Dokumen tersebut membahas tentang sumber-sumber penawaran modal perusahaan, baik yang berasal dari dalam perusahaan (internal) maupun luar perusahaan (eksternal). Sumber internal meliputi laba yang ditahan, penyusutan, sedangkan sumber eksternal meliputi suplier, bank, dan pasar modal. Dokumen juga membedakan cara terjadinya sumber modal berdasarkan tabungan, penciptaan uang, dan intensifikasi penggunaan uang.
2. DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. KEVIN PUTRA HARRY EFENDIE (1912228)
2. MERIANDANI (1912175)
3. USMAN NUR (1912022)
4. RIDWAN (1912016)
5. FRANSISKA KANDEALISKA (1912039)
6. ANGELA YEPIANA BANUR (1912003)
7. ERNESTINA YUNITA (1612064)
8. MUH. IKSAN (1912176)
3. A. SUMBER-SUMBER PENAWARAN MODAL MENURUT ASALNYA
1. Sumber Intern ( Internal Sources)
Sumber penawaran modal di tinjau dari “asalnya” pada dasarnya dapat dibedakan dalam “sumber
intern” (internal sources) dan “sumber extern“ (external sources). Modal yang berasal dari sumber intern
adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sebagaimana
diuraikan dalam bab 1.4 metode pembelanjaan dengan menggunakan dana atau modal yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan dengan “kekuatan sendiri”
disebut “pembelanjaan dari dalam perusahaan” atau “internal financing” dalam artian yang luas.
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan
adalah “keuntungan yang ditahan” (retained net profit) dan penyusutan (depreciations). Sebenarnya
ditinjau dari penggunaan atau bekerjanya kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak ada bedanya, da
di dalam hubungan ini Joel Dean dalam bukunya yang berjudul “Capital Budgeting” menyatakan “No
distinction between these two shouldbe made in the aportionment of internal investment”.
4. Besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau laba ditahan, selain tergantung
kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada “dividend
policy’ dan “plowing – back policy”yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Meskipun laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh perusahaan mengmbil
kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan, sebagai deviden, maka bagian laba
yang dijadikan cadangan adalah kecil, yang ini berarti bahwa sumber intern yang berasal
cadangan adalah kecil jumlahnya. Pada umumnya pelaksanaan “plow-back policy penanaman
kembali dalam perusahaan didasarkan pada pedoman – pedoman sebagai berikut :
1. “plow-back hendaknya dijalankan selama keuntungan dapat diinvestasikan kembali
dengan “rate of return” yang lebih tinggi daripada “cost of capital”-nya.
2. “plow-back” hendaknya dapat menstabilisir dividen.
3. “plow-back” hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat atau untuk
ekspansi.
Blom mengemukakan 3 buah alasan utama untuk menahan laba, yaitu :
1. Alasan untuk stabilisasi
2. Alasan untuk investasi
3. Alasan untuk memperbaiki struktur finansial
5. Berdasarkan itu perlulah diadakan :
1. Cadangan untukstabilisasi
2. Cadangan untuk ekspansi
3. Cadangan untuk memperbaiki struktur financial.
Polak mengemukakan alasan untuk membuat cadangan sebagai berikut :
1. Menjaga agar modal yang ditetapkan jangan “tersinggung”
2. Untuk melunasi utang
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang makin meningkat karena hasrat perluasan
Makin besar cadangan yang disediakan berarti makin besar sumber intern dari dana yang ada dalam
perusahaan yang bersangkutan. “sumber intern” selain berasal dari laba / cadangan juga berasal dari deprasiasi.
Besarnya depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap
yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat
penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi merupakan sumber penawaran modal di dalam perusahaan
itu sendiri. Makin besar jumlah depresiasi berarti makin besar “sumber intern” dari dana yang dihasilkan di
dalam perusahaan yang bersangkutan.
6. “Sumber extern adalah sumber yang berasal
dari luar perusahaan, dan sebagaimana diuraikan di
muka, bahwa metode pembelanjaan di mana usaha
pemenuhan kebutuhan modalnya diambilkan dari
sumber- sumber modal yang berada di luar
perusahaan dinamakan “pembelanjaan dari luar
perusahaan (external financing).
Dana yang berasal dari sumber extern
adalah dana yang berasal dari para kreditur dan
pemilik, peserta atau pengambil bagian dari di
dalam perusahaan. Modal yang berasal dari para
kreditur adalah merupakan Utang bagi perusahaan
yang bersangkutan dan modal yang berasal dai para
kreditur tersebut ialah apa yang disebut “Modal
Asing”. Metode pembelanjaan dengan
menggunakan modal asing disebut
“pembelanjaan asing” atau “pembelanjaan dengan
utang” (debt financing).
2. Sumber Eksternal (External
Sources)
7. Modal Asing
1. Modal yang terutama memperhatikan
kepada kepentingannya sendiri, yaitu
kepentingan kreditur.
2. Modal yang tidak mempunyai pengaruh
terhadap penyelenggaraan perusahaan
3. Modal dengan beban bunga yang tetap,
tanpa memandang adanya keuntungan atau
kerugian
4. Modal yang hanya sementara turut bekarja
samadi dalam perusahaan
5. Modal yang dijamin, modal yang
mempunyai hak didahulukan (hak
preferent) sebelum modal sendiri di dalam
likuidasi.
Modal Sendiri
1. Modal terutama tertarik dan
berkepentinganterhadap kontinuitas,
kelancaran dan keselamatan perusahaan.
2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat
mempengaruhi politik perusahaan.
3. Modal yang mempunyai atas laba sesudah
pembayaran bunga kepada modal asing.
4. Modal yang digunakan di dalam
perusahaan untuk waktu yang tidak
terbatas atau tidak tertentu lamanya.
5. Modal yang menjadi jaminan, dan haknya
adalah sesudah modal asing di dalam
likuidasi.
8. a)Supplier
Suplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan
barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun
jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 thun). Penjualan kredit atau
barang dengan jangka waktu pebayaran kurang dari satu tahun banyak terjadi pada
penjualan barang dagangan dan bahan mentah oleh suplier kepada pelanggan.
b)Bank-bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit di
samping pemberian jasa-jasa lain di bidang keuangan.oleh karena tugas utamanya
adalah memberikan kredit, maka bank telah menentukan kebijakan dan peraturan-
peraturan mengenai pemberian kredit, meskipun ada perbedaannya antara bank
satu dengan bank lainnya. Kredit yang diberikan oleh bank dapat dalam bentuknya
kredit jangka pendek, jengka menengah maupun jangka panjang.
B. SUPLIER, BANK DAN PASAR MODAL SEBAGAI SUMBER
EXTERN UTAMA
9. DALAM DUNIA PERBANKAN KITA MENGENALADANYA
PEDOMAN “3 R” DAN “5”5 C” DALAM PEMBERIAN KREDIT
DI SAMPING SYARAT-SYARAT KREDIT BIASA, MISALNYA
SEGI YURIDISNYA.
Adapun pedoman “3 R” dalam
penilaian penggunaan kredit
oleh bank adalah :
1. Returns
2. Repayment capacity
3. Risk-bearing ability
Sedangkan pedoman “5 C” dalam
penilaian penggunaan kredit yaitu:
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condotions
10. Pasar Modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok
yang saling berhadapan tetapi yang kepentinganya saling mengisi, yaitu calon pemodal di
satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain
pihak, atau dengan kata lain adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana
jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan
atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan
yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit
tabungan. Pasar perdana adalah pasar bagi efek yang pertama kali diterbitkan dan
ditawarkan dalam pasar modal, sedangkan pasar sekunder adalah pasar bagi efek yang
sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam bursa efek.
3. PASAR MODAL
11. Sumber penawaran modal selain ditinjau dari “asalnya” dapat ditinjau menurut
“cara terjadinya”, antara lain :
1. Tabungan
2. Penciptaan atau kreasi uang/ kredit oleh uang
3. Intensifikasi penggunaan uang
C. SUMBER PENAWARAN MODAL MENURUT CARA TERJADINYA
12. PEMINDAHAN MODAL DAPAT DILAKUKAN SECARA LANGSUNG DAN TIDAK
LANGSUNG, CARA PEMINDAHAN SECARA LANGSUNG ADALAH CARA PEMINDAHAN
DIMANA PEMBENTUK MODAL LANGSUNG MEMBERIKAN MODAL YANG DIBENTUKNYA
KEPADA PERUSAHAAN ATAU PIHAK YANG MEMBUTUHKAN. SEDANG CARA PEMINDAHAN
YANG TIDAK LANGSUNG ADALAH CARA PEMINDAHAN DIMANA PEMBENTUKAN MODAL
TIDAK SECARA LANGSUNG TIDAK MEMBERIKAN MODALNYA KEPADA PERUSAHAAN YANG
MEMBUTUHKAN, MELAINKAN PENYERAHANNYA MELAUI SUATU LEMBAGA KREDIT.
APABILA BANK HANYA BERTINDAK SEBAGAI PERANTARA SAJA, MAKA
PEMINDAHAN MODAL TERSEBUT MASIH BERSIFAT LANGSUNG. DALAM HUBUNGAN INI J.L
MEY MENANAMKAN MODAL (J.L MEY MENGGUNAKAN ISTILAH “KEKAYAAN”) YANG
DITERIMA SECARA LANGSUNG DARI PEMBENTUK KEKAYAAN / MODAL DISEBUT
“KEKAYAAN TANGA PERTAMA”, SEDANGKAN KEKAYAAN YANG DITERIMA DARI PIHAK
PEMBENTUK KEKAYAAN DISEBUT “KEKAYAAN TANGAN KEDUA”. PENYERAHAN
KEKAYAAN/ MODAL UNTUK KEPENTINGAN INVESTASI OLEH J.L MEY DI GAMBARKAN
SEBAGAI BERIKUT:
D. Cara Pemindahan Modal