SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Bagaimana Agama
Menjamin Kebahagiaan?
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Poin-poin
yang akan
dijelaskan
2
A. Menelusuri Konsep dan
Karakteristik Agama Sebagai
Jalan Menuju Tuhan dan
Kebahagiaan
C. Menggali Sumber Historis,
Filosofis, Psikologis, Sosiologis
dan Pedagogis tentang Pemikiran
Agama sebagai Jalan Menuju
Kebahagiaan
F. Rangkuman Tentang
Kontribusi Agama dalam
Mencapai Kebahagiaan
E. Mendeskripsikan Esensi dan
Urgensi Komitmen Terhadap Nilai-
nilai Tauhid untuk Mencapai
Kebahagiaan
G. Tugas Belajar Lanjut :
Proyek Belajar
Memformulasikan Konsep
Kebahagiaan Otentik Menurut
Islam
D. Membangun Argumen
Tentang Tauhidullah Sebagai
Satu-satunya Model Beragama
yang Benar
B. Menanyakan Alasan
Mengapa Manusia Harus
Beragama dan Bagaimana
Agama Dapat Membahagiakan
Umat Manusia?
Menelusuri Konsep dan
Karakteristik Agama
Sebagai Jalan Menuju
Tuhan dan Kebahagiaan
A.
3
Menurut Al-Alusi, bahagia adalah perasaan senang dan gembira karena bisa
mencapai keinginan/cita-cita yang dituju dan diimpikan. Pendapat lain
menyatakan bahwa bahagia atau kebahagiaan adalah tetap dalam kebahagiaan,
atau masuk ke dalam kesenangan dan kesuksesan.
Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaan adalah perasaan
senang dan tenteram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Dengan
begitu bisa berhubungan dengan Allah SWT. yang merupakan pemilik
kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan, kemuliaan, ilmu dan hikmah. Kebahagiaan
dapat diraih kalau dekat dengan pemilik kebahagiaan itu sendiri, yaitu Allah
SWT.
4
“Dalam kitab Mizanul Amal, Al-Ghazali menyebut bahwa as-sa’adah
(bahagia) terbagi dua :
1. Bahagia Hakiki : bahagia ukhrawi yang diperoleh dengan modal iman,
ilmu dan amal. Bahagia ini kebahagiaan abadi dan rohani.
2. Bahagia Majasi : bahagia duniawi yang bisa didapat oleh orang beriman
dan juga yang tidak beriman. Ibnu Athaillah mengatakan, “Allah
memberikan harta kepada orang yang dicintai Allah dan kepada orang
yang tidak dicintai Allah, tetapi Allah tidak akan memberikan iman
kecuali kepada orang yang dicintai-NYA”. Kebahagiaan ini fana, tidak
abadi.
5
😂
Mengetahui
Karakteristik
Hati yang
Sehat
• Hati menerima makanan yang berfungsi sebagai nutrisi dan obat.
• Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat.
• Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali pada Allah SWT.
• Tidak pernah lupa dari mengingat Allah SWT (berdzikir kepada
Allah SWT)
• Jika sesaat saja lupa kepada-NYA, segera tersadar dan kembali
mendekat, berdzikir kepada-NYA.
• Jika sudah masuk salat, maka hilanglah semua kebingungan dan
kesibukan duniawinya.
• Perhatian terhadap waktu agar tidak hilang sia-sia melebihi
kepada manusia lain dan hartanya.
• Hati yang sehat selalu berorientasi pada kualitas amal, bukan
pada amal semata.
6
Hati yang sakit adalah hati yang tidak memiliki kriteria seperti
penjelasan hati yang sehat sebelumnya. Hati yang sakit adalah hati yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Fungsi hati adalah untuk makrifah kepada Allah SWT, mencintai Allah
SWT, rindu kepada Allah SWT dan kembali kepada-NYA.
Jika manusia mengetahui segala sesuatu tapi tidak makrifah kepada
Allah SWT sebagai Tuhannya, nilainya sama saja dengan orang yang tidak
mengetahui sama sekali.
Bagaimanakah Hati yang Sakit itu?
7
Faktor-faktor
yang
Menyebabkan
Hati Manusia
Menjadi Sakit,
dalam Kitab
Thibb al-Qulub :
8
1. Banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak
baik.
2. At-Tamanni (berangan-angan)
3. Menggantungkan diri selain kepada Allah SWT
4. Asy-Syab’u (terlalu kenyang)
5. Terlalu banyak tidur
6. Berlebihan melihat hal-hal tidak berguna
7. Berlebihan dalam berbicara
B. Menanyakan Alasan Mengapa Manusia Harus Beragama dan
Bagaimana Agama Dapat Membahagiakan Umat Manusia?
9
Kunci beragama terdapat pada fitrah manusia. Fitrah
adalah sesuatu yang melekat dalam diri manusia dan
menjadi karakter (tabiat) manusia. Secara
kebahasaan, ‘fitrah’ bermakna suci yang maksudnya
suci dari dosa dan suci secara genetis.
10
Maksud fitrah Allah dari ayat tersebut adalah bahwa manusia diciptakan
Allah SWT mempunyai naluri beragama, yaitu agama tauhid. Maksud
lainnya juga bahwa setiap manusia yang lahir dibekali agama dan yang
dimaksud agama adalah agama islam. Inti agama islam adalah
tauhidullah. Mengganti kefitrahan yang ada dalam diri manusia sama
artinya dengan menghilangkan jati diri manusia itu sendiri yang sangat
tidak mungkin dan tidak boleh.
11
C. Menggali Sumber Historis, Filosofis, Psikologis, Sosiologis dan
Pedagogis tentang Pemikiran Agama sebagai Jalan Menuju
Kebahagiaan
Secara teologis, beragama adalah fitrah. Jika manusia hidup sesuai
fitrahnya, maka ia akan bahagia. Jika sebaliknya, ia tidak akan bahagia.
Secara historis, sepanjang hidup manusia, beragama merupakan
kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Banyak buku yang
membicarakan atau mengulas kisah mereka mencari Tuhan, seperti buku yang
ditulis Ibnu Thufail. Buku itu menguraikan bahwa kebenaran bisa ditemukan
manakala ada keserasian antara akal manusia dan wahyu. Dengan akalnya,
manusia mencari Tuhan dan bisa sampai kepada Tuhan. Namun
penemuannya perlu konfirmasi dari Tuhan melalui wahyu agar ia dapat
menemukan yang hakiki dan akhirnya ia bisa berterimakasih pada Tuhan atas
segala nikmat yang diperolehnya, terutama nikmat bisa menemukan Tuhan
dengan akalnya itu.
Manusia menurut Al-Qur’an adalah makhluk rohani,
makhluk jasmani dan makhluk sosial. Sebagai makhluk rohani,
dibutuhkan ketenangan jiwa, ketentraman hati dan kebahagiaan
rohani. Kebahagiaan rohani hanya didapat jika dekat dengan
pemilik kebahagiaan yang hakiki. Agar jiwa bisa dekat dengan
Tuhan, maka sucikanlah hati dari segala kotoran dan sifat-sifat
yang jelek.
Bagaimana cara mensucikan jiwa agar bisa dekat dengan
Tuhan?
Pertanyaan tersebut dijawab oleh agama karena mampu
memberi penjelasan, juga karena hanya agama yang punya
otoritas untuk menjelaskannya. Tanpa agama, manusia akan
salah jalan dalam menempuh cara untuk bisa dekat dengan
Tuhan.
12
Argumen
psikologis
kebutuhan
manusia
terhadap agama
Argumen
Sosiologis
Kebutuhan
Manusia
Terhadap Agama
Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia tidak bisa
hidup sendiri dan tidak bisa mencapai tujuan hidupnya tanpa
keterlibatan orang lain karena manusia membutuhkan bantuan orang
lain, sebagaimana orang lain membutuhkan bantuan sesamanya.
Secara horizontal, manusia butuh berinteraksi dengan sesamanya
dan lingkungannya (flora dan fauna). Secara vertikal, manusia lebih
butuh berinteraksi dengan zat yang menjadi sebab dirinya ada, yang
artinya sebab wujud manusia ada karena Zat Yang Wujud dengan
sendirinya sehingga tidak membutuhkan yang lain. Wujud hakiki
adalah zat yang wujud dengan sendirinya itu. Dan wujud hakiki adalah
Allah SWT.
Manusia sebenarnya wujud idhafi yang sangat tergantung pada
wujud hakiki, yaitu Allah SWT. Allah SWT yang menghidupkan,
mematikan, memuliakan, menghinakan, mengayakan, memiskinkan
dan Dialah Allah yang Zahir Yang Batin dan Yang Berkuasa atas
segala sesuatu.
13
Faktor Penyebab Manusia Harus Hidup Bermasyarakat
1. Adanya dorongan seksual.
2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang serba terbatas dan
makhluk yang lemah.
3. Adanya perasaan senang pada tiap-tiap manusia.
4. Adanya kesamaan keturunan, teritorial, senasib, keyakinan, cita-cita, kebudayaan
dan lain-lain.
5. Manusia tunduk dan patuh terhadap aturan dan norma sosial.
6. Perilaku manusia mengharapkan suatu penghargaan dan pengakuan dari orang-
orang yang ada di sekitarnya.
7. Berinteraksi, berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan.
8. Potensi manusia akan berkembang bila hidup di tengah-tengah manusia dan
masyarakatnya.
14
D. Membangun Argumen Tentang
Tauhidullah Sebagai Satu-satunya
Model Beragama yang Benar
“La ilaha illallah” adalah landasan teologis agama yang dibawa
beliau, juga semua nabi dan rasul. Makna kalimat tersebut adalah :
1. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT
2. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT
3. Tidak ada yang berhak dimintai tolong / bantuan kecuali Allah SWT
4. Tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah
5. Tidak ada yang harus diminta ridhanya kecuali Allah
15
Misi utama Rasulullah SAW seperti rasul-rasul
sebelumnya adalah mengajak manusia kepada Allah.
La ilaha illallah adalah kalimat thayyibah
yang digambarkan oleh al-qur’an laksana sebuah
pohon dengan akarnya tertancap ke dalam tanah,
batangnya berdiri tegak dengan kokoh, dahan dan
rantingnya mengeluarkan buah-buahan yang lebat
dan bermanfaat untuk manusia.
16
Tauhidullah membebaskan manusia dari takhayul, khurafat, mitos
dan bidah, menempatkan manusia pada tempat yang bermartabat,
tidak menghambakan diri pada makhluk yang lebih rendah
derajatnya dari manusia. Manusia adalah makhluk paling mulia
dan paling sempurna dari makhluk yang lain, itulah kenapa Allah
SWT memberi amanah dan khilafah kepada manusia.
Menurut Said Hawa, hal yang dapat
merusak Tauhidullah yang merupakan
satu-satunya jalan kebahagiaan yaitu :
17
1. Sifat Al-Kibr (sombong)
2. Sifat Azh-Zhulm (kezaliman) dan Al-Kizb
(kebohongan)
3. Sikap Al-Ifsad (melakukan perusakan)
4. Sikap Al-Ghaflah (lupa)
5. Al-Ijram (berbuat dosa)
6. Sikap ragu menerima kebenaran
Jiwa tauhid penting karena itu model dasar hidup yang dapat mengantar manusia
menuju keselamatan dan kesejahteraan. Allah SWT sebagai rabb telah menanamkan jiwa
tauhid ini pada seluruh manusia sejak mereka di alam arwah. Supaya jiwa tauhid
berkembang, Allah SWT mengutus rasul dengan tugas utamanya menyirami jiwa tauhid agar
tumbuh dan berkembang hingga menghasilkan amal saleh agar menjadi roh kehidupan dan
menjadi cahaya kegelapan.
Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya kami jadikan (untuk isi neraka jahannam)
kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QQ.S. Al-A’raf/7 :
179)
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Komitmen Terhadap
Nilai-nilai Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan
18
Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan
dan dikembangkan agar menjadi roh
kehidupan adalah :
▹ Ash-Shidq (kejujuran)
▹ Al-Amanah (terpercaya)
▹ Al-Adalah
▹ Al-Huriyyah (kemerdekaan)
▹ Al-Musawah (persamaan)
▹ Tanggung jawab sosial
▹ Tanggung jawab lingkungan
▹ Al-Tasamuh (toleransi)
▹ Kasih sayang
▹ Tabadul-ijtima (saling memberi manfaat)
▹ Al-Taharum (kasih sayang)
▹ Dll.
19
Nilai-nilai hidup yang dibangun di atas jiwa tauhid
merupakan nilai positif, nilai kebenaran dan nilai
ilahi yang abadi yang mengandung kebenaran
mutlak dan universal, yang menjadikan misi agama
ini sebagai rahmatan ‘lil alamin, agama yang
membawa kedamaian, keselamatan, kesejahteraan
dan kebahagiaan umat manusia lahir dan batin.
20
F. Rangkuman Tentang Kontribusi Agama dalam Mencapai Kebahagiaan
1) Agama adalah jalan menuju kebahagiaan.
2) Tujuan hidup manusia adalah sejahtera di dunia dan bahagia di
akhirat, yang artinya bahagia di dunia dan akhirat. Kebahagiaan yang
diimpikan adalah kebahagiaan duniawi dan ukhrawi.
3) Menggapai kebahagiaan mustahil tanpa landasan agama, yaitu
agama tauhidullah sebab kebahagiaan hakiki itu milik Allah SWT dan
kita tidak dapat meraihnya jika tidak diberikan Allah SWT.
4) Untuk meraih kebahagiaan, ikutilah cara-cara yang telah ditetapkan
Allah SWT dalam agamanya.
5) Jalan mencapai kebahagiaan selain yang telah digariskan Allah SWT
adalah kesesatan dan penyimpangan, karena di dalamnya ada unsur
syirik (landasaran teologis yang sangat keliru dan tidak diampuni).
21
G. Tugas Belajar Lanjut : Proyek Belajar
Memformulasikan Konsep Kebahagiaan Otentik Menurut
Islam
Kebahagiaan dalam islam adalah kebahagiaan autentik: lahir
dan tumbuh dari nilai-nilai hakiki islam dan mewujud dalam diri
seseorang hamba yang mampu menujukkan sikap tobat (melakukan
introspeksi dan koreksi diri) untuk selalu berpegang pada nilai-nilai
kebenaran ilahiah, mensyukuri karunia Allah SWT berupa nikmat iman,
islam dan kehidupan, serta menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan
keadilan dalam menjalani kehidupan pribadi, sosial dan profesional.
Pada sisi lain, kebahagiaan itu menjadi tidak lengkap jika tidak
terwujud dalam kehidupan konkret dengan jalan membahagiakan
orang lain.
Thanks!
Any questions?
22

More Related Content

What's hot

Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariVerani Nurizki
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamkanoalghifari
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaaneryeryey
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaSchool
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Asnita Meydelia C K
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismeRajabul Gufron
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Aisyah Turidho
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAZona Bebas
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 

What's hot (20)

Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islam
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di IndonesiaMakalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 

Similar to Agama dan Kebahagiaan

Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Tugas makalah pai
Tugas makalah paiTugas makalah pai
Tugas makalah paiNana Dibra
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanrivalzi I.s
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaRidho Ajjah
 
Peran Agama dalam Membangun Peradaban
Peran Agama dalam Membangun PeradabanPeran Agama dalam Membangun Peradaban
Peran Agama dalam Membangun PeradabanSuciNurpratiwi
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...DitiTriAriputry
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamSiti Hardiyanti
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaMas Amam Udink
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaDonnyHari
 
Pertemuan 01
Pertemuan 01Pertemuan 01
Pertemuan 01thrasyid
 
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidahUstajah ILa AzieLa
 
Hakikat Manusia Kel.1.pptx
Hakikat Manusia Kel.1.pptxHakikat Manusia Kel.1.pptx
Hakikat Manusia Kel.1.pptxzulzyalhabsyi
 

Similar to Agama dan Kebahagiaan (20)

3 KEBAHAGIAAN.pptx
3 KEBAHAGIAAN.pptx3 KEBAHAGIAAN.pptx
3 KEBAHAGIAAN.pptx
 
Manusia copy
Manusia   copyManusia   copy
Manusia copy
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Tugas makalah pai
Tugas makalah paiTugas makalah pai
Tugas makalah pai
 
Manusia dan harapan
Manusia dan harapanManusia dan harapan
Manusia dan harapan
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
Peran Agama dalam Membangun Peradaban
Peran Agama dalam Membangun PeradabanPeran Agama dalam Membangun Peradaban
Peran Agama dalam Membangun Peradaban
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
Fitrah.pptx
Fitrah.pptxFitrah.pptx
Fitrah.pptx
 
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
JURNAL SUARA HATI.docx
JURNAL SUARA HATI.docxJURNAL SUARA HATI.docx
JURNAL SUARA HATI.docx
 
Ppt 1 pribadi manusia
Ppt 1   pribadi manusiaPpt 1   pribadi manusia
Ppt 1 pribadi manusia
 
Pertemuan 01
Pertemuan 01Pertemuan 01
Pertemuan 01
 
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
 
Hakikat Manusia Kel.1.pptx
Hakikat Manusia Kel.1.pptxHakikat Manusia Kel.1.pptx
Hakikat Manusia Kel.1.pptx
 

Agama dan Kebahagiaan

  • 2. Poin-poin yang akan dijelaskan 2 A. Menelusuri Konsep dan Karakteristik Agama Sebagai Jalan Menuju Tuhan dan Kebahagiaan C. Menggali Sumber Historis, Filosofis, Psikologis, Sosiologis dan Pedagogis tentang Pemikiran Agama sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan F. Rangkuman Tentang Kontribusi Agama dalam Mencapai Kebahagiaan E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Komitmen Terhadap Nilai- nilai Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan G. Tugas Belajar Lanjut : Proyek Belajar Memformulasikan Konsep Kebahagiaan Otentik Menurut Islam D. Membangun Argumen Tentang Tauhidullah Sebagai Satu-satunya Model Beragama yang Benar B. Menanyakan Alasan Mengapa Manusia Harus Beragama dan Bagaimana Agama Dapat Membahagiakan Umat Manusia?
  • 3. Menelusuri Konsep dan Karakteristik Agama Sebagai Jalan Menuju Tuhan dan Kebahagiaan A. 3
  • 4. Menurut Al-Alusi, bahagia adalah perasaan senang dan gembira karena bisa mencapai keinginan/cita-cita yang dituju dan diimpikan. Pendapat lain menyatakan bahwa bahagia atau kebahagiaan adalah tetap dalam kebahagiaan, atau masuk ke dalam kesenangan dan kesuksesan. Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaan adalah perasaan senang dan tenteram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Dengan begitu bisa berhubungan dengan Allah SWT. yang merupakan pemilik kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan, kemuliaan, ilmu dan hikmah. Kebahagiaan dapat diraih kalau dekat dengan pemilik kebahagiaan itu sendiri, yaitu Allah SWT. 4
  • 5. “Dalam kitab Mizanul Amal, Al-Ghazali menyebut bahwa as-sa’adah (bahagia) terbagi dua : 1. Bahagia Hakiki : bahagia ukhrawi yang diperoleh dengan modal iman, ilmu dan amal. Bahagia ini kebahagiaan abadi dan rohani. 2. Bahagia Majasi : bahagia duniawi yang bisa didapat oleh orang beriman dan juga yang tidak beriman. Ibnu Athaillah mengatakan, “Allah memberikan harta kepada orang yang dicintai Allah dan kepada orang yang tidak dicintai Allah, tetapi Allah tidak akan memberikan iman kecuali kepada orang yang dicintai-NYA”. Kebahagiaan ini fana, tidak abadi. 5 😂
  • 6. Mengetahui Karakteristik Hati yang Sehat • Hati menerima makanan yang berfungsi sebagai nutrisi dan obat. • Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat. • Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali pada Allah SWT. • Tidak pernah lupa dari mengingat Allah SWT (berdzikir kepada Allah SWT) • Jika sesaat saja lupa kepada-NYA, segera tersadar dan kembali mendekat, berdzikir kepada-NYA. • Jika sudah masuk salat, maka hilanglah semua kebingungan dan kesibukan duniawinya. • Perhatian terhadap waktu agar tidak hilang sia-sia melebihi kepada manusia lain dan hartanya. • Hati yang sehat selalu berorientasi pada kualitas amal, bukan pada amal semata. 6
  • 7. Hati yang sakit adalah hati yang tidak memiliki kriteria seperti penjelasan hati yang sehat sebelumnya. Hati yang sakit adalah hati yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Fungsi hati adalah untuk makrifah kepada Allah SWT, mencintai Allah SWT, rindu kepada Allah SWT dan kembali kepada-NYA. Jika manusia mengetahui segala sesuatu tapi tidak makrifah kepada Allah SWT sebagai Tuhannya, nilainya sama saja dengan orang yang tidak mengetahui sama sekali. Bagaimanakah Hati yang Sakit itu? 7
  • 8. Faktor-faktor yang Menyebabkan Hati Manusia Menjadi Sakit, dalam Kitab Thibb al-Qulub : 8 1. Banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik. 2. At-Tamanni (berangan-angan) 3. Menggantungkan diri selain kepada Allah SWT 4. Asy-Syab’u (terlalu kenyang) 5. Terlalu banyak tidur 6. Berlebihan melihat hal-hal tidak berguna 7. Berlebihan dalam berbicara
  • 9. B. Menanyakan Alasan Mengapa Manusia Harus Beragama dan Bagaimana Agama Dapat Membahagiakan Umat Manusia? 9 Kunci beragama terdapat pada fitrah manusia. Fitrah adalah sesuatu yang melekat dalam diri manusia dan menjadi karakter (tabiat) manusia. Secara kebahasaan, ‘fitrah’ bermakna suci yang maksudnya suci dari dosa dan suci secara genetis.
  • 10. 10 Maksud fitrah Allah dari ayat tersebut adalah bahwa manusia diciptakan Allah SWT mempunyai naluri beragama, yaitu agama tauhid. Maksud lainnya juga bahwa setiap manusia yang lahir dibekali agama dan yang dimaksud agama adalah agama islam. Inti agama islam adalah tauhidullah. Mengganti kefitrahan yang ada dalam diri manusia sama artinya dengan menghilangkan jati diri manusia itu sendiri yang sangat tidak mungkin dan tidak boleh.
  • 11. 11 C. Menggali Sumber Historis, Filosofis, Psikologis, Sosiologis dan Pedagogis tentang Pemikiran Agama sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan Secara teologis, beragama adalah fitrah. Jika manusia hidup sesuai fitrahnya, maka ia akan bahagia. Jika sebaliknya, ia tidak akan bahagia. Secara historis, sepanjang hidup manusia, beragama merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Banyak buku yang membicarakan atau mengulas kisah mereka mencari Tuhan, seperti buku yang ditulis Ibnu Thufail. Buku itu menguraikan bahwa kebenaran bisa ditemukan manakala ada keserasian antara akal manusia dan wahyu. Dengan akalnya, manusia mencari Tuhan dan bisa sampai kepada Tuhan. Namun penemuannya perlu konfirmasi dari Tuhan melalui wahyu agar ia dapat menemukan yang hakiki dan akhirnya ia bisa berterimakasih pada Tuhan atas segala nikmat yang diperolehnya, terutama nikmat bisa menemukan Tuhan dengan akalnya itu.
  • 12. Manusia menurut Al-Qur’an adalah makhluk rohani, makhluk jasmani dan makhluk sosial. Sebagai makhluk rohani, dibutuhkan ketenangan jiwa, ketentraman hati dan kebahagiaan rohani. Kebahagiaan rohani hanya didapat jika dekat dengan pemilik kebahagiaan yang hakiki. Agar jiwa bisa dekat dengan Tuhan, maka sucikanlah hati dari segala kotoran dan sifat-sifat yang jelek. Bagaimana cara mensucikan jiwa agar bisa dekat dengan Tuhan? Pertanyaan tersebut dijawab oleh agama karena mampu memberi penjelasan, juga karena hanya agama yang punya otoritas untuk menjelaskannya. Tanpa agama, manusia akan salah jalan dalam menempuh cara untuk bisa dekat dengan Tuhan. 12 Argumen psikologis kebutuhan manusia terhadap agama
  • 13. Argumen Sosiologis Kebutuhan Manusia Terhadap Agama Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan tidak bisa mencapai tujuan hidupnya tanpa keterlibatan orang lain karena manusia membutuhkan bantuan orang lain, sebagaimana orang lain membutuhkan bantuan sesamanya. Secara horizontal, manusia butuh berinteraksi dengan sesamanya dan lingkungannya (flora dan fauna). Secara vertikal, manusia lebih butuh berinteraksi dengan zat yang menjadi sebab dirinya ada, yang artinya sebab wujud manusia ada karena Zat Yang Wujud dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan yang lain. Wujud hakiki adalah zat yang wujud dengan sendirinya itu. Dan wujud hakiki adalah Allah SWT. Manusia sebenarnya wujud idhafi yang sangat tergantung pada wujud hakiki, yaitu Allah SWT. Allah SWT yang menghidupkan, mematikan, memuliakan, menghinakan, mengayakan, memiskinkan dan Dialah Allah yang Zahir Yang Batin dan Yang Berkuasa atas segala sesuatu. 13
  • 14. Faktor Penyebab Manusia Harus Hidup Bermasyarakat 1. Adanya dorongan seksual. 2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang serba terbatas dan makhluk yang lemah. 3. Adanya perasaan senang pada tiap-tiap manusia. 4. Adanya kesamaan keturunan, teritorial, senasib, keyakinan, cita-cita, kebudayaan dan lain-lain. 5. Manusia tunduk dan patuh terhadap aturan dan norma sosial. 6. Perilaku manusia mengharapkan suatu penghargaan dan pengakuan dari orang- orang yang ada di sekitarnya. 7. Berinteraksi, berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan. 8. Potensi manusia akan berkembang bila hidup di tengah-tengah manusia dan masyarakatnya. 14
  • 15. D. Membangun Argumen Tentang Tauhidullah Sebagai Satu-satunya Model Beragama yang Benar “La ilaha illallah” adalah landasan teologis agama yang dibawa beliau, juga semua nabi dan rasul. Makna kalimat tersebut adalah : 1. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT 2. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT 3. Tidak ada yang berhak dimintai tolong / bantuan kecuali Allah SWT 4. Tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah 5. Tidak ada yang harus diminta ridhanya kecuali Allah 15 Misi utama Rasulullah SAW seperti rasul-rasul sebelumnya adalah mengajak manusia kepada Allah.
  • 16. La ilaha illallah adalah kalimat thayyibah yang digambarkan oleh al-qur’an laksana sebuah pohon dengan akarnya tertancap ke dalam tanah, batangnya berdiri tegak dengan kokoh, dahan dan rantingnya mengeluarkan buah-buahan yang lebat dan bermanfaat untuk manusia. 16 Tauhidullah membebaskan manusia dari takhayul, khurafat, mitos dan bidah, menempatkan manusia pada tempat yang bermartabat, tidak menghambakan diri pada makhluk yang lebih rendah derajatnya dari manusia. Manusia adalah makhluk paling mulia dan paling sempurna dari makhluk yang lain, itulah kenapa Allah SWT memberi amanah dan khilafah kepada manusia.
  • 17. Menurut Said Hawa, hal yang dapat merusak Tauhidullah yang merupakan satu-satunya jalan kebahagiaan yaitu : 17 1. Sifat Al-Kibr (sombong) 2. Sifat Azh-Zhulm (kezaliman) dan Al-Kizb (kebohongan) 3. Sikap Al-Ifsad (melakukan perusakan) 4. Sikap Al-Ghaflah (lupa) 5. Al-Ijram (berbuat dosa) 6. Sikap ragu menerima kebenaran
  • 18. Jiwa tauhid penting karena itu model dasar hidup yang dapat mengantar manusia menuju keselamatan dan kesejahteraan. Allah SWT sebagai rabb telah menanamkan jiwa tauhid ini pada seluruh manusia sejak mereka di alam arwah. Supaya jiwa tauhid berkembang, Allah SWT mengutus rasul dengan tugas utamanya menyirami jiwa tauhid agar tumbuh dan berkembang hingga menghasilkan amal saleh agar menjadi roh kehidupan dan menjadi cahaya kegelapan. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya kami jadikan (untuk isi neraka jahannam) kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QQ.S. Al-A’raf/7 : 179) E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Komitmen Terhadap Nilai-nilai Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan 18
  • 19. Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan dikembangkan agar menjadi roh kehidupan adalah : ▹ Ash-Shidq (kejujuran) ▹ Al-Amanah (terpercaya) ▹ Al-Adalah ▹ Al-Huriyyah (kemerdekaan) ▹ Al-Musawah (persamaan) ▹ Tanggung jawab sosial ▹ Tanggung jawab lingkungan ▹ Al-Tasamuh (toleransi) ▹ Kasih sayang ▹ Tabadul-ijtima (saling memberi manfaat) ▹ Al-Taharum (kasih sayang) ▹ Dll. 19 Nilai-nilai hidup yang dibangun di atas jiwa tauhid merupakan nilai positif, nilai kebenaran dan nilai ilahi yang abadi yang mengandung kebenaran mutlak dan universal, yang menjadikan misi agama ini sebagai rahmatan ‘lil alamin, agama yang membawa kedamaian, keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia lahir dan batin.
  • 20. 20 F. Rangkuman Tentang Kontribusi Agama dalam Mencapai Kebahagiaan 1) Agama adalah jalan menuju kebahagiaan. 2) Tujuan hidup manusia adalah sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat, yang artinya bahagia di dunia dan akhirat. Kebahagiaan yang diimpikan adalah kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. 3) Menggapai kebahagiaan mustahil tanpa landasan agama, yaitu agama tauhidullah sebab kebahagiaan hakiki itu milik Allah SWT dan kita tidak dapat meraihnya jika tidak diberikan Allah SWT. 4) Untuk meraih kebahagiaan, ikutilah cara-cara yang telah ditetapkan Allah SWT dalam agamanya. 5) Jalan mencapai kebahagiaan selain yang telah digariskan Allah SWT adalah kesesatan dan penyimpangan, karena di dalamnya ada unsur syirik (landasaran teologis yang sangat keliru dan tidak diampuni).
  • 21. 21 G. Tugas Belajar Lanjut : Proyek Belajar Memformulasikan Konsep Kebahagiaan Otentik Menurut Islam Kebahagiaan dalam islam adalah kebahagiaan autentik: lahir dan tumbuh dari nilai-nilai hakiki islam dan mewujud dalam diri seseorang hamba yang mampu menujukkan sikap tobat (melakukan introspeksi dan koreksi diri) untuk selalu berpegang pada nilai-nilai kebenaran ilahiah, mensyukuri karunia Allah SWT berupa nikmat iman, islam dan kehidupan, serta menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan dalam menjalani kehidupan pribadi, sosial dan profesional. Pada sisi lain, kebahagiaan itu menjadi tidak lengkap jika tidak terwujud dalam kehidupan konkret dengan jalan membahagiakan orang lain.