1. Konsep dan Ruang Lingkup
MANAJEMEN ASET
By : Kanaidi, SE., M.Si, cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
Logo Provider
2. Introduction:
• Setiap organisasi perusahaan swasta maupun
pemerintah tentunya memiliki aset baik yang
berwujud (tangible) maupun tidak berwujud
(intagible).
• Setiap aset yang dimiliki haruslah dikelola
dengan efektif dan efisien sehingga aset
tersebut dapat memberikan manfaat tertinggi
bagi perusahaan.
3. Istilah MANAJEMEN ASET
Bermula dari “Manajemen” yang mencakup
4 (empat) fungsi dasar:
• Planning,
• Organizing,
• Leading, dan
• Controlling
Aset = Kekayaan
• Tangible Asset : tanah, gedung, peralatan dan
mesin, dll (yang berorientasi pada
pelayanan publik seperti Inftastruktur diantaranya
mencakup jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan
irigasi).
• Intangible Asset : hak kekayaan intelektual, hak
cipta, hak paten dan lain-lain.
4. Perspektif lainnya
• Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai
ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu,
perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang
dapat dinilai secara finansial.
• Aset atau kekayaan yang dimiliki oleh individu
misal rumah, tanah, kendaraan, dan
sebagainya.
• Aset milik perusahaan misal bangunan kantor,
lahan perusahaan, peralatan dan mesin,
perlengkapan serta properti lainnya.
5. ASET (sudut pandang EKONOMI)
adalah barang (thing) atau sesuatu barang
(anything) yang dimiliki oleh seseorang,
organisasi (swasta maupun pemerintah)
yang memiliki:
• Nilai ekonomi (economic value)
• Nilai komersial (commercial value)
• Nilai tukar (exchange value)
6. ASET (sudut pandang Akuntansi)
yaitu kekayaan yang mencakup:
• Kekayaan lancar (uang kas dan kekayaan lancar
lainnya)
• Aset jangka panjang atau aset tetap (long-term
assets misal real estate, pabrik, peralatan dan
perlengkapan)
• Prepaid and deferred assets (expenditures for
future costs misalnya asuransi, hak sewa, dan
bunga)
• Harta tak berwujud (intangible assets) seperti
hak merek (trademarks), hak paten, hak cipta
(copyrights), dan nama baik atau goodwill
7. Pentingnya Manajemen ASET
• Aset merupakan hal yang sangat penting bagi suatu
perusahaan. Banyak perusahaan masih menganggap
manajemen aset secara fisik hanyalah sekedar
instrumen pengelolaan daftar aset.
• Realita di lapangan menunjukkan banyak kasus yang
sebenarnya dimulai dari salah kelola dan salah urus
masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak
sedikit.
• Optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara
maksimal karena tidak teridentifikasi dengan jelasnya
manajemen aset, sehingga sulit untuk mengetahui
apakah suatu alat produksi sudah saatnya untuk diganti
atau masih layak untuk di maintenanance.
8. Manajemen Aset
• Manajemen Aset adalah ilmu dan seni untuk memandu
pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan
kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi,
melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan,
memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga
mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
• “Asset Management is the set of activities associated with:
· identifying what assets are needed,
· identifying funding requirements,
· acquiring assets.
· providing logistic and maintenance support systems for assets,
· disposing or renewing assets
So as to effectively and efficiently meet the desired
objective.”
Gima Sugiama (2013)
Hastings (2010) “Given a business or
organizational objective”
10. Siklus Alur Aset
1. Perencanaan kebutuhan aset
2. Pengadaan aset
3. Inventarisasi aset
4. Legal audit aset
5. Penilaian aset
6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset
7. Pembaharuan/rejuvenasi aset
8. Penghapusan aset
9. Pengalihan melalui penjualan, penghibahan,
penyertaan modal, atau pemusnahan aset
(Sugiama, 2013)
11. John D. Campbell, Andrew K.S. Jardine, Joel McGlynn
Siklus Alur Aset
12. Tujuan Manajemen Aset
• secara umum tujuan manajemen aset adalah
untuk pengambilan keputusan yang tepat agar
aset yang dikelola berfungsi secara efektif,
efisien dan bernilai tinggi.
• Tujuan inti manajemen aset adalah agar mampu :
1. meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan
(to minimise the whole life cost of assets),
2. dapat menghasilkan laba yang maksimum (profit
maximum), dan
3. dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan
aset secara optimum (optimizing the utilization of
assets).
13. Inti Manajemen Aset
• Inti dari manajemen aset yaitu bahwa
pengelolaan aset berkaitan dengan
menerapkan penilaian teknis dan keuangan
dan praktek manajemen yang baik untuk
memutuskan aset apa yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan bisnis, dan kemudian untuk
memperoleh dan mempertahankan aset
selama umur hidup aset tersebut sampai ke
pembuangan.
15. Pengoperasian dan Pemeliharaan
Aset
• Pengoperasian aset adalah serangkaian
kegiatan menggunakan/ memanfaatkan aset
dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai
tujuan organisasi.
• Pemeliharan aset adalah kegiatan
memperbaiki seluruh aset agar berfungsi
dengan baik.
(Sugiama, 2013)
16. Karakteristik Utama Aset
Manfaat ekonomi di masa yang akan datang
Dimiliki atau dikendalikan oleh
perusahaan (entitas)
Hasil dari transaksi atau kejadian masa
lalu
Dapat dipertukarkan*
* Karakteristik tambahan
17. Karakteristik Utama Aset
• Manfaat ekonomi di masa yang akan datang
– Aktiva dapat dioperasikan dan diprediksi secara
rasionil dan masuk akal dapat menghasilkan laba
bagi perusahaan.
– Kemampuan aktiva (aset) untuk menghasilkan
manfaat ekonomi di masa yang akan datang,
sehingga dapat dikatakan bahwa aktiva adalah
merupakan kumpulan jasa di masa yang akan datang
(storage of future service).
– Semakin besar manfaat ekonominya semakin besar
pula nilainya, sebaliknya, bila semakin kecil manfaat
ekonominya semakin kecil pula nilainya.
18. Karakteristik Utama Aset
• Manfaat ekonomik adalah:
– Mengandung potensi jasa atau utilitas.
– Daya tukar atau daya beli.
– Dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau
jasa.
– Dapat digunakan untuk memproduksi barang.
– Dapat digunakan untuk melunasi kewajiban.
19. Karakteristik Utama Aset
• Dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan (entitas)
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos
tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh
entitas. Oleh, karena itu, konsep penguasaan atau
kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan.
Penguasaan disini berarti kemampuan entitas untuk
mendapatkan, memelihara/menahan, menukarkan,
menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses
pihak lain terhadap manfaat tersebut. Hal ini dilandasi
oleh konsep dasar substansi mengungguli bentuk yuridis
(substance over form). Pemilikan (ownership) hanya
mempunyai makna yuridis atau legal.
20. Karakteristik Utama Aset
• Hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu
“An exchange of promises between the
contracting parties is an exchange of something of
value but the usual view in accounting is that the
promises are offsetting and nothing need be
recorded until one or both parties at least
perform(s) under the contract.”
21. Karakteristik Utama Aset
• Berkemampuan untuk ditukar
Para akuntan berpendapat bahwa definisi aktiva perlu
ditambah, yaitu bahwa yang dimaksud aktiva harus
mempunyai kemampuan untuk ditukar dengan aktiva
lainnya. MacNeal (1939: 90) berkata:
“A good that lacks exchangeability must lack economic
value its purchase or sale must forever remain
impossible, and thus no market for it can ever exist.”
22. Karakteristik Pendukung
Karakteristik pendukung aset antara lain:
• Melibatkan kos (acquired at a cost)
• Berwujud (tangible)
• Tertukarkan (exchangeable)
• Terpisahkan (severable)
• Berkekuatan hukum (legally enforceable)
23. Kriteria Pengakuan
• Reliance on the Law (berdasarkan hukum)
Pengakuan untuk sebagian besar aktiva tergantung dari substansi hukumnya.
Piutang diakui karena adanya transaksi penjualan kredit dan pembelian aktiva
tetap didukung oleh hak pemakaian secara hukum.
• Use of the conservatism priciple (penggunaan prinsip
konservatisme)
Kerugian boleh diakui meskipun belum terealisir, tapi keuntungan belum boleh
diakui sebelum terealisir. Ini berarti juga hutang diakui lebih awal, tidak
demikian dengan aktiva.
• Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi
Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi berhubungan dengan
kualitas informasi akuntansi yang relevan. Bila suatu transaksi dinyatakan
memiliki substansi ekonomi, maka penting untuk dicatat dan dilaporkan. Nilai
substansi ekonomi sulit ditentukan, apalagi menyangkut masa yang akan
datang.
• Nilainya dapat ditukar
Apabila aktiva tidak dapat diukur secara pasti, maka aktiva tersebut tidak bisa
diakui.
24. Pengukuran Aset
• Atribut Pengukuran
Beberapa nilai dalam bentuk uang yang
dikenal sebagai berikut:
Harga historis (acquisition cost)
Harga ganti (replacement cost)
Exit price
Nilai yang dapat direalisasi (net realizable value)
Nilai tunai sekarang (present value)
Nilai yang subjektif
Pengukuran-pengukuran secara periodik terhadap laba, arus kas, dan nilai
maupun komposisi aset, kewajiban, dan kekayaan bersih sangat membantu
manajemen dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian tersebut. Namun
muncul pertanyaan, nilai apakah yang akan digunakan untuk mengukur aset,
dan kewajiban yang relevan dan reliabel untuk kepentingan manajemen,
investor, dan kreditur?.
25. Pengukuran Aset
• Atribut Pengukuran
Nilai ekonomi
Nilai ekonomi merupakan nilai yang paling memuaskan dalam mengukur nilai
aset, sayangnya kita tidak mampu untuk mengukur nilai ekonomi secara tepat,
karena nilai ekonomi sangat subjektif.
Harga Historis (cost) dan nilai
Harga historis adalah pengorbanan produsen, sedangkan nilai pasar merupakan
pengorbanan konsumen untuk mendapatkan manfaat barang tersebut.
26. Pengukuran Aset
• Menaksir nilai ekonomi yang wajar
Nilai tunai
Dalam menghitung Nilai Kas Sekarang, terdapat tiga hal yang diperlukan, yaitu
perkiraan jumlah kas masuk bersih, tingkat bunga, dan jangka waktu produksi
mesin.
Nilai pasar
Kondisi yang mempengaruhi harga pasar,
1. adanya pasar yang berbeda, tidak saja lokasi yang berbeda, tetapi juga
kondisi lingkungan pun berpengaruh terhadap harga pasar untuk produk yang
sama meskipun di kota yang sama.
2. Dalam pasar yang tidak sempurna, waktu dan upaya untuk mendapatkan
harga terbaik tetap dilakukan oleh pembeli, sehingga dapat menimbulkan
harga yang berbeda di antara pembeli.
3. Pelayanan purna jual juga berpengaruh terhadap harga yang disetujui.
27. Pengukuran Aset
• Beberapa atribut nilai
Nilai sekarang (present value)
Digunakan untuk aset moneter jangka panjang, seperti piutang jangka
panjang, hutang jangka panjang, obligasi jangka panjang dan sewa guna
usaha.
Kas yang diharapkan
Yaitu uang tunai yang dapat diharapkan terkumpul dalam jangka pendek.
Nilai ini digunakan untuk menilai piutang yang kemungkinan dapat
ditagih.
28. Pengukuran Aset
Harga historis
Biasanya digunakan untuk aset non-moneter seperti persediaan, tanah,
gedung, mesin dan peralatan. Alternatif lain untuk menilai aset-aset
tersebut adalah harga terkini dan exit price.
Harga pasar
Dalam hal menilai persediaan dapat digunakan harga pasar atau
perolehan mana yang lebih rendah. Bahkan dalam kondisi tertentu, misal
barang yang ketinggalan jaman atau rusak dapat dinilai dengan nilai
yang lebih realistis, karena harga historis tidak memadai lagi.
29. Pencatatan Aset
Pencatatan aset adalah sebagai berikut:
a. Kas dicatat sebesar nilai nominal;
b. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai
perolehan;
c. Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
d. Persediaan dicatat sebesar:
(1) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian;
(2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
(3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
30. PENGUKURAN BERIKUTNYA (SUBSEQUENT
MEASUREMENT) TERHADAP PENGAKUAN AWAL
• Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh
aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut. Aset moneter dalam mata
uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca.
• Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset
tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila
terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali,
maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian
pada masing-masing akun aset tetap dan akun
diinvestasikan dalam Aset Tetap.
31. Revaluasi Aset
• Telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai
dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak
dilakukannya penilaian kembali
• Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT), tidak termasuk perusahaan yang
memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan
dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika
Serikat
• Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal
Pajak.
Syarat
32. Aktiva yg di revaluasi
• Seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang
berstatus hak milik atau hak guna bangunan; atau
• Seluruh aktiva tetap berwujud tidak termasuk tanah,
yang terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek
Pajak.
33. Penilaian Kembali Aset
• Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan, tidak dapat
dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
terakhir
• Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan
berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap tersebut
yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai, yang
memperoleh izin dari Pemerintah.
• Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh
perusahaan jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur Jenderal
Pajak menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva
yang bersangkutan.
• Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal laporan
perusahaan jasa penilai atau ahli penilai
34. Tarif
• Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva
tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal
semula dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat final sebesar 10% (sepuluh persen).
Mengangsur
• Perusahaan yang karena kondisi keuangannya
tidak memungkinkan untuk melunasi sekaligus
Pajak Penghasilan yang terutang, dapat
mengajukan permohonan pembayaran secara
angsuran paling lama 12 (dua belas) bulan
35. Kendala Implementasi
Pengelolaan Aset
Antara lain:
1.Masih terdapatnya barang milik perusahaan/
Instansi yang belum terinventarisasi secara
benar.
2.Kualitas SDM pengelola aset pada tingkat
pengurus barang, penyimpan barang dan
petugas akuntansi masih perlu ditingkatkan.
3.Kurang memadainya informasi potensi
optimalisasi aset yang layak dipromosikan.
4.Sistem informasi manajemen aset tetap yang
masih perlu ditingkatkan.