2. Jenis Pasar
Pasar Reguler (Regular Board)
• Pasar Reguler adalah jenis pasar yang digunakan untuk transaksi saham sehari-hari. Transaksi saham di pasar reguler menggunakan
mekanisme tawar menawar yang berlangsung secara terus menerus selama periode perdagangan. Maka, boleh dibilang harga
saham bisa berubah terus setiap waktu.
Mekanisme penyelesaian transaksi di pasar reguler menggunakan standar T+2 (2 hari bursa setelah transaksi).
Dimana uang pembelian atau penjualan saham ditagihkan pada 2 hari bursa setelah transaksi)
Pasar Negosiasi (Negotiated Board)
• Pasar Negosiasi adalah jenis pasar yang transaksi sahamnya tidak seperti proses yang umum. Hampir mirip dengan cara
perdagangan di pasar reguler, di pasar negoasiasi juga ada tawar menawar. Tetapi tidak dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tawar
menawar harga dilakukan secara pribadi, tetapi tetap dalam pengawasan bursa. Hasil negosiasi harus disepakati oleh bursa. Satuan
perdagangan di pasar negosiasi menggunakan satuan lembar. Pasar negosiasi biasanya dipilih bila jumlah lembar saham investor
tidak genap 1 lot (atau di bawah 100 lembar).
Mekanisme penyelesaian transaksi di pasar negosiasi disesuaikan dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Biasanya pasar negosiasi
digunakan oleh institusi yang membeli saham dalam jumlah besar dan tidak melalui bursa (contohnya pada akuisisi, merger perusahaan lain).
Pasar Tunai (Cash Market)
• Pasar Tunai adalah jenis pasar yang mirip dengan pasar reguler, tetapi berbeda pada sistem
pembayarannya. Saham-saham di Pasar Tunai diperdagangkan dalam satuan lot.
Mekanisme penyelesaian transaksi di pasar tunai menggunakan standar T+0 (hari itu juga) dan hanya di sesi 1.
6. Perbedaan Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Pasar Tunai
Segmen Pasar Satuan Perdagangan Penyelesaian Transaksi
Pasar Reguler Lot T+2
Pasar Negosiasi Lembar Berdasarkan kesepakatan
Antara pembeli dan
penjual
Pasar Tunai Lot T+0 (sesi 1)
7. • Insider Trading
“Orang dalam (Insider) melakukan perdagangan (Trading) dengan
menggunakan informasi fakta material yang belum disampaikan
kepada publik dan dapat mempengaruhi harga saham.”
8. Insider Trading
Menurut UUPM Yang termasuk dalam corporate insider:
Komisaris Direksi Pemegang
saham utama
Pegawai
Emiten
Seseorang yang
memungkinkan memperoleh
inside information
Mereka yang dikategorikan corporate insider ini masih tetap disebut insider
selama enam bulan sejak tidak lagi menduduki jabatan atau hubungan dengan
emiten bersangkutan
9. Larangan:
• Mempengaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek
terkait
• Memberi informasi orang dalam kepada Pihak mana pun yang patut diduganya
dapat menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau
penjualan atas Efek.
Hukuman:
Setiap pelanggar diancam pidana paling lama 10 tahun dan denda paling banyak
Rp15.000.000.000,-
10. Dasar Hukum: UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995
Pasal 95 Pasal 96 Pasal 97 Pasal 98 Pasal 99
Insider Trading
Pasal 104
11. Cornering
“Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan
Pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baik
langsung maupun tidak langsung, sehingga menyebabkan harga
Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan
mempengaruhi Pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan
Efek.”
12. Cornering
Larangan:
• Melakukan dua transaksi efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung;
• Menyebabkan harga efek di bursa tetap, naik atau turun Dengan tujuan
mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek.
Hukuman:
Setiap pelanggar diancam pidana paling lama 10 tahun dan denda paling banyak
Rp15.000.000.000,-
14. Terima kasih kami ucapkan kepada Anda yang sudah menggunakan system DXTrade ini, dan selamat berinvestasi.
PT. Bahana Securities
Graha CIMB Niaga, 19th Floor
Jl. Jendral Sudirman Kav. 58 Jakarta Selatan 12190
Phone : (62-21) 250 5081 Ext. 3180
Email CS : cs@bahana.co.id
Website : www.bahanasekuritas.id
Instagram : @bahana_sekuritas
WA Business : +62-0878-0209-2780
Call Center : 14009