SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Syariat Membawa Mashlahat
Oleh : Lilis Holisah, Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma’had Al-
Abqary Serang-Banten
Rasulullah SAW bersabda :
“Telah aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, yang kalian tidak akan pernah tersesat
selama-lamanya jika kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan
Sunnahku” (H.R Muslim)
Sesungguhnya Rasul telah mengingatkan kita beribu tahun yang lalu. Bahwa umat
Islam akan senantiasa berada dalam kebaikan jika berpegang teguh kepada Kitabullah
(Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya. Bahwa umat Islam tidak akan pernah tersesat
selamanya, jika saja Umat Islam mau menerapkan dua sumber utama hukum Islam
tersebut.
Realitas kekinian, umat Islam justru menjadi mangsa yang empuk bagi para penjajah
kapitalis Barat yang mengeruk kekayaan negeri-negeri muslim. Mereka (para Penjajah
kapitalis Barat) dengan mudahnya membawa kekayaan negeri muslim ke negeri Barat
atas bantuan penguasa muslim sendiri. Inilah kongkalingkong antara penjajah dengan
para penguasa muslim yang berkhianat.
Syaikh Muhammad Muhammad Ismail dalam kitabnya ‘fikrul Islam’ menyatakan bahwa
: “Di mana saja ada Syariat maka di sana ada kemashlahatan”. Inilah yang semestinya
diyakini oleh setiap muslim. Syariat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT pasti akan
mendatangkan kemaslahatan, sebaliknya meninggalkan syariat akan membawa
bencana dan malapetaka. Terbukti bukan? Ketika syariat ditinggalkan, betapa banyak
bencana yang menimpa umat. Banjir, gunung meletus, kemiskinan, kebodohan,
keterjajahan, free sex/ perzinahan merajalela, kasus korupsi, pemerkosaan, pencurian,
perampokan, pembunuhan dan kriminalitas lainnya.
Padahal, syariat Islam wajib ditegakkan/diterapkan. Yang dimaksud kewajiban
menegakkan hukum Islam adalah apabila hukum Islam tersebut menjadi aturan yang
ditetapkan oleh Negara melalui Undang-Undang (UU). Karena jika aturan Islam sekedar
menjadi aturan tanpa ditetapkan melalui Undang-Undang, maka status aturan itu hanya
akan menjadi etika atau norma semata. Ketika Islam hanya menjadi etika atau norma
semata, maka yang terjadi seperti saat ini, Islam seperti mandul, tidak mampu
menyelesaikan problem kehidupan.
Sementara jika Syariat Islam ditetapkan menjadi Undang-Undang (UU) oleh Negara,
maka ia memiliki kekuatan hukum, dimana ketika ada yang melanggarnya, akan ada
sanksi yang tegas dari Negara. Karena fungsi Undang-Undang (UU) itu adalah untuk
mengatur masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran.
Penegakkan Syariat Islam dalam Negara selain akan mencegah pelanggaran, mencegah
kriminalitas, juga karena penegakkannya diwajibkan oleh Pencipta. Dan seperti yang
dituliskan oleh Muhammad Husain Abdullah dalam kitabnya ‘Mafahim Islamiyah’, bahwa
Islam akan mendatangkan ‘maslahah Dhoruriyaat’, kemaslahatan-kemaslahatan yang
menjadi keharusan, yang diperlukan oleh kehidupan individu masyarakat sehingga
tercipta kehidupan yang harmonis. Jika kemaslahatan-kemaslahatan ini tidak ada, maka
system kehidupan manusia menjadi cacat, manusia hidup anarkhi dan rusak, dan akan
mendapatkan banyak kemalangan dan kesengsaraan di dunia serta siksa di akhrat
kelak.
Maslahah Dhoruriyaat ini ada delapan macam, yaitu :
1. Menjaga Agama (Hifdzud Diin). Syariat telah menetapkan bahwa siapa saja yang
murtad/keluar dari Islam, Ia akan dihukum mati. Sanksi tersebut harus
ditegakkan sebagai Undang-Undang, sebab jika tidak, sanksi tersebut akan
diabaikan oleh masyarakat. Dan ketika saat ini Islam diabaikan, tidak diterapkan,
realitas yang terindera adalah begitu mudahnya dan banyaknya manusia kelaur
masuk agama Islam, seolah keluar dari Islam adalah gaya hidup modern yang
tidak memiliki konsekuensi dosa.
Sabda Rasulullah SAW : “Siapa saja yang mengganti agamanya, maka bunuhlah
ia” (H.R Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah dan lainnya)
2. Menjaga Jiwa (Hifdzun Nafs). Islam memandang bahwa jiwa manusia harus
ditempatkan pada tempat yang terhormat, yang layak. Maka Islam
mengharamkan membunuh jiwa tanpa haq. Siapa saja yang membunuh jiwa
tanpa haq, maka akan diberlakukan hukum qishash, yaitu hukuman bunuh
dibalas dengan bunuh. (lihat al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 178). Hukum
Qishash ini harus ditegakkan sebagai UU, sebab jika tidak hanya akan menjadi
etika atau norma yang mudah diabaikan oleh masyarakat, pelakunya hanya akan
mendapatkan sanksi social, seperti dijauhi, dikucilkan, dihina, dll. Sanksi etika ini
tidak menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Dan realitas sekarang begitu
mudahnya manusia saling membunuh, menumpahkan darah tanpa haq.
3. Menjaga Akal (Hifdzul Aqli). Islam telah menempatkan akal manusia pada
tempatnya yang tinggi dan layak. Akal ini menjadi objek pembebanan hukum
(manaathut takliif). Islam telah mendorong untuk menggunakan akal dalam
proses keimanan sehingga bisa sampai pada aqidah yang benar dan akal
terpuaskan dengan aqidah tersebut. Penjagaan Islam terhadap akal adalah
bahwa Islam telah mengharamkan setiap perkara yang bisa merusak akal seperti
minum khamr, mengkonsumsi narkotika, menjadi tukang sihir, pornografi, dll.
Dan Islam telah menetapkan sanksi bagi siapa saja yang melakukan aktivitas
yang bisa merusak akal tersebut. Semua itu dalam rangka untuk memelihara
akal.
4. Menjaga Keturunan (Hifdzul Nasl). Rasulullah sebagai teladan terbaik telah
menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan. Bahkan dinyatakan
oleh beliau bahwa beliau akan membangga-banggakan umatnya yang banyak
dihadapan para Nabi dan Rasul kelak. Islam telah menganjurkan untuk menikahi
wanita-wanita yang penyayang dan subur, mengharamkan pengebirian,
memerintahkan untuk memelihara keturunan, mengharamkan zina serta
menetapkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sanksi ini harus ditetapkan sebagai
UU, sanksi bagi pezina yang telah menikah adalah dirajam sampai mati,
sementara bagi pezina yang belum menikah adalah hukuman cambuk 100 kali
dan diasingkan. Jika sanksi ini tidak ditetapkan sebagai UU, maka akan mudah
diabaikan oleh masyarakat seperti yang terjadi sekarang. Perzinahan merebak
dimana-mana, banyaknya kelahiran anak diluar pernikahan/nasabnya tidak jelas,
kehancuran keluarga tidak terelakkan, perceraian, dll.
5. Menjaga Harta (Hifdzul Maal). Islam membolehkan bagi siapa saja untuk
memiliki harta kekayaan berdasarkan ketentuan syariat. Islam juga telah
menetapkan hak bagi orang-orang faqir dalam harta orang-orang kaya serta
mengharamkan mengambil harta orang lain tanpa haq. Penjagaan Islam
terhadap harta adalah dengan pengharaman pencurian, perampokan atau
aktivitas yang mengambil harta orang lain tanpa haq, serta memberikan sanksi
terhadap pelakunya dengan hukuman potong tangan jika mencapai kadar
tertentu yang ditetapkan syariat (mencapai Nishab). Sanksi ini harus ditetapkan
sebagai UU, sehingga akan membuat jera bagi pelakunya dan membuat orang
yang lain yang tidak mencuri berpikir berjuta kali untuk melakukan pencurian.
Jika sanksi ini tidak ditetapkan sebagai UU, maka akan diabaikan oleh
masyarakat seperti yang marak terjadi saat ini. Kasus pencurian merebak bak
jamur di musim hujan.
6. Menjaga Kehormatan (Hifdzul karamah). Islam telah memuliakan manusia sejak
penciptaannya. Sebagaimana tertuang jelas dalam kitab suci-Nya yang mulia, Al-
Qur’an al-Kariim, bahwa Allah telah memerintahkan kepada malaikat untuk
bersujud (hormat) kepada Nabi Adam. Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra : 70)
Islam mengharamkan mengolok-olok, menggunjing, mencemooh, menghina,
mengumpat, memfitnah, saling mencela, memberi julukan yang jelek, serta
Islam telah menetapkan had sebanyak delapan puluh pukulan bagi orang yang
mencemarkan nama baik perempuan-perempuan suci dan terjaga perilakunya
dari perbuatan zina. Islam pun telah menetapkan sanksi ta’zir kepada orang
yang mencemarkan kehormatan manusia atau bersaksi dusta atas mereka. Islam
bukan hanya menjaga kehormatan manusia semasa hidupnya, pun ketika setelah
matinya, Islam memerintahkan untuk memandikan, mengkafani, menguburkan
dan melarang bertindak sewenang-wenang atas tubuh manusia.
Sabda Rasulullah :
“Memecahkan tulang mayat itu seperti memecahkannya ketika masih hidup”
(H.R. Abu Dawud)
7. Menjaga Keamanan (Hifdzul amn). Bagi orang-orang yang merusak keamanan
yaitu orang yang melakukan pembegalan, sewenang-wenang atas harta benda
dan jiwa serta menakut-nakuti manusia, Islam telah menetapkan had yaitu
memerangi mereka. Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh
atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik atau
dibuang dari negeri (tempat kediamannya)”. (Q.S Al-Maidah : 33)
Sanksi ini harus ditetapkan sebagai UU, jika tidak, yang terjadi seperti sekarang,
pembegalan marak di mana-mana, sewenang-wenang menakut-nakuti manusia
bahkan ini dilakukan oleh pihak penguasa.
8. Menjaga Negara (Hifdzud Daulah). Islam telah memerintahkan kaum muslimin
untuk menegakkan sebuah Negara yang menerapkan hukum-hukum Islam di
dalam negeri dan mengemban dakwah dan jihad ke luar negeri. Islam
memerintahkan kaum muslimin untuk membaiat seorang Khalifah saja untuk
menjalankan Al-Qur’an dan as-Sunnah serta mengharamkan kekosongan
Khalifah dan Khilafah lebih dari tiga hari. Negara Khilafah lah yang akan menjaga
kaum muslimin dan mengurusi seluruh urusan kaum muslimin. Negara Khilafah
yang akan menjaga aqidah kaum muslimin dan system kehidupannya.
Jika ada orang yang hendak merebut kekuasaan dari tangan Khalifah yang telah
dibaiat pertama kali, Islam telah menetapkan sanksi hukuman mati bagi
pelakunya.
Semua kemaslahatan ini hanya akan terwujud, jika dan hanya jika Islam diterapkan
dalam seluruh aspek kehidupan dalam sebuah Negara yaitu Negara Khilafah Islamiyah.
Aturan Islam ditetapkan sebagai Undang-Undang yang mengatur kehidupan umat.
Wa Allahu ‘alam

More Related Content

What's hot

M3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&TariqahM3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&Tariqahcucur
 
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010Fathur Rohman
 
M4 Definisi Negara Islam
M4 Definisi Negara IslamM4 Definisi Negara Islam
M4 Definisi Negara Islamcucur
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islamel-hafiy
 
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayamohd zaidi
 
Pemerintahan dalam islam
Pemerintahan dalam islamPemerintahan dalam islam
Pemerintahan dalam islamMAYAMA_ALMUS
 
Fake human right rise with islam
Fake human right rise with islamFake human right rise with islam
Fake human right rise with islamHarry Subagyo
 
Hak asasi manusia (ham) dan hukum islam
Hak asasi manusia (ham) dan hukum islamHak asasi manusia (ham) dan hukum islam
Hak asasi manusia (ham) dan hukum islamQowim Musthofa
 
Buku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agenda
Buku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agendaBuku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agenda
Buku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agendaAnas Wibowo
 
Negara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islamNegara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islamsesukakita
 
Negara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islamNegara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islamnilapermatasari
 
sistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamsistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamImanina Baim
 
Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945Anas Wibowo
 
Pemerintahan dan pentadbiran islam
Pemerintahan dan pentadbiran islamPemerintahan dan pentadbiran islam
Pemerintahan dan pentadbiran islamHariz Amirul
 

What's hot (18)

M3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&TariqahM3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&Tariqah
 
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
 
M4 Definisi Negara Islam
M4 Definisi Negara IslamM4 Definisi Negara Islam
M4 Definisi Negara Islam
 
Isb djgjhjy
Isb djgjhjyIsb djgjhjy
Isb djgjhjy
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islam
 
Dim uin fad
Dim uin fadDim uin fad
Dim uin fad
 
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
 
Pemerintahan dalam islam
Pemerintahan dalam islamPemerintahan dalam islam
Pemerintahan dalam islam
 
Fake human right rise with islam
Fake human right rise with islamFake human right rise with islam
Fake human right rise with islam
 
Hak asasi manusia (ham) dan hukum islam
Hak asasi manusia (ham) dan hukum islamHak asasi manusia (ham) dan hukum islam
Hak asasi manusia (ham) dan hukum islam
 
Buku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agenda
Buku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agendaBuku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agenda
Buku penerapan syariah islam di indonesia tantangan dan agenda
 
Negara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islamNegara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islam
 
Negara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islamNegara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islam
 
sistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islamsistem kehidupan dalam islam
sistem kehidupan dalam islam
 
Ruang lingkup islam
Ruang lingkup islamRuang lingkup islam
Ruang lingkup islam
 
Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945
 
Sistem Islam
Sistem Islam Sistem Islam
Sistem Islam
 
Pemerintahan dan pentadbiran islam
Pemerintahan dan pentadbiran islamPemerintahan dan pentadbiran islam
Pemerintahan dan pentadbiran islam
 

Similar to Syariat Membawa Mashlahat

2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)Mush'ab Abdurrahman
 
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islamBahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islamSholehKhuddin
 
HUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptx
HUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptxHUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptx
HUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptxShalsaNurliza
 
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah IslamLTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah IslamAmphie Yuurisman
 
(Sadn1013 h) kump 6
(Sadn1013 h) kump 6(Sadn1013 h) kump 6
(Sadn1013 h) kump 6sadn1013
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
HAM PERSPEKTIF ISLAM.pptx
HAM PERSPEKTIF ISLAM.pptxHAM PERSPEKTIF ISLAM.pptx
HAM PERSPEKTIF ISLAM.pptxArsyulMunir1
 
Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamHak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamAdita Utami
 
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...Muhammad Jamhuri
 
Kemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam meresponKemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam merespondiktum2015
 
Slide ctu (yah,kema,anis)
Slide ctu (yah,kema,anis)Slide ctu (yah,kema,anis)
Slide ctu (yah,kema,anis)Cik Akma
 

Similar to Syariat Membawa Mashlahat (20)

2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islamBahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
 
HUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptx
HUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptxHUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptx
HUKUM ISLAM Kelompok 4.2.pptx
 
Makalah hukum islam
Makalah hukum islamMakalah hukum islam
Makalah hukum islam
 
dilatasi
dilatasidilatasi
dilatasi
 
Karakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islamKarakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islam
 
Karakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islamKarakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islam
 
Erti Kemerdekaan Hakiki
Erti Kemerdekaan HakikiErti Kemerdekaan Hakiki
Erti Kemerdekaan Hakiki
 
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah IslamLTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
 
(Sadn1013 h) kump 6
(Sadn1013 h) kump 6(Sadn1013 h) kump 6
(Sadn1013 h) kump 6
 
Fiqih politik
Fiqih politikFiqih politik
Fiqih politik
 
Rukun al fahmu pt 2
Rukun al fahmu pt 2Rukun al fahmu pt 2
Rukun al fahmu pt 2
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
HAM PERSPEKTIF ISLAM.pptx
HAM PERSPEKTIF ISLAM.pptxHAM PERSPEKTIF ISLAM.pptx
HAM PERSPEKTIF ISLAM.pptx
 
Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamHak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam Islam
 
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...
 
Kemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam meresponKemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam merespon
 
Ekonomi syari’ah
Ekonomi syari’ahEkonomi syari’ah
Ekonomi syari’ah
 
Slide ctu (yah,kema,anis)
Slide ctu (yah,kema,anis)Slide ctu (yah,kema,anis)
Slide ctu (yah,kema,anis)
 

More from Lilis Holisah

Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikLilis Holisah
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakLilis Holisah
 
9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanitaLilis Holisah
 
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariahLilis Holisah
 
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnyaLilis Holisah
 
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islamLilis Holisah
 
1. laki laki dan perempuan
1. laki laki dan perempuan1. laki laki dan perempuan
1. laki laki dan perempuanLilis Holisah
 
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuanLilis Holisah
 
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanitaLilis Holisah
 

More from Lilis Holisah (15)

Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusak
 
Selalu
SelaluSelalu
Selalu
 
Untuk sahabat
Untuk sahabatUntuk sahabat
Untuk sahabat
 
Berfikir
BerfikirBerfikir
Berfikir
 
10. jama'ah islam
10. jama'ah islam10. jama'ah islam
10. jama'ah islam
 
9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita
 
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
8. kedudukan wanita dan pria di hadapan syariah
 
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
7. wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya
 
6. melihat wanita
6. melihat wanita6. melihat wanita
6. melihat wanita
 
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
5. kewajiban memisahkan laki2 dan perempuan dalam islam
 
4. kehidupan khusus
4. kehidupan khusus4. kehidupan khusus
4. kehidupan khusus
 
1. laki laki dan perempuan
1. laki laki dan perempuan1. laki laki dan perempuan
1. laki laki dan perempuan
 
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
 
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
 

Syariat Membawa Mashlahat

  • 1. Syariat Membawa Mashlahat Oleh : Lilis Holisah, Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma’had Al- Abqary Serang-Banten Rasulullah SAW bersabda : “Telah aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, yang kalian tidak akan pernah tersesat selama-lamanya jika kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku” (H.R Muslim) Sesungguhnya Rasul telah mengingatkan kita beribu tahun yang lalu. Bahwa umat Islam akan senantiasa berada dalam kebaikan jika berpegang teguh kepada Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya. Bahwa umat Islam tidak akan pernah tersesat selamanya, jika saja Umat Islam mau menerapkan dua sumber utama hukum Islam tersebut. Realitas kekinian, umat Islam justru menjadi mangsa yang empuk bagi para penjajah kapitalis Barat yang mengeruk kekayaan negeri-negeri muslim. Mereka (para Penjajah kapitalis Barat) dengan mudahnya membawa kekayaan negeri muslim ke negeri Barat atas bantuan penguasa muslim sendiri. Inilah kongkalingkong antara penjajah dengan para penguasa muslim yang berkhianat. Syaikh Muhammad Muhammad Ismail dalam kitabnya ‘fikrul Islam’ menyatakan bahwa : “Di mana saja ada Syariat maka di sana ada kemashlahatan”. Inilah yang semestinya diyakini oleh setiap muslim. Syariat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT pasti akan mendatangkan kemaslahatan, sebaliknya meninggalkan syariat akan membawa bencana dan malapetaka. Terbukti bukan? Ketika syariat ditinggalkan, betapa banyak bencana yang menimpa umat. Banjir, gunung meletus, kemiskinan, kebodohan, keterjajahan, free sex/ perzinahan merajalela, kasus korupsi, pemerkosaan, pencurian, perampokan, pembunuhan dan kriminalitas lainnya.
  • 2. Padahal, syariat Islam wajib ditegakkan/diterapkan. Yang dimaksud kewajiban menegakkan hukum Islam adalah apabila hukum Islam tersebut menjadi aturan yang ditetapkan oleh Negara melalui Undang-Undang (UU). Karena jika aturan Islam sekedar menjadi aturan tanpa ditetapkan melalui Undang-Undang, maka status aturan itu hanya akan menjadi etika atau norma semata. Ketika Islam hanya menjadi etika atau norma semata, maka yang terjadi seperti saat ini, Islam seperti mandul, tidak mampu menyelesaikan problem kehidupan. Sementara jika Syariat Islam ditetapkan menjadi Undang-Undang (UU) oleh Negara, maka ia memiliki kekuatan hukum, dimana ketika ada yang melanggarnya, akan ada sanksi yang tegas dari Negara. Karena fungsi Undang-Undang (UU) itu adalah untuk mengatur masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran. Penegakkan Syariat Islam dalam Negara selain akan mencegah pelanggaran, mencegah kriminalitas, juga karena penegakkannya diwajibkan oleh Pencipta. Dan seperti yang dituliskan oleh Muhammad Husain Abdullah dalam kitabnya ‘Mafahim Islamiyah’, bahwa Islam akan mendatangkan ‘maslahah Dhoruriyaat’, kemaslahatan-kemaslahatan yang menjadi keharusan, yang diperlukan oleh kehidupan individu masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang harmonis. Jika kemaslahatan-kemaslahatan ini tidak ada, maka system kehidupan manusia menjadi cacat, manusia hidup anarkhi dan rusak, dan akan mendapatkan banyak kemalangan dan kesengsaraan di dunia serta siksa di akhrat kelak. Maslahah Dhoruriyaat ini ada delapan macam, yaitu : 1. Menjaga Agama (Hifdzud Diin). Syariat telah menetapkan bahwa siapa saja yang murtad/keluar dari Islam, Ia akan dihukum mati. Sanksi tersebut harus ditegakkan sebagai Undang-Undang, sebab jika tidak, sanksi tersebut akan diabaikan oleh masyarakat. Dan ketika saat ini Islam diabaikan, tidak diterapkan, realitas yang terindera adalah begitu mudahnya dan banyaknya manusia kelaur masuk agama Islam, seolah keluar dari Islam adalah gaya hidup modern yang tidak memiliki konsekuensi dosa.
  • 3. Sabda Rasulullah SAW : “Siapa saja yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia” (H.R Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah dan lainnya) 2. Menjaga Jiwa (Hifdzun Nafs). Islam memandang bahwa jiwa manusia harus ditempatkan pada tempat yang terhormat, yang layak. Maka Islam mengharamkan membunuh jiwa tanpa haq. Siapa saja yang membunuh jiwa tanpa haq, maka akan diberlakukan hukum qishash, yaitu hukuman bunuh dibalas dengan bunuh. (lihat al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 178). Hukum Qishash ini harus ditegakkan sebagai UU, sebab jika tidak hanya akan menjadi etika atau norma yang mudah diabaikan oleh masyarakat, pelakunya hanya akan mendapatkan sanksi social, seperti dijauhi, dikucilkan, dihina, dll. Sanksi etika ini tidak menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Dan realitas sekarang begitu mudahnya manusia saling membunuh, menumpahkan darah tanpa haq. 3. Menjaga Akal (Hifdzul Aqli). Islam telah menempatkan akal manusia pada tempatnya yang tinggi dan layak. Akal ini menjadi objek pembebanan hukum (manaathut takliif). Islam telah mendorong untuk menggunakan akal dalam proses keimanan sehingga bisa sampai pada aqidah yang benar dan akal terpuaskan dengan aqidah tersebut. Penjagaan Islam terhadap akal adalah bahwa Islam telah mengharamkan setiap perkara yang bisa merusak akal seperti minum khamr, mengkonsumsi narkotika, menjadi tukang sihir, pornografi, dll. Dan Islam telah menetapkan sanksi bagi siapa saja yang melakukan aktivitas yang bisa merusak akal tersebut. Semua itu dalam rangka untuk memelihara akal. 4. Menjaga Keturunan (Hifdzul Nasl). Rasulullah sebagai teladan terbaik telah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan. Bahkan dinyatakan oleh beliau bahwa beliau akan membangga-banggakan umatnya yang banyak dihadapan para Nabi dan Rasul kelak. Islam telah menganjurkan untuk menikahi wanita-wanita yang penyayang dan subur, mengharamkan pengebirian, memerintahkan untuk memelihara keturunan, mengharamkan zina serta menetapkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sanksi ini harus ditetapkan sebagai UU, sanksi bagi pezina yang telah menikah adalah dirajam sampai mati,
  • 4. sementara bagi pezina yang belum menikah adalah hukuman cambuk 100 kali dan diasingkan. Jika sanksi ini tidak ditetapkan sebagai UU, maka akan mudah diabaikan oleh masyarakat seperti yang terjadi sekarang. Perzinahan merebak dimana-mana, banyaknya kelahiran anak diluar pernikahan/nasabnya tidak jelas, kehancuran keluarga tidak terelakkan, perceraian, dll. 5. Menjaga Harta (Hifdzul Maal). Islam membolehkan bagi siapa saja untuk memiliki harta kekayaan berdasarkan ketentuan syariat. Islam juga telah menetapkan hak bagi orang-orang faqir dalam harta orang-orang kaya serta mengharamkan mengambil harta orang lain tanpa haq. Penjagaan Islam terhadap harta adalah dengan pengharaman pencurian, perampokan atau aktivitas yang mengambil harta orang lain tanpa haq, serta memberikan sanksi terhadap pelakunya dengan hukuman potong tangan jika mencapai kadar tertentu yang ditetapkan syariat (mencapai Nishab). Sanksi ini harus ditetapkan sebagai UU, sehingga akan membuat jera bagi pelakunya dan membuat orang yang lain yang tidak mencuri berpikir berjuta kali untuk melakukan pencurian. Jika sanksi ini tidak ditetapkan sebagai UU, maka akan diabaikan oleh masyarakat seperti yang marak terjadi saat ini. Kasus pencurian merebak bak jamur di musim hujan. 6. Menjaga Kehormatan (Hifdzul karamah). Islam telah memuliakan manusia sejak penciptaannya. Sebagaimana tertuang jelas dalam kitab suci-Nya yang mulia, Al- Qur’an al-Kariim, bahwa Allah telah memerintahkan kepada malaikat untuk bersujud (hormat) kepada Nabi Adam. Allah berfirman : “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra : 70) Islam mengharamkan mengolok-olok, menggunjing, mencemooh, menghina, mengumpat, memfitnah, saling mencela, memberi julukan yang jelek, serta Islam telah menetapkan had sebanyak delapan puluh pukulan bagi orang yang mencemarkan nama baik perempuan-perempuan suci dan terjaga perilakunya
  • 5. dari perbuatan zina. Islam pun telah menetapkan sanksi ta’zir kepada orang yang mencemarkan kehormatan manusia atau bersaksi dusta atas mereka. Islam bukan hanya menjaga kehormatan manusia semasa hidupnya, pun ketika setelah matinya, Islam memerintahkan untuk memandikan, mengkafani, menguburkan dan melarang bertindak sewenang-wenang atas tubuh manusia. Sabda Rasulullah : “Memecahkan tulang mayat itu seperti memecahkannya ketika masih hidup” (H.R. Abu Dawud) 7. Menjaga Keamanan (Hifdzul amn). Bagi orang-orang yang merusak keamanan yaitu orang yang melakukan pembegalan, sewenang-wenang atas harta benda dan jiwa serta menakut-nakuti manusia, Islam telah menetapkan had yaitu memerangi mereka. Firman Allah SWT : “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya)”. (Q.S Al-Maidah : 33) Sanksi ini harus ditetapkan sebagai UU, jika tidak, yang terjadi seperti sekarang, pembegalan marak di mana-mana, sewenang-wenang menakut-nakuti manusia bahkan ini dilakukan oleh pihak penguasa. 8. Menjaga Negara (Hifdzud Daulah). Islam telah memerintahkan kaum muslimin untuk menegakkan sebuah Negara yang menerapkan hukum-hukum Islam di dalam negeri dan mengemban dakwah dan jihad ke luar negeri. Islam memerintahkan kaum muslimin untuk membaiat seorang Khalifah saja untuk menjalankan Al-Qur’an dan as-Sunnah serta mengharamkan kekosongan Khalifah dan Khilafah lebih dari tiga hari. Negara Khilafah lah yang akan menjaga kaum muslimin dan mengurusi seluruh urusan kaum muslimin. Negara Khilafah yang akan menjaga aqidah kaum muslimin dan system kehidupannya. Jika ada orang yang hendak merebut kekuasaan dari tangan Khalifah yang telah dibaiat pertama kali, Islam telah menetapkan sanksi hukuman mati bagi pelakunya.
  • 6. Semua kemaslahatan ini hanya akan terwujud, jika dan hanya jika Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan dalam sebuah Negara yaitu Negara Khilafah Islamiyah. Aturan Islam ditetapkan sebagai Undang-Undang yang mengatur kehidupan umat. Wa Allahu ‘alam