
Firman Allah :
“Hai Manusia, Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling mengenal”
(T.Q.S al-Hujurat [49] : 13)
Allah telah menciptakan manusia dengan
fitrahnya sebagai manusia tanpa membeda-
bedakan.
Laki-laki adalah manusia, perempuan juga
manusia. Allah membekali keduanya dengan
fitrah yang sama.
Masing-masing tidak berbeda dari yang lainnya
dari aspek kemanusiaannya.
Fitrah Manusia
1. Kebutuhan jasmani (hajatul ‘udhawiyah)
2. Kebutuhan Nalur (Gharaiz)
3. Akal
Kebutuhan jasmani
(hajatul ‘udhawiyah)
Penampakanya berupa rasa lapar, rasa haus,
menghirup udara, buang air, mengantuk/butuh
tidur dan istirahat dan lain-lain.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mutlak yang
ada pada manusia, artinya harus dipenuhi, jika tidak
dipenuhi maka akan mengakibatkan sakit dan
kematian.
Kebutuhan jasmani akan muncul dengan sendirinya
tanpa harus dimunculkan atau dirangsang.
Kebutuhan Naluri
(Gharaiz)
kebutuhan naluri akan muncul jika mendapat
stimulus atau rangsangan.
kebutuhan Naluri jika tidak dipenuhi tidak sampai
mengakibatkan kematian akan tetapi hanya
menimbulkan perasaan gelisah saja pada diri
manusia.
Macam-Macam Naluri (Gharaiz)
1. Naluri Beragama (Gharizah Tadayyun),
2. Naluri Mempertahankan Diri (Gharizah
Baqa),
3. Naluri Mempertahankan Jenis (Gharizah
Nau’)
1. Naluri Beragama
(Gharizah Tadayyun),
Naluri beragama (gharizah
tadayun) yaitu sebuah naluri yang
mendorong diri sendiri untuk
mensucikan/ mengagungkan/
mengkultuskan sesuatu yang
memiliki kekuatan.
Ada yang
mengagungkan/menyembah/
mengkultuskan sapi, ada yang
mengkultuskan matahari, ada juga
yang mengkultuskan api. Namun
kita sebagai seorang muslim
tentunya mensucikan yang
Mahasuci Yaitu Allah, Rabb kita.
Stimulus/ransangan pada naluri ini
muncul ketika manusia merasa
lemah menghadapi problem yang
sangat besar. Ia akan cenderung
pasrah, mengeluh dan berdoa
kepada yang diyakini memiliki
kekuatan untuk mengeluarkan
dirinya dari problem yang melilitnya
• Adanya kebutuhan ini dalam AL-quran telah di
isyaratkan.
• Allah SWT berfirman:
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaharatan,
dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya
dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan
memberikan ni’mat-Nya kepadanya lupalah dia akan
kemudharatan yang pernah ia berdo’a (kepada Allah)
untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia
mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk
menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah :
“Bersenang-senanglahlah dengan kekafiranmu itu
sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk
penghuni neraka”. (QS Az Zumar 8)
2. Naluri Mempertahankan Diri
(Gharizah Baqa)
• Penampakanya mendorong manusia
untuk melaksanakan berbagai aktivitas
dalam rangka melestarikan kelangsungan
hidup.
• maka pada diri manusia ada rasa takut,
keinginan menguasai, pengen kaya, cinta
pada bangsa dan lain-lain.
• Adanya naluri ini telah diisyaratkan
dalam Al-Quran.
• Allah SWT ber firman :
“Dijadikan indah pada pandangan
manusia terhadap apa-apa yang
diinginkannya berupa ……….harta benda
yang bertumpuk dalam bentuk emas dan
perak, kuda pilihan, hewan ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia, dan disisi Allah-lah tempat
kembali yang baik”(QS ali-Imran: 14)
• Contohnya naluri ini sangat sederhana, kita
seringkali ingin memiliki harta yang banyak, ingin
berkuasa, ingin dipuji, dll.
• Contoh lainnya kita dan binatang (tidak
bermaksud menyamakan dengan binatang lho!)
akan melawan kalau diganggu. Coba deh kamu
injak ekor kucing, pasti kamu dicakar (hehe…).
Atau kamu dihina, pasti merasa ‘panas’ dan
emosi. Itulah yang dimaksud naluri
mempertahankan diri.
• Adanya rangsangan dari luar untuk selanjutnya
menimbulkan reaksi. Kita akan memberikan
reaksi atas ancaman yang mengancam diri kita.
Stimulus/ransangan inilah yang akan
membangkitkan naluri mempertahankan diri.
3. Naluri Mempertahankan Jenis
(Gharizah Nau’)
• naluri mempertahankan jenis (gharizah nau’)
yaitu naluri untuk bereproduksi/melestarikan
keturunan.
• Penampakanya akan mendorong manusia
melangsungkan jenis manusia. Sebagai
penampakan dari naluri ini, manusia memiliki
kecenderungan seksual, rasa kebapakkan, rasa
keibuan, cinta pada anak2, cinta pada orang tua,
cinta pada orang lain dan lain-lain
• Adanya naluri ini telah banyak diisyaratkan
dalam Al-Quran. Contohnya rasa suka
terhadap lawan jenis
• Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud
(melakukan perbuatan itu) dengan yusuf, dan
yusufpun bermaksud (melakukan pula)
dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat
tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami
memalingkan daripadanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk
hamba-hamba kami yang terpilih.” (QS Yusuf :
24)
• Manusia dan binatang semuanya
bereproduksi untuk memperoleh keturunan.
• Naluri ini tidak akan muncul jika tidak ada
stimulus/ransangan
• Naluri ini muncul jika ada rangsangan,
misalnya ketika laki-laki melihat perempuan,
muncul ketertarikan terhadap lawan jenis,
begitupun sebaliknya.
• Oleh karenanya kita harus mengendalikan
naluri ini pada tempatnya.
Bagaimana Mengendalikan Naluri
Nau’?
• Berpuasa
• Menjaga Pandangan (ghadul bashar)
• Menyibukkan diri dengan aktivitas taqarrub
ilallah (mendekat kepada Allah) seperti sibuk
membaca Al-Qur’an, menghafal al-Qur’an,
membaca buku, muthala’ah, berdakwah,
shalat sunnah, dll
Sikap Kita?
• Setiap muslim yang hendak melakukan
perbuatan guna memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik kebutuhan jasmani maupun
kebutuhan naluri diwajibkan secara syar’i
mengetahui hukum Allah tentang perbuatan
tersebut, sehingga ia dapat berbuat sesuai
dengan hukum syara’.
• Allah SWT telah mengutus rasul-Nya dalam
rangka menjelaskan kepada manusia mana
yang baik dan mana yang buruk terhadap
seluruh aktivitasnya.
• “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul
pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar tidak ada alasan bagi
manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul itu.” (QS An Nisa’ 165)
• Allah SWT tidak membiarkan
pemenuhan terhadap seluruh
kebutuhan tersebut diserahkan
kepada keinginan hawa nafsu dan
akal manusia semata. Sebab,
hawa nafsu itu umumnya
mengajak kepada keburukan
(ammaratum bissu) kecuali yang
dirahmati Allah.
• Sementara akal manusia sangatlah
lemah. Manusia seringkali menyangka
sesuatu baik padahal sebenarnya buruk,
demikian sebaliknya.
• “Boleh jadi kamu membenci sesuatu
padahal ia amat baik bagimu; dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia
amat buruk bagimu. Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui,” firman
Allah dalam surat Al Baqarah ayat 216.
• Setiap perbuatan manusia akan dimintai
pertanggung jawabannya kelak. Begitulah
Islam satu-satunya agama yang haq sebagai
solusi bagi diri manusia yang bisa memuaskan
akal, sesuai fitrah manusia dan menentramkan
jiwa
Kesimpulan
• Kedudukan Laki-laki dan perempuan di hadapan
Allah adalah sama dan tidak dibeda-bedakan.
• Sama-sama menjadi objek seruan pembebanan
hukum syara’ (taklif syara’)
• sama-sama diberikan potensi (Keb. Jasmani&
Naluri serta Akal)
• dan sama-sama akan diberikan balasan pahala
dan dosa (surga neraka)
Wa Allahu ‘alam

More Related Content

What's hot

Homili mg prapskh i c (16-17 feb 2013)
Homili mg prapskh i   c (16-17 feb 2013)Homili mg prapskh i   c (16-17 feb 2013)
Homili mg prapskh i c (16-17 feb 2013)
karangpanas
 
2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)
2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)
2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)
setyo mulyono
 

What's hot (13)

Tawazun
TawazunTawazun
Tawazun
 
Tawazun
TawazunTawazun
Tawazun
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Homili mg prapskh i c (16-17 feb 2013)
Homili mg prapskh i   c (16-17 feb 2013)Homili mg prapskh i   c (16-17 feb 2013)
Homili mg prapskh i c (16-17 feb 2013)
 
Islam Agama Fitrah
Islam Agama FitrahIslam Agama Fitrah
Islam Agama Fitrah
 
Agustriyono pilkom d_1206010_pai_5
Agustriyono pilkom d_1206010_pai_5Agustriyono pilkom d_1206010_pai_5
Agustriyono pilkom d_1206010_pai_5
 
Minta tolong kepada allah
Minta tolong kepada allahMinta tolong kepada allah
Minta tolong kepada allah
 
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
 
Tugas ilmu kalam time line
Tugas ilmu kalam time lineTugas ilmu kalam time line
Tugas ilmu kalam time line
 
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun) Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
 
Iman fitrah manusia
Iman fitrah manusiaIman fitrah manusia
Iman fitrah manusia
 
Bab 13 islam agama fitrah
Bab 13 islam agama fitrahBab 13 islam agama fitrah
Bab 13 islam agama fitrah
 
2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)
2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)
2. pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (aswaja)
 

Similar to 1. laki laki dan perempuan

PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
DausaitamaSensei
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
Penulis
 
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islamKesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Muhsin Hariyanto
 
Powerpoint potensi kehidupan........................................
Powerpoint potensi kehidupan........................................Powerpoint potensi kehidupan........................................
Powerpoint potensi kehidupan........................................
bwacabangtegal
 
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptPsikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
MohZaini6
 

Similar to 1. laki laki dan perempuan (20)

etos kerja sma n 33333.ppt
etos kerja sma n 33333.pptetos kerja sma n 33333.ppt
etos kerja sma n 33333.ppt
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
 
Macam macam nafsu
Macam macam nafsuMacam macam nafsu
Macam macam nafsu
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
 
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islamKesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islam
 
Hakekat manusia
Hakekat manusiaHakekat manusia
Hakekat manusia
 
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptxPERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
 
Karakter manusia dari al quran
Karakter manusia dari al quranKarakter manusia dari al quran
Karakter manusia dari al quran
 
Powerpoint potensi kehidupan........................................
Powerpoint potensi kehidupan........................................Powerpoint potensi kehidupan........................................
Powerpoint potensi kehidupan........................................
 
Tawazun
TawazunTawazun
Tawazun
 
11 tawazun
11 tawazun11 tawazun
11 tawazun
 
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptPsikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
 
Mengenal dan menjaga jiwa
Mengenal dan menjaga jiwaMengenal dan menjaga jiwa
Mengenal dan menjaga jiwa
 
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptxBab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
 
Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Kecerdasan Nurani dan SpiritualKecerdasan Nurani dan Spiritual
Kecerdasan Nurani dan Spiritual
 
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan SpiritualPelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
 
Perbuatan-Manusia dalam pandangan islamtx
Perbuatan-Manusia dalam pandangan islamtxPerbuatan-Manusia dalam pandangan islamtx
Perbuatan-Manusia dalam pandangan islamtx
 

More from Lilis Holisah

Syariat membawa mashlahat
Syariat membawa mashlahatSyariat membawa mashlahat
Syariat membawa mashlahat
Lilis Holisah
 
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Lilis Holisah
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Lilis Holisah
 
9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita
Lilis Holisah
 
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
Lilis Holisah
 
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
Lilis Holisah
 
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
Lilis Holisah
 
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
Lilis Holisah
 
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
Lilis Holisah
 

More from Lilis Holisah (15)

Syariat membawa mashlahat
Syariat membawa mashlahatSyariat membawa mashlahat
Syariat membawa mashlahat
 
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusak
 
Selalu
SelaluSelalu
Selalu
 
Untuk sahabat
Untuk sahabatUntuk sahabat
Untuk sahabat
 
Berfikir
BerfikirBerfikir
Berfikir
 
10. jama'ah islam
10. jama'ah islam10. jama'ah islam
10. jama'ah islam
 
9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita
 
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
 
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
 
6. melihat wanita
6. melihat wanita6. melihat wanita
6. melihat wanita
 
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
 
4. kehidupan khusus
4. kehidupan khusus4. kehidupan khusus
4. kehidupan khusus
 
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
 
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
 

1. laki laki dan perempuan

  • 2. Firman Allah : “Hai Manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal” (T.Q.S al-Hujurat [49] : 13)
  • 3. Allah telah menciptakan manusia dengan fitrahnya sebagai manusia tanpa membeda- bedakan. Laki-laki adalah manusia, perempuan juga manusia. Allah membekali keduanya dengan fitrah yang sama. Masing-masing tidak berbeda dari yang lainnya dari aspek kemanusiaannya.
  • 4. Fitrah Manusia 1. Kebutuhan jasmani (hajatul ‘udhawiyah) 2. Kebutuhan Nalur (Gharaiz) 3. Akal
  • 5. Kebutuhan jasmani (hajatul ‘udhawiyah) Penampakanya berupa rasa lapar, rasa haus, menghirup udara, buang air, mengantuk/butuh tidur dan istirahat dan lain-lain. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mutlak yang ada pada manusia, artinya harus dipenuhi, jika tidak dipenuhi maka akan mengakibatkan sakit dan kematian. Kebutuhan jasmani akan muncul dengan sendirinya tanpa harus dimunculkan atau dirangsang.
  • 6. Kebutuhan Naluri (Gharaiz) kebutuhan naluri akan muncul jika mendapat stimulus atau rangsangan. kebutuhan Naluri jika tidak dipenuhi tidak sampai mengakibatkan kematian akan tetapi hanya menimbulkan perasaan gelisah saja pada diri manusia.
  • 7. Macam-Macam Naluri (Gharaiz) 1. Naluri Beragama (Gharizah Tadayyun), 2. Naluri Mempertahankan Diri (Gharizah Baqa), 3. Naluri Mempertahankan Jenis (Gharizah Nau’)
  • 8. 1. Naluri Beragama (Gharizah Tadayyun), Naluri beragama (gharizah tadayun) yaitu sebuah naluri yang mendorong diri sendiri untuk mensucikan/ mengagungkan/ mengkultuskan sesuatu yang memiliki kekuatan.
  • 9. Ada yang mengagungkan/menyembah/ mengkultuskan sapi, ada yang mengkultuskan matahari, ada juga yang mengkultuskan api. Namun kita sebagai seorang muslim tentunya mensucikan yang Mahasuci Yaitu Allah, Rabb kita.
  • 10. Stimulus/ransangan pada naluri ini muncul ketika manusia merasa lemah menghadapi problem yang sangat besar. Ia akan cenderung pasrah, mengeluh dan berdoa kepada yang diyakini memiliki kekuatan untuk mengeluarkan dirinya dari problem yang melilitnya
  • 11. • Adanya kebutuhan ini dalam AL-quran telah di isyaratkan. • Allah SWT berfirman: “Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan ni’mat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah ia berdo’a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah : “Bersenang-senanglahlah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka”. (QS Az Zumar 8)
  • 12. 2. Naluri Mempertahankan Diri (Gharizah Baqa) • Penampakanya mendorong manusia untuk melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka melestarikan kelangsungan hidup. • maka pada diri manusia ada rasa takut, keinginan menguasai, pengen kaya, cinta pada bangsa dan lain-lain.
  • 13. • Adanya naluri ini telah diisyaratkan dalam Al-Quran. • Allah SWT ber firman : “Dijadikan indah pada pandangan manusia terhadap apa-apa yang diinginkannya berupa ……….harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik”(QS ali-Imran: 14)
  • 14. • Contohnya naluri ini sangat sederhana, kita seringkali ingin memiliki harta yang banyak, ingin berkuasa, ingin dipuji, dll. • Contoh lainnya kita dan binatang (tidak bermaksud menyamakan dengan binatang lho!) akan melawan kalau diganggu. Coba deh kamu injak ekor kucing, pasti kamu dicakar (hehe…). Atau kamu dihina, pasti merasa ‘panas’ dan emosi. Itulah yang dimaksud naluri mempertahankan diri. • Adanya rangsangan dari luar untuk selanjutnya menimbulkan reaksi. Kita akan memberikan reaksi atas ancaman yang mengancam diri kita. Stimulus/ransangan inilah yang akan membangkitkan naluri mempertahankan diri.
  • 15. 3. Naluri Mempertahankan Jenis (Gharizah Nau’) • naluri mempertahankan jenis (gharizah nau’) yaitu naluri untuk bereproduksi/melestarikan keturunan. • Penampakanya akan mendorong manusia melangsungkan jenis manusia. Sebagai penampakan dari naluri ini, manusia memiliki kecenderungan seksual, rasa kebapakkan, rasa keibuan, cinta pada anak2, cinta pada orang tua, cinta pada orang lain dan lain-lain
  • 16. • Adanya naluri ini telah banyak diisyaratkan dalam Al-Quran. Contohnya rasa suka terhadap lawan jenis • Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan yusuf, dan yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.” (QS Yusuf : 24)
  • 17. • Manusia dan binatang semuanya bereproduksi untuk memperoleh keturunan. • Naluri ini tidak akan muncul jika tidak ada stimulus/ransangan • Naluri ini muncul jika ada rangsangan, misalnya ketika laki-laki melihat perempuan, muncul ketertarikan terhadap lawan jenis, begitupun sebaliknya. • Oleh karenanya kita harus mengendalikan naluri ini pada tempatnya.
  • 18. Bagaimana Mengendalikan Naluri Nau’? • Berpuasa • Menjaga Pandangan (ghadul bashar) • Menyibukkan diri dengan aktivitas taqarrub ilallah (mendekat kepada Allah) seperti sibuk membaca Al-Qur’an, menghafal al-Qur’an, membaca buku, muthala’ah, berdakwah, shalat sunnah, dll
  • 19. Sikap Kita? • Setiap muslim yang hendak melakukan perbuatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan naluri diwajibkan secara syar’i mengetahui hukum Allah tentang perbuatan tersebut, sehingga ia dapat berbuat sesuai dengan hukum syara’.
  • 20. • Allah SWT telah mengutus rasul-Nya dalam rangka menjelaskan kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk terhadap seluruh aktivitasnya. • “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul itu.” (QS An Nisa’ 165)
  • 21. • Allah SWT tidak membiarkan pemenuhan terhadap seluruh kebutuhan tersebut diserahkan kepada keinginan hawa nafsu dan akal manusia semata. Sebab, hawa nafsu itu umumnya mengajak kepada keburukan (ammaratum bissu) kecuali yang dirahmati Allah.
  • 22. • Sementara akal manusia sangatlah lemah. Manusia seringkali menyangka sesuatu baik padahal sebenarnya buruk, demikian sebaliknya. • “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 216.
  • 23. • Setiap perbuatan manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Begitulah Islam satu-satunya agama yang haq sebagai solusi bagi diri manusia yang bisa memuaskan akal, sesuai fitrah manusia dan menentramkan jiwa
  • 24. Kesimpulan • Kedudukan Laki-laki dan perempuan di hadapan Allah adalah sama dan tidak dibeda-bedakan. • Sama-sama menjadi objek seruan pembebanan hukum syara’ (taklif syara’) • sama-sama diberikan potensi (Keb. Jasmani& Naluri serta Akal) • dan sama-sama akan diberikan balasan pahala dan dosa (surga neraka)