2. P e n i n g k a t a n
k e se h a t a n i b u , a na k ,
K B, d a n k es eh a t a n
r e pr o d uk si
Penurunan Kematian
Ibu dan Bayi
Peningkatan KB dan
Kesehatan Reproduksi
Pengendalian
Penyakit Menular
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
penelitian dan pengembangan
kesehatan
P e r c e p at an p e rb ai k an
g i z i m a s y a r a ka t
Penurunan Stunting
P e n in g k a ta n
pe ng e nd a l i a n
pe ny a k i t
P e ng ua t a n
si st e m k e se h a t a n &
pe ng a w a sa n
o b at d an m ak an an
Penguatan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan
Pemenuhan dan peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan
Pemenuhan dan peningkatan daya
saing sediaan farmasi dan alat
kesehatan
Peningkatan efektivitas pengawasan
obat dan makanan
Penguatan tata kelola, pembiayaan,
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
P e m b u d a y a a n
G e r a k an
M as y a r a k at H i d u p
S e h a t ( G e r ma s )
Pengembangan
lingkungan sehat
Penguatan
promosi Germas
Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
3. PENGUATAN SISTEM
• Sarana dan Prasarana
• Kader terlatih
• Data (digitalisasi)
• Dukungan kelembagaan &
Pembiayaan
• Kapasitas
PERAN SERTA MASYARAKAT
• GOTONG ROYONG (SOCIAL CAPITAL)
KESEHATAN IBU DAN ANAK
• Edukasi
• Tumbuh kembang
• Pelayanan imunisasi
PENGENDALIAN PENYAKIT &
GERMAS
Edukasi
PELAYANAN GIZI
• Edukasi
• Suplementasi
• Pemantauan tumbuh kembang
Screening
Lansia.
Harapan bagi Posyandu Modern
4. Kunjungan ibu Hamil
Tantangan Pelaksanaan Posyandu
Selama Masa Pandemi
Sumber: Badan Litbangkes, 2020
Kegiatan Posyandu Terkait Gizi di Masa Pandemi
Kegiatan Posyandu Kunjungan Balita Stunting/
Gizi Buruk oleh Puskesmas
Pemantauan Tumbu Kembang
Aktif pada bulan tertentu
5. Diperlukan Inovasi dalam Pengembangan Posyandu
Digitalisasi kegiatan, termasuk dalam pencatatan dan
pelaporan
A
Penyusunan protokol kegiatan dalam keadaan darurat
(bencana alam dan non-alam)
B
Integrasi dengan program yang ada (BKB dan PAUD HI)
C
Penguatan peran kader sebagai pelaku utama
posyandu (pelatihan berkala dan insentif)
D
Pendampingan dan umpan balik dari Puskesmas dan
Dinas Kesehatan
E
7. STRATA POSYANDU ( revisi)
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekwensi penimbangan < 8 ≥ 8 ≥ 8 ≥ 8
2 Jumlah Kader Posyandu < 5 ≥ 5 ≥ 5 ≥ 5
3 3 dari 4 layanan di Posyandu memenuhi cakupan minimal 50% sasaran , yaitu:
•Cakupan D/S ≥ 50% ≤ 6 7 ≥ 8 ≥ 8
•Cakupan KIA ≥ 50% ≤ 6 7 ≥ 8 ≥ 8
•Cakupan KB ≥ 50% ≤ 6 7 ≥ 8 ≥ 8
• Cakupan imunisasi ≥ 50% ≤ 6 7 ≥ 8 ≥ 8
4 Kegiatan tambahan - - 1 >1
5
Alat Pertumbuhan dan
Perkembangan
Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki
8. 1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan dedikasi kader.
2. Meningkatkan dan memperluas sistim pelayanan pada hari “H” dan
kunjungan rumah.
3. Meningkatkan mutu pelayanan dengan pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana kerja.
4. Meningkatkan peran serta dan kemitraan dalam penyelenggaraan
dan pembiayaan Posyandu.
5. Menyediakan pilihan layanan sesuai kebutuhan
6. Sesuai urgensi fokus pada baduta.
7. Memperkuat dukungan pendampingan dan pembinaan tenaga
profesional, TOMA, LSM.
9. MATERI :
1. Proses kegiatan/pelayanan di Posyandu dan
muatan lokal.
2. Pencatatan dan membaca KMS.
3. Catatan dan pendataan sasaran Posyandu.
4. Penyuluhan PMT, MPASI, Ibu hamil dan
menyusui.
5. Evaluasi.
6. Penyusunan rencana kerja.
TUJUAN :
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
Kader.
2. Meningkatkan kepercayaan diri dan dedikasi
Kader.
10. HARI “H”
• Layanan ditujukan untuk Anak dan Ibu.
• Anak diberikan paket minimal dan
paket pengembangan sesuai
kebutuhan.
• Bumil dilayani untuk pemeriksaan/
konsul kehamilan dan Ibu menyusui
untuk promosi kesehatan, KB dan ASI
eksklusif, dsb.
DILUAR HARI “H”
Pelayanan kunjungan rumah
1. Mengundang keluarga sasaran ke
Posyandu.
2. Pemutahiran data bayi, balita, bumil
3. Penyuluhan kesehatan, pantau
imunisasi, lumpuh layuh.
4. Kampanye pemeriksaan kehamilan
dan persalinan oleh tenaga terlatih.
5. Pembentukan kelompok peminat
kesehatan ibu dan anak.
11. •Melalui pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana kerja untuk kegiatan pada hari “H”
maupun kunjungan rumah.
•Setiap Posyandu perlu memiliki : timbangan
bayi, timbangan dewasa, KMS, Pita LILA, alat
peraga penyuluhan gizi, materi informasi
kesehatan, Vit A, Fe, oralit, obat cacing, ATK.
12. 1. Membentuk unit pengelola Posyandu di Desa yang bertugas memikirkan
ketenagaan, pembiayaan, pemenuhan sarana untuk kelangsungan Posyandu.
2. Pemberian penghargaan dan peningkatan pendapatan kader.
3. Mobilisasi pendanaan masyarakat secara tradisional, keagamaan.
4. Memberi bimbingan berupa konseling dan jejaring rujukan untuk peningkatan
mutu Posyandu menyeluruh.
5. Membangun jejaring kemitraan antar organisasi masyarakat guna mendukung
kegiatan Posyandu seperti :
- Pelatihan.
- Konsultasi.
- Supervisi, evaluasi, dll.
13. Karena tingkat kemajuan
masyarakat yang berbeda
maka kebutuhan pelayanan
yang ditumbuhkan juga
berbeda yang dapat dipenuhi
dengan penyediaan pilihan
layanan paket minimal dan
tambahan.
Kebutuhan peningkatan
kualitas SDM dapat dipenuhi
dengan pendidikan usia dini
untuk memacu perkembangan
psikomotorik, kognitif dan
psikoemosional anak sejak
dini. Bentuk kegiatannya
berupa Penyuluhan-
Penyuluhan Intensif kepada
para ibu.
14. •Meskipun kinerja Posyandu terbatas,
diharapkan dapat memberikan pelayanan
kepada kelompok sasaran yang paling rawan
dan menentukan dalam pengembangan SDM
yakni pada Baduta. Dengan cakupan 100%
Baduta, akan sangat bermakna dalam
pengembangan SDM.
•Prinsipnya, makin dini dilakukan intervensi
pada Baduta, akan lebih baik
15. •Keterpaduan kegiatan kader dan tenaga profesional
merupakan ciri pelayanan Posyandu.
•Keterpaduan diwujudkan dengan pendampingan dan
bimbingan untuk menciptakan layanan promotif, preventif
dan kuratif yang diperlukan untuk peningkatan SDM.
16. • Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi & data tentang pelayanan pada
proses tumbuh kembang anak & keselamatn ibu yg meliputi
cakupan program, kontinuitas penimbangan, hasil
penimbangan & derajat partisipasi masyarakat yang akan
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan secara tepat
guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu.
• SIP yang baik dan tepat akan menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk mengukur berjalannya fungsi dan kinerja
Posyandu
18. Kriteria
1) Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 8x/tahun
2) Memiliki minimal 5 orang kader
3) 3 dari 4 layanan (Gizi, KIA, KB dan Imunisasi) di Posyandu memenuhi
cakupan minimal 50% sasaran sebanyak 8 bulan dalam satu tahun
4) Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
5) Mengembangkan kegiatan tambahan
INDIKATOR
Persentase Kabupaten/Kota dengan minimal 80%
Posyandu Aktif
19. • Kabupaten/Kota Yang Memiliki Posyandu Aktif Minimal 80% dengan Kriteria:
1. Melakukan Kegiatan Rutin Posyandu Minimal 8 Kali/Tahun adalah adalah Posyandu
melakukan kegiatan hari buka /memberikan layanan Posyandu minimal 8
kali/tahun dalam bulan berbeda baik hari buka Posyandu maupun kunjungan
rumah/kegiatan mandiri/janji temu ke fasyankes
2. Memiliki Minimal 5 Orang Kader Adalah memiliki kader Posyandu memiliki kader
sekurang-kurangnya 5 orang yang disahkan dengan surat keputusan Kepala
Desa/Lurah
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR PERSENTASE KABUPATEN/KOTA DENGAN
MINIMAL 80% POSYANDU AKTIF
20. 3. 3 Dari 4 Layanan Di Posyandu Memenuhi Cakupan Minimal 50% Sasaran Sebanyak 8 Bulan
Dalam Satu Tahun, Yaitu:
a.Gizi : cakupan D/S (Cakupan balita yang berusia 0-59 bulan yang
ditimbang di posyandu/kunjungan rumah/mandiri/ fasyankes)
b.KIA : Cakupan Ibu hamil yang datang ke Posyandu/fasyankes
mendapatkan layanan KIA (penimbangan BB/ukur TB/Ukur
LILA/KIE/mengikuti kelas ibu hamil)
c. KB : Cakupan pasangan usia subur mendapatkan layanan KIE/layanan KB
di Posyandu/Puskesmas/fasyankes/secara mandiri
d.Imunisasi : Cakupan balita 0 – 24 bulan mendapatkan layanan imunisasi
dasar dan lanjutan di Posyandu/puskesmas/fasyankes, dll
21. 4. Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan adalah Posyandu
memiliki alat pemantauan pertumbuhan bayi, balita dan ibu hamil (berupa alat
ukur berat badan bayi, alat ukur berat badan dewasa, timbangan dacin dan
perlengkapannya, alat ukur panjang bayi, alat ukur tinggi badan) dan alat
pemantauan perkembangan balita (Buku KIA, Kit deteksi dini perkembangan)
untuk menstimulasi dan memantau perkembangan balita secara menyeluruh
termasuk kecurigaan adanya gangguan perkembangan agar mencapai tumbuh
kembang optimal anak, baik aspek motorik kasar, motorik halus, bicara bahasa
dan sosialisasi kemandirian optimal (sesuai panduan di dalam buku KIA)
Alat Pemantauan Pertumbuhan:
alat ukur berat badan bayi (baby scale)
alat ukur berat badan dewasa (timbangan dewasa)
timbangan dacin dan perlengkapannya
alat ukur panjang bayi (length board)
alat ukur tinggi badan (microtoise)
22. 5. Mengembangkan Kegiatan Tambahan Kesehatan Adalah Posyandu
Mengembangkan Kegiatan Tambahan Kesehatan Minimal 1 Kegiatan
(Misalnya Pos PAUD, Kesehatan Reproduksi Remaja/Posyandu Remaja,
Kesehatan Usia Kerja/Pos UKK, Kesehatan Lanjut Usia/Posyandu Lansia,
TOGA, BKB, Posbindu PTM, Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan, Posmaldes, Pokmair, Dsbnya)
23. INDIKATOR
Persentase Kab/Kota Melaksanakan Pembinaan
Posyandu Aktif
Kriteria:
1) Memiliki Pokjanal Posyandu yang disahkan melalui keputusan
Bupati/walikota
2) Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun
3) Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan
kader
4) Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu
24. 1. Memiliki Pokjanal Posyandu yang disahkan melalui keputusan
Bupati/walikota adalah : memiliki Pokjanal Posyandu yang
keanggotaannya terdiri dari lintas sektor terkait tingkat Kabupaten/Kota
yang disahkan melalui keputusan Bupati/Walikota
2. Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun
adalah : Pokjanal Posyandu mengadakan pertemuan rutin setiap tahun
minimal 2 kali untuk membahas perencanaan dan evaluasi pelaporan
kegiatan.
DO INDIKATOR KABUPATEN/KOTA YANG MELAKSANAKAN
PEMBINAAN POSYANDU AKTIF
25. 3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan
kader adalah melakukan peningkatan kapasitas
(sosialisasi/lokakarya/refreshing/ orientasi/ pelatihan) bagi petugas
puskesmas dan kader Posyandu baik sebagai penyelenggara ataupun
sebagai peserta minimal 1 kali setahun
4. Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu adalah memiliki dan
menggunakan sistem pelaporan kegiatan posyandu secara offline
atau online.
26. CARA PERHITUNGAN
a. GIZI : D/S
KRITERIA 3:
3 dari 4 layanan di Posyandu memenuhi cakupan minimal 50% sasaran
sebanyak 8 bulan dalam satu tahun
X 100%
Jumlah balita yang berusia 0-59 bulan yang ditimbang
di Posyandu/ kunjungan rumah/mandiri/fasyankes
Jumlah seluruh balita yang berusia 0-59 bulan yang berada
di wilayah Posyandu
27. b. KIA
c. KB
Jumlah Ibu hamil yang datang ke Posyandu/fasyankes mendapatkan
layanan KIA (penimbangan BB/ukur TB/Ukur LILA/ KIE/mengikuti
kelas ibu hamil)
Jumlah seluruh Ibu hamil yang berada di wilayah Posyandu
X 100%
Jumlah pasangan usia subur mendapatkan layanan KIE/layanan KB
di Posyandu/Puskesmas/fasyankes/secara mandiri
Jumlah pasangan usia subur di wilayah Posyandu
X 100%
CARA PERHITUNGAN
28. d. Imunisasi
Jumlah balita 0 – 24 bulan yang mendapatkan layanan imunisasi
dasar dan lanjutan di Posyandu/fasyankes/puskesmas dll
X 100%
Jumlah seluruh balita 0 – 24 bulan yang berada di wilayah Posyandu
CARA PERHITUNGAN
Dengan adanya Permendagri no. 18/2018, bahwa Posyandu sudah menjadi Lembaga Kemasyarakat Desa/Kelurahan (LKD/K), dimana biaya operasional Posyandu ada dalam APBDes (tertuang pada permendagri no 20/2018) dan kelurahan (permendagri no130/2018)
Rumus Perhitungan Indikator
Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki sekurang-kurangnya 80% Posyandu aktif dibagi jumlah seluruh Kabupaten/Kota dikali 100%.
Waktu Pelaksanaan
Pelayanan dilaksanakan setiap hari buka Posyandu dan setiap ada sasaran Posyandu yang mendapatkan pelayanan KIA, Gizi, KB dan imunisasi di Puskesmas/Fasyankes
Pencatatan dan Pelaporan
Petugas Puskesmas mengambil pencatatan rutin kader Posyandu yang telah diisi oleh kader untuk dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kabupaten/kota melakukan rekapitulasi dan memasukan dalam aplikasi komunikasi data program kesmas (Komdat Kesmas)
Sumber Data
Pencatatan rutin kader Posyandu dan pelaporan rutin Puskesmas
Pelaksanaan tidak hanya melalui upaya Dinas Kesehatan namun dapat melalui upaya Pokjanal tingkat Kabupaten/Kota
Definisi OperasionalKabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif dengan kriteria:
Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui keputusan Bupati/walikota
Memiliki Pokjanal yang keanggotaannya terdiri dari lintas sektor terkait pengembangan Posyandu tingkat Kabupaten/Kota.
Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun
Mengadakan pertemuan rutin setiap tahun minimal 2 kali untuk membahas perencanaan dan evaluasi pelaporan kegiatan.
Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan kader
Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas puskesmas dan kader yang berasal desa/kelurahan di wilayah kabupaten/Kota.
Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu
Memiliki dan menggunakan sistim dalam melakukan pelaporan kegiatan Posyandu sehingga tersedia laporan posyandu seperti SIP online dan atau Si Cakep.
Posyandu aktif minimal 50%
Rumus Perhitungan Indikator
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pembinaan posyandu aktif dibagi total kabupaten/kota dikali 100%.
Waktu Pelaksanaan
Pembinaan dilaksanakan sepanjang tahun sesuai penjadwalan yang disepakatiti oleh kabupaten/kota
Pencatatan dan Pelaporan
Pengelola promkes kabupaten/kota, pemangku kepentingan terkait dan kader sesuai kewenangan masing-masing melalui system pelaporan yang ada di kabupaten/kota
Sumber Data
Pencatatan rutin kader Posyandu, pelaporan rutin Puskesmas dan laporan Pokjanal kabupaten/kota.