Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar margin pemasaran dan biaya pemasaran. Margin pemasaran adalah selisih antara harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima petani, yang terdiri atas biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran. Biaya pemasaran terdiri dari pengeluaran produsen dan pedagang perantara untuk melakukan kegiatan pemasaran seperti pengangkutan, penyimpanan, dan lainnya.
2. MARJIN PEMASARAN
• Adalah perbedaan antara harga yang dibayar
oleh konsumen untuk produk tersebut
dengan harga yang diterima oleh produsen
untuk menghasilkannya
Marjin Pemasaran ditentukan oleh :
• Sifat produk
• Selera dan preferensi konsumen
• Memperhatikan jasa-jasa pemasaran
(kualitas yang tinggi, pembungkusan dsb)
• Masalah penjualan yang berkaitan dengan
pemasaran
3. Besarnya marjin pemasaran dapat
bertambah karena :
• Tidak efisiennya jasa-jasa pemasaran
• Prasarana pemasaran
• Keuntungan para perantara dan
pengolah yang tidak wajar
4. • Adanya perbedaan kegiatan pada
setiap lembaga pemasaran akan
menyebabkan perbedaan harga jual
antara lembaga yang satu dengan yang
lainnya. Semakin banyak lembaga
pemasaran yang terlibat dalam
penyaluran suatu komoditas akan
mengakibatkan biaya pemasaran yang
semakin tinggi, perbedaan harga di
tingkat konsumen dengan harga di
tingkat produsen semakin besar.
5. Harga produk pertanian : antara
teori dan praktek
• Asumsi dasar teori harga dalam tata niaga
produk pertanian adalah bahwa produsen
bertemu langsung dengan konsumen akhir
sehingga harga pasar merupakan
perpotongan antara kurva penawaran dan
permintaan
• Realitasnya : aliran produk pertanian dari
produsen ke konsumen harus menempuh
jarak dan rantai pemasaran yang panjang
6. Konsep Dasar Margin Pemasaran
Dua sisi analitis : harga dan biaya pemasaran
1. Dari aspek harga produk
Margin pemasaran adalah selisih harga yang dibayar
konsumen akhir dan harga yang diterima oleh petani
produsen. secara sistematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
M = Pr - Pf
Keterangan :
• M : Margin Pemasaran
• Pr : Harga di tingkat pengecer
• Pf : Harga di tingkat petani
7. Jika harga beras per kg yang diterima petani
Rp.10.000, dan harga yang dibayar oleh
konsumen Rp.15.000, maka marjin pemasaran
adalah Rp.15.000 – Rp.10.000 = Rp.5.000.
Jika penyaluran beras tsb melalui banyak
lembaga, maka marjin pemasarannya adalah
jumlah marjin- marjin dari setiap lembaga
pemasaran yang dilalui.
8. 2. Dari Aspek Biaya Pemasaran
Margin pemasaran terdiri atas biaya pemasaran dan
keuntungan pemasaran. Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Mp = Bp + Kp
Keterangan :
• Mp : Margin pemasaran
• Kp : Keuntungan pemasaran
• Bp : Biaya pemasaran
9. Pada tata niaga produk pertanian
banyak lembaga pemasaran yang
terlibat, jadi margin pemasaran
didistribusikan di setiap lembaga
pemasaran
10. • Besarnya margin pemasaran bukan hanya
disebabkan biaya pemasaran, tetapi
disebabkan pula oleh keuntungan yang
diambil oleh pedagang. Pedagang
menetapkan harga penjualan yang dapat
memberikan sejumlah keuntungan tertentu
atau harga penjualan.
• Jumlah pengeluaran pedagang dalam arti
biaya pemasaran merupakan komponen
yang sangat menentukan besar kecilnya
margin pemasaran.
11. • Komponen margin
pemasaran :
1.functional cost;
2.profit lembaga
pemasaran
• Persamaan matematis :
m n
M = ∑ ∑ Cij + ∑ π j
i=1 j=1
• M adalah margin
pemasaran
• Cij adalah biaya
pemasaran untuk
melakukan fungsi
pemasaran ke i oleh
lembaga ke j
• π j adalah keuntungan
yang diperoleh lembaga
pemasaran ke j
• m adalah jumlah jenis
biaya pemasaran
• n adalah jumlah lembaga
pemasaran
12. Besarnya bagian yg diterima petani (farmer share)
:
Fs = Pf / Pr
Fs = Pr – M = 1 - M
Pr Pr
( M / Pr ) x 100% = persentase
marjin (“mark up”)
Pf = Pr – B - ∏
13. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan harga di
tingkat petani :
1. Menaikkan harga eceran (dgn syarat B dan ∏
tetap) syarat Pr
2. Menurunkan biaya dan ∏ (dgn
tetap)
3. Pr dan ∏ tetap tetapi B
diturunkan
4. Pr dan B tetap tetapi ∏
diturunkan
14. BIAYA PEMASARAN
• Biaya pemasaran adalah biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan pemasaran.
• Dalam menyampaikan barang dari produsen
ke konsumen akan dibutuhkan biaya
pemasaran. Biaya pemasaran mencakup
sejumlah pengeluaran yang dikeluarkan
untuk keperluan pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan penjualan hasil
produksi dan jumlah pengeluaran oleh
lembaga pemasaran serta keuntungan (profit)
yang diterima lembaga pemasaran.
15. Biaya pemasaran suatu komoditas terdiri
dari jumlah pengeluaran produsen dan
jumlah pengeluaran pedagang perantara
sebagai lembaga pemasaran.
Secara sistematis biaya pemasaran dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Bp = Bp1 + Bp2 + … + Bpn
Keterangan:
• Bp : Biaya pemasaran
• Bp1, Bp2, Bpn : Biaya pemasaran tiap-
tiap lembaga pemasaran
16. Besarnya biaya pemasaran antar lembaga pemasaran
berbeda satu sama lainnya, tergantung pd hal2 sbb:
• Macam Komoditi
Sifat dari komoditi pertanian memerlukan
penanganan pasca panen yang tepat sehingga biaya
yang dikeluarkan untuk melaksanakan fungsi
pemasaran lebih besar.
• Lokasi Pengusahaan
Lokasi pengusahaan komoditi pertanian yang
terpencil akan mengundang tambahan biaya
pengangkutan. Hal ini akan berakibat pada
bertambah besarnya biaya pemasaran.
• Macam dan Peranan Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran yang terlalu banyak terlibat
dalam mekanisme pemasaran akan menambah biaya
pemasaran.
• Efektivitas Pemasaran
Efektivitas pemasaran menyangkut efisiensi
pemasaran. Biaya pemasaran yang besar akan
mengakibatkan tidak efisiennya sistem pemasaran.
17. Contoh :
Biaya pemasaran padi LEBIH BESAR daripada
biaya pemasaran sayur bayam pada ukuran
satuan volume yang sama.
MENGAPA ?
18. HAL INI DISEBABKAN
OLEH:
Perbedaan perlakuan yang diberikan untuk
masing- masing produk.
Seperti :
Padi harus dikumpulkan (1), disimpan di gudang
(2), diolah menjadi beras (3), diangkut (4),
dipacking (5), dijual ke pasar (6). Sementara itu
…
Bayam langsung dipetik (1) dan diikat kemudian
dijual ke pasar (2).
Jadi, terdapat 4 perbedaan fasilitas kegiatan
dimana masing-masing kegiatan ini tentunya
memerlukan biaya (cost).
19. Dalam kegiatan pemasaran PADI bekerja
banyak tipe-tipe perantara (lembaga
pemasaran), seperti :
pengumpul, pedagang penerima, pedagan
g
pedagan
g
penerima, pedagang penyebar dan
pengecer.
Setiap perantara menarik balas jasa berupa
keuntungan, dan ini merupakan beban (cost)
yang dilimpahkan ke konsumen
Tingginya biaya pemasaran belum tentu
pertanda bahwa pemasaran tsb tidak efisien,
jikalau diikuti dengan kepuasan konsumen
maka pemasaran produk tsb dikatakan tetap
efisien.berlaku sebaliknya.
20. Dengan kata lain, biaya-biaya pemasaran
yang dikeluarkan untuk produk pertanian :
a. Pengangkutan
b. Penyimpanan
c. Buruh
d. Resiko-resiko (kehilangan atau berubah
fisik)
e. Pengepakan
f. Pengolahan
g. Informasi pasar
h. Pajak
21. Berdasarkan proses pemasaran, maka
biaya pemasaran dapat dibagi menjadi :
a. Biaya pengumpulan (assembly cost)
b. Biaya pemindahan dari titik produksi ke
titik konsumsi (transfer cost)
c. Biaya penyebaran didaerah konsumen
(distribution cost)
Biaya tesebut diatas mempengaruhi besarnya
perbedaan atau selisih diterima
dengan harga
harga
yan
g yang
dibayarkan oleh
produsen
konsumen
.
22. KEUNTUNGAN PEMASARAN
• Selisih harga yang dibayarkan produsen dan harga
yang diberikan oleh konsumen disebut keuntungan
pemasaran. Masing-masing lembaga pemasaran
ingin memperoleh keuntungan, maka harga yang
dibayarkan oleh lembaga pemasaran itu juga
berbeda. Harga di tingkat petani akan lebih rendah
daripada harga di tingkat pedagang perantara dan
harga di tingkat pedagang perantara juga akan lebih
rendah daripada harga di tingkat pengecer.
• Secara sistematis keuntungan pemasaran dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Kp = Kp1 + Kp2 + …. + Kpn
Keterangan :
Kp : Keuntungan pemasaran
Kp1, Kp2, …,Kpn : Keuntungan tiap-tiap lembaga pemasaran
23. Modifikasi kurva penawaran dan
kurva permintaan
• Permintaan konsumen atas produk pertanian di
tingkat pengecer disebut permintaan primer
• Permintaan produk pertanian oleh pedagang
pengepul, tengkulak atau lembaga pemasaran
lain di tingkat petani disebut permintaan turunan
• Penawaran produk pertanian oleh petani pada
tengkulak adalah penawaran primer
• Penawaran produk pertanian oleh lembaga
pemasaran kepada konsumen adalah
penawaran turunan
24. Modifikasi kurva penawaran dan
kurva permintaan
• Harga yang dibayarkan konsumen adalah
harga di tingkat pengecer
• Harga tersebut merupakan perpotongan
antara kurva permintaan primer dengan
kurva penawaran turunan
• Harga di tingkat petani merupakan
perpotongan kurva permintaan turunan
dengan kurva penawaran primer
25. Hubungan antara kurva permintaan primer dan
kurva permintaan turunan
A
B
C
D
Qo Q1
Pr
Pf
Pr ҃
Pf ҃
Q
P
Kurva permintaan primer
Kurva permintaan turunan
M1
Mo
• Mo=A-B=Pr-Pf
• M1=C-D=Pr’-Pf’
Hubungan antara margin pemasaran dan
jumlah permintaan produk pertanian:
Q bertambah (Q1>Q0), margin pemasaran
bertambah (M1>Mo)
• Q1>Q0, M1=M0
• Q1>Q0, M1<M0
26. Hubungan antara kurva penawaran primer dan
kurva penawaran turunan
H
G
Qo Q1
Pr
Pf
Pf ҃
Q
P
Kurva penawaran turunan
Kurva pernawaran primer
F
Pr ҃
Mo
M1
M0=Pr-Pf=F-G
M1=Pr’-Pf’=H-I
Hubungan :
• Q1>Q0, M1>M0
• Q1>Q0,M1=M0
• Q1>Q0,M1<M0
27. kurva permintaan dan penawaran produk
pertanian
A
B
Q*
Pf
Q
P
Kurva penawaran turunan
Kurva pernawaran primer
Pr
M
Kurva permintaan primer
Kurva permintaan turunan
28. Kurva permintaan dan
penawaran
• Kurva permintaan primer berpotongan
dengan kurva penawaran turunan
membentuk harga di tingkat pengecer (Pr)
• Kurva permintaan turunan berpotongan
kurva penawaran primer membentuk
harga di tingkat petani produsen (Pf)
• M=Pr-Pf, dengan asumsi jumlah produk
pertanian yang ditransaksikan sama besar
29. Nilai margin pemasaran (VM)
VM= (Pr-Pf)Q*
• VM = nilai marjin pemasaran
• Pr = harga di tingkat pengecer
• Pf = harga di tingkat petani
• Q* = jumlah produk pertanian yang
ditransaksikan
Pada gambar tersebut nilai margin
pemasaran = luas segi empat PrPfBA
30. Margin pemasaran
sebagai fungsi biaya
• Margin pemasaran merupakan fungsi dari biaya
jasa pemasaran
• Jasa pemasaran adalah fungsi dari penambahan
utility (form, place, time, possesion utilities)
• Produk yang berbeda memiliki VM nya berbeda
sebab biaya jasa pemasarannya juga berbeda
• Margin pemasaran tinggi tidak selalu
mengindikasikan keuntungan yang tinggi,
tergantung dari biaya pemasaran
31. Distribusi margin pemasaran
Distribusi margin
pemasaran adalah
bagian keuntungan
lembaga pemasaran
atas biaya jasa yang
telah dialokasikan untuk
melakukan fungsi
pemasaran
• SBij=[cij/(Pr-Pf)]100%
• Cij=Hjj-Hbj-cij
• Skj=[Pij/(Pr-Pf)]100%
• Pij=Hjj-Hbj-cij
Keterangan :
• SBij = bagian biaya untuk
melaksanakan fungsi pemasaran
ke i oleh lembaga pemasaran ke j
• Cij = biaya untuk melaksanakan
fungsi pemasaran ke i oleh
lembaga pemasaran ke k
• Pr =harga di tingkat pengecer
• Pf = harga di tingkat petani
• Hjj = harga jual lembaga
pemasaran ke j
• Hbj= harga beli lembaga
pemasaran ke j
• Skj=bagian keuntungan lembaga
pemasaran ke j
32. Perubahan margin pemasaran
• Jumlah yang dikonsumsi Qc dipengaruhi oleh
variabel harga eceran dan pendapatan konsumen
• Jumlah yang ditransaksikan lembaga
pemasaran dipengaruhi oleh harga di tingkat
petani, harga eceran dan variabel yang
mempengaruhi perilaku tata niaga secara
berkelompok
• Jumlah yang ditawarkan produsen dipengaruhi
oleh harga di tingkat petani dan variabel
eksogenous yang mempengaruhi produksi
pertanian
33. CONTOH SOAL :
Misal : marjin pemasaran kedelai pada daerah a
sebesar Rp.1000 per kg. distribusi kedelai tsb
melalui 4 tingkatan pasar menuju pusat
konsumsi. Diketahui : M a-b = Rp. 100, M c-d =
Rp.100
Tentukan :
a.Marjin b-d per satuan kg
b.Marjin b-c per satuan kg
c.Farmer share jika Pr = Rp. 2000 per kg
d.Harga kedelai yang diterima petani di b, c, dan
d
e.Jika biayapemasaran utk 1 kuintal
Rp.20.000, berapa profit pedagang utk tiap