Pemisahan antara laki-laki dan perempuan merupakan kewajiban dalam Islam yang diatur oleh Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, seperti larangan berkhalwat, kewajiban menutup aurat, dan larangan bepergian tanpa mahram. Pemisahan ini diambil dari seruan Al-Quran 33:35 dan telah dilakukan pada masa Rasul dan awal Islam.
2. Kehidupan muslim terpisah antara laki-
laki dan perempuan (bukan mahram)
berlaku di kehidupan umum atau
khusus
WAJIB terpisah, kecuali interaksi yang
diperbolehkan : dlm batas-batas syara
seperti dalam jual beli, kesehatan, dll.
Sabda Rasulullah :
“Janganlah sekali-kali seorang laki-laki dan
perempuan berkhalwat, kecuali jika
perempuan itu disertai mahramnya (HR.
Bukhari)
3. Pemisahan pria dan wanita dalam
kehidupan Islam secara umum diatur
dalam syariat (Al-Qur’an &As-Sunnah) :
tidak diterimanya persaksian wanita
tentang jinayat di kehidupan umum
wajib Khimar dan jilbab bagi wanita di
kehidupan umum lihat QS An-Nuur : 31
dan al-Ahzab : 59
4. wanita dilarang safar tanpa mahrom
Sabda Rasulullah :
“tidak halal seorang wanita yang beriman
kepada Allah dan hari akhir melakukan
perjalanan selama sehari semalam, kecuali
jika disertai mahramnya”. (H.R Muslim)
5. larangan untuk masuk rumah orang lain tanpa
izin penghuninya
Firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta ijin dan memberi salam
kepada penghuninya, yang demikian itu lebih
baik bagimu agar kamu (selalu) ingat”. (QS.
An-Nuur : 27)
6. tidak wajib bagi wanita untuk shalat
berjamaah, shalat jumat, dan jihad
wanita tidak wajib menafkahi
7. • Pemisahan pria dan wanita merupakan
ketetapan yang diambil secara pasti dari
sejumlah hkm Islam yang berkaitan perintah
kepada pria, wanita, atau kedua-duanya
• Juga diambil dari seruan Al-Qur’an 33 : 35
• pada masa Rasul dan masa Islam
Rasul pisahkan shaf sholat wanita dari pria
di mesjid, dan wanita lebih dulu meninggalkan
mesjid
waktu belajar khusus bagi wanita di masa
itu