2. 2
Target : Mengetahui ttng batasan antara
izzah wanita yg tetap terjaga di hayatul
am walau berinteraksi dengan sesuatu
yang dibolehkan syara
3. 3
Tata Pergaulan pria dan wanita dalam Islam
adalah hukum syara yang banyak ragam nya ,
dimana sebagiannya terkait dengan sebagian
yang lain, dan tidak berarti perintah memegang
teguh satu hukum di antaranya harus
melepaskan hukum yang lain, jadi pria mau pun
wanita wajib mengikatkan diri terhadap hukum
syara secara keseluruhan, agar ketika berada
dalam sekelompok jamaah masyarakat tidak
tergelincir dalam pandangan biologis semata
4. 4
Hukum Yang Mencakup Aktivitas Pekerjaan Yg
Mengandung Aspek Kontruktif
1. Godlul Bashor / Menundukan
pandangan.(Q.S An-Nur 30-31)
2. Bertakwa kpd Allah Swt (Q.S Al-Ahzab70,
Q.S Al-Ahzab55,Q.S Thoha 132)
3. Menjauhi perkara perkara yang syubhat
(Nidzom Ijtima’ hal ;98)
5. 5
Perkara Syubhat terjadi dalam 3 keadaan
• Pertama : Syubhat pada perbuatan / benda
• Kedua : Syubhat yang di anggap orang
lain haram,padahal perbuatanya
mubah
• Ketiga : Syubhat pada hal-hal yang samar
6. 6
4. Mendorong pria & wanita yang gadis dan
perjaka untuk menikah (Nidzom Ijtima’
hal ;101)
5. Bagi yang tidak mungkin melaksanakan
pernikahan, di sebabkan oleh keadaan
tertentu, hendaknya untuk bersifat Iffah &
Mampu mengendalikan nafsu (Q.S An-nur
33)
6. Memerintahkan pada pria agar memiliki
sifat malu & mengenakan pakaian yg
sempurna dlm kehidupan umum &
menjadikan kehidupan khusus terbatas
hanya untuk wanita & mahromnya saja
7. 7
Hukum syara yg mencakup perbuatan2 yg
dilarang
• Berkhalwat
• Tabarruj (Q.S An-nur 60)
• Melakukan amal perbuatan yang
membahayakan akhlak / merusak jamaah
• Menuduh berzina terhadap wanita2 yang
suci(Q.S An-Nur :4, Q.S An-Nur :23,Hadist)