Budidaya tanaman hias meliputi pemilihan tanaman, persiapan media tanam dan lahan, pemilihan benih atau bibit, penanaman, perbanyakan secara vegetatif melalui stek, okulasi, atau kultur jaringan, pemupukan, perlindungan, pemeliharaan, dan pemanenan. Perbanyakan secara vegetatif memungkinkan memperbanyak tanaman secara massal dengan karakteristik yang seragam.
3. Pilihlah tanaman yang cukup mudah
dalam perawatannya agar
memudahkan pekerjaan Anda. Setiap
tanaman memiliki karakteristik yang
berbeda dalam perawatan.
4.
5. MEDIA
• Untuk perkembangan dan perbanyakan secara Vegetatif terutama untuk stek dan
cangkok dapat menggunakan campuran media alami (Tanah, pasir, air), pupuk
organik (kotoran binatang, tanaman), atau limbah organik (sabut kelapa, sabut kelapa
sawit, arang sekam padi, gambut). Media diperlukan sebagai tempat untuk berpijak
tanaman, mampu mengikat air dan unsur hara, mempunyai drainase dan aerasi yang
baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman, tidak menjadi
sumber penyakit bagi tanaman, mudah didapat dan harganya relatif murah.
• Sedangkan untuk pembibitan secara kultur jaringan diperlukan 2 macam media dasar
yaitu sebagai media multiplikasi tunas dalam keadaan steril (didalam laboratorium)
menggunakan media dengan penambahan gula, unsur mikro, unsur makro dan Zat
pengatur tumbuh.
6. Budidaya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polybag) atau dalam hamparan
lahan.
Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai
untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budidaya tanaman. Jika
diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang. Kadang-kadang
budidaya tanaman hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan plastik.
7. PEMILIHAN
BENIH
BIBIT
Persiapan benih/bibit merupakan hal yang
penting dalam budidaya tanaman hias.
Perbanyakan bahan tanaman hias dapat
dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan
menggunakan biji atau bibit unggul setelah bibit
unggul di dapat dilakukan persemaian.
Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik,
tray, atau pot plastik. Media semai yang
digunakan adalah tanah yang dicampur dengan
pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 atau
dua bagian tanah dan satu bagian pupuk
kandang. Selama persemaian, media semai dijaga
kelembabannya dengan melakukan penyiraman.
Contoh : tanaman hias yang diperbanyak dengan
benih adalah Anthurium dan Adenium.
8. Penanaman dilakukan jika lahan tanah sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan dapat
disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Jika diperbanyak dengan benih, benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih
dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam
dengan ukuran yang sesuai untuk setiap jenis tanaman hias.
9. Perbanyakan vegetatif ialah perbanyakan tanaman dengan menggunakan organ vegetatif
tanaman, seperti batang dan mata tunas dari induk yang terpilih
Keuntungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit yang seragam dengan jumlah
banyak.
Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan melalui stek, perundukan,
penyambungan, menempel (Okulasi), pencangkokan (air layering), Kultur jaringan (tissue
culture).
Berikut ini adalah contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias:
10. STEK
Stek adalah perbanyakan vegetatif dengan menggunakan bagian akar, batang,
dan daun. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan stek adalah cocor
bebek, begonia, sirih, mawar, puring
Stek dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
11. STEK
PUCUK
STEK
BATANG
Stek batang dilakukan dengan cara
diambil dari batang atau cabang pohon
induk.
Stek pucuk adalah metode
perbanyakan vegetatif secara makro
dengan menumbuhkan terlebih dahulu
tunas-tunas axilar pada media
persemaian sampai berakar sebelum
dipindahkan ke lapangan
12. STEK
UMBI
STEK
DAUN
STEK
AKAR
Umumnya bahan stek akar yang diambil adalah
akar sekunder yang terbuka dan telah
menumbuhkan tunas baru serta potongan akar
sekunder.
Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan untuk stek daun
berupa lembaran daun.
Bahan awal yaitu umbi-umbian. Untuk bahan perbanyakan, umbi digunakan
utuh atau dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya mengandung
calon tunas.
13. PERUNDUKAN
Perundukan adalah perbanyakan vegetatif dengan cara merundukkan
bagian tanaman ke tanah sehingga menginduksi munculnya akar.
Perundukan dapat dilakukan misalnya pada tanaman melati dan
alamanda.
14. PENYAMBUNGAN
Penyambungan adalah perbanyakan vegetatif dengan cara
menggabungkan dua tanaman yang berlainan sehingga tumbuh menjadi
tanaman baru. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan
penyambungan adalah mawar dan adenium.
15. MENCANGKOK
Mencangkok adalah teknik yang dilakukan untuk mendapatkan anakan sebagai bahan
tanaman dalam pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan karena
dengan teknik ini bersifat dewasa sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah. Contoh
tanaman hias dengan mencangkok bugenvil, mawar, dan kemuning.
16. OKULASI
Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara
menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata tunas dari batang atas pada suatu
irisan dari kulit pohon lain dari batang bawah sehingga tumbuh bersatu menjadi
tanaman yang baik.
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan
terutama pada perkebunan karet dan kakao.
17. KULTUR
JARINGAN
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari
tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan
kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak
diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Contohnya: tanaman
anggrek.
18. Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman.
Pemupukan melalui media tanam dapat dilakukan dengan cara dibenam, ditabur, atau
diencerkan dan disiramkan pada media tanam. Pupuk yang pemakaiannya langsung
dibenam atau ditabur di tanah sebaiknya langsung disiram dengan air agar pupuk
terebut segera diserap oleh akar.
19. Perlindungan dari hama dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara
manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut
hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami.
Sedangkan pemeliharaan tanaman dapat berupa:
a. Penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman yang mati, rusak atau
pertumbuhannya tidak normal.
b. Penyiraman, disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan
pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, maka penyiraman dilakukan setiap hari.
c. Pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah (udara dalam tanah
berganti dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tanaman atau bagian
tanaman yang berada di dalam tanah.
d. Penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
20. Pada tanaman hias bunga potong pemanenan umumnya dilakukan secara
manual agar dapat memilih tingkat kematangan yang tepat.
Pemanenan disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman. Pemanenannya
pun harus dilakukan dengan hati –hati agar kehilangan hasil dan penurunan
kualitas hasil panen dapat dihindari. Pemanenan dapat dilakukan pada pagi
atau sore hari.