2. Keputusan Penentuan Harga
Jual
Umumnya harga jual produk dan jasa standar
ditentukan oleh perimbangan permintaan dan
penawaran di pasar, sehingga biaya bukan
merupakan penentu harga jual. Namun kondisi ini
sulit diramalkan, dan satu-satunya faktor yang
memiliki kepastian relatif tinggi yang berpengaruh
terhadap penentuan harga jual adalah biaya.
Biaya memberikan informasi batas bawah suatu
harga jual harus ditentukan. Dengan demikian
manajer penentu harga jual senantiasa
memerlukan informasi biaya produk atau jasa
dalam pengambilan keputusan penentuan harga
jual, meskipun biaya tidak menentukan harga jual.
3. Manfaat Informasi Biaya Penuh
Dalam Keputusan Penentuan
Harga Jual
Biaya penuh merupakan titik awal untuk mengurangi
ketidakpastiaan yang dihadapi oleh pengambil
keputusan. Dengan informasi biaya penuh produk
atau jasa yang cermat (accurate), manajer penentu
harga jual memiliki dasar untuk menetapkan kebijakan
penentuan harga jual dengan aman.
Biaya penuh merupakan dasar yang memberikan
perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan
kerugian. Untuk memberikan perlindungan bagi
perusahaan dari kemungkinan kerugian, maka
manajer melakukan penentuan harga jual , dengan
memerlukan informasi biaya penuh masa yang akan
datang yang bersangkutan dengan produk atau jasa
yang dihasilkan perusahaan.
4. Manfaat Informasi Biaya Penuh Dalam
Keputusan Penentuan Harga Jual
(lanjutan)
Biaya penuh memberikan informasi yang memungkinkan
manajer penentu harga jual melongok struktur biaya perusahaan
pesaing.
Dengan informasi biaya penuh, manajer penentu harga jual akan
mampu memahami atau paling tidak menduga tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan pesaing, manakala perusahaan
pesaing melakukan perubahan harga jual produk dan jasanya.
Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan keputusan
perusahaan memasuki pasar.
Untuk memasuki pasar tertentu, faktor yang harus
dipertimbangkan adalah apakah biaya penuh produk atau jasa
yang dihasilkan perusahaan memungkinkan perusahaan
memasuki pasar tersebut, dengan harga jual yang telah
terbentuk.
5. Metode Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual Normal (Normal
Pricing)
Penentuan Harga Jual dalam Cost-type
contract.
Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus.
Penentuan harga jual produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan yang
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
6. Penentuan Harga Jual Normal
(Normal Pricing)
Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal
ditentukan dengan formula sebagai berikut:
Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang Diharapkan
Berikut ini dibahas dua contoh penentuan harga jual
dalam keadaan normal:
1. Penentuan Harga Jual dalam Perusahaan
Manufaktur.
2. Penentuan Harga Jual dalam Perusahaan yang
Menjual Waktu, Bahan, dan Suku Cadang dalam
Pelayanan Pelanggan.
7. Cost-Plus Pricing
Adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas
biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk.
Rumus :
Harga Jual = Taksiran by penuh + Laba yang diharapkan
Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan :
Full costing
Variable costing
Untuk menentukan laba yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu
mempertimbangkan :
1. Cost of Capital , merupakan biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang dilakukan dalam
perusahaan. Besarnya cost of capital sangat dipengaruhi oleh sumber aktiva yang
ditanamkan dalam perusahaan
2. Risiko bisnis, semakin besar risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan, semakin besar
persentase yang ditambahkan pada cost of capital didalam memperhitungkan laba yang
diharapkan
3. Besarnya capital employed, jumlah investasi (capital employed) yang ditanamkan untuk
memproduksi dan memasarkan produk atau jasa merupakan faktor yang menentukan
besarnya laba yang diharapkan, yang diperhitungkan dalam harga jual.
8. Rumus perhitungan harga jual per unit:
Harga jual per unit = biaya yg berhubungan langsung dgn volume (per
unit)
+
Persentase Mark up
Persentase mark up dihitung dengan rumus:
Laba yang Biaya yg tidak
dipengaruhi
Persentase markup = diharapkan + Langsung oleh
volume produk
Biaya yg dipengaruhi langsung oleh volume
produk
9. Terdapat perbedaan konsep langsung dan
tidak langsung biaya dengan volume yaitu
antara metode full costing dengan metode
variabel costing
Konsep biaya yang berhubungan langsung
dengan volume menurut metode full costing
adalah berupa biaya produksi, sedangkan
biaya yang tidak berhubungan langsung
dengan volume yaitu biaya nonproduksi
10. Contoh 1
Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan
penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yg
akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan full
costing dlm penentuan biaya penuh. Perusahaan
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal
sebanyak 1.000.000kg dgn taksiran biaya penuh untuk tahun
anggaran yg akan datang sbb.:
Biaya produksi Rp 3.000.000.000
Biaya admministrasi Rp 200.000.000
Biaya pemasaran Rp 300.000.000
Total biaya penuh Rp 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran
adalah sebesar Rp 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan
yg dinyatakan dalam tarif kembalian investasi adalah sebesar
25%
11. Biaya nonproduksi :
Biaya Adm & umum
Biaya pemasaran
Biaya Produksi per Unit :
Biaya bahan baku per unit
Biaya tenaga kerja langsung per
unit
Biaya overbead pabrik per unit
Biaya yang
tidak
Dipengaruhi
Laba yang + langsung
oleh
Diharapkan volume
produksi
Biaya yang dipengaruhi
langsung oleh volume produk
Biaya produksi :
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
langsung
Biaya overbead pabrik
y % x aktiva penuh
Biaya jual per unit = Biaya yang dipengaruhi
langsung oleh volume + persentase
markup
produk (per unit)
Rumus Perhitungan Harga Jual
Menurut Pendekatan Full Costing
12. harga jual produk dihitung dengan cost plus pricing dengan pendekatan full costing
adalah sbb :
Jawab :
Perhitungan mark up
Biaya adm Rp 200.000.000
Biaya pemasaran Rp
300.000.000
Laba yg diharapkan : 25% x Rp 4.000.000.000 Rp 1.000.000.000
Jumlah Rp
1.500.000.000
Biaya produksi Rp 3.000.000.000
Persentase mark up 50%
Perhitungan harga jual :
Biaya produksi Rp 3.000.000.000
Mark up 50% x Rp 3.000.000.00 Rp 1.500.000.000
Jumlah harga jual Rp
4.500.000.000
Volume produk 1.000.000
Harga jual per kg Rp 4.500
13. • Variable costing memandang dengan cara
yang berbeda terhadap biaya yang
dipengaruhi secara langsung oleh volume
produk bila dibandingkan dengan full costing.
Dalam pendekatan variabel costing, biaya
penuh yang dipengaruhi secara langsung oleh
volume produk terdiri dari biaya variabel,
sedangkan biaya penuh yang tidak
dipengaruhi secara langsung oleh volume
produk terdiri dari biaya tetap.
14. Contoh 2
Misalkan PT X dalam contoh 1 tersebut
menggunakan variabel costing dalam
penentuan harga jual produknya. Menurut
anggaran, untuk berproduksi pada kapasitas
normal sebanyak 1.000.000kg tersebut,
taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran
sebesar Rp3.500.000.000,00 tersebut terdiri
dari unsur-unsur biaya seperti berikut.
15. Biaya jual per unit = Biaya yang dipengaruhi
langsung oleh volume + persentase
markup
produk (per unit)
Biaya tetap :
Biaya Overbead pabrik
tetap
Biaya Adm & umum tetap
Biaya pemasaran tetap
Biaya Variabel per Unit :
Biaya bahan baku per unit
Biaya tenaga kerja langsung per
unit
Biaya overbead pabrik per unit
Biaya Adm & umum variabel per
unit
Biaya pemasaran variabel per
unit
Biaya yang
tidak
Dipengaruhi
Laba yang + langsung
oleh
Diharapkan volume
produksi
Biaya yang dipengaruhi
langsung oleh volume produk
Biaya Variabel:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overbead pabrik
variabel
Biaya adm & umum variabel
Biaya pemasaran variabel
y % x aktiva penuh
16. Biaya variabel :
Biaya produksi variabel Rp 2.000.000.000
Biaya administrasi dan umum variabel 50.000.000
Biaya pemasaran variabel 50.000.000
Total biaya variabel Rp
2.100.000.000
Biaya tetap :
Biaya produksi tetap Rp 1.000.000.000
Biaya administrasi tetap 150.000.000
Biaya pemasaran tetap 250.000.000
Total biaya tetap
1.400.000.000
Total biaya penuh Rp.
3.500.000.000
17. Penentuan Harga Jual Waktu dan
Bahan
Penentuan harga jual waktu dan bahan ini
pada dasarnya merupakan cost-plus pricing.
Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh
ditambah dengan laba yang diharapkan.
Volume jasa dihitung berdasarkan waktu
yang diperlukan untuk melayani customer,
sehingga perlu dihitung harga jual persatuan
waktu yang dinikmati customer. Sedangkan
volume bahan dan suku cadang dihitung
berdasarkan kuantitas bahan dan suku
cadang yang diserahkan kepada customer.
18. Penentuan Harga Jual Waktu
Formula untuk menghitung harga jual waktu sbb:
Biaya tenaga kerja langsung
xx
Markup per jam tenaga kerja langsung atau
persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xx +
Harga jual waktu
xx
Markup atau persentase markup dihitung sbb:
Biaya tidak langsung xx
Laba yang diharapkan xx
Jumlah
xx
Taksiran jam kerja tenaga kerja langsung
atau taksiran biaya tenaga kerja langsung xx :
Markup perjam tenaga kerja langsung
atau persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung
xx
19. Penentuan Harga Jual Waktu
Formula untuk menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung per
Jam sbb:
Taksiran upah tenaga kerja yang akan dibayarkan kepada
tenaga kerja langsung selama tahun anggaran
xx
Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung (mis:tunjangan
kesehatan, tunjangan kesejahteraan,dll)
xx +
Jumlah biaya tenaga kerja langsung xx
Jam kerja tenaga kerja langsung dalam tahun anggaran
(dihitung dengan mengalikan jumlah tenaga kerja langsung
dengan jam kerja selama tahun anggaran)
xx :
Biaya tenaga kerja langsung perjam xx
20. Perhitungan Markup atas Biaya
Langsung
Markup atas biaya langsung terdiri dari dua
unsur yaitu:
1. Biaya tidak langsung
2. Laba yang diharapkan
21. Penentuan Harga Jual Bahan dan
Suku Cadang
Perusahaan bengkel, dok kapal, dan
perusahaan lain yang menjual jasa
reparasi di samping menjual jam kerja
tenaga kerja langsung yang digunakan
untuk menghasilkan jasa reparasi, juga
menjual bahan (seperti berbagai macam
oli) dan suku cadang.
22. Contoh 3
PT X berusaha dalam usaha bengkel mobil. Manajer
pemasaran
PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual jasa
reparasi untuk tahun anggaran yang akan datang.
Perusahaan memiliki dua departemen : bengkel dan suku
cadang. Perusahaan memperkerjakan 6 mekanik dan 4 ahli
listrik dalam Departemen Bengkel. Menurut anggaran,
perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas
normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja per hari. Jumlah
aktiva yang digunakan di Departemen Bengkel sebesar Rp
60.000.000,- sedangkan jumlah aktiva yang ditanamkan
dalam Departemen Suku Cadang sebesar Rp 28.000.000,- .
Taksiran harga beli bahan dan suku cadang sebesar Rp
23.800.000,- . Tarif kembalian investasi yang diharapkan
dalam tahun anggaran adalah sebesar 25 %.
23. Jawab:
Taksiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun
anggaran yang akan datang adalah sbb :
Upah tenaga kerja langsung :
21.000 jam @ Rp 1.500 per jam Rp
31.500.000,-
Biaya kesejahteraan TK langung :
Tunjangan Kesehatan
10 orang x 12 bulan x Rp 50.000,- Rp
6.000.000,-
Tunjangan kesejahteraan :
10 orang x 12 bulan x Rp 25.000,- Rp
3.000.000,-
24. Jam tenaga kerja langsung :
10 orang x 300 hari kerja x 7 jam/hari 21.000 jam
Biaya tenaga kerja langsung per jam :
Rp 40.500.000,- / 21.000 jam = Rp 1.929,-
Biaya tidak langsung bengkel dianggarkan sbb :
Gaji pengawas & TK TL lain Rp
11.600.000,-
Biaya depresiasi aktiva tetap
2.200.000,-
Biaya asuransi 650.000,-
Biaya listrik 800.000,-
Biaya air 400.000,-
Biaya reparasi aktiva tetap 350.000,-
Biaya umum 500.000,-
Rp 16.500.000,-
25. Persentase markup dari biaya tenaga kerja
langsung dihitung Sebagai berikut :
Biaya tidak langsung bengkel Rp 16.500.000,-
Laba yang diharapkan
(25% x Rp 60.000.000,-) 15.000.000,-
Rp 31.500.000,-
BTK 40.500.000,- :
Persentase markup dari BTK 78%
26. Perhitungan persentase markup
dari harga beli bahan dan suku
cadang
Biaya tidak langsung toko suku cadang :
Gaji tenaga kerja toko Rp 9.000.000,-
Biaya listrik
700.000,-
Biaya kantor 300.000,-
Jumlah biaya tidak langsung Rp10.000.000,-
Laba yang diharapkan :
25% x Rp 28.000.000,- 7.000.000,-
Jumlah Rp
17.000.000,-
Taksiran harga beli bahan & S. cad.
23.800.000,- :
Persentase mark up
27. Dalam memutuskan harga jual jenis jasa standar tertentu
yang disediakan bagi pelanggan, dperhitungan sbb :
Misal untuk jenis jasa servis mesin memerlukan
tenaga kerja :
Mekanik 2 orang 1 jam per orang
Ahli listrik 1 orang 1,5 jam per orang
Maka harga jual servis mesin yang dibebankan ke
pelanggan :
BTK langsung : 2,5 jam @ Rp 1.929 Rp 4.823,-
Markup: 78% x Rp 4.823,-
3.762,-
Harga jual jasa servis mesin Rp 8.585,-
28. Jika seorang pelanggan memerlukan jasa servis
mesin dan memerlukan 1 kaleng oli mesin yang
harga fakturnya Rp 10.000 dan saringan oli Rp
8.000,- Maka pembebannya dihitung sebagai
berikut :
Harga jual jasa servis mesin Rp 8.585
Harga bahan & S. Cadang Rp 18.000
Markup bahan & S. cadang
(71% x Rp 18.000) 12.780
Harga jual bahan dan sukucadang Rp 30.780
Jumlah hasil penjualan Rp 39.365
29. Penentuan harga Jual pesanan
khusus
Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh
perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh manajer penentu
harga jual adalah :
Pesanan reguler adalah pesanan yang dibebani tugas
untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam
tahun anggaran. Bila dalam satu tahun anggaran manajer
yakin bahwa biaya tetap dapat ditutup oleh pesanan reguler
maka pesanan khusus dapat dibebaskan dari kewajiban
dari kontribusi menutup biaya tetap
Jika dalam menerima pesanan khusus, perusahaan
diperkirakan tidak hanya akan mengeluarkan biaya variabel
saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus
beroperasi diatas kapasitas yang tersedia, maka harga jual
pesanan khusus harus diatas biaya variabel ditambah
dengan kenaikan biaya tetap karena pesanan khusus
tersebut.
30. Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi harga
jual.
dan biaya diferensial dapat pula terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.
Contoh soal :
Harga jual produk ditentukan sebesar Rp 4.500/kg dan biaya penuh Rp
3.500/kg. biaya tetap sebesar Rp 1.400.000 diperkirakan akan dapat
diserap oleh volume produk sebanyak 100.000kg yg berasal dari pesanan
reguler pesanan.
jika seorang pembeli meminta penawaran harga produk perusahaan
dengan harga Rp 3.400/kg dengan jumlah pesanan sebanyak 200kg,
bagaimana perhitungannya.
Jawab :
Total harga jual dr pes khusus 200kg@Rp 3.400 Rp 680.000
Total by variabel u/ menghasilkan pesanan khusus
200kg@Rp 2.100 Rp 420.000
Laba Kontribusi Rp 260.000
31. Penentuan harga jual produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan yang diatur dengan peraturan
pemerintah
Biaya penuh masa yang akan datang
yang dipakai sebagai dasar penentuan
harga jual tersebut dihitung dengan
menggunakan pendekatan full costing
saja, dikarenakan pendekatan variable
costing tidak diterima sebagai prinsip
akuntansi yang lazim.
32. Soal 6
Untuk menghasilkan listrik diperlukan investasi
sebesar Rp3.200.000.000 untuk pembelian
mesin dan ekuipmen serta modal kerja. Taksiran
biaya produksi listrik pada volume produksi
100.000.000kwh per tahun adalah sbb :
Biaya bahan baku Rp 4.000.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp
3.000.000.000
BOP (Variabel dan tetap) Rp 8.000.000.000
Jumlah taksiran biaya
produksi Rp 15.000.000.000
33. Jawab :
Perhitungan markup
Taksiran biaya adm Rp 700.000.000
Taksiaran by pemasaran Rp 1.500.000.000
Laba yg diharapkan 25% x Rp 3.200.000.000 Rp 800.000.000
Jumlah Rp 3.000.000.000
Taksiran by produksi Rp 15.000.000.000
Persentase markup dr by produksi 20%
Perhitungan harga jual per kwh
Taksiran by produksi
Biaya bahan baku Rp 4.000.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 3.000.000.000
BOP ( Variabel dan tetap) Rp 8.000.000.000
Rp 15.000.000.000
Markup 20% dr taksiran by produksi Rp 3.000.000.000
Total harga jual Rp 18.000.000.000
Volume produk Rp 100.000.000
Harga jual listrik per kwh Rp 180