Dokumen tersebut membahas peran desa dalam pembangunan, termasuk penyusunan rencana pembangunan desa, anggaran desa, dan pengelolaan keuangan desa sesuai peraturan perundang-undangan.
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
Pelatihan PKAPD.pdf
1. PERANAN
PERANGKAT DESA DALAM
PEMBANGUNAN
31 Juli 2018
PELATIHAN
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR PEMERI NTAHAN DESA
PROVINSI JAWA TIMUR - TAHUN 2018
Hendro Kusuma Jaya,SH
Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif
2. Nawacita 3 Presiden Jokowi-JK
“Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan”.
3. DESA
adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa
adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang utk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masy
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan NKRI.
Kedudukan :
1. Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota
2. Diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan NKRI.
Pasal 1 angka 1 UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
5. - status desa dalam sistem ketatanegaraan
- kewenangan
- sumber keuangan
- kelembagaan
Untuk mencapai tujuan tersebut,
harus didukung melalui :
6. Kepala Desa
(Permendagri No. 67 Tahun 2017 – Pasal 1)
Perubahan Permendagri No. 83 Tahun 2015
atau sebutan lain adalah
pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
7. adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa
dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi
yang diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan
unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam
pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam
bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan
Perangkat Desa
(Permendagri No. 67 Tahun 2017 – Pasal 1)
Perubahan Permendagri No. 83 Tahun 2015
8. Kapasitas:
▪ penguasan pengetahuan dan informasi maupun keterampilan dalam
menerapkan instumen kebijakan dan program untuk menjalankan fungsi-
fungsinya secara efektif dan efisien.
▪ merupakan prakarsa untuk melakukan inovasi atau pembaharuan terhadap
pengelolaan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan agar desa
berkembang lebih dinamis dan maju mencapai visi dan misi yang digariskan
(leba:2015)
Pengembangan kapasitas :
suatu proses untuk melakukan serangkaian gerakan perubahan multi-level
didalam individu, kelompok organisasi dan system dalam rangka untuk
memperkuat penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap
terhadap perubahan lingkungan yang ada (Morison;2014)
Fokus Pengembangan Kapasitas
a. Development of the human resources (Pengembangan SDM)
b. Strengthening organization (Penguatan Organisasi)
c. Reforming of institution ( Penataan Kelembagaan). (Merilee S.Grindle; 2014)
Pengertian Pengembangan Kapasitas
9. KonsepsiPengembanganKapasitas
ORGANISASI &
TATA LAKSANA
(Sumber daya, struktur
organisasi, tata laksana,
manajemen informasi dan
mekanisme pengambilan
keputusan)
SISTEM &
PROSEDUR
(Peraturan Perundang-
undangan dan kebijakan
pendukung lainnya)
SUMBER DAYA
MANUSIA
(Pengetahuan,
keterampilan, kompetensi
dan etika)
10. Permendagri No. 110 Th. 2016
1. mempertegas peran BPD dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
2. mendorong BPD agar mampu
menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Desa; dan
3. mendorong BPD dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik di Desa
11. SIKLUS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
PEMANTAUAN&
PENGAWASAN
PENYUSUNAN
RPJM DESA
PENYUSUNAN
RKP DESA
PENYUSUNAN
APB DESA
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
12. ❑ Pemerintah Desa menyusun Perencanaan Pembangunan Desa
sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.
❑ Perencanaan Pembangunan Desa disusun secara berjangka
meliputi:
▪ RPJMDesa (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa)
adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun;
▪ RKPDesa (Rencana Kerja Pemerintah Desa) atau Rencana Kerja
Pemerintah Desa merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1
(satu) tahun.
❑ Peraturan Desa tentang RPJMDesa dan RKPDesa merupakan satu-
satunya dokumen perencanaan di Desa dan merupakan pedoman
dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
13. Tahapan Kegiatan Penyusunan RPJM Desa
penyusunan
rencana
pembangunan
Desa
Penyusunan
rancangan
RPJM Desa
penyusunan
rencana
pembangunan
Desa
Data Sekunder
- Kemiskinan, sosial, budaya,
Ekonomi
- Gender
- Infrastruktur dasar
penyelarasan
arah kebijakan
perencanaan
pembangunan
kabupaten
• UU 25/2004
• UU 6/2014
• PP 43/2014
• Permendagri 114/2014
• Permendagri 111/2014
Musrenbangdes
RPJM Desa
Data Primer
Sosialisasi &
pembentuk
Tim Penyusun
Pengkajian
keadaan
Desa
Musdus
Pembahasan,
Penyepakatan,
Penetapan Perdes
RPJM Desa
Visi Misi RPJMD
Visi Misi Kades
Musyawarah
Desa
Lokakarya
Desa
Rapat BPD dan
Pemdes
14. TAHAPAN KEGIATAN PENYUSUNAN RKP DESA
penyusunan
perencanaan
pembangunan Desa
melalui musyawarah
pembentukan
tim penyusun
RKP Desa
pencermatan pagu indikatif
Desa dan penyelarasan
program/kegiatan masuk
ke Desa
pencermatan
ulang dokumen
RPJM Desa;
penyusunan
rancangan RKP
Desa
penyusunan RKP
Desa melalui
MusrenbangDesa
Penetapan
RKP Desa;
perubahan
RKP Desa
pengajuan
daftar usulan
RKP Desa
17. LOGO
DASAR HUKUM
PP 47/2015 tentang
Perubahan atas PP
43/2014
PP 43/2014
tentang Peraturan
Pelaksanaan
UU 6/2014
UU 6/2014
tentang
Desa
PERMENDAGRI:
1. Permendagri 111 /2014 tentang
Pedoma Teknis Peraturan di
Desa
2. Permendagri No. 20/2018
tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Pengganti
Permendagri 113 Tahun 2014)
3. Permendagri No. 114/2014
Tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
4. Permendagri 44 /2016 tentang
Kewenangan Desa
5. Permendagri 46/2016 tentang
Laporan Kepala Desa
6. Permendagri nomor 110 tahun
2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa
18. LOGO
KEUANGAN DESA [Pasal 71 ayat (1) dan (2)] :
• Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban
desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.
• Hak dan Kewajiban sebagaimana dimaksud
menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan,
dan pengelolaan desa.
19. LOGO
❖ Kades adalah pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan Desa
❖ Kepala Desa menguasakan sebagian
kekuasaannya kepada Perangkat Desa
❖ Kades menetapkan APBDes dengan Peraturan
Desa (Perdes)
PENGELOLA KEUANGAN DESA
20. LOGO
Lain-lain
Pendapatan
yang sah
Hibah dan
sumbangan
pihak ketiga
1
5
6
7
Bantuan
keuangan dari
APBD
Prov/Kab/Kota
3
2
4
Dana Desa yg
bersumberdari
APBN :
• 2015 : 20,77 T
• 2016 : 46,9 T
• 2017 : 60 T
• 2018 : 60 T
Bagian dari Pajak
dan Retribusi
kabupaten/kota
Alokasi Dana Desa(ADD)
• Paling sedikit 10% dari dari dana
perimbangan yang diterima
kab/kota dikurangi DAK
• Pemerintah dapat menunda
dan/atau mengurangi dana
perimbangan jika kab/kota tidak
mengalokasikan ADD
PADes
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
21. LOGO
Azas Pengelolaan KeuanganDesa
Permendagri 113/2014
• Keuangan desa dikelola
berdasarkan asas-asas
transparan, akuntabel,
partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin
anggaran.
• Pengelolaan keuangan
desa, dikelola dalam masa
1 (satu) tahun anggaran
yakni mulai tanggal 1
Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
Permendagri 20/2018
• Keuangan Desa dikelola
berdasarkan asas-asas
transparan, akuntabel,
partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin
anggaran.
• APB Desa merupakan
dasar pengelolaan
keuangan Desa dalam
masa 1 (satu) tahun
anggaran mulai tanggal 1
Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember
22. LOGO
Kewenangan Kepala Desa terhadap APBDdesa
Permendagri113/2014
• Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa
• Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan
dalam APBDesa; dan
• Melakukan tindakan yang mengakibatkanpengeluaran
atas beban APBDesa
Permendagri 20/2018
• menetapkan kebijakan tentang pelaksanaanAPB Desa
• melakukan tindakan yang mengakibatkanpengeluaran
atas beban APB Desa
23. LOGO
Permendagri 113/2014
Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa (PTPKD)
terdiri dari :
1. Sekretaris Desa
2. Kepala Seksi; dan
3. Bendahara.
Permendagri 20/2018
Pelaksana Pengelolaan
Keuangan Desa (PPKD) terdiri
atas:
1. Sekretaris Desa (slaku
Koordinator PPKD)
2. Kaur dan Kasi; dan
3. Kaur Keuangan
PengelolaanKeuanganDesa
24. LOGO
Permendagri 113/2014
Sekretaris Desa selaku Koordinator
PTPKD
Mempunyai tugas :
- menyusun dan melaksanakan
kebijakan pengelolaan APBDesa
- menyusun R-APBDesa, Perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban
pelaksanaan APBDesa
- melakukan pengendalian pelaksanaan
kegiatan dalam APBDesa
- menyusun pelaporan dan
pertanggungjawaban APBDesa
- melakukan verifikasi bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran
APBDesa
Permendagri 20/2018
Sekretaris Desa selaku Koordinator
PPKD
Mempunyai tugas mengkoordinasikan :
- penyusunan & pelaksanaan kebijakan
APBDesa
- penyusunan rancangan RAB dan R-
APBDesa
- penyusunan R-Perdes APBDesa, P-
APBDesa, dan pertanggung jawaban
pelaksanaan APBDesa
- penyusunan Perkades Penjabaran
APBDesa dan perubahannya
- tugas Perangkat Desa lain yang
menjalankan tugas PPKD
- penyusunan laporan keuangan Desa
dalam rangka pertanggungjawaban
APBDesa
SekretarisDesa
25. LOGO
Permendagri 113/2014
-
Permendagri 20/2018
Sekretaris Desa selaku Koordinator
PPKD
Juga mempunyai tugas melakukan
verifikasi terhadap :
- Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)
- Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA)
- Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan (DPAL)
- Rencana Anggaran Kas Desa (RAK
Desa)
- bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa
SekretarisDesa
26. LOGO
Permendagri 113/2014
Bendahara di jabat oleh staf
pada Urusan Keuangan
Mempunyai tugas :
- Menerima
- Menyimpan
- Menyetorkan/membayar
- Menatausahakan
- Mempertanggungjawabkan
penerimaan pendapatan
Desa dan pengeluaran
pendapatan Desa dalam
pelaksanaanAPBDesa
Permendagri 20/2018
Kaur Keuangan melaksanakan
fungsi kebendaharaan
Mempunyai tugas :
- Menyusun RAK Desa
- Melakukan penantausahaan
meliputi :
✓ Menerima
✓ Menyimpan
✓ Menyetorkan/membayar
✓ Menatausahakan
✓ Mempertanggungjawabkan
penerimaan pendapatan
Desa dan pengeluaran
dalam pelaksanaan
APBDesa
BendaharaDesa
27. LOGO
✓ Membahas dan menyetujui Raperdes
APBDesa
✓ Membahas perubahan APBDesa dan
pertanggungjawaban bersama BPD.
✓ menetapkan Perdes APBDesa,
✓ Mensosialisasikan perdes APBDesa,
perubahan APBDesa dan pertanggung
jawaban APBDesa
✓ Menetapkan kebijakan tentang
pelaksanaan APBDesa
Peran Tugas Kepala Desa terhadapAPBDesa
Secara Umum
28. LOGO
Peran Tugas BPD terhadap APBDesa
Bersama Kepala Desa membahas dan
menyetujui Raperdes APBDesa
Evaluasi pelaksanaan tugas Kepala Desa
meliputi Capaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP
Desa dan APBDesa
Menyetujui dan menetapkan anggaran serta
melakukan Pengawasan Proses Penyusunan dan
Implementasi APBDesa
30. LOGO PERENCANAAN APBDESA
PERMENDAGRI NOMOR 20TAHUN 2018
Saat mengajukan rangcaran Perdes APBDesa, Kepala Desa juga diharuskan
menyiapkan Rancangan Peraturan Kepala Desa mengenai penjabaran APB Desa.
32. LOGO
PENETAPAN APBDESA
▪ Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah dievaluasi
ditetapkan oleh kepala Desa menjadi Peraturan Desa tentang APB Desa
▪ Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31
Desember tahun anggaran sebelumnya
▪ Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang
penjabaran APB Desa sebagai peraturan pelaksana dari Peraturan Desa
tentang APB Desa
▪ Kepala Desa menyampaikan Peraturan Desa tentang APB Desa dan
Peraturan Kepala Desa tentang penjabaran APB Desa kepada Bupati/Wali
Kota paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan.
▪ Kepala Desa menyampaikan informasi mengenai APB Desa kepada
masyarakat melalui media informasi paling sedikit memuat:
✓ APB Desa;
✓ pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang melaksanakan kegiatan; dan
✓ alamat pengaduan
33. LOGO
➢ Dilakukan bila terjadi:
✓ penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada tahun
anggaran berjalan;
✓ sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan pembiayaan tahun berjalan
yang akan digunakan dalam tahun berkenaan;
✓ keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar bidang, antar sub
bidang, antar kegiatan, dan antar jenis belanja; dan
✓ keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya harus digunakan dalam
tahun anggaran berjalan.
➢ Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali
dalam keadaan luar biasa
➢ Kriteria keadaan luar biasa diatur dalam Peraturan Bupati/Wali Kota mengenai
Pengelolaan Keuangan Desa
➢ Perubahan APB Desa ditetapkan dengan peraturan Desa mengenai perubahan
APB Desa dan tetap mempedomani RKP Desa
➢ Ketentuan mengenai penyusunan Peraturan Desa mengenai APB Desa berlaku
secara mutatis mutandis terhadap penyusunan Peraturan Desa mengenai
perubahan APB Desa.
PERUBAHAN APBDESA (1)
34. LOGO
➢ Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Desa
tentang perubahan penjabaran APB Desa sebelum Rancangan Peraturan Desa
tentang Perubahan APB Desa ditetapkan
➢ Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa dapat dilakukan
apabila terjadi:
✓ penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada tahun
anggaran berjalan;
✓ keadaan yang menyebabkan harus segera dilakukan pergeseran antar objek
belanja;
✓ kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan menyebabkan SiLPA
akan dilaksanakan dalam tahun anggaran berjalan.
➢ Kepala Desa memberitahukan kepada BPD mengenai penetapan Peraturan Kepala
Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa dan selanjutnya disampaikan
kepada Bupati/Wali Kota melalui surat pemberitahuan mengenai Peraturan Kepala
Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa.
PERUBAHAN APBDESA (2)
35. LOGO
➢ Kepala Desa dan BPD merupakan unsur Lembaga Desa yang
saling bersinergi dalam pelaksanaan Pemerintahan Desa yang
tertuang dalam APBDesa.
➢ Peran BPD sebagai Pengawas terhadap Pelaksanaan
APBDesa oleh Pemerintah Desa merupakan filterisasi utama
guna mewujudkan Pengelolaan Keuangan Desa yang
transparan, akuntabel, tertib dan disiplin serta partisipatif.
➢ Keharmonisan antar Lembaga Desa khususnya BPD dengan
unsur Pemerintah Desa adalah upaya mewujudkan kelancaran
proses Penyusunan, Pelaksanaan hingga Pengawasan
terhadapAPBDesa.
KESIMPULAN
38. Rancangan Perdes APB Desa, pungutan, tata ruang,
dan organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas
dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD,
disampaikan oleh Kepala Desa kepada
Bupati/Walikota Melalui camat atau sebutan lain
paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk
dievaluasi Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil
evaluasi dalam batas waktu, Peraturan Desa
tersebut berlaku dengan sendirinya
Hasil evaluasi rancangan Peraturan Desa diserahkan
oleh Bupati/Walikota paling lama 20 (dua puluh) hari
kerja terhitung sejak diterimanya rancangan
Peraturan tersebut oleh Bupati/Walikota
Dalam hal Bupati/Walikota telah memberikan hasil
evaluasi, maka Kepala Desa wajib memperbaikinya
maks. 20 hari dan dapat melibatkan BPD
Hasil koreksi dan tindaklanjut
disampaikan Kepala Desa kepada
Bupati/Walikota melalui camat
Dalam hal Kepala Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi dan
tetap menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota
membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan Bupati/Walikota
dengan membentuk tim evaluasi dengan keputusan Bupati
39. KLARIFIKASI
Kades menyampaikan Peraturan Desa yang telah
diundangkan kepada Bupati/Walikota paling
lambat 7 (tujuh) Hari sejak diundangkan untuk
diklarifikasi
Bupati/Walikota melakukan klarifikasi Perdes
membentuk tim klarifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak diterima
Bupati membatalkan karena bertentangan
dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
dengan Keputusan Bupati
Bupati menerbitkan surat klarifikasi
sudah sesuai dengan kepentingan
umum, dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi
40. CATATANPEMBAHASAN
• Dalam hal terdapat rancangan Peraturan Desa prakarsa
Pemerintah Desa dan usulan BPD mengenai hal yang sama untuk
dibahas dalam waktu pembahasan yang sama, maka didahulukan
rancangan Peraturan Desa usulan BPD sedangkan Rancangan
Peraturan Desa usulan Kepala Desa digunakan sebagai bahan untuk
dipersandingkan
• Rancangan Peraturan Desa yang belum dibahas dapat ditarik
kembali oleh pengusul.
• Rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas tidak dapat ditarik
kembali kecuali atas kesepakatan bersama antara Pemerintah
Desa dan BPD.
41. PENETAPAN
• Rancangan Peraturan Desa yang telah dibubuhi
tanda tangan disampaikan kepada Sekretaris
Desa untuk diundangkan.
• Dalam hal Kepala Desa tidak menandatangani,
maka Rancangan Peraturan Desa tersebut tetap
wajib diundangkan dalam Lembaran Desa dan
sah menjadi Peraturan Desa.
42. PENGUNDANGAN & PENYEBARLUASAN
Pasal 12 Permendagri No. 111 Tahun 2014
• Sekretaris Desa mengundangkan peraturan desa dalam lembaran
desa.
• Peraturan Desa dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat sejak diundangkan.
• Penyebarluasan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan BPD sejak
penetapan rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa,
penyusunan Rancangan Peratuan Desa, pembahasan Rancangan
Peraturan Desa, hingga Pengundangan Peraturan Desa.
• Penyebarluasan dilakukan untuk memberikan informasi dan/atau
memperoleh masukan masyarakat dan para pemangku
kepentingan.