2. • Sukmayanti Muslima “1911135”
• Riska Hasbullah “1911132”
• Muammar Fiqram “1911912”
• Maria Harleliksa Murniyati Dupu
“1911855”
• Ansemul Bagun “1911101”
• Arya Abisai Toni ga “1911896”
• Muhammad Kabul Budioyono “1911858”
• M. Al Qadri Ramadhan Islami “1911145”
KELOMPOK 4
3. A. Sumber-Sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya
1. Sumber Intern ( Internal Sources)
Sumber penawaran modal di tinjau dari “asalnya” pada dasarnya dapat dibedakan dalam “ sumber
intern” (internal sources) dan “ sumber extern “ ( external sources). Modal yang berasal dari sumber
intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sebagaimana
diuraikan dalam bab 1.4 metode pembelanjaan dengan menggunakan dana atau modal yang dibentuk
atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan dengan “kekuatan
sendiri” disebut “pembelanjaan dari dalam perusahaan” atau “internal financing” dalam artian yang
luas.
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah “
keuntungan yang ditahan” (retained net profit) dan penyusutan (depreciations). Sebenarnya ditinjau dari
penggunaan atau bekerjanya kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak ada bedanya, da di dalam
hubungan ini Joel Dean dalam bukunya yang berjudul “Capital Budgeting” menyatakan “No distinction
between these two shouldbe made in the aportionment of internal investment”.
4. Besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau laba ditahan, selain tergantung kepada
besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada “dividend policy’
dan “plowing – back policy”yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Meskipun laba
yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh perusahaan mengmbil kebijakan
bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan, sebagai deviden, maka bagian laba yang
dijadikan cadangan adalah kecil, yang ini berarti bahwa sumber intern yang berasal cadangan
adalah kecil jumlahnya. Pada umumnya pelaksanaan “plow-back policy penanaman kembali
dalam perusahaan didasarkan pada pedoman – pedoman sebagai berikut :
1 “plow-back hendaknya dijalankan selama keuntungan dapat diinvestasikan kembali dengan
“rateof return” yang lebih tinggi daripada “cost of capital”-nya.
2 “plow-back” hendaknya dapat menstabilisir dividen.
3 “plow-back” hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat atau untuk
ekspansi.
Blom mengemukakan 3 buah alasan utama untuk menahan laba, yaitu :
1 alasan untuk stabilisasi
2 alasan untuk investasi
3 alasan untuk memperbaiki struktur finansial
5. Berdasarkan itu perlulah diadakan :
1 cadangan untuk stabilisasi
2 cadangan untuk ekspansi
3 cadangan untuk memperbaiki struktur financial.
Polak mengemukakan alasan untuk membuat cadangan sebagai berikut :
1. menjaga agar modal yang ditetapkan jangan “tersinggung”
2. untuk melunasi utang
3. untuk memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang makin meningkat karena hasrat
perluasan
Makin besar cadangan yang disediakan berarti makin besar sumber intern dari dana yang ada
dalam perusahaan yang bersangkutan.
“sumber intern” selain berasal dari laba / cadangan juga berasal dari deprasiasi. Besarnya
depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk
mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan
meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi
merupakan sumber penawaran modal di dalam perusahaan itu sendiri. Makin besar jumlah
depresiasi berarti makin besar “sumber intern” dari dana yang dihasilkan di dalam perusahaan
yang bersangkutan.
6. “Sumber extern adalah sumber yang berasal
dari luar perusahaan, dan sebagaimana
diuraikan di muka, bahwa metode
pembelanjaan di mana usaha pemenuhan
kebutuhan moalnya diambilkan dari sumber-
sumber modal yang berada di luar
perusahaan dinamakan “pembelanjaan dari
luar perusahaan (external financing).
Dana yang berasal dari sumber extern
adalah dana yang berasal dari para kreditur
dan pemilik, peserta atau pengambil bagian
dari di dalam perusahaan. Modal yang
berasal dari para kreditur adalah merupakan
Utang bagi perusahaan yang bersangkutan
dan modal yang berasal dai para kreditur
tersebut ialah apa yang disebut “Modal
Asing”. Metode pembelanjaan dengan
menggunakan modal asing disebut
“pembelanjaan asing” atau “pembelanjaan
dengan utang” (debt financing).
2. Sumber Eksternal (External
Sources)
7. Modal Asing
1. Modal yang terutama memperhatikan kepada
kepentingannya sendiri, yaitu kepentingan kreditur
2. Modal yang tidak mempunyai pengaruh terhadap
penyelenggaraan perusahaan
3. Modal dengan beban bunga yang tetap, tanpa
memandang adanya keuntungan atau kerugian
4. Modal yang hanya sementara turut bekarja sama
di dalam perusahaan
5. Modal yang dijamin, modal yang mempunyai hak
didahulukan (hak preferent) sebelum modal sendiri di
dalam likuidasi.
Modal Sendiri
1. Modal terutama tertarik dan berkepentingan
terhadap kontinuitas, kelancaran dan keselamatan
perusahaan.
2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat
mempengaruhi politik perusahaan.
3. Modal yang mempunyai atas laba sesudah
pembayaran bunga kepada modal asing.
4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan
untuk waktu yang tidak terbatas atau tidak tertentu
lamanya.
5. Modal yang menjadi jaminan, dan haknya adalah
sesudah modal asing di dalam likuidasi.
8. a) Supplier
Suplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan
barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun
jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 thun). Penjualan kredit atau
barang dengan jangka waktu pebayaran kurang dari satu tahun banyak terjadi pada
penjualan barang dagangan dan bahan mentah oleh suplier kepada pelanggan.
b) Bank-bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit di
samping pemberian jasa-jasa lain di bidang keuangan.oleh karena tugas utamanya
adalah memberikan kredit, maka bank telah menentukan kebijakan dan peraturan-
peraturan mengenai pemberian kredit, meskipun ada perbedaannya antara bank
satu dengan bank lainnya. Kredit yang diberikan oleh bank dapat dalam bentuknya
kredit jangka pendek, jengka menengah maupun jangka panjang.
B. Suplier, Bank dan Pasar Modal sebagai Sumber Extern Utama
9. Dalam dunia perbankan kita mengenal adanya pedoman “3 R” dan
“5”5 C” dalam pemberian kredit di samping syarat-syarat kredit biasa,
misalnya segi yuridisnya.
Adapun pedoman “3 R” dalam
penilaian
penggunaan kredit oleh bank
adalah :
1. Returns
2. Repayment capacity
3. Risk-bearing ability
Sedangkan pedoman “5 C” dalam
penilaian penggunaan kredit
yaitu:
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condotions
10. Pasar Modal adalah suatu pengertian abstrak yang
mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
kepentinganya saling mengisi, yaitu calon pemodal di satu pihak
dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka
panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat
bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah
atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah
perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek,
sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk
ditawarkan kepada masyarakat.
Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus
dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada
unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan. Pasar perdana
adalah pasar bagi efek yang pertama kali diterbitkan dan
ditawarkan dalam pasar modal, sedangkan pasar sekunder adalah
pasar bagi efek yang sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam
bursa efek.
3. Pasar Modal
11. Sumber penawaran modal selain ditinjau dari “asalnya” dapat
ditinjau menurut “cara terjadinya”, antara lain :
1. Tabungan
2. Penciptaan atau kreasi uang/ kredit oleh uang
3. Intensifikasi penggunaan uang
C. Sumber Penawaran Modal
Menurut Cara Terjadinya
12. Cara Pemindahan Modal
Pemindahan modal dapat dilakukan secara langsung
dan tidak langsung, cara pemindahan secara langsung
adalah cara pemindahan dimana pembentuk modal
langsung memberikan modal yang dibentuknya
kepada perusahaan atau pihak yang membutuhkan.
Sedang cara pemindahan yang tidak langsung adalah
cara pemindahan dimana pembentukan modal tidak
secara langsung tidak memberikan modalnya kepada
perusahaan yang membutuhkan, melainkan
penyerahannya melaui suatu lembaga kredit. Apabila
bank hanya bertindak sebagai perantara saja, maka
pemindahan modal tersebut masih bersifat langsung.
Dalam hubungan ini J.L Mey menanamkan modal (J.L
Mey menggunakan istilah “kekayaan”) yang diterima
secara langsung dari pembentuk kekayaan / modal
disebut “kekayaan tanga pertama”, sedangkan
kekayaan yang diterima dari pihak pembentuk
kekayaan disebut “kekayaan tangan kedua”.
Penyerahan kekayaan/ modal untuk kepentingan
investasi oleh J.L Mey di gambarkan sebagai berikut:
D. Cara Pemindahan Modal