SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Tugas Mata Kuliah Teknologi Budidaya
Tanaman Rempah dan Khasiat Obat
“Beluntas (Pluchea indica)”

Disusun oleh:
1. Ahmad Nur Cahyo

(H07110 )

2. Kartika Dewi M.

(H0711051)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
A. Pendahuluan
1.

Latar Belakang
Sayuran indigenous merupakan sayuran asli daerah di Indonesia
yang berasal dari daerah atau ekosistem tertentu, tanamn ini termasuk
spesies pendatang dari wilayah geografis lain tetapi telah berevolusi
dengan iklim dan geografis wilayah Indonesia. Sayuran ini dapat disebut
juga sayuran lokal (Balai Penelitian Sayuran 2007). Sayuran indigenous
biasanya tumbuh di pekarangan rumah sebagai tanaman penghias atau
digunakan sebagai tanaman pagar karena sayuran ini tidak tumbuh dalam
area yang luas yang kebanyakan tumbuh sebagai tanaman liar di
sepanjang sungai-sungai yang kemudian dikumpulkan serta dikonsumsi
oleh masyarakat desa (Duriat et al, 1999).
Sayuran indigenous adalah sayuran asli suatu daerah yang
merupakan salah satu komponen plasma nutfah yang kaya manfaat,
namun sangat disayangkan saat ini belum banyak masyarakat yang
mencoba untuk memanfaatkannya. Sayuran indigenous dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi yang seimbang. Beberapa
sayuran indigenous yang potensial untuk dikembangkan, dikoleksi dan
dikarakterisasi antara lain adalah: 1) Beluntas (Pluchea indica (L.) Less),
2) Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.), 3) Pegagan (Centella asiatica L.
Urban.), 4) Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr), 5)
Terubuk (Saccharum edule).
Sayuran indigenous tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan
sebagai sayuran alternatif yang memenuhi kualitas hortikultura dan
permintaan pasar. Namun, pada umumnya sayuran tersebut belum
dikenal oleh masyarakat umum secara luas dan biasanya sayuran ini
hanya terdapat di pasar lokal. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mempelajari teknik budidaya tanaman indigenous khususnya tanaman
Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) agar tanaman tersebut dikenal oleh
masyarakat luas sehingga pemanfaatannya sebagai tanaman yang
memiliki khasiat obat dapat dinikmati oleh masyarakat.
2.

Rumusan Masalah
a.
b.

3.

Bagaimanakah sifat umum dari tanaman beluntas?
Bagaimanakah kultur teknik (teknik budidaya) tanaman beluntas?

Tujuan
a.

Mengetahui sifat umum dan karakteristik tanaman beluntas.

b.

Mengetahui teknik budidaya tanaman beluntas mulai dari tahap
persiapan, penanaman, pemeliharaan, panen serta pasca panen.

B. Pembahasan
1.

Sifat Umum dan Karakteristik tanaman Beluntas
Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Asterales

Famili:

Asteraceae

Genus:

Pluchea

Spesies: Pluchea indica
Beluntas merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 1-1.5 m,
berbatang tegak, berbentuk bulat, berkayu dan bercabang banyak.
Daunnya tunggal dengan panjang 3.8-6.4 cm dan lebar sekitar 2-4 cm,
berbentuk bulat telur, berbulu halus dan berwarna hijau muda. Bunga
tanaman beluntas merupakan bunga majemuk berukuran kecil yang
memiliki dua kepala putik berbentuk seperti jarum. Umumnya tumbuhan
ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya
bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali
ditanam sebagai pagar pekarangan. Beluntas dapat tumbuh di daerah
kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah
hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut,
memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan
perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang
cukup tua (Ardiansyah 2005).
Beluntas akan tumbuh baik apabila ditanam pada daerah yang
bertanah subur. Daerah pertumbuhan tanaman beluntas berkisar antara 11000 meter di atas permukaan laut (m dpl). Nama daerah: beluntas
(Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa), baluntas (Madura),
lamutasa (Makasar), lenabou (Timor), sedangkan nama asing untuk
tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh
fleabane (Inggris). Beluntas memiliki ciri morfologis yakni daun
bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur
sunsang, ujung bundar melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau
terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga
bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Buahnya longkah
agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih.
Sifat dan kandungan daun beluntas yang biasa digunakan sebagai
sayuran memiliki banyak kandungan penting seperti mengandung
alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium,
dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin. Daun
beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan,
berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan
pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau
mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan;
sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan
penyejuk. Daun beluntas juga dapat dikonsumsi sebagai lalaban atau
dikukus. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20%
dapat

menghambat

(Ardiansyah 2002).

pertumbuhan

bakteri

Escherechia

coli
2.

Teknik Budidaya Tanaman Beluntas
Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan
berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada
ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, tanaman ini memerlukan
cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan perbanyakannya dapat
dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua. Batang
tanaman yang dipilih harus sudah cukup tua serta kokoh. Berikut
merupakan beberapa tahap dalam teknik budidaya tanaman beluntas:
a. Tahap Persiapan dan Penanaman
Tanaman beluntas merupakan tanaman perdu yang sangat
mudah untuk diperbanyak dengan menggunakan stek batang dan
stek pucuk. Pembibitan sendiri dilakukan dengan cara membuat stek
batang atau stek pucuk. Pembibitan secara stek bisa dilakukan di
dalam polibag maupun lahan terbuka. Pembibitan dalam media
polibag umumnya dilakukan dengan menggunakan stek batang yang
panjangnya 7 – 15 cm atau minimal memiliki 3 ruas dan daunnya
sudah dipotong. Untuk mempercepat pertumbuhan akar, stek batang
bisa direndam dalam air kelapa. Bahan media tersebut menggunakan
tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1. Ukuran polibag yang
digunakan cukup kecil saja, berdiameter 15 cm atau 20 cm diisi
sampai memenuhi 90% ketinggian polibag. Penanaman tidak boleh
dilakukan dengan langsung menusukkan stek batang pada tanah, tapi
harus dibuat lubang kecil dulu.
Penanaman langsung pada lahan terbuka mulanya dilakukan
pada lahan yang berukuran lebih kecil dengan jarak kira-kira 8 cm
dalam barisan dan 12 cm antar barisan. Kemudian tanaman beluntas
yang sudah memiliki 4 – 6 daun sempurna bisa dipindahkan ke lahan
yang lebih luas dengan dicongkel tanamannya beserta tanahnya.
Pada saat awal penanaman, beluntas tidak boleh terlalu banyak
terkena sinar matahari sampai satu bulan pertama. Penyiraman dapat
dilakukan sekali sehari dengan melihat kondisi media, bila tanah
kering sebaiknya disiram, bila tanah basah penyiraman tidak perlu
dilakukan. Tiga minggu kemudian setelah daun tumbuh 4 – 6 helai,
tanaman

sudah

bisa

dipindahkan

ke

lahan

terbuka

(Sastroamidjojo 1997).
Beluntas pada masyarakat desa pada umumnya digunakan
sebagai pagar tanam. Pagar tanam dengan menggunakan tanaman
beluntas dapat dibuat dengan melakukan pembibitan dahulu pada
polybag (seperti langkah-langkah diatas). Pembuatan pagar tanam
dapat dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam 20 cm dan
bentuk lubang tanam bisa dibuat sederhana seperti empat persegi
panjang memanjang, atau dipotong-potong kubus atau segi enam tapi
menyambung. Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu,
sementara tanah cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4
kg/m2, juga 30 gram NPK/lubang tanam. Serta dapat pula diganti
dengan Urea, TSP dan KCL masing-masing 10 gram/m2. setelah 2
minggu, tanah cangkulan yang diberi pupuk tersebut dimasukkan
kembali ke dalam lubang tanam, lalu biarkan lagi selama 2 minggu.
Berikutnya adalah tahap penanaman, penanaman dengan indirect
seeding yakni dengan melakukan pembibitan terlebih dahulu seperti
dengan lagkah diatas. Pemilihan bibit yang baik sangat penting
dilakukan, bibit yang baik untuk stek batang umumnya bibit tersebut
sudah memiliki 4-5 daun baru yang segar.
b. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman beluntas umumnya cukup mudah,
karena tanaman ini cukup tahan dengan kekeringan. Pemeliharaan
cukup dengan pengairan, pemangkasan ujung cabang dan tunas liar
serta pemupukan. Beluntas sebagai tanaman pagar agar tumbuh
subur

sebaiknya

setiap

bulan

diberi

pupuk

yakni

dengan

menggunakan pupuk NPK yang kandungan N-nya tinggi.
Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi ujung cabang dan
tunas liar agar kelihatan lebih cantik dan tanaman beluntas
menghasilkan pucuk baru untuk dikonsumsi. pemangkasan yakni
kegiatan cukur-mencukur batang dan daun tanaman. Pemangkasan
sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya 2 minggu atau 3 minggu
sekali. Jangan terlalu lama (lebih 1 bulan), sebab selain lebih sulit
memangkas, juga sulit membentuk tanaman tersebut. Pemangkasan
daun beluntas untuk keperluan sayuran dapat dilakukan dua minggu
sekali (Mahesworo, 1994).
c. Panen dan Pasca Panen
Panen daun beluntas dilakukan ketika tanaman beluntas telah
tumbuh rimbun dengan tinggi tanaman 1-1,5 m dengan proses
pemangkasan. Daun beluntas yang dipetik adalah daun yang masih
muda, daun ini berwarna hijau muda dan memiliki bau yang khas.
Daun beluntas yang masih muda memiliki tekstur yang tidak begitu
keras, daun dipetik dengan panjang 2-5 cm dari pucuk daun dengan
3-4 lembar daun yang masih muda.
C. Penutup
1.

Kesimpulan
a) Beluntas merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 1-1,5 m,
berbatang tegak, berbentuk bulat, berkayu dan bercabang banyak.
Daunnya tunggal dengan panjang 3,8-6,4 cm dan lebar sekitar 2-4
cm, berbentuk bulat telur, berbulu halus dan berwarna hijau muda.
Bunga tanaman beluntas merupakan bunga majemuk berukuran kecil
yang memiliki dua kepala putik berbentuk seperti jarum.
b) Sifat dan kandungan daun beluntas yang biasa digunakan sebagai
sayuran memiliki banyak kandungan penting seperti mengandung
alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida,
magnesium, dan fosfor. Daun beluntas berbau khas aromatis dan
rasanya getir dan menyegarkan, berkhasiat untuk meningkatkan
nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan
keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan
demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan.
c) Teknik budidaya tanaman beluntas dapat dilakukan dengan stek
batang dan stek pucuk. Pembibitan dengan stek batang dapat
dilakukan dalam polybag atau langsung pada tempat terbuka.
d) Pembibitan dalam media polibag umumnya dilakukan dengan
menggunakan stek batang yang panjangnya 7 – 15 cm atau minimal
memiliki 3 ruas dan daunnya sudah dipotong.
e) Bahan media tersebut menggunakan tanah dan kompos dengan
perbandingan 1:1
f) Penanaman langsung pada lahan terbuka mulanya dilakukan pada
lahan yang berukuran lebih kecil dengan jarak kira-kira 8 cm dalam
barisan dan 12 cm antar barisan. Kemudian tanaman beluntas yang
sudah memiliki 4 – 6 daun sempurna bisa dipindahkan ke lahan yang
lebih luas dengan dicongkel tanamannya beserta tanahnya.
g) Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu, sementara tanah
cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4 kg/m2, juga 30 gram
NPK/lubang tanam. Serta dapat pula diganti dengan Urea, TSP dan
KCL masing-masing 10 gram/m2. setelah 2 minggu, tanah
cangkulan yang diberi pupuk tersebut dimasukkan kembali ke dalam
lubang tanam, lalu biarkan lagi selama 2 minggu.
h) Pemeliharaan cukup dengan pengairan, pemangkasan ujung cabang
dan tunas liar serta pemupukan.
i) Daun beluntas yang dipetik adalah daun yang masih muda, daun ini
berwarna hijau muda dan memiliki bau yang khas. Daun beluntas
yang masih muda memiliki tekstur yang tidak begitu keras, daun
dipetik dengan panjang 2-5 cm dari pucuk daun dengan 3-4 lembar
daun yang masih muda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
2012.
Tanaman
Beluntas
dan
http://tipspetani.blogspot.com/2012/08/tanaman-beluntas-dankhasiatnya.html. Diakses pada 8 September 2013.

Khasiatnya.

Ardian 2005. Daun Beluntas Sebagai Bahan Antibakteri dan Antioksidan.
http://www.beritaiptek.com. Diakses pada 8 September 2013.
Ardiansyah 2002. Kajian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea
indica L.). Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Balai Penelitian Sayuran 2007. Sayuran Indigenous, Perlu digali dan di
manfaatkan. http://www.litbang.deptan.go.id. Diakses pada 8 September
2013.
Duriat, A. S., A. Asgar, and Z. Abidin 1999. Indigenous Vegetables in Indonesia
Their Conservation and Utilization, p. 29-42. In: L. M. Engle and N. C.
Altoveros (Eds.). Collection, Conservation and Utilization of Indigenous
Vegetables. AVRDC. Taiwan.
Sastroamidjojo, S 1997. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Jakarta.

More Related Content

What's hot (16)

Teknis Budidaya Buah Jambu Mete
Teknis Budidaya Buah Jambu MeteTeknis Budidaya Buah Jambu Mete
Teknis Budidaya Buah Jambu Mete
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Pepaya
PepayaPepaya
Pepaya
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Pembahasan legume
Pembahasan legumePembahasan legume
Pembahasan legume
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 

Similar to BELUNTAS

Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Emma Femi
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonWarnet Raha
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatYosep Setiawan
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxKACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxNiaSyahfiti
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasKarissa8
 
Budidaya cabai
Budidaya cabaiBudidaya cabai
Budidaya cabaiBP4K
 

Similar to BELUNTAS (20)

Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabon
 
Budidaya bawang daun
Budidaya bawang daunBudidaya bawang daun
Budidaya bawang daun
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxKACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman Hias
 
Budidaya cabai
Budidaya cabaiBudidaya cabai
Budidaya cabai
 
Ppt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptxPpt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptx
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Bab i p egagan
Bab i p egaganBab i p egagan
Bab i p egagan
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

BELUNTAS

  • 1. Tugas Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Rempah dan Khasiat Obat “Beluntas (Pluchea indica)” Disusun oleh: 1. Ahmad Nur Cahyo (H07110 ) 2. Kartika Dewi M. (H0711051) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
  • 2. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Sayuran indigenous merupakan sayuran asli daerah di Indonesia yang berasal dari daerah atau ekosistem tertentu, tanamn ini termasuk spesies pendatang dari wilayah geografis lain tetapi telah berevolusi dengan iklim dan geografis wilayah Indonesia. Sayuran ini dapat disebut juga sayuran lokal (Balai Penelitian Sayuran 2007). Sayuran indigenous biasanya tumbuh di pekarangan rumah sebagai tanaman penghias atau digunakan sebagai tanaman pagar karena sayuran ini tidak tumbuh dalam area yang luas yang kebanyakan tumbuh sebagai tanaman liar di sepanjang sungai-sungai yang kemudian dikumpulkan serta dikonsumsi oleh masyarakat desa (Duriat et al, 1999). Sayuran indigenous adalah sayuran asli suatu daerah yang merupakan salah satu komponen plasma nutfah yang kaya manfaat, namun sangat disayangkan saat ini belum banyak masyarakat yang mencoba untuk memanfaatkannya. Sayuran indigenous dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi yang seimbang. Beberapa sayuran indigenous yang potensial untuk dikembangkan, dikoleksi dan dikarakterisasi antara lain adalah: 1) Beluntas (Pluchea indica (L.) Less), 2) Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.), 3) Pegagan (Centella asiatica L. Urban.), 4) Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr), 5) Terubuk (Saccharum edule). Sayuran indigenous tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sayuran alternatif yang memenuhi kualitas hortikultura dan permintaan pasar. Namun, pada umumnya sayuran tersebut belum dikenal oleh masyarakat umum secara luas dan biasanya sayuran ini hanya terdapat di pasar lokal. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mempelajari teknik budidaya tanaman indigenous khususnya tanaman Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) agar tanaman tersebut dikenal oleh masyarakat luas sehingga pemanfaatannya sebagai tanaman yang memiliki khasiat obat dapat dinikmati oleh masyarakat.
  • 3. 2. Rumusan Masalah a. b. 3. Bagaimanakah sifat umum dari tanaman beluntas? Bagaimanakah kultur teknik (teknik budidaya) tanaman beluntas? Tujuan a. Mengetahui sifat umum dan karakteristik tanaman beluntas. b. Mengetahui teknik budidaya tanaman beluntas mulai dari tahap persiapan, penanaman, pemeliharaan, panen serta pasca panen. B. Pembahasan 1. Sifat Umum dan Karakteristik tanaman Beluntas Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Asterales Famili: Asteraceae Genus: Pluchea Spesies: Pluchea indica Beluntas merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 1-1.5 m, berbatang tegak, berbentuk bulat, berkayu dan bercabang banyak. Daunnya tunggal dengan panjang 3.8-6.4 cm dan lebar sekitar 2-4 cm, berbentuk bulat telur, berbulu halus dan berwarna hijau muda. Bunga tanaman beluntas merupakan bunga majemuk berukuran kecil yang memiliki dua kepala putik berbentuk seperti jarum. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam sebagai pagar pekarangan. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan
  • 4. perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua (Ardiansyah 2005). Beluntas akan tumbuh baik apabila ditanam pada daerah yang bertanah subur. Daerah pertumbuhan tanaman beluntas berkisar antara 11000 meter di atas permukaan laut (m dpl). Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa), baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou (Timor), sedangkan nama asing untuk tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh fleabane (Inggris). Beluntas memiliki ciri morfologis yakni daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih. Sifat dan kandungan daun beluntas yang biasa digunakan sebagai sayuran memiliki banyak kandungan penting seperti mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan, berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan; sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk. Daun beluntas juga dapat dikonsumsi sebagai lalaban atau dikukus. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat (Ardiansyah 2002). pertumbuhan bakteri Escherechia coli
  • 5. 2. Teknik Budidaya Tanaman Beluntas Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, tanaman ini memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua. Batang tanaman yang dipilih harus sudah cukup tua serta kokoh. Berikut merupakan beberapa tahap dalam teknik budidaya tanaman beluntas: a. Tahap Persiapan dan Penanaman Tanaman beluntas merupakan tanaman perdu yang sangat mudah untuk diperbanyak dengan menggunakan stek batang dan stek pucuk. Pembibitan sendiri dilakukan dengan cara membuat stek batang atau stek pucuk. Pembibitan secara stek bisa dilakukan di dalam polibag maupun lahan terbuka. Pembibitan dalam media polibag umumnya dilakukan dengan menggunakan stek batang yang panjangnya 7 – 15 cm atau minimal memiliki 3 ruas dan daunnya sudah dipotong. Untuk mempercepat pertumbuhan akar, stek batang bisa direndam dalam air kelapa. Bahan media tersebut menggunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1. Ukuran polibag yang digunakan cukup kecil saja, berdiameter 15 cm atau 20 cm diisi sampai memenuhi 90% ketinggian polibag. Penanaman tidak boleh dilakukan dengan langsung menusukkan stek batang pada tanah, tapi harus dibuat lubang kecil dulu. Penanaman langsung pada lahan terbuka mulanya dilakukan pada lahan yang berukuran lebih kecil dengan jarak kira-kira 8 cm dalam barisan dan 12 cm antar barisan. Kemudian tanaman beluntas yang sudah memiliki 4 – 6 daun sempurna bisa dipindahkan ke lahan yang lebih luas dengan dicongkel tanamannya beserta tanahnya. Pada saat awal penanaman, beluntas tidak boleh terlalu banyak terkena sinar matahari sampai satu bulan pertama. Penyiraman dapat dilakukan sekali sehari dengan melihat kondisi media, bila tanah
  • 6. kering sebaiknya disiram, bila tanah basah penyiraman tidak perlu dilakukan. Tiga minggu kemudian setelah daun tumbuh 4 – 6 helai, tanaman sudah bisa dipindahkan ke lahan terbuka (Sastroamidjojo 1997). Beluntas pada masyarakat desa pada umumnya digunakan sebagai pagar tanam. Pagar tanam dengan menggunakan tanaman beluntas dapat dibuat dengan melakukan pembibitan dahulu pada polybag (seperti langkah-langkah diatas). Pembuatan pagar tanam dapat dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam 20 cm dan bentuk lubang tanam bisa dibuat sederhana seperti empat persegi panjang memanjang, atau dipotong-potong kubus atau segi enam tapi menyambung. Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu, sementara tanah cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4 kg/m2, juga 30 gram NPK/lubang tanam. Serta dapat pula diganti dengan Urea, TSP dan KCL masing-masing 10 gram/m2. setelah 2 minggu, tanah cangkulan yang diberi pupuk tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam, lalu biarkan lagi selama 2 minggu. Berikutnya adalah tahap penanaman, penanaman dengan indirect seeding yakni dengan melakukan pembibitan terlebih dahulu seperti dengan lagkah diatas. Pemilihan bibit yang baik sangat penting dilakukan, bibit yang baik untuk stek batang umumnya bibit tersebut sudah memiliki 4-5 daun baru yang segar. b. Tahap Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman beluntas umumnya cukup mudah, karena tanaman ini cukup tahan dengan kekeringan. Pemeliharaan cukup dengan pengairan, pemangkasan ujung cabang dan tunas liar serta pemupukan. Beluntas sebagai tanaman pagar agar tumbuh subur sebaiknya setiap bulan diberi pupuk yakni dengan menggunakan pupuk NPK yang kandungan N-nya tinggi. Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi ujung cabang dan tunas liar agar kelihatan lebih cantik dan tanaman beluntas
  • 7. menghasilkan pucuk baru untuk dikonsumsi. pemangkasan yakni kegiatan cukur-mencukur batang dan daun tanaman. Pemangkasan sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya 2 minggu atau 3 minggu sekali. Jangan terlalu lama (lebih 1 bulan), sebab selain lebih sulit memangkas, juga sulit membentuk tanaman tersebut. Pemangkasan daun beluntas untuk keperluan sayuran dapat dilakukan dua minggu sekali (Mahesworo, 1994). c. Panen dan Pasca Panen Panen daun beluntas dilakukan ketika tanaman beluntas telah tumbuh rimbun dengan tinggi tanaman 1-1,5 m dengan proses pemangkasan. Daun beluntas yang dipetik adalah daun yang masih muda, daun ini berwarna hijau muda dan memiliki bau yang khas. Daun beluntas yang masih muda memiliki tekstur yang tidak begitu keras, daun dipetik dengan panjang 2-5 cm dari pucuk daun dengan 3-4 lembar daun yang masih muda. C. Penutup 1. Kesimpulan a) Beluntas merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 1-1,5 m, berbatang tegak, berbentuk bulat, berkayu dan bercabang banyak. Daunnya tunggal dengan panjang 3,8-6,4 cm dan lebar sekitar 2-4 cm, berbentuk bulat telur, berbulu halus dan berwarna hijau muda. Bunga tanaman beluntas merupakan bunga majemuk berukuran kecil yang memiliki dua kepala putik berbentuk seperti jarum. b) Sifat dan kandungan daun beluntas yang biasa digunakan sebagai sayuran memiliki banyak kandungan penting seperti mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan, berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan.
  • 8. c) Teknik budidaya tanaman beluntas dapat dilakukan dengan stek batang dan stek pucuk. Pembibitan dengan stek batang dapat dilakukan dalam polybag atau langsung pada tempat terbuka. d) Pembibitan dalam media polibag umumnya dilakukan dengan menggunakan stek batang yang panjangnya 7 – 15 cm atau minimal memiliki 3 ruas dan daunnya sudah dipotong. e) Bahan media tersebut menggunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 f) Penanaman langsung pada lahan terbuka mulanya dilakukan pada lahan yang berukuran lebih kecil dengan jarak kira-kira 8 cm dalam barisan dan 12 cm antar barisan. Kemudian tanaman beluntas yang sudah memiliki 4 – 6 daun sempurna bisa dipindahkan ke lahan yang lebih luas dengan dicongkel tanamannya beserta tanahnya. g) Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu, sementara tanah cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4 kg/m2, juga 30 gram NPK/lubang tanam. Serta dapat pula diganti dengan Urea, TSP dan KCL masing-masing 10 gram/m2. setelah 2 minggu, tanah cangkulan yang diberi pupuk tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam, lalu biarkan lagi selama 2 minggu. h) Pemeliharaan cukup dengan pengairan, pemangkasan ujung cabang dan tunas liar serta pemupukan. i) Daun beluntas yang dipetik adalah daun yang masih muda, daun ini berwarna hijau muda dan memiliki bau yang khas. Daun beluntas yang masih muda memiliki tekstur yang tidak begitu keras, daun dipetik dengan panjang 2-5 cm dari pucuk daun dengan 3-4 lembar daun yang masih muda.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Anonim 2012. Tanaman Beluntas dan http://tipspetani.blogspot.com/2012/08/tanaman-beluntas-dankhasiatnya.html. Diakses pada 8 September 2013. Khasiatnya. Ardian 2005. Daun Beluntas Sebagai Bahan Antibakteri dan Antioksidan. http://www.beritaiptek.com. Diakses pada 8 September 2013. Ardiansyah 2002. Kajian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.). Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Balai Penelitian Sayuran 2007. Sayuran Indigenous, Perlu digali dan di manfaatkan. http://www.litbang.deptan.go.id. Diakses pada 8 September 2013. Duriat, A. S., A. Asgar, and Z. Abidin 1999. Indigenous Vegetables in Indonesia Their Conservation and Utilization, p. 29-42. In: L. M. Engle and N. C. Altoveros (Eds.). Collection, Conservation and Utilization of Indigenous Vegetables. AVRDC. Taiwan. Sastroamidjojo, S 1997. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Jakarta.